Club Meeting MTs NJ

Kader Muda Yang Berbilingual Handal dan Berjiwa Islami

nuruljadid.net – Menggali potensi anak sejak dini merupakan hal yang harus dilakukan agar mereka mampu mengetahui kemampuan mereka. Anak anak yang berusia 13-15 tahun disebut dengan masa pubertas atau yang dengan kata lain masa akil baligh. Pada masa ini sangatlah mudah untuk mendidik anak untuk menggali potensi yang terpendam dalam diri mereka dibandingkan dengan masa remaja atau masa alay. Karena pada masa ini kemampuan otak anak untuk mengingat sesutu (daya ingat) masih kuat sehingga mudah untuk menggali potensi yang mereka miliki.

Disupport dengan dunia yang sudah modern ini maka kemampuan anak semakin mudah untuk diketahui. Dengan fasilitas yang mendukung, potensi yang terpendam akan mudah dimunculkan dan dikembangkan. Melihat kondisi psikologis yang ada, maka pengurus Badan Pembinaan Khusus (BPK) yang berada di Wilayah Sunan Gunung Jati (A) berinisiatif untuk mengadakan kegiatan yang dianggap mampu untuk mereka kuasai terutama dalam menggeluti bahasa billingual (asing).

Club Meeting adalah kegiatan yang bertujuan untuk menggali potensi peserta didik dan menampung minat bakat, aspirasi serta kapabilitas peserta didik. Dalam kegiatan ini ada beberapa lomba yang dilombakan adapun jenis lombanya adalah sebagai berikut :

  1. Shawalat
  2. Yel-yel
  3. Tartilul Qur’an
  4. Pidato 2 Bahasa (Arab dan Inggris)
  5. Parade Puisi 2 Bahasa (Arab dan Inggris)
  6. Mengarang (Arab dan Inggris)
  7. Qiroatul Qutub
  8. Cerdas Cermat
  9. Bercerita (Arab dan Inggris)
  10. Hifdzul Kutub
  11. Warta Berita
  12. Mading

Mempelajari bahasa asing hingga sampai menguasainya merupakan tujuan yang diinginkan oleh peserta didik Badan Pembinaan Khusus (BPK), namun itu bukanlah pembelajaran pokok dalam lembaga ini, yang menjadi pembelajaran pokok pada lembaga ini adalah pemahaman tentang kesalafannya (kitab). Sehingga output yang dimiliki oleh BPK adalah peserta didik yang mampu berbilingual diimbangi dengan jiwa yang islami.

“Kegiatan ini dilakukan sebagai bahan evaluasi bagi peserta didik BPK untuk mengetahui sampai dimana letak kemampuan mereka selama proses belajar mengajar selama 1 tahun ini. Sehingga pengurus bisa mengetahui karakter masing masing individu yang kemudian dapat dikembangkan dengan mudah sesuai dengan hasil evaluasi belajar mereka,” ujar salah satu pengurus BPK, Ust. Asmar Rudiyanto.

“Jenis jenis lomba yang kami sajikan memang sengaja bukan hanya tentang kebahasaan saja, sengaja kita masukkan jenis lomba yang bersifat Islami sekalipun hanya pengetahun dasar saja, karena kita melihat kapabilitas otak mereka,” ujar Direktur BPK saat diwawacarai oleh reporter.

Pengajian Rutin Kitab Al Hikam di Musholla Riyadus Sholihin PP. Nurul Jadid dikaji langsung Oleh KH. Moh. Zuhri Zaini, Pengasuh PP. Nurul Jadid

KH. Moh. Zuhri Zaini : Pentingnya Menyadari Diri Sebagai Hamba Allah

nuruljadid.net – Tujuan diciptakannya manusia adalah untuk beribadah kepada Allah. Ibadah memiliki makna yang luas, ibadah bukan hanya sekedar shalat atau zakat saja, namun pekerjaan hambaNya juga bisa disebut ibadah. Setiap pekerjaan yang diniatkan untuk mencari atau mengharap ridho Allah maka pekerjaan itu bernilai ibadah di hadapan Allah. Salah satu contohnya ketika kita berjuang di tengah masyarakat dengan dinitakan untuk mengharap ridho Allah maka perjuangan tersebut bernilai ibadah.

“Salah satu diantara bentuk ibadah adalah berjuang di tengah tengah masyarakat kalau di niatkan hanya untuk mengharap ridho Allah maka perjuangan tersebut akan bernialai ibadah.” Dawuh beliau dalam pengajian rutin kitab  Al Hikam karangan Ibnu Athoillah, Kamis (19/01/2017)

Beliau juga mengimbuhkan, sebagai hamba Allah yang mempunyai  misi dan tugas penghambaan perlu kita sadari bahwa sifat yang hakiki yang ada pada diri seorang hamba adalah sifat merasa lemah dan hina di hadapan Allah SWT.

Sangatlah penting bagi manusia untuk menyadari akan sifat hakiki tersebut. Agar manusia tidak terjebak dengan pemikiran bahwa dirinya mempunyai kemampuan dengan keberhasilan dan prestasi yang diraihnya tanpa bantuan Sang Pencipta. Padahal secara hakikat semua itu adalah bentuk dari pertolongan dan kekuasaan Allah untuk hambaNya.

“Semua kemampuan yang kita miliki adalah fasilitas dan yang menentukan berhasil dan tidaknya maanusia adalah takdir yang Allah gariskan kepada kita,” dawuh beliau.

“Manusia hanya mampu berusaha dan dibalik kesuksesan dan keberhasilan usaha tersebut adalah jalan Allah yang diberikan kepada hambaNya.” Tambah beliau.

Disinilah petingnya kita menyadari bahawa kita adalah Hamba Allah yang tak memiliki kemampuan untuk melakukan sesuatu. Dan manusia juga seharusnya sadar bahwa dirinya adalah makhluk yang hina dihadapan Allah. Apabila manusia sudah menyadari dan mengakui bahwa dirinya adalah makhluk yang hina, maka Allah akan mengatrol kita dengan  sifat kemuliaanNya.

“Kita harus merasa hina hanya dihadapan Allah, kita tidak boleh menampakkan sifat kehinaan kepada hamba Nya namun bukan berarti kita boleh menampakkan kemewahan diri kita dihadapan hamba Allah, sebab kemewahan yang ada pada diri kita hanya berupa titipan Allah. Jika kemewahan yang ada pada diri kita ditampakkan, maka akan banyak menimbulkan kecemburuan sosial dan dapat memancing orang lain untuk berlomba lomba menampakkan kemewahan kemewahan mereka.” Nasihat beliau.

Namun pada kenyataannya, masih banyak ummat islam yang saling menampakkan kemewahan atas keberhasilan yang dia dapatkan didunia ini, padahal islam telah mengajarkan kepada ummatnya untuk membiasakan diri hidup sederhana tanpa harus menampakkan dan mengkultuskan harta dan tahta mereka. Sebagai hamba Allah, menyadari bahwa kita adalah hambaNya yang lemah harus kita kecamkan dalam kehidupan sehari hari agar tidak berpaling dari perintahNya.

“Dengan kita menyadari akan kelemahan kita dihadapan Allah maka Allah akan senantiasa menolong kita dengan kekuasaanNya.” Dawuh KH. Moh. Zuhri Zaini sekaligus sebagai nasihat beliau kepada santrinya.

Begitu sangat istimewanya orang yang menyadari bahwa dirinya adalah hamba Allah yang memiliki sifat lemah dan hina dihadapanNya. Sebab hamba yang demikian adalah hamba yang akan mendapatkan beberapa keistimewaan dan akan diperlakukan istimewa dihadapan Allah. Beberapa keistimewaannya adalah sebagai berikut :

  1. Allah akan memberikan kemuliaan-Nya
  2. Allah akan memberikan pertolongan dengan kekuasaaan-Nya
  3. Allah akan memberikan nur cahaya dan kekuatan-Nya

Demikianlah beberapa keistimewaan yang akan diberikan Allah kepada hambaNya yang sadar bahwa dirinya adalah seorang hamba yang penuh dengan kekurangan. Maka dalam dewasa ini, tak pantas jika kita merasa lebih melebihi dari apa yang Allah berikan kepada kita. Dalam kehidupan sehari hari seharusnya kita hidup dengan sederhana dengan tanpa menghambur hamburkan kenikmatan yang Allah berikan kepada hambaNya.