Nurul Jadid Peringati Resolusi Jihad dengan Upacara Terbatas

nuruljadid.net – Hari Santri Nasional yang diselenggarakan setiap tahun sejak diresmikan oleh Presiden Joko Widodo tahun 2015 menjadi hari penting bagi santri di seluruh Indonesia. Hari Santri adalah momentum Resolusi Jihad para kiai dan santri terdahulu dalam mengawal kemerdekaan Bangsa Indonesia yang puncaknya pada tanggal 10 November 1945.

Di hari santri nasional tahun ini, Pondok Pesantren Nurul Jadid tetap mengadakan upacara terbatas yang melibatkan pimpinan dan pengurus pesantren, pihak Universitas Nurul Jadid, kepala-kepala biro, kepala-kepala bagian dan sub bagian, kepala-kepala bidang dan kepala badan serta lembaga di lingkungan Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Upacara dimulai tepat pukul 07.30 WIB sesuai jadwal yang telah ditentukan setelah sebelumnya dilakukan gladi bersih untuk memastikan segala sesuatunya siap untuk siaran langsung. Pelaksanaan upacara bertempat di halaman MA Nurul Jadid yang diikuti oleh santri perwakilan asrama putra pusat yang mayoritas dari program Idadiyah dan Awwaliyah.

(Paskibraka 22 sesaat setelah melakukan pengibaran bendera pada acara Hari Santri Nasional ke-6 tahun 2021)

Pengibaran bendera merah putih berjalan dengan spektakuler dan khidmat yang dibawakan oleh Pasukan Pengibar Bendera (Paskibraka) 22. Jumlah 22 merupakan interpretasi tanggal lahirnya resolusi jihad. Paskibraka 22 adalah santri pilihan Pondok Pesantren Nurul Jadid yang digembleng intensif oleh Resimen Mahasiswa (Menwa) Universitas Nurul Jadid.

Tim paduan suara Excellent Mars Club (EMC) SMA Nurul Jadid ambil peran menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya untuk mengiringi pengibaran bendera dengan sangat baik. Tidak hanya itu, tim padus ini juga menyanyikan lagu mars Nurul Jadid, Syubbanul Wathon dan lagu Hari Santri Nasional.

Prosesi upacara berjalan dengan lancar dan khidmat. Kepala Biro Pendidikan Dr. K. Moh. Imdad Rabbani, M.Th.I bertindak selaku Inspektur Upacara dalam amanat upacara mengajak kita semua dalam memperingati resolusi jihad untuk tetap mengobarkan semangat juang.

“marilah dalam memperingati Hari Santri ini, resolusi jihad yang dicanangkan oleh hadratussyeikh KH. Hasyim Asy’ari, hari ini kita konversi. Kalau dulu resolusi jihad adalah kewajiban fardu ‘ain dimana santri datang ke Surabaya ikut berperang mempertaruhkan nyawa membela negeri ini. Saat ini, jihad kita adalah jihad belajar dalam pengertian seluas-luasnya,” dawuh K. Moh. Imdad Robbani

Kiai Imdad menambahkan, mengikuti upacara bendera HSN ini merupakan proses pendidikan dan proses belajar, karena setiap peserta yang hadir harus bersabar berdiri menunggu upacara selesai. Dalam bersabar kita harus bisa menghilangkan ego untuk tidak mengeluh, yang semuanya itu adalah termasuk riyadhoh.

Pada penghujung upacara, panitia mengumumkan pemenang Santri Berprestasi Nurul Jadid dan pemenang Gebyar Hari Santri Nasional. Penobatan para pemenang disaksikan oleh seluruh santri peserta upacara dengan harapan dapat memotivasi semangat berprestasi dan berkarya santri di berbagai disiplin ilmu selama mondok di Pondok Pesantren Nurul Jadid.

 

(Humas Infokom)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *