Pos

Peserta Lomba Tartil Bulan Lomba 68

Tartil Qur’an, Bakat Minat yang Kembali Mencuat di Kalangan Santri

nuruljadid.net – Al-Qur’an adalah sumber kemuliaan. Siapapun yang menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup, maka tidak ada yang akan dia dapatkan selain kemuliaan. Namun, siapa pun yang berpaling dari tuntutan Alquran, maka Allah akan memberikan kesempitan dalam hidupnya.

Oleh Karenanya, syarat paling mendasar dalam berinteraksi dengan Al-Qur’an adalah bagaimana kita mampu menjadikan Alquran sebagai pedoman hidup sehari-hari. Hidup bersama Alquran adalah kenikmatan tiada tara. Banyak sekali ummat muslim yang berlomba lomba untuk membaca bahkan sampai menghafal serta memahami makna dari kitab ummat islam itu. Namun yang terpenting dalam membaca Al-Qur’an adalah membacanya dengan pelan dengan sesuai dengan tajwid yang sering kita dengan adalah “Tilawah”

Tilawah dalam ayat tersebut adalah berfungsinya lisan, akal, dan hati ketika melantunkan Alquran. Lisan berfungsi dengan baik ketika mampu mentartilkannya. Berfungsinya akal adalah dengan memahami isi ayat yang dilantunkan. Sedangkan berfungsinya hati adalah dengan merenungkan nasihat-nasihat yang terkandung di dalamnya.

“Tartil adalah membaca Al-Qur’an dengan mengikuti prosedur dan aturan serta sesuai dengan kaidah yang berlaku baik dalam segi makhraj (tempat keluar dan safat huruf) dan mengetahui tempat-tempat berhenti (waqaf) dengan tempo yang pelan serta meresapi maknanya” ujar Ust. Sa’ari selaku juri dalam loma tartil Qur’an.

“Skill suaranya sudah bagus namun masih ada beberapa kesalahan dalam bacaan seperti makhrojul huruf dan rata rata para peserta terlalu cepat dalam melantunkan ayat ayat Al Qur’an. Mungkin disebabkan karena mereka nervous atau kurang pengalaman” tambah Ust. Sa’ari yang pernah menyabet Juara 1 MSQ tingkat Jawa Timur di tahun 2014.

Dalam akhir perbincangan, Ust. Sa’ari juga memberikan beberapa harapan kepada pihak pesantren terutama di bagian bakat dan kesenian, agar mereka dapat kembali menghidupkan ekstrakulikuler pesantren terutama dalam Tartil Qur’an. Karena, malam ini para peserta telah membuktikan dirinya mampu untuk melantunkan ayat suci Al Qur’an dengan tilawah. Terakhir harapan beliau adalah bimbingan dan pembinaan khusus bagi mereka yang sudah memiliki potensi yang bagus.

“Kalau skill mereka sudah bagus, tinggal melakukan beberapa pendampingan secara intensif saja, agar mereka dapat berkembang. Dan peserta tartil ditahun ini sudah luar biasa, ada peningkatan yang signifikan dari tahun sebelumnya” respon Ust. Sa’ari tentang lomba tartil ini.

KH. Moh. Zuhri Zaini, Pengasuh PP. Nurul Jadid

Kapolres Probolinggo Silaturrahmi Ke Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid

nuruljadid.net – Silaturrahmi merupakan hal yang harus dilakukan oleh Ummat Islam. Beberapa manfaat silaturrahim adalah dapat memanjangkan usia, menambah banyak dan berkah rejeki, memupuk rasa cinta kasih terhadap sesama dan masih banyak lainnya.

Pada hari ini (07/02/2017) Pondok Pesantren Nurul Jadid kedatangan tanmu besar, yakni Kapolres Probolinggo, Arman Asmara Syarifuddin. Dengan didampingi beberapa staffnya, Kapolres Probolinggo langsung mendatangi kediaman Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH. Moh. Zuhri Zaini. Tujuan kedatangan beliau ke Pondok Pesantren Nurul Jadid adalah ingin bersilaturrahim kepada Pengasuh.

“Tujuan beliau (Kapolres) adalah hanya ingin bersilaturrahim kepada Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid” ucap salah satu staff Polres Poroblinggo.

Kedatangan Bapak Arman (sapaan akrab Bapak Kapolres) disambut dengan ramah oleh Pengasuh. Dengan penyambutan itulah Bapak Arman merasa nyaman mendatangi kediaman Pengasuh.

“Ketika saya masuk ke dhalem jenengan, saya merasa nyaman Pak Kiai, seperti layaknya rumah sendiri” ujar Pak Kapolres kepada Pengasuh dengan tertawa.

Bapak Arman yang resmi menjabat menjadi Kepala Polres Probolinggo sejak Jum’at (13/05/2016) menggantikan Bapak Irwam Setyawan berbincang santai dengan KH. Zuhri. Dalam percapakan beliau, Bapak Arman mengungkapkan maksud dan tujuan beliau ke Nurul Jadid.

“Maksud kedatangan kami kemari adalah untuk menyambung silaturrahmi dan untuk mendapatkan sedikit masukan dari jenengan Pak Kiai” Ucap Pak Arman dengan kembali menunjukkan raut wajah yang gembira.

“Saya ingat dengan saran jenengan ketika saya kesini beberapa waktu yang lalu, Dalam menjalani kehidupan kita harus kuat dan sabar” tambah beliau sambil mengucapkan dawuh Kiai Zuhri.

Pertemuan dan percakapan yang berlangsung selama kurang lebih 90 menit lamanya berlangsung dengan suasana yang gembira. Pasalnya, Pengasuh dan Kapolres berkali kali terlihat tertawa dengan topik yang beliau bicarakan.

KH. Faiz

Sosialisasi dan Edukasi Uang NKRI Tahun Emisi 2016 Oleh Bank Indonesia di PP. Nurul Jadid

nuruljadid.net – Segalanya memang membutuhkan uang, untuk memenuhi beberapa kebutuhan manusia memang membutuhkan uang. Bahkan sering terdengar dibenak kita, kapanpun dan dimanapun kita berada bahwa “Tiada Yang Gratis di Dunia ini”. Memang untuk hidup kita membutuhkan uang sebagai pengganti atau sebagai alat untuk menukar sesuatu dengan barang, namun bukan berarti uang adalahnya segala – galanya dalam hidup ini. Banyak sekali definisi tentang uang, uang adalah sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk pembayaran utang. Ada juga yang menyatakan uang adalah sebagai satuan nilai dan sebagai standar pembayaran yang tertunda – tidak menolong untuk menentukan “benda” yang termasuk dalam penawaran uang dan mana yang tidak termasuk, karena benda-benda tersebut berupa abstraksi yang dapat dihubungkan dengan banyak benda lain yang berbeda.

Dewasa ini, banyak sekali kasus kasus yang muncul akibat “uang”. Yang marak adalah pemalsuan uang. Telah banyak beredar disekitar tentang kasus tersebut sehingga kasus pemalsuan sudah bukan menjadi hal yang unik pada akhir akhir ini. Banyak cara untuk mendapatkan uang bahkan untuk mendapatknannya manusia yang memiliki sifat konsumtif terkadang tak menghiraukan halal dan tidaknya uang yang didapatkan. Mereka (manusia) akan melakukan apa saja demi “uang”.

Dari persamalahan diatas, maka tujuan Bank Indonesia (BI) mengunjungi Pondok Pesantren Nurul Jadid adalah untuk mensosialikan uang emisi 2016 dan memberikan sedikit seputar uang untuk diketahui bersama. Ibu Titin salah satu anggota BI yang berkunjung ke Pondok Pesantren Nurul Jadid memaparkan beberapa Informasi tentang uang, dimulai dari dasar hukum, desain uang, unsur pengamanan uang rupiah sampai pada proses pencetakan dan pendistribusian uang rupiah diberbagai daerah.

“BI mendistribusikan uang rupiah melalui banyak cara, dimulai dari pendistribusian melalui darat, udara dan laut. Oleh karenanya BI berkoordinasi dengan TNI untuk mendistribusikannya.” ujar Ibu Titin dalam mempresentasikan slide BI kepada peserta.

Kegiatan yang dihadiri oleh 170 orang peserta yang notabennya adalah siswa dan siswi kelas XII berlangsung sangat menyenangkan, pasalnya mereka (siswa dan siswi) mendapatkan sebuah hal yang baru yang tak pernah mereka ketahui sebelumnya. Salah satunya adalah ditampilkannya video yang menggambarkan proses bagaimana uang itu dibuat hingga sampai didistribusikan.

“Desain uang emisi 2016 menampilkan gambar yang  dapat mewakili seluruh wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke,  yaitu : Bagian  depan:  Gambar  Pahlawan  Nasional  yang  mewakili  seluruh wilayah Tanah Air. Bagian belakang (hanya uang kertas): Gambar tarian dan keindahan  alam Nusantara.” Ujar Ibu Titin selaku anggota BI yang bertugas menyampaikan uang emisi 2016. Senin (06/02).

Selain Ibu Titin, staff BI yang ikut serta berkunjung ke PP. Nurul Jadid adalah Bapak Nurkolis. Dia menjabat sebagai kasir di Bank Indonesia (BI). Dia mengatakan bahwa banyak kasus tentang pemalsuan uang NKRI, oleh karenanya beberapa tindakan telah dilakukan oleh BI terutama di uang baru tahun 2016.

“Penguatan unsur keamanan Uang Rupiah Tahun Emisi 2016 dalam rangka mencegah dan menanggulangi peredaran uang  Rupiah palsu di masyarakat, BI mengeluarkan uang Rupiah TE  2016 dengan memperkuat unsur pengaman: COLOR SHIFTING, RAINBOW FEATURE, LATENT IMAGE, ULTRA VIOLET FEATURE, BLIND CODE/TACTILE EFFECT, RECTOVERSO” Kata Nurkolis sambil mempraktikkan kepada peserta dimasing masing unsur pengamanan dengan menunjukkan pecahan uang rupiah yang baru.

Dalam akhir pertemuan, Ibu Titin dan Bapak Nurkolis melakukan sesi pertanyaan kepada peserta. Respon baik yang diberikan oleh peserta, banyaknya pertanyaan yang dilontarkan membuat bapak Nurkolis memberikan pujian kepada mereka.

“Alhamdulillah, sosialisasi berjalan dengan lancar dan mendapat respon baik dari peserta. Saya kagum dengan mereka, masih kelas XII sudah mampu memberikan pertanyaan sekelas mahasiswa. Pencapaian pendidikan yang bagus” puji beliau kepada peserta yang disampaikan kepada kru NJ Bullettin.

bulan lomba

Opening Ceremony Bulan Lomba ke 68 : Lautan Santri Membanjiri Lapangan Ayaman PP. Nurul Jadid

nuruljadid.net – Dalam menyambut hari lahir yang ke 68 dan Haul Masyaikh, Pondok Pesantren Nurul Jadid kembali mengadakn pembukaan bulan lomba.

Kegiatan bulan lomba merupakan kegiatan rutin yang di adakan oleh Pondok Pesantren Nurul Jadid setiap satu tahun sekali. Dalam acara pembukaan yang bertempat di lapangan ayaman  tepat pada hari senin malam selasa, ( 06,02,17 ). Pada malam pembukaan, Hampir seluruh santri putra Pondok Pesantren Nurul Jadid ikut serta memeriyahkan dan merayakan malam pertama bulan lomba yang ke 68.

Pada malam pembukaan, yang di awali dengan merdunya lantunan ayat – ayat suci al-qur’an, yang di bacakan oleh salah satu santri putra asal pulau bali, kemudian di lanjut oleh sambutan ketua panitia bulan lomba yang ke 68, yang di sampaikan oleh uztad Horik Alamsyah, dalam sambutannya santri yang berasal dari Bondowoso, menyampaikan tujuan di adakannya bulan lomba, yang pertama sebagai sarana mengasah skill dan kreatifitas santri, kedua sebagai wahana menggembleng mental santri agar nantinya berada d tengah – tengah masyarakat menjadi orang yang siap dan mampu membawa perubahan ke arah yang lebih baik, dalam sambutannya ketua panitia sekaligus mengharap dengan di adakannya bulan lomba yang ke 68, akan lahir seorang santri yang siap tampil di depan fublik dan siap membawa perubahan di tengah – tengah masyarakat ke arah yang lebih baik.

Dalam malam pembukaan, KH. Makki Maimun Wafi, mewakili kepala pesantren, dalam sambutannya, menyampaikan beberapa harapan sekaligus mendoakan, semoga Haul dan Harlah yang ke 68, berjalan dengan lancar dan tidak hujan.

Dalam lomba yang ke 68, di bedakan menjadi tiga jenis lomba, yang terdiri dari, lomba yang bersifat keagamaan, keilmuan dan olahraga. Yang sama – sama di ikuti oleh semua santri putra pondok pesantren nurul jadid.

Pengajian Rutin Kitab Al Hikam di Musholla Riyadus Sholihin PP. Nurul Jadid dikaji langsung Oleh KH. Moh. Zuhri Zaini, Pengasuh PP. Nurul Jadid

KH. Moh. Zuhri Zaini : Jangan Bergantung Kepada Selain Allah SWT

nuruljadid.net – Allah menciptakan kehidupan dunia sebagai mazro’atu al-akhirat ( ladang untuk akhirat ). Di utusnya Nabi Muhammad ke dunia dengan misi menyebarkan ajaran – ajaran islam rahmatan lil’alamin dalam tataran kehidupan dunia. Terutusnya sang pembawa risalah juga merupakan nikmat yang sangat besar yang patut kita syukuri, karna dengan risalah yang di bawahnya manusia tidak merasa bingung dalam mengarungi kehidupan dunia. Seiring dengan dinamika kehidupan yang terjadi di tengah – tengah masyarakat, juga berdampak terhadap berubahnya pola pikir dan tingkah laku masyarakat. Dengan kondisi masyarakat yang mengalami dinamika, dan ketergantungan hidup masyarakat  terhadap materi, tentunya sangat di perlupakn menempatkan ajaran – ajaran islam sebagai sebuah basis ke agamaan yang menjadi control dalam tataran masyarakat.

Pola hidup mewah juga berdampak terhadap berlomba lombanya masyarakat untuk mendapatkan materi, dan ketergantungan masyarakat terhadap materi sangat besar. Bahkan tidak jarang sebagian masyarakat yang menjadikan tujuan hidupnya hanya untuk mencari yang namanya materi dan kesenangan dunia.

Dalam kondisi sebagian  masyarakat, yang bergantung terhadap materi, pengasuh pondok pesantren , Nurul Jadid, karanganyar, paiton, probolinggo, mengingatkan ,” dalam usaha apapun, mencari ilmu, beribadah jangan mengandalakn kemampuan kita, andalkanlah allah,” dauh beliau dalam pengajian kitab Hikam karya Ibnu Athoillah, sabtu ( 04/02/2017 ).

Kiai Zuhri melanjutkan dauhnya ,” orang yang slalu bergantung kepada allah pasti orang tersebut akan slalu di bantu,”  ketika orang beribadah, berjuang, jangan mengandalkan didri sendiri andalkanlah allah.

Ketika manusia mengandalkan allah dalam setiap usahanya, tidak menjadikan materi sebagai tempat bergantungnya, maka allah  pasti memerikan pertolongan kepada orang tersebut.karna hanya kepada allah kita bergantung dan berharap dari apa yang kita inginkan.

pekan bahasa

HUT ke 28 : Mading 3D, Wadah Kreativitas Peserta Didik LPBA

nuruljadid.net- Pada umumnya kegiatan anak muda tidak pernah sepi dari kreativitas, misalnya olahraga, olah seni, keterampilan, permainan, dan tidak ketinggalan pula aktivitas ekspresi tulis. Lewat karya tulis akan tersalurkan dua macam manfaat yang bersifat timbal balik. Dari sisi penulis, majalah dinding adalah tempat untuk mencurahkan bermacam ide. Beragam gagasan, pikiran, daya cipta, bahkan fantasi yang mengiringi perkembangan jiwanya perlu penyaluran dan media untuk menuangkannya. Maka tepatlah apabila mading digunakan sebagai wadah curahan kreativitas kawula muda karena didukung oleh sifatnya yang mudah dilaksanakan dengan biaya yang murah.

Mading 3D yang berada dibawah organisasi BPMA (Badan Penerbitan Majalah Asing) merupkan sebuah cara untuk menuangkan kreativitas peserta didik LPBA. Sajian didalamnya dikombinasikan dengan hasil karya tulis peserta didik LPBA. Hal ini dilakukan adalah hanya bertujuan untuk membuat gerakan inovasi baru bagi peserta didik untuk menuangkan hasil karya tulis mereka agar lebih mudah untuk dilihat oleh peserta didik lainnya bahkan santri dari berbagai daerah/wilayah. Namun untuk penerbitan mading 3D kali ini hanya diperuntukkan untuk menyemarakkan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) LPBA ke 28 th.

“Mading 3D kami adakan dengan tujuan untuk memberikan penampilan baru bagi peserta didik LPBA yang mampu dalam bidang “tulis menulis” untuk dipublikasikan, selama ini kami hanya memberikan sebuah majalah halaman atau leaflet kepada seluruh kamar yang ada di LPBA yang diterbitkan secara bergilir dan terbit setiap 2 minggu sekali” ujar Anisatul Fajriyah selaku Ketua BPMA putri periode ini.

“Mading juga berfungsi sebagai wadah untuk menuangkan kreativitas peserta didik LPBA karena banyak potensi yang sebenernya mereka miliki, contohnya ada peserta didik LPBA yang mampu dalam bidang tulis menulis, dan juga ada yang hanya mampu dalam bidag kreatifitas. Oleh karenanya Mading 3D ini adalah kombinasi dari kedua hal tersebut yang harapannya dapat memberikan citra baru bagi mereka dan LPBA sehingga kreasi anak LPBA yang terpendam dalam dituangkan disini (Lomba Mading 3D)” tambah Anis (sapaan akrab Anisatul Fajriyah) yang berdomisili di Wilayah Az Zainiyah Nurul Jadid.

Dalam perlombaan kali ini, BPMA mengangkat sebuah tema tentang Aleppo dan Hebohnya Masyarakat dunia akibat ulah Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Isu isu terkini menjadi sasaran empuk bagi BPMA untuk menguji tingkat kepedulian mereka akan isu isu yang terjadi baik dari isu di dalam negeri ataupun internasional. Sehingga, dengan demikian, mereka akan mengungkapkan pendapat atau aspirasi mereka dalam sebuah tulisan dan gambar tentunya dengan menggunakan 2 bahasa asing (inggris / arab).

Juri merupakan penentu kemenangan dalam lomba ini dan tak boleh diganggu gugat keputusannya. Pada lomba kali ini, yang menjadi penilaian tertinggi adalah dalam segi penulisan atrikle dan tanggapan didalamnya. Sedangkan kreativitas menjadi penilaian nomer 2 setelah penulisan artikel. Pengembangan skill bahasa asing dalam bahasa tulisan menjadi priotitas dalam lomba ini dikarenakan tujuan awal adalah mengevaluasi kemampuan peserta didik dalam menulis bahasa asing yang mereka geluti.

“Siapapun pemenangnya, kami akan menerima dengan lapang dada. Disinilah persaingan kompetitif. Bagi mereka yang menang agar tidak berbesar hati dan untuk yang kalah untuk tidak berkecil hati. Karena semuanya didapatkan berdasarkan proses yang dilakukan” cakap Anis.

FKO NJ
KH. Abd. Hamid Wahid : FKO Sebagai Motor Penggerak Utama Dalam Pembentukan Karakter Siswa

nuruljadid.net- Ketegangan nampak di raut wajah peserta pelantikan Pengurus Forum Komunikasi OSIS (FKO) Nurul Jadid. Duduk diatas kursi empuk memang menyenangkan, namun tidak bagi mereka kali ini. Pasalnya mereka pada hari ini jumat (03/02) akan mendapatkan pengukuhan sebagai pengurus FKO periode 2017-2018. Amanah yang akan mereka pikul adalah amanah besar yang tidak semua santri Nurul Jadid bisa melakukannya. Dengan usia mereka yang masih belia, mereka sudah harus memperlajari dan mengukuti serta berproses menjadi sosok pemimpin yang bijaksana dan bisa memimpin dengan baik. Teori  teori kemepimpinan sudah tertanam diusia mereka. Disaat hari ini (03/02) santri lain sedang melakukan aktifitas sendiri, para pengurus FKO harus duduk manis diatas kursi pernikel untuk menantikan dikukuhkannya mereka sebagai pengurus FKO Nurul Jadid.

Seragam pesantren menghisai tubuh mereka. Dilengkapi dengan berkopyah nasional mereka harus rela untuk berikrar sebagai pengurus FKO baru. FKO yang kiprahnya sudah besar bagi perkembangan Nurul Jadid itu sudah ada sejak tahun 1980 an. Pada zaman itu, FKO adalah motor penggerak utama pembentukan karakter dan upaya untuk melahirkan kepemimpinan dari kalangan siswa. Berjaya dizamannya adalah sebuah kebanggaan tersendiri bagi mereka (FKO tahun 1980-an). KH. Mursyid Romli (Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Huda, Paowan, Situbondo), Akik Zaman (DPRD), Amin Said Husni (Bupati Bondowoso sekarang) merupakan salah satu output yang masih eksis sampai saat ini.

“FKO ini punya catatatan sejarah emas di pesantren ini dan memberikan kontribusi besar di Nurul Jadid. Salah satu aspek kesadaran yang dikembangkan di PP. Nurul Jadid adalah kesadaran berorganisasi. Dengan kesadaran itu, maka pesantren mengajak santri untuk mengembangkan diirnya agar mereka bisa berorganisasi dengan baik” dawuh KH. Abd. Hamid Wahid, Kepala Pesantren Pondok Pesantren Nurul Jadid saat ini.

“Organisasi itu adalah merumuskan cita cita bersama dan mewujudkan cita cita bersama itu menjadi perubahan yang ada secara kolektif di masyarakat. Untuk mencapai perubahan diharuskan memiliki kesadaran kolektif untuk berubah kemudian melakukan langkah untuk perubahan” tambah beliau ketika memberikan sambutan dalam pelantikan FKO pagi tadi (03/02).

Hidup bermanfaat adalah merupakan tujuan manusia. Cara untuk mendapatkannya adalah dengan cara membiasakan diri untuk berorganisasi. Dengan berorganisasi maka setiap individu atau orang akan mampu untuk berfikir secara kolektif. Oleh karenanya, organisasi sejak dini sangat perlu dilakukan agar mereka (pengurus FKO) dapat memikirkan sesuatu agar bisa bermanfaat bagi orang lain.

“Berogranisasi sejak siswa adalah salah satu bentuk untuk berpraktek didalam merumuskan dan mewujudkan cita cita bersama” Dawuh KH. Abd. Hamid Wahid.

