Pos

Nurul Jadid Resmi Tetapkan Program dan Anggaran Tahun 2022

nuruljadid.net – Di penghujung tahun 2021, Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo selenggarakan kegiatan penetapan program/anggaran tahun 2022 dan pengarahan pengasuh yang sebelumnya juga terdapat penyampaian laporan kinerja selama setahun di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid pada sabtu (18/12) malam diikuti oleh semua pengurus satuan kerja, satuan pendidikan dan lembaga khusus pesantren.

Tepat pukul 20.15 WIB acara dimulai dan dibuka dengan pembacaan ummul qur’an, di waktu yang bersamaan, tim protokoler menyambut kedatangan pengasuh pada acara tersebut. Peserta terlihat sudah memenuhi ruangan serta mengikuti acara dengan khidmat dan fokus.

Penetapan program dan anggaran tahun 2022 serta pengarahan pengasuh merupakan kegiatan rutin tahunan dengan berbagai rangkaian kegiatan bertajuk Rapat Evaluasi Akhir Tahun. Tahun ini, Sekretaris Pesantren H. Faizin Syamwil menyederhanakan rangkaian acara tersebut namun tetap berorientasi pada substansi tujuan kegiatan.

Alhasil, rangkaian kegiatan penetapan program dan anggaran tahun 2022 berjalan lebih efektif dan efisien tahun ini. Masing-masing satker melakukan rapat komisi bersama satker terkait sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh bagian perencanaan untuk integrasi program dan anggaran sehingga hasil lebih optimal.

(Sekretaris pesantren H. Faizin Syamwil menyampaikan Laporan Akhir Tahun 2021 di hadapan seluruh peserta)

Sementara itu, Sekretaris Pesantren H. Faizin Syamwil mewakili Kepala Pesantren KH. Abdul Hamid Wahid menyambut dengan hangat seluruh hadirin serta menyampaikan salam dan permohonan maaf dari Kepala Pesantren karena belum bisa hadir pada acara tersebut sebab udzur masalah kesehatan.

Dalam sambutannya ustaz Faizin menyampaikan laporan kegiatan selama setahun yang telah dilaksanakan dalam bentuk overview. Untuk perancangan program dan anggaran pesantren tahun 2022 sebenarnya sudah dimulai sejak bulan oktober lalu. Tak lupa, ustaz Faizin juga mengungkapkan harapannya terhadap program pesantren tahun mendatang.

“Kita perlu memperbaiki hal-hal yang belum kita lakukan dengan maksimal. Dan harapannya kita bisa melaksanakan program kegiatan tahun 2022 yang telah disusun 100%,” tegasnya.

Selanjutnya, pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini memberikan tausiyah kepada seluruh hadirin sekaligus arahan terhadap program pesantren tahun anggaran 2022. Dalam tausiyahnya, beliau menjelaskan kembali tujuan dari poin-poin Arah Kebijakan Umum Pesantren (AKUP).

“Jangan sampai ada satuan kerja yang membuat program tanpa melibatkan satu sama lain, karena program kerja kita ini adalah program kerja organisasi bukan perorangan. Oleh karena itu, tentu dalam pembuatan program harus saling memeriksa satu sama lain, jangan sampai ada program yang tumpang tindih, dan berpihak terhadap sesuatu di luar AKUP” tutur pengasuh di hadapan seluruh peserta.

(Pengasuh Nurul Jadid KH. Moh. Zuhri Zaini ketika memberikan tausyiah dan arahan pada kegiatan penetapan program dan anggaran tahun 2022)

Pengasuh menambahkan, selain pembahasan tentang program kerja, beliau juga berharap akan ada tenaga pendidik dari Pondok Pesantren Nurul Jadid yang bisa bertugas di luar pesantren sebagaimana permintaan dari masyarakat.

“Banyak permintaan dari masyarakat untuk mengirimkan tenaga pendidik dari Pondok Pesantren Nurul Jadid, maka dari itu, saya berharap nantinya akan ada tenaga terutama tenaga pendidik yang bisa bertugas di masyarakat yang membutuhkan di luar pesantren” imbuh KH. Moh. Zuhri Zaini.

Peserta yang hadir pada kegiatan ini pengasuh, pimpinan pondok pesantren, sekretaris yayasan, kepala dan wakil kepala biro, pimpinan universitas, ketua P4NJ pusat, bendahara, kabag. dan kasubbag., kepala staf pimpinan pesantren, wakil dan sekretaris biro, kepala dan wakabid, pemangku wilayah, dan kepala-kepala wilayah putra-putri.

Akhirnya, acara ditutup dengan pembacaan doa dipimpin oleh Ketua Pembantu Pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid (P4NJ) Pusat KH. Junaidi Mu’thi. Tepat pukul 22.20 WIB peserta meninggalkan Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo.

 

(Humas Infokom)

Direktur PD Pontren Kemenag RI Mengisi Webinar di Nurul Jadid

nuruljadid.net – Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI Prof. Dr. H. Waryono Abdul Ghofur, M.Ag hadir secara langsung ke Pondok Pesantren Nurul Jadid untuk mengisi Webinar dengan tema “Peran Multidimensi Pondok Pesantren” di Aula 1 Lt. 3 Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo (14/12).

Waryono mengapresiasi adanya Webinar tentang Peran Multidimensi Pondok Pesantren ini, selain sharing juga bentuk kesyukuran bisa bersilaturrahmi ke Pondok Pesantren Nurul Jadid. Waryono menyatakan optimis bahwa ke depan pesantren akan lebih maju dan berkembang dalam mengisi multi sektor di tengah masyarakat.

Menurutnya pondok pesantren sudah memiliki banyak keunggulan untuk meningkatkan keilmuan para santri dan keterampilan di lintas disiplin ilmu. Salah satunya, ciri khas Pondok Pesantren Nurul Jadid adalah penguasaan bahasa asing, Arab, Inggris dan Mandarin. Sebagaimana pepatah bahasa Arab “Man Arofa Lughota Qoumin Salima Min Makrihim” artinya barang siapa yang menguasai bahasa suatu kaum, maka akan selamat dari tipu daya kaum tersebut.

Warnoyo berharap dengan mengikuti acara ini para santri dan pengelola pesantren mampu menerapkan fungsi pesantren sebagaimana amanah UU No. 18 Tahun 2019 yaitu sebagai lembaga pendidikan, dakwah dan pemberdayaan. Santri pasca Pendidikan di pesantren juga aktif berperan di tengah masyarakat multidimensional, tidak hanya di bidang Pendidikan, namun juga ekonomi, pemerintahan dan berbagai sektor lainnya.

Dalam acara Webinar ini pun Waryono juga memberikan penguatan moderasi beragama menciptakan Islam yang ramah dan mengajak kepada perdamaian dengan ciri khasnya masing-masing tanpa intervensi pihak lain. Sehingga nilai-nilai tradisional tetap terjaga namun tetap terbuka terhadap modernitas zaman.

Kedepan pak Waryono melalui PD Pontren ingin menggagas pesantren ramah anak yang mengedepankan Education for All atau pendidikan untuk semua dan menjadi tempat yang baik untuk tumbuh kembangnya para santri dengan baik dari anak-anak hingga dewasa tanpa melihat strata sosialnya.

(Wakil Kepala Pondok Pesantren KH. Najiburrahman Wahid saat memberikan sambutan pada acara Webinar Peran Multidimensi Pondok Pesantren)

Wakil Kepala Pondok Pesantren KH. Najiburrahman Wahid dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pondok Pesantren Nurul Jadid istiqomah melakukan pengembangan pesantren dengan prinsip “al-muhafadhotu ‘ala qodimis sholih wal akhdzu bil jadidil ashlah,” yakni Memelihara yang lama yang baik dan mengambil yang baru yang lebih baik’.

“bahwa kitab kuning sejak dulu sampai sekarang tetap dipertahankan sebagai metode pembelajaran warisan para ulama klasik, warisan walisongo. Tapi disamping itu, hal-hal dari modernitas baik yang berbau teknologi maupun bahasa asing mandarin jepang dan sebagainya kita adopsi, kita datangkan termasuk terbaru adalah PDF (Pendidikan Diniyah Formal),” dawuhnya.

“PDF ini lama tapi baru, baru tapi lama, mau dibilang barang baru ini sudah ada di pesantren sejak dulu kitab kuning itu, mau dibilang barang lama, ini merupakan jalur baru Pendidikan, jadi kami mohon support dari Pak Waryono selaku Direktur PD Pontren Kemenag RI.” Imbuh KH. Najiburrohman Wahid

Wakil Kepala Pesantren juga berharap semoga Pendidikan Diniyah Formal (PDF) Nurul Jadid ini dapat berkembang dan menyusul pesatnya perkembangan Lembaga Pendidikan yang sudah mendahului. Karena apapun misi pesantren yang tidak boleh dilupakan adalah “Tafakkuh Fiddin” atau memperkuat Agama. Semoga webinar ini dapat membawa berkah bagi semua dan bisa menimba ilmu dan pengalaman dari narasumber.

(Peserta webinar luring mengikuti acara dengan tertib dan khidmat serta antusias di Aula 1 Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Webinar berjalan dengan lancar dan peserta yang hadir mengikuti dengan antusias baik secara luring maupun daring. Kegiatan ini dihadiri oleh pimpinan pesantren, kepala-kepala biro, kepala-kepala Lembaga Pendidikan, kepala bagian dan pimpinan Universitas Nurul Jadid.

 

(Humas Infokom)

Kado Akhir Tahun: Nurul Jadid Juara Eco Pesantren 2021 Tingkat Provinsi

nuruljadid.net – Pasca Verifikasi dan Validasi Lapangan oleh tim juri dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur tentang pemenuhan standar pesantren berwawasan lingkungan, akhirnya Pondok Pesantren Nurul Jadid berhasil menjuarai Lomba Eco Pesantren tahun 2021 tingkat provinsi Jawa Timur tersebut.

Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jawa Timur nomor 188/813/KPTS/013/2021 tentang Penghargaan Eco Pesantren Provinsi Jawa Timur Tahun 2021. Sebagai tindak lanjut dari Berita Acara Hasil Penilaian Eco Pesantren Provinsi Jawa Timur Tahun 2021 tanggal 18 November 2021 surat nomor 660/16695/111.5/2021 yang ditentukan oleh Tim Juri. Maka, Pondok Pesantren Nurul Jadid dinyatakan layak menyandang titel Eco Pesantren tahun 2021 bersama 9 pesantren lainnya.

(SK. Gubernur Jawa Timur tentang Penghargaan Eco Pesantren Provinsi Jawa Timur Tahun 2021)

Gus Muhammad Fakhri Pembina Bidang Konservasi Lingkungan Hidup (BKLH) Nurul Jadid mengungkapkan rasa syukurnya atas capaian prestasi ini di group telegram tim Eco Pesantren Nurul Jadid seusai dibagikannya informasi kemenangan ini. “Sebelumnya terimakasih atas kerjasamanya dan kerja kerasnya dari semua teman-teman yang ada selama penyiapan dan persiapannya Eco Pesantren. Congrats to us! Najaahan bina! Selamat buat kita semuanya,” ungkap beliau.

Salah satu anggota tim teknis lapangan BKLHNJ yang akrab disapa Cak Faruq juga mengungkapkan kebahagiaan dan harapan atas pencapaian penghargaan Eco Pesantren tingkat Jawa Timur tahun 2021 ini. “Semoga hal ini menjadi motivasi sekaligus bisa membangkitkan kesadaran kita (santri) untuk lebih peduli dan lebih giat lagi dalam mengupayakan, dan menjaga kebersihan serta kelestarian lingkungan pondok pesantren tercinta Pondok Pesantren Nurul Jadid,” imbuhnya kepada nuruljadid.net. hal ini pun diamini oleh anggota group yang lain.

Harapannya dengan diadakannya program Eco Pesantren ini, Pondok Pesantren Nurul Jadid akan lebih termotivasi dan bertanggung jawab dalam meningkatkan kebersihan, pendidikan dan konservasi lingkungan yang berkelanjutan (environmental sustainability). Cita-cita ini tidak akan terwujud apabila setiap individu pesantren pimpinan, pengurus, guru, dosen, karyawan dan santri secara kolektif kolegial tidak ikut menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan di pesantren.

Untuk 9 pesantren lainnya yang mendapatkan penghargaan Eco Pesantren adalah PP. Raudlatul Malikiyyah Ketapang Kota Probolinggo, PPTQ. Al Munawwaroh Bungah Kab. Gresik,  PP. Al- Baitul Hikmah Tempurejo Kab. Jember, PP. As-Syalafi Al-Fitrah Kota Surabaya, PP. Miftahul Mubtadiin Ar-Ridlo Kab. Nganjuk, PP. Mambaul Hikam Kab. Jombang, PP. Al-Kautsar Kabupaten Banyuwangi, PP. At-Tanwir Kabupaten Bojonegoro, PP. Al-Hijrah Kab. Ngawi.

 

(Humas Infokom)

Lagi dan lagi! LPBA Harumkan Nurul Jadid di Kancah Nasional

nuruljadid.net – seakan tidak pernah absen prestasi, Lembaga Pengembangan Bahasa Asing (LPBA) kembali harumkan Pondok Pesantren Nurul Jadid di kancah Nasional. Sejak bulan Oktober kemarin, LPBA Nurul Jadid memborong beragam prestasi, yang berlanjut hingga awal bulan Desember 2021 ini. LPBA berhasil mengoleksi 3 kemenangan pada 2 cabang perlombaan diselenggarakan oleh Universitas Islam Negeri (UIN) Syeikh Ali Rahmatullah (SATU) Tulung Agung provinsi Jawa Timur.

Pada cabang lomba pertama, yaitu Lomba Debat, ketiga peserta didik LPBA yang bernama M. Afifurrohman, Ilman Huda, dan Salmanul Faris menunjukkan kelihaiannya dalam debat berbahasa Arab. Sehingga mereka dengan rasa syukur berhasil meraih juara 2. Selain itu, pada cabang lomba yang sama, satu tim lagi yang beranggotakan Ahmad Jaelani, Ilham Prastiko, dan Robi Abdul Haq berhasil raih posisi harapan 1.

Di jenis lomba Khitobah, delegasi LPBA atas nama Ilham Prastiko Sultani sukses menjadi yang terbaik Juara 1 di level nasional. Semua perlombaan diikuti dengan baik oleh peserta didik LPBA. Sehingga menjadi kebanggaan tersendiri karena telah berkontribusi dalam mengharumkan nama LPBA khususnya, dan Pondok Pesantren Nurul Jadid pada umumnya.

Lomba tersebut terbagi menjadi dua babak, babak penyisihan dan final. Untuk babak penyisihan dilakukan secara daring. Sedangkan untuk babak final dilakukan secara luring sehingga peserta lomba berkesempatan untuk mengunjungi kampus UINSATU Tulung Agung sekaligus mengikuti penutupan acara.

“Mengutip dari perkataan Tan Malaka, yakni terbentur, terbentur, dan terbentuk. Ini yang selalu kami tanamkan kepada peserta didik untuk mereka jadikan motivasi,” ujar Fauzi Rahman selaku pendamping lomba

Semangat LPBA Nurul Jadid tak pernah berhenti untuk terus berkobar mengharumkan nama Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo di berbagai perlombaan dan kesempatan dengan segudang prestasinya dari tingkat provinsi, nasional hinggal regional. Sehingga, mereka saat ini dapat merasakan buah manis dari suatu perjuangan.

Harapan kedepannya prestasi yang telah diperoleh mampu memotivasi dan menginspirasi peserta didik lainnya agar turut berpartisipasi dan berprestasi bersama untuk mengharumkan nama megah Nurul Jadid sebagaimana termaktub dalam lirik syair Hymne Pondok Pesantren Nurul Jadid.

 

 

(Humas Infokom)

Peringati Hari HIV/AIDS se-Dunia dan Menanam Pohon Nasional, Poskestren Nurul Jadid Gelar Serangkaian Acara

nuruljadid.net – Memperingati hari HIV/AIDS se-Dunia dari Menanam Pohon Nasional, Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) Nurul Jadid yang merupakan gabungan Santri Husada dan Satuan Karya Bakti Husada Nurul Jadid melaksanakan beberapa rangkaian kegiatan. Diantaranya Lomba Desain Poster Santri, Seminar Kesehatan dan penyerahan pohon secara simbolis di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid, Jumat (03/12).

Dalam kegiatan tersebut, turut hadir Direktur Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah, Kepala Dinas Kesehatan Probolinggo dr. Shodiq Tjahjono, dan tamu undangan lainnya di hadapan ratusan peserta santri puteri yang terdiri dari Santri Husada dan Saka Bakti Husada Putri Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Dalam sambutannya, Direktur Klinik Az-Zainiyah Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan sinergi bersama antara Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid, BKLH Nurul Jadid dan Dinas Kesehatan Probolinggo untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman santri tentang HIV/AIDS dan pentingnya menjaga lingkungan.

“Kegiatan ini kami laksanakan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Problinggo dan BKLH Nurul Jadid, karena untuk menyelesaikan permasalahan lingkungan dan kesehatan di Pondok Pesantren Nurul Jadid  kita tidak bisa dengan mudah melakukannya sendiri, melainkan harus saling bergandengan tangan dan saling memberikan informasi. Kegiatan ini dilatarbelakangi dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman santri tentang HIV/AIDS, dan ajakan bagi mereka untuk hidup sehat, terutama dengan menjaga lingkungan sekitar,” tutur Ny. Hj. Qodriyatul Khodijah

(Penyampaian materi tentang upaya pencegahan dari infeksi HIV/AIDS oleh dr. Hamidatul Musyarrofah)

Selanjutnya, peserta seminar diminta untuk saling berkomitmen menjauhi penyalahgunaan konsumsi narkoba, dengan kompak mereka mengatakan “Santri Nurul Jadid: Say No To Drugs, Say No To Zina.” Tindakan ini dilakukan sebagai sikap untuk mengingatkan santri bahwa mengkonsumsi narkoba dan tindakan zina adalah dua dosa besar dan sangat berbahaya bagi kesehatan hingga wajib dijauhi.

(Penyerahan pohon secara simbolis dari pembina Santri Husada dan Saka Bakti Husada kepada perwakilan BKLH Nurul Jadid)

Sementara itu, dalam peringatan hari Menanam Pohon se-Dunia, Saka Bakti Husada dan Santri Husada Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid melaksanakan penyerahan pohon secara simbolis kepada Bidang Konservasi Lingkungan Hidup (BKLH) Nurul Jadid pada serangkaian acara seminar kesehatan tersebut.

(Penyerahan trofi dan piagam penghargaan kepada pemenanga lomba desain poster dalam rangka memperingati Hari HIV/AIDS se-Dunia)

Sebelum seminar berlangsung, panitia mengumumkan para pemenang lomba poster dan menyerahkan hadiah berupa trofi dan piagam penghargaan serta bingkisan merchandise Klinik Az-Zainiyah kepada para pemenang di atas pentas.

Pematerian seminar kesehatan berlangsung sekitar 1,5 jam dengan Narasumber dr. Hamidatul Musyarrofah menjelaskan tema “Akhiri Ketidaksetaraan Akhiri AIDS.” Pemateri dengan asyik menjelaskan tentang pengertian HIV/AIDS, bahaya penyakit AIDS, hingga cara pencegahan penyakit tersebut di depan ratusan peserta santri puteri. Tampak jelas raut wajah antusiasme peserta dalam mengikuti kegiatan ini hingga selesai dengan bekal pengetahuan yang sangat berarti untuk diterapkan.

 

(Humas Infokom)

Jatim Kasus HIV/AIDS Tertinggi, Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid Gelar Seminar Kesehatan

nuruljadid.net – Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid adakan Seminar Kesehatan dalam rangka pencegahan terhadap maraknya penyakit HIV/AIDS di Indonesia khususnya di Provinsi Jawa Timur dengan kasus tertinggi pada Jum’at pagi (03/12) lalu. Seminar itu bertempat di Aula 1 Pesantren Nurul Jadid diikuti 126 Santri Husada dan 87 Saka Bakti Husada Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Untuk saat ini, Jatim berada pada posisi tertinggi se-Indonesia untuk kasus HIV/AIDS. Tahun 2021 ini, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur mendata sebanyak 2.526 orang terinfeksi virus HIV/AIDS. Oleh karenanya, pemerintah sedang berupaya memperluas cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu sebagai tindakan preventif.

(Pemateri dr. Hamidatul Musyarrofah menampilkan data kasus HIV/AIDS di Indonesia dan Jatim berada pada posisi paling atas)

Dilatarbelakangi oleh Kasus HIV/AIDS di Jawa timur yang cukup tinggi, Klinik Az-Zainiyah Pondok Pesantren Nurul Jadid tergerak dalam berupaya secepat mungkin melakukan tindakan edukatif dan preventif khususnya di kalangan santri. Klinik Az-Zainiyah menggelar Seminar Kesehatan untuk sosialisasi pentingnya merangkul penderita namun waspada dengan bahayanya HIV/AIDS yang bertajuk “Akhiri Ketidaksetaraan, Akhiri AIDS.”

