hari santri nasional

Pos

Penutupan Festival Maulid Nabi “Lomba Ilmiah Bernilai Jannah”

nuruljadid.net – (28/10/2021) Acara Penutupan Festival Maulid (Fesma) dimulai dengan pembacaan sholawat yang dibawakan oleh tim hadrah pondok mahasiswa (POMAS) dilanjutkan dengan pembukaan yang dipimpin oleh Pembawa Acara. Kegiatan ini diselenggarakan dengan tujuan sebagai Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) bertemakan “Lomba Ilmiah Bernilai Jannah”. Fesma menghadirkan lomba-lomba yang cukup menguji kreativitas dan diharapkan acara ini dapat menjadi acuan untuk acara-acara mendatang.

Pada penutupan ini, dikemas pemberian sertifikat beserta trofi kepada para pemenang lomba secara simbolik. Adapun lomba-lomba yang di laksanakan yaitu Pidato, Dramalisasi Puisi,  Sholawat Tradisional, dan Karya Tulis Ilmiah.

Penutupan Festival Maulid Nabi Muhammad SAW 1443 H dihadiri langsung oleh wakil kepala pesantren KH. Najiburrahman Wahid yang sekaligus memberikan sambutan kepada seluruh panitia, para santri dan pemenang lomba.

“Ucapan terima kasih kepada seluruh panitia karena telah  mengerahkan seluruh tenaga dan fikirannya sehingga bisa membawa sukses acara Festival Maulid ini. Ini merupakan riyadhoh kesadaran berorganisasi sebagai bagian dari panca kesadaran santri sehingga bisa mengimplementasikannya di masyarakat kelak,” dawuh wakil kepala pesantren KH. Najiburrohman Wahid.

Kegiatan ini berlangsung selama satu bulan penuh dan pada malam penutupan merupakan  puncak acara sekaligus penobatan para pemenang lomba yang berjalan dengan lancar dan khidmat.

(Humas Infokom)

Malam Maulid Agung, Menyambut Kelahiran Nabi Menentramkan Hati

nuruljadid.net – Serangkaian seremonial Malam Maulid Agung dilangsungkan di Masjid Jami’ Pondok Pesantren Nurul Jadid pada tanggal 11 malam 12 Rabiul Awwal senin (18/10/2021). Gema sholawat menentramkan hati menghiasi malam santri dalam rangka memperingati malam kelahiran insan paling mulia di mukabumi, yakni Nabi Muhammad SAW.

Acara ini dihadiri langsung oleh Pengasuh Pondok Nurul Jadid KH. Moh. Zuhri Zaini, Kepala Biro Kepesantrenan KH. Fahmi AHZ, Kepala Biro Pendidikan K. Moh. Imdad Rabbani Sekretaris Pesantren H. Faizin Syamwil, jajaran pengasuh, dan struktural satuan kerja nurul jadid.

Diawali dengan pembacaan sholawat pengantar oleh Firqah Hadrah Az-Zainiyah (Firhaz) Nurul Jadid sembari menunggu kedatangan para santri dan kyai. Kegiatan ini diikuti oleh santriwan dan santriwati dengan tabir pembatas serta pemisah antara laki-laki dan perempun. Acara berjalan dengan lancar dan khidmat.

(Santri putera sedang mengikuti acara Malam Maulid Agung di masjid Jami’ Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Setelah pembawa acara, membuka acara dengan Al-Fatihah dilanjutkan dengan Tausiyah Pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini. Pada awal sambutannya beliau menyampaikan agar santri menjawab sholawat Nabi ketika mendengarkan, “Paling kikirnya orang kikir ialah orang yang tidak mau bersholawat ketika disebut nama Nabi Muhammad SAW,” dawuh KH. Moh. Zuhri Zaini.  “Tapi tidak perlu teriak-teriak, karena Allah Maha mendengar,” imbuh beliau.

Pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini menceritakan berbagai kisah tentang Nabi Muhammad yang harus kita teladani terutama dari akhlaq beliau yang luar biasa. Misalnya dari kesabaran Nabi ketika Nabi didzolimi, saat hendak sholat dilempari kotoran unta, tetapi beliau mampu untuk tetap sabar dan memaafkan walau telah didzolimi, bahkan beliau sampai menjenguk orang yang telah mendzoliminya tersebut disaat ia sedang sakit. Dan masih banyak cerita lainnya.  “Saya yakin, kalau kita niru beliau, kita pasti akan menjadi orang baik,” dawuh pengasuh.

Seusai tausyiah pengasuh, semua santri bersama mulai membacakan Sholawat Simtudduror yang dipimpin oleh Kepala Biro Kepesantrenan KH. Fahmi AHZ. Pembacaan sholawat berlangsung dengan begitu khidmat. Karena saking khidmadnya, sebagian santri sampai meneteskan air mata kerinduan akan Nabi Muhammad SAW dan kekaguman akan akhlaq beliau yang luar biasa.

Selain pembacaan simtudduror, kegiatan Malam Maulid Agung juga diisi dengan pembacaan puisi Sirah Nabawwiyah oleh Ketua Sanggar Titik Koma Ustaz Firman Hamda. Pada penghujung acara, acara ditutup dengan doa yang dipimpin oleh K. Moh. Imdad Rabbani.

(Humas Infokom)

Gelar Seminar Santri, Libatkan Aktivis Mahasantri Nurul Jadid Lintas Organisasi

nuruljadid.net – Masih dalam momentum bulan Resolusi Jihad atau yang lumrah dikenal dengan Hari Santri Nasional (HSN). Panitia HSN menggelar Seminar Santri yang melibatkan para pimpinan Organisasi Mahasiswa Nurul Jadid. Tema yang diusung adalah “Populisme Santri, Sinergitas Meneguhkan NKRI”

Santri memiliki potensi yang besar dan ikut bertanggung jawab dalam memajukan masa depan bangsa. Untuk itu, mereka harus dibekali tidak hanya sebatas teori, akan tetapi juga harus dengan aksi. Dimulai dari hal-hal kecil seperti halnya aktif berorganisasi sebagaimana amanah Panca Kesadaran Santri.

Pada jumat (15/10/2021) panitia HSN mengadakan kegiatan seminar ini sebagai bentuk penambah wawasan teori baru bagi para santri. Seminar tersebut diselenggarakan di Aula 2 Pondok Pesantren Nurul Jadid. Adanya seminar ini dibuka untuk umum, baik dari kalangan SLTP, SLTA, hingga Mahasiswa.

(Sekretaris Pesantren H. Faizin Syamwil bersama narasumber seminar sedang menyanyikan Syubbanul Wathon)

Para pembicara yang diundang merupakan aktivis mahasiswa lintas organisasi di Universitas Nurul Jadid. Hadir Presiden BEM Unuja, Ketua PK. PT. IPNU Unuja, Ketua Komisariat PMII Unuja, dan Ketua Komisariat HMI Unuja. Mereka duduk bersama diatas panggung membicarakan tema dengan sudut pandang mereka masing-masing. Perpaduan sudut pandang yang berbeda membuat diskusi lebih kaya pengetahuan dan asik, sehingga pembahasan terkesan lebih berwarna.

Seminar ini dibuka oleh Sekretaris Pesantren H. Faizin Syamwil. Dalam sambutannya beliau mengapresiasi inisiasi yang jarang terjadi yaitu mengundang aktivitis pemimpin dengan latar belakang organsasi yang berbeda dalam satu panggung membahas isu kebangsaan dan kesantrian.

Peserta seminar yang terdaftar ratusan dari beragam tingkat Pendidikan. Mereka terlihat cukup antusias mengikuti seminar meskipun sembat molor 30 menit dikarenakan menunggu tamu undangan hadir.

(Ratusan peserta seminar HSN terlihat antusias dalam mengikuti kegiatan)

Harapannya, dengan adanya kegiatan ini para santri Nurul Jadid dapat membakar semangat perjuangannya dalam berproses di organisasi dan melanjutkan estafet kepemimpinan di setiap organisasi yang ada di pesantren, lebih-lebih dapat mengembangkannya lebih baik dan profesional.

(Humas Infokom)

Kompetisi Sengit Antar Santri Terbaik Nurul Jadid Rebut Titel “Santri Berprestasi”

nuruljadid.net – Pemilihan Santri Berprestasi Nurul Jadid (Pilsapres) dalam ajang Nurul Jadid Berprestasi tahun 2021 ini berlangsung dengan sangat ketat. Masing-masing santri terbaik perwakilan Lembaga Pendidikan bersaing keras untuk melewati setiap tahapan untuk menjadi Santri Berprestasi Nurul Jadid 2021.

Nurul Jadid Berprestasi ini salah satu rangkaian kegiatan menyambut bulan HSN yang diselenggarakan oleh FKO Nurul Jadid. Lomba dengan berbagai macam tahapan ini menjadi tantangan tersendiri bagi santri. Adapun tahapan pilsapres meliputi seleksi berkas dan portofolio, karya tulis ilmiah, motivation letter, esai, tes tulis dan tes interview.

Usai melewati semua tahapan seleksi akan ditentukan 3 besar dari masing-masing kategori SLTP dan SLTA untuk masuk ke Grand Final di Aula 2 Pondok Pesantren Nurul Jadid. Dewan juri Grand Final Pilsapres adalah K. Moh. Imdad Robbani selaku kepala Biro Pendidikan Nurul Jadid dan Ustaz Mujiburrohman sebagai Kasubbag. Humas dan Infokom. Saat grand final, para finalis terlihat gugup dan tegang karena mereka akan diuji dan ditanyai oleh Kiai langsung yang belum pernah terjadi sebelumnya.

(Dewan Juri Grand Final Pemilihan Santri Berprestasi Nurul Jadid sedang mempelajari karya tulis finalis)

Pasca proses panjang dan penilaian yang ketat serta kompleks, maka keluarlah hasil yang ditunggu-tunggu. Untuk kategori SLTP Pemilihan Santri Berprestasi dimenangkan oleh Fadil Dwi Prasetyo delegasi SMP Nurul Jadid. Sedangkan untuk kategori SLTA dimenangkan oleh M. Hengki Fernando dari MA Nurul Jadid.

Di akhir acara, Kiai Moh. Imdad Robbani diminta panitia untuk memberikan sambutan dan nasehat terkait kegiatan yang dilaksanakan. Beliau dalam sambutannya menyampaikan apresiasi tehadap kegiatan yang baik ini, karena para finalis memiliki kemampuan self-confidence dan public speaking yang sangat baik sehingga harapannya dapat memotivasi santri yang lain untuk juga berprestasi. Kiai Imdad juga menyampaikan bahwa santri perlu meningkatkan kemampuan literasinya dan penguasaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai kaedah PUEBI, karena itu merupakan identitas bangsa Indonesia yang perlu santri lestarikan.

 

(Humas Infokom)

Santri Nurul Jadid Uji Pengetahuan Lewat Lomba Cerdas Cermat

nurujadid.net – Untuk mengasah pengetahuan santri, panitia Gebyar HSN menggelar Lomba Cerdas Cermat. Masing-masing sekolah dan madrasah mendelegaskan masing-masing dua tim. Kegiatan ini berlangsung di Aula II Pondok Pesantren Nurul Jadid (14/10/2021).

Lomba Cerdas Cermat ini diikuti oleh 10 tim yang terdiri dari 3 orang merupakan delegasi dari SMANJ, SMKNJ, MANJ, SMPNJ dan MTSNJ. Sedangkan untuk muatan materi yang dilombakan meliputi pengetahuan seputar Keislaman, Kepesantrenan, ke-ASWAJA-an, dan Keindonesiaan.

Setelah persaingan sengit dengan melalui tiga babak akhirnya MA Nurul Jadid keluar sebagai juara pertama, disusul oleh juara kedua delegasi SMP Nurul Jadid sedangkan juara ketiga diraih oleh delegasi dari SMA Nurul Jadid.

Lomba Cerdas Cermat ini termasuk dari rangkaian acara Gebyar HSN 2021 sepanjang bulan oktober untuk memeriahkan hari kelahiran Resolusi Jihad. Lomba ini terbagi menjadi 3 babak, tanya-jawab, lemparan dan rebutan. Masing-masing perwakilan peserta delegasi sebelum lomba dimulai mengambil amplop soal yang telah dipersiapkan oleh dewan juri dan wajib menjawab semua pertanyaan yang diajukan dalam waktu singkat sekitar 30 detik.

(Peserta perwakilan masing-masing lembaga sedang mengambil Amplop soal di meja dewan juri dan panitia)

Pada babak pertama, yaitu tanya-jawab. Pada babak ini masing-masing juru biacara tim harus menjawab 5 pertanyaan dari amplop soal yang telah diambil sebelumnya. Jika jawaban benar maka akan mendapat skor 100. Jika salah ataupun tidak menjawab, maka akan mendapatkan skor 0. Babak kedua, tim yang tidak dapat menjawab pertanyaan yang dibacakan juri, maka akan dilempar kepada tim yang lain.

Babak Ketiga adalah babak rebutan, pada babak ini masing-masing tim tidak hanya diadu dalam wawasan, melainkan juga ketangkasan. Karena pada babak ini memakai system adu cepat dan ketangkasan serta ketepatan dalam menjawab pertanyaan. Uniknya dalam lomba cerdas cermat kali ini masing-masing tim disediakan gayung mandi sebagai ganti bel yang dibunyikan sebelum menjawab. Tim lebih cepat membunyikan gayung, maka tim tersebut berhak menjawab pertanyaan yang dibacakan. Pada babak ini jika jawab benar maka memperoleh skor 100, namun jika salah maka skor dikurangi 100.

(Dewan juri lomba cerdas cermat sedang membacakan soal kepada peserta)

Final lomba cerdas cermat berlangsung seru dan lancar karena pendukung dari masing-masing delegasi sekolah/madrasah bersorak memberikan dukungan kepada tim perwakilan sekolah/madrasah mereka. Juri pada lomba ini dari unsur tim staf Humas dan Protokoler Nurul Jadid yang telah lebih awal mempersiapkan soal untuk dilombakan. Sedangkan, panitia pelaksana lomba berasal dari unsur Panji Pelopor Nurul Jadid.

(Humas Infokom)

Lomba Karya Sastra Santri Ajang Adu Kemampuan Diri

nuruljadid.net – Lomba Karya Sastra Santri (LKSS) merupakan ajangan bagi santri dalam menunjukkan kemampuan diri di bidang cipta baca puisi dan penulisan cerpen. Kegiatan ini diselenggarakan masih dalam momentum bulan Hari Santri Nasional (HSN).

Babak penyisihan kedua jenis lomba dilaksanakan di tempat yang sama, Meeting Room SMP Nurul Jadid. Untuk kategori lomba cerpen, total peserta sebanyak 8 orang. Mereka diberikan waktu selama 2 jam untuk mengarang cerpen on the spot. Setelah selesai, karya peserta dikumpulkam kepada panitia untuk dilakukan tahap penjurian oleh redaksi Al-Fikr Universitas Nurul Jadid (Unuja).

Hasil penjurian menetapkan juara 1 diraih oleh Muhammad Hidayatullah (SMA Nurul Jadid), juara 2 atas nama Zadam Maulana Ibrahim (SMA Nurul Jadid) dan juara 3 diraih oleh Ahmad Salman Hamidi delegasi MA Nurul Jadid.

(Peserta Lomba Cipta Puisi dan Cerpen sedang khusyuk menuliskan karya terbaik mereka di ruang rapat SMP Nurul Jadid)

Beda halnya dengan kategori lomba cipta baca puisi. Pada lomba ini terdiri dari dua tahap. Pertama, pembuatan puisi di tempat yang diikuti oleh peserta sebanyak 15 orang. Tahap kedua, pembacaan karya puisi yang telah dibuat untuk Top 5 nilai karya tertinggi. Sehingga terdapat dua penilaian yang akan diakumulasi menjadi nilai akhir. Peserta dengan nilai tertinggi akan dinobatkan sebagai juaranya.

Untuk kategori lomba cipta baca pusi dimenangkan oleh Moh. Hengky Fernando sebagai Juara 1, Juara 2 diraih oleh saudara Nasrullah Zain dan Juara 3 atas nama Muh. Haikal Nur Hijazi yang ketiganya adalah peserta didik MA Nurul Jadid.

Seluruh rangkaian acara lomba berjalan lancar. Pelaksanaan lomba ini diselenggarakan oleh FKO Nurul Jadid sebagai organisasi siswa perwakilan OSIS dan OSIM di bawah naungan Biro Pendidikan Pondok Pesantren Nurul Jadid.

(Humas Infokom)

Ra Moh. Imdad Robbani: Internalisasi Nilai-nilai Warisan Menjadi Santri Seutuhnya

nuruljadid.net – Lora Moh. Imdad Robbani sebagai inspektur upacara Hari Santri Nasional (HSN) ke-6 tahun 2021 di Pondok Pesantren Nurul Jadid (22/10/2021) menyampaikan poin penting tentang menjadi santri seutuhnya dengan internalisasi nilai-nilai yang diwariskan oleh kiai dan santri pejuang kemerdekaan terdahulu.

Mengawali amanat upacara beliau mengungkapkan rasa syukur karena dapat mengikuti upacara memperingati resolusi jihad kaum sarungan di masa lalu yang diprakarsai oleh Hadratussyekh KH. Hasyim Asy’ari yang kemudian berlanjut sampai pada puncaknya yaitu peristiwa 10 November ditandai sebagai hari Pahlawan.

Dari kisah ini sebenarnya menceritakan suatu hal pada kita bahwa untuk menjadi pahlawan kita harus terlebih dahulu menjadi santri dan belajar, untuk menjadi orang yang bersedia berkorban untuk orang lain, kita harus terlebih dahulu belajar mencari ilmu.

Ra Amak (panggilan akrab Lora Moh. Imdad Robbani) juga menambahkan bahwa pahlawan itu adalah orang yang tidak memikirkan dirinya sendiri sebagaimana kita semua telah diingatkan oleh pendiri KH. Zaini Mun’im, bahwa “saya tidak ridho kalau ada santri saya yang hanya memikirkan urusan dirinya sendiri, tidak ridho kalau tidak berjuang di tengah-tengah masyarakat” dan itu adalah definisi pahlawan.

Santri Nurul Jadid harus bersedia belajar ketika sedang di pondok, belajar untuk mengalahkan kepentingan pribadinya untuk kepentingan yang lebih besar. Karena tanpa usaha untuk mengalahkan hawa nafsu, maka tidak akan pernah ada kemerdekaan negara kita ini dan tidak akan pernah terlahir pahlawan. Tidak ada ceritanya pahlawan yang memikirkan diri sendiri, sampai bersedia berkorban harta bahkan nyawa untuk kemerdekaan.

Menjadi pahlawan bukan berarti harus menonjolkan diri bahkan kita sudah diingatkan oleh Pengasuh Kedua KH. Hasyim Zaini “Jadilah orang berguna tapi jangan menonjolkan diri.” Itu salah satu ciri penting Santri Pondok Pesantren Nurul Jadid yaitu tidak ada keinginan untuk menonjolkan diri, walaupun ketika oleh Allah SWT ditakdirkan untuk menjadi orang yang menonjol namun bukan atas dasar keinginan pribadi. Tidak menonjolkan diri bukan berarti tidak melakukan yang terbaik, namun lebih kepada makna tetap tawadu’ atau rendah hati serta tidak memaksakan diri untuk selalu tampil dan terlihat orang ketika melakukan kebaikan.

Dalam amanatnya, Ra Amak juga dawuh dalam memperingati hari santri ini atau resolusi jihad yang dicanangkan oleh Hadratussyekh KH. Hasyim Asy’ari perlu kita konversi. Resolusi jihad pada masa Fathul Qashar adalah kewajiban fardhu ain untuk berjuang datang ke Surabaya berperang mempertaruhkan nyawa demi membela negeri ini. Saat ini, jihad kita adalah jihad belajar dalam pengertian seluas-luasnya.

Mengikuti upacara bendera merupakan bentuk jihad sederhana yang dapat kita lakukan saat ini selain juga sebuah proses pendidikan dan pembelajaran. Karena dalam upacara ini kita melakukan hal-hal, yang dalam kondisi normal, tidak kita sukai. Kita harus bersabar berjemur dan berpanas-panasan sampai upacara selesai. Dari sini, kita belajar menghilangkan ego yang merupakan bagian dari riyadhoh untuk tidak mengeluh, sebagaimana riyadhoh adalah ciri khas santri.

Merayakan hari santri, bukan hanya sebagai hari yang gebyar dan hura-hura, tapi lebih untuk menginternalisasi nilai-nilai yang diwariskan oleh para guru-guru dan para santri zaman dahulu, sehingga kita bisa menjadi santri seutuhnya, santri yang di dalamnya sudah terinternalisasi Trilogi dan Panca Kesadaran Santri.

Di akhir amanat beliau, Ra Amak mengingatkan jangan sampai kita hanya merayakan hari santri tapi kemudian tidak perhatian pada Furudhul Ainiyah, Tarqil Al-Kabair dan Husnul Adab ma’a Allah wa ma’a Al Khalqi. Beliau juga mengajak kita semua menjadikan momentum tahunan ini untuk  meningkatkan ghirrah kesantrian kita yaitu dengan mempraktikkan nilai yang terkandung dalam Trilogi dan Panca Kesadaran Santri.

(Humas Infokom)

Menag Sehari Afi Ahmad Ridho Disambut Meriah dan Mendapatkan Beasiswa Pendidikan Nurul Jadid

nuruljadid.net – Afi Ahmad Ridho santri Pondok Pesantren Nurul Jadid yang memenangkan sayembara Santri Sehari Jadi Menteri Agama Republik Indonesia kembali ke Pesantren setelah purna tugas sebagai Menteri Agama sehari (24/10/2021). Afi Ahmad Ridho pun diberikan beasiswa bebas Biaya Pendidikan Santri (BPS) selama 2 Triwulan atau sampai ia menuntaskan studinya di Madrasah Aliyah Nurul Jadid.

Ridho bersama guru pendamping dijemput di Bandara Internasional Juanda Sidoarjo oleh tim Humas dan Protokoler pesantren bersama keluarganya yaitu Ayah, Ibu dan dua adiknya. Sebelumnya, tim Humpro pesantren menjemput keluarga Ridho ke Klakah Lumajang dan langsung menuju Bandara untuk menyambut kedatangan Ridho dari Jakarta.

Afi Ahmad Ridho beserta keluarga setibanya di Pondok Pesantren Nurul Jadid disambut sangat meriah, bahkan Ridho sekeluarga sempat sowan ke Pengasuh setelah menjalani skrining Tes GeNose C19 dengan hasil negative dan mengikuti protokol Kesehatan standard 5 M yaitu Mencuci tangan, Memakai masker, Menjaga jarak, Membatasi mobilitas dan Menghindari kerumunan.

(Afi Ahmad Ridho berfoto bersama keluarga dan pimpinan lembaga pendidikan Nurul Jadid)

Saat penyambutan di Aula I, seluruh kepala sekolah dan madrasah serta perwakilan peserta didik hadir menyambut kedatangannya. Acara dikemas dalam bentuk seremonial dan penganugerahan yang dihadiri oleh sekretaris yayasan Dr. KH. Hefniy Razaq, M.Pd. mewakili pimpinan pesantren lainnya.

Pasca menjadi menteri sehari, Ridho mendapat tawaran berbagai beasiswa, seperti beasiswa pendidikan di Universitas Nurul Jadid (UNUJA), Universitas Indonesia (UI) dan Kemenag.

Sekretaris Yayasan Dr. KH. Hefniy Razaq, M.Pd. memberikan kebebasan Ridho untuk menyikapi peluang beasiswa tersebut. “Termasuk yang dari UI, karena prinsipnya santri bisa berkhidmat dimana saja,” dawuh Sekretaris Yayasan.

Perayaan ini, menurut Kabag. Humas dan Protokoler Pondok Pesantren Nurul Jadid, Dr. Syamsuri Hasan, merupakan rasa syukur sekaligus stimulus dan motivasi bagi santri-santri lainnya untuk terus berjuang meraih prestasi selama mondok dan belajar di pesantren.

“Ini harusnya bisa membuat santri-santri lainnya terus bersemangat dalam belajar untuk terus meraih prestasi setinggi-tingginya,”ujarnya.

(Afi Ahmad Ridho menyampaikan sambutannya tentang motivasi di hadapan santri perwakilan lembaga pada acara penganugerahan santri berprestasi)

Dalam sambutannya, Ridho memotivasi santri yang hadir untuk bisa menemukan potensi diri dan passion masing-masing. Sehingga mereka bisa mengasah dan terus mengembangkan sesuai dengan minat dan bakatnya karena di Pondok Pesantren Nurul Jadid itu banyak peluang dan potensi yang bisa dimanfaatkan untuk pengembangan diri, tinggal bagaimana santri dapat memaksimalkan dan mengoptimalkan dengan sebaik-baiknya dan bijaksana.

 

(Humas Infokom)

Gebyar HSN 2021: Nurul Jadid Bertabur Bintang

nuruljadid.net – Dalam rangka memeriahkan datangnya Hari Santri Nasional, panitia menggelar Gebyar HSN. Pada event ini berbagai jenis perlombaan dilaksanakan untuk mewadahi kreativitas santri dan menumbuhkan jiwa kompetitif serta semangat sportivitas di kalangan santri, mulai dari perlombaan bernuasa keagamaan, ilmiah sampai dengan sastra.

Kemarin (22/10) salah satu rangkaian Upacara Hari Santri Nasional ke-6 tahun 2021 di Pesantren Nurul Jadid adalah pengumuman pemenang Pemilihan Santri Berprestasi (Pilsapres) dan Pemenang Gebyar HSN. Hal tersebut menambahkan kemeriahan acara dengan sorak dan tepuk tangan meriah peserta upacara ketika satu per satu nama pemenang dipanggil ke podium.

