Pos

Informasi Perkembangan Pesantren Tahun Ajaran 2016 – 2017 Pondok Pesantren Nurul Jadid.

nuruljadid.net – Pondok Pesantren Nurul Jadid, hingga memasuki usianya yang ke-68 tahun ini, terus berupaya secara konsisten menjalankan fungsinya sebagai lembaga pendidikan, lembaga dakwah dan lembaga yang aktif ikut serta dalam perubahan sosial kemasyarakatan melalui pembentukan manusia yang beriman, bertaqwa, berakhlakul karimah, berilmu, berwawasan luas, berpandangan ke depan, cakap, terampil, mandiri, kreatif, toleran serta memiliki etos kerja dan tanggung jawab sosial kemasyarakatan.

Untuk mencapai tujuan tersebut, Pondok Pesantren Nurul Jadid menanamkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah serta pembinaan akhlakul karimah, Pengembangan pendidikan, keilmuan, dan wawasan, Pengembangan minat dan bakat, Pembinaan keterampilan dan keahlian, Pembinaan kewirausahaan dan kemandirian, Penanaman kesadaran hidup sehat dan kepedulian terhadap lingkungan, Penanaman tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Upaya penanaman keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, serta pembinaan akhlaqul karimah, diwujudkan melalui pendidikan dan pembinaan keagamaan, kegiatan kepesantrenan dengan trilogi santri sebagai standar minimum. Sedangkan Pengembangan Pendidikan, Keilmuan, dan wawasan santri dilakukan dengan terselenggaranya pendidkan formal, lembaga sekolah dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), sampai Perguruan Tinggi, yaitu: Taman Posyandu (TP) Anak Sholeh, TK Bina Anaprasa, TPQ Nurul Mun’im, MI Nurul Mun’im, MTs Nurul Jadid, MTs Negeri, MA Negeri, SMP Nurul Jadid, MA Nurul Jadid, SMK Nurul Jadid, SMA Nurul Jadid, IAI Nurul Jadid, Pascasarjana IAI Nurul Jadid, STT Nurul Jadid, STIKes Nurul Jadid. Dan non formal; seperti Ma’had Aly,Tamhidiyah, I’dadiyah, Madrasah Diniyah Nurul Jadid, Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an (PPIQ), Lembaga Pengembangan Bahasa Asing (LPBA), Amtsilati, Al-Khoiriyah, Lembaga Studi Keislaman (LSK), Lembaga Pendidikan Qur’an (LPQ) daltim, Yayasan Bantuan Sosial untuk menyantuni anak yatim dan orang yang tidak mampu dan lain-lain. Selain itu, PP Nurul Jadid juga selalu mendorong adanya kelompok-kelompok kajian, diskusi.

Sedangkan pengembangan minat dan bakat santri, diwujudkan melalui kegiatan keorganisasian disekolah, seperti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Organisasi Intra Sekolah (OSIS), Majelis Permusyawaratan Kelas (MPK), Forum Komunikasi Osis (FKO), Majelis Permusyawaratan Osis (MPO), Lembaga Pers Siswa maupun Pers Mahasiswa, dan organisasi yang ada dimasyarakat seperti P4NJ (Pembantu Pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid) dan Organisasi yang didirikan oleh perkumpulan mahasasiswa yang ada dikampus-kampus antara lain (NJ IC Jember, KAMANURJA Surabaya, IMAN Malang, PANJI Jogja dan FORMANJ) dan lain sebagainya.

Kemudian pembinaan keterampilan dan keahlian, pembinaan kewirausahaan dan kemandirian santri, direalisasikan dengan mengupayakan adanya pusat keterampilan santri (seperti keterampilan berbahasa di LPBA dan sekolah-sekolah yang membuka jurusan khusus bahasa, baik bahasa Arab, Inggris, dan Mandarin. Keterampilan Jahit-menjahit, percetakan dan sablon, serta keterampilan beladiri dan lain-lain). Serta melakukan pembinaan melalui pelatihan-pelatihan keahlian dan kewirausahaan.

Dan untuk menanamankan kesadaran hidup sehat dan kepedulian terhadap lingkungan, telah diupayakan dengan melibatkan santri dalam kegiatan untuk membiasakan diri hidup secara sehat dan perduli terhadap lingkungan. Hal ini diwujudkan dengan cara membiasakan santri melakukan kegiatan kebersihan lingkungan, dan dua kali dalam satu minggu (yaitu Selasa dan Jum’at) santri melakukan kegiatan olahraga meskipun dengan sarana yang sederhana.

Sedangkan Penanaman tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan, dilakukan dengan mengupayakan terciptanya hubungan yang baik antara pesantren dan masyarakat. Sebagaimana yang telah dilakukan oleh Biro Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (BPPM), di mana santri secara langsung terlibat dalam menyelesaikan persoalan yang ada di tengah masyarakat, misalnya masalah pertembakauan, pembinaan usaha masyarakat sekitar pesantren, serta kegiatan bakti sosial.

Selain itu, kegiatan kesadaran berbangsa dan bernegara dilakukan dengan menjadikan pesantren dan lembaga–lembaga di bawahnya sebagai Laboratorium Sosial dan Demokrasi. Seperti pelaksanaan pemilu langsung di Sekolah-sekolah (Pemilihan OSIS dan MPK), dan di Kampus (Pemilihan BEM dan DPM) dan sebagainya. (Tim Progress Report 2017 / Sekretariat Nurul Jadid)

Untuk megetahui perkembangan ponpes Nurul Jadid Paiton Probolinggo, dapat anda unduh file pdf  di halaman download laporan perkembangan (progress report).

Reuni Akbar Perdana PPIQ : Silaturrahim Merajut Kebersamaan

nuruljadid.net – Pelaksanaan Haul Pendiri dan Harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid menjadi sebuah moment yang sangat dinanti nantikan oleh kalangan umum terutama bagi alumni dan walisantri untuk bernostalgia dengan pondok pesantren dan teman teman seangkatan mereka. Salah satu cotohnya adalah kegiatan reuni akbar perdana yang dilaksanakan oleh Pusat Pendidikan Ilmu Al Qur’an (PPIQ). Reuni ini dilakasanakan dengan tujuan untuk menyambung kembali hubungan dengan alumni dengan pengurus aktif. Tak hanya itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk membahas bagaimana keberlangsungan PPIQ kedepannya.

Ust. Saiful Rizal selaku kepala bagian umum (Kabag. Umum) PPIQ pada kegiatan ini memberikan sambutan yang mewakili seluruh pengurus PPIQ. Dia menyampaikan beberapa hal tentang perkembangan PPIQ selama satu tahun terakhir.

“PPIQ pada tahun ini telah melakukan renovasi bangunan tepatnya di asrama PPIQ Tahfidzul Qur’an yang bertempat disebelah barat Masjid Jami’ Nurul Jadid. Asrama PPIQ Tahfidz ini berlantai 2 dengan masing masing lantai berisikan 4 kamar. Dan insya’ allah asrama PPIQ Tahsinul Qiro’ah juga akan melakukan renovasi bangunan. Hal ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menyamankan peserta didik dalam belajar terutama dalam Al Qur’an.” Sambut Ust. Rizal.

“PPIQ melakukan renovasi pembangunan ini dilakukan bukan karena asrama memiliki uang yang banyak, namun hal ini ditujukan untuk kenyamanan peserta didik dalam porses kegiatan belajar mengajar dan selain itu, gedung yang selama ini digunakan sudah tidak mampu untuk menampung peserta didik. Jumlah peserta didik PPIQ putera sebanyak 215 orang, sedangkan untuk puteri sebanyak 205 orang” tambah Kabag. Umum PPIQ.

Setelah sambutan diberikan oleh Kabag. Umum, sambutan yang selanjutnya adalah sambutan dari perwakilan alumni yang dalam hal ini disampaikan oleh Ust. Aziz.

“Sudah banyak perkembangan yang dilakukan oleh PPIQ, semoga dengan berkembangnya PPIQ ini menjadikan lembaga semakin baik terutama dalam mensukseskan visi dan misi Pondok Pesantren Nurul Jadid serta visi misi Lembaga” ujarnya.

Dialog interaktif tentang perkembangan dan program lembaga kedepan juga dilaksanakan di acara kali ini. Dialog ini di moderatori oleh Ut. Rusydi Aziz dan dipimpin oleh Ust. Rojabi Azharghany. Pada pertemuan ini, diharapkan kepada semua alumni PPIQ untuk memberikan masukan kepada pengurus untuk terus melakukan perubahan dan perkembangan untuk PPIQ. (Q2/Red)

Penutupan Bulan Lomba dan Malam Bershalawat

nuruljadid.net – Akhirnya perjuangan Panitia Bulan Lomba Haul Pendiri dan Hari Lahir Pondok Pesantren Nurul Jadid ke 68th berujung sudah. Malam hari ini (20/04/2017) panitia Bulan Lomba bernafas lega, mereka telah berhasil keluar dari “sesak nafas” mereka selama ini. Beban pikiran yang mereka emban selama 3 bulan lamanya berakhir secara indah dan meriah dimalam hari ini.

Bertempat di depan kantor pesantren Pondok Pesantren Nurul Jadid acara itu digelar. Acara penutupan Bulan Lomba dalam rangka memperingati Haul Pendiri dan Hari Lahir Pondok Pesantren Nurul Jadid ke 68th merupakan Puncak dari pagelaran 45 lomba. Sebanyak 45 lomba dengan 3 kategori diumumkan malam hari ini. 15 kategori lomba keagamaan, 16 kategori lomba keilmuan dan 14 kategori lomba olahraga.

Jalannya acara

Acara penutupan ini diawali dengan penampilan group hadrah se Nurul Jadid dengan melantunkan lagu shalawat. Shawalat menghiasi penutupan lomba ini dengan harapan apa yang telah dilakukan mendapat berkah baik dari berkah Pesantren dan Syafaat dari Nabi Muhammad SAW.

Beberapa menit kemudian, suara lantang salam pembuka diucapkan oleh Master of Ceremony (MC) yang menandakan bahwa acara inti pada malam hari ini dilaksanakan. Beberapa susunan acara yang disampaikan oleh sang pengatur ritme kegiatan,  Master of Ceremony (MC) yang dalam hal ini diembankan kepada Ust. Dimas Eko Cahyono.

Selanjutnya, lantunan ayat suci Al Qur’an bersenandung merdu membuat acara ini semakin sakral dan hidmat. Sambutan sambutan menempati tangga acara setal pelantunan merdu ayat suci Al Qur’an. Sambutan yang diawali oleh Ketua Bulan Lomba 68th, Ust. Khorik Alamsyah. Dalam sambutannya, Ust. Khorik menyampaikan beberapa point yang telah terangkai sempurna.

“Pada kesempatakan kali ini saya mewakili panitia yang bertugas mengucapkan mohon maaf yang tiada batas atas kekurangan dan kelemahan yang terjadi selama lomba ini baik dari segi fasilitas, kapasitas dan keefektifitasan panitia dalam bertugas. Dan tak hanya itu saya juga menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu suksesnya acara ini baik mereka yang membantu secara materi maupun fisik. Semoga hal tersbut dinilai ibadah oleh Allah SWT dan dicatat sebagai amal baik kita.” Ujar Ust. Khorik dalam sambutannya.

Diakhir sambutannya, Ketua Bulan Lomba meberikan sebuah kata kata yang befungsi sebagai media untuk memotivasi diri.

“Bagi para pemenang lomba ini merupakan buah dari apa yang kalian tanam selama ini. Perjuangan dalam menimba ilmu telah kalian rasakan, namun bukan berarti proses belajar kalian berhenti sampai disini. Ini merupakan sebuah jalan untuk menuju SUKSES. Kata sukses sendiri memiliki kepanjangan kata yaitu “SUKa berproSES”. Jadi kata tersebut pantaslah didapatkan untuk para pemenang karena prestasi yang kalian dapat dan rasakan kali ini berawal dari sebuah proses yang panjang. Dan bagi para peserta yang masih gagal untuk mendapatkan keinginannya, ini bukanlah awal jalan yang buruk bagi kalian, ini merupakan awal perjalanan kalian untuk mencapai tujuan kalian dalam menimba ilmu. Teruntuk kalian yang masih gagal, SUKSES-lah (SUKa berproSES-lah) kalian agar kalian bisa sukses. Karena kesuksesan itu berawal dari SUKSES (SUKa berproSES)” cakap Ust. Khorik sekaligus menutup sambutannya.

Setelah sambutan dari Ketua Bulan Lomba, K. Imdad Robbani selaku perwakilan dari Keluarga Pengasuh yang sekaligus menjabat sebagai Wakil Kepala Biro Kepesantrenan memberikan sambutan.

“Perlombaan yang telah dilakukan oleh panitia bukannlah semata mata hanya sebatas perlombaan untuk mencari pemenang saja, namun itu merupakan sebuaah ajang pemberlajaran dan pendidikan bagi santri.” Dawuh beliau.

“Bagi pemenang ini merupakan sebuah penghargaan atas prestasi yang telah kalian dapatkan. Namun bagi mereka yang belum, in imerupakan sebuah motivasi bagi kalian untuk terus tetap bersemangat dalam mencapai keinginan dan keberhasilan” tambah beliau.

Sambutan yang sekaligus motivasi bagi para santri menutup agenda sambutan pada rangkaian acara pada malam hari ini. Acara selanjutnya adalah pengumuman pemenang lomba yang diawali dengan pembacaan Surat Keputusan (SK) Pemenang Lomba yang dibacakan oleh Ust. Alwi. Prosesi pemberiaan hadiah dilakukan setelah pembacaan SK Pemenang dibacakan.

Agar kegiatan ini mendapatkan barokah, ditutuplah acara penutupan ini dengan pembacaan do’a oleh KH. Makki Maimun Wafi. Kesakralan serta kekhusukan acara ini bertambah dengan pembacaan do’a yang kedua dipimpin oleh K. Aminullah Wafi.

“Dengan berakhirnya do’a, maka berakhir pulalah acara penutupan Bulan Lomba dalam Rangka memperingati Haul Pendiri dan Hari Lahir (Harlah) ke 68th Pondok Pesantren Nurul Jadid.” Ucap Master of Ceremony (MC) sekaligus menutup kegiatan pada malam hari ini. (Q2/Red).

Daftar pemenang lomba Harlah 68 PP Nurul Jadid. Sumber : Panitia

Kunjungan Pejabat Tinggi Bank Syariah Mandiri (BSM) di Pondok Pesantren Nurul Jadid

nuruljadid.net – Nama Pondok Pesantren Nurul Jadid yang sudah tak asing lagi dikalangan pemerintahan mendapatkan perhatian serius dari berbagai instansi pemerintahan. Beberapa hari yang lalu, 2 Perguruan Tinggi di bawah naungan Pondok Pesantren Nurul Jadid melakukan kerjasama (MoU) dengan Polisi Resort (Polres) Probolinggo dan masih banyak lagi instansi pemerintahan yang bekerjasama dengan Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Hari ini (20/04/2017), kembali kunjungan dilakukan oleh instansi pemerintah, Bank Syariah Mandiri (BSM) berkunjung ke Pondok Pesantren Nurul Jadid. Mobil yang berisikan pejabat tinggi Bank Syariah Mandiri (BSM), Toyota Corolla Altis dengan bernopol L 5 BSM nampak parkrir di depan Dhalem Pengasuh.

Berkunjung dengan tujuan silaturrahim menjadi agenda pertemuan kali ini. Dalam pertemuan Pejabat BSM ditemani oleh KH. Moh. Zuhri Zaini (Pengasuh), KH. Abd. Hamid Wahid (Kepala Pesantren) dan KH. Faiz AHZ (Kepala Biro Usaha). Tidak hanya sekedar silaturrahim saja, dalam pertemuan kali ini dengan bincang bicang santai membicarakan tentang program pesantren kedepan yang dipaparkan secara singkat dan jelas oleh Kepala Pesantren dan ditanggapi dengan positif oleh Bapak Agus, Bapak Najib dan Bapak Edi.