Seminar tersebut menghadirkan dr. Hamidatul Musyarrofah sebagai pemateri. Selain itu, acara dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo dr, Shodiq Tjahjono, Direktur Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah, tamu undangan, Santri Husada dan Saka Bakti Husada Pondok Pesantren Nurul Jadid.

(dr. Hamidatul Musyarrofah menyampaikan kiat pencegahan agar terhindar dari infkesi HIV/AIDS pada Seminar Kesehatan)

Untuk melakukan pencegahan sedini mungkin pesantren tidak bisa bergerak sendiri, tentunya perlu bekerjasama dengan dinas kesehatan untuk saling mmberi informasi. “Kita tidak bisa dengan mudah melakukannya sendiri, melainkan harus bergandengan tangan dan saling memberikan informasi,” papar Ny. Hj Qadriyatul khodijah di depan para tamu undangan dan santriwati peserta seminar.

Ratusan santriwati yang mengikuti seminar tampak begitu antusias. Mereka fokus dalam menerima ilmu baru yang disampaikan oleh penyaji. Tidak hanya pemaparan materi satu arah, para santriwati diberikan kesempatan untuk bertanya kepada penyaji terkait tema yang tengah dibahas.

Di akhir seminar, peserta dengan serentak menyorakkan tagline “Santri Nurul Jadid Say No to Drugs Say No to Zina.”. kegiatan seminar kesehatan ditutup dengan doa dan pemberian piagam penghargaan kepada penyaji dr. Hamidatul Musyarrofah dri Direktur Klinik Az-Zainiyah Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah.

(Humas Infokom)

Tiga Pendidik Nurul Jadid Raih Penghargaan Gubernur Jawa Timur pada GCC 2021

nuruljadid.net – Setelah banyak torehan prestasi yang disumbangkan santri, kini giliran tiga pendidik Pondok Pesantren Nurul Jadid yang memenangkan lomba pada acara Penganugerahan Pemenang GTK Creative Camp (GCC) Batch-2 tahun 2021 diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Dua pendidik meraih Apresiasi 10 Besar Penulis Buku dan satu yang lain Juara 3 Bahasa Inggris. Para pemenang mendapatkan piagam penghargaan dari Gubernur Jatim Ibu Khofifah Indar Parawansa di Isyana Ballroom, Bumi Surabaya City Resort minggu lalu (28/11).

6.331 Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) di Jawa Timur berpartisipasi pada 10 kategori kompetisi inovasi pendidikan digagas Dinas Pendidikan Jatim melalui bidang Pembinaan GTK. Alhasil, dari 13 total pemenang perwakilan Cabdin wilayah Probolinggo, Nurul Jadid menyumbangkan 3 trophy dan mengantarkan Cabdin wilayah Probolinggo keluar sebagai Juara Umum kedua setelah Cabdin Bojonegoro disusul Cabdin Jember.

(Dr. KH. Moh. Mahfudz Faqih, M.Si. menerima pengharagaan dari Kepala Dinas Pendidika Jawa Timur Dr. Ir. Wahid Wahyudi, MT.)

Dr. KH. Moh. Mahfudz Faqih, M.Si selaku Dosen Unuja dan Kepala Banwas Nurul Jadid peraih apresiasi 10 besar penulis buku non-fiksi berjudul “Mengembangkan Regulasi Diri Siswa” mengungkapkan rasa syukurnya setelah penganugerahan. “Untuk kesekian kalinya, saya panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas terpilihnya buku ini sebagai 10 besar buku terbaik menyisihkan 700-an lebih naskah buku yang diikutkan pada ajang GCC 2021 oleh Dindik Jatim,” ungkap beliau.

(Guru SMK Nurul Jadid Nurul Laili Syofaria, S.Kom menerima penghargaan dari Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Dr. Ir. Wahid Wahyudi, MT.)

Penulis Novel “Cinderella Pesantren” Nurul Laili Syofaria guru SMK Nurul Jadid mengampu mata pelajaran produktif Multimedia. Hobinya menulis fiksi telah berhasil mengantarkan Ibu Laili meraih Apresiasi 10 besar penulis buku fiksi dalam event GCC Batch-2 2021. Novel Cinpes ini adalah karya sequel perdananya rilis tahun 2019 dan sampai tahun ini telah terbit 3 buku, novel sequel “Maaf” dan “Rahasia”. Semua kisah yang diangkat adalah seputar kehidupan santri dan keluarga pesantren. Sehingga novel ini bentuk dakwah melalui tulisan kepada masyarakat umum.

(Guru SMK Nurul Jadid Mujiburrohman, S.Kom menerima penghargaan dari Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Dr. Ir. Wahid Wahyudi, MT.)

Prestasi lainnya dalam bidang Bahasa Inggris tingkat SMK diraih oleh Mujiburrohman guru SMK Nurul Jadid. Lomba yang mengusung tema local culture (kebudayaan lokal) ini menjadi tantangan tersendiri bagi Bapak Mujib untuk mengeksplorasi budaya Probolinggo. Alhasil, mengangkat kisah dan nilai sejarah di balik Candi Jabung dan Tari Kiprah Glipang berhasil menjadikannya Juara ketiga menyisihkan 600-an lebih karya video local culture GTK Jatim lainnya.

Kepala Dindik Jatim, Wahid Wahyudi menuturkan GTK Creative Camp merupakan wadah bagi guru dan tendik yang meliputi kepala sekolah, pengawas, petugas lab, petugas perpustakaan dan administrasi dalam menghasilkan terobosan inovasi teknologi dalam pembelajaran terlebih dengan kondisi pandemi.

“Pada era pandemi ini, Guru dan Tenaga Kependidikan harus kreatif dan inovatif dalam memberikan layanan Pendidikan kepada peserta didik dengan memanfaatkan teknologi digital, sehingga GCC ini merupakan wadah untuk tujuan tersebut,” terang Wahid.

Pada sambutannya Gubernur Jawa Timur Ibu Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi kegiatan GCC yang diselenggarakan oleh Dindik Jatim. “Saya sangat mengapresiasi kegiatan GCC ini sebagai ikhtiar peningkatan mutu Pendidikan di Jawa Timur khususnya pada masa pandemi covid-19 saat ini,” tutur Ibu Khofifah di depan seluruh pemenang GCC Batch-2 2021.

Cabang Dinas Pendidikan wilayah Probolinggo berhasil meraih Juara Umum 2 dengan 13 kemenangan setelah terpaut 1 poin kemenangan dengan Bojonegoro yaitu 14 kemenangan dari 10 kategori lomba tingkat SMA, SMK dan PKLK.

Kiswanto Kepala Cabdin Kota/Kab. Probolinggo bersyukur atas capaian prestasi yang diperoleh dan mengapresiasi prestasi rekan GTK yang berhasil mengharumkan nama Probolinggo. “Saya bersyukur, mengapresiasi dan berterimakasih kepada seluruh GTK pemenang dari Probolinggo yang berhasil juara, kita jangan mudah berpuas diri, karena perlu mempersiapkan lebih baik dan matang untuk GCC tahun depan terutama di dua kategori yang belum berhasil kita menangkan yaitu Seni Budaya dan CAD,” pungkas Kiswanto.

 

(Humas Infokom)

Tidak Hanya Mandarin, Siswa SMANJ Juara Bahasa Jepang se-Indonesia

nuruljadid.net – Sekolah Menengah Atas (SMA) Nurul Jadid seakan tidak pernah berhenti mengukir prestasi. Setelah peserta didiknya menjuarai perlombaan Bahasa Mandarin Nasional, ternyata peserta didik SMANJ tidak hanya menguasai bahasa Mandarin, kali ini peserta didiknya berhasil buktikan kualitas bahasa Jepang dengan menyabet Juara 1 Story Telling, Juara 2 Shodou (Kaligrafi) dan juara 1 Yukata Challenge Bahasa Jepang tingkat Nasional yang diumumkan sabtu lalu (20/11/2021).

Pada event “Jiyuu Matsuri” dan “Isshonitanoshi”, SMA Nurul Jadid kembali tampil dengan wajah baru. Kegiatan yang diselenggarakan masing-masing oleh Universitas Negeri Jakarta dan Universitas Brawijaya, Malang berhasil ditaklukkan oleh peserta didik yang juga berstatus santri tersebut. Raihan prestasi ini tidak lepas dari pendampingan seorang sensei yang juga pernah meraih penghargaan siswa berprestasi Bahasa Jepang 2017. Sehingga semangat dan keterampilan bahasa Jepang untuk terus ditularkan yang berbuah prestasi gemilang.

Salsyabilla Khairani Rachman juara 1 story telling bahasa Jepang dan Natasya Putri Salsabila juara 2 Shodou atau kaligrafi Jepang serta Nuzha Azimah dan Nanda Tsalitsa juara 1 Yukata Challenge sangat bahagia bisa mengukir prestasi untuk almamater tercintanya SMANJ. “Masyaallah, alahmdulillah sekali kami bisa menjuarai perlombaan ini dan mengharumkan nama sekolah juga pesantren, karena sebelumnya kita sempat gagal,” ujar Salsyabilla dan Natasya saat diinterview.

Sempat gagal pada Festival Jepang Unsoed (FJU), anak-anak kelas Bahasa Jepang SMANJ tidak putus asa, mereka kian giat berlatih dan bekerja keras tanpa mengenal lelah, meski harus menghabiskan waktu mereka dan rela membuang kertas yang tidak sedikit untuk latihan kaligrafi. Akhirnya mereka memutuskan untuk kembali berpartisipasi pada event bahasa Jepang yaitu “Jiyuu Matsuri” dan “Isshonitanoshi”. Seminggu di tengah penantian, setelah pengumpulan video karya, pengumaman pun dilakukan via zoom meeting. Tepat pada pukul 12.00, melalui zoom pemenang lomba Jiyyu Matsuri UNJ dan Ishhonitanoshi Universitas Brawijaya dibacakan oleh panitia.

Lelah semoga jadi Lillah. Berkat dukungan penuh dari pihak sekolah dan bimbingan guru, prestasi tingkat nasional bahasa jepang pun terwujud. Kepala SMA Nurul Jadid Bapak Didik P. Wicaksono, S,Sos,I., M.Pd. mengapresiasi perjuangan anak didik mereka yang luar biasa. “Hebat, saya bangga dengan mereka yang menjadikan kekalahan sebagai suatu motivasi untuk berkembang dan mengasah lebih keras lagi potensi serta bakat yang dimilikinya.” Ungkap Bapak Didik selaku Kepala SMA Nurul Jadid.

 

(Humas Infokom)

Urgen Literasi, Humas Infokom Nurul Jadid Gelar Pelatihan Jurnalistik Santri

nuruljadid.net – Hubungan Masyarakat dan Informasi Komunikasi (Humas Infokom) Pondok Pesantren Nurul Jadid menggelar pelatihan jurnalistik dalam menjawab urgensitas literasi di kalangan santri. Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan selama dua hari mulai selasa, 22 November 2021 sampai dengan 23 November 2021 di Aula 1 Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Dr. Syamsuri Hasan Kepala Bagian Humas dan Protokoler Nurul Jadid dalam sambutannya menyatakan tujuan kegiatan ini untuk membekali santri agar mampu berkompetensi dalam bidang menulis atau memproduksi karya jurnalistik baik untuk media cetak, online atau media sosial.

“pelatihan ini dapat menjadi bekal para peserta untuk menggali bakat menulis mereka sehingga mampu menginformasikan sebuah karya atau berita dalam suatu media, baik cetak, online, atau medsos,” ungkap Kabag Humpro Dr. Syamsuri Hasan. “Kita juga perlu berkaca kepada para pendahulu kita seperti Imam Syafii, Al-Ghozali, Hasyim Asy’ari yang berhasil menciptakan karya kitab sampai saat ini kita gunakan, sehingga masing-masing peserta perlu menumbuhkan rasa butuh dari diri sendiri sehingga kami sebagai pengurus hanya bisa mewadahi selebihnya yang mengisi adalah kalian semua,” imbuhnya.

(Sekretaris Pesantren H. Faizin Syamwil memberikan sambutan sekaligus membuka acara secara resmi)

Kegiatan pelatihan jurnalistik santri ini secara resmi dibuka oleh Sekretaris Pesantren H. Faizin Syamwil, M.Pd dengan pembacaan ummul kitab dengan harapan acara dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada seluruh peserta dan juga panitia.

Pada sambutannya Sekretaris Pesantren menegaskan bahwa santri yang menjadi peserta perlu bersyukur karena diberikan kesempatan untuk belajar jurnalistik dan dipilih dari ribuan santri yang ada, sehingga kesempatan ini perlu dimaksimalkan.

“Banyak orang terkenal karena kata-katanya seperti Ir. Soekarno yang mampu menggerakkan orang dengan pidatonya, ada juga yang dikenal karena tulisannya. Karena, saat ini menulis menjadi sebuah kebutuhan untuk dapat mengedukasi publik bahkan Jurnalistik dapat dijadikan modal sumber pencaharian,” terang Sekretaris Pesantren H. Faizin Syamwil.

(Narasumber Kode Etik dan Bahasa Indoesia Jurnalistik Taufiqur Rohim tengah menyampaikan pematerian)

Selain itu, Kasubbag Humas dan Infokom Mujiburrohman juga menegaskan dalam kegiatan ini diharapkan dapat melahirkan reporter dan jurnalis yang mendukung tugas kehumasan di Pesantren. Tentunya dengan mengikuti pelatihan jurnalistik ini mereka dapat mengeksplorasi sebuah informasi lebih dalam.

Narasumber yang dihadirkan juga tidak tanggung-tanggung, mereka adalah jurnalis dari berbagai portal media online seperti beritajatim, timesindonesia, datasiana dan beberapa media nasional seperti kompas, i-news dan juga tvone.

(Peserta pelatihan jurnalistik nampak sangat antusias dan khusyuk mengikuti pematerian oleh narasumber)

Tampak jelas raut wajah antusiasme 71 peserta perwakilan Lembaga Pers dan santri masing-masing wilayah dalam mengikuti kegiatan ini. Pasalnya materi yang diberikan pun beragam diantaranya kode etik dan bahasa jurnalistik, teori penulisan berita, menulis in depth news dan feature, foto jurnalistik, edukasi memviralkan sebuah informasi, serta reportase wawancara. Tidak hanya itu para peserta juga akan diajak langsung mempraktikkan apa yang telah mereka dapat setelah diberikan materi.

 

(Humas Infokom)

Biktren Putri Gandeng LMNJ Cetak Pemimpin Berintegritas, Cerdas, Berkarakter dan Inspiratif

nuruljadid.net – Biro Kepesantren Pondok Pesantren Nurul Jadid Putri mengadakan Pelatihan upgrading kompetensi leadership pengurus mengusung tema “Membangun Jiwa Kepemimpinan yang Berintegritas, Cerdas, Berkarakter dan Inspiratif” selama dua hari sejak tanggal 18 sampai dengan 19 November 2021 di dua tempat Aula Mini Unuja dan Aula Mahrom Wilayah Al-Hasyimiyah (Daltim).

Pelatihan Leadership ini digelar atas kerjasama dengan Lembaga Motivasi Nurul Jadid (LMNJ) yang berperan sebagai tim mentor atau pemateri yang mengisi dan mendampingi peserta selama kegiatan berlangsung.

Menurut Wakabid. Tata Kelola Wilayah Ustazah Siti Maknunah, urusan pengurus wilayah itu mencakup banyak hal, bahkan contohnya sampai mengatur makan dan persoalan pribadi yang tengah dihadapi santri.

(Salah satu peserta melatih mental dan kepemimpinan di depan peserta pelatihan)

Dalam kesempatan itu, Wakil Kepala Biro Kepesantrenan Ny. Mamnuhaturrahmah menilai Pondok Pesantren Nurul Jadid telah menghadirkan program yang sangat dibutuhkan di tengah minimnya kader pengurus yang kompeten dan konsisten karena singkatnya masa mondok rata-rata santri.

“Semoga program-program seperti ini terus bisa berlanjut, sehingga para pengurus dapat menyiapkan diri dalam menghadapi berbagai tantangan di masa yang akan datang,” ungkap Ny. Mamnuhaturrahmah.

Salah satu bentuk aktualisasi dari penguatan kapasitas tersebut adalah kepemimpinan pengurus yang memiliki derivasi kepemimpinan individu, kepemimpinan domestik, dan kepemimpinan publik.

(Peserta pelatihan tengah melakukan diskusi kelompok terstruktur dipandu oleh Tim Lemabaga Motivasi Nurul Jadid)

Di tengah tantangan zaman saat ini, Pondok Pesantren Nurul Jadid harus bergerak cepat dan dinamis dalam menyikapi berbagai isu dan tantangan yang ada khususnya dalam pelayanan, pendampingan, pengayoman santri. Dengan penanaman nilai integritas, cerdas, berkarakter dan inspiratif di masing-masing jiwa pengurus harapannya dapat ditularkan dan membentuk kepribadian yang sama kepada santri asuhnya.

(Humas Infokom)

Mahasiswa Multitalenta Universitas Nurul Jadid Berhasil Raih 6 Juara Nasional Sekaligus

nuruljadid.net – Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Fakultas Sosial dan Humaniora Univeristas Nurul Jadid (Unuja) Paiton Probolinggo, Zulfikar Prayogi, berhasil menyabet 6 prestasi sekaligus tingkat Nasional dari dua kategori lomba selama bulan Oktober lalu yaitu bahasa Inggris dan sastra puisi.

Zulfikar sukses meraih prestasi tingkat nasional ini usai menyisihkan ratusan peserta lainnya dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Kerja keras dan riyadlah dia selama di pondok pesantren berbuah manis.

“Sejujurnya, setiap kali mengetahui diumumkan sebagai pemenang, saya selalu bersyukur sekali karena bisa mengharumkan nama almamater saya UNUJA dan pastinya Pondok Pesantren Nurul Jadid tercinta, ” ungkapnya Jum’at (19/11/2021).

Mahasiswa angkatan 2018 ini sebelumnya sudah seringkali meraih prestasi hingga tingkat internasional. Zulfikar yang hobi adventuring ini gemar menulis karya sastra yang mengantarkannya menjadi juara dalam berbagai event lomba kesastraan, khususnya cipta baca puisi. Tahun lalu, Zulfikar pernah dinobatkan sebagai Penulis Terbaik pada gelaran Cerpen Puisi LLK Purwokerto tingkat Nasional dan Top 10 Hongkong’s Poetry SMR Unity Literation Asia.

Dalam berbagai kompetisi yang Zulfikar ikuti, hampir semuanya membuahkan hasil. Mahasiswa yang passionate dengan Bahasa Inggris dan sastra ini tidak hanya mahir dalam bidang verbal language atau speaking saja namun juga writing dalam Bahasa Inggris.  Hal ini bisa dikuasai Zulfikar karena konsistensi dia dalam membaca dan menulis sehingga kemampuan literasi kebahasaannya terus berkembang.

“Saya merasa membaca dan menulis itu sangat penting untuk bisa berprestasi, karena dengan membaca akan memperkaya knowledge kita sehingga isi pidato yang kita sampaikan berbobot dan dengan menulis kita juga bisa mengutarakan gagasan dan mewariskannya dalam karya yang bisa bermanfaat untuk banyak orang yang membacanya,” tegas Zulfikar kepada nuruljadid.net

Proses pendidikan dan lingkungan belajar di Unuja dengan atmosfer yang kondusif membuat Zulfikar bisa fokus berkarya dan berprestasi. Unuja sebagai perguruan tinggi berbasis pondok pesantren, menurutnya saya suportif untuk bisa mengembangkan diri karena tidak banyak gangguan seperti hiburan dan gadget yang tidak jarang merusak fokus dan konsentrasi dalam belajar, ngaji dan beribadah, beda halnya kalau kuliah di luar pesantren. Alhasil, karya Zulfikar sudah berhasil diterbitkan dalam Buku Antologi, sekurangnya ada tujuh buku antologi yang merilis karya Zulfikar setiap kali dia memenangkan lomba menulis.

Dia menjelaskan saat ini selain belajar di kampus sebagaimana mahasiswa pada umumnya dia juga mengajar di Lembaga Pengembangan Bahasa Asing (LPBA) Nurul Jadid sebagai bentuk pegabdiannya kepada almamater yang membesarkannya dalam bidang kebahasaan selain UNUJA. Karena dengan mengajar, dia percaya, keilmuannya akan bertambah dan berkembang.

Di akhir wawancara, Zulfikar menyampaikan bahwa dia juga aktif di berbagai organisasi kampus untuk mengasah critical thinking, komunikasi dan interpersonal skill nya. Karena dalam perlombaan, soft skill tersebut mutlak dibutuhkan sehingga kita harus terjun ke berbagai organisasi dan kegiatan kampus yang positif sebagai ajang latihan agar tetap produktif dan bisa berkarya dengan berbagai bentuk pengabdian kepada pesantren sesuai dengan kompetensi dan kapasitas kita masing-masing.

 

(Humas Infokom)

Sabet Belasan Juara Tingkat Nasional, Inilah Daftar Prestasi Jagoan Bahasa Nurul Jadid

nuruljadid.net – Nama Pondok Pesantren Nurul Jadid lagi-lagi menggaung di kancah Nasional. Pasalnya, belasan peserta didik Lembaga Pengembangan Bahasa Asing (LPBA) Pondok Pesantren Nurul Jadid berhasil mengharumkan nama almamater di kancah nasional pada masa pandemi ini. Kesebelasan ini menyabet Sepuluh Juara sekaligus selama bulan Oktober kemarin.

Lembaga Pengembangan Bahasa Asing (LPBA) Nurul Jadid adalah salah satu Lembaga Pendidikan (badan otonom) pengembangan keterampilan Bahasa santri di Pondok Pesantren Nurul Jadid yang memiliki fokus selain mengaji ilmu agama, namun juga mengembangkan keterampilan berbahasa Asing, yakni Bahasa Inggris dan Bahasa Arab. Peserta didik LPBA Nurul Jadid sudah langganan menorehkan prestasi hampir di setiap bulan dari tingkat Kabupaten hingga Internasional.

Membuka bulan Oktober, Tim Debat Arab LPBA Nurul Jadid melangkahkan prestasinya lebih awal dengan menyabet Juara 1 Lomba Debat Bahasa Arab yang diselenggarakan oleh UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Tim debat tersebut beranggotakan M. Afifurrahman Al-Ghani, Afthon Ilman Huda, dan Salman Al-Farisi. Tak mau kalah saing, dua santri lainnya juga menyusul pada event lomba yang sama, keduanya adalah Ahsanul Hidayat sebagai Juara harapan 1 pada kategori lomba Taqdimul Syi’ir, dan Ilham Dwi Prastiko sebagai Juara 2 Pidato bahasa Arab.

Tidak berhenti disitu, kobaran semangat berprestasi Peserta Didik LPBA Nurul Jadid masih merongrong Nusantara. Ditandai dengan torehan tiga prestasi di bidang lomba Pidato yang diraih oleh Qurrotul Aini sebagai Juara 2 Lomba Pidato Bahasa Arab pada event lomba UNIDA Bogor, dan Akbar Aqil Azali yang berhasil menyabet dua kali juara nasional dalam sebulan yaitu Juara 2 Lomba Pidato Bahasa Inggris yang diselenggarakan oleh UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dan UIN KH. Achmad Siddiq Jember.

Menutup Bulan Oktober, LPBA Nurul Jadid kembali meriahkan dengan tiga torehan prestasi diantaranya Rif’an Sauqi sebagai Juara 3 Lomba Pidato Bahasa Inggris, dilanjutkan oleh Ahmad Firdaus Perdana sebagai Juara 1 Lomba Cerita Bahasa Inggris dan Ilman Zidni Mubaroq Juara Favorit Lomba Cerita Bahasa Inggris pada event lomba yang diselenggarakan oleh  UIN KH. Achmad Siddiq Jember.

Sementara itu, salah satu Pendamping Lomba LPBA Nurul Jadid Zulfikar Prayogi, mengungkapkan bahwa prestasi ini adalah bentuk nyata proses Pendidikan kebahasaan yang diimplementasikan di LPBANJ masih relevan dengan zamannya. Hal ini juga sebagai bentuk apresiasi bagi peserta didik LPBA yang telah berjuang keras untuk menggapai mimpinya.

“Saya turut bersyukur dan merasa diberkati atas capaian yang telah kami peroleh dalam sebulan ini. Namun prestasi ini bukanlah sebagai ajang untuk merasa tinggi hati namun hanya sebagai bentuk apresiasi bagi peserta didik LPBA Nurul Jadid yang telah berjuang keras  untuk menggapai mimpinya” ungkap Zulfikar Prayogi.

Imbuhnya, pihak pengurus LPBA berharap capaian-capaian prestasi ini bisa memotivasi peserta didik LPBA yang lain untuk lebih giat lagi dalam belajar dan menata niat untuk meraih prestasi yang lebih baik ke depannya.

 

(Humas Infokom)

Prestisius! Siswa SMANJ Kembali Torehkan Prestasi Bahasa Mandarin dan Inggris

nuruljadid.net – Setelah Oktober lalu menyabet juara tiga lomba Story Telling Bahasa Mandarin Nasional, kini siswa SMA Nurul Jadid Paiton Probolinggo M. Haikal Afif kembali menorehkan prestasi di cabang lomba yang sama. Namun kali ini, ia berhasil naik satu tingkat juara dua Story Telling Bahasa Mandarin tingkat Nasional yang diadakan oleh BEMP Pendidikan Bahasa Mandarin Universitas Negeri Jakarta.

Tak tanggung-tanggung, level perlombaan yang diikuti langsung level nasional. Capain prestasi itu berhasil diperoleh dengan baik oleh Haikal. Sebuah kebanggaan tersendiri bagi pihak sekolah, dua perlombaan tingkat nasional, berhasil dibungkus rapi dalam jangka waktu dua bulan. Prestasi ini akan menjadi kado yang patut disyukuri menjelang akhir tahun oleh warga SMANJ.

Siswi SMANJ Dia Sasmita R. juga berhasil mengharumkan almamater sekolahnya dengan berhasil membawa titel juara 2 lomba English story telling tingkat provinsi Jawa Timur yang diselenggarakan oleh Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang dalam perhelatan Extraordinary English Festival mengalahkan ratusan competitor dari berbagai daerah di Jawa Timur.

Hal ini menunjukkan bahwa semangat para siswa SMANJ sangat luar biasa. Pandemi bukan lagi menjadi halangan bagi mereka untuk terus berprestasi dan berkarya. Perjuangan yang dilakukan semata-mata untuk mengharumkan sekolah tercinta. Jerih payahnya selama ini terbayarkan dengan diraihnya dua juara dalam rentan waktu cukup berdekatan.

Prestasi yang diperoleh selama ini menunjukkan tercapainya visi SMA Nurul Jadid. Sebagaimana disampaikan oleh Waka. Humas Bapak Kadarusman yakni “Mencetak Generasi Bangsa Berakhlakul Karimah, Berprestasi, Berwawasan Lingkungan dan Berdaya Saing Global,” jelas waka. Humas SMANJ.

“Visi tersebut diharapkan menjadi motivasi tidak hanya bagi siswa namun juga bagi tenaga pengajarnya agar timbul sinergitas dalam mewujudkan apa yang telah dicita-citakan bersama,” imbuhnya di sela wawancara bersama nuruljadid.net

Pihak sekolah, SMA Nurul Jadid mengapresiasi betul atas capaian siswanya dengan meningkatkan layanan dalam pengembangan potensi dan bakat peserta didik. Tentunya pihak sekolah mengharapkan prestasi ini tidak berakhir sampai disini saja. Tapi bisa terus bertambah dan naik kelas kedepannya. Sehingga bisa menjadi stimulus bagi peserta didik yang lain untuk lebih giat lagi dalam belajar, dan mampu melahirkan sosok prestisius lainnya.

 

(Humas Infokom)

Tak Hanya Mahir Kitab Kuning, MTS NJ Buktikan 3 Prestasi Bahasa Internasional

nuruljadid.net – Kabar gembira kembali datang dari Madrasah Tsanawiyah Nurul Jadid (MTSNJ). Pasalnya, peserta didik mereka berhasil meraih tiga prestasi tingkat nasional di bidang Bahasa Internasional Inggris (08/08/2021) silam. Selain belajar kitab kuning sebagai warisan dan tradisi pesantren, MTSNJ tidak menutup peluang untuk peserta didiknya mengembangkan keterampilan lintas disiplin ilmu lainnya termasuk Bahasa Inggris.

Peserta Didik kelas IX Keagamaan Unggulan 3 Alya Adiba Zainuri berhasil meraih juara 1 lomba pidato Bahasa Inggris pada event Insan Cendikia Competition diselenggarakan oleh OSIS MAN Insan Cendikia Kota Palu Sulawesi, siswi di kelas yang sama Hilmia Balqis hanya mampu raih juara harapan 1 lomba bercerita Bahasa Inggris pada ajang MBI BIG Fair 2021 Amanatul Ummah Mojokerto. Untuk bidang olimpiade Bahasa Inggris kali ini siswa kelas IX Keagamaan Unggulan 1 Ibrahim Irfan Fathoni yang berhasil pada posisi juara 3.

Alya Adiba Zainuri menuturkan bahwa dirinya sangat bersyukur dan semakin percaya diri setelah tau berhasil juara 1 dalam lomba yang diikutinya “Alhamdulillah, saya tidak menyangka bisa menang sebagai juara 1, karena persaingannya sangat ketat. Dari sini saya semakin percaya diri kalau santri bisa bersaing,” tuturnya saat diwawancarai.

Ungkapan senada diucapkan oleh Ibrahim Irfan Fathoni, dari banyaknya peserta olimpiade Bahasa Inggris kemungkinan menang masih fifty-fifty. “Peserta yang daftar cukup banyak, saya awalnya minder khawatir kalah, namun Pembina saya terus menguatkan saya sehingga saya berusaha melakukan yang terbaik,” ujar Irfan ketika ditanyai oleh kru nuruljadid.net

Mengingat masih adanya lonjakan kasus Covid- 19, banyak Lembaga Pendidikan dan kursus menghelat perlombaan secara daring. Selain untuk mencegah penularan dan penyebaran virus, lomba daring ini dapat menekan biaya operasional lomba (cost efficiency). Kesempatan ini tidak dilewatkan oleh MTS NJ dalam menggembleng dan memotivasi peserta didiknya untuk berpartisipasi di berbagai jenis perlombaan.

Kerja keras dan pendampingan pembina serta guru tidak berakhir sia-sia. Torehan pretasi menjadi buah manis yang dapat dipetik. Hal ini mendapatkan apresiasi dari kepala madrasah ustaz Masduki Syahid. “Saya sangat bersyukur dan bangga kepada peserta didik yang mampu berprestasi di tengah pandemi ini, karena pembelajaran di madrasah sudah lama daring sampai akhirnya kembali luring beberapa bulan terkahir,” tutur kepala madrasah.

Pihak madrasah tidak henti memfasilitasi peserta didiknya dalam mengikuti berbagai ajang perlombaan dengan berbagai jenis kegiatan ekstrakurikuler khususnya bagi kelas unggulan yang wajib diasramakan dengan bahasa asing (Arab-Inggris). “Semoga kedepan para siswa MTS NJ akan terus menorehkan prestasi membanggakan,“ ujar salah satu guru dengan wajah gembira.

Menurut mereka dengan berpartisipasi dalam berbagai kompetisi baik lokal, nasional maupun internasional, mereka menjadi tertantang untuk belajar lebih baik dan lebih keras lagi.  Mereka juga belajar hal-hal baru baik yang bisa mereka contoh sehingga bisa terus mengembangkan potensinya di pesantren dan menjadi motivasi bagi santri lainnya.

 

(Humas Infokom)

Yayasan Miftahul Ulum Lumajang Silaturrahim ke Pondok Pesantren Nurul Jadid

nuruljadid.net – Sabtu, 13 November 2021, Pondok Pesantren Nurul Jadid menyambut kedatangan Yayasan Miftahul Ulum yang dipimpin oleh Ketua Yayasan H. Maksum Madyari bersama pengawas Yayasan dan jajarannya dalam rangka silaturrahim ma’had. Pertemuan dilaksanakan di Ruang Aula Mini Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo.

Dari Pondok Pesantren Nurul Jadid hadir Sekretaris Pesantren H. Faizin Syamwil, Kabag. Perencanaan Keuangan Abd. Hamid, S.E., Kabag. Humpro. Umum dan Kerumahtanggaan Dr. Syamsuri Hasan, Kabag IT, Data dan Multimedia Alfian Wahidanto, Kabag. PEPHA Miftahul Huda, M. Pd dan perwakilan Satuan Kerja lainnya.

(Sekretaris Pesantren H. Faizin Syamwil ketika mempresentasikan tentang Tata Kelola Organisasi Pesantren)

Kunjungan ini bertujuan selain silaturrahim juga untuk sharing ilmu dan pengalaman terkait pengelolaan sentralisasi pesantren khususnya manajemen Sumber Daya Manusia (SDM), Siklus Program Pesantren, Sistem Informasi Akademik, serta Sistem Keuangan. Dalam pertemuan tersebut, materi diskusi yang disampaikan oleh Sekretaris Pesantren H. Faizin Syamwil berfokus pada keempat topik tersebut.

Setelah sambutan Ketua Yayasan Miftahul Ulum H. Maksum Madyari dilanjutkan pemutaran video profil pesantren Nurul Jadid dan pemaparan pengelolaan sentralisasi pesantren oleh Sekretaris Pesantren H. Faizin Syamwil.  Peserta kunjungan lebih banyak melakukan diskusi interaktif dengan penanggung jawab masing-masing Satuan Kerja Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Sebagai pembuka, bapak H. Faizin Syamwil menyampaikan tentang Tata Kelola Organisasi Pesantren, Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM), dan Fasilitas penunjang lainnya. Sementara pada diskusi lanjutan, lebih banyak membahas tentang manajemen keuangan dan manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) serta pengembangan usaha dan data pesantren kepada pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid yang menjadi PIC.

Dilaksanakannya silaturrahim ini, Pondok Pesantren Nurul Jadid berharap dapat memberikan sepenggal pengalaman untuk membantu pengelolaan dan pengembangan Yayasan Miftahul Ulum melalui sharing ilmu dan pengalaman yang dimiliki masing-masing (exchange ideas) untuk menjadi Lembaga pesantren yang lebih baik dan modern dalam pengelolaan.

(Sesi Foto bersamar rombongan Yayasan Miftahul Ulum Lumajangan dengan tuan rumah)

Pasca dialog seputar pengelolaan pesantren dengan sistem sentralisasi, acara dilanjutkan dengan penyerahan cinderamata dari Pondok Pesantren Nurul Jadid yang diserahkan oleh Sekretaris Pesantren H. Faizin Syamwil kepada Ketua Yayasan Miftahul Ulum H. Maksum Madyari dan Kaleidoskop kepada pengawas Yayasan KH. Muhsin Baits.

Usai ramah tamah dan makan siang, rombongan Yayasan Miftahul Ulum menunaikan ibadah sholat dhuhur di Masjid Jami dan langsung menuju Maqbaroh atau Astah Muassis dan para Masyayikh di belakang Masjid didampingi oleh tim protokoler pesantren.

(Humas Infokom)