Pos

Pagelaran Seni Budaya Santri pada Opening Ceremony Bulan Lomba Tahun 2022

nuruljadid.net – Kamis, 06 Januari 2022, Pondok Pesantren Nurul Jadid gelar Opening Ceremony bulan lomba dalam rangka memperingati Haul Masyaikh dan Harlah ke 73. Kegiatan ini terpisah antara putra dan putri meski diselenggarakan pada waktu yang bersamaan. Tahun ini acara pembukaan bulan lomba putri dimeriahkan dengan penampilan kreativitas seni budaya daerah oleh santri bertempat di Aula II Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Kegiatan opening ceremony ini dihadiri oleh seluruh santri putri Nurul Jadid. Pembukaan acara berlangsung dengan meriah karena terdapat empat MC dengan 4 bahasa berbeda yaitu bahasa Indonesia, Arab, Inggris, dan Mandarin. Sebelum acara dimulai, dimeriahkan dengan kreasi sholawat dari perwakilan wilayah Az-Zainiyah (Dalbar).

(Empat Master of Ceremony dengan empat bahasa yang berbeda sedang tampil membawakan acara di pentas Aula II Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Tujuan diadakannya acara ini ialah untuk menggali dan menemukan bakat, potensi dan kreativitas santri sehingga para santri dapat mengembangkan keterampilannya. “Kegiatan ini (bulan lomba) bagus dan sangat bermanfaat untuk menggali bakat dan potensi santri, tapi perlu diperhatikan, lomba-lomba yang diadakan tidak boleh mengganggu kegiatan santri di Pesantren” ungkap ustazah Sri Wahyuni selaku ketua panitia Haul Masyayikh dan Harlah ke-73 Pondok Pesantren Nurul Jadid putri.

(Penampilan Kreasi Sholawat Santri Putri wilayah Az-Zainiyah (Dalbar) pada acara opening ceremony Bulan Lomba memperingati Haul Masyayikh dan Harlah ke-73 Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Lomba-lomba yang diadakan diperuntukkan bagi seluruh lembaga yang berada di bawah naungan Pondok Pesantren Nurul Jadid mulai dari tingkat SLTP sampai tingkat SLTA. Hal baru dalam pagelaran bulan lomba tahun ini ialah menambahkan beberapa jenis lomba di tingkat wilayah putri.

Semua santri dituntut bekerja keras menampilkan yang terbaik dan memperjuangkan lembaga serta wilayah mereka masing-masing untuk mendapatkan piala bergilir yang memang sudah sejak dulu ada di tahun-tahun sebelumnya. Lembaga yang mendapatkan piala tersebut adalah lembaga yang mendapat gelar “Juara Umum dan Favorit”.

Acara pembukaan ini berjalan dengan lancar dan tanpa kendala apapun dan harapannya membangkitkan antusiasme para santri yang hadir dalam acara opening ceremony bulan lomba tersebut.

Acara ini di tutup dengan doa, yang kemudian dilanjutkan dengan penampilan Tarian Saman dari wilayah Mawaddah dan penampilan Teater Sanggar Alif dari Unggulan Bahasa SMA Nurul Jadid.

(Tater Sanggar Alif Program Bahasa Unggulan Bahasa SMA Nurul Jadid hadir menghibur santri dalam pembukaan Bulan Lomba putri)

Pagelaran kreasi sholawat, Tari Saman dan Teater berhasil memukau santri dan tamu undangan yang hadir. Karena ini merupakan sajian hiburan yang jarang diselenggarakan. Konsep yang diangkat adalah kolaborasi seni budaya yaitu kesislaman, kebudayaan dan kesenian.

 

(Humas Infokom)

KH. Hefny Rozaq Resmi Buka Bulan Lomba: Santri Harus Junjung Sportivitas dan Akhlaqul Karimah

nuruljadid.net – Kepala Lembaga Motivasi Nurul Jadid (LMNJ) KH. Hefny Rozaq membuka Bulan Lomba dalam rangka memeriahkan Haul Masyayih dan Harlah ke-73 Pondok Pesantren Nurul Jadid secara resmi pada hari Kamis (07/01) di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid. Bulan Lomba merupakan kegiatan rutinan yang digelar setahun sekali untuk memeriahkan Haul Masyayikh dan Harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid serta sebagai ajang santri untuk unjuk diri di bidang keagamaan, keolahragaan, dan keilmuan.

KH. Hefny Rozaq mewakili pimpinan pesantren dalam sambutannya menuturkan bahwa bulan lomba merupakan event yang ditunggu-tunggu oleh santri. “Adanya event bulan ini sebagai wadah bagi santri untuk mengekspresikan bahwa masing-masing santri memiliki potensi untuk berprestasi. Tidak ada satupun santri yang tidak memiliki harapan untuk berprestasi, semua santri Nurul Jadid hebat-hebat karena dididik oleh guru yang hebat,” tutur beliau.

Beliau juga menambahi betapa pentingnya menjaga akhlaq dalam berlomba, sehingga beliau menghimbau kepada santri untuk tetap sportif dan menghadapi momentum bulan lomba dengan sikap bahwa lomba ini hanyalah kegiatan hiburan bagi santri.

“Dalam berlomba, anggaplah lomba ini sebagai hiburan. Jangan terlalu dibawa masuk ke hati. Karena hati kita seharusnya hanya berisi para guru, pengasuh, dan tentunya Allah SWT dan Rasulullah. Lomba ini adalah aktivitas rutinan yang harusnya kita anggap sebagai sesuatu menarik yang menghibur,” ungkap beliau saat sambutan.

(KH. Hefny Rozaq menyampaikan sambutan sekaligus membuka secara resmi Bulan Lomba memperingati Haul Masyayikh dan Harlah ke-73 Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Beberapa pesan penting yang disampaikan oleh KH. Hefny Rozaq sebagai motivasi bagi santri dalam menghadapi bulan lomba. “Pesan yang ingin saya sampaikan, kalah menang itu adalah sunnatullah. Tidak ada yang namanya lomba itu tidak ada kalah dan menang, karena pada akhirnya pasti akan ada yang kalah dan ada yang menang. Mari kita junjung tinggi sportivitas dan akhlaq kita, siapapun yang kalah dan menang adalah saudara kita, saudara se-Nurul Jadid, saudara sesama Islam dan sesame manusia. Siapapun yang menang nanti kita support, siapa tau bisa mengikuti perlombaan pada jenjang yang lebih besar lagi,” pesan beliau memotivasi ribuan santri yang hadir pada acara tersebut.

Beliau berharap, Bulan Lomba juga dapat memunculkan benih-benih santri berprestasi. Maka dari itu, beliau mengajak para santri untuk saling memberikan dukungan dan semangat, karena kehebatan seseorang dimulai dari semangat atau ghirrah, baik semangat pemain maupun para supporter-nya.

Tak lupa, KH. Hefny Rozaq juga mengingatkan para santri untuk menauladani akhlak para masyayikh dan pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid. “Tidak lupa saya ingatkan kembali kepada seluruh santri untuk menauladani akhlak yang dicontohkan para masyayikh khususnya pengasuh dan para asatiz-asatizah. Karena saya yakin tanpa barokah dari beliau-beliau kita tidak bisa meraih prestasi seperti sekarang ini. Saya ingin santri pulang tidak hanya membawa ilmu saja, tetapi juga akhlak seperti yang dicontohkan oleh Pengasuh kita,” tutup beliau dalam sambutannya.

 

(Humas Infokom)

Pembukaan Bulan Lomba Harlah ke-73 Berlangsung Epic dengan Digital Creativity Skill

nuruljadid.net – Bulan lomba dalam rangka memperingati Haul masyayikh dan Harlah ke-73 Pondok Pesantren Nurul Jadid, panitia awali kegiatan dengan menggelar opening ceremony yang epic dengan sajian audio-video disertai efek dan sentuhan kreativitas digital skill yang luar biasa berhasil memukau santri dan tamu undangan yang hadir kemarin malam kamis (06/01/22) di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid untuk putra dan Aula II untuk putri.

Serangkaian iringan sholawat dilantunkan oleh grup banjari Muhibbus Sholawat menggema seluruh ruangan sebagai pembuka sebelum acara ceremonial dimulai. Beberapa judul sholawat dilantunkan dan  dibawakan dengan indah dan syahdu oleh Muhibbus Sholawat atau yang biasa dikenal Firqah Hadrah Az-Zainiyah (Firhaz) sehingga santri dan tamu undangan yang hadir mendengarkan dengan khidmad.

Acara ini dihadiri oleh Kepala Lembaga Motivasi Nurul Jadid (LMNJ) Dr. KH. Hefniy Rozaq, Kepala Bidang Kesenian dan Olahraga (BKOS) KH. Maimun Wafi, kepala-kepala wilayah dan seluruh santri Nurul Jadid baik pusat maupun satelit. Hingga ruangan Aula begitu padat namun acara tetap dapat berjalan meriah.

Pembukaan bulan lomba tahun ini lebih meriah dari tahun sebelumnya. Karena ada inovasi baru dalam rangkaian acaranya seperti introducing video sebelum MC memasuki tempat acara, MC terdiri dari 3 orang dengan 3 bahasa yang berbeda (Indonesia, Inggris, dan Arab), dan penampilan audio-video special Ost. Bulan lomba karya santri nurul jadid yang berjudul “semangat harapan”. Dimana inovasi tersebut membuat para santri terpukau menatapnya.

(KH. Hefniy Razaq sedang memberikan sambutan di acara Pembukaan Bulan Lomba)

KH. Hefniy Razaq dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelaksanaan bulan lomba merupakan hiburan dan momentum santri untuk mengekspresikan potensi dirinya.

“Bulan Lomba adalah bulan yang ditunggu-tunggu oleh para santri. Karena bulan lomba ini merupakan ekspresi para santri untuk menampakkan bahwa masing-masing santri punya potensi untuk berprestasi,” tuturnya.

Selain itu, beliau juga mengajak para santri agar tetap menjunjung akhlaqul karimah, “Pada saat berkompitisi di bulan lomba santri Nurul Jadid harus tetap menjaga akhlaqul karimah sehingga dalam perlombaan nanti, siapapun yang kalah dan menang kita tetap saudara, yakni saudara sesama santri, sesama Islam dan saudara sesama manusia. Karena perlombaan ini sebagai hiburan yang tentunya ada yang kalah dan ada yang menang,” imbuhnya.

Event bulan lomba merupakan hiburan maka perlu disikapi dengan baik, positif dan dijalankan dengan sportif. Karena kegiatan ini merupakan bagian dari langkah-langkah pesantren untuk melahirkan bakat dan potensi santri untuk dikembangkan lebih lanjut.

(KH. Hefniy Razaq (kiri) nampak sedang memukul gong berarti acara Bulan Lomba resmi di buka)

Bulan lomba dalam rangka memperingati Haul Masyayikh dan Harlah ke-73 Pondok Pesantren Nurul Jadid itu dibuka secara resmi oleh KH. Hefniy Razaq dengan pembacaan surat Al-Fatihah bersama dan dilanjutkan pemukulan gong sebagai bentuk simbolis bahwa Bulan Lomba sudah resmi dibuka dan dimulai.

Kategori lomba yang dihelat terbagi menjadi tiga, pertama keilmuan; kedua keagamaan dan ketiga keolahragaan.

Prosesi pembukaan berjalan dengan lancar, meriah dan khidmat. Setelah hampir dua jam kegiatan berakhir dan diakhiri dengan doa yang dimpin oleh KH. Makki Maimun Wafi.

 

(Humas Infokom)

Awali Tahun 2022, Nurul Jadid Perkuat Langkah dengan Evaluasi dan Koordinasi

nuruljadid.net – Bagian Perencanaan dan Evaluasi Sekretariat Pondok Pesantren Nurul Jadid mengadakan Rapat Evaluasi dan Koordinasi Pengurus pada Minggu (02/01/22) pagi di Aula Mini Universitas Nurul Jadid yang dipimpin oleh Wakil Kepala Pesantren KH. Najiburrahman Wahid. Rapat Koordinasi ini merupakan agenda rutin untuk mengoptimalkan kinerja pengurus pesantren.

Sebagaimana Sekretaris Pesantren H. Faizin Syamwil menuturkan, “pelaksanaan rapat koordinasi merupakan salah satu upaya untuk mengevaluasi dan mengoptimalkan kinerja pengurus serta memperbaiki pola-pola kinerja yang sudah dilaksanakan sebelumnya seperti pelaksanaan strategi, evaluasi dan lain sebagainya. Upaya tersebut sangat membutuhkan pemikiran-pemikiran dari tiap satker sehingga apa yang sudah direncanakan bisa dijalankan sepenuhnya,” tuturnya.

Rapat tersebut dilaksanakan dengan system hybrid dimana sebagian pengurus yang berhalangan hadir secara langsung dapat mengikuti secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting dihadiri oleh seluruh satuan kerja putra dan putri Pondok Pesantren Nurul Jadid dan dipimpin oleh Wakil Kepala Pesantren KH. Najiburrahman Wahid dan Sekretaris Pesantren H. Faizin Syamwil sebagai moderator rapat.

Terdapat dua pembahasan dalam rapat tersebut. Pertama, yakni terkait pola pembinaan asrama i’dadiyah yang merupakan asrama khusus bagi santri baru. Nantinya mereka akan diberikan pembinaan secara khusus selama kurun waktu tiga bulan. Pembinaan tersebut meliputi kompetensi dasar yang harus kuasai oleh santri, yakni materi tentang furudul ainiyah dan baca tulis Al-Qur’an.

Untuk menyambut program dimaksud, calon guru I’dadiyah akan diberikan pembinaan terlebih dahulu dan diseleksi oleh Biro Pendidikan yang bekerjasama dengan Biro Kepesantrenan. Tujuanya tak lain untuk maksimalisasi pembinaan santri baru dan mencetak output yang berkualitas sesuai standar yang telah ditentukan. Kedua, yakni terkait rencana sekaligus wacana perubahan pembinaan santri yang akan menyesuaikan berdasarkan jurusan dan kompetensi keahlian pada disiplin ilmu tertentu.

Faizin Syamwil juga dalam diskusi rapat menginstruksikan agar penataan mahrom disegerakan, “Penataan kembali mahrom dari perwilayah menjadi satu mahrom terpusat, harus segera dilaksanakan,” pintanya saat rapat.

Selain itu, “laporan yang sudah disampaikan bisa dijadikan informasi dalam perbaikan dan peningkatan kinerja pengurus pesantren,” imbuhnya.

Rapat yang berlangsung kurang lebih berkisar 4 jam tersebut berjalan dengan lancar dan khidmat serta diakhiri dengan pembacaan surah al-ashr.

 

(Humas Infokom)

Angkat Biografi KH. Hasan Abdul Wafi, Santri Nurul Jadid Raih ‘Esai Masyayikh Terbaik’ Festival Media Pondok Jatim

nuruljadid.net – Santri Nurul Jadid mengangkat biografi KH. Hasan Abdul Wafi pengawas Pondok Pesantren Nurul Jadid tahun 1984-2000 yang juga masyhur atas karya Sholawat Nahdliyah-nya ini berhasil menjadi Esai Masyayikh Terbaik pada Festival Media Pondok Jawa Timur bulan lalu tepatnya 26 Desember 2021.

Festival Media Pondok Jatim ini merupakan sebuah platform dakwah dan media silaturrahmi antar pesantren yang memberikan apresiasi kepada insan pesantren di bidang media kreatif dan edukatif. Tuan rumah Festival Media Pondok Jatim tahun 2021 ini dilaksanakan di Pondok Pesantren Manbaul Hikam Putan Tanggulangin Sidoarjo.

Pagelaran malam penganugerahan Festival Media Pondok Jatim berlangsung meriah. Festival ini diikuti oleh perwakilan pesantren dan peserta dari berbagai daerah di Jawa Timur. Berbagai lomba dikompetisikan diantaranya Film Pendek, Arransemen Mars Media Pondok Jatim, Esai Biografi Masyayikh dan Fotografi.

Acara ini dihadiri Pengasuh Pondok Pesantren Manbaul Hikam Sidoarjo KH. Wahid Harun, Direktur TV9 Hakim Jaily, Sutradara film sarung Grantika Pujianto, termasuk sutradara nasional Gus Danial Rifki yang hadir melalui virtual zoom.

(Screenshot pengumuman nominasi lomba esai masyayikh pada Festival Media Pondok Jatim di Youtube Channel Pondok Jatim)

Pondok Pesantren Nurul Jadid tahun ini hanya mengikuti satu jenis lomba yaitu lomba esai masyayikh. Alhasil, karya saudara Reval Mhaulana Aminullah santri Nurul Jadid berhasil keluar sebagai Biografi Masyayikh Terbaik mengalahkan peserta dari pesantren-pesantren terbaik di Jawa Timur lainnya.

Nominasi lomba esai masyayikh pada Festival Media Pondok Jatim ini antara lain Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton dengan judul karya “Biografi KH. Hasan Abdul Wafi Sang Penyusun Sholawat Nahdliyah”; Pondok Pesantren Sabilurrosyad Gasek Malang dengan karya “Kiai Murtadlo: Sosok Inspirator Bagi Lentera Kehidupan”; Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-ien Ngunut judul karya “Wanita Istimewa di Balik Lentera Cahaya”; Ma’had Aly Salafiyah Syafi’iyah Situbondo dengan karya “KHR. As’ad Syamsul Arifin Sang Mediator Berdirinya Nahdlatul Ulama”.

(Trofi dan piagam penghargaan atas karya esai masyayikh terbaik pada Festival Media Pondok Jatim oleh santri Nurul Jadid)

Berikut adalah daftar Pondok Pesantren yang memperoleh penghargaan pada masing-masing kategori lomba, yaitu:

  1. Film Terbaik: PP. Sabilurrasyad Malang
  2. DOP Terbaik: PP. Temulus Ngawi
  3. Skenario Terbaik: PP. MIA Boyolangu, Tulungagung
  4. Film Tervaforit: PP. Hidayatul Mubtadien Ngunut, Tulungagung
  5. Arrasemen Mars MPJ: PP. Darusalam Trenggalek
  6. Biografi Masyayikh Terbaik: PP. Nurul Jadid Paiton
  7. Fotografi Terbaik subtema Khidmah: PP. Hasan Jufri Gresik
  8. Fotografi Terbaik subtema Masyayikh: PP. Annuqoyah Latee Sumenep
  9. Fotografi Terbaik Subtema Tarbiyah: PP. Al Falah Putri Jember.

 

(Humas Infokom)

Penghujung Tahun, 90% Lebih Santri Telah Divaksin, Tanda Akhir Vaksinasi di Nurul Jadid

nuruljadid.net – Jelang akhir 2021, wakil pelaksana harian klinik Az-Zainiyah Ahmad Kholid Fauzi mengatakan bahwa program vaksinasi di Pondok Pesantren Nurul Jadid telah berhasil mencapai persentase lebih dari 90% santri divaksin. Gencatan vaksinasi terakhir dilaksanakan pada Selasa kemarin (28/12) bertempat di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Kegiatan vaksinasi terakhir kemarin merupakan vaksinasi kesekian kalinya yang diadakan oleh Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid bekerjasama dengan beberapa pihak terkait. Awalnya, Klinik Az-Zainiyah menargetkan hanya 70% santri saja yang akan disuntik vaksin karena di awal terdapat resistensi yang cukup tinggi dari banyak pihak, namun alhamdulillah saat ini sudah mencapai lebih dari 90% atau lebih dari 9000 santri serta pengurus telah divaksin. Pihak Klinik mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bekerja sama membantu dalam menyukseskan program ini.

“Per hari ini, Pondok Pesantren Nurul Jadid sudah mencapai lebih dari 90% santri yang telah disuntik vaksin. Semua ini bisa dicapai berkat upaya dan kerja sama dari semua pihak, terlebih kepada santri yang mau datang untuk vaksinasi,” tutur Kholid.

(Santri putra tengah menjalani prosedur kesehatan sebelum melakukan suntik vaksinasi oleh tenaga kesehatan Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid)

Meskipun demikian, mengingat ditemukannya 1 kasus transmisi lokal Omicron di Indonesia yang bisa menyebabkan angka kenaikan kasus cenderung lebih cepat, Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid menghimbau kepada seluruh santri untuk tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku sebagai bentuk ikhtiar menghadapi pandemi Covid-19 ini khususnya ketika keluar pesantren dan atau bertemu orang dari luar pesantren.

“Melihat perkembangan Virus Covid-19 yang saat ini sudah bertransmisi di Indonesia menciptakan virus varian baru, yaitu jenis Omicron, cenderung terjadi penyebaran lebih cepat dari varian delta meski tingkat keparahannya lebih ringan, maka santri dan seluruh masyarakat pesantren harus tetap menegakkan protokol kesehatan,” tegas Kholid.

(Santri putra terlihat sedang melakukan tahap rekam data diri oleh petugas administrasi program vaksinasi Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid)

Semua upaya tetap harus dilakukan oleh garda terdepan kesehatan Santri Nurul Jadid Klinik Az-Zainiyah untuk memastikan kesehatan warga Pondok Pesantren Nurul Jadid, meski situasi pandemi di Indonesia belum juga usai, khususnya di Pondok Pesantren Nurul Jadid, akan tetapi harus terus diwasapadai dan semoga tetap terkendali meskipun tingkat vaksinasi sudah cukup tinggi.

 

 

(Humas Infokom)

SMANJ Juara Umum Nasional Setelah Sapu Bersih Piala Kejuaraan Aritmetika

nuruljadid.net – Peserta Didik Sekolah Menengah Atas (SMA) Nurul Jadid berlaga di kompetisi tingkat nasional Pekan Soshum yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Sosial Humaniora (BEM FSOSHUM) Universitas Nurul Jadid Probolinggo. Pada perlombaan tersebut, SMA Nurul Jadid berhasil memborong 5 kejuaraan di dua kategori lomba berbeda dan mendominasi sebagai juara umum Pekan Soshum tahun 2021.

Kompetisi Pekan Soshum ini sudah menjadi kegiatan tahunan bagi Organisasi Mahasiswa BEM Fakultas Soshum sebagai mahasiswa pengukir peradaban di Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo. Tujuan diselenggarakan kegiatan lomba ini untuk mewadahi kreativitas dan mendukung bertumbuhkembangnya pelajar prestatif melalui kegiatan kreatif mahasiswa ini. BEM Fsoshum mengadakan 4 kategori perlombaan dan 2 kegiatan lainnya yaitu Debat Hukum, English Speech, Aritmetika dan Poster tingkat Nasional, sedang 2 kegiatan lainnya Seminar dan Bazar.

Menariknya, pada bidang lomba aritmetika, 3 peserta didik SMANJ berhasil menyapu bersih seluruh piala kejuaraan, masing-masing Najmi Umar Fauzi (XII IPA 1) sebagai Juara 1, Mohamad Fakhri Nailul Huda (XII IPA 1) sebagai Juara 2, dan Anizatul Fauziah (XI IPA 3) sebagai Juara 3.

Selama mengikuti perlombaan, beberapa peserta didik SMANJ menghadapi sedikit kendala saat persiapan. Dua juarawan kelas akhir ini mengaku cukup kesulitan untuk membagi waktu antara melakukan persiapan untuk lomba dan Ujian Proposal Tugas Akhir Penelitian kelas XII. “Selain mempersiapkan kematangan diri untuk mengikuti lomba, kami juga dibenturkan dengan persiapan Ujian Proposal Tugas Akhir Penelitian. Sehingga kami dipaksa lebih ekstra bisa membagi waktu saat itu,” ujar salah satu peserta Najmi Umar Fauzi.

Ditanya ihwal perlombaan, mereka mengaku bahwa perlombaan bidang aritmetika tingkat nasional ini memiliki persaingan yang cukup sulit, karena mereka harus menghadapi pesaing yang tidak mudah. Meski bergitu, mereka bersyukur karena perjuangannya selama ini mengikuti pendalaman di kelas intensif IPA dapat memberikan hasil yang maksimal.

“Alhamdulillah kami bertiga bersyukur bisa memenangkan lomba ini dengan sempurna, kerja keras kami berbuah manis. Meskipun kejuaraan ini bukan inti dari pembelajaran kami melainkan penguasaan ilmu untuk bekal hidup kami ke depan,” imbuh Mohamad Fakhri Huda dan diamini oleh kedua temannya yang lain ketika diwawancarai oleh tim infokom nuruljadid.net

Tidak hanya itu, pada event yang sama mereka juga berhasil mengharumkan almamater SMANJ pada kategori lomba Pidato Bahasa Inggris. Pada kategori lomba ini, mereka berhasil menyabet dua piala diantaranya, Diva Nia Hamzah (X BHS 2) sebagai Juara 3, dan Zahfa Jelita Humairoh (X BHS 2) sebagai Juara Harapan 2.

Berkat capaian prestasi tersebut, Kepala SMA Nurul Jadid Didik P. Wicaksono, S. Sos., M.Pd. sangat bersyukur dan memberikan apresiasi kepada seluruh siswa berprestasi, guru pembina, dan seluruh warga sekolah yang turut berpartisipasi dan mendukung atas keberhasilan ini. “Saya sangat bersyukur Alhamdulillah proses Pendidikan dan pembinaan peserta didik di SMANJ berhasil melahirkan para jawara di bidangnya masing-masing. Harapannya ini akan menjadi inspirasi bagi tidak hanya peserta didik namun juga guru sebagai pendidik dan pendamping mereka berkembang dan belajar selama di sekolah,” tutur Bapak Didik P. Wicaksono, S.Sos., M.Pd.

 

(Humas Infokom)

Muhibbus Sholawat Bawa Pulang Trophy Juara 1 Festival Al-Banjari se Jawa Timur

nuruljadid.net – Grup Shalawat Muhibbus Sholawat (MS) Pondok Pesantren Nurul Jadid mampu menyisihkan puluhan grup Al-Banjari dalam adu kemampuan pada Festival Al-Banjari Se-Jawa Timur yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) IAI Ibrahimy Banyuwangi. Selama sehari penuh, kamis (23/12/2021) mereka beradu skill memainkan banjari dan melagukan shalawat dengan kemampuan terbaik mereka.

Para peserta berasal dari berbagai daerah baik kabupaten maupun kota se Jawa Timur. Mereka turut menyemarakkan Akhir Tahun dengan berbagai cabang perlombaan tingkat provinsi diantaranya Festival Al-Banjari, Ibrahimy e-Sport, dan Pekan Olimpiade Pelajar (POP) dengan 8 jenis perlombaan sebagaimana disampaikan oleh Presiden BEM IAI Ibrahimy Ainun Najib.

“Kita ada 3 pertunjukkan, yakni Malam Harmony, Pengajian Akbar, dan juga Webinar Nasional. 3 cabang perlombaan, yaitu Festival Al-Banjari, Ibrahimy E-Sport, dan Pekan Olimpiade Pelajar (POP) dengan 8 jenis perlombaan,” papar Ainun.

(Group Muhibbsu Sholawat saat tampil pada Festival Al-Banjari Ibrahimy se Jawa Timur di Banyuwangi)

Setelah persaingan yang ketat dan melelahkan akhirnya dewan juri tetap harus menentukan para pemenang pada Festival Al-Banjari se Jawa Timur tersebut. Dari informasi yang dihimpun oleh tim Infokom nuruljadid.net terdapat lima juara dari perlombaan fesban dimaksud.

Ketiga dari lima juara itu adalah Muhibbus Sholawat Paiton Probolinggo (Juara 1); Grup Alumni Mantan Mojokerto (Juara 2); dan Grup Syauqul Musthafa Jember (Juara 3); Rojju As Syafa’ah Dalwa (Best Hadrah) dan Alimun Syarif Lumajang (Best Vocal).

(Ach. Faqihatus Sholeh saat mewakili group Muhibbus Sholawat bersama pemenang lainnya untuk menerima trofi dan piagam penghargaan)

Para pemenang mendapatkan trofi, piagam penghargaam dan uang pembinaan. Penyerahan penghargaan pemenang dari group Muhibbus Sholawat diwakili oleh Kasubbag. Multimedia Pondok Pesantren Nurul Jadid Ach. Faqihatus Sholeh sekaligus berperan sebagai talent management.

Kesuksesan ini merupakan bentuk keistiqomahan tim Muhibbus Sholawat dalam melatih dan mengembangkan skill mereka di bidang banjari dan vocal dalam membawakan berbagai genre sholawat. Hal ini terbukti Muhibbus Sholawat bersama eNJe Picture Pondok Pesantren Nurul Jadid sangat produktif untuk membuat konten rekaman sholawat dalam memperingati hari besar Islam yang dapat diakses di YouTube Channel Pondok Pesantren Nurul Jadid dan untuk update informasi di akun Instagram @muhibbussholawat_ dan @enjepicture.

 

(Humas Infokom)

Spesial Akhir Tahun, LPBA Nurul Jadid Kembali Koleksi 14 Juara Nasional

nuruljadid.net – Dalam kurun waktu selama dua bulan terakhir sampai dengan akhir tahun 2021, Si Jagoan Bahasa Nurul Jadid Lembaga Pengembangan Bahasa Asing (LPBA) Nurul Jadid kembali mengukir prestasi dengan 14 raihan penghargaan pada kompetisi bahasa tingkat nasional. Kali ini, tidak hanya peserta didik LPBA saja yang berprestasi, tak mau kalah pengurus LPBA Nurul Jadid juga turut menyumbang piala pada deretan koleksi prestasi LPBA sebagai berkah di penghujung tahun 2021.

Setelah menggemparkan bumi Nurul Jadid dengan belasan capaian prestasinya di bulan Oktober. Seakan seperti api tak kunjung padam, LPBA Nurul Jadid kembali menutup bulan November dengan beberapa capaian prestasi, diantaranya Juara 3 Lomba Warta Berita Bahasa Inggris atas nama M. Irsyad Nur Azizi oleh UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Disusul oleh satu teman seperjuangan lainnya pada event yang sama yaitu Ilham Zidni Mubaroq sebagai Juara 2 Lomba Cerita Bahasa Inggris. Di bulan yang sama, Ahmad Firdaus Perdana meraih Juara 1 Lomba Cerita Bahasa Inggris tingkat pelajar dan Zulfikar Prayogi sebagai Juara 1 Lomba Pidato Bahasa Inggris tingkat Mahasiswa pada ajang lomba nasional yang diselenggarakan oleh Universitas Singaperbangsa, Karawang. Menutup bulan November, Rif’an Sauqi menorehkan prestasi akhir di bulan November sebagai Juara 1 Lomba Pidato Bahasa Ingris oleh UIN KH. Achmad Shiddiq Jember.

Tak berhenti disitu, tercatat selama bulan Desember LPBA Nurul Jadid berhasil menorehkan 9 prestasi tingkat nasional. Para jawara tersebut juga sebagai pengurus asrama yakni Zulfikar Prayogi sebagai Juara 1 Lomba Poetry Writing oleh Universitas Negeri Yogyakarta, Tim Debat LPBA NJ Juara 3 Lomba Debat Bahasa Arab tingkat Umum oleh Universitas Muhammadiyah Surakarta, Tim Debat tersebut beranggotakan Afthon Ilman Huda, Salman Al-Farisi, dan M. Afifurrahman Al-Ghani yang juga sebagai peraih best speaker pada lomba debat tersebut.

Deretan prestasi LPBA terus berlanjut dengan raihan prestasi Ilham Dwi Prastiko sebagai Juara 1 Lomba Pidato Bahasa Arab, M. Irsyad Nur Azizi Juara 2 Lomba Pidato Bahasa Inggris, Rif’an Sauqi sebagai Juara 1 Pidato Bahasa Inggris, dan Zulfikar Prayogi sebagai Juara 1 Lomba Pidato Bahasa Inggris tingkat Mahasiswa pada ajang perlombaan Nasional yang sama diadakan oleh IAIN Bukit Tinggi Sumatra Barat, selanjutnya Akbar Akil Azali sebagai Juara 1 Lomba Pidato Bahasa Inggris yang dihelat oleh IAIN Tuban, dan ditutup oleh Lailatun Nafisah sebagai Juara 2 Lomba Pidato Bahasa Inggris yang diselenggarakan oleh Universitas Nurul Jadid.

Wakil Direktur LPBA Nurul Jadid Abdul Wafi memberikan apresiasi kepada peserta didik beserta pengurus LPBA Nurul Jadid yang telah meraih prestasi dan ikut mengharumkan nama baik almamater Lembaga terutama Pondok Pesantren Nurul Jadid tercinta di ajang kompetisi nasional tersebut.

“Selamat dan Sukses untuk talenta-talenta bahasa kebanggaan Nurul Jadid. Saya ucapkan terima kasih atas prestasi yang telah diraih pada ajang kompetisi bahasa tingkat nasional ini. Tentu saja prestasi tersebut akan menjadi bekal pengalaman berharga bagi para jawara untuk meraih masa depan yang lebih baik,” ujar Wakil Direktur Abdul Wafi kepada nuruljadid.net.

Terakhir, ia berharap agar raihan prestasi tersebut dapat menjadi inspirasi, keteladanan, dan semangat bagi teman-teman santri lainnya. “semoga prestasi ini menjadi inspirasi bagi santri lainnya untuk juga dapat terus berprestasi dan berinovasi. Meskipun banyak ajang yang saat ini masih diadakan secara daring, tetapi hal tersebut bukanlah alasan untuk menghalangi semangat dan ketekunan teman-teman santri untuk terus belajar dan menorehkan prestasi,” tutup Abdul Wafi.

 

 

(Humas Infokom)

 

Sambung Silaturrahim, MA As-Salafiyah Sumber Duko Pamekasan Timba Ilmu ke Nurul Jadid

nuruljadid.net – Madrasah Aliyah As-Salafiyah Sumber Duko yang dipimpin oleh KH. A. Fauzi Damanhuri ini bersilaturrahmi ke Pondok Pesantren Nurul Jadid untuk studi banding menimba ilmu tentang pengelolaan madrasah khususnya Madrasah Aliyah Nurul Jadid pada sabtu pagi lalu (25/12). MA As-Salafiyah Sumber Duko ini sudah berusia lebih dari satu setengah dasawarsa. Usia yang cukup ideal bagi Madrasah Aliyah yang sudah berdiri sejak tahun 2004 ini untuk menunjukkan kematangannya sebagai sebuah lembaga pendidikan islam yang berlokasi di Desa Sumber Duko, Kecamatan Pakong, Kabupaten Pamekasan, Madura.

Dalam perjalanannya, sebagai lembaga dakwah melalui jalur pendidikan di tengah-tengah masyarakat Madura dengan norma dan budayanya yang kental tentunya tidak mudah perjalanan dan tantangan yang dihadapi MA As-Salafiyah Sumber Duko. MA As-Salafiyah Sumber Duko merupakan lembaga pendidikan menengah terakreditasi A di bawah naungan Pondok Pesantren As-Salafiyah Sumber Duko Pamekasan. Pada sabtu pagi (25/12) bersilaturrahmi ke Pondok Pesantren Nurul Jadid untuk studi banding terkait peningkatkan kuantitas dan kualitas Pendidikan serta administrasi ke Madrasah Aliyah Nurul Jadid.

(Waka. Kurikulum MA As-Salafiyah Sumber Suko Bapak Zainudin, M.Pd tengah menyampaikan sambutan mewakili pimpinannya yang berhalangan hadir)

Waka. Kurikulum MA As-Salafiyah Sumber Duko Zainudin, M.Pd dengan rombongan pengurus Madrasah tiba di Pondok Pesantren Nurul Jadid dan disambut hangat oleh tim protokoler pesantren dan pimpinan MA Nurul Jadid. Acara seremonial berlangsung di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid yang dihadiri sekitar 40 peserta, masing-masing dari Pengurus MA As-Salafiyah, Pengurus Pesantren, dan Pimpinan MA Nurul Jadid.

Dalam sambutannya, Waka. Kurikulum MA As-Salafiyah Sumber Duko Zainudin, M.Pd mewakili Kepala MA As-Salafiyah Sumber Duko KH. A. Fauzi Damanhuri yang berhalangan hadir menyampaikan salam dari Kepala Madrasah dan ucapan terimakasih kepada Pondok Pesantren Nurul Jadid beserta MA Nurul Jadid atas sambutan hangat dan dipersilahkannya mereka untuk berkunjung. Selain itu, Zainudin, M.Pd juga menyampaikan tentang permasalahan yang sedang dihadapi oleh MA As-Salafiyah hingga mengadakan studi banding ke MA Nurul Jadid.

