Tingkatkan Kualitas Muallim, Biro Kepesantrenan Adakan Pelatihan Metode Jibril

nuruljadid.net – Pada hari Kamis (5/1/2023) Biro Kepesantrenan Pondok Pesantren Nurul Jadid bekerjasama dengan Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an (PPIQ) untuk menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Al-Qur’an dengan menggunakan Metode Jibril. Kegiatan ini diisi oleh Gus Ayik putra bungsu dari Alm. KH. Abd Wahid Zaini lulusan Pesantren Ilmu Quran (PIQ) Singosari Malang.

Pelatihan ini diberikan kepada para Muallim Nurul Jadid khususnya dalam bidang pembinaan Al-Qur’an. Hal itu sebagai bentuk pembekalan oleh biro kepesantrenan kepada para Muallim agar dalam mengajar adik-adiknya yang masih SLTP maupun SLTA semakin membaik dan terus meningkat. Pada pelatihan Metode Jibril kali ini diikuti oleh 30 peserta.

Acara ini dihadiri oleh Direktur Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an H. Rusdi Aziz. Beliau juga memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan pelatihann Metode Jibril tersebut. Dalam sambutannya beliau meminta para peserta mengikuti kegiatan tersebut dengan serius.

“Marilah kita ikuti bersama kesempatan emas ini secara serius dan seksama dalam rangka meningkatkan kualitas pembinaan al-quran di pondok ini,” tutur H. Rusdi.

Direktur Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an (PPIQ) H. Rusdi Aziz saat memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan Pelatihan Metode Jibril

Setelah pelantikan dibuka, Gus Ayik memulainya dengan memberikan pengantar dari Metode Jibril yang nantinya akan dipakai dalam palatihan tersebut. Setelah menjelaskan pengantarnya, beliau menjelaskan pembagian Metode Jibril. Dalam metode ini dibagi menjadi 4 bagian. Yakni Tahap satu, dua, tida dan empat.

Masa pelatihan ini dibagi menjadi dua sesi. Pada sesi pertama menyelesaikan Metode Jibril tahap 1 saja. Karena pada tahap satu masih terbagi lagi menjadi 4 bagian, yakni tahap 1A, 1B, 1C dan 1D. Sementara itu, sesi dua dilaksanakan setelah sholat zdhuhur. Pada sesi kedua ini melanjutkan Metode Jibril  tahap 2 hingga tuntas tahap 4. Sebelum diakhiri dengann doa, Gus Ayi meminta kepada peserta untuk memberikan pesan dan kesannya selama mengikuti pelatihan.

Selain itu, beliau juga menginginkan bahwa pelatihan ini ada follow up, jadi bukan hanya sekedar pengenalan metode jibril saja, tetapi ada evaluasi dengan pembinaan lanjutan.

“Karena satu hari pertemuan saja ini tidak cukup, rawan lupa dan lain sebagainya. Makanya nanti saya harap ada pelatihan lanjutannya,” papar Gus Ayik.

 

 

(Humas Infokom)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *