Pos

Pesilat Universitas Nurul Jadid Paiton Berhasil Taklukkan Panggung Internasional di Bandung

nuruljadid.net – Universitas Nurul Jadid (Unuja) Paiton Probolinggo, Jawa Timur melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Perguruan Bela Diri (PBD) kembali menorehkan prestasi mebanggakan. Tak tanggung-tanggung, kali ini pesilat Unuja berhasil taklukkan ajang internasional pada gelaran Bandung Lautan Api International Championship 4, Jawa Barat.

Romy Ardiansyah selaku ketua panitia memaparkan bahwa banyak event yang mereka sudah berhasil inisiasi di beberapa daerah di Indonesia untuk mencari bibit unggul dalam bidang pencak silat.

“Sudah banyak event yang kita buat, seperti Yogyakarta Championship, Bali Championship, dan sebagainya. Kami ingin memberikan kesempatan yang sebesar-besarnya untuk para peserta untuk merasakan pengalaman bertanding dan kemajuan prestasinya ke jenjang pertandingan selanjutnya,” terang Romy.

Pasalnya, ajang lintas negara itu diselenggarakan di Gedung Olahraga Raga (GOR) Futsal Institute Teknologi Bandung (ITB) Jatinangor, Kota Sumedang Jawa Barat sejak Kamis sampai dengan Minggu (5-8/1/2023) silam.

Tak main-main, lima pesilat Persatuan Bela Diri Unuja Paiton Probolinggo, berhasil menunjukkan taringnya dengan memborong lima medali kemenangan sekaligus di ajang internasional itu.

“Alhamdulillah, selamat dan sukses atas prestasi yang berhasil dicapai. Tak sia sia datang jauh ke Jawa Barat akhirnya pulang dengan membawa kemenangan,” sambut pimpinan Unuja Warek III Nur Fadli Hidayat.

Ikatan Pencak Silat Indonesia disingkat IPSI provinsi Jawa Barat merupakan penyelenggara ajang pertandingan ini bekerjasama dengan Sayang Raja Wali. Event internasional ini diikuti oleh sekitar 1.083 peserta dari dua kategori baik seni maupun tanding.

Ternyata tidak hanya mahasiswa, melainkan peserta mulai dari tingkat TK, SD, SMP, SMA hingga Mahasiswa/Dewasa turut meramaikan ajang Bandung Lautan Api International Championship ke 4 tersebut. Peserta tidak hanya berasal dari Indonesia namun juga beberapa dari Thailand, Malaysia dan Singapura.

Berikut daftar nama pesilat jawara pada ajang Bandung Lautan Api International Championship 4 delegasi Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo

  1. Juara 1 kelas A dewasa putra diraih Achmad Nasruddin Sholeh;
  2. Juara 1 kelas B dewasa putra diraih Moh Nurrizal Sulton;
  3. Juara 2 kelas C dewasa putra diraih Ahmad Ibnu Akil;
  4. Juara 1 kelas D dewasa putra diraih Muhammad Firdaus;
  5. Juara 1 kelas E dewasa putra diraih Abdullah.

 

 

(Humasn Infokom)

STAI Azzain Sampang Ngaji Pengelolaan PT ke Universitas Nurul Jadid Paiton

nuruljadid.net – Sekolah Tinggi Agama Islam Azzain Sampang bersilaturrahim ke Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo untuk mengaji pengelolaan lembaga perguruan tinggi (PT) khususnya perguruan tinggi yang berada di bawah naungan Pondok Pesantren beberapa waktu lalu (10/01/23).

STAI Azzain Sampang merupakan kampus vokasi pertama dan satu-satunya di Pulau Madura yang saat ini tengah mengambangkan pengelolaan kampusnya untuk memberikan peningkatan layanan kepada mahasiswa. Acara yang dilangsungkan sejak pagi itu berlangsung di aula mini Wisma Dosen Universitas Nurul Jadid Paiton.

Kunjungan dalam rangka ngaji pengelolaan Perguruan Tinggi (PT) ini disambut hangat oleh pimpinan Unuja. Pimpinan dan beberapa civitas akademika yang saat itu hadir adalah wakil rektor (Warek) I Unuja bagian akademik Drs. H. Hambali, M.Pd , yang didampingi oleh dekan fakultas dan kaprodi di Fakultas Agama Islam Unuja.

(Suasana forum ngaji pengelolaan perguruan tinggi dari STAI Azzain Sampang kepada Universitas Nurul Jadid Paiton di Aula Mini Wisma Dosen)

Kegiatan berlangsung khidmat dan akrab selamam beberapa jam di dalam ruangan Aula Mini tersebut. Banyak pertanyaan yang dilontarkan oleh pihak STAI Azzain Sampang kepada pihak Unuja seputar pengelolaan perguruan tinggi berbasis pesantren.

Universitas Nurul Jadid (Unuja) sebagai salah satu perguruan tinggu Nahdlatul Ulama tahun lalu 2022 berhasil berada pada posisi keempat kategori PTNU terbaik di Indonesia. Hal ini yang menjadikan Unuja sebagai salah satu perguruan tinggi fovarit dan diminati oleh banyak calon mahasiswa untuk menimba ilmu serta pengalaman.

Unuja juga kerap kali menjadi rujukan perguruan tinggi berbasis pesantren di Jawa Timur untuk ngaji pengelolaan PT terpadu, yang mengintegrasikan antara kuliah dan mondok di pesantren dengan tetap berpegang teguh pada ajaran Ahluassunah Wal Jamaah (ASWAJA).

 

(Humas Infokom)

UIN Khas Jember Studi Kolaboratif ke Pondok Pesantren Nurul Jadid

nuruljadid.net – Universitas Islam Negeri KH. Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember di awal tahun 2023 ini melakukan studi perkuliahan kolaboratif di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo. Pasalnya, peserta studi kolaboratif ini merupakan mahasiswa doktoral, salah satunya adalah KH. Najiburrahman Wahid, wakil kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid (07/01/23).

Studi Kolaboratif ini merupakan aplikasi dari silaturrahim antara UIN Khas dan Pondok Pesantren Nurul Jadid dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang mendukung penguatan kompetensi akademis mahasiswa khususnya program doktoral.

Pembelajaran kolaboratif ini merupakan sebuah proses di mana mahasiswa pada berbagai tingkat kemampuan (kompetensi dan kinerja) bekerja sama dalam kelompok kecil menuju tujuan bersama di bidang konsentrasi keilmuan yang spesifik.

Selain itu, kegiatan studi kolaboratif ini bertujuan untuk saling berbagi informasi dalam meningkatkan pemahaman tentang etnosains dan menciptakan inovasi pembelajaran dalam Pendidikan yang dibutuhkan masyarakat berbasis etnosains.

Kegiatan ini di mengangkat kajian khusus seputar “Pengembangan Wawasan Manajemen Pendidikan Islam” dan berhasil sehari sejak pagi hingga sore hari di Aula Mini Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo. Kurang lebih diikuti oleh sekitar sepuluh mahasiswa doktoral UIN Khas Jember dalam studi kolaboratif tersebut.

Banyak pengalaman dan tambahan ilmu pengetahuan yang diberikan oleh pemateri dan melalui diskusi dan tanya jawab setelah pemaparan materi menghasilkan rencana selanjutnya  untuk memperkuat kajian dan penelitian dalam pengembangan manajemen Pendidikan Islam di Indonesia.

 

 

 

(Humas Infokom)

MTs Nurul Jadid Juara Umum Gemaaroby tingkat Umum se Jawa Timur

nuruljadid.net – Madrasah Tsanawiyah Nurul Jadid (MTsNJ) kembali menorehkan prestasi. Kali ini berhasil bawa pulang titel juara umum pada gelaran lomba Gemaroby jilid 3 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Arab STAI Al-Yasini Pasuruan (31/12/2022).

Gemaaroby ini dihelat sebagai upaya untuk meningkatkan kreativitas para pecinta bahasa Arab pasca pandemi. Kegiatan yang sudah memasuki tahun ketiga ini mengusung tema: “ثورة شعار اللغة العربية ودور الطلاب المعاصرين” yang artinya “Revolusi Syiar Bahasa Arab dan Peran Mahasiswa Milenial”.

Diketahui bahwa festival bahasa arab ini dibuka untuk umum se-Jawa Timur, sehingga persaingan tidak mudah sama sekali. Delegasi MTs Nurul Jadid harus berusaha lebih ekstra untuk meningkatkan kompetensi bahasa Arab sekaligus keterampilan kebahasaannya.

Koordinator Badan Pembinaan Khusus (BPK) Himmatur Rizal, M.Pd.I menjelaskan bahwa persiapan sebelum perlombaan cukup intensif, hampir setiap hari para peserta digembleng oleh pembina program bahasa Arabnya.

“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur MTSNJ berhasil bawa pulang gelar juara umum. Ini tidak lain berkat kerja keras anak-anak dan pendampingan guru dalam mempersiapkan segala hal menuju perlombaan,” aku Rizal kepada kru Nurul Jadid Media.

(Suasana saat pembagian trofi dan hadiah pemenang lomba Gemaroby 3 STAI Al-Yasini Pasuruan)

Total lima piala kemenangan yang berhasil dipersembahkan kepada madrasah. Waka Humas Rasidi Abdul Rasyid, S.Ag. menerangkan bahwa pencapaian prestasi ini merupakan bukti hasil belajar dan bimbingan para guru untuk menguasai keterampilan bahasa Arab.

Ahmad Wildan Agustian yang akrab disapa Wildan mengungkapkan keterkejutannya bisa meraih juara dalam event Gemaroby ini.

“Jujur saya kaget, tidak menyangkan bisa memenangkan perlombaan yang saya ikuti. Karena persaingan sangat ketat dan bagus-bagus. Tapi Alhamdulillah ini semua barokah para kiai dan guru selain kerja keras kami pribadi,” ungkap Wildan saat di tengah wawancara.

Adapun daftar nama pemenang Gemaroby 3 sebagai berikut:

  1. Juara 1 Bercerita Bahasa Arab atas nama Ahmad Wildan Agustian
  2. Juara 2 Bercerita Bahasa Arab atas nama Achmad Sulton
  3. Juara 3 Bercerita Bahasa Arab atas nama Amiruddin Kumala Ribhan Daroin
  4. Juara 2 Pidato Bahasa Arab atas nama M. Akhtar Yanal izzi
  5. Juara 3 Olympiade Nahwu Sharraf atas nama Mahbub Bachtiar

 

 

(Humas Infokom)

7 Medali Berhasil Diraih Perguruan Bela Diri Nurul Jadid Dalam Kejuaraan Pencak Silat Jember Championship I

nuruljadid.net – Seakan tidak pernah alpa kemenangan, pasalnya Perguruan Bela Diri Nurul Jadid (PBDNJ) berhasil membawa pulang tujuh medali pada Kejuaraan Pencak Silat Jember Championship I memperebutkan Piala Bupati Cup yang dilaksanakan di GOR PKPSO Kecamatan Kaliwates, Senin (02/01/2023) lalu.

Dalam sambuatnnya Kadispora, Murdiyanto mewakili Bupati yang tidak bisa hadir mengatakan, Pencak Silat sebagai warisan nenek moyang bangsa Indonesia sebagai seni budaya dan olahraga yang patut dilestarikan.

Tercatat kurang lebih 1.300 peserta yang berpartisipasi dalam kejuaraan ini untuk memperebutkan medali dan piala Bupati. Peserta kejuaran terdiri dari kelompok usia dini hingga umum.

Setidaknya ada dua kategori yang dilombakan, kelas seni dan kelas tanding. Sekitar delapan kabupaten dan kota di Jawa Timur yang turut serta dalam kejuaraan ini termasuk tuan rumah. Kesembilan kota kabupaten tersebut berasal dari Bondowoso, Surabaya, Gresik, Lamongan, Probolinggo, Pasuruan, Bangkalan dan Jember.

Pada event bergengsi ini, Perguruan Bela Diri Nurul Jadid (PBDNJ) menurunkan atlet terbaiknya untuk berpartisipasi pada kejuaraan ini. Alhasil atlet dari Pondok Pesantren Nurul Jadid berhasil membawa pulang beberapa medali dalam kompetisi tersebut.

Dewan pembina Gus Shalahuddin Wahid mengungkapkan rasa syukur atas torehan prestasi PBDNJ. “Alhamdulillah, kami bersyukur atas keberhasilan PBDNJ dalam kejuaran kali ini, semoga terus bisa dipertahankan dan ditingkatkan. Tidak mudah berpuas diri, karena mudah puas akan menyebabkan lengah untuk instropeksi diri,” tutur Gus Shalah.

Adapun daftar atlet PBDNJ yang keluar sebagai juara sebagai berikut:

  1. Juara 1 kelas A dewasa, atas nama Sulton mahasiswa Universitas Nurul Jadid
  2. Juara 2 kelas B dewasa, atas nama M Ridwan mahasiswa Universitas Nurul Jadid
  3. Juara 2 kelas B remaja, atas nama Prayogi F siswa MANJ
  4. Juara 1 kelas C remaja, atas nama M. Ubaidillah siswa MANJ
  5. Juara 1 kelas D remaja, atas nama Hamdan Yusuf siswa MANJ
  6. Juara 1 kelas C remaja, atas nama Prihandika Tri B siswa SMK NJ
  7. Juara 2 kelas E remaja, atas nama M Wildan siswa SMK NJ

 

 

(Humas Infokom)

Lestarikan Warisan Budaya, SMANJ Bekali Skill Membatik Siswinya

nuruljadid.net – Pelestarian budaya bangsa agar tidak pudar dan pudah merupakan tanggung jawab bersama salah satunya adalah batik. Ide kegiatan ekstrakurikuler membatik bagi siswi SMA Nurul Jadid ini muncul dilatarbelakangi karena arus globalisasi budaya yang berkembang begitu pesat. Sehingga menimbulkan isu lunturnya budaya lokal yang menjadi kekhawatiran tersendiri bagi bangsa Indonesia.

Pembina OSIS putri SMA Nurul Jadid Intan Ceriya Mulyaningsih, S.kom,. S.Pd. menjelaskan pentingnya kegiatan pengembangan keterampilan melalui ekstrakurikuler membatik.

”Anak muda harus menjadi bagian untuk mencari solusi berbagai masalah, karenanya ide ini ditanamkan pada siswi-siswi SMANJ yang peduli akan perubahan dan nantinya akan memberikan dampak positif dalam pelestarian budaya bangsa,” ungkap pembina OSIS yang akrab disapa Ibu Intan tersebut

Dari berbagai budaya yang ada, salah satu budaya yang paling mencerminkan Indonesia adalah batik. Dimana setiap daerah memiliki corak dan motif batik yang beragam. Anak muda sebagai generasi penerus warisan leluhur ini seharusnya perlu mengenal budayanya sendiri. Hal ini pula yang melatarbelakangi adanya ekstrakurikuler membatik ini.

Kegiatan ekstrakurikuler ini digelar atas kerja sama dengan Industri Kerajinan Batik Khas Probolinggo yaitu Batik Tulis Ronggo Mukti Probolinggo. Dengan mendatangkan langsung para pembatik tersebut, diharapkan para siswa dapat meraup ilmu langsung dari pakarnya. Sebagai langkah awal, dilakukan penjaringan siswa-siswi yang memiliki ketertarikan terhadap batik.

”Kegiatan esktrakurikuler seperti ini sudah sejak lama diadakan di sekolah kami, peminatnya pun tidak sedikit, bahkan sampai melampaui target,” ujar Intan.

Para siswi diberi pelatihan membatik dengan intens, sudah mambu mengikuti motif yang diajarkan dengan rapi. Di akhir semester, SMANJ biasanya mengadakan pameran karya yang telah mereka hasilkan sebagai wujud karya nyata mereka kepada warga sekolah.

Balqis Nur Atikah salah satu siswi SMANJ memberikan apresiasi kegiatan ini yang penting untuk memberkali mereka dengan keterampilan membatik selain akademik, “Saya sangat senang sekali ada kegiatan ekstra membatik bagi siswi yang bagus dan penting sebagai kiat mengenal motif batik lokal nusantara danupaya melestarikan warisan budaya nenek moyang kita juga,” ungkap Balqis saat ditemui di sekolah.

Kedepannya, mereka berharap pasca kegiatan pelatihan membatik dapat dibentuk suatu komunitas di SMA setempat yang beranggotakan siswa-siswi yang memiliki perhatian lebih terhadap batik uintuk diseriusi ke ranah industri. Diakui Intan, pondasi budaya perlu ditanamkan pada bibit-bibit generasi, terutama anak muda yang memegang peranan penting menuju perubahan.

”Keluaran yang diharapkan nantinya dari kegiatan pelatihan membatik ini adalah terbentuknya komunitas yang peduli dengan budaya dan syukur-syukur masuk bidang bisnis industri,” pungkasnya.

 

 

(Humas Infokom)

 

Upgrading Kompetensi Guru, SMKNJ Gelar Pelatihan Platform Merdeka Mengajar

nuruljadid.net – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim mengatakan bahwa penerapan Kurikulum Merdeka didukung dengan Platform Merdeka Mengajar. Platform Merdeka Mengajar menyediakan referensi bagi guru untuk mengembangkan praktik mengajar sesuai dengan Kurikulum Merdeka.

SMK Nurul Jadid dalam rangka melakukan upgrading kompetensi guru dalam memberikan layanan pembelajaran di ruang kelas yang optimal mengadakan pelatihan Platform Merdeka Mengajar (PMM) di ruang pertemuan lantai 2 pada akhir tahun lalu (29/12/22).

Platform Merdeka Mengajar merupakan platform edukasi yang dapat menjadi teman penggerak untuk guru dalam mewujudkan Pelajar Pancasila sebagaimana yang diinginkan oleh Menteri Pendidikan. “Intinya dalam Platform Merdeka Mengajar ini ada tiga fungsi, yaitu membantu guru untuk mengajar, belajar, dan berkarya,” terang bapak Nadiem saat awal launching PMM.

Dalam mendukung guru mengajar, Platform Merdeka Mengajar menyediakan referensi bagi guru untuk mengembangkan praktik mengajar sesuai dengan Kurikulum Merdeka. Saat ini tersedia lebih dari 2.000 referensi perangkat ajar berbasis Kurikulum Merdeka. Hal ini akan membantu guru melakukan analisis diagnostik literasi dan numerasi dengan cepat sehingga dapat menerapkan pembelajaran yang sesuai dengan tahap capaian dan perkembangan peserta didik.

“Panduan implementasi Kurikulum Merdeka dan modul-modul pelatihan akan disediakan dalam flash disk bagi satuan pendidikan dan pendidik yang kesulitan untuk mengakses internet. Jadi tidak perlu khawatir,” tambahnya.

Platform Merdeka Mengajar juga memberikan kesempatan yang setara bagi guru untuk terus belajar dan mengembangkan kompetensinya kapan pun dan di mana pun. “Guru dapat memperoleh materi pelatihan berkualitas dengan mengaksesnya secara mandiri. Melalui video inspirasi, guru bisa mendapatkan beragam video inspiratif untuk mengembangkan diri dengan akses tidak terbatas,” tutur Menteri Nadiem.

(Suasana Pelatihan Platform Merdeka Mengajar SMK Nurul Jadid di Ruang Rapat lantai 2)

Selain itu, Kepala SMK Nurul Jadid Moh. Arief Hariyanto, M.Pd mengatakan bahwa Platform Merdeka Mengajar juga mendorong guru untuk terus berkarya dan menyediakan wadah berbagi praktik baik.

“Guru dapat membangun portofolio secara mandiri hasil karyanya agar dapat saling berbagi inspirasi dan berkolaborasi dengan guru di seluruh Indonesia melalui fitur Bukti Karya Saya,” ujar Arief.

Dalam menciptakan ekosistem kolaboratif dan meningkatkan efektivitas pembelajaran, Platform Merdeka Mengajar menggunakan Content Crowdsourcing, di mana pengembangan konten berbasis kontribusi dapat dilakukan oleh semua pihak. Sebagaimana dijelaskan oleh narasumber Abdul Manaf Firdaus, M.Pd yang sudah tersertifikasi kepada peserta pelatihan berjumlah kurang lebih 20 orang.

“Pelatihan ini harapannya kita semua sebagai guru aktif belajar dan berkarya sehingga platform ini hidup menjadi sebuah ekosistem. Makanya komponen terpenting dari platform ini adalah crowdsourcing,” ungkapnya.

Guru juga dapat saling belajar dan berbagi melalui Komunitas Belajar Daring yang terdapat di dalam Platform Merdeka Mengajar dan secara otomatis mengangkat grade satuan Pendidikan tersebut karena gurunya aktif belajar dan melakukan pengembangan diri.

“Kunci kemajuan pendidikan kita ketika guru-guru mengembangkan dirinya dan saling membantu pengembangan sejawatnya,” imbuh Manaf.

Lebih lanjut, Platform Merdeka Mengajar juga bertujuan menciptakan iklim kerja yang positif melalui Jejaring Profesi Guru serta Perencanaan dan Kemajuan Karier. Platform ini menjadi wadah bagi guru untuk menampilkan profil, pengalaman, dan keterampilan profesional, serta mengembangkan portofolio dan kompetensinya.

Sementara itu, diakui Waka. Kurikulum SMK Nurul Jadid Paiton, Moh. Zuhri, S.Kom, bahwa Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Belajar dapat membantu guru dalam mengajar.

“Mari kita jadi bagian dari perubahan untuk menjadikan pendidikan Indonesia lebih baik di masa learning loss ini. Mari kita dukung pemerintah untuk melaksanakan Kurikulum Merdeka dan mari kita gunakan platform Merdeka Mengajar untuk berkolaborasi dan menginspirasi,” ajak Moh. Zuhri kepada peserta yang hadir saat itu.

“Semoga dengan penerapan Kurikulum Merdeka dan adanya platform Merdeka Mengajar ini, kita bisa memberikan fasilitas dan pengajaran yang sesuai kebutuhan siswa untuk mencetak Pelajar Pancasila dan berkarakter santri yang mampu bersaing di masa depan,” pesan kepala sekolah Moh. Arief Hariyanto.

 

(Humas Infokom)

Bukan Main! LPBANJ Borong 3 Trofi Khitobah Sekaligus di Pentas Nasional

nuruljadid.net – Tidak tanggung-tanggung, Lembaga Pengembangan Bahasa Asing (LPBA) Nurul Jadid berhasil memborong tiga trofi sekaligus untuk kategori Khitobah Aroby pada event Festival Mahrojan Thullab Lughotul Arobiyah II Nasional (MATHLA) yang diselenggarakan Universitas Islam Negeri (UIN) Kiai Haji Ahmad Shiddiq Jember tingkat SMA se derajat/PP/PT tahun 2022.

Event ini merupakan kali kedua UIN KHAS menggelar ajang bergengsi tingkat nasional yang diikuti oleh pecinta bahasa Arab baik dari kalangan pelajar SMA sederajat maupun kaum santri dan perguruan tinggi se Indonesia.

Pasalnya, event unjuk bakat kompetensi bahasa Arab ini diinisiasi oleh mahasiswa pengurus harian Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Bahasa dan Sastra Arab Republik Mahasiswa Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Humaniora.

Tidak hanya khitobah, pada Mathla jilid dua ini beberapa jenis lomba digelar, setidaknya ada empat jenis lomba lainnya seperti lomba Ghina ‘Aroby, Qiroatul Akhbar, Taqdiul Qishoh, dan Syi’ir Aroby. Tujuan diselenggarakannya perhelatan ini tidak lain adalah untuk menggelorakan kembali semangat pelajar dan mahasiswa dalam menekuni bidang bahasa Arab sebagai salah satu bahasa Internasional.

Diketahui perwakilan LPBA Nurul Jadid berhasil menggondol tuga trofi sekaligus dalam satu jenis lomba, dan tidak menyisakan untuk peserta delegasi dari lembaga lain. Mereka adalah Juara Ilham Prastiko sebagai juara 1 dengan perolehan nilai 206, disusul Kurrotul Aini sebagai juara 2 dengan total nilai 193, dan juara 3 atas nama Farah Nufarita Minggustis dengan total nilai 189.

Hal ini merupakan kebanggan tersendiri bagi pemenang dan pendamping lomba, karena kompetensi bahasa Arab mereka masih bisa bersaing dengan pembelajar bahasa Arab lainnya. Ini membuktikan bahwa program pengembangan bahasa asing di Pondok Pesantren Nurul Jadid khususnya bahasa Arab masih relevan dengan zaman.

Direktur LPBA Nurul Jadid ustaz Dr. Syamsuri Hasan, M.HI. mengapresiasi keberhasilan anak didiknya yang sudah mengharumkan nama baik lembaga dan almamater pesantren tercinta.

“Alhamdulillah, saya sangat bangga dan bersyukur serta mengapresiasi keberhasilan anak didik LPBA dengan pencapaian luar biasa dalam ajang nasional, semoga ini terus berlanjut dan budaya prestasi terus berkembang di LPBA,” tutur direktur yang juga dosen tetap Universitas Nurul Jadid tersebut.

Ketiga jawara nampak tidak dapat menutupi kebahagiaan mereka usai berhasil dinobatkan sebagai juara. Salah satunya Ilham Prastiko yang mengungkapkan rasa bangga bercampur syukur atas prestasi yang mereka raih.

“Jujur saya sangat bersyukur dan bangga bisa berhasil membawa pulang trofi juara bersama dua rekan saya yang lain. Di luar ekspektasi, kami (LPBANJ) bisa menggondol bersih piala lomba Khitobah. Ini juga berkat bimbingan para guru dan barokah para masyayikh Nurul Jadid.” Aku Prastiko pada Nurul Jadid saat diwawancarai beberapa saat lalu.

 

 

(Humas Infokom)

Sekretaris Pesantren : Kita Juga Perlu Belajar Bagaimana Siswa Mengurus di PP. Modern Al-Amanah Sidoarjo

nuruljadid.net – Sekretaris Pesantren ustaz H. Tahirudin, MM.Pd dan beberapa pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid sambut hangat kehadiran empat rombongan bus dari Pondok Pesantren Modern Al-Amanah Junwangi Sidoarjo yang datang ke bumi Nurul Jadid pada Sabtu siang (14/01/2023) tadi. Kedatangan rombongan tersebut selain untuk menyambung tali silaturrahmi, juga untuk saling bertukar pengalaman dalam pengelolaan pesantren.

Ustaz Ismanto, M.Pd, selaku pimpinan rombongan dalam sambutannya menyampaikan terimakasih karena telah diterima untuk berkunjung ke Nurul Jadid.

“Terimakasih telah menerima kami dengan baik. Tujuan kami kesini tidak lain dan tidak bukan ialah untuk tolabul Ilmi,” papar beliau.

(Potret Ustaz Ismanto, M.Pd Wakil Kepala Bidang Bahasa sekaligus Pimpinan Rombongan disaat menyampaikan sambutan )

Oleh karena itu, Ustaz Ismanto melanjutkan, kami mohon bimbingan panjenengan agar nanti bisa memberikan solusi atau trik untuk mengelola pesantren, khususnya dalam hal mengatasi suatu persoalan yang kerap dihadapi dengan santri yang beragam. Karena di pondok kami yang menjadi pengurus notabenenya ialah anak-anak yang masih kelas 11 MA. Dimana mereka masih membutuhkan wawasan yang lebih luas untuk menghadapi suatu permasalahan.

Selain berkunjung ke Nurul Jadid, rombongan tersebut akan melanjutkan perjalanannya ke Pulau Dewata.  Karena perjalanan itu dalam rangka merealisasikan program “EL Tour” yakni Education Language tour yang bertujuan untuk melatih kemampuan berbahasa Inggris para peserta didik.

“Selanjutnya kita akan menyeberang ke Bali. Mereka akan dipertemukan langsung dengan turis yang ada di Bali untuk mempraktekkan ilmu kebahasaannnya. Apakah mereka ini nanti berani atau tidak untuk berkomunikasi dengan para turis,” imbuhnnya

Sementara itu, dalam sambutan hangat Sekretaris Pesantren, Ustaz H. Tohir sapa rombongan dengan beri ungkapan “Ahlan Wasahlan Bihudurikum” kepada seluruh rombongan.

Lebih lanjut, sekretaris pesantren berharap kepada pengurus Nurul jadid agar menjamu dengan baik dan tidak mengecewakan kedatangan rombongan.

“Mudah-mudahan yang menjadi tujuan dan keingingan PP Modern Al-Amanah ini nanti bisa didapatkan dan tidak mengecewakan. Atau bahkan kita juga bisa mendapatkan pengetahuan terkait bagaimana pengelolaan pesantren oleh santri pelajar di PP Al-Amanah yang bisa diterapkan di Pesantren Nurul Jadid,” pungkas ustaz H. Tahir.

Usai acara seremonial, rombongan dibagi menjadi beberapa grup diskusi sesuai bidang masing-masing agar bisa saling bertukar pengalaman lebih luas.

 

 

(Humas Infokom)

Upgrading Skill, Tim Multimedia PP. Fadlun Minalloh Bantul, DI Yogyakarta Kunjungan Ke Multimedia Pesantren Nurul Jadid

nuruljadid.net- Tim Multimedia Pondok Pesantren Fadlun Minalloh Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta mengadakan kunjungan studi tiru ke Multimedia Pesantren Nurul Jadid. Acara digelar dengan format dialog interaktif dimulai pukul 08.00 WIB bertempat di Ruang tamu Pesantren, Senin pagi (09/01/2023).

Delapan orang pengurus Tim Multimedia PP. Fadlun Minalloh itu datang dengan menggunakan transportasi darat dari Yogyakarta menuju Paiton. Kedatangan rombongan disambut langsung oleh Kasubbag. Multimedia ustadz Faqihatus Sholeh beserta Tim multimedia dan Protokoler Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Kegiatan tersebut bersifat non formal, Kasubbag. Multimedia Achmad Faqihatus Sholeh memulai pembicaraannya dengan menceritakan sejarah perjalannya multimedia di Pondok Pesantren Nurul Jadid “temen – temen disisni tidak pernah belajar teori, namun mereka semua langsung praktik Ketika ada event di pesantren”tutur ustadz Faqihatus Sholeh.

Kemudian dilanjutkan dengan pembicaraan ketua rombongan Tim Multimedia PP. Fadlun Minalloh ustadz Ahmad Fauzan Hanafi. Ia mengucapkan rasa terimakasihnya atas sambutan yang baik dan mengapresiasi Multimedia yang kualitasnya tidak kalah dengan pesantren besar lainnya.

(Potret Kasubbag. Multimedia Achmad Faqihatus Sholeh dengan ketua rombongan Tim Multimedia PP. Fadlun Minalloh saat ngobrol santai di ruang tamu pesantren nurul jadid)

“kami sangat berterima kasih atas sambutan dan penerimaan kami untuk belajar mendalami ilmu multimedia sehingga kami bisa mengelola dan membesarlkan multimedia di pesantren kami ”tutur ketua rombongan Ustadz Ahmad Fauzan Hanafi.

Usai mengucapkan terima kasih ketua rombongan menjelaskan lebih detail tentang maksud dan tujuan kunjungan dan studi tiru tersebut.“kami mengadakan kunjungan studi tiru ini, karena kami ingin mengembangkan media sosial di pesantren kami dan kami lihat Ponpes Nurul Jadid kok bagus akhirnya kami memilih disini”lanjut ketua rombongan tersebut.

Usai pembicaraan yamg bertempat di Ruang tamu pesantren rombongan beserta Kasubbag. Multimedia dan tim beranjak menuju kantor multimedia bertempat di lantai dua Gedung Sekretariat pusat Pondok Pesantren Nurul Jadid untuk melanjutkan pembicaraan mengenai kebutuhan yang ingin mereka kaji.

(peserta rombongan Tim Multimedia PP. Fadlun Minalloh pada saat belajar desain dan editing video di kantor multimedia Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Rombongan tim Multimedia PP. Fadlun Minalloh itu terdiri dari 4 bagian yakni bagian editing video, desain, audio dan sosial media. Suasana di dalam kantor multimedia tersebut sangat akrab dimana Kasubbag. Multimedia memperkenankan kepada rombongan untuk belajar langsung dengan tim multimedia nurul jadid. Pada saat itu mereka belajar sesuai bidangnya baik editing video, desain, audio serta sosial media.

 

 

(Humas Infokom)

Tingkatkan Kualitas Muallim, Biro Kepesantrenan Adakan Pelatihan Metode Jibril

nuruljadid.net – Pada hari Kamis (5/1/2023) Biro Kepesantrenan Pondok Pesantren Nurul Jadid bekerjasama dengan Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an (PPIQ) untuk menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Al-Qur’an dengan menggunakan Metode Jibril. Kegiatan ini diisi oleh Gus Ayik putra bungsu dari Alm. KH. Abd Wahid Zaini lulusan Pesantren Ilmu Quran (PIQ) Singosari Malang.

Pelatihan ini diberikan kepada para Muallim Nurul Jadid khususnya dalam bidang pembinaan Al-Qur’an. Hal itu sebagai bentuk pembekalan oleh biro kepesantrenan kepada para Muallim agar dalam mengajar adik-adiknya yang masih SLTP maupun SLTA semakin membaik dan terus meningkat. Pada pelatihan Metode Jibril kali ini diikuti oleh 30 peserta.

Acara ini dihadiri oleh Direktur Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an H. Rusdi Aziz. Beliau juga memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan pelatihann Metode Jibril tersebut. Dalam sambutannya beliau meminta para peserta mengikuti kegiatan tersebut dengan serius.

“Marilah kita ikuti bersama kesempatan emas ini secara serius dan seksama dalam rangka meningkatkan kualitas pembinaan al-quran di pondok ini,” tutur H. Rusdi.

Direktur Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an (PPIQ) H. Rusdi Aziz saat memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan Pelatihan Metode Jibril

Setelah pelantikan dibuka, Gus Ayik memulainya dengan memberikan pengantar dari Metode Jibril yang nantinya akan dipakai dalam palatihan tersebut. Setelah menjelaskan pengantarnya, beliau menjelaskan pembagian Metode Jibril. Dalam metode ini dibagi menjadi 4 bagian. Yakni Tahap satu, dua, tida dan empat.

Masa pelatihan ini dibagi menjadi dua sesi. Pada sesi pertama menyelesaikan Metode Jibril tahap 1 saja. Karena pada tahap satu masih terbagi lagi menjadi 4 bagian, yakni tahap 1A, 1B, 1C dan 1D. Sementara itu, sesi dua dilaksanakan setelah sholat zdhuhur. Pada sesi kedua ini melanjutkan Metode Jibril  tahap 2 hingga tuntas tahap 4. Sebelum diakhiri dengann doa, Gus Ayi meminta kepada peserta untuk memberikan pesan dan kesannya selama mengikuti pelatihan.

Selain itu, beliau juga menginginkan bahwa pelatihan ini ada follow up, jadi bukan hanya sekedar pengenalan metode jibril saja, tetapi ada evaluasi dengan pembinaan lanjutan.

“Karena satu hari pertemuan saja ini tidak cukup, rawan lupa dan lain sebagainya. Makanya nanti saya harap ada pelatihan lanjutannya,” papar Gus Ayik.

 

 

(Humas Infokom)

Uji Kecakapan dan Kemampuan Tilawah Santri Lewat Lomba MSQ

nuruljad.net – Musabaqah Syarhil Qur’an (MSQ)  adalah salah satu cabang lomba Keagamaan yang diadakan oleh panitia “Bulan Lomba”dalam rangka menyambut Haul dan Harlah Pondok Pesantren Nuru Jadid ke 74. Lomba ini dilaksanakan pada hari Kamis (5/01/2023) malam kemarin di Mushalla Roudlotul Qur’an (Musel).

Lomba ini merupakan lomba kelompok yang terdiri dari tiga orang anggota dari tiap delegasi asrama. Tiga orang tersebut memiliki tugas masing-masing. Yakni bidang pensyarah, penerjemah, dan tilawah.

Dari 17 peserta, perwakilan asrama yang hadir mengikuti perlombaan, hanya berjumlah 11 delegasi karena sisanya tidak datang, sehingga secara otomastis mereka tereliminasi dengan sendirinya.

Sebelum lomba dimulai, setiap delegasi lomba diwajibkan untuk mengambil nomor urut terlebih dahulu, kemudian, setelah itu panita membacakan ulang tata tertib perlombaan.

(Delegasi dari Wilayah Zaid bin Tsabit (K) saat menampilkan skill terbaiknya)

Dalam pelaksanaanya, alokasi waktu penampilan dari lomba ini berdurasi maksimal 10 menit. Kemudian penilaiannya diambil dari tiga hal yakni nilai bidang pensyarahan 50%, nilai bidang tilawah 30% dan nilai bidang kekompakan 20 %. Namun apabila terdapat nilai total yang sama, maka pemenang lomba ditentukan berdasarkan nilai pensyarah yang lebih tinggi.

Untuk mendapatkan nilai tambahan kekompakan, tak jarang peserta yang menggunakan pakaian yang berseragam. Mulai dari songkok, baju, jas hingga sarung. Selain itu, sebagai daya tarik dan media pendukung, sebagian peserta juga mengenakan sarung tangan dan surban. Sehingga performa yang ditampilkan berkesan lebih maksimal, ditambah lagi dengan kemampuan skill yang tak kalah menarik dan luar biasa saat penyampaian materi.

Setelah 11 peserta usai menampilkan kemampuan yang dimiliki, panitia pun mengumumkan pemenangnya. Juara 1 diraih oleh wilayah Zaid Bin Tsabit (K). Sementara itu, Juara 2 didapatkan oleh asrama MAK. Dan Juara 3 dibawa pulang oleh asrama PPIQ.

 

 

(Humas Infokom)

Menjelang Harlah, Santri I’dadiyah Sambut dengan Karya Video Nasyid Islami

nuruljadid.net – Berawal dari kegabutan kemudian mencari inspirasi video nasyid dari paltform media sosial yang sangat populer yakni YouTube, Santri I’dadiyah tingkat SLTP Pondok Pesantren Nurul Jadid asah kreativitas dan skill yang dimiliki dalam dunia videografi dan tarik suara dengan membuat video nasyid Islami.

Karya tersebut dibuat atas kolaborasi bersama dengan beberapa teman dan asatiznya. Proses pembuatan video tersebut memakan waktu selama 2 hari, mulai dari konsep, lirik hingga video editing-nya. Beberapa tempat yang berbeda di sekitar pesantren dijadikan lokasi shoot footage video. Untuk memunculkan nilai kekhasan ala santri, beberapa properti digunakan seperti tasbih, songkok, dan lainnya.

Pembuatan video nasyid tersebut sengaja dibuat sebagai bentuk persembahan untuk memeriahkan Haul dan Harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid ke 74. Liriknya berisikan senandung nada dan momentum rindu seorang santri terhadap gurunya.

Dalam video yang berdurasi lima menit tersebut, terdapat tiga santri yang menjadi pemeran di dalamnya. Mereka bernama Akbar Nasrudin, Muhammad Kafabi dan Nabil Ali Fikri.

Berdasarkan pengakuan Zaki, pembuatan video tersebut terinspirasi dari video-video yang ada di Pondok Pesantren Gontor. Disana mereka memiliki team Nasyid yang luar biasa. Mereka juga sudah banyak menciptakan karya lagu yang bagus dan pastinya bernuansa islami.

“Untuk pembuatan video tersebut, kami terinspirasi dari video nasyid pesantren Gontor. Videonya bagus-bagus. Sehingga kami tergugah untuk membuatnya. Dimana dalam proses produksinya kami membutuhkan waktu dua hari hingga selesai proses editing dengan menggunakan alat seadanya,” terang Zaki kepada tim infokom.

“Harapannya bisa konsisten mengangkat karya-karya santri Nurul Jadid ke tengah masyarakat luas dan bisa lebih berkontribusi aktif dalam penyebaran syiar islam melalui karya-karya yang lainnya,” tambahnya.

Dalam pembuatannya, mereka tidak menggunakan peralatan yang sangat canggih. Akan tetapi, mereka hanya menggunakan alat seadanya, hanya bermodalkan hp, tripod dan beberapa properti pendukung lainnya. Walaupun peralatan seadanya, dengan kreativitas dan skill yang dimiliki, mereka bisa membuatnya dengan baik.

 

(Humas Infokom)

Tutup Akhir Tahun 2022, Asrama Pomas Gelar Acara Refleksi Tahun Baru 2023 Bersama Ra Imdad

nuruljadid.net – Pondok Mahasiswa (Pomas) Lembaga Integrasi Ko-Kulikuler (LIK) Universitas Nurul Jadid laksanakan acara Refleksi Akhir Tahun 2022. Acara ini merupakan salah satu kegiatan rutinan yang dilaksanakan oleh asrama Pondok Mahasiswa (Pomas) tiap di penghujung tahun masehi.

Selain acara refleksi, acara kali ini juga diselingi dengan pelantikan pengurus baru Asrama Pomas yang bertempat di Aula 2 Pondok Pesantren Nurul Jadid pada hari Sabtu (31/12/2022) malam.

Pomas mengusung tema yang bertajuk “Moralitas Santri Dalam Perspektif Panca Kesadaran Santri” pada acara refleksi santri tahun ini

Turut hadir dalam acara, K. Imdad Rabbani sebagai Penyaji, Ustadz M. Alif Hidayatullah menjadi moderator, Dr. H. Chusnul Mualli selaku Ketua Lembaga Integrasi Ko-Kulikuler (LIK) Universitas Nurul Jadid dan beberapa dosen Universitas Nuru Jadid lainnya.

Ketua panitia acara, Deni Alfan Humaidi sampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh panitia yang sudah membantu menyukseskan acara dan hadirin yang sudah hadir meluangkan waktunya pada acara Refleksi tersebut.

Sementara itu, Dr. H. Chusnul Mualli dalam sambutannya menyampaikan latar belakang adanya acara ini dan beberapa hal terkait kemahasiswaan.

“Kedepannya LIK sudah merencanakan beberapa program. Salah satunya, Unuja akan memfasilitasi sertifikasi keagamaan melalui uji kompetensi yang sifatnya wajib bagi mahasiswa dari angkatan tahun 2021. Nantinya sertifikat tersebut menjadi syarat untuk mengikuti tugas akhir,” papar Ketua LIK tersebut.

(Dr. H. Chusnul Mualli selaku Ketua Lembaga Integrasi Ko-Kulikuler (LIK) Universitas Nurul Jadid saat memberikan sambutan)

“Kelulusan atas uji kompetensi keagamaan anda itu menjadi syarat untuk mengikuti ujian akhir,”  tambahnya.

Selanjutnya, bagi mahasiswa yang dinyatakan lulus uji kompetensi akan mendapatkan sertifikat yang dikeluarkan oleh  asesor mitra LIK  Unuja yakni Aswaja Center,  JQH Jawa Timur, dan Rabithah Ma’ahid Islamiyah PWNU Jawa Timur. Dan yang belum lulus akan mengulangi lagi sampai benar-benar tuntas.

Usai sambutan, acara disambung dengan pelantikan puluhan pengurus baru wilayah Ibnu Arabi dengan pembacaan Ikrar yang dipimpin oleh bapak Suherdiansyah, M.Pd.

Setelah ceremonial usai, acara dilanjutkan dengan sesi pembedahan tema yang diisi oleh Kepala Biro Pendidikan yakni K. Imdad Rabbani. Pada sesi ini para audien menyimak dengan baik apa yang disampaikan oleh pemateri sambil lalu menyiapkan sesi soal pertanyaan. Karena sejak dari awal moderator mengingaatkan audien untuk mempersiapkan pertanyaan.

Acara Refleksi akhir tahun itu berjalan dengan lancar dan ditutup dengan sesi foto bersama pemateri.

 

 

(Humas Infokom)

Ra Imdad : Tahun Baru Yang Terpenting Bukan Pada Perayaannya, Tetapi Pada Pemaknaannya

nuruljadid.net – Kepala Biro Pendidian Nurul Jadid, Kiai Mohammad Imdad Robbani yang akrab disapa Ra Imdad diundang untuk menjadi pembicara pada acara Refleski Akhir Tahun 2022 dengan tema yang bertajuk “Moralitas Santri dalam Perspektif Panca Kesadaran Santri”. Acara tersebut digelar tepat pada hari Sabtu (31/12/2022) malam tahun baru 2023 oleh Pomas (Pondok Mahasiswa) Unuja.

Dalam acara tersebut, Ra Imdad mengupas tema dengan baik walaupun beliau baru mengetahui tema yang akan dibahas pada saat tiba di lokasi acara. Beliau memulai materinya dari pemaknaan akhir tahun. Dimana menurut beliau, pergantian tahun itu sama dengan pergantian bulan, pergantian hari, pergantian jam, dan pergantian menit. Artinya momentum pergantian tahun dari bulan Desember ke Januari secara historis, bagi kita itu tidak bermakna apapun. Namun yang penting bagi kita adalah bagaimana kita memaknainya.

“Kalau berbicara pemaknaan, berarti yang penting itu bukan hanya tahun, tapi pergantian bulan, minggu, hari, menit, detik setiap saat itu penting. Jadi pergantian tahun masehi ini yang penting bukan terletak pada perayaannya, tapi pemaknaannya,” terang beliau.

Kemudian Ra Imdad menerangkan makna refleksi itu dengan “merenung sejenak”. Dalam artian kita bisa memikirkan apa saja yang telah kita lakukan selama satu tahun, dua atau beberapa tahun sebelumnya. Tetapi tidak hanya sekedar memikirkannya saja, namun juga harus mengevaluasi apa yang telah terjadi dengan berbenah diri, memanfaatkan waktu hidup kita dengan hal yang bermanfaat.

“Jadi kalau kita di waktu-waktu yang telah berlalu terbiasa menggunakan akal kita untuk hal-hal yang tidak berguna, itu hentikan,” ungkap Ra Imdad.

 (Sesi Pematerian tema acara Refleksi Akhir Tahun oleh Gus Imdad selaku pemateri bersama dengan Ustadz Alif Hidayaullah sebagai moderator)

Lebih dalam lagi, Ra Imdad melanjutkan pembahasan tema dengan menjelaskan makna tingkatan panca kesadaran santri.

Agama itu dasarnya adalah kepatuhan kepada Allah SWT dan kepada Rasullullah SAW., sedangkan semua ilmu bagi seorang muslim itu orientasinya selalu bersifat ketuhanan. Oleh karena itu. Panca Kesadaran Santri ini bersifat hirarkis, bertingkat. Mulai dari kesadaran beragama dulu, berilmu, berbangsa dan bernegara, bermasyarakat dan terakhir kesadaran berorganisasi. Itulah mengapa sebabnya kesadaran beragama dalam Panca Kesadaran Santri diletakkan di posisi pertama.

Kesadaran beragama, Ra Imdad melanjutkan, adalah kesadaran universal yang menjiwai, mengorientasikan dan mengarahkan yang ada dibawahnya. Jadi agama itu paket lengkap. Semua yang ada pada diri kita sebagai manusia, itu ada petunjuk penggunaannya dalam agama.

Hal itulah yang membuat Pondok Pesantren Nurul Jadid ini mewajibkan santrinya agar lulus Furudul Ainiyah (FA) baik di tingkat lembaga rendah, hingga perguruan tinggi sekalipun. Sebab FA itu adalah modal dasar yang harapannya nanti kita jangan sampai merasa selesai dengan apa yang telah kita ketahui. Jadi kita perlu secara sadar dan kontinyu berpikir bagaimana kita bisa terus meng-upgrade level pemahaman, penghayatan, dan pengamalan FA ke tahap selanjutnya.

Seusai sesi pematerian, moderator mengawal sesi tanya jawab dengan audiens, peserta mengikuti dan beberapa aktif bertanya seputar tema yang diusung malam itu. Setelah kurang lebih 2 jam, acara dikahiri dengan sesi foto bersama Ra Imdad.

 

 

(Humas Infokom)