“Kami datang jauh dari pelosok Madura, tepatnya di desa Sumber Duko, Pamekasan ke Pondok Pesantren Nurul Jadid, ingin menimba ilmu ke MA Nurul Jadid. Tujuan kami menimba ilmu kesini ialah untuk mengenal dan mengetahui segala administrasi, proses pembelajaran, dan sarana prasarana yang tersedia di MA Nurul Jadid dengan harapan, kami bisa meningkatkan kualitas beserta kuantitas pendidikan di MA As-Salafiyah Sumber Duko,” jelas Waka. Kurikulum MA As-Salafiyah Sumber Duko dalam sambutannya.

(Kepala Staf Pimpinan Pesantren Bapak Ahmad Sahidah, Ph.D dalam memberikan ucapan selamat datang mewakili pimpinan pesantren Nurul Jadid)

Kepala Staff Pimpinan Pesantren Ahmad Sahidah, Ph.D mewakili pimpinan Pondok Pesantren Nurul Jadid menyambut dengan hangat tamu rombongan dari MA As-Salafiyah Sumber Duko serta meyampaikan harapan pesantren terkait keberlanjutan sambungan silaturrahmi kepada seluruh tamu rombongan.

“Saya mewakili Pimpinan Pesantren, mengucapkan selamat datang kepada Madrasah Aliyah As-Salafiyah Sumber Duko Pamekasan Madura di Pondok Pesantren Nurul Jadid. Harapan dari kami, dengan adanya sambung silaturahmi ini tidak hanya selesai lepas acara pembukaan atau visitasi ke MA Nurul Jadid saja, namun hubungan silaturahmi ini bisa berkelanjutan hingga seterusnya,” ungkap Ahmad Sahidah.

(Sesi foto bersama antara MA As-Salafiyah dan MA Nurul Jadid beserta Pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid yang hadir)

Lepas acara seremonial di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid, tamu rombongan dari MA As-Salafiyah Sumber Duko melakukan sesi foto bersama yang dilanjutkan visitasi lapangan untuk mendapatkan pemaparan teknis pengelolaan madrasah di MA Nurul Jadid. Dalam sesi ini, Kepala MA Nurul Jadid Drs. H. Lukman Al-Hakim, M.Pd.I beserta wakil-wakil kepala mendampingi dan memandu secara langsung jalannya kegiatan.

Pada sesi visitasi, pimpinan MA Nurul Jadid menjelaskan tentang profil MA Nurul Jadid, Administrasi, serta setiap program unggulan yang tersedia di MA Nurul Jadid kepada tamu rombongan dari MA As-Salafiyah Sumber Duko. Tampak tamu rombongan sangat antusias memperhatikan dan mengajukan pertanyaan pada sesi tersebut.

Setelah sesi visitasi dan sharing berkahir, tamu rombongan ditemani pihak tuan rumah makan siang sekaligus ramah tamah di ruang rapat MA Nurul Jadid. Setelah itu, tamu rombongan meninggalkan Pondok Pesantren Nurul Jadid tepat pukul 12.30 WIB.

 

(Humas Infokom)

Siswa MANJ Raih Prestasi Lomba English Speech dan Poster tingkat Nasional

nuruljadid.net – Seperti tidak kenal Lelah, meski di tengah persiapan menjelang Penilaian Akhir Semester (PAS), dua peserta didik MA Nurul Jadid (MANJ) mampu membuktikan eksistensinya dengan prestasi yang membanggakan. Keduanya berhasil menorehkan prestasi gemilang di kancah nasional pada pekan lomba yang digelar secara daring oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Sosial dan Humaniora Universitas Nurul Jadid (BEM Fsoshum Unuja) pada 18 Desember lalu. Dua peserta didik tersebut meraih juara 1 pada lomba pidato bahasa Inggris dan Poster.

Sejatinya ada empat peserta didik MANJ yang berprerstasi, mereka adalah Andiana Praptika kelas XII IPA Unggulan 2 Juara 1 English Speech, M. Ilham Romadhoni Kelas XII IPS 1 Juara 1 Poster. Sedangkan Lailatun Nafisa Kelas XII Bahasa 2 Juara 2 English Speech (delegasi asrama LPBA) dan Harapan 1 English Speech diraih Irfa Shofiatul Widad kelas XII IPA unggulan 2.

Hal yang paling berkesan dan menantang dalam pekan lomba tersebut berdasarkan penuturan Andiana Praptika adalah lomba English Speech. Karena setiap peserta yang berhasil lolos ke final harus menyiapkan tiga pidato yang berbeda. Pertama tahap penyisihan, kemudian top 8 lanjut ke babak semifinal dan hanya Top 5 yang bisa tampil kembali pada babak final.

Tiga peserta didik MANJ berhasil lolos ke babak final dan harus menampilkan pidato yang berbeda sesuai tema yang telah ditentukan sehari sebelum hari final. Pada babak final setipa peserta mendapatkan pertanyaan dari masing-masing juri dan harus dijawab dengan bahasa inggris tidak lebih dari 1 menit. Namun berkat bekal dan keterampilan bahasa inggris yang baik Andiana Praptika berhasil membawa pulang juara 1 dan kedua temannya yang lain Lailatun Nafisa Juara 2 sedangkan Irfa Shofiatul Widad harus puas dengan Harapan 1.

Sementara itu, M. Ilham Romadhoni Kelas XII IPS 1 yang berhasil raih Juara 1 lomba desain poster mengaku, dirinya tak mengaku kesulitan mendesain poster bertema memperingati hari pahlawan. “Berkat skill layout yang saya tekuni di Lembaga Pers Siswa Kharisma MANJ ini,  saya kirim karya saya dan alhamdulillah  berhasil meraih juara 1,” akunya pada kru infokom nuruljadid.net.

 

(Humas Infokom)

Biro Pendidikan Uji Kompetensi Furudhul Ainiyah Pegawai Nurul Jadid

nuruljadid.net – Dalam rangka mengoptimalkan program penguatan Furudul Ainiyah (FA) di kalangan pegawai Pondok Pesantren Nurul Jadid, Biro Pendidikan menyelenggarakan uji kompetensi bagi guru dan karyawan. Kegiatan ini merupakan salah satu poin Arah Kebijakan Umum Pesantren (AKUP). Melalui Madrasah Diniyah (MADIN), Biro Pendidikan lakukan tes pemetaan (Placement Test) Kompetensi Furudhul Ainiyah (FA) yang dilaksanakan pada semua satuan pendidikan di lingkungan pesantren selama 5 hari sejak 25 sampai dengan 29 Desember 2021.

Sebagaimana Arah Kebijakan Umum Pesantren (AKUP), program penguatan FA ini tidak hanya mengacu kepada santri aktif akan tetapi juga berlaku kepada Pegawai Nurul Jadid (PNJ) yang meliputi guru, dosen, dan karyawan. Dalam pelaksanaannya, mekanisme dan prosedur ujian di masing-masing satuan pendidikan sama kecuali tanggal pelaksanaannya. Setiap pegawai akan ditanyai materi Aqidah, Fiqih dan Baca Tulis Al-qur’an.

(Salah satu guru putri terlihat sedang khusyuk mengikuti Ujian Baca Tulis Al-Qur’an dan Furudul Ai’niyah oleh penguji dari Madrasah Diniyah Putri Pusat)

Tes pemetaan kompetensi furudhul ainiyah dikawal dan diawasi langsung oleh pejabat Biro Pendidikan, sedangkan untuk pelaksana teknis lapangan dan penguji diambilkan dari asatiz dan asatizah senior Madrasah Diniyah.

