Adanya Mahabbah Kepada Allah, Bukti Keimanan Seseorang, Berikut Ulasan Kiai Zuhri Zaini

berita.nuruljadid.net-Maqomat atau tangga menuju Allah dalam dunia tasawuf sangat banyak. Salah satunya adalah maqom mahabbah. Salah satu seorang sufiyah yang bernama Robiatul Adawiyah di kenal dengan maqom mahabbahnya. Sehingga ia lebih mencintai Allah daripada yang lain.

Disini, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Moh. Zuhri Zaini menegaskan bahwa mahabbah kepada Allah merupakan salah maqom tinggi yang ada dalam ilmu tasawuf.

Sebab, kata Kiai Zuhri, adanya keimanan pada diri seseorang bila ada mahabbah pada Allah.

“Orang yang tidak memiliki makrifat dan mahabbah kepada Allah maka keimanannya perlu dipertanyakan,” ungkapnya saat memberi kuliah tasawuf pada mahasiswa Universitas Nurul Jadid di musalla riyadhus sholihin. Kamis (22/08/24)

Menurutnya, untuk mencapai tingkatan mahabbah, seseorang harus mengenal Allah dengan baik (makrifatullah).

Dengan mengenal Allah secara baik, maka seseorang akan mencintainya. Karena termasuk bukti keimanan seorang hamba apabila ada mahabbah pada dalam hatinya.

Kiai Zuhri; Jangan Memvonis Orang Sembarangan

berita.nuruljadid.net – Salah satu larangan dalam agama Islam adalah perilaku suka memvonis atau menghakimi orang. Perbuatan ini merupakan tindakan yang tidak terpuji.

Adalah KH. Moh. Zuhri Zaini Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo memberikan penjelasan berkait bahaya dari perilaku seseorang yang suka memvonis orang dengan mudah tanpa mengetahui kebenarannya.

“Kita memang memvonis orang karena apa yang lihat nampak di mata kita berkait perbuatan orang tersebut secara Zahir saja . Padahal kita belum melihat batinnya seperti apa, oleh karena itu hati-hati dalam memvonis orang lain,” katanya.

Kiai Zuhri menegaskan, terkadang ada orang melihat orang lain memakai baju hitam di malam hari kemudian ia menuduh bahwa orang itu adalah perampok, padahal itu bukan. Inilah keteledoran orang yang sangat mudah memvonis orang lain.

“Kalau kita belum benar-benar mengetahui orang lain seperti apa, maka jangan mudah cepat menghakimi orang,” imbuhnya.

Hal itu disampaikan Kiai Zuhri saat mengisi pengajian kitab kuning rutinan dihadapan ribuan santrinya di Masjid Jami’ Nurul Jadid. Selasa (21/08/24)

Pewarta. : M. Bakron Andre S.
Editor. : Ponirin Mika

Kiai Zuhri Ungkap Keistimewaan Orang Istikamah Melaksanakan Sholat Subuh

 

berita.nuruljadid.net – Pada pengajian kitab riyadhus Sholihin, KH. Moh. Zuhri Zaini mengungkapkan keistimewaan orang yang istikamah melaksanakan sholat subuh baik secara berjamaah maupun sendirian.

“Orang yang melaksanakan sholat subuh berada dalam perlindungan Allah,” tegasnya saat membaca kitab riyadhus sholihin bersama ribuan santri di Masjid Jami’ Nurul Jadid, Senin (19/08/24).

Kiai Zuhri menyebut sholat subuh merupakan sholat yang paling berat ketimbang sholat yang lain.

“Mengapa sholat subuh ini disebut sebagai sholat paling berat? Sebab orang yang mau melakukan harus bangun dari tidurnya yang sedang enak-enaknya,” kata pengasuh pondok pesantren Nurul Jadid yang ke VI ini.

Selain itu, Kiai Zuhri menegaskan bahwa ukuran keimanan seseorang bisa dilihat dari semangatnya dalam melaksanakan sholat subuh.

“Sholat subuh puncak gunung es. Kalau sholat subuhnya dikerjakan dengan baik, maka sholat yang lain akan dikerjakan dengan baik,” pungkasnya.

Ia menambahkan, yang menjadi sangat istimewa itu bukan karena rakaatnya tapi karena sedang enak- enaknya tidur.

Sehingga, kata beliau, orang yang istikamah dalam melakukan sholat subuh kemudian diganggu oleh orang, maka Allah tidak akan terima. Allah akan melindungi orang tersebut dari kejahatan orang lain.

Pewarta : Muhammad Bakron Andre Setiawan
Editor. : Ponirin Mika

Ning Din Ingatkan Pemuda Merawat Kemerdekaan

berita.nuruljadid.net – Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79, seluruh santri putri Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo, bersama jajaran guru dan pengurus, mengikuti upacara kemerdekaan di lapangan ayaman, Sabtu (17/8/24).

Ny. Hj. Nur Diana Kholida nama lengkapnya, bertindak sebagai inspektur upacara, menegaskan kembali pentingnya menghargai perjuangan para pahlawan yang telah mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Dalam sambutannya, beliau menekankan bahwa kemerdekaan bukanlah sesuatu yang diberikan dengan cuma-cuma, melainkan hasil dari perjuangan yang penuh pengorbanan.

“Merdeka bukan sesuatu yang dilimpahkan, melainkan suatu perjuangan. Para pahlawan bersama-sama ingin memerdekakan Indonesia dengan susah payah,” ujar beliau di bawah terik matahari siang itu.

Lebih lanjut, Ning Din menekankan pentingnya peran generasi muda dalam menjaga dan meneruskan semangat kemerdekaan.

“Kita sebagai penerus bangsa harus turut serta menjaga kemerdekaan tersebut dengan saling tolong-menolong tanpa memandang bulu, menunjukkan pribadi dan karakter yang baik kepada semua orang, serta menjadi pemuda yang berprestasi bagi Indonesia di masa depan,” tegasnya.

Dalam pesan yang penuh harapan, beliau juga mengajak seluruh santriwati Nurul Jadid untuk mempersiapkan diri sebagai pemimpin masa depan yang mampu menjaga dan mempertahankan kemerdekaan.

“Saya berharap, kalian yang menjadi pemuda hari ini, akan menjadi pemimpin bangsa Indonesia yang lahir dari Pondok Pesantren Nurul Jadid dan mampu menjaga kemerdekaan ke depannya,” ungkap beliau.

Menutup sambutannya, ia tidak lupa mengingatkan pentingnya bersyukur atas nikmat kemerdekaan yang telah diraih bangsa Indonesia, sambil mengingat kondisi saudara-saudara di Palestina yang masih harus berjuang melawan penjajahan.

“Kita harus bersyukur sudah diberikan kemerdekaan, dan melihat bagaimana kondisi saudara kita di Palestina yang masih harus berjuang melawan penjajah,” tuturnya sebelum upacara ditutup dengan doa.

 

Pewarta: Nur Zhafira Adilah Zahdah
Editor: Ahmad Zainul Khofi

Siswi LIPS SMPNJ Melalui Seni Beri Pesan Pentingnya Melestarikan Laut

berita.nuruljadid.net – Acara tahunan Lipsshow 2024 yang diselenggarakan oleh Language Intensive Program of SMP Nurul Jadid (LIPS) berhasil digelar pada Kamis malam (15/8/2024).

Lipsshow tersebut mengusung tema “SEA” (Laut), melalui acara ini siswi Lips menyampaikan pesan penting tentang kelestarian laut kepada para santri Nurul Jadid.

Lipsshow yang digelar di depan Asrama LIPS Putri ini dihadiri oleh para pengurus LIPS, alumni angkatan 20, 21, dan 22, serta Presiden Lembaga Pengembangan Bahasa Asing. Tak ketinggalan juga, ratusan siswa baru SMP Nurul Jadid turut hadir mengikuti rangkaian kegiatan yang berlangsung dari sekitar pukul 19.00 hingga 22.00 waktu setempat.

Berbagai penampilan menarik disuguhkan, mulai dari taqdimul qissoh, story telling, khitobah, hingga dance. Penampilan tersebut tidak hanya menghibur, tetapi juga berhasil mengikat perhatian penonton dengan pesan-pesan lingkungan yang terkandung dalam setiap pertunjukan.

Menurut Direktur LIPS Abdur Rasyid, penampilan ini tak hanya sebagai ajang ekspresi seni, tetapi juga sebagai sarana edukasi yang penting.

“Melalui Lipsshow, kami ingin menanamkan kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian laut. Laut bukan hanya sumber kehidupan, tetapi juga bagian dari warisan yang harus kita lestarikan,” ujar beliau.

Sementara itu, seorang santri baru Syifa Naufalin yang turut hadir juga menyatakan kesannya.

“Acara ini sangat seru dan memberikan banyak wawasan baru. Saya jadi lebih sadar betapa pentingnya menjaga laut kita,” katanya.

Dengan suksesnya penyelenggaraan Lipsshow 2024, LIPS berharap acara ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan di kalangan santri.

 

Pewarta: Ahmad Zainul Khofi
Editor: Ponirin Mika

Sanggar Seni Santri Ramaikan Upacara Kemerdekaan RI ke-79

berita.nuruljadid.net – Upacara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 di Pondok Pesantren Nurul Jadid menjadi lebih meriah dengan penampilan dari berbagai sanggar seni santri. Menurut Ponirin Mika, Kepala Sub Bagian Humas dan Infokom Pondok Pesantren Nurul Jadid yang juga koordinator pelaksana acara, keterlibatan para santri dalam kegiatan ini memberikan mereka wadah untuk menampilkan bakat seni mereka sekaligus melatih mental dan kepercayaan diri di hadapan publik. Sabtu (17/08/24).

Dari berbagai lembaga pendidikan yang ada di pesantren, lanjut Ponirin, hanya empat yang berkesempatan menampilkan kelompok seni mereka. Di antaranya adalah SMANJ, SMKNJ, SMPNJ, dan MTs Az-zainiyah Gerinting.

“Masing-masing sanggar seni menampilkan tema kemerdekaan. Sanggar Akselerasi dari SMKNJ mengisahkan perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah Belanda, sementara Sanggar AMOBA dari SMANJ juga mengangkat tema serupa. Sanggar seni SMPNJ menampilkan puisi tentang perjuangan ulama, dan siswa MTs Az-zainiyah Gerinting menampilkan seni bela diri Pagar Nusa,” jelasnya.

Pria berkacamata itu menerangkan bahwa penampilan para santri ini bukan hanya sekadar hiburan, akan tetapi juga menjadi sarana edukatif yang mendalam bagi seluruh peserta upacara. Menurutnya, meski terik matahari begitu menyengat, antusiasme para santri yang menonton tak surut hingga akhir acara. Mereka tidak hanya terhibur, tetapi juga mendapatkan wawasan baru tentang sejarah perjuangan bangsa melalui drama kolosal yang dipertunjukkan.

“Penampilan seni ini adalah bagian dari khazanah pesantren. Santri tidak hanya belajar kitab kuning, mereka juga kaya akan kreativitas, termasuk dalam seni,” tegasnya.

Di akhir acara, penampilan dari sanggar seni Akselerasi milik SMKNJ terpilih sebagai penampilan terbaik dan keluar sebagai juara dalam acara tersebut.

 

Pewarta: Ahmad Zainul Khofi
Editor: Ponirin Mika

Upacara Kemerdekaan di Ponpes Nurul Jadid, Kiai Najiburrahman Ajak Santri Hargai Jasa Pahlawan

berita.nuruljadid.net – Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo menggelar upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-79 Republik Indonesia di Lapangan HSN pada Sabtu (17/8/24). Dalam acara tersebut, Inspektur Upacara KH Najiburrahman Wahid menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya mengenang jasa para pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan Indonesia.

“Kemerdekaan ini bukan hadiah, tetapi hasil dari perjuangan yang berdarah-darah,” ujar Kiai Najib, mengingatkan para santri akan harga yang harus dibayar oleh para pahlawan untuk merebut kemerdekaan Indonesia.

Dalam amanatnya, Kiai Najib mengajak para santri untuk turut berjuang menjaga kemerdekaan yang telah diwariskan oleh para pahlawan. Ia menekankan bahwa upacara ini bukan hanya ritual tahunan, tetapi momen penting untuk menyadarkan generasi muda agar tidak melupakan sejarah perjuangan bangsa.

“Melupakan sejarah perjuangan para pahlawan adalah kelalaian besar dan bentuk pengkhianatan terhadap pengorbanan mereka,” tegasnya.

Kiai Najib juga menekankan pentingnya berpegang teguh pada Pancasila, yang ia yakini sesuai dengan nilai-nilai Islam. Ia menegaskan bahwa kesetiaan kepada Pancasila harus diwujudkan oleh para santri dengan mengamalkan Panca Kesadaran.

“Kelima sila dalam Pancasila dan Panca Kesadaran saling berkaitan untuk mencetak santri yang siap mengabdi bagi agama, bangsa, dan negara,” pungkasnya.

Sebagai informasi, Pondok pesantren Nurul Jadid didirikan oleh Kiai Zaini Mun’im yang merupakan murid Kiai Haji Hasyim Asy’ari. Salah satu pendiri NU ini dikenal sebagai seorang pembaharu atau mujaddid yang mampu memadukan Islamisme dan Nasionalisme.

 

Pewarta: Ahmad Zainul Khofi
Editor: Ponirin Mika

Pesantren Membangun Generasi Jurnalis Melalui Madrasah Jurnalistik

berita.nuruljadid.net – Madrasah Jurnalistik (MJ), sebuah program ekstrakurikuler yang berada di bawah koordinasi Humas dan Infokom Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton dirancang untuk membina santri berbakat dalam keterampilan jurnalistik dan literasi, resmi diluncurkan. MJ berfungsi sebagai sarana pembinaan bagi calon jurnalis pesantren yang berkualitas.

Grand Launching MJ sekaligus Diklat Jurnalistik perdana ini dibuka oleh Wakil Sekretaris Pesantren Ny. Hj. Mutmainnah Waqid pada Selasa (13/8) di Aula Mini Pesantren. Acara ini menghadirkan Hana Susanti, Pimpinan Redaksi Radar Bromo-Jawa Pos, sebagai narasumber.

Sebanyak 20 peserta yang telah lolos seleksi MJ berpartisipasi dalam acara ini. Mereka akan mengikuti Diklat Jurnalistik secara rutin setiap dua pekan sekali.

Ning Iin sapaan akrabnya beliau, dalam sambutannya menyampaikan harapannya agar MJ dapat melahirkan jurnalis-jurnalis pesantren yang siap mengabdi sepenuhnya kepada pesantren.

“Saya berharap dari Madrasah Jurnalistik ini akan lahir jurnalis-jurnalis pesantren hebat yang siap mengabdi dua puluh empat jam kepada pesantren,” tutur beliau.

Lebih lanjut, Ning Iin, menekankan pentingnya pembinaan khusus bagi jurnalis pesantren.

“Pewarta di pesantren harus selalu ramah dan tersenyum kepada siapa pun dan kapan pun, karena narasumber yang akan mereka hadapi bisa berasal dari berbagai kalangan, mulai dari pengurus eksekutif, legislatif, hingga pengasuh pesantren,” ujarnya.

Sementara itu, menyoal diklat perdana ini, Hana Susanti menyampaikan dua materi utama: Kepenulisan Berita dan Teknik Wawancara. Para peserta tampak antusias dan aktif berpartisipasi, tidak hanya menerima materi, tetapi juga mempraktikkan apa yang telah dipelajari.

 

Pewarta: Wahdana Nafisatuz Zahra
Editor: Ahmad Zainul Khofi

Nurul Jadid Tuan Rumah Bahtsul Kutub Kubro Probolinggo

berita.nuruljadid.net – Bulan ini, Pondok Pesantren Nurul Jadid menjadi tuan rumah pelaksanaan kegiatan Bahtsul Kutub (BK) Kubro di Aula I Pesantren pada Jumat (02/08). Kegiatan ini merupakan salah satu acara rutin yang diadakan oleh Forum Komunikasi Pondok Pesantren Putri Probolinggo (FKP3 Pro).

Juma’ani, Wakil Kepala FKP3 Pro, mengungkapkan bahwa fokus utama FKP3 Pro dalam mengadakan kegiatan semacam ini adalah untuk mempererat tali silaturahmi antar pondok pesantren di Probolinggo.

“Tujuan kami yang pertama adalah untuk mempererat tali silaturahmi antar pesantren. Yang kedua, untuk Nasy’ul Ilmi atau menyebarkan ilmu. Karena perbuatan demikian ini sama halnya dengan jihad,” ujarnya.

BK Kubro rutin diselenggarakan setiap bulan sekali dan umumnya terdiri dari dua jalsah (sesi) yang dipisah dengan Istirahat, Sholat, Makan (Ishoma). Jalsah pertama dimulai sekitar pukul 08.30 WIB, tepat setelah seremoni pembukaan dan berlangsung hingga pukul 11.30 WIB. Jalsah kedua berlangsung sejak pukul 13.00 hingga 16.00 WIB. Kitab yang dikaji dalam kegiatan BK Kubro ini adalah Taqrib, matan kitab Fathul Qorib. Dalam forum musyawarah kali ini, para musyawirat membahas bab fardu-fardunya mandi hingga bab sunnah-sunnah dalam mandi.

Selama kegiatan berlangsung, para musyawirat yang terdiri dari 23 lembaga kitab se-Kabupaten Probolinggo tampak aktif dan saling mengemukakan argumen masing-masing. Mereka terlihat asyik mengkritisi pendapat kelompok lain yang berbeda dengan ibaroh kelompoknya. Tidak hanya itu, mereka bahkan mendebat dewan mushohhih dan perumus menggunakan ibaroh yang mereka pegang.

Juma’ani tetap tenang menyaksikan fenomena tersebut. Baginya, perdebatan dalam forum musyawarah adalah hal yang lumrah, sama seperti perbedaan pendapat di kalangan para ulama.

“Saya ingat dawuh salah satu guru saya. Jika khilaf itu rahmat, maka jangan pernah katakan sepakat. Mereka, para musyawirat yang notabene santriwati, di dalam forum musyawarah memang menjadi lawan, namun begitu keluar dari forum, mereka kembali menjadi kawan,” tandasnya.

 

Pewarta: Wahdana Nafisatuz Zahra
Editor: Ahmad Zainul Khofi

Kunjungan Delegasi Filipina di Nurul Jadid, Bukti Peran Alumni di Kancah Internasional

berita.nuruljadid.net – Pondok Pesantren Nurul Jadid baru-baru ini menjadi objek kunjungan bagi tiga puluh orang delegasi dari Filipina. Kunjungan ini tidak terlepas dari peran aktif Mokhamad Iksan, alumni Nurul Jadid yang saat ini menjabat sebagai Senior Education Advisor di The Palladiom Group, Filipina, ia berhasil menarik perhatian mereka untuk mengeksplorasi Nurul Jadid.

Kunjungan berlangsung selama lima hari, dari Ahad hingga Kamis (21-25/07/24). Selama waktu tersebut, delegasi Filipina diperkenalkan dengan berbagai aspek kepesantrenan, termasuk tata kelola organisasi, integrasi sekolah dan pesantren, serta pengelolaan keuangan. Selain itu, mereka juga mendapatkan wawasan tentang kerja sama dan personal branding.

Dalam acara Farewell Ceremonial, Mokhamad Iksan menyampaikan bahwa tujuan kunjungannya adalah untuk memperkenalkan model pendidikan berbasis pesantren ke Bangsomoro, Mindanao, Filipina.

“Saya berharap, setelah kembali ke negara asal kami, segala yang telah kami dapatkan di Nurul Jadid bisa diaplikasikan dengan baik, sehingga ilmu-ilmu yang kami peroleh tidak menguap begitu saja usai kunjungan,” terangnya.

Mujiburrahman, Kepala Bidang Kelembagaan dan Peserta Didik Biro Pendidikan Nurul Jadid, memberikan apresiasi atas dedikasi Iksan. Ia menyampaikan bahwa Iksan adalah bukti eksisnya ikatan emosional dan spiritual antara alumni dan pesantren.

“Saya dibuat terenyuh dengan ungkapan Bapak Iksan semalam, bahwa setinggi apapun jabatan atau posisi seorang alumni Nurul Jadid di luar, namun saat dia kembali ke Nurul Jadid, statusnya tetap kembali menjadi santri,” ungkapnya kepada Tim Redaktur nuruljadid.net, Kamis (25/07/24).

Sebagai penutup kunjungan, Nurul Jadid mengadakan Farewell Ceremonial. Acara perpisahan ini meliputi gala dinner, pertunjukan, testimoni dari delegasi Filipina, serta berbagai agenda pendukung lainnya.

 

Pewarta: Wahdana Nafisatuz Zahra
Editor: Ahmad Zainul Khofi

Kunjungan Nurul Jadid di China: Pertemuan dengan 10 Instansi dan Kerjasama Berkelanjutan

berita.nuruljadid.net – Pondok Pesantren Nurul Jadid melakukan kunjungan ke China pada minggu ketiga dan keempat bulan Juli 2024. Selama kunjungan ini, mereka mengunjungi sepuluh instansi terkemuka, termasuk Agri Animal Husbandry Vocational College di Jiangsu, Shandong Foreign Trade Vocational College, Beijing Foreign Studies University, Kedutaan Besar Indonesia di Beijing, serta destinasi wisata seperti Shanghai, Tian An Men Square, Huaisheng Mosque, Yuexiu Park, Five Rams Statue, dan Guangzhou Tower. Tahun ini merupakan kunjungan pertama Pondok Pesantren Nurul Jadid ke Negeri Tirai Bambu.

Perjalanan sepekan ke China pada tanggal 17 – 24 Juli 2024 sangat penting dalam memperkuat kerjasama antara Nurul Jadid dengan berbagai instansi di China. China dipilih karena transformasi pendidikan dan kebudayaannya yang signifikan. Perguruan tinggi seperti Jiangsu, Beijing, dan Shandong menjadi model dalam bidang keilmuan yang dapat menjadi rujukan bagi Nurul Jadid.

Instansi di China, seperti Shandong, sangat antusias menyambut kunjungan Nurul Jadid setelah menjalin kerja sama sebelumnya pada Desember 2023 di Paiton. Mereka tertarik dengan proposal pertukaran mahasiswa dan pengembangan keterampilan akademik dosen antara kedua institusi. Agenda kunjungan ini bertujuan untuk memberikan manfaat luas, tidak hanya dalam pendidikan, tetapi juga dalam pengembangan masyarakat kedua negara.

Rangkaian Kunjungan di China

Melansir laman website UNUJA, rombongan Nurul Jadid yang dipimpin oleh Kepala Pondok Pesantren KH. Abdul Hamid Wahid memulai kunjungan pada 17 Juli 2024. Di Agri Animal Husbandry Vocational College, Jiangsu, mereka diajak untuk mempelajari manajemen perguruan tinggi dan tata kelola kelembagaan yang efektif. Kegiatan ini termasuk tur kampus dan diskusi mendalam mengenai kurikulum dan program studi yang ditawarkan.

Keesokan harinya, rombongan melanjutkan ke Shanghai untuk City Tour, yang memberikan kesempatan bagi peserta untuk memahami lebih dalam budaya dan perkembangan kota terbesar di China.

Hari ketiga, kunjungan dilakukan ke Shandong Foreign Trade Vocational College, di mana delegasi Nurul Jadid mendapat wawasan tentang perdagangan internasional dan hubungan bisnis global. Diskusi difokuskan pada peluang kerjasama akademik dan penelitian bersama di masa depan.

Tanggal 20 Juli, Nurul Jadid mengunjungi Beijing Foreign Studies University dan Kedutaan Besar Indonesia di Beijing untuk memperkuat hubungan bilateral dan mempromosikan kerjasama lebih lanjut dalam pendidikan dan kebudayaan.

Kegiatan di hari kelima meliputi City Tour ke tempat-tempat bersejarah di Beijing, seperti Tian An Men Square dan Wangfujing Street, yang tidak hanya memberikan wawasan sejarah tetapi juga mempererat hubungan antar peserta.

Hari keenam, perjalanan diakhiri dengan mengunjungi beberapa tempat wisata di Guangzhou, seperti Huaisheng Mosque, Yuexiu Park, Five Rams Statue, dan Guangzhou Tower, yang menekankan pentingnya memahami dan menghargai keragaman budaya di China.

Dengan rangkaian kunjungan ini, Kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Abdul Hamid Wahid berharap untuk memperkuat jejaring internasional, meningkatkan kualitas pendidikan, dan mempromosikan budaya Indonesia di kancah global.

Persiapan dan Kerjasama Konkret

Sebelum kunjungan ini dilakukan, pimpinan Pondok Pesantren Nurul Jadid bersama Universitas Nurul Jadid telah melakukan persiapan matang, seperti penyusunan naskah Memorandum of Understanding (MoU), profil singkat Pesantren dan UNUJA, serta proposal kerjasama dengan tiga kampus.

Persiapan substansial juga dilakukan, termasuk ujian Hanyu Shuiping Kaoshi (HSK) untuk bahasa Mandarin, kehadiran alumni Nurul Jadid di China, rencana pembukaan program studi S1 Kajian Bahasa dan Budaya Mandarin, serta pengembangan kurikulum bahasa Mandarin di Fakultas Kesehatan UNUJA.

Dari berbagai persiapan tersebut, Nurul Jadid berhasil menetapkan kerjasama konkret di masa depan, seperti pengembangan kurikulum bersama, program magang dan pertukaran mahasiswa, pelatihan bahasa Mandarin untuk guru/dosen, serta standarisasi bahasa Mandarin dengan industri.

Kiai Hamid berharap kerjasama ini tidak hanya memberikan manfaat bagi kedua institusi dalam pertukaran ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga memperkuat hubungan bilateral Indonesia-China. Dengan kolaborasi ini, beliau juga berharap dapat mendukung visi Indonesia Emas 2045 melalui pengembangan jejaring internasional yang kuat dan berkelanjutan.

 

Penulis: Ahmad Zainul Khofi
Redaktur: Achmad Fawaid
Editor: Ponirin Mika

 

Pesantren Nurul Jadid Memikat Hati BARMM Filipina, Ini Alasannya!

berita.nuruljadid.net – Pondok Pesantren Nurul Jadid kembali berhasil menjalin kerjasama internasional, kali ini dengan organisasi pendidikan madrasah Bangsamoro Autonomous Region in Muslim Mindanao (BARMM) di Filipina. Kegiatan ini dimulai dengan seremoni penyambutan di Aula I Pesantren pada hari Senin (22/07/2024).

BARMM menunjukkan minatnya terhadap pesantren yang telah berusia lebih dari setengah abad ini, terutama karena kualitas alumni Nurul Jadid yang berkontribusi di Cotabato State University, Filipina. Selain itu, BARMM juga tertarik untuk menjalin kerjasama dengan beberapa madrasah di Indonesia karena pengelolaan madrasah di Indonesia dianggap memiliki standar yang tinggi.

“Alumni Nurul Jadid, Pak Ihsan, yang juga bagian dari kami, sering menceritakan kepada kami tentang pesantren ini. Saya kagum dengan dedikasi beliau dalam menjalankan tugasnya. Itulah sebabnya, saya sangat ingin mengunjungi Nurul Jadid untuk mempelajari berbagai hal yang bisa kami terapkan di madrasah kami. Dan sekarang, saya berada di sini!” ujar Maripas C. Abbas, direktur pengajaran di Cotabato State University.

Setelah acara pembukaan, rombongan dari Filipina mengikuti Seminar Selayang Pandang Nurul Jadid. Mereka mempelajari sejarah pendirian Nurul Jadid oleh KH. Zaini Mun’im, perkembangan pesantren dari waktu ke waktu, program-program unggulan, tata kelola kelembagaan, dan struktur organisasi yang berada di bawah naungan pesantren ini.

Delegasi BARMM memiliki kesempatan untuk berdialog setelah mendengarkan paparan Seminar Selayang Pandang. Mereka memanfaatkan sesi dialog ini sebagai wadah untuk saling bertukar pikiran dan menggali ilmu pengetahuan yang dapat diaplikasikan di negeri mereka.

“Di sesi dialog itu, saya bertanya tentang konsep-konsep baru yang belum pernah kami terapkan di Filipina, dan kami melakukan perbandingan dengan program kami di sana. Saya juga membagikan informasi tentang program kami kepada mereka, sambil menerima konsep-konsep baru yang bisa kami terapkan di lembaga kami. Jadi, di sini, kita saling berbagi ide dan saling menguntungkan,” tambah wanita asal Filipina tersebut.

 

Pewarta: Wildana Nafisatuz Zahra/Kamelia Anaimah Maksum
Editor: Ahmad Zainul Khofi

Aneka Lomba Meriahkan Peringatan HUT RI ke-78 di Nurul Jadid

berita.nuruljadid.net – Ajang pembukaan lomba memperingati hari ulang tahun Republik Indonesia ke-79 di Pondok Pesantren Nurul Jadid dimeriahkan oleh antusias santri atas penampilan peserta lomba puisi berantai yang memukau pada hari Selasa (23/07/24) di Aula II Pesantren.

Para santri Az-Zainiyah menikmati penampilan unik dari setiap delegasi yang membacakan puisi dengan gaya berbusana yang kreatif.

“Sangat lucu melihat variasi penampilan mereka yang beragam. Kami sangat terhibur dengan acara ini,” ungkap Lintang Karima Syaharani, salah satu penonton.

Ketua ORIZA Dian Wardha Ramadhani menerangkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja Organisasi Intra Az-Zainiyah (ORIZA) yang diselenggarakan setiap tahun untuk menyambut hari kemerdekaan Indonesia. Namun, tahun ini ORIZA memilih menyelenggarakannya pada bulan Juli untuk menghindari bentrok dengan acara KLIP-AZ yang biasanya diadakan pada bulan Agustus untuk menyambut peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

“Tahun ini, kami menghadapi kendala waktu dan tempat, sehingga memutuskan untuk menyelenggarakannya di bulan Juli,” jelas Dian Wardha Ramadhani.

Sementara itu, Pembina ORIZA Sulusiyah dalam sambutannya menerangkan bahwa, tahun ini ORIZA mengadakan tiga perlombaan: lomba puisi berantai, lomba kebersihan daerah, dan lomba outbond. Mereka juga akan menggelar bazar santri pada akhir bulan ini (29/07/24) untuk turut memeriahkan rangkaian kegiatan peringatan HUT RI ke-79.

“ORIZA juga akan mengadakan bazar santri khusus untuk santri Dalbar pada akhir bulan ini. Jadi, jangan lewatkan bagi para santri untuk datang dan meramaikan acaranya,” seru Sulusiyah dalam sambutannya.

 

Pewarta: Aila Munfariqoh
Editor: Ahmad Zainul Khofi

Biro Pengembangan Gelar Pelantikan Akbar, Menegaskan Pentingnya SKT bagi Organisasi

berita.nuruljadid.net – Pada Senin, (22/07/24), Biro Pengembangan Putri Pondok Pesantren Nurul Jadid mengadakan acara pelantikan untuk 104 peserta dari 24 Organisasi Forum Komunikasi Santri (FKS) serta organisasi wilayah pusat seperti HIMASY, ORIZA, dan ORINHA. Acara berlangsung di Aula II Pesantren.

Ny. Hj. Umi Hani’ah, dalam sambutannya, menjelaskan bahwa pelantikan ini tidak hanya penting untuk memperjelas tanggung jawab yang harus diemban oleh setiap organisator, tetapi juga sebagai wadah berorganisasi untuk mengembangkan diri agar lebih baik lagi.
Selain itu, beliau juga menekankan pentingnya Surat Keterangan Terdaftar (SKT) bagi semua organisasi yang berada di bawah naungan Nurul Jadid.

“Pendaftaran SKT penting untuk semua organisasi yang beroperasi di Nurul Jadid. Organisasi yang tidak terdaftar atau tidak memiliki SKT tidak diizinkan beroperasi di wilayah ini,” jelasnya.

Kendati beberapa FKS tidak diikutsertakan dalam pelantikan karena belum memiliki SKT resmi dari Biro Pengembangan, ada juga FKS yang tidak mengikuti acara ini karena masih dalam masa regenerisasi organisasi.

“Ini karena ada FKS yang mengganti jabatannya setiap dua tahun sekali. Untuk sistem seperti itu, kami tidak mengadakan pelantikan,” ungkap Inas Fahmiyah, Staf Full Timer Biro Pengembangan.

 

Pewarta: Shelma Nasywa Ramadhani Munir
Editor: Ahmad Zainul Khofi

SMA Nurul Jadid Dorong Siswa Peduli Lingkungan

berita.nuruljadid.net – Sekolah Menengah Atas Nurul Jadid (SMANJ) bersama PT. POMI Paiton menggelar Workshop Ecocycle untuk mendorong kepedulian siswa dalam melestarian lingkungan, Selasa (22/07/24) di Aula Mini Pesantren. Program ini sejalan dengan misi pesantren, yakni untuk membentuk santri berwawasan lingkungan.

Kepala SMA Nurul Jadid, Rahardjo mengatakan, ini dilakukan untuk menanamkan kesadaran lingkungan sejak dini kepada para siswa melalui edukasi pengelolaan sampah yang baik.

“Kami ingin membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang dapat mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat menjadi agen perubahan yang bertanggung jawab terhadap lingkungan,” kata Rahardjo saat membuka kegiatan.

Sehaluan dengan misi pesantren, Penanggungjawab Program Saintek SMA Nurul Jadid, Kuni Badriyah menyampaikan, Workshop Ecocycle ini sejalan dengan program prioritas Pondok Pesantren Nurul Jadid untuk mendorong santri memiliki wawasan lingkungan.

“Dengan kegiatan ini, diharapkan para siswa dapat memahami pentingnya menjaga lingkungan hidup dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini juga merupakan langkah nyata sekolah dalam menerapkan pendidikan karakter peduli lingkungan kepada siswanya,” ujarnya.

Kendati demikian, program ini tidak hanya didukung oleh internal instansi pesantren saja, akan tetapi juga didukung penuh oleh PT. POMI. Sebagaimana yang disampaikan oleh CSR PT. POMI Savina Pahlawani bahwa, pihaknya berkomitmen untuk mendukung berbagai program pelestarian lingkungan hidup.

“Salah satu bentuk dukungannya adalah dengan menggelar workshop Ecocycle ini. Kami berharap workshop ini dapat membantu para siswa SMA Nurul Jadid untuk memahami cara-cara pengelolaan sampah yang ramah lingkungan,” imbuhnya.

Tidak hanya melalui workshop dalam ruang (indoor), lanjut Savina, para peserta akan melakukan visitasi lapangan ke PT. POMI untuk melihat secara langsung bagaimana pengelolaan sampah dilakukan.

“Visitasi ini akan dilakukan pada tanggal 24 Juli 2024 di PT. POMI,” pungkasnya.

Pewarta: Juwaeni
Editor: Ahmad Zainul Khofi