Para Pencinta Tabheg
Kalau di salah satu saluran televisi setiap menjelang bulan Ramadhan menayangkan sinetron religi berjudul PPT singkatan dari Para Pencari Tuhan. Tapi kalau di Nurul Jadid setiap bulannya akan ada aksi santri di setiap gang bernama PPT singkatan dari Para Pecinta Tabheg. What is tabheg? Penulis mebaginya menjadi dua penjelasan. Tabheg dalam arti idealis dan dalam arti pragmatis.
Pertama, tabheg dalam arti idealis. Definisi ini terbilang ketat. Para pecinta tabheg yang masuk kategori ini tergolong esktrem, radikal, terstruktur, sistematis dan masif. Mereka yang ada di golongan ini mengatakan bahwa tabheg itu adalah nasi kiriman dan wali santri untuk putra atau putrinya yang dibungkus dan dikukus menggunakan daun pisang dan dimakan bersama-sama oleh penghuni kamar atau tetangga kamar si santri.
Hingga lunturan daun pisang yang agak bewarna hijau kekuningan menempel disetiap area pingggiran nasi. Dan setiap bungkusnya diikat dengan tali rafia. Agak mirip dengan lontong tapi bukan lontong. Kalau lontong berasnya manunggaling atau menyatu dengan beras lainnya. Tapi kalau nasi tabheg tidak menyatu seperti lontong. Nasi tabheg versi ini awet hingga dua hari. Bahkan ada yang mengatakan satu minggu. Untuk lauk tak jadi soal. Apapun lauknya akan terasa nikmat.
Bagaimana cara masaknya? Silahkan tanya kepada pakar tabheg. Dua mantan kepala Gang E Kang Jajan dan Ach Uday, alumni kamar E13 Irza Jauharul Maknun, Yudi Zulkarnain, Miftah Al Kindy, serta Bapak Talaen Tabheg Muhsin Alatas. Mereka semua masuk golongan para pecinta Tabheg idealis.
Kedua, tabheg dalam arti pragmatis. Para pecinta tabheg dalam golongan ini terbilang lentur, fleksibel, dan toleran. Lebih mengutamakan subtansi daripada bungkus. Apapun bungkusnya, meski dengan kertas minyak merk kucing sekalipun, kalau itu nasi kiriman wali santri untuk putra atau putrinya masuk kategori tabheg. Apapun lauknya walau hanya mie goreng dan telur dadar sungguh kenikmatan tiada tara.
Dalam golongan ini, lebih mengutamakan fungsi daripada melekatkan syarat ketat dan melekat pada tabheg. Lalu apa fungsinya?
Fungsi tabheg mengurangi pengeluaraan jatah bulanan. Biasanya sehari beli makan dua kali. Kalau ada nasi tabheg, bisa beli hanya satu kali. Kalau sekali makan menghabiskan 10 ribu rupiah, bayangkan kalau tersedia nasi tabheg hingga 30 hari, bisa menghemat uang 300 ribu rupiah. Bukankah tabheg pangkal kaya?
Dengan tabheg Indonesia bisa menumbuhkan indeks prestasi manusia. Bayangkan uang 300 ribu rupiah dibelanjakan untuk beli buku dan kitab setiap bulannya, penulis yakin Indonesia akan dahsyat dalam mengatasi bonus demografi.
Mungkin banyak santri berpikir kehidupan pesantren teramat tidak menyenangkan. Khususnya bagi santri baru. Semula bebas bisa main gadget, nonton televisi, dan segalanya serba ada saat tinggal di rumah.
Tapi semua rasa tidak menyenangkan itu tak berlaku bagi santri yang golongan para pencinta tabheg sejati. Bukan maksud ingin menciptakan aliran baru yang akan memecah belah persatuan dan kesatuan dengan memunculkan tabhegisme atau non tabhegisme.
Tapi bagi penulis, hampir semua santri Nurul Jadid adalah para pecinta tabheg. Jadi kalau ada santri NJ yang tidak suka tabheg atau bahkan membecinya berarti nyantrinya belum kaffah serta status santrinya masih dipertanyakan.
Jangan-jangan niat mondoknya bukan untuk mencari ilmu dan membina ahlakuk karimah. Dari tabheg kita diajarkan prinsip egaliter, gotong royong, dan toleran. Dalam satu bungkus kita gotong royong menghabiskan bersama-sama. Meski yang makan ada yang tidak cuci tangan kita tetap toleran terhadap mereka, tidak menghina bahkan tidak membully di sosial media.
Bayangkan besok di Hari Santri Nasional 22 Oktober 2017, Ponpes Nurul Jadid akan mengadakan apel akbar dan tasyakuran untuk memecahkan rekor muri makan tabheg 10 ribu santri, bukankah ini merupakan pelajaran berharga dari santri untuk negeri dalam prinsip egaliter, gotong royong dan toleran?
Rizam Syafiq
Mantan Kepala Sekolah Kelompok Kajian Pojok Surau PP Nurul Jadid dan Pimred gpansorsurabaya.or.id
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!