Tujuan dari pelaksanaan ini adalah untuk mengidentifikasi kemampuan furudul ainiyah pegawai sehingga pesantren dapat segera mengambil kebijakan berdasarkan kebutuhan dan kondisi objektif di lapangan. Guru dan karyawan merupakan sektor krusial yang juga ikut bertanggung jawab dalam mengawal program FA santri di lembaga pendidikan masing-masing di luar asrama. Sehingga integrasi dan kolaborasi kerja antara Biro Kepesantrenan dan Biro Pendidikan ini dapat mempercepat dan mengoptimalkan pencapaian FA untuk santri.

Bagi peserta ujian yang dinyatakan tidak lulus atau mendapatkan skor dibawah standar minimal, maka yang bersangkutan harus mengikuti pembinaan FA lanjutan selama 3 bulan. Hal ini dilakukan untuk menguatkan kompetensi dasar FA seluruh pegawai Nurul Jadid. Pada tahun 2022, program penguatan FA akan menjadi gerakan bersama selama 3 bulan pertama santri baru masuk ke pesantren, sehingga konsekuensinya adalah setiap guru dan karyawan di setiap lembaga pendidikan perlu menguasai materi dasar aqidah dan furudul ainiyah sesuai standar pesantren.

(Tim penguji dan pengurus Madrasah Diniyah berserta pimpinan lembaga pendidikan melakukan koordinasi dan briefing sesaat sebelum ujian dimulai)

Guru dan Tenaga Kependidikan di lingkungan Pondok Pesantren Nurul Jadid mengikuti kegiatan tes pemetaan ini dengan baik dan khidmat. Terlihat banyak guru yang berlajar bersama bahkan melakukan pembinaan secara khusus untuk mempersiapkan pengetahuan dan kompetensi mereka tentang FA dalam menghadapi ujian yang diselenggarakan oleh Biro Pendidikan ini. Tidak sedikit pengakuan dari para guru bahwa mereka perlu refresh dan review kembali materi dasar yang dulu mereka kuasai ketika menjadi santri aktif. Dengan diadakannya ujian ini akan menjadi reminder bagi semua pihak tentang pentingnya penguasaan materi FA dasar selain praktik yang biasa dilakukan setiap hari karena pengetahuan dasar ini menjadi kewajiban bersama untuk diajarkan kepada santri di masing-masing lembaga.

 

 

(Humas Infokom)

Lagi! LIP SMP Nurul Jadid Borong Juara Lomba Cerita Bahasa Arab Nasional

nuruljadid.net – Asrama unggulan Language Intensive Program of SMP (LIPS) Nurul Jadid kembali mengharumkan nama pesantren dengan menjuarai perlombaan dalam bidang Bahasa Arab tingkat nasional, setelah sebelumnya meraih beberapa torehan prestasi pada bidang Bahasa Inggris. Alhasil, delegasi LIPS Nurul Jadid memborong 3 Juara sekaligus pada lomba Sardul Qissoh tingkat Nasional di event GAZA V yang diselenggarakan oleh PBA Universitas Islam Negeri Sumatera.

Selepas kegiatan pesantren Jumat (24/12) malam, asrama LIPS Nurul Jadid kembali ramai usai mendengar informasi torehan prestasi peserta didiknya. Koordinator Lomba LIPS Nurul Jadid M. Ridwan Adi Wijaya kembali menginformasikan capaian prestasi peserta didik pada ajang Lomba Sardul Qissoh Bahasa Arab tingkat Nasional. Prestasi yang berhasil diraih diantaranya Juara 1 Sardul Qissoh diraih oleh Cheril Aurelia Aghata, M. Aufa Himami Juara 2 Sardul Qissoh, dan Juara 3 diraih oleh Robiatul Adawiyyah. Mereka bertiga saling beradu pada ajang perlombaan yang sama dan ketiganya berhasil borong semua piala.

Terdengar sederet ucapan selamat dan ungkapan syukur saling bersahutan dari pengurus dan peserta didik asrama LIPS. Begitulah salah satu potret euforia dan rasa syukur yang diekspresikan oleh pengurus dan peserta didik atas capaian prestasi tingkat nasional.

“Perasaan saya sangat bahagia dan bersyukur setelah mendengar nama saya dipanggil pada pengumuman juara lomba Sardul Qissoh itu, awalnya saya sekedar iseng ingin mencoba ikutan daftar setelah melihat latihan yang lain. Tapi Alhamdulillah berkat usaha dan sambungan doa dari orang tua, guru berserta teman-teman, saya berhasil meraihnya!,” ungkap salah satu jawara M. Aufa Himami.

Koordinator Lomba LIPS Nurul Jadid M. Ridwan Adi Wijaya juga mengatakan bahwa capaian prestasi yang telah diraih oleh peserta didik LIPS Nurul Jadid pada lomba Sardul Qissoh ini merupakan hasil dari jerih payah dan usaha mereka dalam belajar serta berlatih untuk mempersiapkan kematangan mengikuti lomba.

Hal lainnya yang menarik disini, semenjak peraturan pembatasan komunikasi antara putra dan putri berlaku, kreativitas dan semangat kemandirian putri mulai nampak. Meskipun pengurus putra tidak terlalu terlibat dalam proses kegiatan belajar mengajar dan pendampingan keterampilan Bahasa, namun mereka tetap bisa mandiri dan konsisten berprestasi, ini merupakan progress yang baik.

Sementara itu, pengurus Asrama LIPS Nurul Jadid juga berharap, semoga torehan prestasi ini bisa menjadi semangat motivasi bagi teman-teman peserta didik hingga pengurus yang lainnya untuk berlomba dalam kebaikan dengan memaksimalkan usaha mereka untuk belajar dan berdoa agar bisa saling memberikan kontribusi yang baik untuk Pondok Pesantren Nurul Jadid.

 

(Humas Infokom)

Biro Kepesantrenan Putri Apresiasi Pengurus, Wali Asuh dan Muallimat Terbaik

nuruljadid.net – Biro Kepesantrenan Putri gelar acara penobatan pengurus, wali asuh, dan mu’allimat terbaik sebagai bentuk apresiasi terhadap pengabdian mereka. Acara tersebut dilaksanakan tepat pukul 20.30 WIB secara meriah di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo Lantai 3 Gedung Perkantoran (23/12).

Kegiatan ini merupakan program hasil kolaborasi antara wakabid tata kelola wilayah dan wakabid BK/WA. Acara tersebut terkonsep dengan sangat rapi dan menarik. Pada pembukaan, ditampilkan konten video ungkapan hati seorang anak kepada ibunya, dan juga video suara hati wali Asuh.

“Acara ini sudah dikonsep sejak beberapa bulan yang lalu dan dipersiapkan rentetan serta tahapannya sejak bulan November kemarin. Jadi memang benar-benar dipersiapkan dengan matang agar tidak dadakan,” ujar ustazah Madinah selaku pengurus BK/WA putri pusat.

(Ketua Panitia Ustazah Zahro Firdausiyah menyampaikan laporan ketua panitia tentang pelaksanaan kegiatan penobatan pengurus terbaik putri)

Rangkaian acara penobatan ini melalui 3 tahapan yaitu pemungutan suara (voting) tahap 1 dan 2, checking buku q-time dan diakhiri tahap wawancara (interview). Dalam penobatan ini akan dipilih pengurus terbaik dalam beberapa kategori 1) Pengurus Teladan; 2) Pengurus Terajin; 3) Pengurus Kharismatik; dan 4) Wali Asuh Terbaik.

Ketua panitia ustazah Zahro Firdausiyah mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan ghirroh pengabdian dan menjadi panutan bagi kader-kader pengurus wilayah puteri selanjutnya, juga untuk memberikan apresiasi serta reward kepada pengurus wilayah yang telah bersungguh-sungguh dan bertanggungjawab dalam melaksanakan amanah pesantren.

Wakil Kepala Biro Kepesantrenan putri Ny. Mamnuhatur Rohmah dalam sambutannya menyampaikan bahwa janganlah berkecil hati bagi yang belum terpilih, dan juga jangan berbangga diri bagi yang sudah terpilih karena terkadang yang biasa-biasa saja itu yang istimewa di hadapan Allah SWT.

Mastur fil ardhi, masyhur fi as-sama’. Terkadang orang yang biasa-biasa saja di dunia, ia adalah orang yang terkenal di akhirat. Jadi, jangan berkecil hati bagi yang belum terpilih dan jangan berbangga diri bagi yang sudah terpilih,” dawuh Ny. Mamnuhatur Rohmah kepada nuruljadid.net

Salah satu pengurus kharismatik terpilih mengungkapkan rasa syukur dan bahagianya.“Saya bahagia dan bersyukur sekali, karena ini merupakan pertama kalinya. Namun saya juga merasa takut karena apa yang saya dapatkan ini adalah penilaian manusia semata namun prestasi sesungguhnya adalah ketika bisa menjalankan amanah dengan baik dan bertanggung jawab,” ujar ustazah Farhah.

(Pengurus, wali asuh dan mu’allimat terbaik melakukan sesi foto bersama pasca dinobatkan oleh pengurus kepesantren pusat putri)

Banyak kisah inspiratif dibalik perjuangan mereka untuk bertahan di kepengurusan, baik dari sisi keluarga juga motivasi untuk terus berkhidmat mengalahkan ego dan keinginan pribadi. Penobatan ini merupakan apresiasi sederhana sebagai bentuk dukungan moril dari pengurus pusat atas segala pengabdian mereka di pondok pesantren tercinta ini.

Acara penobatan ini dihadiri oleh ustazah-ustazah senior dari kalangan alumni yang juga berperan sebagai pembina daerah dan ikut membantu kontroling kinerja pengurus daerah di wilayah-wilayah puteri bersama pengurus pusat putri. Ucapan selamat pun bertaburan untuk pengurus yang telah dinobatkan. Namun ghirroh perjuangan dan pengabdian harus tetap digaungkan oleh setiap pengurus untuk terus berkhidmat kepada pesantren.

Sebelum acara ditutup dengan doa, kegiatan dimeriahkan dengan pembagian doorprize yang telah disiapkan oleh panitia. Tepat pukul 22.30 WIB, acara penobatan pengurus, wali asuh dan mua’allimat terbaik berakhir. Secara keseluruhan, acara berjalan dan sukses berkat kerjasama tim yang solid dan persiapan yang matang.

 

(Humas Infokom)

Pengasuh: “Tafaqquh Fiddin”, Pesantren Harus Bekali Santri Tidak Hanya Agama, Tapi Juga Karakter dan Etika

nuruljadid.net – (18/12) Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Moh. Zuhri Zaini dalam sambutannya, memberikan apresiasi dan mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada pengurus pesantren yang telah menjalankan amanah program tahun 2021.

“Saya mengucapkan terima kasih atas kinerja pengurus selama ini. Dan saya mohon maaf karena tidak bisa ikut mendampingi terhadap kinerja pengurus terutama di akhir tahun untuk menyusun laporan dan program,” tutur KH. Moh. Zuhri Zaini.

Pada sambutan yang juga sekaligus tausyiah tersebut, Kiai Zuhri menyampaikan tujuan pesantren bahwa pesantren memiliki banyak fungsi.

“Pesantren mempunyai beberapa fungsi sebagai Lembaga Dakwah, Pendidikan, Pengkaderan dan Pemberdayaan. Tentu pesantren harus terus melakukan upaya perbaikan-perbaikan demi mewujudkan visi dan misi yang diemban pesantren,” imbuhnya.

(Pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini tengah menyampaikan tausyiah pada kegiatan Penetapan Program/Anggaran Tahun 2022 di Aula 1 PPNJ)

Pesantren sebagai lembaga pendidikan harus terus berinovasi dalam mendesain pendidikan yang dapat membekali santri dengan ilmu agama tanpa menafikan pentingnya ilmu umum serta penguasaan teknologi di era disruptif dewasa ini.

Pesantren sebagai lembaga dakwah yaitu agen perubahan. Dakwah dalam arti mengubah dari hal yang tidak baik menjadi hal yang baik dan meningkatkan yang sudah baik dalam segala aspek kehidupan. Hal ini berkesinambungan dengan misi pendahulu kita (misi risalah Rasul) yang diteruskan oleh para ulama.

Kaderisasi santri merupakan salah satu fungsi pesantren, bagaimana pesantren mampu mengkader santri dengan kompetensi dan keterampilan yang dibutuhkan pesantren dan masyarakat kelak. Hal ini diimplementasikan dengan penjaringan santri yang memiliki potensi dengan berbagai program penguatan keahlian.

Pesantren juga berfungsi sebagai pemberdayaan melalui pelayanan kepada masyarakat atau ummat, baik kepada santri maupun masyarakat secara umum. Karena keberadaaan pesantren sejak awal merupakan bagian struktur sosial masyarakat yang tak terpisahkan.

Sebuah keniscayaan bahwa kerja besar itu butuh manajemen organisasi yang baik mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pendampingan dan pengawasan hingga evaluasi.

“Evaluasi dan perbaikan harus terus dilakukan. Lebih-lebih dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin berkembang,” ungkapnya.

Kiai Zuhri menyampaikan perlu adanya penguatan di setiap lini. Sesudah berhasil membuat perencanaan program setahun kedepan mengacu pada hasil evaluasi akhir tahun. Oleh karenanya, pengelolaan kelembagaan dan organisasi yang profesional mutlak menjadi sebuah kebutuhan bersama.

(Pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini tengah menyampaikan tausyiah pada kegiatan Penetapan Program/Anggaran Tahun 2022 di Aula 1 PPNJ)

Tidak kalah penting, Kiai Zuhri menguatkan pesan dalam tausyiahnya bahwa misi pesantren sebagai tafaqquh fiddin harus membekali santri tidak hanya agama, tapi juga karakter dan etika karena dewasa ini bangsa dan dunia tengah menghadapi krisis ketauladanan dan moral.

Poin selanjutnya yang Kiai Zuhri sampaikan adalah penguatan ekonomi mandiri Pesantren. Pesantren jangan sampai hanya bergantung pada dana yang dipungut dari santri dan Wali Santri. Sehingga pesantren perlu untuk terus berupaya melakukan pembangunan dan penguatan ekonomi. Belajar dari orang kita (NU) sendiri yang sudah berhasil, karena kerja bisnis tidak perlu terlalu teoritis, terpenting mau bekerja keras dan tekun.

Di Pondok Pesantren Nurul Jadid program penugasan tenaga pendidik belum menjadi tradisi. Kedepan perlu ditekankan dalam menggembleng santri yang disiapkan menjadi pendidik. Penguatan tidak sekedar akademik atau keilmuannya saja, namun juga kepribadian, tradisi pesantren dan nilai-nilai pesantren yang harus dikenalkan kepada masyarakat melalui penjalinan kerjasama dengan pihak luar.

 

(Humas Infokom)