Gus Faiz Sa’di Ungkap Kunci Membangun Generasi Unggul Lewat Sinergi Ilmu dan Akhlak

berita.nuruljadid.net- Dalam rangkaian acara Refleksi Akhir Tahun 2024, Universitas Nurul Jadid (UNUJA) Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo menggelar sesi pematerian yang menghadirkan Gus M. Al-Faiz Sa’di. Bertempat di Aula II Pondok Pesantren Nurul Jadid, Gus Faiz berbagi wawasan tentang pentingnya membangun generasi unggul melalui keseimbangan antara keilmuan dan moralitas. Senin (30/12/24).

Mengawali sesi, Gus Faiz menjelaskan konsep tawadhu’ (rendah hati) sebagai ciri utama seorang ulama sejati, yang selalu merasa dirinya belum cukup sholih meski melihat kebaikan di sekitar. Menurut beliau, ilmu dan akhlak memiliki hubungan erat yang saling mendukung. “Ilmu memberikan kemampuan untuk melakukan perubahan, sementara akhlak memastikan perubahan itu positif,” ujarnya.

Beliau juga menekankan bahwa bangsa yang maju tidak hanya ditandai oleh kemajuan ilmu pengetahuan, tetapi juga oleh moralitas yang tinggi. “Akhlak adalah neraca kemajuan sebuah bangsa,” tambahnya. Kyai Faiz memberikan langkah-langkah praktis untuk meningkatkan ilmu dan akhlak, seperti konsisten belajar, bergabung dengan komunitas yang mendukung perkembangan ilmu dan moral, serta melatih akhlak sejak dini.

Gus Faiz mengingatkan para peserta untuk tidak merasa puas dengan ilmu yang telah didapat, karena pencarian ilmu adalah proses yang tidak ada akhirnya. “Seseorang yang berilmu adalah mereka yang terus mencari ilmu, bukan yang merasa sudah cukup,” ujarnya.

Di akhir sesi, Gus Faiz berbagi tips untuk meraih cita-cita berbasis ilmu dan akhlak, yakni dengan niat ikhlas, tujuan yang jelas, sesuai dengan potensi dan bakat, motivasi yang kuat, serta doa yang tulus. Acara ini dihadiri oleh ratusan mahasiswa Unuja yang antusias mendengarkan pesan-pesan bijak Gus Faiz dalam mencapai kehidupan yang lebih baik, baik dalam ilmu maupun moral.

Pewarta : Moh. Wildan Dhulfahmi

Editor : Ponirin Mika

Asah Public Speaking Mahasiswa, Lembaga Pondok Mahasiswa UNUJA Gelar Debat Ilmiah

berita.nuruljadid.net-

Dalam rangkaian acara Refleksi Akhir Tahun, Haul Masyayikh, dan Harlah ke-76 Pondok Pesantren Nurul Jadid, Lembaga Pembinaan Pondok Mahasiswa (LP. POMAS) Universitas Nurul Jadid sukses menyelenggarakan Kompetisi Debat Ilmiah Bahasa Indonesia. Kegiatan ini berlangsung pada 26 Desember 2024 di Gedung Rektorat Universitas Nurul Jadid, menghadirkan atmosfer akademik yang hangat dengan tujuan utama meningkatkan kemampuan public speaking, pengetahuan, dan pemikiran kritis mahasiswa. Sabtu (26/12/24)

Sebanyak 12 tim dari berbagai program studi bersaing untuk menunjukkan kemampuan mereka, meskipun 4 tim harus gugur di tahap awal, menyisakan 8 tim yang bertarung di babak penyisihan hingga final. Kompetisi ini menghadirkan juri profesional, seperti Dr. Mushafi Miftah, M. HI untuk tahap penyisihan hingga semifinal, dan Ahmad Sahidah, Ph.D untuk babak final.

Dalam perhelatan kompetisi Debat Ilmiah Mahasiswa kali ini, isu hangat yang diusung sebagai mosi debat adalah Peningkatan kualitas pendidikan adab untuk Gen-Z, Lembaga keuangan Syari’ah sebagai sarana peningkatan kesejahteraan untuk masyarakat, dan Kebijakan peningkatan pertanian berkelanjutan (sustainable farming). Pada babak Final merupakan impromptu motion yang diberikan beberapa saat sebelum pertandingan mengenai isu yang tengah kontroversial di seantero negeri tentang kebijakan Pemerintah Menaikkan PPN 12%, Untuk Rakyat atau Elit?

Kepala LP. POMAS, Moh. Jasri, M.Kom, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan program rutin yang bertujuan memberikan ruang bagi mahasiswa untuk melatih keterampilan berbicara di depan umum serta argumen logis. “Kegiatan ini juga menjadi bagian dari pembudayaan kegiatan ilmiah di lingkungan kampus, sekaligus memperingati Haul Masyayikh dan Harlah ke-76 Pondok Pesantren Nurul Jadid,” ujarnya.

Salah satu peserta, Rahmat Shulhani, memberikan apresiasi atas konsistensi penyelenggaraan kegiatan ini. “Saya bersyukur LP POMAS UNUJA tetap konsisten menyelenggarakan kegiatan positif ini, karena menjadi wadah bagi mahasiswa untuk menyalurkan minat dan bakat mereka dalam public speaking,” katanya.

Usai pertarungan sengit bergulir, para pemenang pun ditentukan berdasarkan kualitas argumentasi, keterampilan berbicara, penggunaan bukti, dan etika berbicara. Juara Kompetisi Debat Ilmiah mahasiswa UNUJA tahun 2024 diraih oleh Juara 1 atas nama Mujiburrohman (Sumba Barat, NTT) dan Rahmat Shulhani (Situbondo), Mahasiswa Pascasarjana (S2) Manajemen Pendidikan Islam. Juara 2 atas nama Irzam Abdellah (S1 Keperawatan) dan Saiq Khayran (S1 Hukum Sosial Humaniora), sedangkan Juara 3 diberikan kepada  Basmalia Silvi Tauhida dan Dina Khilyatus Sofiah, Mahasiswa S1 Keperawatan.

Pengumuman pemenang dan pembagian hadiah akan dilakukan pada Malam Puncak Refleksi Akhir Tahun 2024, yang digelar malam ini, 30 Desember 2024, di Aula 2 Pondok Pesantren Nurul Jadid. Acara ini diharapkan menjadi penutup tahun yang berkesan sekaligus memotivasi mahasiswa untuk terus berkontribusi dalam kegiatan akademik di masa mendatang.

Pewarta    : Mujiburrahman

Editor       : Ponirin Mika

Reval Mhaulana Aminullah Santri Nurul Jadid Juara Festival Media Pondok Jatim 2024

berita.nuruljadid.net-

Reval Mhaulana Aminullah, santri dan mahasiswa Pascasarjana Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo, kembali menorehkan prestasi gemilang dalam Festival Media Pondok Jatim 2024 yang puncaknya diselenggarakan selama 3 hari mulai tanggal 25 sampai dengan 27 Desember 2024 di PP. Bustanul Muta’allimin As-Salafi Kota Blitar dan PP. Al Muhsin, SMK Islam 1 Blitar. Tak hanya sekali, namun tiga kali berturut-turut, Reval berhasil menyabet gelar juara sebagai Pemenang Literasi dalam ajang bergengsi yang diselenggarakan oleh Media Pondok Jatim. Blitar, 27 Desember 2024

Lahir di Lumajang pada 19 Oktober 2000, Reval adalah anak pertama dari pasangan Bapak Karyadi dan Ibu Homsatun. Sebagai santri yang aktif, Reval selalu menunjukkan komitmen luar biasa dalam menumbuhkan semangat literasi di tengah perkembangan digitalisasi. Kemenangan Reval dalam Festival Media Pondok Jatim 2024 menambah panjang daftar prestasinya setelah sebelumnya menjadi Penulis Terbaik dalam kategori Menulis Essay Biografi Masyayikh pada Festival yang sama di 2021, serta Literasi Terbaik dalam Festival Profil dan Sejarah Pesantren pada 2023.

Reval juga berhasil menembus persaingan ketat dalam kategori Literasi Khazanah Pesantren Terbaik pada 2024. Karya “Makna Gundul Bahasa Indonesia, Inovasi dalam Pelestarian Tradisi di Pondok Pesantren Nurul Jadid” menjadi pilihan juri, mengungguli dua karya lain dari Pondok Pesantren Miftahul Huda Malang dan Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Asy Syadzili 4 Malang. Karya-karya ini mencerminkan kontribusi nyata Reval dalam menggali dan mengangkat kekayaan khazanah pesantren yang penuh makna.

Tidak hanya di tingkat regional, Reval juga sukses meraih Juara 2 dalam Santri Mode Art (SMART) Competition Hari Santri Nasional 2024 dengan karya berjudul “Pesantren Ramah Anak dan Upaya dalam Mewujudkannya”, yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia.

Bagi Reval, menulis bukan sekadar menorehkan kata-kata, tetapi sebuah cara untuk mewariskan ilmu, sebagai kontribusi terhadap peradaban dunia. “Saya percaya menulis adalah refreshing terindah dan romantis untuk meluapkan isi hati tanpa intervensi, karena menulis adalah warisan intelektual dari para ulama dan mushannif terdahulu. Berkaryalah untuk Keabadian,” ujarnya penuh keyakinan.

Kiprah Reval Mhaulana Aminullah bukan hanya sekadar prestasi, melainkan juga panggilan untuk terus berkarya dan berbagi inspirasi. Melalui karya-karyanya, ia mengajak seluruh santri dan generasi muda untuk menggelorakan semangat literasi, menjaga tradisi, dan berkontribusi nyata dalam membangun dunia yang lebih baik.

Pewarta   : Mujiburrahman

Editor       : Ponirin Mika

327 Dari Berbagai Perguruan Tinggi Indonesia Ramaikan Lomba Penulisan Artikel, Ilmiah Nasional

berita.nuruljadid.net-Sebagai bagian dari Refleksi Akhir Tahun 2024 dan Haul Masyayikh serta Harlah ke-76 Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo, Lomba Penulisan Artikel Ilmiah Nasional kembali digelar. Lomba ini diikuti oleh 327 peserta dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia, yang berasal dari daerah seperti Sumatera, Sulawesi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Madura, dan Yogyakarta.

Lomba yang diselenggarakan oleh LP. POMAS UNUJA ini terbuka untuk mahasiswa aktif D3, S1, dan S2, baik secara individu maupun kelompok. Pendaftaran dimulai pada awal Desember dan ditutup pada 27 Desember 2024 SILAM, dengan sejumlah perguruan tinggi dengan peserta terbanyak yang berpartisipasi, seperti Universitas Islam Jember (61 peserta), Universitas Nurul Jadid (58 peserta), dan STKIP PGRI Sumenep (46 peserta).

Kepala LP. POMAS UNUJA, Moh. Jasri, M.Kom., menyampaikan apresiasinya atas tingginya antusiasme peserta dari berbagai daerah. “Alhamdulillah, ini sebuah pencapaian yang perlu diapresiasi karena antusiasme peserta sangat tinggi dan beragam dari berbagai daerah di Indonesia berkat kerja keras seluruh pihak. Semoga ini menjadi wadah positif untuk tetap produktif dalam bidang penulisan ilmiah, yang harapannya bisa berkontribusi menjadi solusi atas persoalan bangsa lewat pemikiran para cendikia,” ujarnya.

Peserta lomba mengangkat berbagai topik penting seperti Teknologi, Pendidikan, Kesehatan, Ekonomi, Hukum, Energi Terbarukan, dan Manajemen Pendidikan. 25 karya terbaik dipilih untuk dipublikasikan di Rumah Jurnal Universitas Nurul Jadid dan jurnal mitra, sebagai bentuk apresiasi terhadap karya intelektual para peserta.

Pada lomba kali ini, penilaian dilakukan secara ketat, dengan mempertimbangkan kesesuaian topik, kualitas metodologi dan analisis data, orisinalitas gagasan, serta potensi kontribusinya terhadap masyarakat. Dari hasil seleksi, tiga juara terbaik terpilih, yaitu:

  1. M Aqil Fahmi Sanjani dari Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, dengan artikel “The Influence of Social Media on Public Relations as a Reinforcement of Higher Education Reputation” yang meraih juara pertama.
  2. Unzilah Khomairotuss hiyama dari Universitas Nurul Jadid Paiton, dengan karya “Quality Control Emotions: Strategies for Managing Student Stress in Higher Education” di posisi juara kedua.
  3. Zulfahmi dari Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Mandailing Natal, Sumatera Utara, dengan artikel “Harmonisasi Hukum Adat dan Hukum Islam dalam Pengelolaan Lubuk Larangan di Masyarakat Desa” yang meraih juara ketiga.

Pemenang berhak menerima trophy, piagam penghargaan, dan uang tunai sebagai penghargaan atas dedikasi dan kontribusinya dalam dunia penulisan ilmiah. Pembagian hadiah akan dilaksanakan pada malam puncak Refleksi Akhir Tahun 2024 malam ini 30 Desember 2024 di Aula 2 Pondok Pesantren Nurul Jadid. Bagi pemenang dari luar kota, hadiah dan uang tunai akan dikirimkan ke daerah masing-masing.

Kegiatan ini memberikan peluang bagi para peserta untuk berkontribusi lebih besar dalam berbagai bidang melalui ide-ide cemerlang yang mampu mengatasi permasalahan social, pendidikan dan ekonomi yang ada di Indonesia. Selain itu, lomba ini tidak hanya mencerminkan semangat intelektual, tetapi juga menjadi sarana bagi mahasiswa untuk memberikan solusi nyata bagi tantangan yang dihadapi khususnya di daerah tempat mereka tinggal. Dengan semangat kompetisi yang produktif, Lomba Penulisan Artikel Ilmiah Nasional 2024 menjadi bukti bahwa karya ilmiah dapat memberikan dampak positif bagi kemajuan bangsa.

Pewarta : Mujiburrahman

Editor : Ponirin Mika

Madin Gelar Ujian PAS, Siswanya Wajib Tuntaskan Makna Kitab Kuning

berita.nuruljadid.net-Madrasah Diniyah (Madin) Nurul Jadid menggelar Penilaian Akhir Semester (PAS) Ganjil Tahun Pelajaran 2024/2025 secara serentak pada Sabtu dan Ahad (28-29/12/2024). Pelaksanaan ujian ini diikuti oleh seluruh santri di bawah naungan Pondok Pesantren Nurul Jadid. Kepala Tata Usaha Madrasah Diniyah Nurul Jadid, Ahmad Khotibul Umam Khoiri menjelaskan bahwa PAS ini merupakan evaluasi wajib bagi para santri untuk mengukur pemahaman mereka terhadap ilmu agama.

“PAS Madin ini menjadi syarat mutlak bagi santri untuk bisa mengikuti PAS di lembaga formal. Jika santri tidak mengikuti ujian Madin, maka mereka tidak diperkenankan mengikuti ujian di lembaga formal,” tegas Umam.

Madrasah Diniyah, yang berada di bawah naungan Pondok Pesantren Nurul Jadid, merupakan lembaga pendidikan yang fokus pada pengembangan ilmu agama santri. Melalui evaluasi ini, pihak pesantren dapat mengukur sejauh mana pemahaman santri terhadap ilmu agama yang telah diajarkan.

Santri Nurul Jadid Fokus Mengerjakan Ujian PAS Madrasah Diniyah

“Penyelenggaraan PAS ini waktunya disesuaikan dengan ketentuan dari Bimbingan Keterampilan (Biktren). Evaluasi ini sangat penting untuk mengetahui seberapa dalam pengetahuan santri tentang agama mereka,” tambahnya.

Dengan adanya sistem evaluasi berkala ini, Madin Nurul Jadid berharap dapat terus meningkatkan kualitas pendidikan agama para santri, sekaligus memastikan keseimbangan antara pendidikan formal dan pendidikan agama di lingkungan pesantren.

Pewarta : Ahmad Khotibul Umam Khoiri

Editor : Ponirin Mika

Di Pembukaan Bulan Lomba Harlah ke 76, Kiai Makki Maimun Ingatkan Santri untuk Semangat Mengikutinya

berita.nuruljadid.net- Dalam memeriahkan haul masyayikh dan harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid ke-76, Bidang Koordinasi Olaharaga dan Seni Santri Nurul Jadid (BKOSSNJ) menggelar kegiatan tahunannya yaitu bulan lomba yang kala ini di kemas dengan nuansa yang berbeda, Senin (23/12).

Bulan lomba 2024 hadir dalam bentuk konsep yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Dalam struktural, panitia menggunakan kepanitian Ex officio.

“Pesantren memanfaatkan seluruh satuan-satuan kerja yang berada dibawahnya, jadi semua biro itu diberikan amanat untuk ikut andil dalam menyukseskan haul dan harlah ini,” ucap ketua panitia, Reval Maulana Aminullah.

Pada pembukaan lomba ini, panitia memberikan instruksi kepada seluruh daerah yang berada dibawah wilayah pusat Biro Kepesantren Nurul Jadid untuk mendelegasikan sebanyak 25 orang santri dengan menggunakan baju putih dan songkok nasional.

“Kita meminta delegasi santri perdaerah untuk mengikuti pembukaan. Insya Allah setiap daerah mengutus 25 santri,” tegasnya.

Dalam memaksimalkan bulan lomba yang hanya berjangka waktu selama sebulan, panitia mengatur desain lomba dengan bentuk sederhana namun efisien sehingga target waktu bisa tercapai.

Reval juga meluruskan terkait bulan lomba yang dianggap terlambat dalam penyelenggaraannya sehingga terhembus isu ditiadakannya bulan lomba di beberapa kalangan santri.

“Jika dari saya sendiri, surat keputusan pesantren terkait koordinator bulan lomba itu terlambat. Juga saya masih mencari anggota yang mau diajak kerjasama,” ungkapnya.

Pria berdomisili di kota Lumajang itu berharap unutk menjadikan bulan lomba bukan hanya sekedar ajang belaka, melainkan sebagai momentum untuk menggali potensi dan bakat santri yang terpendam. Para santri juga dihimbau untuk menjadikan perlombaan sebagai bahan inspirasi dan motivasi di dalam kehidupan keseharian.

Dalam pembukaan bulan lomba, kyai Makki Maimun Wafi selaku koordinator BKOSSNJ mengingatkan kepada seluruh santri untuk selalu bergairah dalam mengikuti seluruh rangkaian lomba.

“Harus semangat. Meskipun tidak tahu, yang penting ikuti saja,” pungkas beliau sebelum meresmikan bulan lomba.

 

Pewarta   : Moh. Wildan Dhulfahmi

Editor      : Ponirin Mika

Santri Nurul Jadid Tes Kemampuan Baca Kitab Kifayah Al Akhyar

berita.nuruljadid.net-Asrama Putri Madrasah Aliyah Nurul Jadid Peminatan Keagamaan (MANJ-PK) kembali menyelenggarakan Tes Baca Kitab (TBK) bagi siswi tingkat Ulya dan Wustha. Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi perkembangan diskusi pembelajaran siswi serta mendorong semangat mereka dalam mendalami kajian kitab turats. TBK kali ini melibatkan langsung dewan pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo, sebagai penguji.

TBK untuk tingkat Ulya berlangsung pada Selasa-Rabu, 24-25 Desember 2024, bertempat di Aula Mini MA Nurul Jadid. Kegiatan yang dimulai pukul 20.00 WIB hingga 22.00 WIB ini menghadirkan Kiai Miftahul Arifin sebagai penguji. Materi yang diujikan meliputi Bab Fashl Arkanussholah (Wa Sunanuha Qobla Dukhuli Fiha) Halaman 186 hingga Fashl Al-Auqot. Alfi Nurindiana bertugas sebagai moderator, sedangkan Mirna Wulan Sari menjadi notulis.

Santriwati Membaca Kitab Mengikuti Tes Kemampuan Baca Kitab Kifayah Al Akhyar

Untuk tingkat Wustha, TBK dilaksanakan selama tiga hari, yaitu Selasa-Kamis, 24-26 Desember 2024, dengan waktu yang sama. Ujian dilakukan oleh Ning Mamnuhaturrahmah di kediaman beliau. Materi yang diujikan mencakup bab Thoharoh hingga Mujibul Ghusl dari kitab Kifayah Al-Akhyar.

Dalam ujian ini, siswi diminta untuk membaca, menjelaskan pemahaman mereka, serta menjawab pertanyaan terkait Qawaid (kaidah-kaidah) dan Murod (makna mendalam) dari teks yang dibacakan. Kegiatan ini dimoderatori oleh Nahdia Kamila Shofia dengan Rifqoh Wasilah sebagai notulis.

Mellaty Fadhilatul Bariroh, selaku Kepala Departemen Pendidikan Asrama, menyampaikan bahwa TBK ini menjadi momen penting untuk mengukur hasil belajar siswi dan memberikan evaluasi pembelajaran diskusi mereka. “Kami berharap kegiatan ini mampu memotivasi siswi untuk semakin tekun dalam mendalami kitab turats serta menjaga tradisi keilmuan pesantren,” ujarnya.

Pewarta : Maria Al Faradela

Editor : Ponirin Mika

Mengabdi dengan Ikhlas : Menata Niat untuk Akhirat

Pada Rabu, 18 Desember 2024, di Musholla Riyadus Sholihin PP NJ, KH. Zuhri Zaini memberikan tausiyah berharga dalam pengajian kitab *Minhaj Al-Abidin* karya Imam Al-Ghazali. Beliau menjelaskan bahwa Allah SWT memberikan rezeki kepada hamba-Nya melalui dua cara. Pertama, melalui pekerjaan seperti bertani, berdagang, atau berwirausaha. Kedua, melalui pengabdian, misalnya menjadi pegawai, staf, atau pejabat. Kedua jalan tersebut harus disertai dengan niat yang lurus sesuai tuntunan syariat.

Dalam pengabdiannya, seseorang harus meniatkan aktivitas tersebut sebagai bekal untuk akhirat, bukan semata-mata untuk mencari gaji. Beliau menegaskan bahwa harta atau pendapatan yang diperoleh dari pengabdian bukanlah tujuan, melainkan fasilitas yang diberikan Allah. Dengan cara ini, pengabdian menjadi ibadah yang bernilai, sementara harta yang didapat menjadi pelengkap, bukan inti dari amal tersebut.

KH. Zuhri Zaini juga menekankan perbedaan mendasar antara bekerja dan mengabdi. Menurut beliau, bekerja boleh dilakukan dengan negosiasi karena sifatnya adalah pertukaran jasa dengan upah. Namun, mengabdi tidak memerlukan negosiasi, sebab pengabdian adalah wujud ketulusan yang tidak dilandasi oleh keinginan material. Beliau mencontohkan perbedaan ini seperti perbedaan antara santunan dan hadiah: santunan diberikan kepada yang membutuhkan, sedangkan hadiah adalah bentuk apresiasi kepada seseorang, meskipun ia tidak memerlukannya.

Nasihat ini mengajarkan pentingnya meluruskan niat dalam pengabdian. Pengabdian sejati adalah amal yang tulus, dengan tujuan akhirat sebagai landasan utama. Sebagai manusia, kita diajak menjadikan pengabdian sebagai jalan menuju keridhaan Allah, sementara fasilitas duniawi yang menyertai cukup dipandang sebagai anugerah yang tak perlu dikejar.

Pewarta : Maria Al Faradela

Editor : Ponirin Mika

NJ Trainer Nurul Jadid Gembleng Siswa MTs Negeri Manajemen Keorganisasian

berita.nuruljadid.net – Organisasi Siswi Intra Madrasah (OSIM) Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Probolinggo Kampus II menyelenggarakan kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) pada Senin-Selasa, 23-24 Desember 2024. Acara ini berlangsung di ruang kelas VI G dengan dihadiri oleh 30 anggota OSIM serta perwakilan ketua dan sekretaris dari masing-masing kelas.

Kegiatan LDK kali ini menghadirkan Tim Nurul Jadidi Trainer (NJ Trainer) sebagai narasumber utama. Berbagai materi disampaikan untuk membekali para peserta, di antaranya leadership, problem solving, management rapat, team work, public speaking, serta administrasi dan pembuatan dokumen.

Menurut Siti Fatimah, selaku pembina OSIM, tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk membentuk karakter para organisator agar lebih bertanggung jawab dalam mengemban amanah. “Harapannya, setelah mengikuti LDK ini, para peserta dapat mengimplementasikan pembelajaran yang mereka dapatkan dari kakak-kakak NJ Trainer. Semoga mereka bisa menjadi organisator yang baik, kompak, dan mampu menjalankan peran dengan maksimal,” ujar Siti Fatimah.

Sebagai penutup rangkaian kegiatan, seluruh peserta mengikuti outbound yang diadakan di lapangan sekolah. Outbound ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama tim, meningkatkan kekompakan, serta memberikan suasana yang menyenangkan bagi peserta setelah menerima berbagai materi. Para peserta terlihat antusias mengikuti setiap permainan dan tantangan yang disiapkan oleh panitia.

Melalui kegiatan ini, OSIM MTsN 1 Probolinggo Kampus II berharap dapat mencetak generasi organisator yang kompeten, bertanggung jawab, dan siap menghadapi tantangan organisasi di masa depan.

Pewarta : Maria Al Faradela

Editor : Ponirin Mika

Nonton Bareng Hari Ibu: “Missing Home – Ngeri-Ngeri Sedap” di Wilayah Al-Hasyimiyah

berita.nuruljadid.net- Dalam rangka memperingati Hari Ibu, Pengurus Angkatan 22 wilayah Al-Hasyimiyah Pondok Pesantren Nurul Jadid menggelar acara nonton bareng (nobar) dengan tema “Missing Home – Ngeri-Ngeri Sedap”. Kegiatan ini berlangsung pada Senin malam, 23 Desember 2024, mulai pukul 19.30 WIB hingga 22.00 WIB, bertempat di depan Gedung Putih, daerah Al Masruriyah.

Acara ini menciptakan suasana penuh kebersamaan, makna, dan refleksi nilai-nilai keluarga yang mendalam. Ketua Pengurus Angkatan 22, Uswatun Hasanah, berharap kegiatan ini dapat menumbuhkan rasa peduli santri terhadap keluarga.

Menurutnya, film ini mengajarkan pentingnya komunikasi yang baik dalam menciptakan keluarga yang harmonis dan penuh cinta. Acara dibuka dengan sambutan dari Himpunan Abdi Santri Al-Hasyimiyah (Himasyi), yang berhasil menghadirkan suasana semangat dan antusiasme di kalangan peserta.

Para santri dengan antusias menikmati film “Missing Home – Ngeri-Ngeri Sedap”, yang ditayangkan di lokasi yang telah ditata untuk kenyamanan bersama. Salah satu momen paling dinantikan dalam acara ini adalah pembagian doorprize. Para santri diberi kesempatan untuk berbagi cerita tentang karakter dan peran penting ibu mereka secara spontan di depan umum.

Santri yang berhasil berbagi cerita tercepat mendapatkan hadiah menarik dari panitia. Ana, salah seorang panitia, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan agar santri dapat merefleksikan perjuangan dan kasih sayang ibu dalam kehidupan mereka.

“Acara ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga menjadi medium pembelajaran yang memperkuat nilai-nilai kekeluargaan dan penghormatan terhadap orang tua,” ujar Ana.

Dengan antusiasme tinggi dari seluruh santri, acara ini menjadi momen yang sangat berharga dalam memperingati Hari Ibu. Pengurus Angkatan 22 berhasil menghadirkan sebuah acara yang sarat makna, menjadikan peringatan Hari Ibu tahun ini begitu istimewa di wilayah Al-Hasyimiyah.

Pewarta : Maria Al-Faradela

Editor : Ponirin Mika

Hebat, Pesantren Nurul Jadid Ajari Santrinya Menjadi Entrepreneur, Ini Kata Fikri Ketua FKK TPQ Sidoarjo

berita.nuuruljadid.net– , Pesantren Nurul Jadid pesantren yang mengedepankan teknologi informasi. Yaitu, mengintegrasikan teknologi informasi dalam pendidikan pesantren, santri dapat memanfaatkan teknologi untuk mendukung kegiatan agama dan kehidupan sehari-hari mereka secara lebih optimal. Pernyataan itu disampaikan oleh ulthan Fikri Mu’afa ketua panitia pelaksana kegiatan kunjungan. Senin (23/12/24).

Setelah berkunjung ke Pesantren Nurul Jadid Paiton, ada beberapa hal yang tengah kami catat sebagai agar dapat diadopsi. Kata Fikri, lingkungan belajar yang Islami. Dimana lingkungan pesantren sangat mendukung pembentukan kepribadian yang religius, dengan kegiatan rutinitas seperti pengajian, dzikir, shalat berjamaah, dan kegiatan keagamaan lainnya.

“kami Rombongan Forum Komunikasi Kepala Taman Pendidikan Al-Quran (FKK TPQ) Kecamatan Sidoarjo berjumlahnya 158 dapat pengetahuan yang sangat bagus dari kunjungan yang dilakukan di Pondok Pesantren Nurul Jadid. Pesantren ini tepat untuk menjadi pilihan berkunjung,” tegasnya.

Selain itu, Fikri menambahkan bahwa pesantren Nurul Jadid juga mengajarkan santrinya untuk mandiri melalui program kewirausahaan. Pesantren juga mengelola unit-unit usaha untuk mendukung operasionalnya.

Meski demikian, lanjut Fikri, Pesantren Nurul Jadid merupakan contoh pesantren yang mampu menjaga tradisi Islam sambil berinovasi untuk menjawab tantangan era modern. “Dari profil video yang ditampilkan kami menangkap bahwa Pesantren Nurul Jadid menerima santri dari berbagai latar belakang, sehingga terjadi keragaman yang memperkaya wawasan santri,” cetusnya.

Insya Allah pesantren Nurul Jadid akan terus menjadi lembaga islam yang mencerdaskan pada umat dan bangsa. “Kami berharap pesantren Nurul Jadid terdepan dalam menciptakan umat dan bangsa yang cerdas dan baik,” tegasnya.

Pewarta : Maria Al-Faradela

Editor : Ponirin Mika

OPIM Pesantren Tebuireng Jombang Silaturahmi ke Ponpes Nurul Jadid

berita.nuruljadid.net-Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo kedatangan tamu organisasi pelajar Islam Malang. Organisasi yang beranggotakan pelajar yang berasal dari daerah tapal kuda yang mondok di Pesantren Tebuireng, Jombang.

Ketua OPIM menyampaikan bahwa organisasi tersebut didirikan oleh KH. Tolhah Hasan saat berada di pesantren. Senin (23/12/24) di Aula 1 Nurul Jadid. “Organisasi ini didirikan oleh Kiai Tolhah Hasan. Dan organisasi ini sangat dihormati oleh organisasi santri lainnya yang berada di pesantren Tebuireng, Jombang,” katanya.

Berkunjung ke pesantren Nurul Jadid dan tabarrukan ke Almarhumin menjadi kebanggan dan kebahagiaan bagi kami. “Terima kasih atas sambutannya, dan telah menerima kami di pesantren ini,” imbuhnya.

Hal itu disambut baik oleh Kepala Sub Bagian Humas dan Infokom Ponpes Nurul Jadid Paiton Ponirin Mika, ia mengungkapkan bahwa antara pesantren Nurul Jadid Paiton dan Pesantren Tebuireng Jombang memiliki ikatan emosional yang sangat kuat. “Ini merupakan sebuah kehormatan bagi kami di datangi saudara. Dua pesantren ini memiliki hubungan yang sangat kuat.

Kita sebagai santrinya, harus harus terus menjaga hubungan ini supaya langgeng. Salah satunya dengan melaksanakan kegiatan seperti ini,” tegasnya. Ponirin juga menambahkan, OPIM didirikan oleh Kiai yang visioner, oleh karena itu harus di jaga sebaik-baiknya. “Semoga dari kepengurusan OPIM ini lahir sosok yang seperti Kiai Tolhah Hasan,” harapnya.

 

Pewarta : Ahmad Zainul Khofi

Editor : Ponirin Mika

 

Pengasuh Tetapkan Arah Kebijakan Umum Pondok Pesantren Nurul Jadid Tahun 2025

berita.nuruljadid.net – Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Moh. Zuhri Zaini telah menetapkan Arah Kebijakan Umum Pesantren (AKUP) untuk tahun 2025. Nilai-nilai yang tercantum di dalam AKUP ini dipaparkan langsung oleh beliau di Aula I Pesantren pada Kamis (17/12/24).

AKUP yang disusun setiap awal tahun merupakan komitmen Pondok Pesantren Nurul Jadid untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan pelayanannya terhadap seluruh elemen pesantren dan masyarakat. Kebijakan ini disusun berdasarkan tujuan, visi, dan misi Pesantren, serta mempertimbangkan isu-isu strategis yang telah tertuang dalam Rencana Strategis (Renstra) Pesantren periode 2023-2027.

Dalam arahannya, Kiai Zuhri menekankan pentingnya pengembangan pesantren sebagai lembaga pendidikan dan pemberdayaan masyarakat. Beliau menyampaikan bahwa AKUP tahun 2025 ini terdiri dari program-program yang bersifat tetap dan pengembangan.

“Program-program ini salah satunya bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan santri, memperkuat karakter santri, serta meningkatkan peran pesantren dalam masyarakat,” ujar Kiai Zuhri.

Adapun AKUP tahun 2025 ini memfokuskan pada empat program prioritas, yaitu:

  1. Peningkaan peran pesantren sebgai lembaga pendidikan dan pengembangan, meliputi:
    1. Internalisasi nilai-nilai pesantren melalui pemahaman dan pengamalan Furudhul Ainiyah (FA)
    2. Pengembangan kurikulum pesantren secara berjenjang
    3. Optimalisasi pesantren melalui integrasi kurikulum pesantren
    4. Peningkatan kompetensi dan keterampilan SDM essensial
    5. Pembentukan karakter santri melalui kemandirian dan jiwa korsa
  2. Optimalisasi peran pesantren melalui kaderisasi dan dakwah sebagai pemberdayaan masyarakat, meliputi:
    1. Pemberdayaan kaderisasi santri dan pengurus secara berjenjang
    2. Pemberdayaan peran lembaga dakwah pesantren dan guru tugas
    3. Optimalisasi peran media online sebagai sarana informasi dan dakwah digital pesantren
  3. Peningkatan layanan pesantren dalam pemenuhan standar mutu manajemen terpadu melalui pemberdayaan sumber daya pesantren dan masyarakat, melputi:
    1. Pemenuhan fasilitas santri sebagai standar layanan dasar pesantren
    2. Optimalisasi peran digitalisasi layanan standar pesantren berbasis ISO
    3. Peningkatan layanan pesantren di bidang kesehatan masyarakat melalui penyediaan rumah sakit umum
  4. Pemberdayaan potensi ekonomi pesantren menuju pesantren mandiri, meliputi:
    1. Penegembangan unit usaha sebagai percepatan pertumbuhan usaha pesantren
    2. Peningkatan partisipasi usaha pesantren dalam pemenuhan pendapatan pesantren
    3. Peningkatan usaha pesantren melalui kerja sama dan kemitraan luar pesantren

Dengan penetapan AKUP ini, Kiai Zuhri berharap agar Pondok Pesantren Nurul Jadid dapat semakin berperan aktif dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan perkembangan pesantren itu sendiri.

Pewarta: Ahmad Zainul Khofi
Editor: Ponirin Mika

Laporan Akhir Tahun 2024: Komitmen Nurul Jadid Mengoptimalkan Peran Kelembagaan Pesantren

berita.nuruljadid.net — Pondok Pesantren Nurul Jadid melaksanakan laporan akhir tahun 2024 di Aula I Pesantren pada Kamis (19/12/2024). Acara ini menjadi momentum evaluasi atas program-program yang telah dijalankan selama setahun terakhir, sekaligus bentuk pertanggungjawaban pengurus kepada seluruh elemen pesantren.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh 140 peserta yang terdiri dari pengasuh, kepala, para pimpinan pesantren, pimpinan satuan kerja (Satker), hingga pimpinan satuan pendidikan (Satpen). Tercatat, terdapat 42 sektor Satker dan Satpen yang turut hadir dalam agenda evaluasi tahunan ini.

Dalam sambutan pembuka acara, Sekretaris Pesantren Tahiruddin menjelaskan bahwa proses pengumpulan dan identifikasi data laporan telah dimulai sejak 2 Desember 2024, dengan koordinasi penuh dari Badan Perencanaan Pesantren (Bapetren).

“Dari data tersebut, kita dapat mengidentifikasi capaian yang telah diraih maupun yang belum tercapai. Selain itu, kami juga mengakomodasi rekomendasi dari hasil audit, monitoring, dan evaluasi yang dilakukan oleh Badan Pengawas Pesantren,” ungkapnya.