Setelah komandan upacara meninggalkan tempat upacara, Surat Keputusan Pemenang pun dibacakan oleh sekretaris panitia Ikhwan Abdillah. Berdasarkan Surat Keputusan Panitia nomor : NJ-E/Pan.HSN/054/A.IX/10.2021 ditetapkan para pemenang lomba dari total 6 jenis cabang lomba yakni Pemilihan Santri Berprestasi, Menulis Cerpen, Cipta Baca Puisi, Karya Insan Pers Siswa, Cerdas Cermat, dan Menulis Esai Sirah Nabawiyah.

(Sesi foto bersama Dr. KH. Hefny Rozak pasca penyerahan hadiah kepada para pemenang Gebyar HSN 2021)

Adapun daftar pemenang Gebyar Hari Santri Nasional (HSN) ke-6 tahun 2021 sebagai berikut:

  • Pemilihan Santri Berprestasi (Pilsapres)

          Tingkat SLTA:

    • Terbaik I : Moh. Hengky Fernando (MA Nurul Jadid)
    • Terbaik II : Zadam Maulana Ibrahim (SMA Nurul Jadid)
    • Terbaik III : Ahmad Fatih Fridani Rizky (SMA Nurul Jadid)

         Tingkat SLTP:

    • Terbaik I : Fadhil Dwi Prasetyo (SMP Nurul Jadid)
    • Terbaik II : M. Tengku Muzakki (MTs Nurul Jadid)
    • Terbaik III : Ibrahim Irfan Fathoni (MTs Nurul Jadid)
  • Lomba Menulis Cerpen
    • Juara 1 : Muhammad Hidayatullah (SMA Nurul Jadid)
    • Juara 2 : Zadam Maulana Ibrahim (SMA Nurul Jadid)
    • Juara 3 : Ahmad Salman Hamidi (MA Nurul Jadid)
  • Lomba Cipta Baca Puisi
    • Juara 1 : Moh. Hengky Fernando (MA Nurul Jadid)
    • Juara 2 : Nasrullah Zain (MA Nurul Jadid)
    • Juara 3 : Muh. Haikal Nur Hijazi (MA Nurul Jadid)
  • Lomba Menulis Esai Sirah Nabawiyah
    • Juara 1 : Andri Prayitno (SMK Nurul Jadid)
    • Juara 2 : Muhammad Akbar Fathurrohman (SMP Nurul Jadid)
    • Juara 3 : Abdullah Afif RM (MA Nurul Jadid).
  • Lomba Cerdas Cermat
    • Juara 1 : Tim MA Nurul Jadid
    • Juara 2 : Tim SMP Nurul Jadid
    • Juara 3 : Tim SMA Nurul Jadid
  • Lomba Karya Insan Pers Siswa
    • Majalah MISI SMA Nurul Jadid sebagai Majalah Sekolah Terbaik

Penyerahan Trophy dan Piagam Penghargaan diberikan oleh Kepala Biro Pendidikan K. Moh. Imdad Robbani untuk pemenang Pilsapres, KH. Hefny Rozak untuk pemenang Lomba Cerdas Cermat, Karya Insan Pers Siswa dan Esai Sirah Nabawiyah dan KH. Makki Maimun Wafi untuk Lomba Cerpen dan Puisi. Pasca penobatan diakhiri dengan sesi foto bersama.

(Penyerahan Piagam Penghargaan Satker Terbaik versi Banwas Nurul Jadid kepada perwakilan Bendahara Pesantren Abdul Hamid, SE. oleh Kabag. Humpro Dr. Syamsuri Hasan)

Sedangkan untuk kategori terakhir adalah Penganugerahan Satuan Kerja (Satker) Terbaik berdasarkan hasil penilaian Audit Internal oleh Badan Pengawas Nurul Jadid yang diketuai oleh Dr. KH. Moh. Mahfudz Faqih, M.Si. Satuan Kerja Terbaik versi Banwas Nurul Jadid adalah Bendahara Pesantren. Penyerahan Piagam Penghargaan diwakili oleh Kabag. Humpro Dr. H. Syamsuri Hasan dan diterima oleh perwakilan Bendahara Pesantren Bapak Abdul Hamid, SE.

(Humas Infokom)

Aktivis Nurul Jadid Ambil Peran pada Upacara HSN 2021

nuruljadid.net – Upacara peringatan Hari Santri Nasional (HSN) tahun ini memiliki konsep yang berbeda yaitu memberikan amanah kepada santri aktivis Nurul Jadid berstatus pelajar sebagai petugas upacara. Hampir semua petugas upacara adalah aktivis di berbagai organisasi di Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Bagian Humas dan Protokoler (Humpro) Pesantren sebagai Steering Committee (SC) menerangkan maksud dan tujuannya tidak lain adalah untuk melatih mental dan rasa tanggung jawab kepada tugas yang diberikan. Selain itu, menjadi petugas upacara merupakan refleksi salah satu nilai dalam Panca Kesadaran Santri yaitu Kesadaran Berbangsa dan Bernegara. Dengan menjadi petugas upacara dan mengikuti rangkaian acara sejak awal hingga akhir adalah bentuk kecil pengabdian, kecintaan dan penghargaan kepada pejuang pendahulu kita sehingga harapannya jiwa nasionalisme itu terbentuk dan menguat dalam diri mereka.

(Ketua Organisasi Siswa sedang bertugas sebagai Petugas Upacara HSN ke-6 tahun 2021)

Dalam upacara HSN ini, total petugas yang diturunkan berjumlah 67 orang dengan pembagian tugas sebagai berikut:

  • 1 Komandan Upacara atas nama Surya Bintang Manggala (Ketua FKO Nurul Jadid) dari SMANJ;
  • 1 Perwira Upacara atas nama Hilman Azizi (Ketua Panji Pelopor) dari SMANJ;
  • 1 Pembaca Do’a atas nama M. Najih Habibi (OSIS SMKNJ);
  • 1 Pembaca Ikrar Santri atas nama Ahmad Zaidan Salim (Ketua OSIS SMKNJ);
  • 1 Pembaca UUD 1945 atas nama Idhlal Himiyar Humaidi (Ketua OSIS SMANJ);
  • 1 Pembaca Trilogi dan Panca Kesadaran Santri atas nama Ahmad Irwan Ardiansyah (Ketua OSIM MANJ);
  • 1 Pembawa Teks Pancasila atas nama Muhammad Dzakwan Al-Fawwaz (Pengurus FKONJ) dari SMPNJ;
  • 1 MC Inti atas nama Mohammad Hengky Fernando (Pengurus OSIM MANJ);
  • 1 MC Pra-Acara atas nama Afif Javin Basori dari SMANJ;
  • 1 Danton Paskibraka 22 atas nama Muhammad Faizal Pratama (Pengurus PK. IPNU Nurul Jadid) dari MANJ;
  • 1 Penggerek Bendera atas nama Muhammad Shalehuddin (Saka Bakti Husada) dari MANJ;
  • 1 Pembawa Bendera atas nama Muhammad Rofy Saefullah (Santri Husada) dari SMANJ;
  • 1 Pembentang Bendera atas nama Mohammad Satriyo (Santri Husada) dari MANJ;
  • 18 lainnya sebagai anggota Paskibraka atas nama Ahmad Rizky Ananda (SMKNJ; Akhmad Ilma Rofiuddin (MANJ); Ariel Bagas Ardiansyah (SMKNJ); Dafi Nurhawanda Indaris Putra (SMANJ); Moch. Haikal Nur Hijazi (SMANJ); Muhammad Andikkril Fanju (MANJ); Muhammad Aril Kurniawan (SMKNJ); Muhammad Halfirzzhatullah (SMKNJ); Muhammad Kahfi Al-Farisi (MANJ); Muhammad Lukman (MANJ); Muhammad Rafi’ Hidayatullah (SMKNJ); Muhammad Teguh Firmansyah (SMANJ); Nashihul Amin (MANJ); Nuzulul Rifki Maheza (SMANJ); Tegar Pandu Saputra (SMANJ); Untung Wahyudi (SMKNJ); Wildan Syahbana (SMANJ); Zainul Hasan (SMKNJ).

(Paduan Suara Excellent Marching Club (EMC) SMA Nurul Jadid tengah menyanyikan lagu Indonesia Raya mengiringi pengibaran bendera Merah Putih)

  • 1 Dirigen Paduan Suara atas nama Muhammad Angga Wijaya beserta 30 anggota Excellent Marching Club (EMC) dari SMANJ;
  • Sedangkan untuk Danton barisan terdiri dari 5 orang antara lain Zainul Qirom (SMKNJ) sebagai Danton paling kanan, Raden Nuryandi sebagai Danton 2 dari SMKNJ; Danton 3 atas nama Moh. Nuval dari SMKNJ; Danton 4 atas nama Moch. Rafly Ramadhani dari MANJ; dan Laksana Wijaya dari MANJ bertindak sebagai Danton 5.

 

(Humas Infokom)

Tim Paskibraka 22 Nurul Jadid Tampil Memukau pada Upacara HSN 2021

nuruljadid.net – Usaha memang tidak akan mengkhianati hasil. Begitulah kata yang pantas untuk  menggambarkan jerih payah Tim Paskibraka 22 Pondok Pesantren Nurul Jadid yang berhasil memukau peserta upacara pada gelaran Upacara Hari Santri Nasional  (HSN) ke-6 tahun 2021 (22/10) di Bumi Nurul Jadid.

Pasalnya, setelah menjalani proses latihan yang cukup singkat dan melelahkan, akhirnya Tim Paskibraka 22 Nurul Jadid dapat tampil maksimal dan memukau pada saat pelaksanaan Upacara HSN ke-6 tahun 2021 di Halaman Madrasah Aliyah Nurul Jadid.

Tim Paskibraka ini disebut pasukan 22, dikarenakan jumlah pasukan pengibar bendera merah putih ini terdiri dari 22 orang. Angka 22 dipilih untuk merepresentasikan tanggal peresmian Hari Santri Nasional yakni 22 Oktober 2015 oleh Presiden Jokowi dalam Kepres No. 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri. Pada tanggal tersebut juga bertepatan dengan tanggal Resolusi Jihad pertama kali diproklamirkan pada tahun 1945 silam.

Tim paskibraka dilatih intensif oleh Tim pelatih dari unsur Resimen Mahasiswa (Menwa) Universitas Nurul Jadid. Mereka digembleng selama 13 hari sebelum hari puncak upacaranya. Tak kenal lelah dan terik matahari serta angin malam, mereka tetap bersemangat menunjukkan komitmen mereka dalam mengemban amanah sebagai bentuk pengabdian kepada pondok pesantren juga kepada bangsa dan negara secara umumnya.

(Tim Paskibraka 22 Nurul Jadid sedang melaksanakan tugas mengibarkan sang Merah Putih pada Upacara HSN 2021 di Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Sempat terjadi beberapa kali pergantian anggota paskibraka hingga acara H-2 dikarenakan sakit akibat kelelahan. Akhirnya tim pelatih memutuskan dan menganjurkan mereka untuk full istirahat di asrama dan periksa ke Klinik Azzainiyah milik pesantren agar tidak mengorbankan kondisi kesehatan yang lebih serius dan aktivitas mereka di pesantren. Alhasil, tidak ada masalah serius terkait kondisi kesehatan para anggota Paskibraka. Mereka juga difasilitasi vitamin C dan jamu malam sebelum tampil hari-H untuk meningkatkan stamina serta imunitas tubuh agar dapat tampil optimal.

Komandan Pleton Pasukan Saudara Muhammad Faizal Pratama sujud syukur pasca sukses memimpin pasukan mengibarkan sang merah putih. Fizal tak dapat mengungkapkan rasa syukurnya dengan kata-kata hanya mata berkaca-kaca yang terlihat ketika tim nuruljadid.net menghampiri Faizal yang tengah membersihkan dahinya yang kotor akibat debu setelah sujud syukur.

Tangis haru beberapa anggota Paskibraka tak terbendung, wajah merah dengan mata berkaca-kaca menjadi pemandangan nyata sesaat setelah mereka tuntas menyelesaikan tanggung jawab mengibarkan sang merah putih pada hari bersejarah kaum sarungan. Ucapan selamat dan apresiasi pun disampaikan oleh salah satu tim pelatih Menwa Unuja Saudara Miftahul Ulum yang sedari awal mendampingi mereka hingga puncak acara.

Gemuruh tepuk tangan dari seluruh peserta terdengar jelas sebagai apresiasi untuk tim Paskibraka 22 Nurul Jadid pasca sukses mengibarkan Sang Merah Putih pada pelaksanaan Upacara Hari Santri Nasional ke-6 tahun 2021.

 

(Humas Infokom)

Nurul Jadid Peringati Resolusi Jihad dengan Upacara Terbatas

nuruljadid.net – Hari Santri Nasional yang diselenggarakan setiap tahun sejak diresmikan oleh Presiden Joko Widodo tahun 2015 menjadi hari penting bagi santri di seluruh Indonesia. Hari Santri adalah momentum Resolusi Jihad para kiai dan santri terdahulu dalam mengawal kemerdekaan Bangsa Indonesia yang puncaknya pada tanggal 10 November 1945.

Di hari santri nasional tahun ini, Pondok Pesantren Nurul Jadid tetap mengadakan upacara terbatas yang melibatkan pimpinan dan pengurus pesantren, pihak Universitas Nurul Jadid, kepala-kepala biro, kepala-kepala bagian dan sub bagian, kepala-kepala bidang dan kepala badan serta lembaga di lingkungan Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Upacara dimulai tepat pukul 07.30 WIB sesuai jadwal yang telah ditentukan setelah sebelumnya dilakukan gladi bersih untuk memastikan segala sesuatunya siap untuk siaran langsung. Pelaksanaan upacara bertempat di halaman MA Nurul Jadid yang diikuti oleh santri perwakilan asrama putra pusat yang mayoritas dari program Idadiyah dan Awwaliyah.

(Paskibraka 22 sesaat setelah melakukan pengibaran bendera pada acara Hari Santri Nasional ke-6 tahun 2021)

Pengibaran bendera merah putih berjalan dengan spektakuler dan khidmat yang dibawakan oleh Pasukan Pengibar Bendera (Paskibraka) 22. Jumlah 22 merupakan interpretasi tanggal lahirnya resolusi jihad. Paskibraka 22 adalah santri pilihan Pondok Pesantren Nurul Jadid yang digembleng intensif oleh Resimen Mahasiswa (Menwa) Universitas Nurul Jadid.

Tim paduan suara Excellent Mars Club (EMC) SMA Nurul Jadid ambil peran menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya untuk mengiringi pengibaran bendera dengan sangat baik. Tidak hanya itu, tim padus ini juga menyanyikan lagu mars Nurul Jadid, Syubbanul Wathon dan lagu Hari Santri Nasional.

Prosesi upacara berjalan dengan lancar dan khidmat. Kepala Biro Pendidikan Dr. K. Moh. Imdad Rabbani, M.Th.I bertindak selaku Inspektur Upacara dalam amanat upacara mengajak kita semua dalam memperingati resolusi jihad untuk tetap mengobarkan semangat juang.

“marilah dalam memperingati Hari Santri ini, resolusi jihad yang dicanangkan oleh hadratussyeikh KH. Hasyim Asy’ari, hari ini kita konversi. Kalau dulu resolusi jihad adalah kewajiban fardu ‘ain dimana santri datang ke Surabaya ikut berperang mempertaruhkan nyawa membela negeri ini. Saat ini, jihad kita adalah jihad belajar dalam pengertian seluas-luasnya,” dawuh K. Moh. Imdad Robbani

Kiai Imdad menambahkan, mengikuti upacara bendera HSN ini merupakan proses pendidikan dan proses belajar, karena setiap peserta yang hadir harus bersabar berdiri menunggu upacara selesai. Dalam bersabar kita harus bisa menghilangkan ego untuk tidak mengeluh, yang semuanya itu adalah termasuk riyadhoh.

Pada penghujung upacara, panitia mengumumkan pemenang Santri Berprestasi Nurul Jadid dan pemenang Gebyar Hari Santri Nasional. Penobatan para pemenang disaksikan oleh seluruh santri peserta upacara dengan harapan dapat memotivasi semangat berprestasi dan berkarya santri di berbagai disiplin ilmu selama mondok di Pondok Pesantren Nurul Jadid.

 

(Humas Infokom)

Kesibukan Santri Nurul Jadid Sehari Jadi Menteri Agama RI di Jakarta

nuruljadid.net – Kamis (21/10) santri Nurul Jadid Afi Ahmad Ridho resmi disambut oleh Menteri Agama Republik Indonesia K.H Yaqut Cholil Qoumas di Ruang Kerja Menteri Agama Lantai 2, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) RI Jalan Lapangan Banteng Barat 3-4 Jakarta Pusat. Ridho tidak sendiri namun didampingi Ghufron Ihsan (santri Almuhajirin III, Puwakarta) dan Nur Winda (santri DDI Salman Allakuang Sidrap).

Sebelum berangkat Ridho sowan ke kiai untuk meminta restu dan nasehat sebelum berangkat ke Jakarta didampingi oleh guru MA Nurul Jadid Ustaz Ahmad Khoisol, SP. Ridho juga tidak pernah berekspektasi akan menjuarai sayembara tersebut. “Enggak nyangka saya bisa lolos menjadi pemenang,” kata Ridho kepada nuruljadid.net.

Ridho yang merupakan jebolan Santri Berprestasi Nurul Jadid tahun 2020 ini mengaku tidak merasa grogi bahwa akan menjabat menjadi Menteri Agama RI meskipun hanya sehari. Hal ini berkat pengalaman organisasi yang ia tekuni yaitu sebagai presiden Intelligent Student Organization (ISO), Ketua Majelis Perwakilan Kelas (MPK) di madrasah, dan terdaftar sebagai pengurus komisariat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) di Pondok Pesantren Nurul Jadid. Setumpuk pengalaman organisasi ini merupakan manifestasi nilai dari salah satu poin Panca Kesadaran Santri yaitu Kesadaran Berorganisasi.

(Afi Ahmad Ridlo ketika bersilaturrahmi dengan Menag Gus Yaqut di Ruang Kerja Menteri Agama)

Kesibukan Ridho Sehari Menjadi Menteri Agama dimulai tepat pukul 08.00 WIB diawali bersilaturahmi dengan Direktur Jenderal Pendidikan Islam dan Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren hingga pukul 08.45 WIB. Pada pukul 09.00 WIB, Ridho bersilaturahmi langsung dengan Menteri Agama Gus Yaqut dilanjutkan dengan prosesi santri sehari menjadi menteri.

Mengangkat peluang dan potensi pemberdayaan alumni pesantren untuk lebih produktif menjadikannya keluar sebagai pemenang ini saat bertemu Menag Yaqut, juga menyampaikan aspirasi guru madrasah di daerahnya agar Kemenag lebih memperhatikan nasib pahlawan Pendidikan tersebut.

(Afi Ahmad Ridlo ketika menemui kunjungan Rektor IAIN Pontianak Dr. Syarif)

Tak sampai di situ, Ridho juga ditugaskan untuk memimpin Rapim bersama seluruh Dirjen, Tenaga ahli, dan Staf Khusus Menteri Agama. Pukul 13.00 WIB, Ridho mengikuti forum penyampaian visi “Pesantren Masa Depan” dan dialog dengan pejabat Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren. Bahkan Ridho Ketika itu sempat menerima kunjungan Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak Dr. Syarif.

Setelah mengunjungi Katedral sebagai bagian dari rangkaian acara sore ini. Rencananya kegiatan hari ini akan ditutup dengan makan malam bersama Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren serta para kasubdit di hotel tempat Ridho menginap.

Besok Ridho akan mengikuti Upacara Peringatan Hari Santri Nasional bersama Menag Gus Yaqut di halaman Kantor Kementerian Agama dan acara puncak Santriversary pada malam harinya di Aula HM. Rasjidi.

 

(Humas Infokom)

KH. Fahmi AHZ Gembleng Spiritual Santri Lewat Safari Sholawat 40 Malam

nuruljadid.net – Awal memasuki bulan Robiul Awwal 1443 H bertepatan tanggal 08 Oktober 2021, Biro Kepesantrenan Pondok Pesantren Nurul Jadid yang dipimpin oleh KH. Fahmi AHZ mengadakan Safari Sholawat selama 40 malam dengan pembacaan Simtuddurror di setiap wilayah asrama santri putra pusat secara bergilir.

Kepala Biro Kepesantrenan KH. Fahmi AHZ menyampaikan safari sholawat ini adalah sebuah bentuk Riyadah Maulid selama 40 malam dengan harapan terbentuknya karakter luhur santri Nurul Jadid.

“Kami mengadakan Safari Maulid sebagai bentuk riyadah santri dan pengurus di bulan Maulid agar ada perbaikan karakter, hati dan jiwa dari masing-masing pribadi santri. Ini juga merupakan kegiatan pembinaan karakter baik untuk santri di bulan yang mulia ini,” dawuh KH. Fahmi AHZ.

(Kepala Biro Kepesantrenan KH. Fahmi AHZ bersama Kepala Biro Pendidikan K. Moh. Imdad Robbani didampingi ustadz Misbahul Munir Ratib dan Ustadz Musthofa saat pembacaan simtudduror)

Safari sholawat dilakukan setiap malam ba’da isyak oleh seluruh pengurus pesantren dan santri di asrama wilayah yang sebelumnya telah terjadwal. Nampak juga Kepala Biro Pendidikan K. Moh. Imdad Robbani ikut membersamai kegiatan safari sholawat di beberapa asrama wilayah. Sholawat Nabi yang dibawakan adalah Sholawat Simtudduror karangan Habib Ali Bin Muhammad Alhabsyi. Kegiatan ini bisa diikuti oleh seluruh pengurus pesantren dan wali asuh yang tidak udzur.

Santri dan pengurus menyambut kegiatan Safari Sholawat ini dengan antusias sebagaimana disampaikan oleh Ustaz Misbahul Munir Ratib. “Alhamdulillah kegiatan ini sangat positif dan direspon baik oleh santri serta pengurus asrama sehingga dapat berjalan dengan lancar dalam rangka menghidupkan bulan kelahiran manusia mulia Nabi Muhammad SAW.” ungkap ustaz Misbah.

Selain itu, banyak hikmah dan keutamaan dengan datangnya bulan robiul awal atau maulid ini yaitu disunnahkan perbanyak membaca sholawat, banyak berkah karena banyak majelis digelar untuk memperingati hari kelahiran Nabi, meningkatkan kecintaan kita kepada Rosulullah, mendapatkan rahmad dari Allah SWT, dan perbanyak amal kebaikan kepada sesama makhluq baik hewan, tumbuhan, lebih-lebih kepada manusia. Semoga kita semua tergolong ummat yang mendapatkan syafaat Nabi Muhammad SAW sampai hari kiamat beserta ridho Allah SWT.

(Humas Infokom)

Gagal Libur, Nurul Jadid Gelar Gebyar Hari Santri Nasional

nuruljadid.net – Pasca surat edaran peniadaan liburan Maulid, Panitia Hari Santri Nasional ke-6 tahun 2021 Pondok Pesantren Nurul Jadid menggelar Gebyar Hari Santri Nasional dengan berbagai macam rangkaian kegiatan edutainment mulai dari perlombaan akademik, keagaman, sastra sampai dengan lomba kreativitas literasi santri.

Gebyar HSN 2021 ini merupakan kegiatan gabungan antara Panji Pelopor dan Forum Komunikasi OSIS (FKO) Nurul Jadid di bawah koordinasi Bagian Humas dan Protokoler (Humpro) Pondok Pesantren Nurul Jadid. Kegiatan yang digelar selama hampir sebulan ini dimulai sejak tanggal 07 s.d 26 Oktober 2021 nanti.

Adapun rangkaian kegiatan Gebyar HSN ini meliputi Pemilihan Santri Berprestasi, Lomba Karya Sastra Santri, Lomba Karya Insan Pers Siswa, Lomba Cerdas-Cermat, Seminar HSN, Malam Maulid Agung, Upacara HSN dan Penobatan Pemenang, Live Special Maulid dan diakhiri dengan Nonton Bareng Film Santri.

Ketua Panitia Ahmad Zainul Khofi menyamaikan tujuan pelaksanaan Gebyar HSN ini untuk memeriahkan dan menyambut peringatan Resolusi Jihad atau Hari Santri Nasional sekaligus Bulan Kelahiran Nabi.

“Tujuan kami menggelar Gebyar HSN ini selain untuk memeriahkan peringatan HSN juga menghidupkan bulan kelahiran Nabi serta memberikan hiburan kepada santri Nurul Jadid dengan perlombaan mengasah bakat dan kompetensi mereka agar lupa dengan kecewa karena gagal libur Maulid,” ungkap Khofi kepada nuruljadid.net

Peringatan Hari Santri Nasional merupakan kegiatan rutin tahunan pesantren untuk mengenang perjuangan dan pengorbanan para syuhadak yang mengorbankan harta benda dan bahkan nyawanya demi kemerdekaan Bangsa Indonesia.

Harapannya Santri Pondok Pesantren Nurul Jadid dapat merefleksikan nilai dan semangat juang kiai dan santri terdahulu yang loyal dan berintegritas untuk Agama, Nusa dan Bangsanya. Karena seyogyanya santri adalah bagian dari elemen bangsa yang juga bertanggung jawab mengisi kemerdekaan dengan karya dan kontribusi nyata demi kemaslahatan bersama.

 

(Humas Infokom)