Pos

Seminar Halaqoh Alumni Fokus Optimalisasi Peran Alumni dalam Pelayanan Masyarakat

nuruljadid.net – Pesatnya perkembangan informasi dan teknologi di era disruptif ini, menuntut seluruh elemen lapisan masyarakat tidak terkecuali santri dan alumni pesantren untuk terus beradaptasi dengan melakukan penyesuaian dan perubahan. Menjawab tantangan ini, panitia halaqoh alumni menghelat seminar bertajuk “optimalisasi peran alumni dalam pelayanan masyarakat” di Aula 1 Pondok Pesantren Nurul Jadid (26/02/2022).

Seminar dilaksanakan usai pembukaan halaqoh alumni sekitar pukul 16.45 WIB yang sejatinya dimulai pukul 15.30 WIB. Terjadi molornya waktu disebabkan kedatangan peserta halaqoh yang tidak seragam dari berbagai daerah di tanah air serta proses screening protokol kesehatan yang cukup memakan waktu.

(Pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini, Kepala Pesantren KH. Abdul Hamid Wahid, Kepala Banwas KH. Moh. Mahfudz Faqih, Kepala Biro Pendidikan K. Moh. Imdad Robbani dan ketua P4NJ Pusat KH. Junaidi Mu’thi tengah menyimak acara seminar)

Seminar ini diikuti seluruh peserta halaqoh alumni perwakilan P4NJ se Nusantara. Nampak pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini, kepala pesantren KH. Abdul Hamid Wahid, kepala Banwas KH. Moh. Mahfudz Faqih, kepala Biro Pendidikan K. Moh. Imdad Robbani dan ketua P4NJ pusat KH. Junaidi Mu’thi tengah menyimak dengan khidmat acara seminar tersebut dengan tamu undangan lainnya.

Moderator seminar bapak Dr. Aliwafa, M.Pd.I setelah menyampaikan pengantar langsung mempersilahkan narasumber untuk naik ke panggung Aula 1 pesantren. Hadir dua narasumber pada seminar tersebut, K. Muhammad Al-Fayyadl dan Prof. Dr. Moh. Dahlan, M.Ag.

(Narasumber pertama Kiai Muhammad Al-Fayyadl sedang menyampaikan materi pada Seminar Halaqoh Alumni)

Kiai Muhammad Al-Fayyadl selain sebagai mudir ma’had aly Nurul Jadid juga kiai muda yang aktif di kegiatan sosial kemasyarakatan lulusan universitas di Perancis. Beliau menyampaikan materi pertama yang berfokus pada aktualisasi nilai-nilai pesantren dalam praktik keagamaan di tengah masyarakat.

Materi kedua disampaikan oleh Prof. Dr. Moh. Dahlan, M.Ag. seorang alumni Nurul Jadid yang memiliki karir akademik sangat baik dan mendapatkan gelar professor di usia cukup muda dari Universitas Islam Negeri Lampung yang sebelumnya institut merupakan salah satu prestasi beliau ikut terlibat dalam proses upgrading dari institut ke universitas.

(Narasumber kedua Prof. Dr. Moh. Dahlan, M.Ag sedang menyampaikan materi pada Seminar Halaqoh Alumni)

Prof. Dr. Moh. Dahlan, M.Ag. menyampaikan materi peluang dan tantangan jaringan alumni pesantren dalam mengembangkan pendidikan di masyarakat. Hal ini disampaikan agar para alumni Nurul Jadid ikut terlibat dan berperan aktif dalam pengembangan pendidikan di masyarakat tempat mereka mengabdi.

(Bapak Juleini pengurus P4NJ luar negeri sedang menyampaikan pertanyaan pada seminar halaqoh alumni)

Usai pematerian terdapat dua penanya, salah satunya bapak Juleini pengurus P4NJ luar negeri berdomisili di Batam. Beliau menyampaikan bagaimana pesantren dan alumni Nurul Jadid dapat memanfaat peluang di berbagai kesempatan untuk memperluas jaringan serta jangkauan hingga luar negeri, khususnya penguatan jaringan di beberapa negara tetangga.

Terbatasnya waktu, membuat kegiatan seminar halaqoh alumni tersebut harus segera diakhiri karena menjelang maghrib. Seusai acara seminar peserta diarahkan ke ruang ramah-tamah untuk makan dan dilanjutkan sholat berjamaah maghrib di Masjid jami’ kemudian acara doa dan dzikir di maqbaroh atau astah para masyayikh dipimpin oleh KH. Fahmi AHZ kepala Biro Kepesantrenan Nurul Jadid.

 

(Humas Infokom)

 

Pembukaan Halaqoh Alumni, Momentum Reuni Kembali Mengabdi

nuruljadid.net – H-1 menjelang peringatan haul masyayikh dan harlah ke-73 Pondok Pesantren Nurul Jadid, pembukaan seremonil Halaqoh Alumni digelar Sabtu (26/02/2022) sore di Aula 1 pesantren. Acara ini dihadiri langsung oleh pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini, kepala pesantren KH. Abd. Hamid Wahid dan ketua P4NJ pusat KH. Junaidi Mu’thi beserta pimpinan pesantren juga pengurus P4NJ se nusantara.

Halaqoh alumni perdana di tahun 2022 ini mengusung semangat optimalisasi peran alumni dalam pelayanan masyarakat tampil berbeda dari biasanya. Pasalnya, tahun ini konsep acara dipersiapkan cukup matang oleh panitia penyelenggara. Tidak sekedar berkumpul, namun peserta halaqoh dibagi menjadi tiga komisi kepesantrenan dan keagamaan, pendidikan, dan sosial ekonomi.

(Ketua P4NJ pusat KH. Junaidi Mu’thi menyampaikan laporan pada pembukaan Halaqoh Alumni 2022)

Peserta yang hadir pun membludak dari kuota daftar undangan yang telah ditentukan sebelumnya. Data yang terhimpun sampai H-1 pelaksanaan halaqoh terdapat 250 peserta, namun pada hari pelaksanaan jumlah peserta yang hadir mencapai 400 orang. Hal ini disinyalir karena kerinduan yang teramat sangat para alumni kepada almamaternya Nurul Jadid.

Ketua P4NJ pusat KH. Junaidi Mu’thi dalam laporannya menyampaikan rasa syukur karena akhirnya momentum yang ditunggu-tunggu bisa silaturrahmi ke Nurul Jadid terealisasi.

“Alhamdulillah pada kesempatan kali ini, kita bisa bersilaturrahmi ke Pondok Pesantren Nurul Jadid, tidak hanya untuk reuni dan nostalgia melainkan untuk kembali mengabdi, meluangkan waktu dan memberikan kontribusi pemikiran terbaik demi kemajuan pesantren dan peran alumni di tengah masyarakat agar tetap satu visi,” dawuh KH. Junaidi Mu’thi di acara pembukaan Halaqoh Alumni.

(Pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini, Kepala Pesantren KH. Abdul Hamid Wahid dan Ketua P4NJ pusat KH. Junaidi Mu’thi terlihat duduk dalam satu meja pada acara Halaqoh Alumni)

Junaidi Mu’thi juga melaporkan terkait rekapitulasi data khotmil qur’an dan bacaan somadiyah yang dihimpun dari seluruh koordinator P4NJ di tanah air. Beliau juga mengungkapkan rasa terimakasihnya atas partisipasi alumni yang kompak meskipun dalam jangan waktu singkat.

Berdasarkan data, KH. Junaidi mengumumkan tiga P4NJ dengan pencapaian khotmil qur’an dan somadiyah terbanyak. Dengan senyum tertahan beliau mengucapkan selamat kepada P4NJ Situbondo yang menduduki posisi pertama disusul P4NJ Lumajang dan P4NJ Probolinggo Barat. Kemudian beliau tertawa kecil karena P4NJ Bondowoso yang menjadi basis beliau tidak masuk jajaran tiga terbanyak. Hal ini pun disambut tawa gelak seluruh hadirin pada acara halaqoh tersebut.

(Kepala pesantren KH. Abdul Hamid Wahid sedang memberikan sambutan pada pembukaan Halaqoh Alumni 2022)

Kepala pesantren KH. Abdul Hamid Wahid melihat besarnya potensi pesantren dan alumni di tengah masyarakat tidak hanya dalam pendidikan dan keagamaan melainkan juga kebangkitan ekonomi keummatan.

“Saat ini, pemerintah telah membuat aturan dan undang-undang terkait pesantren, hal itu bukti bahwa pesantren sudah semakin mendapatkan perhatian pemerintah, namun kita perlu tetap mengkritisi dan mengawal bersama bahwa potensi pesantren cukup besar jika kita membangun jejaring yang kuat,” dawuh beliau di depan seluruh peserta dan tamu undangan halaqoh.

Beliau juga melanjutkan bahwa saat ini di kemajuan teknologi dan industri tenaga manusia banyak tergantikan oleh mesin sehingga menuntut kita untuk kreatif dan inovatif dalam mengembangkan kompetensi serta keterampilan menjawab tantangan zaman.

(Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Moh. Zuhri Zaini saat memberikan tausyiah pada acara pembukaan Halaqoh Alumni 2022)

Pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini ikut menghadiri langsung dan memberikan tausyiah sekaligus membuka acara halaqoh alumni tersebut. Dalam tasuyiahnya beliau berpesan agar santri, pengurus, dan alumni tidak kehilangan jati diri sebagai santri.

Beliau menambahkan bahwa pesantren perlu kembali ke khittoh perjuangan pendahulu yaitu pendiri dan para pengasuh tanpa tidak meninggalkan kemajuan dan perkembangan zaman. Elemen pesantren (santri dan alumni) harus bisa beradaptasi dengan kondisi dunia saat ini, lebih bijak menggunakan teknologi dan media sosial hanya untuk kemaslahatan bersama.

 

 

(Humas Infokom)

 

Penutupan Bulan Lomba Harlah ke-73 Berlangsung Semarak dan Meriah

nuruljadid.net – Panitia Bulan Lomba resmi menutup rangkaian kegiatan bulan lomba yang digelar dalam rangka memeriahkan peringatan haul masyayikh dan harlah ke-73 Pondok Pesantren Nurul Jadid. Penutupan diadakah secara seremonial di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid Jumat (25/02/2022) malam.

Tidak hanya dimeriahkan dengan kehadiran seluruh santri putra, penutupan bulan lomba juga dihadiri oleh kepala Bidang Koordinasi Olagraga dan Seni Santri (BKOSS) Nurul Jadid KH. Muhammad Makki Maimun Wafi, serta seluruh kepala-kepala wilayah putra.

(Penampilan hadrah ala santri dari wilayah Zaid Bin Tsabit (K) putra pada acara penutupan bulan lomba haul dan harlah ke-73)

Kegiatan seremonial penutupan diawali dengan penampilan juara 1 hadrah ala santri dari wilayah Zaid Bin Tsabit (K). Terlihat lihai para personil hadrah memainkan alat-alat musik seadanya khas santri yang dibuat dari hasil kreatifitas. Acara juga dimeriahkan dengan penampilan juara 1 qori’ bulan lomba tingkat SLTP atas nama Wahyu Putra yang melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an dengan suara emasnya.

Sementara itu, ketua panitia haul masyayikh dan harlah ke-73 Pondok Pesantren Nurul Jadid Ust. Khofifuddin, S.Pd. dalam sambutannya menyampaikan apresiasi untuk seluruh panitia atas terselenggaranya kegiatan ini. Menurutnya, keberhasilan acara ini adalah berkat jerih payah panitia bulan lomba yang telah proaktif meluangkan tenaga, waktu, dan pikiran demi suksesnya pagelaran bulan lomba ini dari pembukaan hingga sampai akhirnya penutupan.

“Kami ucapkan selamat bagi yang berhasil menjadi juara dan bagi yang belum jangan berputus asa. Kita tunggu di rangkaian acara yang akan datang. Sekali lagi, saya ucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada seluruh panitia yang telah membantu atas suksesnya acara ini,” tandasnya.

(Ketua panitia Haul dan Harlah ke–73 ustaz Khofifuddin saat memberikan sambutan pada penutupan bulan lomba)

Ust. Khofifuddin berharap seluruh santri beserta pengurus bisa ikut memeriahkan perayaan acara inti Haul Masyayikh dan Harlah ke-73 Pondok Pesantren Nurul Jadid pada hari Minggu, 27 Februari 2022 pagi sampai dengan malam.

“Kami tunggu partisipasi penuh sahabat-sahabat santri dan seluruh pengurus pada acara inti Haul Masyayikh dan Harlah ke-73 Pondok Pesantren Nurul Jadid di hari Minggu. Tentunya siapa lagi yang akan memeriahkan acara ini jika bukan kita semua. Ini hajat besar pesantren, pesantren kita bersama,” imbuhnya.

(Penyerahan trofi juara umum pencak silat oleh kepala BKOSS KH. Muhammad Makki Maimun Wafi kepada kepala wilayah Zaid Bin Tsabit (K) ustaz Rahmad Hidayatullah)

Tiba di penghujung acara penutupan bulan lomba, pemberian trofi penghargaan para pemenang secara bergilir untuk seluruh kategori dan jenis lomba pasca penampilan video kaleidoscope dan official song bulan lomba tahun 2022.

Terakhir penyerahan trofi juara umum pencak silat yang diraih oleh Wilayah Zaid bin Tsabit (K) dan juara umum bulan lomba diraih wilayah MAK. Prosesi penghargaan para juara umum diberikan langsung oleh Kepala Bidang Koordinasi Olahraga dan Seni Santri KH. Muhammad Makki Maimun Wafi kepada kepala wilayah peraih juara umum tersebut. Tak henti sorak gembira santri atas kemenangan wilayahnya mengiringi prosesi penyerahan trofi.

 

(Humas Infokom)

H-3 Haul dan Harlah ke-73, PPIQ Nurul Jadid Gelar Semaan Alqur’an

nuruljadid.net – Masih hangat memberitakan rangkaian pra acara haul masyayikh dan harlah ke-73 yang kian dekat. Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an (PPIQ) Nurul Jadid menggelar Semaan Al-qur’an menjelang H-3 harlah. Kegiatan seaman al-qur’an dibuka oleh kepala Biro Kepesantrenan KH. Fahmi Abdul Haq Zaini pada Kamis malam (24/02/22) ba’da isya’. Acara pembukaan itu berlangsung di masjid jami’ Nurul Jadid dan diikuti oleh seluruh santri putra wilayah pusat.

Semaan merupakan salah satu rangkaian acara rutin tahunan untuk menyambut haul dan harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid. Sebenarnya semaan Al-qur’an ini tidak hanya sekedar dalam rangka memperingati haul dan harlah saja, melainkan juga mendoakan almarhumin, guru-guru, alumni, walisantri, dan simpatisan baik yang masih hidup ataupun yang sudah wafat dengan kemuliaan Al-Qur’an agar diberikan kesehatan dan keselamatan dari beragam musibah.

(Kepala Biro Kepesantrenan KH. Fahmi AHZ sedang memberikan tausyiah sekaligus membuka acara semaan al-qur’an di masjid jami’)

Sebelum dibuka, KH. Fahmi memberikan tausyiah terkait adab santri ketika di dalam masjid dan bagaimana harus bersikap ketika ada orang yang sedang mengaji. Selain itu, beliau juga menjelaskan secara singkat maksud dan tujuan diadakannnya seaman al-qur’an ini.

Semaan ini diikuti santri aktif PPIQ Nurul jadid baik program tahfidz ataupun tahsin di beberapa tempat yang berbeda. Tempat utama berada di masjid jami’ Nurul Jadid, sedangkan beberapa yang lain bertempat di mushalla timur, mushalla selatan, wilayah Az-Zainiyah, Al-Hasyimiyah, dan lainnya.

(Suasana santri putra di masjid jami’ ketika menunggu kerawuhan Kepala Biro Kepesantrenan KH. Fahmi AHZ pada acara pembukaan semaan al-qur’an)

Selain itu, beberapa alumni tahfidz juga datang untuk mengikuti sekaligus memeriahkan semaan al-qur’an tersebut. Semaan ini dilakukan secara bil ghaib, dan bin nadzor. Untuk santri tahfidz menggunakan cara bil ghaib, sedangkan untuk yang tahsin memakai cara bin nadzor.

Sebelum memulai beliau memberikan ucapan terimakasih yang begitu besar kepada alumni tahfidz yang sudah menyempatkan waktunya untuk menghadiri semaan al-qur’an ini. Akhirnya, beliau membuka semaan al-qur’an ini dengan pembacaan tawassul kepada para almarhumin.

Acara ini dilakukan selama dua hari yang dimulai dari hari kamis (24/02/2022) sampai hari jumat malam sabtu (25/02/2022). Di penghujung acara, semaan ditutup dengan pembacaan doa bersama ribuan santri di masjid Jami’.

 

 

(Humas Infokom)

Presiden RI Putuskan Pemberian Vaksin Ketiga, Kepala Pesantren dan Direktur Klinik Az-Zainiyah Tuntas Vaksinasi Booster

nuruljadid.net – Presiden RI Joko Widodo telah memutuskan pemberian vaksinasi covid-19 ketiga (booster) bagi masyarakat secara gratis. Hal ini guna meningkatkan kekebalan tubuh masyarakat (herd immunity) mengingat virus covid-19 terus bermutasi. Saat momentum program vaksinasi serentak Indonesia Kepolisian Republik Indonesia (Polri) di Nurul Jadid dimanfaatkan oleh kepala pesantren dan direktur klinik Az-Zainiyah lakukan vaksinasi ketiga (24/02/2022).

Syarat mendapatkan vaksin booster ini berusian di atas 18 tahun, sudah divaksin dosis lengkap dengan jangka waktu 6 bulan usai dosis kedua diberikan dan diprioritaskan pada kabupaten dan kota yang sudah memenuhi 70 persen suntikan dosis pertama dan 60 persen dosis kedua.

Pemberian vaksin booster ini selain untuk semakin meningkatkan kekebalan (imun) tubuh juga mengingat virus corona ini mudah sekali bermutasi dari itu pemberiannya sangat diprioritaskan bagi kelompok rentan dan lansia serta tenaga Kesehatan (nakes).

(Kepala pesantren KH. Abd. Hamid Wahid tengah mengurus administrasi kartu telah vaksin pasca vaksinasi booster)

Jelang pemberian dosis ketiga atau booster itu kepada masyarakat, Kepala Pesantren KH. Abdul Hamid Wahid dan Direktur Klinik Az-Zainiyah Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah mengikuti vaksinasi ketiga (booster) lebih awal dari para santri pada program vaksinasi serentak Indonesia oleh kepolisian republik Indonesia di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid didampingi Wakapolda.

Dikatakan Direktur Klinik Az-Zainiyah capain target vaksinasi santri Nurul Jadid berstatus pelajar dan mahasiswa sudah hampir mencapai 100 persen dosis pertama dengan mobilitas tertinggi terutama ketika nanti mereka pulang kampung saat liburan.

Sehingga kegiatan vaksinasi kali ini merupakan kesempatan baik untuk para santri mengikuti vaksinasi dosis kedua atau booster meskipun dengan kuota terbatas hanya 500 dosis jenis AstraZeneca dan Pfizer masing-masing 250 dosis.

(Kepala Pesantren KH. Abd. Hamid Wahid bersama pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini didampingi Direktur Klinik Az-Zainiyah saat press release bersama Wakapolda Brigjen Pol. Drs. Slamet Hadi Supraptoyo)

Kepala pesantren KH. Abdul Hamid Hamid ungkapkan rasa syukurnya atas kepercayaan Wakapolda Jatim Brigjen Pol. Drs. Slamet Hadi Supraptoyo kepada Nurul Jadid untuk menjadi tempat penyelenggaraan vaksinasi.

“Saya ucapkan terimakasih karena Nurul Jadid dipercaya sebagai tempat penyelenggaraan vaksin. Kegiatan ini membawa manfaat bagi santri, pendidik dan tenaga kependidikan khususnya untuk mendapatkan pelayanan vaksin ketiga atau melengkapi vaksin-vaksin sebelumnya,” terang KH. Abd. Hamid Wahid

Beliau juga mengungkapkan agar semua elemen terus mendorong masyarakat luas untuk menyukseskan program vaksinasi sebagai salah satu ikhtiar untuk memperkuat ketahanan masyarakat (community resilience) dan kekebalan tubuh (herd immunity) menghadapi pandemi ini.

(Direktur Klinik Az-Zainiyah Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah didampingi Humas Klinik Astutik Andayani menghadiri acara Vaksinasi Serentak Indonesia bersama Wakapolda Jatim)

Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah Direktur Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid selaku pihak yang terlibat dalam vaksinasi santri dan masyarakat sekitar pesantren menyampaikan bahwa pelayanan kesehatan adalah bagian dari tugas kami sebagai bentuk pengabdian kepada pesantren khususnya dan masyarakat pada umumnya.

“Semoga ikhtiar manusiawi ini menjadi bagian dari menysukuri nikmat sehat, agar menjadi salah satu perisai, peningkatan imun terhadap bahaya Covid-19 yang masih mengintai dengan berbagai variannya,” tambah Direktur Klinik Az-Zainiyah.

Kunci sukses vaksinasi tidak lain melalui sinergitas dan solidaritas semua lini yang ada di pesantren atau masyarakat karena semuanya memiliki peran yang signifikan.

“Program vaksinasi serentak ini melengkapi penyelenggaraan vaksin yang pertama kali kami adakah di bulan Februari tahun lalu (2021) dengan pencapaian sasaran di atas 10 ribu lebih. Saya ucapkan terimakasih atas Kerjasama semua pihak.” Ny. Hj. Khodiajtul Qodriyah menutup wawancara bersama nuruljadid.net via WhatsApp.

 

(Humas Infokom)

Festival Bahasa, Puncak Acara Rilis Jawara Bahasa Nasional

nuruljadid.net – Festival Bahasa telah tiba pada puncaknya yaitu pengumuman jawara pada selasa (22/02/2022) malam setelah sebulan pendaftaran sejak 13 Januari sampai dengan 14 Februari 2022. Event ini bagian dari rangkaian kegiatan eNJe Festival tingkat nasional. Pengumuman pemenang dilaksanakan pada malam anugerah eNJe Festival bersama dengan festival turats dan qur’ani di Aula 1 pesantren.

Festival Bahasa ini diselenggarakan untuk melatih mentalitas santri dan pelajar nusantara dalam menunjukkan keterampilan bahasa asing (Arab dan Inggris). Karena penguasaan bahasa asing di era revolusi industry 4.0 ini mutlak dibutuhkan agar bisa bersaing dengan selain ilmu pengetahuan juga berbekal bahasa asing.

(ustaz Muhammad Hasan Mutawakkil sedang membacakan nominasi dan pemenang lomba festival bahasa kategori pidato bahasa arab)

Terdapat dua kategori jenis lomba yaitu khitobah al-aroby dan English speech yang diikuti ratusan peserta tingkat SLTA di Indonesia. Masing-masing peserta diminta untuk membuat video pidato mereka dalam bahasa asing (arab atau inggris) sesuai kategori lomba yang diikuti.

Dari sekian pendaftar akan dipilih tiga pemenang juara 1, 2 dan 3 serta satu juara favorit berdasarkan video pidato dengan views terbanyak. Peserta akan dinilai dari beberapa aspek yaitu isi, penampilan, pengucapan, kelancaran dan tata Bahasa serta pemilihan kata.

(Ustaz Zulfikar Prayogi sedang membacakan nominasi dan pemenang lomba festival bahasa kategori pidato bahasa inggris)

Pada acara puncak diawali dengan opening oleh host dari kalangan santri Nurul Jadid. Setiap kategori lomba diawali dengan pembacaan 5 nominasi terbaik dilanjutkan pengumuman jawara lomba serta juara favorit.

Untuk nominasi dan pengumuman pemenang kategori lomba khitobah al-aroby dibawakan oleh ustaz Muhammad Hasan Mutawakkil, sedangkan lomba english speech dibawakan oleh ustaz Zulfikar Prayogi.

(Pengumuman nominasi pemenang festival bahasa kategori khitobah al-aroby dan English speech)

5 nominasi festival Bahasa kategori khitobah al-aroby adalah 1) Semroni (LPI Maktuba Al-Majidiyah); 2) Saiful Bahri (MA Annuqayah); 3) Moh. Abduh Ali (LPI Maktuba Al-Majidiyah); 4) Nabihatin Nailah (PP. Annuqayah Latee II); 5) Hafidhatul Munawwaroh (PP. Matlabus Salik Al-Matlab).

5 nominasi festival Bahasa kategori English speech adalah 1) Nadine Lutfiana P. (MAN 1 Probolinggo); 2) Milfa Agustina Fauziah (PP. Ibnu Kholdun Al-Hasyimi); 3) Umi Fathanah (PP. Matlabus Salik Al-Matlab); 4) Nurul Wahidah (MA Bilingual Batu); 5) Ilham Ramadhan Al Ghifari (PP. Matlabus Salik Al-Matlab).

Daftar pemenang lomba Khitobah al-Aroby

  • Juara 1 Nabihatin Nailah (PP. Annuqayah Latee II)
  • Juara 2 Moh. Abduh Ali (LPI Maktuba Al-Majidiyah)
  • Juara 3 Semroni (LPI Maktuba Al-Majidiyah)
  • Juara Favorit Hafidhatul Munawwaroh (PP. Matlabus Salik Al-Matlab)

Daftar pemenang lomba English Speech

  • Juara 1 Ilham Ramadhan Al Ghifari (PP. Matlabus Salik Al-Maktab).
  • Juara 2 Nurul Wahidah (MA Bilingual Batu)
  • Juara 3 Umi Fathanah (PP. Matlabus Salik Al-Maktab)
  • Juara Favorit Milfa Agustina Fauziah (PP. Ibnu Kholdun Al-Hasyimi)

 

(Humas Infokom)

Festival Turats, Ajang Kompetisi Pecinta Kitab Salaf Umumkan Jawara Nasional

nuruljadid.net – Festival Turats tingkat Nasional kembali diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasantri (BEMs) Ma’had Aly Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo. Gelaran ini berlangsung secara online mulai pendaftaran tanggal 18 Januari hingga pengumuman pemenang tanggal 22 Februari 2022 beberapa waktu lalu.

Tahun ini ajang kompetisi pecinta kitab salaf Festival Turats terintegrasi dengan dua festival lainnya Bahasa dan Qur’ani dalam wadah eNJe Festival. Tujuannya untuk menyatukan kepanitiaan dan mengemas dalam platform yang lebih besar.

Ketua panitia bulan lomba ust. Ainul Yaqin menyampaikan, pada pagelaran Festival Turats ketiga terdapat hampir 400 peserta yang mengikuti ajang perlombaan tingkat Nasional ini. “Setelah kami rekap daftar peserta, ternyata hampir seluruh peserta itu berasal dari pondok pesantren,” ungkap ust. Ainul Yaqin.

(Ustaz Ahmad Hirza Anwari, pembaca nominasi dan pemenang Festival Turats kategori MQK Fathul Qorib pada Malam Anugerah eNJe Festival)

Menurut ust. Ainul Yaqin, Festival Turats merupakan salah satu rangkaian kegiatan dari eNJe Festival untuk menyemarakkan peringatan Haul Masyayikh dan Harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid yang diadakan setiap tahunnya.

“Festival Turats ini sempat urung diadakan pada tahun 2021 karena maraknya Covid-19, namun pada tahun 2022 ini alhamdulillah kami berhasil menyelenggarakannya kembali,” tambah Ust. Ainul Yaqin kepada tim Infokom Nurul Jadid.

Sementara itu, Festival Turats ini melombakan tiga kategori Musabaqoh Qiroatul Kutub (MQK) Fathul Qorib, Fathul Mu’in dan Olimpiade Nahwu Shorrof (ONS). Melalui ajang festival turats ini akan menguji substansi kitab yang selama ini telah diajarkan di Pondok Pesantren. Peserta diuji kemampuannya membaca, memahami, menerjemahkan dan mengartikulasikan kitab kuning.

(Ustaz Zainul Mun’im, pembaca nominasi dan pemenang Festival Turats kategori MQK Fathul Mu’in pada Malam Anugerah eNJe Festival)

“Pada perlombaan Festival Turats ini terdapat beberapa pemenang yang diperebutkan oleh peserta, diantaranya juara 1, juara 2, dan juara 3, serta juara favorit. Peserta yang diperbolehkan ikut lomba maksimal berumur 22 tahun,” pungkas ust. Ainul Yaqin

Pada malam anugerah eNJe Festival tingkat nasional tahun 2022 diumumkan lima nominasi terbaik dan pemenang dari setiap kategori lomba oleh panitia secara virtual melalui kanal YouTube Pondok Pesantren Nurul Jadid. Berikut data selengkapnya.

(Pengumuman lima nominasi terbaik Festival Turats pada Malam Anugerah eNJe Festival tingkat Nasional tahun 2022)

5 nominasi festival turats kategori Musabaqoh Qiroatul Kutub (MQK) Fathul Qorib adalah 1) Moh. Mansur (PP. An-Nur 2 Malang); 2) Moh. Riki Nur Rivaldi (PP. Al-Bidayah Jember); 3) Ashfa Nafilatir R. (MA Al-Hikmah 2); 4) Ahmad Khozin (Ma’had Aly Al-Iman Purworejo); 5) Siti Nurrohmah (Ma’had Aly Al-Iman Purworejo).

5 nominasi festival turats kategori Musabaqoh Qiroatul Kutub (MQK) Fathul Mu’in adalah 1) Ngismatul Nguluwiyah (Ma’had Aly Darussalam Blokagung); 2) Fazlur Rohman (Ma’had Aly Al-Iman Bulus); 3) Irham Muktafi (PP. Fadlul Wahid Ngangkruk); 4) Abd. Hakim M. (LPI Maktubah Al-Majidiyah); 5) M. Syaifur Rohman (PP. Al-Bidayah Jember).

(Ustaz Hibatullah Huwaidi, pembaca nominasi dan pemenang Festival Turats kategori ONS pada Malam Anugerah eNJe Festival)

5 nominasi festival turats kategori Olimpiade Nahwu Shorrof (ONS) adalah 1) Muhammad Kayyis (PP. Al-Mubarok Lanbulan); 2) Usmaul Choir N. (Universitas Negeri Malang); 3) M. Faliqul Habi (Ma’had Aly An-Nur 2 Malang); 4) M. Nurul Iman (Al-Majidiyah Palduding Pamekasan); 5) Khoirun Nisa MH. (Pondok Pesantren Modern As-Sakienah).

Usai diumumkan lima nominasi dari masing-masing kategori, dilanjutkan pengumuman pemenang festival turats di tiga kategori yang dilombakan yaitu Musabaqoh Qiroatul Kutub (MQK) Fathul Qorib, Fathul Mu’in dan ONS. Berikut daftar pemenang selengkapnya.

Daftar Pemenang Musabaqoh Qiroatul Kutub (MQK) Fathul Qorib

  • Juara 1 Moh. Riki Nur Rivaldi (PP. Al-Bidayah Jember)
  • Juara 2 Ahmad Khozin (Ma’had Aly Al-Iman Purworejo)
  • Juara 3 Moh. Mansur (PP. An-Nur 2 Malang)
  • Juara Favorit Jhofita Nisrin Fuadiyah (PP. Mambaul Ulum)

Daftar Pemenang Musabaqoh Qiroatul Kutub (MQK) Fathul Mu’in

  • Juara 1 Fazlur Rohman (Ma’had Aly Al-Iman Bulus)
  • Juara 2 Irham Muktafi (PP. Fadlul Wahid Ngangkruk)
  • Juara 3 M. Syaifur Rohman (PP. Al-Bidayah Jember)
  • Juara Favorit Ngismatul Nguluwiyah (Ma’had Aly Darussalam Blokagung)

Daftar Pemenang Olimpiade Nahwu Shorrof (ONS)

  • Juara 1 Muhammad Kayyis (PP. Al-Mubarok Lanbulan)
  • Juara 2 Usmaul Choir N. (Universitas Negeri Malang)
  • Juara 3 Khoirun Nisa MH. (Pondok Pesantren Modern As-Sakienah)

 

(Humas Infokom)

 

Festival Qur’ani Usai, Malam Anugerah Digelar, Inilah Pemenangnya

nuruljadid.net – Malam Anugerah eNJe Festival tingkat Nasional tahun 2022 digelar pertanda bahwa rangkaian lomba festival telah usai termasuk Festival Qur’ani pada Selasa (22/02/2022) malam, tepatnya pukul 21.00 WIB. Malam Anugerah yang dihelat merupakan rangkaian acara terakhir dari eNJe Festival sebagai malam puncak pengumuman pemenang semua festival mulai festival Bahasa, turats tidak terkecuali qur’ani

Pelaksanaan malam anugerah enje festival ini dihelat secara hybrid kombinasi daring dan luring. Karena kondisi yang masih belum memungkinkan untuk dilakukan secara luring penuh mengingat perkembangan virus varian covid-19 omicron yang akhir-akhir ini mulai meningkat.

(Ustaz Muhammad Bakron Adre Setiawan membacakan nominasi dan pemenang Festival Qur’ani kategori MTQ)

Pembaca nominasi dan pemenang festival qur’ani kategori MTQ dibawakan langsung oleh ustaz Muhammad Bakron Andre Setiawan, sedangkan kategori MSQ dibawakan oleh ustaz Muhammad Syifaur Rizal. Mereka berdua adalah pengurus Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an (PPIQ) dan juga panitia yang bertanggung jawab.

Sedangkan perhelatan penobatan pemenang festival qur’ani ini dapat diakses secara virtual melalui kanal YouTube Pondok Pesantren Nurul Jadid dan secara luring di Aula 1 Pondok Pesantren Nurul Jadid.

(Ustaz Muhammad Syifaur Rizal membacakan nominasi dan pemenang Festival Qur’ani kategori MSQ)

Selain untuk memeriahkan haul masyayikh dan harlah, festival qur’ani ini memiliki bebarapa tujuan diantaranya untuk menyambung tali silaturrahmi sesama pecinta Al-Qur’an, sebagai ajang untuk berlomba-lomba dalam kebaikan dengan jalur unjuk bakat, kapasitas dan kreatifitas diri di bidang Al-Quran. Berikutnya, untuk melatih mentalitas, memperbaiki kualitas dan meraih prestasi. Dimana hal ini sesuai dengan tema harlah ke-73 yaitu “sehat, mandiri, dan berprestasi.”

Berbeda dengan tahun yang sebelumnya yang diselenggarakan terpisah dari setiap festival (Bahasa, turats dan qur’ani) dan hanya sebatas lingkup Probolinggo. Enje festival tingkat nasional kali ini merupakan event perdana yang dihelat oleh pesantren.

Festival Qur’ani ini, lomba terbagi menjadi dua kategori, yakni Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) dan Musabaqoh Syarhil Qur’an (MSQ). Sebelum diumumkan pemenang dari dua kategori lomba tersebut, panitia menampilkan 5 nominasi terpilih dari masing-masing kategori sebagai berikut.

(Screenshot pengumuman nominasi Festival Qur’ani kategori Musabaqoh Tilawatil Qur’an)

5 Nominasi peserta terbaik kategori MTQ adalah 1) Akhmad Zakaria H delegasi MA Unggulan Nuris Jember; 2) Elysa Yulia Dwi H delegasi SMP Plus Nuruk Hikmah Paiton; 3) Ummi Lu’luah F. delegasi MTs Nurul Qadim; 4) Ainul Luthfiana delegasi MAN Kota Blitar; dan 5) Iqbal Taufiq delegasi SMP Tahfidz Al-Azhar.

5 Nominasi peserta terbaik kategori MSQ adalah 1) MA Unggulan Nuris Jember; 2) MA An-Nur Bululawang; 3) MAPK Nurul Jadid A Probolinggo; 4) Pusat Ilmu Al-Qur’an (PIQ) Malang; dan 5) PP. Mikhrajul Ulum Jember.

Setelah pengumuman lima Nominasi terpilih, dilanjutkan pengumuman pemenang yang terdiri dari juara satu, dua, tiga dan juara favorit dari tiap kategori. Berikut adalah daftar pemenang lomba Festival Qur’ani.

Daftar Pemenang Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) :

  • Juara 1 Ainul Luthfiana (MAN Kota Blitar)
  • Juara 2 Iqbal Taufiq (SMP Tahfidz Al-Ahzar)
  • Juara 3 Elysa Yulia (SMP Plus Nurul Hikmah)
  • Juara Favorit Ummi Lu’luah Fauziyah (MTs Nurul Qadim)

Daftar Pemenang Musabaqoh Syarhil Qur’an (MSQ) :

  • Juara 1 MAPK Nurul Jadid A Probolinggo
  • Juara 2 Pesantren Ilmu Al-qur’an (PIQ) Malang
  • Juara 3 MA Unggulan Nuris Jember
  • Juara Favorit PP. Mikhrajul Ulum Jember

 

 

(Humas Infokom)

 

 

 

Vaksinasi Serentak Indonesia: Probolinggo Capai Lebih 97%, Wakapolda Jatim Apresiasi Nurul Jadid

nuruljadid.net – Pondok Pesantren Nurul Jadid kembali dipercaya menjadi tuan rumah program vaksinasi serentak Indonesia untuk yang kesekian kalinya. Program vaksinasi ini serentak dilaksanakan se Indonesia pada kamis (24/02/22) pukul 10.00 pagi melalui video conference (vicon) yang dipimpin langsung oleh bapak Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si. dari Gor Perahu kajang Kayu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir.

“Saya minta seluruh Kapolda, untuk menekan penyebaran Covid-19 ini dan meningkatkan vaksinasi,” jelas bapak Kapolri.

Wakapolda provinsi jawa timur Brigjen. Pol. Drs. Slamet Hadi Supraptoyo menjelaskan bahwa program ini dicanangkan pemerintah sebagai wujud kepedulian bangsa untuk mengantisipasi dari varian baru Covid-19 bernama Omicron. Sasarannya tidak hanya para santri saja, akan tetapi juga masyarakat di kabupaten Probolinggo.

(Wakapolda bersama pengasuh dan kepala pesantren Nurul Jadid berserta tamu undangan lainnya saat mengikuti vicon Vaksinasi Serentak Indonesia bersama kapolri)

Sebelum vaksin dilaksanakan, para peserta diharuskan untuk mengikuti rangkaian seremonial dan vicon bersama Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si. bersama polda se Indonesia untuk melaporkan progress vaksinasi serentak di masing-masing daerah.

Saat press release, bapak wakapolda Brigjen. Pol. Drs. Slamet Hadi Supraptoyo mengungkapkan rasa syukurnya berada di kabupaten Probolinggo karena untuk vaksinasi dosis pertama telah mencapai lebih dari 97%, vaksinasi dosis kedua mencapai 77% dan saat ini sedang dilaksanakan vaksinasi booster dosis ketiga untuk santri dan masyarakat.

Beliau juga mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada Pondok Pesantren Nurul Jadid yang konsisten bermasa-sama forkopimda untuk mengedukasi dan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk vaksin.

(Wakapolda Brigjen. Pol. Drs. Slamet Hadi Supraptoyo saat press release didampingi pengasuh dan kepala pesantren Nurul Jadid bersama forkopimda)

“Vaksinasi ini merupakan ikhtiar dan ibadah kita. Pondok pesantren Nurul Jadid perlu kita apresiasi karena memberikan ruang untuk masyarakat ikut vaksin dan mengedukasi santri pentingnya vaksinasi. Perlu dicontoh oleh yang lain untuk bisa membangun dan menggugah masyarakat akan pentingnya vaksinasi,” jelas bapak wakapolda Brigjen. Pol. Drs. Slamet Hadi Supraptoyo.

Ia juga meminta awak media yang bisa masuk ke semua lini untuk mengajak dan menginformasikan kepada semua elemen masyarakat agar mau vaksin dan taat prokes.

Kepala Pesantren KH. Abdul Hamid Wahid merespon positif dan berterimakasih atas adanya vaksinasi serentak Indonesia di Pondok Pesantren Nurul Jadid ini.

“Saya berterimakasih Nurul Jadid dipercaya sebagai tempat penyelenggaraan vaksin, karena ini membawa manfaat bagi santri, pendidik dan tenaga kependidikan khususnya untuk mendapatkan pelayanan vaksin booster ketiga atau melengkapi vaksin sebelumnya,” beliau menuturkan kepada nuruljadid.net via WhatsApp.

(Ketika masyarakat Probolinggo peserta vakasinasi booster ketiga divaksin oleh vaksinator pada acara vaksinasi serentak Indonesia)

Hal ini juga didukung oleh Direktur Klinik Az-Zainiyah Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah bahwa kita semua perlu bersama menyukseskan kegiatan vaksinasi ini, “bersama perlu mendorong masyarakat luas untuk menyukseskan vaksinasi sebagai salah satu ikhtiar untuk memperkuat ketahanan masyarakat menghadapi pandemi ini,” jelas Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan bahwa ketercapaian sasaran target vaksinasi untuk umur lanjut usia (lansia) dan anak-anak di kabupaten Probolinggo telah mencapai target. Lansia telah melebihi sasaran target sekitar 71% dan anak-anak mencapai lebih dari 70%.

Peserta sasaran vaksinasi di Pondok Pesantren Nurul Jadid hari ini berjumlah keseluruhan 500 orang, 250 dosis AstraZeneca dan 250 dosis jenis Pfizer untuk vaksinasi dosis kedua dan booster ketiga.

(Penyerahan bingkisan sembako kepada perwakilan peserta vaksinasi dari unsur masyarakat oleh wakapolda dan pimpinan lainnya)

Ratusan peserta dari dalam dan luar pesantren datang memadati ruangan aula satu, bahkan mereka harus sabar mengantri dikarenakan banyaknya peserta vaksinasi dengan waktu yang cukup terbatas. Usai vaksinasi, setiap peserta diberikan bingkisan sembako.

Dari data yang ada, usia yang paling rentan terkena virus omicron ini adalah usia remaja hingga usia produktif yang berkisar antara 10 – 49 tahun. Dan wanita mendominasi jumlah yang terpapar virus tersebut.

Kegiatan vaksinasi serentak ini, polda bekerjasama dengan melibatkan Polres Probolinggo, Dinkes Probolinggo, Puksesmas Paiton dan Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid yang menyediakan tenaga Kesehatan serta vaksinator.

Acara ini dihadiri oleh Wakapolda Jatim, Kapolres Probolinggo, Dandim 0820 Probolinggo, Forkopimda Probolinggo, Pengasuh dan Kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid, Ketua DPRD, Kajari Jember, Direktur Klinik Az-Zainiyah, beberapa jajaran TNI dan Polri yang turut mengawal suksesnya acara ini.

 

(Humas Infokom)

Bahtsul Masail Kubro se Jatim Bahas Isu Kontemporer Hingga Dini Hari

nuruljadid.net – Bahtsul Masail Kubro (BMK) sebagai kegiatan rutin ini dihelat kembali setelah dua tahun vakum disebabkan kondisi pandemi. BMK kali ini berlangsung cukup seru dan panas membahas hukum dan isu-isu kontemporer hingga dini hari (19/02/2022) di Masjid Jami’ Nurul Jadid.

BMK ini dibagi menjadi dua jalsah, jalsah pertama dimulai ba’da dhuhur hingga sore sebelum maghrib. Sedangkan jalsah kedua dimulai ba’da sholat isyak hingga dini hari sekitar 01.00 (20/02/2022).

Selama kegiatan berlangsung delegasi Pondok Pesantren Roudhotut Tholibin mengajukan masalah tentang trend sarung batik di kalangan santri dengan beragam motif.

(Keseruan Bahstul Masail Kubro se Jatim pada jalsah kedua malam hari di teras depan masjid jami’ Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Sarung tak hanya dikhususkan untuk laki-laki, tetapi juga bisa untuk perempuan. Kain sarung merupakan gaya tradisional dan warisan leluhur budaya Indonesia, yang kini banyak diadaptasi dengan beragam gaya yang lebih modern.

Brand sarung batik kini muncul ke pasar perbatikan Indonesia dengan semangat melawan pakem. Istilah yang selam ini berkaitan dengan standard motif batik yang terus diwariskan sepanjang generasi. Sarung batik merupakan salah satu bentuk olahan kain batik yang dibuat dengan teknik cap.

Selama ini motif pakem menjadikan kain atau sarung batik identik sebagai produk tradisi. Akan tetapi, agar lebih kekinian para seniman menawarkan berbagai motif unik untuk kaula muda dengan desain kontemporer ala kaum milenial.

(Keseruan Bahstul Masail Kubro se Jatim pada jalsah kedua malam hari di teras depan masjid jami’ Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Tidak sedikit dari kalangan santri dan warga pesantren yang mengenakannya, namun tak jarang motif yang laki-laki kenakan lebih cocok untuk kaum perempuan. Permasalahannya dalam  bahtsul masail kali ini adalah sebatas manakah seorang laki-laki dianggap menyerupai perempuan begitu pula sebaliknya.

Setelah melalui pembahasan hingga adu argumen yang cukup panjang dan melelahkan, akhirnya mushohih atau perumus mengesahkan bahwa batasannya adalah sebatas menyerupai dalam dua hal, yaitu tingkah (haiah) dan jenisnya sebagaimana dijelaskan dalam kitab Nuhyatul Muhtaj Syarhil Minhaj.

(Keseruan Bahstul Masail Kubro se Jatim pada jalsah kedua malam hari di teras depan masjid jami’ Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Pembahasan yang kedua yaitu jika memang apa yang mereka (baca laki-laki) kenakan tidak dianggap menyerupai perempuan, apakah boleh dikenakan di rumah dengan konsekuensi digunjing oleh masyarakat. Mushohih atau perumus mengesahkan bahwasannya yang demikian itu hukumnya boleh tapi makruh karena untuk meminimalisir terjadinya gunjingan masyarakat yang diterangkan dalam kitab Al-Fatawal Fiqhiyatul Kubra.

Meski Lelah, peserta BMK Nampak tetap semangat dan antusias mengikuti setiap proses dan rangkaian kegiatan yang dilaksanakan. Banyak pengalaman dan pelajaran yang dipetik selama kegiatan BMK ini selain tentunya teman dan kenalan baru.

(Keseruan Bahstul Masail Kubro se Jatim pada jalsah kedua malam hari di teras depan masjid jami’ Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Rangkaian Bahtsul Masail Kubro se Jatim ini pun ditutup dengan penetapan hasil oleh para Mushohhih atau perumus yang bersalah dari golongan kiai yakni K. Ro’i Fadli, KH. Muhibbuddin Aman Ali dan KH. Amin Quthbi Munir. Usai bahtsul masail seluruh peserta dan panitia beserta muharrir dan mushahhih mengabadikan momentum tahunan tersebut di teras depan Masjid Jami’ Pondok Pesantren Nurul Jadid dimana BMK digelar.

 

(Humas Infokom)

Bahtsul Masail Kubro se Jatim Lestarikan Tradisi Kitab Salaf Hingga Bahas Skandal

nuruljadid.net – Biro Lajnah Ta’lif wan Nasyr (LTN) Nurul Jadid gelar Bahtsul Masail Kubro (BMK) se-Jawa Timur yang merupakan salah satu rangkaian kegiatan NGOPi Festive (19/02/2022) di masjid jami’ Nurul Jadid. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin tahunan dalam rangka memperingati haul masyayikh dan harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid. Tujuannya selain untuk menjalin silaturrahmi antar pondok pesantren juga sebagai bentuk pelestarian tradisi kajian kitab salaf (turats).

Bahtsul Masail Kubro (BMK) se Jatim ini fokus membahas tentang berbagai macam persoalan dan problematika hukum kontemporer. Salah satunya masalah yang diajukan oleh perwakilan Ma’had Aly Nurul Jadid tentang hukum hubungan atau skandal mertua dan menantu pada jalsah tsaniyah.

(Suasana keseruan Bahtsul Masail Kubro se Jawa Timur yang diselenggarakan di teras depan Masjid Jami’ Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Persoalan ini diangkat ketika ada sebuah kasus dimana seorang ibu berstatus janda yang seringkali tidur bersama anak perempuannya yang telah menikah dalam satu kamar. Di kamar tersebut terdapat dua ranjang, kebetulan si ibu tidur di ranjang yang anak perempuannya sering gunakan bersama suami. Suatu ketika, suami si anak perempuan ini pulang dari kerja larut malam dalam keadaan sangat lelah namun nafsunya tengah bergairah. Kondisi listrik di rumah saat itu sedang padam. Akibatnya si anak menantu tanpa sengaja menyetubuhi ibu mertuanya hingga hamil dan melahirkan.

Terdapat dua rumusan masalah yang harus dijawab yaitu siapakah yang berhak menjadi wali nikah anak tersebut dan bagaimana status pernikahan si menantu dengan istrinya?

Mushohhih menuturkan, setelah melalui debat panjang ditemukan jawaban berdasarkan banyak sumber kitab fikih salaf. Pertama yang berhak menjadi wali dari anak hasil hubungan tersebut adalah si wathi’ atau orang menjimak (anak menantu laki-laki tadi).

(Suasana keseruan Bahtsul Masail Kubro se Jawa Timur yang diselenggarakan di teras depan Masjid Jami’ Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Sedangkan untuk pemecahan masalah yang kedua, setelah berdiskusi dan penyampaian pandangan dari masing-masing peserta Bahtsul Masail, akhirnya diputuskan bahwa status pernikahan anak perempuan ibu tersebut dengan anak menantu laki-lakinya rusak karena adanya wathi’ syubhat yang menyebabkan kemahroman kepada istrinya.

(Suasana keseruan Bahtsul Masail Kubro se Jawa Timur yang diselenggarakan di teras depan Masjid Jami’ Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Selain itu, mushohhih menekankan kepada seluruh peserta BMK Jatim untuk mampu lebih mengembangkan konsep pengambilan hukum sebagaimana yang dilakukan ulama’ madzhab yang empat.

“Sebagaimana para ulama madzhab, dalam memecahklan masalah harus memiliki metode qauli dan manhaji yaitu melalui ijtima bahtsul masail dengan dasar yang kuat. Agar hasilnya juga lebih akurat dan dapat dipertanggung jawabkan” imbuhnya diakhir wawancara bersama nuruljadid.net.

 

(Humas Infokom)

Az-Zainiyah Gelar Kajian Self-Improvement, Kupas Tuntas Esensi Makna Cantik

nuruljadid.net – Eksistensi wanita senantiasa menjadi hal yang menarik di hadapan publik. Wanita dan prioritasnya yang unik seringkali menjadi sasaran untuk menjadi topik yang tidak pernah habis diulik. Seperti pada Rabu (08/02), Pondok Pesantren Nurul Jadid Wilayah Az-Zainiyah menggelar Kajian self-improvement bertajuk “Cantik Luar-Dalam”.

Acara yang bertempat di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid tersebut menghadirkan Ny. Muthmainnah Waqid, S.Th.I. sebagai penyaji sekaligus menjabat wakil sekretaris pesantren yang diikuti oleh ratusan pengurus putri. Sebelum mengawali materinya, beliau mengaku sangat mengapresiasi acara yang digagas oleh bagian Bimbingan dan Konseling (BK) Biro Kepesantrenan wilayah Az-Zainiyah ini.

Menurut Nyai Iin panggilan akrab beliau, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi santri termasuk mahasiswi yang sedang menjadi pengurus. Mengingat kebanyakan mahasiswi merangkap sebagai pengurus dan wali asuh. “Semoga kegiatan yang sangat bermanfaat ini menjadi amal jariyah untuk pengabdian kita kepada pesantren,” tutur beliau.

(Ratusan peserta dari kalangan pengurus putri wilayah Az-Zainiyah dengan seksama mengikuti pematerian oleh Ny. Hj. Muthmainnah Waqid, S.Th.I)

Memasuki materi, sosok panutan yang juga alumnus Pondok Pesantren An-Nuqayyah Sumenep ini mengupas tuntas esensi cantik. Lebih jauh, beliau mendedahkan bahwa interpretasi makna cantik yang sebenarnya adalah pancaran dari aura wanita itu sendiri. “Karena sebuah kharisma atau aura wanita akan terpancar dari perilaku kita (wanita-red) itu sendiri,” jelas beliau.

Selain itu, beliau tak henti-hentinya menegaskan bahwa cantik itu tidak hanya dipahami secara jasmani saja, melainkan dari sisi rohani juga penting untuk diperhatikan. Karenanya, beliau mengajak seluruh hadirin dalam ruangan Aula terebut untuk memahami diri sendiri agar menemukan hal-hal yang menjadi bakat dan minat setiap individu. “Semua orang itu memiliki keunikan masing-masing, dan pasti memiliki kelebihan masing-masing,” tegasnya.

Acara yang dimulai pukul 09.00 WIB tersebut berakhir pukul 13.00 WIB dengan penuh khidmat dan antusias dari seluruh peserta. Menurut Nur Hasanah, salah satu peserta kajian yang hadir mengaku mendapat ilmu baru dan merasa kegiatan tersebut sangat berpengaruh besar dalam mendefinisikan dirinya sebagai perempuan. “Kajian ini mengajari saya bahwa cantik tidak harus dengan modal mahal,” ujarnya. (sdq/w24)

 

 

(Humas Infokom)

Keseruan Peserta Fesban Nurul Jadid di Balik Layar dan Off-Stage

nuruljadid.net – Perhelatan Festival Banjari (Fesban) ke-5 tingkat Nasional yang diselenggarakan Bidang Koordinasi Olahraga dan Seni Santri (BKOSS) Nurul Jadid telah usai, namun euphoria Fesban masih menyisakan kenangan. Fesban selain ajang silaturrahmi antar komunitas pencinta sholawat juga menjadi sebuah momentum unjuk kebolehan bidang tarik suara. Banyak keseruan yang tercipta di balik layar dan off-stage.

Pentas yang cukup megah dan elegant mengusung konsep vintage-modern dengan kombinasi bentuk persegi multi-layer dan warna mewah menjadikan tampilan pentas Fesban tampak memukau dan memanjakan mata yang memandang.

(Keseruan tim peserta Fesban Nurul Jadid ke-5 se Nasional di Photo Both sebelah pentas utama)

Acara festival banjari yang dimulai ba’da dhuhur itu selesai sekitar pukul 01.00 WIB dini hari (18/02/2022). Terdapat sekurangnya 34 tim ratusan peserta yang bertanding langsung di pentas Fesban ke-5 Nasional dalam rangka memeriahkan Haul Masyayikh dan Harlah ke-73 Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Tidak sedikit peserta yang nampak tegang menunggu giliran naik ke pentas untuk tampil dan beberapa lainnya terlihat cukup santai sambil pemanasan latihan vokal off-stage.

(Keseruan tim peserta Fesban Nurul Jadid ke-5 se Nasional di Photo Both sebelah pentas utama)

Panitia Fesban juga menyediakan photo both di samping pentas untuk peserta dan penonton yang ingin mengabadikan momentum pelaksanakaan Fesban Nurul Jadid ke-5 se Nasional. Kesempatan itu tidak disia-siakan oleh kelompok peserta Fesban. Banyak dari mereka mengabadikan kedatangan mereka di photo both dengan eskpresi tidak biasa bahkan terkesan konyol.

(Keseruan tim peserta Fesban Nurul Jadid ke-5 se Nasional di Photo Both sebelah pentas utama)

Keseruan dalam kebersamaan di ajang Festival Banjari ini menjadi kenangan tersendiri baik bagi peserta lebih-lebih panitia setelah tahun kemarin gagal menggelar Fesban secara offline karena masih tingginya kasus covid-19. Di photo both peserta mengabadikan momen tersebut dengan memegang papan dengan beragam tulisan yang unik sehingga mengundang senyum mereka yang membacanya.

(Keseruan tim peserta Fesban Nurul Jadid ke-5 se Nasional di Photo Both sebelah pentas utama)

Persiapan dalam waktu singkat dengan tekanan kerja yang tinggi karena padatnya kegiatan menyambut Haul Masyayikh dan Harlah ini, tidak menyurutkan semangat tim panitia termasuk tim IT dan Multimedia Nurul Jadid untuk menuntaskan apa yang telah dimulai demi memberikan layanan terbaik kepada seluruh peserta, meskipun disadari masih banyak kekurangan yang perlu terus dibenahi.

Usai perhelatan Fesban, seluruh panitia dan kru yang terlibat berpose dan mengabadikan momen tahunan tersebut di atas pentas. Meskipun raga Lelah, namun semangat pengabdian tidak pernah punah karena senantiasa mengharapkan barokah dari para masyayikh Nurul Jadid.

 

(Humas Infokom)

 

 

Gawang Tim Kesebelasan PPIQ Dibobol Unggulan 1 dengan Skor Fantastis 3-0

nuruljadid.net – Puncak pertandingan sepak bola bulan lomba dalam rangka haul dan harlah ke-73 Nurul Jadid antara PPIQ dan Unggulan 1 telah berlangsung di lapangan Raja Tega Jum’at (18/02/2022) sore kemarin. Gawang tim kesebelasan PPIQ berhasil dibobol oleh kesebelasan Unggulan 1 dengan skor fantastis 3-0. Sampai akhir pertandingan tim PPIQ tidak berhasil membobol gawang lawan.

Final match antara PPIQ dan Unggulan 1 ini ditonton hampir oleh semua santri putra Pondok Pesantren Nurul Jadid, karena memang olahraga sepak bola masih menjadi olahraga terfavorit santri sejak lama. Hal ini menunjukkan bahwa banyak peminat sepak bola di kalangan santri, sehingga pertandingan sepak bola bulan lomba selalu menjadi lomba paling bergengsi yang dinanti.

(tim kesebelasan PPIQ sesaat sebelum pertandingan Final melawan Unggulan 1 di lapangan Raja Tega)

Sebelum pertandingan dimulai, penonton sudah mulai memenuhi lapangan Raja Tega di bagian barat pesantren. Lapangan Raja Tega merupakan saksi bisu dan tempat sejarah baru di kamus olahraga santri Nurul Jadid dimana pertandingan sepak bola dengan skill terbaik santri dipertandingkan dan dihelat.

Penonton tampak sangat antusias menanti pertandingan final dimulai, terlebih supporter dari kedua belah tim kesebelasan. Mereka sorakkan lagu-lagu penyemangat untuk tim kebanggaan masing-masing yang akan bertanding disertai dengan atribut ala santri sekaligus dresscode yang disepakati.

Di menit awal babak pertama, pertandingan babak final panas antara PPIQ dan Unggulan 1 ini berlangsung sengit dengan skor 0-0. Pada babak ini terjadi persaingan adu taktik dan teknik dalam penguasaan bola. Sehingga pada pertandingan ini masing-masing tim kesebelasan bermain cantik dengan penjagaan gawang sama ketat.

Masih di babak pertama, tim Unggulan 1 mulai menunjukkan kekuatannya melawan tim PPIQ dengan beberapa kali tembakan ke arah gawang. Akhirnya, ada dua tembakan jitu yang berhasil membobol benteng pertahanan gawang PPIQ, dimana hal itu membuat si penjaga gawang kewalahan. Dua gol itu nampak menjadi beban pikiran untuk tim PPIQ . Sehingga, kondisi ini menjadi peluang emas bagi tim Unggulan 1 untuk memenangkan babak final ini.

(Kedua tim kesebelasan berfoto bersama pasca pertandingan usai didampingi kepala BKOSSNJ KH. Muhammad Makki Maimun Wafi)

Setelah paruh pertama berakhir dengan skor 2-0, pertandingan dilanjutkan pada babak kedua. Pasca kebobolan dua kali, tim PPIQ semakin memperketat penjagaan agar tidak terjadi kebobolan kembali. Di babak ini pertandingan sempat memanas disebabkan pelanggaran pemain, namun perseteruan tersebut berhasil diatasi dengan baik oleh sang wasit.

Tak terduga, ternyata tim Unggulan 1 masih mampu menambah skor pertandingan pada babak final dengan memberikan satu gol cantik ke gawang PPIQ di menit terakhir. Keadaan ini membuat supporter masing-masing tim dan penonton semakin panas dengan bersorak ramai  lewat lagu penyemangat. Hingga pertandingan berakhir ditandai bunyi peluit wasit. Alhasil tim Unggulan 1 tetap berhasil mengungguli tim PPIQ dengan skor akhir 3-0.

 

(Humas Infokom)

Festival Banjari Nurul Jadid ke-5 Resmi Dibuka oleh Kepala BKOSS Nurul Jadid

nuruljadid.net – Kepala Bidang Koordinasi Olahraga dan Seni Santri (BKOSS) Nurul Jadid KH. Muhammad Makki Maimun Wafi secara resmi membuka Festival Banjari ke-5 tingkat Nasional yang digelar di Halaman SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo pada Kamis (17/02) pagi, didampingi ketua panitia Haul Masyayikh dan Harlah Nurul Jadid ke-73 ustaz Khofifuddin, ketua panitia Festival Banjari, dan ketua panitia bulan lomba.

Festival Banjari yang diikuti sebanyak 34 kelompok banjari tersebut merupakan kegiatan rutin diadakan setiap tahun dalam rangka memeriahkan Haul Masyayikh dan Harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid.  Tahun ini merupakan tahun kelima Festival Banjari digelar, pada tahun ini Festival Banjari diadakan dengan jangkauan yang lebih luas yaitu tingkat nasional.

(Ketua panitia festival banjari ke-5 Dwiky Jatmiko Aji saat memberikan sambutan pada acara pembukaan Fesban Nasional di halaman SMK Nurul Jadid)

Ketua Panitia Festival Banjari ke-5 Dwiky Jatmiko Aji melalui sambutannya menyambut hangat seluruh peserta yang turut berpartisipasi dan hadir pada acara Festival Banjari tersebut. Dwiky menambahi bahwa Festival Banjari merupakan salah satu side events peringatan Haul Masyayikh dan Harlah ke-73 Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Ia juga menjelaskan bahwa tujuan diadakannya Festival Banjari ini juga sebagai media silaturrahmi antar pesantren dan hadrah al-banjari. “Selain untuk memeriahkan peringatan Haul Masyayikh dan Harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid, kegiatan festival ini secara umum merupakan bentuk silaturrahmi antar pesantren dan secara khusus adalah bentuk silaturrahmi antar kelompok hadrah al-banjari se Indonesia”, tambah Dwiky.

(Ketua panitia Haul Masyayikh dan Harlah ke-73 Pondok Pesantren Nurul Jadid Ustaz Khofifuddin tengah memberikan sambutan pada acara pembukaan Fesban Nasional ke-5 tahun 2022)

Selain itu, ketua panitia Haul Masyayikh dan Harlah ke-73 Pondok Pesantren Nurul Jadid ustaz Khofifuddin dalam sambutannya mengucapkan terimakasih kepada panitia penyelenggara yang telah proaktif mensukseskan acara Festival Banjari ini.

Ustaz Khofi menambahkan, acara Festival Banjari merupakan kegiatan yang selalu eksis dalam menyambut perayaan Haul Masyayikh dan Harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid setiap tahunnya.

“Kegiatan ini merupakan kegiatan yang selalu eksis dan ditunggu-tunggu setiap tahunnya. Tahun kemarin, dikarenakan pandemi kita mengadakannya secara online, namun kita berhasil mendatangkan juri di tingkat provinsi Jawa Timur. Dan alhamdulillah pada tahun 2022 ini, kita bisa mengadakannya dalam cakupan yang lebih luas, yaitu lingkup nasional, saya sangat mengapresiasi seluruh panitia,” ungkap Khofifuddin.

Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan pembukaan Fesban se Nasional secara simbolis oleh Kepala Bidang Koordinasi Olahraga dan Seni Santri (BKOSS) KH. Muhammad Makki Maimun Wafi didampingi ketua panitia Haul Masyayikh dan Harlah ke-73 Pondok Pesantren Nurul Jadid, ketua panitia Festival Banjari ke-5 Dwiky Jatmiko Aji, dan ketua panitia Bulan Lomba. Pembukaan secara simbolis ini ditandai dengan pemukulan gong secara bergantian.

(Prosesi pembacaan ikrar juri Festival Banjari (Fesban) oleh KH. Hefniy Razaq pada acara pembukaan Fesban ke-5 Nasional)

Sebelum berakhir, acara pembukaan tersebut juga diwarnai dengan pembacaan ikrar juri yang dipimpin langsung oleh KH. Hefniy Razaq. Untuk dewan juri pada Festival Banjari ke-5 ini diantaranya Juri Vokal 1 Ust. Mahrus Ali dari Gresik, Juri Vokal 2 Ust. Achmad Bahrin Nada dari Surabaya, Juri Musik 1 Ust. Dhoiful Maali dari Surabaya, Juri Musik 3 Ust. Ichmami Faqih dari Jombang, dan Juri Adab Gus Abdullah Hafidz Basyaiban dari Gresik.

 

 

(Humas Infokom)