Lestarikan Warisan Budaya, SMANJ Bekali Skill Membatik Siswinya

nuruljadid.net – Pelestarian budaya bangsa agar tidak pudar dan pudah merupakan tanggung jawab bersama salah satunya adalah batik. Ide kegiatan ekstrakurikuler membatik bagi siswi SMA Nurul Jadid ini muncul dilatarbelakangi karena arus globalisasi budaya yang berkembang begitu pesat. Sehingga menimbulkan isu lunturnya budaya lokal yang menjadi kekhawatiran tersendiri bagi bangsa Indonesia.

Pembina OSIS putri SMA Nurul Jadid Intan Ceriya Mulyaningsih, S.kom,. S.Pd. menjelaskan pentingnya kegiatan pengembangan keterampilan melalui ekstrakurikuler membatik.

”Anak muda harus menjadi bagian untuk mencari solusi berbagai masalah, karenanya ide ini ditanamkan pada siswi-siswi SMANJ yang peduli akan perubahan dan nantinya akan memberikan dampak positif dalam pelestarian budaya bangsa,” ungkap pembina OSIS yang akrab disapa Ibu Intan tersebut

Dari berbagai budaya yang ada, salah satu budaya yang paling mencerminkan Indonesia adalah batik. Dimana setiap daerah memiliki corak dan motif batik yang beragam. Anak muda sebagai generasi penerus warisan leluhur ini seharusnya perlu mengenal budayanya sendiri. Hal ini pula yang melatarbelakangi adanya ekstrakurikuler membatik ini.

Kegiatan ekstrakurikuler ini digelar atas kerja sama dengan Industri Kerajinan Batik Khas Probolinggo yaitu Batik Tulis Ronggo Mukti Probolinggo. Dengan mendatangkan langsung para pembatik tersebut, diharapkan para siswa dapat meraup ilmu langsung dari pakarnya. Sebagai langkah awal, dilakukan penjaringan siswa-siswi yang memiliki ketertarikan terhadap batik.

”Kegiatan esktrakurikuler seperti ini sudah sejak lama diadakan di sekolah kami, peminatnya pun tidak sedikit, bahkan sampai melampaui target,” ujar Intan.

Para siswi diberi pelatihan membatik dengan intens, sudah mambu mengikuti motif yang diajarkan dengan rapi. Di akhir semester, SMANJ biasanya mengadakan pameran karya yang telah mereka hasilkan sebagai wujud karya nyata mereka kepada warga sekolah.

Balqis Nur Atikah salah satu siswi SMANJ memberikan apresiasi kegiatan ini yang penting untuk memberkali mereka dengan keterampilan membatik selain akademik, “Saya sangat senang sekali ada kegiatan ekstra membatik bagi siswi yang bagus dan penting sebagai kiat mengenal motif batik lokal nusantara danupaya melestarikan warisan budaya nenek moyang kita juga,” ungkap Balqis saat ditemui di sekolah.

Kedepannya, mereka berharap pasca kegiatan pelatihan membatik dapat dibentuk suatu komunitas di SMA setempat yang beranggotakan siswa-siswi yang memiliki perhatian lebih terhadap batik uintuk diseriusi ke ranah industri. Diakui Intan, pondasi budaya perlu ditanamkan pada bibit-bibit generasi, terutama anak muda yang memegang peranan penting menuju perubahan.

”Keluaran yang diharapkan nantinya dari kegiatan pelatihan membatik ini adalah terbentuknya komunitas yang peduli dengan budaya dan syukur-syukur masuk bidang bisnis industri,” pungkasnya.

 

 

(Humas Infokom)

 

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *