Kunjungan Nurul Jadid di China: Pertemuan dengan 10 Instansi dan Kerjasama Berkelanjutan

berita.nuruljadid.net – Pondok Pesantren Nurul Jadid melakukan kunjungan ke China pada minggu ketiga dan keempat bulan Juli 2024. Selama kunjungan ini, mereka mengunjungi sepuluh instansi terkemuka, termasuk Agri Animal Husbandry Vocational College di Jiangsu, Shandong Foreign Trade Vocational College, Beijing Foreign Studies University, Kedutaan Besar Indonesia di Beijing, serta destinasi wisata seperti Shanghai, Tian An Men Square, Huaisheng Mosque, Yuexiu Park, Five Rams Statue, dan Guangzhou Tower. Tahun ini merupakan kunjungan pertama Pondok Pesantren Nurul Jadid ke Negeri Tirai Bambu.

Perjalanan sepekan ke China pada tanggal 17 – 24 Juli 2024 sangat penting dalam memperkuat kerjasama antara Nurul Jadid dengan berbagai instansi di China. China dipilih karena transformasi pendidikan dan kebudayaannya yang signifikan. Perguruan tinggi seperti Jiangsu, Beijing, dan Shandong menjadi model dalam bidang keilmuan yang dapat menjadi rujukan bagi Nurul Jadid.

Instansi di China, seperti Shandong, sangat antusias menyambut kunjungan Nurul Jadid setelah menjalin kerja sama sebelumnya pada Desember 2023 di Paiton. Mereka tertarik dengan proposal pertukaran mahasiswa dan pengembangan keterampilan akademik dosen antara kedua institusi. Agenda kunjungan ini bertujuan untuk memberikan manfaat luas, tidak hanya dalam pendidikan, tetapi juga dalam pengembangan masyarakat kedua negara.

Rangkaian Kunjungan di China

Melansir laman website UNUJA, rombongan Nurul Jadid yang dipimpin oleh Kepala Pondok Pesantren KH. Abdul Hamid Wahid memulai kunjungan pada 17 Juli 2024. Di Agri Animal Husbandry Vocational College, Jiangsu, mereka diajak untuk mempelajari manajemen perguruan tinggi dan tata kelola kelembagaan yang efektif. Kegiatan ini termasuk tur kampus dan diskusi mendalam mengenai kurikulum dan program studi yang ditawarkan.

Keesokan harinya, rombongan melanjutkan ke Shanghai untuk City Tour, yang memberikan kesempatan bagi peserta untuk memahami lebih dalam budaya dan perkembangan kota terbesar di China.

Hari ketiga, kunjungan dilakukan ke Shandong Foreign Trade Vocational College, di mana delegasi Nurul Jadid mendapat wawasan tentang perdagangan internasional dan hubungan bisnis global. Diskusi difokuskan pada peluang kerjasama akademik dan penelitian bersama di masa depan.

Tanggal 20 Juli, Nurul Jadid mengunjungi Beijing Foreign Studies University dan Kedutaan Besar Indonesia di Beijing untuk memperkuat hubungan bilateral dan mempromosikan kerjasama lebih lanjut dalam pendidikan dan kebudayaan.

Kegiatan di hari kelima meliputi City Tour ke tempat-tempat bersejarah di Beijing, seperti Tian An Men Square dan Wangfujing Street, yang tidak hanya memberikan wawasan sejarah tetapi juga mempererat hubungan antar peserta.

Hari keenam, perjalanan diakhiri dengan mengunjungi beberapa tempat wisata di Guangzhou, seperti Huaisheng Mosque, Yuexiu Park, Five Rams Statue, dan Guangzhou Tower, yang menekankan pentingnya memahami dan menghargai keragaman budaya di China.

Dengan rangkaian kunjungan ini, Kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Abdul Hamid Wahid berharap untuk memperkuat jejaring internasional, meningkatkan kualitas pendidikan, dan mempromosikan budaya Indonesia di kancah global.

Persiapan dan Kerjasama Konkret

Sebelum kunjungan ini dilakukan, pimpinan Pondok Pesantren Nurul Jadid bersama Universitas Nurul Jadid telah melakukan persiapan matang, seperti penyusunan naskah Memorandum of Understanding (MoU), profil singkat Pesantren dan UNUJA, serta proposal kerjasama dengan tiga kampus.

Persiapan substansial juga dilakukan, termasuk ujian Hanyu Shuiping Kaoshi (HSK) untuk bahasa Mandarin, kehadiran alumni Nurul Jadid di China, rencana pembukaan program studi S1 Kajian Bahasa dan Budaya Mandarin, serta pengembangan kurikulum bahasa Mandarin di Fakultas Kesehatan UNUJA.

Dari berbagai persiapan tersebut, Nurul Jadid berhasil menetapkan kerjasama konkret di masa depan, seperti pengembangan kurikulum bersama, program magang dan pertukaran mahasiswa, pelatihan bahasa Mandarin untuk guru/dosen, serta standarisasi bahasa Mandarin dengan industri.

Kiai Hamid berharap kerjasama ini tidak hanya memberikan manfaat bagi kedua institusi dalam pertukaran ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga memperkuat hubungan bilateral Indonesia-China. Dengan kolaborasi ini, beliau juga berharap dapat mendukung visi Indonesia Emas 2045 melalui pengembangan jejaring internasional yang kuat dan berkelanjutan.

 

Penulis: Ahmad Zainul Khofi
Redaktur: Achmad Fawaid
Editor: Ponirin Mika

 

Pesantren Nurul Jadid Memikat Hati BARMM Filipina, Ini Alasannya!

berita.nuruljadid.net – Pondok Pesantren Nurul Jadid kembali berhasil menjalin kerjasama internasional, kali ini dengan organisasi pendidikan madrasah Bangsamoro Autonomous Region in Muslim Mindanao (BARMM) di Filipina. Kegiatan ini dimulai dengan seremoni penyambutan di Aula I Pesantren pada hari Senin (22/07/2024).

BARMM menunjukkan minatnya terhadap pesantren yang telah berusia lebih dari setengah abad ini, terutama karena kualitas alumni Nurul Jadid yang berkontribusi di Cotabato State University, Filipina. Selain itu, BARMM juga tertarik untuk menjalin kerjasama dengan beberapa madrasah di Indonesia karena pengelolaan madrasah di Indonesia dianggap memiliki standar yang tinggi.

“Alumni Nurul Jadid, Pak Ihsan, yang juga bagian dari kami, sering menceritakan kepada kami tentang pesantren ini. Saya kagum dengan dedikasi beliau dalam menjalankan tugasnya. Itulah sebabnya, saya sangat ingin mengunjungi Nurul Jadid untuk mempelajari berbagai hal yang bisa kami terapkan di madrasah kami. Dan sekarang, saya berada di sini!” ujar Maripas C. Abbas, direktur pengajaran di Cotabato State University.

Setelah acara pembukaan, rombongan dari Filipina mengikuti Seminar Selayang Pandang Nurul Jadid. Mereka mempelajari sejarah pendirian Nurul Jadid oleh KH. Zaini Mun’im, perkembangan pesantren dari waktu ke waktu, program-program unggulan, tata kelola kelembagaan, dan struktur organisasi yang berada di bawah naungan pesantren ini.

Delegasi BARMM memiliki kesempatan untuk berdialog setelah mendengarkan paparan Seminar Selayang Pandang. Mereka memanfaatkan sesi dialog ini sebagai wadah untuk saling bertukar pikiran dan menggali ilmu pengetahuan yang dapat diaplikasikan di negeri mereka.

“Di sesi dialog itu, saya bertanya tentang konsep-konsep baru yang belum pernah kami terapkan di Filipina, dan kami melakukan perbandingan dengan program kami di sana. Saya juga membagikan informasi tentang program kami kepada mereka, sambil menerima konsep-konsep baru yang bisa kami terapkan di lembaga kami. Jadi, di sini, kita saling berbagi ide dan saling menguntungkan,” tambah wanita asal Filipina tersebut.

 

Pewarta: Wildana Nafisatuz Zahra/Kamelia Anaimah Maksum
Editor: Ahmad Zainul Khofi

Aneka Lomba Meriahkan Peringatan HUT RI ke-78 di Nurul Jadid

berita.nuruljadid.net – Ajang pembukaan lomba memperingati hari ulang tahun Republik Indonesia ke-79 di Pondok Pesantren Nurul Jadid dimeriahkan oleh antusias santri atas penampilan peserta lomba puisi berantai yang memukau pada hari Selasa (23/07/24) di Aula II Pesantren.

Para santri Az-Zainiyah menikmati penampilan unik dari setiap delegasi yang membacakan puisi dengan gaya berbusana yang kreatif.

“Sangat lucu melihat variasi penampilan mereka yang beragam. Kami sangat terhibur dengan acara ini,” ungkap Lintang Karima Syaharani, salah satu penonton.

Ketua ORIZA Dian Wardha Ramadhani menerangkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja Organisasi Intra Az-Zainiyah (ORIZA) yang diselenggarakan setiap tahun untuk menyambut hari kemerdekaan Indonesia. Namun, tahun ini ORIZA memilih menyelenggarakannya pada bulan Juli untuk menghindari bentrok dengan acara KLIP-AZ yang biasanya diadakan pada bulan Agustus untuk menyambut peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

“Tahun ini, kami menghadapi kendala waktu dan tempat, sehingga memutuskan untuk menyelenggarakannya di bulan Juli,” jelas Dian Wardha Ramadhani.

Sementara itu, Pembina ORIZA Sulusiyah dalam sambutannya menerangkan bahwa, tahun ini ORIZA mengadakan tiga perlombaan: lomba puisi berantai, lomba kebersihan daerah, dan lomba outbond. Mereka juga akan menggelar bazar santri pada akhir bulan ini (29/07/24) untuk turut memeriahkan rangkaian kegiatan peringatan HUT RI ke-79.

“ORIZA juga akan mengadakan bazar santri khusus untuk santri Dalbar pada akhir bulan ini. Jadi, jangan lewatkan bagi para santri untuk datang dan meramaikan acaranya,” seru Sulusiyah dalam sambutannya.

 

Pewarta: Aila Munfariqoh
Editor: Ahmad Zainul Khofi

Biro Pengembangan Gelar Pelantikan Akbar, Menegaskan Pentingnya SKT bagi Organisasi

berita.nuruljadid.net – Pada Senin, (22/07/24), Biro Pengembangan Putri Pondok Pesantren Nurul Jadid mengadakan acara pelantikan untuk 104 peserta dari 24 Organisasi Forum Komunikasi Santri (FKS) serta organisasi wilayah pusat seperti HIMASY, ORIZA, dan ORINHA. Acara berlangsung di Aula II Pesantren.

Ny. Hj. Umi Hani’ah, dalam sambutannya, menjelaskan bahwa pelantikan ini tidak hanya penting untuk memperjelas tanggung jawab yang harus diemban oleh setiap organisator, tetapi juga sebagai wadah berorganisasi untuk mengembangkan diri agar lebih baik lagi.
Selain itu, beliau juga menekankan pentingnya Surat Keterangan Terdaftar (SKT) bagi semua organisasi yang berada di bawah naungan Nurul Jadid.

“Pendaftaran SKT penting untuk semua organisasi yang beroperasi di Nurul Jadid. Organisasi yang tidak terdaftar atau tidak memiliki SKT tidak diizinkan beroperasi di wilayah ini,” jelasnya.

Kendati beberapa FKS tidak diikutsertakan dalam pelantikan karena belum memiliki SKT resmi dari Biro Pengembangan, ada juga FKS yang tidak mengikuti acara ini karena masih dalam masa regenerisasi organisasi.

“Ini karena ada FKS yang mengganti jabatannya setiap dua tahun sekali. Untuk sistem seperti itu, kami tidak mengadakan pelantikan,” ungkap Inas Fahmiyah, Staf Full Timer Biro Pengembangan.

 

Pewarta: Shelma Nasywa Ramadhani Munir
Editor: Ahmad Zainul Khofi

SMA Nurul Jadid Dorong Siswa Peduli Lingkungan

berita.nuruljadid.net – Sekolah Menengah Atas Nurul Jadid (SMANJ) bersama PT. POMI Paiton menggelar Workshop Ecocycle untuk mendorong kepedulian siswa dalam melestarian lingkungan, Selasa (22/07/24) di Aula Mini Pesantren. Program ini sejalan dengan misi pesantren, yakni untuk membentuk santri berwawasan lingkungan.

Kepala SMA Nurul Jadid, Rahardjo mengatakan, ini dilakukan untuk menanamkan kesadaran lingkungan sejak dini kepada para siswa melalui edukasi pengelolaan sampah yang baik.

“Kami ingin membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang dapat mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat menjadi agen perubahan yang bertanggung jawab terhadap lingkungan,” kata Rahardjo saat membuka kegiatan.

Sehaluan dengan misi pesantren, Penanggungjawab Program Saintek SMA Nurul Jadid, Kuni Badriyah menyampaikan, Workshop Ecocycle ini sejalan dengan program prioritas Pondok Pesantren Nurul Jadid untuk mendorong santri memiliki wawasan lingkungan.

“Dengan kegiatan ini, diharapkan para siswa dapat memahami pentingnya menjaga lingkungan hidup dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini juga merupakan langkah nyata sekolah dalam menerapkan pendidikan karakter peduli lingkungan kepada siswanya,” ujarnya.

Kendati demikian, program ini tidak hanya didukung oleh internal instansi pesantren saja, akan tetapi juga didukung penuh oleh PT. POMI. Sebagaimana yang disampaikan oleh CSR PT. POMI Savina Pahlawani bahwa, pihaknya berkomitmen untuk mendukung berbagai program pelestarian lingkungan hidup.

“Salah satu bentuk dukungannya adalah dengan menggelar workshop Ecocycle ini. Kami berharap workshop ini dapat membantu para siswa SMA Nurul Jadid untuk memahami cara-cara pengelolaan sampah yang ramah lingkungan,” imbuhnya.

Tidak hanya melalui workshop dalam ruang (indoor), lanjut Savina, para peserta akan melakukan visitasi lapangan ke PT. POMI untuk melihat secara langsung bagaimana pengelolaan sampah dilakukan.

“Visitasi ini akan dilakukan pada tanggal 24 Juli 2024 di PT. POMI,” pungkasnya.

Pewarta: Juwaeni
Editor: Ahmad Zainul Khofi

LPBA Denyutkan Semangat Berbahasa di Nurul Jadid

berita.nuruljadid.net – Lembaga Pengembangan Bahasa Asing (LPBA) Pondok Pesantren Nurul Jadid sukses menyelenggarakan Gebyar Bahasa dengan meriah pada Jumat (19/07/24). Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari sejak Kamis (18/07/24) di halaman Asrama Al-Masruriyah (Gedung Putih), Wilayah Al-Hasyimiyah.

Gebyar Bahasa merupakan acara dari LPBA yang rutin diadakan setiap tahun. Tahun ini mengusung tema “Konstantinopel” dengan tujuan untuk meningkatkan minat santri, khususnya santri baru, terhadap bilinguisme Bahasa Inggris dan Arab melalui nuansa epik Era Kontantinopel di tahun 1453.

Ketua Panitia Nabila Firdausiyah mengungkap alasan di balik memilih tema “Konstantinopel” dan mengapa Gebyar Bahasa perlu diadakan.

Menurutnya, kegiatan ini dilaksanakan agar dapat memberikan penyegaran dan semangat baru terhadap pembelajaran bahasa di Nurul Jadid.

“Utamanya adalah untuk mempromosikan LPBA, lembaga yang fokus dalam bidang keterampilan bahasa Arab dan bahasa Inggris, mengembangkan keterampilan dan kreativitas peserta didik di bidang bahasa. Selain itu bertujuan untuk mengenalkan apa itu LPBA kepada santri baru,” ungkapnya.

Dalam Gebyar Bahasa ini, lanjut Nabila, panitia mengisi dengan beberapa penampilan dari peserta didik LPBA. Di hari pertama, mereka menampilkan speech, taqdimul qissoh, news reading, dan poem. Sedangkan di hari kedua, mereka menampilkan ekspresi musikal (Ekmus) dan mengakhirinya dengan penampilan spektakuler berjudul “The Secret Agent”.

“Penampilan-penampilan ini seakan-akan menyulap para penonton untuk enggan beranjak dari tempatnya. Tema perjuangan yang ditampilkan dalam bentuk drama ini membuat susana penonton menjadi pecah,” imbuhnya.

Nabila berharap, dengan penampilan-penampilan keterampilan berbahasa tersebut, penonton yang hadir lebih antusias untuk mempelajari bahasa asing.

“Bahasa itu sangat penting, dengan bahasa kita bisa memperluas dunia jangkauan kita. Dengan itu, semoga kegiatan ini dapat betul-betul memantik kesadaran santri akan pentingnya mempelajari bahasa,” pungkasnya.

 

Pewarta: Bunga Adelia Gadisian
Editor: Ahmad Zainul Khofi

Yuk, Mengintip Kebersamaan dan Kebahagiaan Santri Putri Dalbar di Bulan Muharram

berita.nuruljadid.net – Ada pemandangan berbeda tiap kali digelarnya peringatan tahun baru Islam di Pondok Pesantren Nurul Jadid, satu di antaranya adalah Wilayah Az-Zainiyah. Jika umumnya umat Muslim menjalankan salah satu Sunnah Rasul di bulan Muharram ini dengan membahagiakan keluarganya, maka tidak demikian dengan wilayah berjulukan Dalbar itu. Mereka memilih membahagiakan keluarga dengan cara lain, yakni membahagiakan santri-santri yang berdomisili di wilayah tersebut. Ada alasan yang melatarbelakanginya.

Kepala Wilayah Az-Zainiyah Novita Dwi Yanti dengan lugas menyampaikan inisiatifnya untuk tetap menjalankan Sunnah Rasul meskipun tidak berkumpul dengan keluarga, yakni dengan membahagiakan santri. Pihaknya mengatur agenda runtut seharian penuh di bulan Muharram, khususnya pada Hari Asyura, Selasa (16/07/24).

“Sewaktu terbitnya matahari, santri disambut dengan kegiatan pembacaan Surat Al-Ikhlas dan amalan-amalan Asyura di musala wilayah sampai siang tiba. Di Sore harinya, santri mengikuti kegiatan bagi-bagi takjil dan buka bersama dengan pengurus, sampai malam tiba ditutup dengan kegiatan refleksi,” terangnya saat diwawancarai.

Uniknya, menurut Novi, santri mengikuti kegiatan tersebut dengan khidmat dan bahagia. Meskipun kegiatan di hari itu terlihat sangat padat, mereka menjalaninya dengan wajah yang senyum sumringah. Keberkahan bulan Muharram.

“Bulan Muharram ini tidak hanya diisi dengan kegiatan religius, kami juga menyelipkan kegiatan yang mengasah kreatifitas santri, seperti lomba ancak makanan,” imbuhnya.

Kendati demikian, Muharram bagi Novi adalah momentum yang tepat untuk memaksimalkan kegiatan-kegiatan yang selain diramaikan dengan nilai-nilai religi, juga mengisinya dengan lomba membuat ancak makanan. Novi bercerita, di sela waktu kosong senjakala itu, santri tidak menggunakannya untuk bermalas-malasan, akan tetapi memanfaatkan waktu kosong itu untuk mengasah kreativitas melalui lomba ancak makanan tersebut.

“Daripada gabut yang tidak bermanfaat, dengan adanya lomba ini, santri mengalihkan waktu kosongnya untuk bekerjasama menyelesaikan ancak makanan tersebut. Di sana santri saling mengelaborasi kreativitas, dan tak sedikit juga bercanda tawa dari ide-ide unik yang dilontarkan satu sama lain,” pungkasnya.

Suasana Muharram sungguh penuh keberkahan, seperti Wilayah Az-Zainiyah yang memanfaatkannya untuk momentum membahagiakan santri, seperti Wilayah Al-Hasyimiyah yang mengisinya dengan program Hari Sehat Santri, dan juga seperti wilayah-wilayah lainnya di Pondok Pesantren Nurul Jadid.

 

Pewarta: Ahmad Zainul Khofi
Editor: Ponirin Mika

Biro Kepesantrenan Gelar Tes Kompetensi Baca Tulis Alquran Santri Baru

berita.nuruljadid.net – Biro Kepesantrenan bersama Pusat Pendidikan Ilmu Alquran (PPIQ) Nurul Jadid melaksanakan tes klasifikasi kompetensi Baca Tulis Alquran bagi santri baru pada Jumat (19/07/24) di masing-masing wilayah. Kegiatan ini bertujuan untuk mengasah santri agar memiliki kompetensi mumpuni dalam baca tulis Alquran.

Pasalnya, santri sebagai penerus estafet perjuangan Islam di lingkup masyarakat, bangsa, dan negara harus seminimalnya dapat menjaga dan membaca Alquran, maka kurang sempurna status kesantriannya bila tidak mampu membaca Alquran.

Bertolak dari latar belakang tersebut, sebagaimana Wakabid. BKWA dan Pembinaan Santri Madinatul Munawwarah menerangkan bahwa tradisi baca tulis Alquran harus terus lestari, maka pembinaan Alquran perlu ditanamkan sedari dini di lingkungan pesantren.

“Hal yang paling dasar, ini juga termasuk dalam program Furdhul ‘Ainiyah 3 Bulan, yakni bimbingan baca tulis Alquran yang tingkatannya akan terus kontinyu hingga waktu mendatang beriring meningkatnya kualitas santri,” imbuhnya.

Dalam ujian ini, lanjut Madina, hasilnya akan memetakkan santri berdasarkan tingkatan kelompok pembinaan Alquran. Menurutnya, pengelompokan ini berdasarkan dengan kompetensi santri tentang baca tulis Alquran.

“Dengan adanya tes ini, diharapkan pembinaan santri terklasifikasi dengan baik sesuai kemampuan dan kompetensi santri dalam membaca Alquran agar pembinaan Alquran berjalan secara optimal,” ungkapnya.

Menyoal tes, salah satu penguji Dewi Sya’baniyah Rahamtillah menyampaikan bahwa tes ini dibagi menjadi beberapa tahapan, yakni dimulai dengan menulis Surah Al-Fatihah, kemudian membaca Alquran bin nadzor.

“Tahapan ini dilakukan untuk mengetahui sejauh apa kompetensi santri dalam baca tulis Alquran. Dalam tes membaca, penilaian kami memuat: makhorij, sifatul huruf, kelancaran, penekanan bacaan ghunnah serta ahkamul mad,” pungkasnya.

 

Pewarta: Naura Fikroh Sadidah

Editor: Ahmad Zainul Khofi

 

Kunjungan Industri ke PLTU Paiton, SMK Nurul Jadid Kenalkan Dunia Pembangkit pada Siswa

berita.nuruljadid.netSekolah Menengah Kejuruan Nurul Jadid (SMKNJ) melakukan kunjungan industri ke Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton, khususnya PT. PLN Nusantara Paiton, Rabu (17/07/24). Kunjungan ini dalam rangka memberikan pengetahuan tentang dunia pembangkit pada siswa.

Pada lawatan itu, belasan siswa SMKNJ jurusan Teknik Pembangkit Tenaga Listrik (TPTL) tak hanya menerima wawasan dasar tentang pembangkit melalui sambutan pengantar di dalam ruang (indoor), akan tetapi juga mengunjungi dan belajar secara langsung tentang alat operasi di unit tersebut.

Kepala SMKNJ Arief Hariyanto menyampaikan bahwa kunjungan ini dilaksanakan setiap tiga bulan sekali, dengan tujuan untuk mematangkan pemahaman siswa setelah mengikuti kuliah materi pembangkit di kelas.

“Kami berharap dari kunjungan ini siswa mampu lebih mengenal dan mengerti tentang segala hal yang berhubungan dengan pembangkitan,” imbuhnya.

Siswa TPTL, lanjut Arief, akan mengikuti Praktik Kerja Industri (Prakerin) di PLTU dalam waktu dekat. Menurutnya, kunjungan kali ini adalah rentetan sebelum siswa mengikuti Prakerin tersebut.

“Kunjungan ini dalam rangka mematangkan pemahaman siswa tentang pembangkit melalui pembelajaran secara langsung di lapangan sebelum siswa melaksanakan Praktek Kerja Industri (Prakerin),” terangnya.

Siswa SMKNJ tengah disambut oleh Fungsi Rendal Operasi Unit 9 Agus Riyanto dengan wawasan sistem pembangkit.

Pada kesempatan yang sama, Fungsi Rendal Operasi Unit 9 Agus Riyanto mendukung penuh upaya SMKNJ dalam memberikan pengetahuan tentang pembangkit kepada siswa di jurusannya.

“Dengan adanya kunjungan ini, pemetaan kurikulum yang ditargetkan SMKNJ akan terbantu, yakni 70% praktik dan 30% materi,” pungkasnya.

 

Pewarta: Fifin Priandono
Editor: Ahmad Zainul Khofi

Hari Sehat Santri di Bulan Muharram

berita.nuruljadid.net – Masih dalam rangka merayakan bulan Muharram, khususnya Hari Asyura 10 Muharram 1445 Hijriyah, Biro Kepesantrenan Pondok Pesantren Nurul Jadid dalam hal ini Bagian Kos Makan Santri (Kosmari) melangsungkan Program Hari Sehat kepada seluruh santri di wilayah pusat putri, Selasa (16/07/24).

Wakasi. Kosmari dan Logistik Santri Widiana Sari menyampaikan bahwa program ini merupakan lanjutan dari yang telah dilaksanakan pada awal bulan Muharram lalu, Sabtu (06/07/24).

“Pembagian buah ini adalah salah satu program Biro Kepesantrenan yakni “Hari Sehat” berupa pembagian buah dan susu. Adapun susunya telah dibagikan pada awal Muharram, sebagaimana anjuran Islam untuk meminum susu putih di awal tahun baru Hijriyah,” terangnya.

Dalam proses ditribusinya, lanjut Widiana, melibatkan sejumlah pengurus daerah. Pihaknya bertujuan agar proses distribusi ini tersampaikan dengan merata kepada setiap santri.

“Sebab jumlah santri yang semakin bertambah pasca pelaksanaan PSB satu atap, kami menggaet sejumlah pengurus daerah untuk membantu proses distribusi,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Widiana menerangkan latar belakang mengapa program ini dilaksanakan. Menurutnya, Program Hari Sehat bertujuan untuk mengenalkan para santri pada makanan-makanan yang bergizi.

“Tujuan diadakannya Hari Sehat ini tak lain agar santri terbiasa mengkonsumsi real food di tengah makanan ultra-processed food yang semakin mudah kita temui dan sama sekali tidak berdampak baik untuk kesehatan,” pungkas Widiana ketika diwawancarai oleh Tim Nurul Jadid Media, Selasa (16/07/24).

 

Pewarta: Naura Fikroh Sadidah
Editor: Ahmad Zainul Khofi

Hari Asyura di Nurul Jadid, Nuansa Religius dan Menyehatkan Santri

berita.nuruljadid.net – Tanggal 10 di bulan Muharram tahun Hijriyah pada Selasa (16/07/24) menjadi momentum berharga bagi santri untuk merefleksikan sejarah Islam dan melaksanakan berbagai kegiatan religius. Hari itu membawa keberkahan bagi santri di Pondok Pesantren Nurul Jadid, mereka memaksimalkan sepanjang waktunya untuk mengamalkan beberapa amalan Asyura beserta kegiatan penyempurnanya.

Tahun 2024 bukan menjadi yang pertama, pesantren memfasilitasi santri setiap tahunnya untuk mengamalkan beberapa amalan di hari Asyura. Sebagian di antaranya seperti puasa sunnah dan pembacaan doa Asyura serta surat Al Ikhlas 1000 kali. Tahun ini, pembacaan surat Al Ikhlas tersebut dimulai pukul 7 pagi sampai 10 siang di Masjid Jami’ Nurul Jadid bagi santri putra dan musala masing-masing daerah untuk santri putri.

Ketika itu, berbuka puasa adalah momen yang sangat ditunggu oleh santri karena merupakan momen mereka dapat merasakan nikmat makanan dan minuman setelah menahan lapar dan haus sepanjang hari. Hal itu mengajarkan bersyukur atas segala nikmat yang diberikan Allah SWT. Namun, lebih dari itu ada hal lain menurut Kepala Wilayah Al-Hasyimiyah Zahiya Adiba yang dapat dimanfaatkan pada jangka kala tersebut, yakni membiasakan pola hidup sehat pada santri dengan berbagi takjil yang menyehatkan.

Potret foto bersama Pengurus Himpunan Abdi Santri Al Hasyimiyah (HIMASYI) usai membagikan takjil buah-buahan kepada santri.

Sebab, menurutnya, kebanyakan santri terbiasa hidup kurang sehat dari makanan yang dikonsumsinya sehari-hari. Kebiasaan ini sering dilakukan oleh santri dengan mengonsumsi makanan kurang gizi (junkfood) seperti mi instan, gorengan, dan minuman dingin berpemanis buatan.

“Dalam kesehariannya, santri tak jarang mengonsumi makanan yang kurang sehat, hal ini bila sering dilakukan akan tertanam pola hidup kurang sehat bagi santri,” ucap Adiba.

Dengan itu, Kepala Wilayah Al-Hasyimiyah ini berinisiatif melalui organisasi santri Himpunan Abdi Santri Al-Hasyimiyah (HIMASYI) membuat salad buah dan membagikannya kepada seluruh santri di wilayah tersebut.

“Selain bertujuan agar santri berbuka dengan makanan yang sehat, kegiatan ini juga bemaksud untuk menanamkan kebiasaan pola hidup sehat bagi santri. Semoga ini bisa menjadi pemantik bagi santri untuk ke depannya bisa lebih istiqomah mengonsumsi makanan yang sehat,” terang Adiba kepada Tim Nurul Jadid Media, Selasa (16/07/24).

Nampaknya, kegiatan ini tidak hanya dilaksanakan di Wilayah Al-Hasyimiyah, namun juga di beberapa wilayah santri yang lain. Seperti di wilayah santri putra, Biro Kepesantrenan berinisiatif membagikan buah-buahan ke setiap asrama santri untuk berbuka puasa.

 

Pewarta: Naura Fikroh Sadidah
Editor: Ahmad Zainul Khofi

Kegiatan Rekreatif OSABAR Buat Santri Baru Tidak Ingat Rumah

berita.nuruljadid.net – Orientasi Santri Baru (OSABAR) 2024 belum rampung dilaksanakan. Kegiatan masih akan berlanjut pada Rabu (17/07/24). Dalam pelaksanaannya, panitia tidak hanya menyajikan kegiatan pematerian (formal) saja, akan tetapi juga mengisi rangkaian OSABAR dengan kegiatan rekreatif seperti roleplay edukatif, yel-yel, dan kekompakan tim.

Adanya kegiatan rekreatif itu tidak sekadar mewarnai rangkaian kegiatan, akan tetapi juga menyisakan manfaat bagi peserta OSABAR. Sebagaimana yang dirasakan oleh Siti Khadijah, salah seorang Peserta OSABAR 2024, yang memberikan kesan bahagia selama mengikuti rangkaian kegiatan tersebut.

“Saya sangat antusias mengikuti kegiatan rekreatif ini. Di dalamnya bisa main game dan seru-seruan. Sehingga rasa capek dan bosan ini seakan-akan hilang,” ungkapnya saat diwawancarai oleh Tim Nurul Jadid Media, Ahad (14/07/24).

Sependapat dengan paparan Eva, salah satu pendamping intensif santri baru selama OSABAR atau sering disebut sebagai kakak asuh, mengungkapkan bahwa apabila OSABAR hanya diisi dengan kegiatan formal seperti pematerian saja, maka peserta bisa lekas bosan.

“Kalau pembelajaran terus mereka pasti bosan, sekali-kali kita refreshing dengan memberi game estafet pada sesi outdoor.  Selain itu, tujuannya juga agar mereka tidak terlalu capek, bosan, dan tidak sering ingat ke kampung halamannya,” ungkapnya.

Dalam kegiatan ini, lanjut Eva, butuh semangat yang lebih dari kakak asuh untuk memfasilitasi dan mendampingi santri baru.

“Kita juga harus semangat biar mereka juga ikut semangat sampai OSABAR selesai. Mereka juga pasti butuh dukungan dari kita, jadi kita sebagai kakak asuh harus bisa memberikan dukungan kepada mereka,” imbuhnya.

Rupanya, kegiatan pematerian dalam ruang dan kegiatan rekreatif luar ruang dilaksanakan secara pararel. Seluruh peserta mengikuti kegiatan tersebut sesuai dengan tingkat jenjang pendidikannya secara bersamaan dan bergantian.

 

Pewarta: Nur Zhafirah Adilah Zahdah

Editor: Ahmad Zainul Khofi

Santri Baru Bahagia Mengikuti OSABAR 2024

berita.nuruljadid.net – Memasuki masa orientasi pesantren, seluruh santri baru wajib mengikuti kegiatan OSABAR selama 3 hari. OSABAR dirangkai seruntut mungkin untuk memberikan bekal pengetahuan dasar kepesantrenan bagi santri baru sebelum bertolak lebih jauh menuntut ilmu di pesantren.

Hal tersebut disampaikan oleh Neng Nurul Fajriah, Wakil Kepala Biro Pendidikan Nurul Jadid saat memberikan sambutan di malam pembukaan akbar (grand opening) OSABAR, Jumat malam (19/07/24) .

“Didalam pengenalan tersebut, mereka akan diajak lebih mengenal Pondok Pesantren Nurul Jadid,” terang Neng Fajriyah.

Dalam kesempatan yang sama, beliau juga menyampaikan harapannya agar santri masuk ke pondok pesantren bukan hanya mencari ilmu, tapi juga membina akhlakul karimah.

“Tidak cukup hanya ilmu yang dimiliki, tapi mondok itu juga untuk mempunyai karakter yang baik atau akhlakul karimah,” ungkap beliau.

Sebagaimana yang termaktub dalam makna logo dan tema OSABAR 2024. Menurut Ketua Panitia Putri Lu Aili Zahrotunnisa, pena dan kertas kosong yang terdapat dalam logo OSABAR itu adalah simbolisasi santri baru. Kertas yang kosong tersebut tidak akan bermakna jika tidak ditulis dengan pena tersebut.

“Di dalam logo OSABAR terdapat simbolisasi santri yakni pena dan kertas, maka dengan itu santri harus dipandu hal-hal dasar untuk mengisi kertas kosong itu melalui OSABAR,” ujar Lu Aili.

Sedangkan tema OSABAR, lanjut pengurus Wilayah Az-Zainiyah itu, mengusung “Tradisi, Inovasi, Prestasi”. Menurutnya, setiap kata dalam tema tersebut memiliki makna masing-masing.

“Tradisi bermakna budaya klasik pesantren yang hingga kini masih lestari, kemudian inovasi memiliki makna bahwa santri toleran atas pembaharuan, dan prestasi bermakna motivasi santri untuk berdakwah atau bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan negara,” jelasnya.

Di sisi lain, ada hal menarik yang tidak kalah penting untuk disorot dalam pagelaran OSABAR ini, yakni kesan salah seorang peserta usai mengikuti rangkaian OSABAR di hari pertama. Maulidia Rahma Wati, santri asal Jember itu berpendapat sangat berbahagia sekali dapat mengikuti OSABAR 2024.

“Senang banget ikut acara pembukaan OSABAR, salah satunya ada penampilan-penampilan yang keren, bikin kita tambah kerasan,” ungkapnya bahagia.

 

Pewarta: Nur Zhafirah Adilah Zahdah

Editor: Ahmad Zainul Khofi

Santri Baru Mengenal Cikal Bakal Berdirinya Pesantren Nurul Jadid di OSABAR 2024

berita.nuruljadid.net – Sabtu (14/07/24), hari pertama Orientasi Santri Baru (OSABAR), panitia menggelar kegiatan pematerian Selayang Pandang di Aula Pesantren. Rangkaian kegiatan Orientasi Santri Baru (OSABAR) 2024 ini dilaksanakan di dua lokasi, yakni dalam ruangan (indoor) dan luar ruangan (outdoor). Dua lokasi tersebut digelar secara paralel dalam satu waktu, seluruh peserta secara bergantian mengikuti kegiatan di dua lokasi tersebut.

Di dalam ruangan (indoor), panitia menghadirkan Saili Aswi sebagai narasumber dalam sesi pematerian bertema “Selayang Pandang”. Dalam kesempatan itu, beliau memulai sesi dengan menerangkan definisi dan makna Selayang Pandang.

“Selayang Pandang itu diambil dari kata layang berarti melayang-layang, dan pandang yang berarti hanya sekali dilihat lalu lupa,” terang Saili disambut oleh gelak tawa peserta OSABAR.

Definisi ini bukan yang sesungguhnya, namun itu hanya candaan pria berasal dari Kepulauan Raas, Sumenep itu untuk menyapa peserta osabar.

Saili juga memaparkan alasan mengapa Selayang Pandang termasuk menjadi salah satu materi penting untuk kegiatan OSABAR. Menurutnya, materi ini akan mengenalkan santri baru tentang asal muasal berdirinya pesantren serta biografi keluarga pengasuh Nurul Jadid.

“Tak kenal maka tak sayang. Sebelum lebih jauh menekuni ilmu di Nurul Jadid, baiknya para santri mengenal lebih dulu lingkungan tempat mereka belajar, hal ini juga membantu santri agar lebih adaptif,” ungkap beliau.

Selanjutnya, Kepala Madrasah Diniyah Nurul Jadid itu mulai menceritakan cikal bakal berdirinya Pondok Pesantren Nurul Jadid, di mulai sejak kedatangan pendiri K.H. Zaini Mun’im di tanah Karanganyar hingga masa perkembangan periode kedua yang kini tengah diasuh oleh K.H. Moh. Zuhri Zaini.

Di penghujung acara, Saili menegaskan beberapa prinsip pesantren yang harus diketahui oleh santri.

“Pertama, Nurul Jadid hanya mencetak santri menjadi serba bisa (multidisiplin, red.). Kedua, Nurul Jadid itu memiliki sistem salaf dan modern. Terakhir, seluruh santri itu masuk ke Nurul Jadid niatnya harus satu yakni hanya untuk mengaji dan membina akhlakul karimah,” tutup beliau.

 

Pewarta : Shelma Nasywa Ramadhani Munir

Editor: Ahmad Zainul Khofi

OSABAR 2024 Angkat Tema ‘Tradisi, Inovasi, Prestasi’

berita.nuruljadid.net – Pembukaan Akbar (Grand Opening) Orientasi Santri Baru (OSABAR) tahun 2024 Pondok Pesantren Nurul Jadid sukses digelar pada Jumat malam (12/07/24) di Aula Pesantren. Tahun ini, OSABAR mengusung tema ‘Tradisi, Inovasi, Prestasi’.

Tema yang diusung tersebut bukanlah pajangan semata, akan tetapi ada makna yang diusung dalam pekan orientasi tahun ini. Sebagaimana yang disampaikan oleh Ketua Panitia OSABAR Putri, Lu Aili Zahrotunnisa bahwa tema tersebut mengandung tradisi kepesantrenan yang mendorong para santri baru untuk melahirkan inovasi, dari inovasi itu kemudian menjadi prestasi bagi santri.

“Makna tema tersebut juga termasuk harapan kami pada seluruh santri baru yang mengikuti OSABAR tahun ini,” ungkap Pembina Panji Pelapor tersebut.

Selain itu, ungkap Lu Aili, terdapat makna mendalam pada logo OSABAR tahun ini. Dalam logo tersebut ada simbol pena dan kertas kosong yang memiliki makna perjuangan santri dalam menempuh pendidikan di pesantren.

“Pena kami ibaratkan sebagai santri baru, sedangkan kertas adalah wadah yang nantinya akan mereka isi dengan ragam pengalaman selama berada di pesantren” jelas pengurus Wilayah Az-Zainiyah itu.

Tak henti di situ, Lu Aili juga menyebut tema OSBAR kali ini terinspirasi dari Dubai Expo yang kemudian disadurnya menjadi Enje Expo.

“Seperti biasa, acara kita terinspirasi dengan event lagi tren di luar sana, berhubung sekarang ada Dubai Expo, kita modifikasi dan kreasikan menjadi Enje Expo,” tuturnya.

 

Pewarta: Shelma Nasywa Ramadhani Munir
Editor: Ahmad Zainul Khofi