“Kami merancang sebuah program pesantren agar bagaimana santri tidak memegang uang tunai, sekalipun mereka pegang uang tapi tidak terlalu banyak. Rencananya kami akan membuat sebuah program agar santri mudah dalam melakukan proses transaksi tanpa harus membayar tunai. Contohnya ketika santri selesai makan di koperasi, santri tinggal menunjukkan kartu indentitas santri (KIS) yang sudah dapat melakukan proses pembayaran sehingga mereka makan hanya cukup membawa KIS tersebut. Ini bertujuan agar meminimalisir kehilangan uang” ujar KH. Abd. Hamid Wahid dalam pertemuan bersama BSM.

Hal itu mendapat respon positif dari pihak BSM, Bapak Agus selaku pejabat tertinggi di BSM menanggapi hal yang diutarakan oleh Kepala Pesantren. Itu yang dinamakan dengan Top Branding, dimana masyarakat dapat melakukan pembelian dengan hanya memanfaatkan kartu, respon pejabat tinggi BSM tersebut.

Tak hanya berbicara tentang program pesantren kedepan saja, banyak hal yang dibicarakan seputar pesantren dan Bank Mandiri. Salah satunya adalah program Gebyar Ramadhan yang beberapa bulan lagi akan dilaksanakan oleh Pondok Pesantren Nurul Jadid. Gebyar Ramadhan yang diadakan untuk menyambut meriah dan senang kedatangan Bulan Suci penuh berkah. Hal itu juga mendapat respon positif dari pihak BSM, Bapak Agus menyuruh beberapa anggota BSM untuk mengikuti Gebyar Ramadhan tersebut. Dengan memperlakukan pejabatnya untuk mengikuti seluruh kegiatan pesantren selama Bulan Suci Ramadhan. Isitilah yang sering didengar adalah “pesantren kilat”. Kisaran 3 hari mereka (peserta pesantren kilat dari BSM) akan menimba ilmu di Pondok Pesantren Nurul Jadid. Dan pihak pesantren akan mempersiapkannya, dawuh Kepala Pesantren merespon pernyataan dari Bapak Agus, Pejebat tertinggi BSM.

Akhir dari pertemuan ini adalah prosesi foto bersama antara BSM dan PP. Nurul Jadid. Dan kabarnya kedepan akan diadakan Memorendum of Understanding (MoU) antara pihak Pesantren dengan BSM. (Q2/Red).

Nurul Jadid Meraih Juara 3 Lomba Cerdas Cermat Qur’an (CCQ) dan Debat Bahasa Inggris se Tapal Kuda di IAIN Jember

nuruljadid.net – Sesuai dengan tugasnya, Pondok Pesantren yang dikenal dengan lembaga pendidikan berbasis keagamaan membuktikan keberadaan dan prestasinya. Tak hanya sebagai lembaga pendidikan berbasis keagamaan, Pondok Pesantren Nurul Jadid membuktikan dirinya bahwa Pondok Pesantren juga mampu untuk mengembangkan potensi dan pendidikan santrinya dari sisi keilmuan (umum). Terbukti, hari ini (18/04/2017) santri Nurul Jadid menorehkan tinta emas di Kampus IAIN Jember. Beberapa perlombaan diikuti oleh Pondok Pesantren Nurul Jadid diantaranya adalah Lomba Cerdas ceramat Al Qur’an (CCQ), Lomba Pidato Bahasa Asing dan Lomba Debat Bahasa Asing.

Malam ini (18/04) santri Nurul Jadid berhasil mengibarkan bendera Nurul Jadid di Kota Jember tepatnya di Kampus IAIN Jember. Dari beberapa lomba yang mereka ikuti, mereka berhasil meraih juara 3 lomba Debat Bahasa Inggris dan lomba Cerdas Cermat Al Qur’an (CCQ) se Tapal Kuda.

“Awalnya agak pesimis karena musuh yang ikut notabene hebat dan berkualitas melihat dari performa mereka tahun lalu.” ujar Salman pendamping lomba dari LPBA Nurul Jadid

Persaingan ketat dan panas mereka rasakan.  Pasalnya, kualitas peserta lomba bisa dibilang “sulit untuk dikejar”. Namun mereka tak patah semangat untuk membanggakan nama Nurul Jadid di Kota Jember. Motivasi dan dukungan terus mengalir bagi mereka (santri Nurul Jadid sekaligus menjadi peserta lomba). Itu terlihat dari antusias Alumni Nurul Jadid yang berada di kawasan Jember yang sering dikenal dengan NJIC.

Tak hanya meraih juara 3 lomba debat saja, salah satu santri Nurul Jadid yang ikut bergabung dalam Tim Debat berhasil menyabet predikat “The Best Reply Speaker” yaitu Agus Miftahurrahman.

LPBA Nurul Jadid yang ditugaskan untuk membawa nama Nurul Jadid dalam perlombaan itu mendelegasikan 3 tim debat. Nasab boleh sama, namun nasib tidak akan pernah sama. Kata kata itulah yang pantas untuk mereka, Pasalnya dari 3 Tim Debat hanya satu yang berhasil menjadi juara.

“Yang MANJ & LPBA Pi Dalbar gagal di quarter final round. Yang LPBA Pi Daltim gagal di qualification around.” Cakap Salman, pendamping lomba.

Tim Debat Yang Berhasil Meraih Juara 3 :

  1. Agus Miftahurrohman (LPBA Nurul Jadid / SMA Nurul Jadid)
  2. Iqbal Hidayatullah (LPBA Nurul Jadid / MA Nurul Jadid)
  3. Anggito Abimayu (LPBA Nurul Jadid / MA Nurul Jadid)

Sedangkan untuk lomba Cerdas Cermat Al Qur’an (CCQ) Nurul Jadid berhasil membuktikan dirinya dengan berhasil meraih juara 3 delegasi dari PPIQ Nurul Jadid. (Q2/Red)

Segenap Pengurus Pesantren Nurul Jadid mengucapkan :

“Selamat kepada para peserta lomba yang telah berhasil membawa pulang dengan predikat juara. Bagi mereka yang gagal, jangan berputus asa untuk terus belajar. Terimakasih atas usaha dan kerja kerasnya. Pulang tanpa juara pun sebenarnya mereka telah juara karena mereka telah berhasil membuktikan dirinya untuk berjuang melakukan yang terbaik bagi Nurul Jadid.”

Silaturrahim SMA Khadijah Surabaya di Pondok Pesantren Nurul Jadid

nuruljadid.net – Sementara itu, bersamaan dengan agenda silaturrahim yang telah dilakukan di Institut Agama Islam Nurul Jadid (IAINJ), SMA Khadijah Surabaya berkunjung ke Pondok Pesantren Nurul Jadid pasca berakhirnya pertemuan silaturrahim oleh UIN Sunan Kali Jogo. Pertemuan  yang juga berisikan kunjungan silaturrahim tersebut mendapat sambutan hangat dari pihak tuan rumah SMANJ.

Agenda yang seharusnya dilaksanakan pukul 11.00 WIB terpaksa harus diundur sampai 13.00 WIB disebabkan lamanya pertemuan yang lebih dulu dihadiri oleh SMA Khadijah di SMA 1 Situbondo. Karena waktu sudah siang, setibanya di SMA Nurul Jadid, mereka langsung dihaturkan kepada tempat peristirahatan sekaligus untuk menikmatia sajian makanan yang telah disiapkan.

Pertemuan yang kemudian dilaksanakan sesaat setelah menikmati hidangan, Romobongan civitas akademika SMA Khadijah dihaturkan untuk memasuki lokasi acara yang disediakan. Pertemuan kali ini dimulai pada pukul 13.30 WIB dengan sambutan awal oleh Kepala SMA Nurul Jadid, Bapak Faizin Syamweil. Dalam sambutannya beliau menyampaikan mohon maaf apabila kondisi tidak sesuai dengan yang diharapkan. Dan juga beliau memambahkan beberapa kalimat dalam sambutannya.

“Kami sangat bahagia sekali dengan kehadiran SMA Khadijah di SMA Nurul Jadid karena kami kedatangan tamu yang memiliki prestasi akademik yang tinggi dan namanya sudah tak asing lagi dibeberapa kalangan. Semestinya kamilah yang harus berkunjung terlebih dahulu ke SMA Khadijah sebab banyak ilmu yang akan kami dapatkan disana” ujar Kepala SMA Nurul Jadid.

Tak luput dari pemaparan beliau, beliau sedikit menyampaikan latar belakang berdirinya SMA Nurul Jadid dengan singkat dan jelas. Dan juga beliau menyampaikan perkembangan sekolah sekaligus tenaga pendidik dan kependidikan termasuk jumlah siswa/i saat ini.

Setelah sambutan kepala SMA Nurul Jadid, giliran sambutan perwakilan dari SMA Khadijah yang akan memberikan sambutan. Sambutan dalam hal ini disampaikan oleh Kepala SMA Khadijah. Dalam sambutan beliau, beliau menyampaikan sedikit sejarah berdirinya SMA Khadijah dan termasuk jumlah siswa/i dan tenaga pendidik dan kependidikan saat ini. Inti dari sambutan yang diberikan oleh kepala SMA Khadijah adalah ingin sharing bersama dengan beberapa guru sekolah. Karena beliau rasa SMA Nurul Jadid berkembang secara pesat dan memiliki presatasi yang gemilang.

“Kami ingin melakukan dialog bersama terkait dengan sistem pendidikan dan pengajaran di SMA Nurul Jadid. Harapan kami adalah kami mendapatkan tambahan ilmu dari sekolah yang berkembang pesat dan memiliki prestasi yang gemilang ini. Semoga kami dapat menimplementasikannya di sekolah kami” ujar kepala SMA Khadijah menutup sambutannya.

Setelah sambutan dari masing masing kedua belah pihak, sharing bersama yang dikkordinir oleh Bagian Kurikulum SMA Nurul Jadid, Bapak Didik P. Wicaksono. Durasi kegiatan sharing bersama adalah 90 menit. Tepat padak pukul 15.20 WIB acara silaturrahim selesai dan diakhiri dengan foto bersama. (Q2&Daniel/Red)

UIN Sunan Kalijogo (UIN SuKa) Yogyakarta di Pondok Pesantren Nurul Jadid

nuruljadid.net –  Untuk pertama kali sejak dijabatnya rektor oleh KH. Abdul Wahid M. Ag., Institut Agama Nurul Jadid (IAINJ) menerima kunjungan dari Universitas Islam Negeri Sunan Kali Jogo (UIN SUKA) Yogyakarta. Kunjungan yang dihadiri rombongan mashasiswa UIN SUKA,  sejumlah kisaran kurang lebih 40 mahasiswa beserta beberapa civitas akademika. Acara yang diselenggarakan pada (18/04/2017) itu dikemas dengan kegiatan silaturrahim mahasiswa program beasiswa santri  (PBSB) ilmu al-quran dan tafsir.

Diawali dengan sambutan-sambutan dari pelbagai pihak yang hadir. Pertemuan tersebut dimulai sejak pukul 10.00 WIB- selesai.  Dilaksanakan di ruang Pascasarjana lantai dasar gedung IAINJ bagian barat.

Beberapa rangkaian acara yang dilaksanakan dalam kegiatan silaturrahim tersebut yang menjadi titik utama adalah dialog antara pihak Institut dengan beberapa civitas akademika dari UIN SUKA. Dari dialog itu diharapkan akan ada sebuah kerjasama dan hubungan yang lebih baik antara kedua pihak yang terkait. “Semoga dengan adanya kunjungan silatur rahim ini saya harap ada sebuah kerjama yang terjalin,” papar KH. Abdul Hamid rektor IAINJ dalam sambutanya.

Selain itu,  apa yang diharapkan beliau senada dengan harapan yang disampaikan oleh Dr. H. Mustaqim selaku lektor kepala UIN SUKA, bahwa kerjasama yang dijalin adalah hubungan timbal balik. “Setidaknya dari pertemuan ini terjalin sebuah konsep kolaboratif,” tuturnya.

Kemudian,  selain silaturrahim kunjungan yang dilakukan adalah sekaligus selayang pandang kepada siswa-siswi Madrasah Aliyah Nurul Jadid (MANJ) yang mengikuti program beasiswa santri PBSB. “santri yang mengikuti program beasiswa santri ini haruslah benar-benar mempunyai komitmen untuk menyukseskan program ini.  Kalau ada yang balelo ya tinggal laporkan aja ke pesantrenya, ” imbuhnya.

“Saya sampaikan banyak terima kasih dan mohon maaf bila dalam penyambutan acara yang berlangsung ini banyak kekurangan dan hal yang tidak brekanan di hati para saudara-saudara sekalian, ” ucap KH. Hamid mengakhiri pertemuan tersebut. (Daniel/Red)

Informasi Libur Ramadhan 2017 M / 1438 H

  1. Seluruh santri diwajibkan mengikuti kegiatan Ramadhan yang dimulai pada tanggal 25 Mei s/d 10 Juni 2017
  2. Libur Ramadhan
    1. SANTRI PUTERI hanya boleh pulang/dijemput pada Senin tanggal 16 Ramadhan 1438 H. / 11 Juni 2017 M. dan sudah berada di Pondok pada Kamis tanggal 11 Syawal 1438 H. / 05 Juli 2017 M.
    2. SANTRI PUTERA hanya boleh pulang/dijemput pada Selasa tanggal 17 Ramadhan 1438 H. / 12 Juni 2017 dan sudah berada di pondok pada Jum’at tanggal 12 Syawal 1438 H. / 06 Juli 2017M.
    3. SANTRI PUTERA yang pulang / dijemput bersama  mahromnya (Santri Puteri), maka ketentuannya mengikuti ketentuan SANTRI PUTERI.
  3. Khusus SANTRI PUTERI Wajib dijemput walinya atau mahrom yang mewakili dengan ketentuan membawa kartu mahrom dan surat kuasa dari walinya.
  4. Untuk santri yang berasal dari luar pulau Jawa dan Transportasi menuju tempat tujuan tidak setiap hari, maka diberlakukan dispensasi sesuai dengan jadwal keberangkatan transportasi dengan ketentuan tidak terlalu jauh ( maximal tiga hari ) sebelum  ketentuan waktu libur Ramadhan.
  5. Santri yang berasal dari daerah tertentu (luar jawa) yang walinya tidak dimungkinkan hadir pada saat penjemputan libur Ramadhan, maka diperbolihkan pulang rombongan (dikoordinir) dengan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan.
  6. Bagi santri yang pulang lebih awal dari ketentuan diatas atau kembali terlambat akan dikenakan sangsi sesuai dengan ketentuan yang berlaku
  7. Jika terjadi perubahan dalam penetapan 1 Ramadhan dan 1 Syawal maka ketentuan liburan ramdhan mengikuti penghitungan tanggal Hijriyah.

Informasi Lebih Lanjut Hubungi :

Kantor Sekretariat PPNJ : (0335) 774121

Dipublikasikan oleh :

Bagian Publikasi dan Informasi Pondok Pesantren Nurul Jadid

Surat edaran pesantren tentang Informasi Libur Ramadhan.

Banner Informasi Libur Ramadhan. Publikasi oleh Kantor Sekretariat NJ

Menyemarakkan Harlah 68 dengan Jalan Sehat Bersama Santri

nuruljadid.net – Untuk menyemarakkan Haul Pendiri dan Hari Lahir Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo Klinik Az Zainiyah yang merupakan penggerak dan pemerhati kesehatan santri serta lingkungan yang ada di Pondok Pesantren Nurul Jadid mengadakan jalan sehat bersama santri.

Pelaksanaan jalan sehat ini dilakukan agar para santri senantiasa menjaga kesehatan dalam kondisi apapun. Menjalani kegiatan yang padat membuat santri menjadi kurang memperhatikan kesehatan. Mereka kebanyakabn memforsir diri mereka untuk melakukan aktifitas tersebut. Namun hal itu menjadi dampak yang buruk bagi kesehatan mereka.

Oleh karenanya melihat kondisi yang sangat serius ini, Klinik Az Zainiyah berinisiatif mengadakan jalan sehat yang bertujuan untuk menyadarkan kepada para santri betapa pentingnya menjaga kesehatan tubuh dalam kondisi apapun. Kenapa harus jalan sehat? Itu merupakan pertanyaan yang sering dilontarkan banyak kalangan. Jalan sehat merupakan olahraga yang paling simple untuk dilakukan. Hanya dengan berjalan kaki mereka sudah bisa dikatakan telah berolahraga.

Hari ini (14/04) jalan sehat santri bersama dokter dan perawat Klinik Az Zainiyah dilaksanakan. Dengan memanfaatkan moment yang tepat. Pasalnya 10 hari lagi pagellaran kegiatan agung pesantren akan dilaksanakan. Oleh karenanya, demi menyemarakkan kegiatan tahunan tersebut, maka Klinik Az Zainiyah mengajak para santri untuk menyemarakkannya dengan berbagai cara yang salah satunya adalah jalan sehat ini.

Untuk menyemangati partisipasi peserta, panitia telah menyiapkan berbagai door prize yang sangat menarik, antara lain handuk, kaos, baju dan lain lain.

Nampak para peserta sangat antusias sekali dalam mengikuti jalan sehat ini. Banyak santri yang mengkutinya. Berbagai wilayahpun turut mendelegasikan dalam kegiatan ini.

“Sangat senang sekali bisa mengikutinya, karena dengan kegiatan ini saya dapat berolahraga dengan mudah. Apalagi ketika mengetahui hadiah yang akan diberikan. Jadi tambah semangat mengikutinya. Ya, sapa tau saja rejeki saya, kan lumayan” ujar Anam, salah seorang santri yang ikut serta dalam kegiatan jalan sehat ini.

Semoga dengan terlaksananya kegiatan ini dapat memberikan dan meningkatkan kepedulian santri kepada dirinya masing masing dengan menjaga kesehatan mereka dalam kondisi apapun. (Q2/Red)

Biro Pendidikan Mengadakan Pembukaan OSKAR Putra Tingkat SLTA

nuruljadid.net –  Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) telah dilakoni oleh lembaga formal tingkat SLTA beberapa hari yang lalu. Sumringah wajah nampak di wajah peserta didik kelas akhir, karena mereka akhirnya bisa menyelesaikan program pemerintah yang mewajibkan pendidikan 12 tahun.

Namun sekalipun mereka secara pendidikan formal sudah tidak memiliki aktifitas, bukan berarti mereka bebas aktifitas dari semuanya. Masih ada program pesantren yang harus mereka jalani sebelum mereka boyong (berhenti mondok). Orientasi Kelas Akhir (OSKAR) adalah kegiatan yang harus mereka lakoni sebagai peserta didik kelas akhir.

Malam ini (13/04) mereka semua dikumpulkan dalam satu tempat untuk mengikuti acara pembukaan OSKAR ini. Aula IAI Nurul Jadid digunakan untuk menampung mereka. Seluruh peserta didik kelas akhir tingkat SLTA berkumpul bareng. Kegiatan yang diakomodir oleh Biro Pendidikan yang bekerjasama dengan Pengurus FKO (Forum Komunikasi OSIS) berhasil mengadakan acara pembukaan OSKAR dengan sukses.

Pada acara ini, nampak Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH. Moh. Zuhri Zaini, Wakil Kepala Pesantren, KH. Najiburrohman Wahid, Sekretaris Pesantren, Faizin Syamweil, Wakil Sekretaris Pesantren, Saili Aswi dan Kepala Biro Pendidikan, Bakir Muzanni menduduki permadani. Tak hanya beliau beliau saja yang hadir, beberapa pengurus pesantren juga ikut hadir dalam acara ini.

Sambutan Sambutan

Pada pelaksanaan acara ini, sambutan dari Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan menyampaikan permohonan maaf atas kekurangan fasilitas yang kurang memadai. Dan tak lupa pula, dalam sambutannya Saudara Refli selaku ketua panitia menyampaikan maksud dan tujuan diadakannya kegiatan OSKAR ini.

“Tujuan diadakannya OSKAR adalah sebagai bekal bagi kelas akhir untuk menghadapi kehidupan yang baru. Baik dalam bermasyarakat maupun dalam dunia kemahasiswaan” ujar ketua panitia.

Tak hanya ketua panitia saja yang memberikan sambutan, perwakilan dari peserta OSKAR juga memberikan sepatah kata. Dalam hal ini Lutfah mengajak semua anak anak kelas akhir untuk review perjalanan kehidupan sebagai santri Nurul Jadid.

”Dalam kesempatan kali ini, saya ingin mengajak teman teman kelas akhir untuk melihat kebelakang atau sejarah pertama kali kita berada di PP. Nurul Jadid. Dulu kita juga pernah duduk di tempat ini dan sekarang pun kita duduk di tempat yang sama namun dengan kondisi yang berbeda. Dulu kita masih bingung mau menyapa teman kanan kiri tapi sekarang kita sudah bisa menyapa teman kanan kiri kita. Ini merupakan perubahan kecil yang kita alami, kita dapat bersosial dengan baik. Dan masih banyak hal yang lain yang telah kita peroleh di Pondok tercinta ini” ujar Lutfah yang berdiri diatas mimbar.

KH. Najiburrahman Wahid selaku Wakil Kepala Pesantren Pondok Pesantren Nurul Jadid juga ikut memberikan sambutan kepada siswa kelas akhir. Dalam sambutan beliau, beliau menyampaikan beberapa poin penting.

“Diadakannya kegiatan ini bukan tercipta dari inisiatif pesantren dan pesantren tidak bermaksud untuk mencegah atau melarang santri kelas akhir yang ingin boyong. Namun, kegiatan ini dilaksanakan akibat adanya masukan dari walisantri yang berkeinginan agar pesantren dapat mengkoordinir siswa kelas akhir yang kebanyakan mereka tidak memiliki aktifitas ketika kembali ke rumah masing masing (boyong). Keinginan walisantri adalah bagaimana siswa kelas akhir yang sudah melaksanakan UN masih mendapatkan perhatian khusus dari pesantren. Oleh karena itu, demi mewujudkan keinginan dari walisantri, maka dibentuklah kegiatan Orientasi Kelas Akhir (OSKAR) ini” dawuh beliau.

Tausiyah Pengasuh, KH. Moh. Zuhri Zaini

Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH. Moh. Zuhri Zaini juga hadir dalam kegiatan ini. Beliau diminta untuk memberikan tausiyah kepada kelas akhir yang sebentar lagi akan melepas masa pendidikannya ditingkat siswa dan akan menghadapi jenjang pendidikan dan kehidupan yang lebih terjal.

Dalam kesempatan ini, beliau memberikan tausiyah kepada santri kelas akhir tingkat SLTA sebagai bekal untuk menghadapi dunia yang baru bahkan dunia yang berbeda dengan dunia di Pesantren. Dalam sambutan beliau, beliau mengingatkan sekaligus memberikan nasihat kepada santri kelas akhir untuk senantiasa menjaga dan meningkatkan akhlakul karimah dan terus mencari ilmu serta mengamalkannya.

Bagi anak kelas akhir yang melanjutkan studi ke luar negeri beliau bernasihat untuk selalu menjaga iman karena pengaruh lingkungan berdampak besar terhadap keimanan. Jika diluar santri masih istiqomah, maka itu prestasi yang luar biasa.

Kegiatan ini diakhiri dengan doa yang dipimpin langsung oleh Pengasuh setelah beliau menyampaikan tausiyah beliau. (Q2/Red)

Persiapan menjelang Pelaksanaan Haul Pendiri dan Hari Lahir Pondok Pesantren Nurul Jadid ke 68th

nuruljadid.net –  Pelaksanaan Haul Pendiri dan Hari Lahir Pondok Pesantren Nurul Jadid akan digelar 9 hari lagi. Nampak para panitia sedang sibuk mempersiapkan acara besar pesantren. Semua lini bergerak berdasarkan JobDesc nya masing masing. Salah satunya adalah Bagian Keindahan dan Kebersihan (BKK), sejak seminggu yang lalu mereka sudah melaksanakan tugasnya. Dimulai dari pemotongan ranting pepohonan hingga membersihkan saluran air.

“sejak seminggu yang lalu kami telah melakukan beberapa pekerjaan. Minggu kemarin, kami telah membersihkan dan merapikan ranting pepohonan di jalur utama akses masuk pesantren (sepanjang jalan POS I sampai depan kantor Yayasan PP Nurul Jadid). Dan hari ini kami membersihkan di area depan pesantren serta disekitar dhalem pengasuh” ujar Raif selaku kepala BKK Pusat.

Pemotongan ranting di depan kantor pesantren pusat menjadi agenda BKK pada hari ini. Sejak tadi pagi, mereka sudah bergegas membersihkannya. Pemotongan ranting yang dianggap menganggu estetika telah mereka lakukan. Sebanyak 3 pohon ketapang di depan pesantren menjadi korban mereka hari ini (13/04).

Persiapan Menjelang Harlah

Tidak hanya bagian keindahan dan kebersihan saja yang bergerak. Beberapa bagian pun sudah melaksanakan tugasnya dengan maksimal. Pemasangan terop di beberapa titik telah dilakukan oleh bagian perlengkapan II yang berada dibawah komando Ust. Dimyati selaku ketua IV. Pemasangan terop yang telah selesai dilakukan adalah di dapur Harlah yang bertempat di Dhalem Barat (Dalbar).

Bagian akomodasi juga sedang melaksanakan tugasnya. Persiapan tempat pengiapan walisantri, P4NJ dan undangan VIP sudah menjadi agenda kerja mereka. Hari ini mereka melakukan pemasangan tenda untuk pos  keamanan  salah satunya bertempat di depan dhalem Pengasuh yang akan dijadikan sebagai akses masuk ke lokasi acara khusus untuk santri puteri.

Dibagian konsumsi, hari ini mereka sudah mulai beraktifitas. Barang barang yang sudah mereka beli akan difungsikan pada hari ini. Dapur harlah menjadi sasaran utama bagi panitia terutam bagi mereka yang berjulukan “beban berat , pekerja keras”. Pengadaan konsumsi bagi mereka yang sedang bekerja merupakan tugas utama mereka sebelum hari H kegiatan. Tak hanya itu, bagian konsumsi juga merupakan aktor penggerak suksesnya acara ini. Pasalnya mereka harus mempersiapkan hidangan yang istimewa bagi para tamu dan undangan.

Bagian pendanaan juga tak kalah saing. Penjemputan barang sudah dilakukan diberbagai dareah yang memiliki potensi sumber alam yang cukup. Salah satu contohnya di daerah Tiris yang dominan adalah sayur mayurnya. Juga termasuk di daerah Lumajang dan Situbondo yang siap menyumbangkan kelapa.

Dan masih banyak lini yang bergerak lainnya. Mereka nampak sangat antusias dan bekerja keras dalam mensukseskan acara ini. “kerja… kerja…. Kerja….” Slogan panitia menjelang pelaksanaan Haul Pendiri dan Hari Lahir Pondok Pesantren Nurul Jadid. (Q2/Red)

Aregaf FC, Sang Penakluk Tahta FC di Final LSNJ 2017

nuruljadid.net – Sore hari ini (11/04) nampak gerumunan santri memadati lapangan ayaman. Dengan sorak sorai mereka membuat atmosfer di lapangan menjadi semakin menggila. Teriakan dan yel yel terus disuarakan dengan lantang. Mereka membuat suasana yang hening menjadi pecah. Hari ini adalah sejarah dimana perlombaan sepak bola dalam rangka memperingati Haul Pendiri dan Hari Lahir Pondok Pesantren Nurul Jadid ke 68 di gelar.  Tim yang lolos dan akan bertanding memperebutkan “The Champion” adalah Tahta FC vs Aregaf FC.

“merinding dan deg degan rasanya. Ini perdana bagi Tahta FC bisa mencapai Final. Prestasi yang luar biasa dari PPIQ.” Ucap salah satu supporter PPIQ.

Dikatakan sejarah karena dalam perjalanannya (sepak bola) sangat sulit sekali untuk sampai di Laga Pamungkas yaitu Final. Oleh karena itu, antusias santri dalam rangka menyambut Final sangat besar. Mereka rela menunggu dan membiarkan aktifitas mereka hanya untuk menyaksikan laga ini.

Pertandingan yag krusial dan penuh dengan emosi digelar dengan tanda pluit dari wasit. Sorak soraipun terus mengembara di pertandingan ini. Teriakan yel yel untuk menyemangati pemain terus diucapkan terutama oleh supporter PPIQ yang pada pertandingan kali ini tim jagoan mereka berhasil masuk ke Partai Pamungkas ini. Tak kalah saing dengan supoter PPIQ, supporter Aregaf pun menyaut dari yel yel PPIQ. Nampak kedua supporter ini menginginkan kemenangan.

Alur Pertandingan

Kedua tim bermain dengan skuad tim utama dengan kostum kebanggaan mereka. Tahta FC dengan warna kostum biru langit dan Aregaf FC dengan kostum hitam. Mereka bermain dengan penuh semangat. Kobaran semangat dan terus berlari ditunjukkan para pemain. Permainan kerjasama tim dipertunjukkan oleh kedua tim. Namun pada pertandingan kali ini, Tahta FC lah yang mendominasi pertandingan. Bisa dikatakan 65 % ball possession dimiliki oleh Tahta FC.

Dengan formasi 3-3-3 Tahta FC menyusun serangan demi serangan. Namun pertahanan dari Aregaf FC sangat kuat, dinding pertahanan yang sulit ditembus menjadi PR bagi Qonk Qonk selaku pelatih dari Tahta FC. Meskipun melakukan permainan umpan satu dua, namun hal itu tidak menjadi permasalahan dari kubu Aregaf FC. Dengan mengandalkan 4 pemain belakang, gawang Aregaf dijamin aman.

Namun, suasana pecah, gemuruh penonton pecah ketika Gissel pemain bernomor punggung 17 dari tahta FC berhasil menyarangkan si kulit bundar kedalam gawang Aregaf FC. Gol ini dianggap gol terbaik sepanjang Liga. Gol cantik melesat ke pojok kiri gawang Aregaf FC dilesatkan saat tendangan bebas pada menit ke 15. Pelukan pemain diberikan kepada gissel sebagai ucapan selamat atas gol yang dilesatkannya. Kedudukan bertahan hingga pluit pertandingan babak pertama dibunyikan.

Kick off babak kedua dimulai 15 menit sejak pluit babak pertama dibunyikan. Pertandingan semakin panas, tahta FC masih memimpin dengan satu angka. Pada babak pertama Tahta FC yang mendominasi jalannya pertandingan namun tidak untuk babak kedua. Aregaf FC yang memiliki ambisi yang sangat tinggi  menunjukkan taringnya. Hal itu dibuktikan dengan tembakan jamrawi yang nyaris bersarang di gawang Tahta FC. Tahta FC memilih bertahan dibandingkan menyerang pada babak kedua. hal ini ditunjukkan dengan pertahanan berlapis yang distrategikan. Dengan mengandalkan dua jangkar berdiri kokoh dilini belakang, Wafiq dan Khotib.

Tapi sayang, dewi fortuna yang berpihak kepada Tahta FC berpaling kepada Aregaf FC dibabak kedua. bertubi tubi serangan yang dilancarkan membuat lapisan pertahanan tahta FC amburadul. Al hasil, jamrawi, striker kiri Aregaf FC berhasil merobek jala gawang Tahta FC. Kesedihan Nampak diwajah para pemain Tahta FC, namun semangat dari supporter tetap untuk mereka. Skor pun imbang, Tahta FC tak mau kalah, pergantian pemain mereka lakukan untuk menggobrak pertahanan Aregaf FC yang pada kedua bermain auto attack.

Beberapa menit sebelum pertandingan usai, pemain Aregaf FC bernomer punggung 7, rofiq berhasil menjadi pahlawan dalam pertandingan final ini. Dia berhasil membalikkan keadaan menjadi skor 2 – 1 untuk Aregaf FC. Sorak sorai pun kembali mencuat. Semangat berkobar. Naluri pemangsa semakin menjadi ditubuh Aregaf FC. Sejak gol kedua dilesatkan, Aregaf FC bermain full attack. Mereka hanya meninggalkan seorang bek saja di jantung pertahanan. Bermaksud untuk menambah gol, tendangan yang disertai dengan emosi dilesatkan, namun sayang bola melambung tinggi di mistar gawang Tahta FC.

Tak lama kemudian pluit panjang menandakan pertandingan final liga santri nurul jaded telah usai. Wasit Darsono mrniupkan pluit dengan keras. Para penonton bertepuk tangan. Suporter Aregaf FC memasuki lapangan untuk mengucapkan selamat kepada para pemain. Beda dengan tahta FC, mereka tersungkur sedih di lapangan. Wajah sedih nampak diwajah mereka. Saling bersalaman dilapangan mereka lakoni pertanda bahwa pertandingan ini adalah fair play. Akhirnya dewi fortuna benar benar berpaling ke Aregaf FC. Mereka berhasil bermain dengan hasil yang memuaskan.

Respon

Setelah pertandingan usai, banyak respon yang dilesatkan baik dari pemain maupun dari penonton.

“Aregaf FC kali ini menang secara keberuntungan. Boleh lah Aregaf FC menjadi juara tapi melihat pola permainan, Tahta FC lah juaranya” ujar penonton.

“Kalah menang sudah menjadi hokum dari pertandingan. Biarlah ini lah kemampuan kami, yang terpenting kami telah bermain dengan maksimal. Kami terima kekalahan ini dengan senang hati” ujar Dodik salah satu official tim Tahta FC.

Selamat kepada kedua kese belasan yang telah bermain indah dalam pertandingan kali ini. Kami harap ini bisa menjadi sebuah contoh kepada semuanya bahwa Liga Santri Nurul Jadid bisa mencapai titiknya yakni Final. (Q2/Red).

Nurul Jadid Ikut Menyemarakkan HARLAH NU ke 94 di Sidoarjo

nuruljadid.net –  Hari ini (09/04) dini hari, pengurus pesantren Pondok Pesantren Nurul Jadid nampak sibuk mempersiapkan dan mengkondisikan peserta rombongan ke Sidoarjo dalam rangka ikut menyemarakkan peringatan Harlah Nahdlatul Ulama’ (NU) ke 94. Nampak 2 bus polisi dan 2 mobil pribadi telah stand by di depan kantor pesantren pusat. Alat transportasi tersebut digunakan untuk mengangkut peserta rombongan. Tepat pada pukul 02.15 WIB rombongan dari Pondok Pesantren Nurul Jadid berangkat menuju tempat acara dengan pengawalan dari Polisi Resort (Polres) Probolinggo.

Suara dan lampu sirine mobil berdering mengawal rombongan dari Pondok Pesantren Nurul Jadid. Perjalanan dari Paiton menuju ke Stadion Delta Sidoarjo membutuhkan waktu 2 jam. Dan pada pukul 04.15 WIB rombongan Nurul Jadid tiba di Parkiran VIP. Sejenak melepas penat, rombongan melaksanakan shalat subuh disekitar lokasi acara.

Banner ucapan selamat harlah ke 94 NU terpajang disekitar lokasi stadion. Para jamaah pengajian akbar pun nampak mengenakan baju putih baik yang putera maupun puteri termasuk rombongan dari Nurul Jadid. Rombongan Nurul Jadid langsung memasuki acara karena dalam rundown acara, tepat pukul 05.30 WIB dilaksanakan shalawat bersama.

“Syukur alhamdulillah kita masih bisa hadir dan ikut menyemarakkan Harlah NU ke 94” ujar Jasri selaku ketua rombongan.

Acara dimulai pada pukul 05.30 WIB dengan diawali oleh pembacaan shalawat yang diiringi dengan hadrah yang berasal dari Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Pajarakan Probolinggo. Pukul 06.30 WIB acara intipun dimulai. Kibaran bendera Nurul Jadid berkibar di tengah tengah jutaan jamaah istighosah. Bersanding dengan jamaah lainnya termasuk dari pondok sekitar, Zainul Hasan Genggong, Lirboyo, dan banyak lainnya.

Dalam acara ini, nampak KH. Abd. Hamid Wahid selaku Kepala Pesantren Pondok Pesantren Nurul Jadid beserta istri beliau Ny. Hj. Khotijatul Qodriyah (Neng I’ah) berada di panggung VIP.

Acara ini berlangsung sejak pukul 05.30 – 10.30 WIB. Dan pada pukul 13.30 WIB rombongan Nurul Jadid tiba kembali di Pondok Pesantren Nurul Jadid. (Q2/Red)

Tim PSSNJ Melakoni Pertandingan Persahabatan dengan Jabung FC

nuruljadid.net – Sepak bola menjadi permainan yang hampir semua laki laki menyukainya. Kerjasama tim sangat diperlukan dalam permainan sepak bola ini untuk memperlihatkan permainan yang indah dan menghibur. Kemenangan adalah incaran dari semua tim.

Hari ini (07/04) Persatuan Sepak Bola Santri Nurul Jadid (PSSNJ) melakoni pertandingan persahabatan dengan Jabung FC. Tujuan dilaksananya pertandingan ini adalah hanya sebatas permainan untuk menjalin persahabatan sekaligus sebagai latihan pemanasan bagi tim PSSNJ untuk menghadapi Liga Santri Nasional 2017 yang akan dilaksanakan beberapa bulan lagi di Kota Probolinggo.

“Pertandingan ini hanya sebatas permainan saja, namun, kami jadikan ini sebagai pemanasan bagi PSSNJ tuk mempersiapkan diri melakoni pertandingan Liga Santri Nasional di Probolinggo nanti” ujar Darsono salah satu official Tim PSSNJ.

Pertandingan ini dilaksanakan dengan 2x pertandingan. Pertandingan pertama adalah TIM Junior PSSNJ atau TIM B PSSNJ dan tim yang kedua adalah TIM Senior PSSNJ atau TIM A PSSNJ. Pertandingan yang berlangsung pada sore hari ini disaksikan oleh masyarakat sekitar jabung terutama bagi anak anak kecil yang Gibol “Gila Bola”.

Tak hanya para pemain yang turun pada Liga Santri Nasional tahun kemarin di Banyuwangi, sosok yang menjadi sorotan publik pada pertandingan ini adalah pemain yang bernomor punggung 17 yang juga merupakan salah satu Gus di Pondok Pesantren Nurul Jadid, Gus Makki Maimun Wafi. Beliau yang salah satu hobinya adalah bermain sepak bola ikut mengambil posisi sebagai sayap kanan. Namun, beliau hanya bermain di Tim A PSSNJ.

“Ini merupakan sebuah dukungan besar dari salah satu Dewan Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid untuk mengembangkan minat dan bakat santri yang hobinya bermain sepak bola. Kita harus mengapresiasinya dengan terus berusaha keras demi mencapai tujuan bersama” ujar salah satu Official Tim PSSNJ setelah pertandingan usai.

Permainan yang kasar dipertunjukkan oleh Jabung FC. Beberapa kali pemain PSSNJ terjatuh dan mengalami cidera. Sadar bahwa ini adalah pertandingan Fair Play. Setelah pertandingan selesai, kedua tim nampak tersenyum gembira dan saling memaafkan yang telah terjadi di Lapangan.

“Biasalah, namanya juga pertandingan dan levelnya masih belum berkelas. Sudah terbiasa mendapatkan perilaku ‘kasar’ seperti itu, untungnya anak anak sudah paham dengan karakter mereka dan lebih untungnya lagi ini adalah kali keempat kami bertanding dengan mereka” cakap Cak Darsono sambil tertawa.

Hasil pertandingan kali ini adalah

TIM B PSSNJ VS TIM B Jabung FC : 1 – 2

TIM A PSSNJ VS TIM A Jabung FC : 2 – 1

Dalam 4 kali pertemuan dan 8 kali pertandingan, Tim PSSNJ menorehkan hasil yang sangat memuaskan, pasalnya baru kali ini Tim PSSNJ harus mengakui kekuatan lawan. 7 kali menang dan 1 kali kalah history pertandingan Tim PSSNJ vs Jabung FC. (Q2/Red)

K. Imdad Robbani : Jadikanlah Al Qur’an Sebagai Pendamping yang Bisa Dijadikan Tuntunan Bagi Kita

nuruljadid.net – Pelantikan dan Lepas Pisah merupakan sebuah kesatuan yang tak bisa dipisahkan. Melepas dan melantik merupakan sebuah proses pembelajaran sekaligus pengkaderan dalam sebuah organisasi. Dimana didalamnya harus ada peremajaan atau pembaharuan dalam sebuah organisasi agar terdapat sebuah jenjang karir yang terstruktur. Dan itu merupakan sebuah hal yang lumrah dalam organisasi.

Pesantren yang salah satu fungsinya adalah pengkaderisasian terjadi di Pondok Pesantren Nurul Jadid. Malam ini, Pengurus Mushalla Raudlatul Qur’an melakukan regenerasi yang bertujuan untuk memberikan nuansa baru dalam organisasinya. Proses Pelantikan dan Pelepasan pun menjadi rentetan agenda pada malam hari ini (06/04).

Kegiatan yang bertempat di Raudlatul Qur’an ini dihadiri oleh Wakil Kepala Biro Kepesantrenan, K. Imdad Robbani yang mewakili Kepala Biro Kepesantrenan, KH. Fahmi AHZ yang tidak bisa hadir pada acara ini. Dalam kesempatan ini beliau diminta untuk memberikan mauidatul hasanah bagi pengurus terlantik dan demisioner.

Pada awal mauidatul hasanah beliau, beliau menyampaikan bahwa orang yang belajar dan mengajar Al Qur’an itu adalah sebaik baiknya ummat Nabi Muhammad SAW. Beliau juga menyampaikan selamat kepada pengurus muta’allim yang telah diwisuda karena mereka telah melalui satu tahap yakni ta’allama dan akan menunjang tahap wa’allamah. Beliau juga berpesan kepada para muallim untuk tidak pernah jerah dalam belajar.

“Belajar adalah proses sepanjang hidup, jangan pernah berhenti mengejar dan jangan pernah sedikitpun merasa bahwa dengan wisuda ini saya sudah selesai belajar.” Dawuh beliau.

“Belajar Al Qur’an itu tiada batasnya. Karena Al Qur’an adalah firman Allah yang tiada batasnya. Bagi kalian yang telah diwisuda, ini adalah kulit terluar untuk membaca Al Qur’an. Jangan lupa, dibalik kulit tersebut masih ada sari pati yang isinya tentang kandungan firman Allah SWT yang masih harus dipelajari dan dipahami” tambah beliau.

Beliau menyampaikan bahwa tiada manusia yang mengerti dan paham tentang semua kandungan Al Qur’an. Belajar Al Qur’an adalah sesuatu sangat berharga. Oleh karenanya, tiada batas akhir untuk belajar Al Qur’an. Selain belajar memahami kandungan dari Al Qur’an, mengajarkan tentang cara membaca Al Qur’an dengan tartil adalah sebuah hal yang sangat mulia apalagi dengan tidak mengharapkan materi.

“Kita sudah satu tahap dalam belajar dan mengajar Al Qur’an. Pada zaman sekarang ini mengajar Al Qur’an merupakan sebuah sesuatu yang sangat amat berharga. Jika kita melihat di kota besar, maka orang yang mau mengajar dan belajar Al Qur’an masih membutuhkan materi. Berbeda dengan kondisi kita disini, tanpa materipun kita masih bisa mengajar dan belajar Al Qur’an. Oleh karena itu jangan berhenti menggali Al Qur’an. Kita harus tetap memiliki giroh untuk menggali Al Qur’an.” Dawuh beliau kepada semua hadirin pada acara pelantikan malam hari ini.

“Jadikanlah Al Qur’an sebagai pendamping yang bisa dijadikan tuntunan bagi kita untuk menjalani kehidupan, tapi jangan jadikan Al Qur’an sebagai pendamping sekunder. Jika kita memiliki cita cita yang tinggi, jadikanlah Al Qur’an sebagai pendamping kita. Jadikan Al Qur’an sebagai pijakan awal bagi kita untuk melangkah lebih lanjut.” Tambah beliau dalam tausiyahnya.

Secara global, ilmu terbagi dua bagian, ilmu fardu ‘ain dan kifayah. Contoh Ilmu fardu ‘ain (ilmu yang wajib diketahui oleh ummat islam) adalah sholat, puasa termasuk baca Al Qur’an. Apabila fardu ain sudah tuntas, maka kembangkan menjadi ilmu kifyah. Mendalami dan mngembangkan ilmu itu adalah ilmu fardu kifayah.

“Harapan kedepan adalah tidak lagi ada pandangan ideologis tentang pandangan ilmu (ilmu agama dan umum). Semua ilmu itu adalah ilmu Allah. Secara umum ilmu itu ada 2 yaitu ilmu fardu ‘ain dan kifayah. Ilmu fardu ‘ain adalah kewajiban seorang muslim dalam keseharian termasuk dalam membaca Al Qur’an. Mendalami dan mengembangkan ilmu itu adalah fardu kifayah. Jangan sampai semua itu terbalik. Jangan sampai kita pintar dalam hal sience tapi tidak sholat. Jangan sampai kita ahli fisika tapi tidak bisa membaca Al Qur’an” nasihat beliau kepada semuanya.

“Kalau ada orang yang tidak memiliki hubungan baik dengan Allah, dia akan cenderung lupa diri. Orang yang punya hubungan baik dengan allah maka dia akancenderung bisa mengontorol diri. Contohnya kita sering kali dipaksa untuk melakukan hal yang tidak kita inginkan oleh nafsu. Itu merupakan contoh dari kita tidak memiliki hubungan baik dengan Allah” Dawuh Beliau.

“Orang yang ingin curhat kepada Allah, maka dia akan Shalat. Orang yang rindu akan firman Allah, maka dia akan membaca Al Qur’an. Jika kita igin bermunajat kepada Allah maka sebaik baiknya bermunajat kepadaNya adalah ketika kita shalat. Karena dengan membaca Al Qur’an dalam shalat kita telah melakukan 2 hal tersebut (curhat dan rindu firman Allah). Janganlah puas hanya karena bisa membaca Al Qur’an saja, kita harus terus meningkatkannya”  Dawuh Beliau.

“Tanamkan pada diri kita masing masing, saya akan menjadi santri selamanya. Santri selamanya bermakna akan selalu mencari ilmu, akan selalu menjadi orang yang tidak pernah merasa sudah tahu yang akibatnya tidak belajar. Tapi saya akan menjadi orang yang selalu merasa tidak tahu sehingga saya akan terus belajar. Jadilah orang yang merasa tidak tahu sehingga ada rasa butuh dan ingin belajar” Dawuh Beliau.

Banyak hal yang tidak pernah kita sadari nilainya ketika kita di pondok. Oleh karena itu jangan meremehkan hal hal kecil ketika berada di Pondok karena sekecil apapun tugas kita pasti akan ada hikmahnya. Hikmah itu adalah sesuatu yang jalan bagi manfaatnya ilmu. Hal hal yang kecil itu merupakan sebuah proses pematangan diri kita sebagai manusia. santri, ummat islam dan ciptaanNya.

Semoga allah akan senantiasa menganugerahkan Al Qur’an kepada kita semuanya agar kita bisa mempelajari, memahami dan mengamalkannya. Kalimat tersebut menutup maudatul hasanah beliau. (Q2/Red)