KH Abdul Hamid Wahid: Kirab Hari Santri Nasional, Refleksi Perjuangan Para Ulama
Kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH Abdul Hamid Wahid menjelaskan bahwa kirab Hari Santri Nasional merupakan momen untuk merefleksikan perjuangan para ulama dalam memerdekakan, menjaga dan merawat bangsa Indonesia.
Pesan tersebut disampaikan pada hari Kamis (19/10/2017) saat pelepasan lima santri Pondok Pesantren Nurul Jadid untuk mengikuti kirab Hari Santri Nasional yang dimulai dari Masjid Quba, Madiun dan berakhir di Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo.
Dalam sambutanya Kiai Abdul Hamid mengumpamakan perjalanan kirab Hari Santri Nasional (HSN) dengan turunnya wahyu yang membuat Nabi Muhammad Saw kedinginan dan gemetar saat mendapat amanah yang besar. “Semoga teman-teman yang menjadi delegasi bisa menjiwai dan menghayati perjalanan ini,” jelas beliau.
“Ini merupakan simbol bahwa kita akan bangkit dari tempat tidur, melepaskan selimut kita untuk melaksanakan amanah yang dibebankan pada pundak santri,” tambah beliau. Selain itu Hari Santri Nasional ini merupakan pengakuan dan kepercayaan bangsa kepada santri.
Oleh karenanya dimanapun dan kapanpun santri harus berlaku amanah. Maka kirab ini adalah momen untuk menggugah kesadaran santri. “Ingat, santri itu adalah calon ulama, calon intelektual dan calon penggerak perubahan masyarakat” terang beliau.
“Saya berharap dalam partisipasi napak tilas ini bisa memberi warna kebangkitan santri di masa depan. Ini artinya bahwa santri yang bergabung dengan Nahdlatul Ulama’ berarti sudah siap untuk masuk dalam jaringan besar organisasi berbintang sembilan ini,” pungkas Kiai Hamid. (Sholehuddin)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!