KH. Zuhri Zaini: Nafsu Tak Pernah Puas, Qonaah Kunci Kebahagiaan

berita.nuruljadid.net– KH. Moh. Zuhri Zaini dalam pengajian kitab Riyadhus Sholihin di Masjid Jami’ Nurul Jadid menyampaikan makna hakiki dari kekayaan dan kemiskinan. Menurut beliau, kaya sejati bukanlah orang yang memiliki banyak harta, melainkan mereka yang hatinya merasa cukup dan tidak bergantung pada sesuatu apa pun selain Allah. Hal itu ditegaskan dihadapan ribuan santrinya. Senin (02/05/25)

“Orang kaya itu adalah mereka yang hatinya tidak membutuhkan sesuatu apa pun, sedangkan orang miskin ialah mereka yang hatinya selalu butuh dan merasa kurang terhadap apa pun,” ungkap Kiai Zuhri di hadapan para jamaah.

Ia menegaskan bahwa banyaknya harta atau tingginya jabatan tidak serta-merta menjadikan seseorang kaya secara hakiki. Justru, seseorang yang terus merasa kurang dan tidak tenang hidupnya, sesungguhnya termasuk orang miskin.

“Kaya hati itu merasa punya, merasa terpenuhi kebutuhannya. Kaya itu maknanya kebalikan dari fakir. Fakir itu butuh, sementara kaya adalah tidak butuh,” jelasnya.

Dalam ceramahnya, beliau mengaitkan sifat Allah yang Maha Kaya (al-Ghany) dengan ajaran untuk menumbuhkan rasa qonaah dalam hati manusia. Allah tidak membutuhkan apa pun, berbeda dengan manusia yang tidak akan tenang jika kebutuhan dasar seperti makan, minum, dan tempat tinggal tidak terpenuhi.

“Orang yang kaya dan merasa kurang, dia tidak akan tenang dalam hidupnya. Bila orang tersebut tidak tenang maka dia tidak disebut kaya,” imbuhnya.

KH. Zuhri juga mengingatkan bahwa nafsu manusia tidak pernah merasa cukup. Bahkan orang yang telah memiliki dua bidang tanah berisi emas pun akan menginginkan bidang ketiga. Oleh karena itu, Islam menganjurkan sifat qonaah sebagai kunci untuk hidup bahagia.

“Bila nafsu diikuti terus, ia tidak akan pernah merasa puas dan tidak akan merasa bahagia dalam hidupnya. Maka kita harus melatih nafsu dengan membiasakan hidup sederhana,” tutupnya.

 

Pewarta : Ponirin Mika

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *