Sidang Pleno Santri Kalpataru Gagas Program Lingkungan Berkelanjutan

berita.nuruljadid.net – Biro Pekerjaan Umum dan Lingkungan Hidup (PULH) Pondok Pesantren Nurul Jadid menggelar Sidang Pleno Santri Kalpataru perdana di Aula Mini Pesantren pada Kamis (05/06/25). Kegiatan ini diikuti oleh 30 peserta dari berbagai divisi Santri Kalpataru. Kegiatan ini juga turut dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2025.

“Dalam forum ini, masing-masing divisi akan merancang program yang selaras dengan visi pendirian Santri Kalpataru. Gebrakan kawan-kawan sangat dinanti oleh seluruh warga pesantren,” ujar Sekretaris Biro PULH, Saifur Rizal, dalam pidato pembukaannya.

Rizal menegaskan bahwa sidang ini merupakan langkah awal untuk memulai rangkaian kegiatan Santri Kalpataru dalam membangun kesadaran dan aksi nyata menjaga lingkungan secara berkelanjutan. Forum ini merupakan pijakan terbentuknya program kerja Santri Kalpataru demi kelestarian lingkungan di lingkungan pesantren.

Menindaklanjuti hal tersebut, Komandan Santri Kalpataru, Ahmad Rifaldi, menjelaskan bahwa sidang pleno dibagi dalam dua sesi utama. Sesi pertama diisi dengan diskusi terpisah oleh masing-masing dari lima divisi guna merancang program kerja. Sesi kedua dilanjutkan dengan pleno di aula untuk mempresentasikan dan mengesahkan hasil rumusan bersama.

“Kelima divisi tersebut meliputi: Divisi Research, Development, and Learning (RDL), Divisi 3R (Reduce, Reuse, Recycle), Divisi Perubahan Iklim, Divisi Konservasi Keanekaragaman Hayati, dan Divisi Kebersihan, Kerapian, dan Keindahan,” terang Rifaldi kepada Pewarta Humas Infokom NJ.

Komandan Santri Kalpataru, Ahmad Rifaldi, tengah memimpin topik diskusi pada FGD terpisah Sidang Pleno.

Dengan metode Forum Group Discussion (FGD), setiap divisi difokuskan untuk merancang program yang relevan dengan bidang masing-masing. Rifaldi mencontohkan, Divisi 3R menginisiasi program komposting, daur ulang, dan bank sampah, sementara Divisi Perubahan Iklim fokus pada isu konservasi energi dan transportasi ramah lingkungan.

“Dari pantauan kami, ada divisi yang menyusun program identifikasi dan pelabelan tumbuhan di lingkungan pesantren, ada pula yang membahas kampanye hemat energi dan pembaruan sistem pengelolaan sampah. Semua peserta tampak aktif berpikir dan berdialog,” imbuhnya.

Program-program yang digagas dalam sidang ini mencerminkan semangat dan komitmen para santri untuk menciptakan lingkungan pesantren yang bersih, sehat, dan lestari. Rifaldi menambahkan, keberhasilan program-program ini sangat bergantung pada partisipasi seluruh warga pesantren dalam menjaga dan merawat lingkungan secara kolektif.

 

Pewarta: Ahmad Zainul Khofi
Editor: Ponirin Mika

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *