Bedah Buku Alumni Pesantren Nurul Jadid: Peluncuran ‘Pena Emas untuk Kertas Kehidupan’ Mengenang Rafiuddin Munis Tamar
berita.nuruljadid.net- Pengurus Pembantu Pondok Pesantren Nurul Jadid (P4NJ) wilayah Jakarta Bogor Depok dan Bekasi (JABODETABEK) bekerja sama dengan Lembaga Pers ALFIKR dan Mahkamah Konstitusi (MK) Republik Indonesia menyelenggarakan Bedah Buku “Pena Emas untuk Kertas Kehidupan”. Buku ini mengupas tentang biografi dan pemikiran Almarhum Rafiuddin Munis Tamar, yang lebih dikenal dengan sebutan Mas Rafi. Acara ini berlangsung di Auditorium I PPNJ pada Sabtu (25/01/25).
Abdurrahman Wahid, Ketua P4NJ Jabodetabek, menyampaikan bahwa peluncuran buku ini merupakan kegiatan perdana P4NJ yang diadakan di lingkungan PPNJ, bekerja sama dengan Alfikr dan Mahkamah Konstitusi.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan Timeline P4NJ, yaitu “Berkumpul, Bergerak, dan Berdampak”. “Kami sangat mengapresiasi karena dapat mengadakan kegiatan bedah buku ini di lingkungan PPNJ, dan ingin memberitahukan kepada seluruh P4NJ lainnya bahwa kami hadir dengan timeline ‘berkumpul, bergerak, dan berdampak’,” ungkapnya dalam sambutannya.
Heru Setiawan turut memberikan sambutan melalui video online dan mengucapkan selamat atas diselenggarakannya Haul dan Harlah PPNJ ke-76, serta peluncuran dan bedah buku Pena Emas untuk Kertas Kehidupan. Kegiatan ini juga dihadiri langsung oleh Ibu Atik Muayati, M.Pd, istri dari Almarhum Mas Rafi, Bapak Dr. H. Rofiqul Umam Ahmad, M.Hum, Wakil Sekretaris Jendral MUI, serta Bapak Ahmad Sahidah, Ph.D.
Judul buku ini diambil dari perjuangan hidup dan pemikiran Almarhum Saifuddin dalam menggeluti dunia tulis-menulis. Buku tersebut mencakup berbagai topik, mulai dari hukum, agama, ekonomi, politik, sastra, hingga cerita pendek. “Judul buku ini diambil untuk mengenang 48 tahun perjuangan beliau dalam menekuni dunia tulis-menulis,” kata Ibu Atik saat memaparkan buku suaminya.
Bapak Ahmad Sahidah, Ph.D, dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa untuk menekuni sebuah bidang, seseorang harus terus belajar sehingga akhirnya akan mencapai apa yang diinginkan. “Orang yang menekuni filsafat itu mampu menekuni apa saja dan menjadi apa saja. Jadi kita harus terus belajar, maka lambat laun kita akan mendapatkan apa yang kita inginkan,” imbuhnya.
Kegiatan peluncuran dan bedah buku ini ditutup dengan sesi tanya jawab antara audiens dan pemateri, serta sesi foto bersama sebagai penutup acara.
Pewarta : Maria Al Faradela
Editor : Ponirin Mika
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!