Sementara Kepala Pesantren, KH. Abdul Hamid Wahid, dalam laporannya menguraikan pencapaian serta tantangan yang dihadapi sepanjang tahun 2024. Dari total 78 program strategis yang dicanangkan, sebanyak 51 program berhasil terlaksana. Program-program tersebut merupakan implementasi dari Arah Kebijakan Umum Pesantren (AKUP) tahun 2024, yang mencakup program prioritas, pendukung, dan pengembangan.

“Capaian ini menjadi refleksi bersama, namun masih ada kinerja yang perlu ditingkatkan untuk masa mendatang. Kami menekankan pentingnya optimalisasi peran pesantren sebagai lembaga pembelajaran, pengajaran, dakwah digital, dan pengabdian kepada masyarakat,” jelas Kiai Hamid.

Lebih lanjut, beliau menyoroti perlunya penerjemahan rencana jangka panjang pesantren ke dalam rencana strategis (Renstra) di setiap sektor atau Satker dan Satpen.

“Dengan begitu, kita memiliki arah yang jelas dan terukur dalam setiap jenjang waktunya,” tambahnya.

Pewarta: Ahmad Zainul Khofi
Editor: Ponirin Mika

 

Mahasiswa UNUJA Tingkatkan Baca Al-Qur’an dengan Metode Yanbu’a

berita.nuruljadid.net – Enam mahasiswi Semester 7 Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Fakultas Agama Islam Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo mengabdikan diri dalam program Praktikum Kuliah yang difokuskan pada peningkatan pembelajaran Al-Qur’an di Pondok Pesantren Nurul Jadid Wilayah Al-Hasyimiyah. Program ini melibatkan pembinaan intensif santri dengan menggunakan metode Yanbu’a, sebuah pendekatan pembelajaran Al-Qur’an yang interaktif dan repetitif.

Ke enam mahasiswi yang terlibat dalam pengabdian ini adalah Mirna Wulan Sari, Nayyirotut Tazkiroh, Nazilatul Maghfiroh, Rizky Laila Ilmi, Sofiyaturrozibala, dan Ummu Syarifah. Mereka merupakan bagian dari tim mu’allimat (pengajar) di wilayah tersebut, bekerja sama dengan pengurus pesantren untuk mengajar dan membimbing para santri dari jenjang SLTP, SLTA, hingga mahasiswa.

Metode Yanbu’a, yang telah diterapkan di Pondok Pesantren Nurul Jadid, memungkinkan santri untuk mempelajari Al-Qur’an secara terstruktur dan efektif. Program ini berfokus pada pengulangan materi untuk meningkatkan pemahaman tajwid, pelafalan ayat, dan penulisan huruf hijaiyah sesuai dengan kaidah.

“Sebagai bagian dari praktikum, kami tidak hanya belajar mengimplementasikan metode ini, tetapi juga merasakan langsung bagaimana menjadi bagian dari proses pendidikan yang nyata di pesantren,” ujar Mirna Wulan Sari, salah satu peserta praktikum.

Program dimulai dengan pre-test untuk mengukur kemampuan awal santri dalam membaca dan menulis Al-Qur’an. Setelah pembelajaran intensif selama beberapa minggu, dilanjutkan dengan post-test untuk menilai efektivitas metode Yanbu’a. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan pada santri yang sebelumnya kesulitan membaca Al-Qur’an dengan tajwid. Kini, mereka mampu melafalkan ayat-ayat dengan lebih lancar dan memahami kaidah ortografi Al-Qur’an.

Mahasiswi praktikum tengah menjelaskan materi Yanbu'a

Mahasiswi praktikum tengah menjelaskan materi Yanbu’a

“Awalnya sulit, tetapi setelah diajarkan berulang-ulang, saya jadi lebih percaya diri membaca Al-Qur’an,” kata Tiana, salah satu santri SLTP.

Sebagai mu’allimat di wilayah Al-Hasyimiyah, keenam mahasiswi ini bekerja sama dengan pengurus pondok lainnya dalam melaksanakan program pembelajaran Al-Qur’an. Selain memberikan pengajaran, mereka juga melakukan evaluasi dan motivasi kepada para santri, yang menunjukkan pentingnya peran kolektif dalam menciptakan lingkungan belajar yang produktif.

Lebih dari sekadar mengajar, para mahasiswi juga melakukan wawancara dengan mu’allimat senior untuk mengevaluasi sejauh mana metode Yanbu’a mempermudah proses pembelajaran dan penilaian. Hasilnya, metode ini dinilai efektif dalam meningkatkan keterampilan santri sekaligus mempermudah pengajar dalam memonitor perkembangan mereka.

“Program ini tidak hanya membantu santri, tetapi juga memperkuat kemampuan kami sebagai calon pendidik di masa depan,” ujar Linda Badriyati, salah satu mu’allimat.

Dengan pendekatan yang terencana dan berbasis data, program praktikum ini telah membawa dampak positif yang nyata. Para santri tidak hanya meningkatkan kemampuan membaca dan menulis Al-Qur’an, tetapi juga semakin mencintai kitab suci sebagai pedoman hidup mereka.

“Semoga program ini terus berjalan dan semakin banyak santri yang terbantu untuk memahami Al-Qur’an dengan baik,” harap Ummu Syarifah, salah satu peserta praktikum. Pengabdian ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara mahasiswa, pesantren, dan metode pembelajaran yang efektif mampu menciptakan generasi Qurani yang unggul.

Pewarta : Mirna Wulan Sari

Editor : Ponirin Mika