Beliau juga menambahkan, “Berproses, berkesempatan mengurus orang lain, bermasalah dan berurusan dengan kesulitan akan mengasah kita menjadi pribadi yang terus meningkat. Dengan begitu kita akan bisa bermanfaat kepada orang lain. Hidup bersama tidak memiliki sekolah. Hidup bersama dan bermanfaat diperoleh dengan kita menjalaninya”

Diakhir sambutan beliau, beliau memberikan sedikit motivasi kepada Pengurus FKO terpilih untuk tetap bekerja keras dan berlatih mengabdi kepada pesantren. Dan beliau juga mengajak para Pengurus FKO terpilih untuk napak tilas mengikuti jejak kejayaan FKO dimasa dahulu, kejayaan yang harus diulang pada periode kali ini. FKO diharapkan dapat menjadi motor penggerak  dalam pembentukan karakter dan melahrikan jiwa kepemimpinan dikalangan siswa.

Pelantikan Kepengurusan FKO Putra Nurul Jadid

Reformasi Kepengurusan Sebagai Angin Segar Untuk FKO Putra Nurul Jadid

nuruljadid.net- Reformasi kepengurusan dalam sebuah organisasi memang sangat penting untuk dilakukan karena itu merupakan sebuah penyegaran kembali dalam keorganisasian agar mereka (pengurus organisasi) bisa memberikan sebuah gerakan perubahan dan memunculkan inovasi baru sebagai bentuk pengembangan dan pemapanan masa depan sebuah organisasi. Penyegaran kembali dalam organisasi sangat berpengaruh kepada stabilitas sebuah organisasi dalam menjalankan tugasnya, baik tugas secara umum maupun tugas dalam keanggotaan.

Hari ini, jum’at (03/02) Forum Komunikasi OSIS (FKO) melakukan gerakan penyegaran dalam kepengurusan atau lebih dikenal dengan istilah “Reformasi” harapannya adalah terjadinya penyegaran pengurus sehingga semangat untuk mengabdi dalam organisasi tersebut semakin meningkat. Tak hanya itu, penyegaran kepengurusan juga dapat merancang masa depan organisasi tersebut untuk semakin berkembang. FKO yang sudah berjalan setahun lamanya melakukan pergantian pengurus sehingga pada periode berikutnya program kerja yang tak sempat dilaksanakan bisa terealisasi.

“Terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dan membimbing kami dalam menjalankan amanah pesantren, semoga FKO kedepannya dapat berkembang lebih baik menuju organisasi yang mampu mencetak generasi unggul” cakap Khoirul Anam, selaku Ketua FKO devisioner (2016 – 2017).

“Harapan saya kepada FKO terlantik adalah dapat menjalankan semua programnya dengan konsisten dan juga pendekatan antara ketua dan anggota agar lebih di intenkan lagi. Itu semua merupakan kelemahan kami selama 1 tahun yang lalu. Bagaimana agar semua itu tidak kembali terulang di periode ini” tambah Anam dalam sambutannya, Jum’at (03/02).

“Kami mohon bimbingan dan motivasi dari kakak pembina untuk menggiring kami untuk selalu konsisten dengan apa yang telah kami ikrarkan. Sehingga kami dapat menjalankan tugas dengan benar. Harapan saya adalah kami dapat melangkah lebih baik membuat perubahan yang dapat mengharumkan nama FKO dan Nurul Jadid” kata Muhammad Ayyubi yang lebih dikenal akrab dengan Yubi yang sekarang menjabat sebagai Ketua FKO Periode 2017 – 2018.

Proses pelantikan yang dihadiri oleh Bapak Sugio Ahmad (Biro Pendidikan), Bapak Rojabi Azhargany (Pembina FKO) dan KH. Abdul Hamid Wahid (Kepala Pesantren) berjalan dengan khidmat. Proses serah terima jabatan yang disaksikan oleh Biro Pendidikan dan Pembina FKO pun terlaksana dengan baik. Dilanjutkan dengan prosesi pengikraran yang dipimpin oleh Bapak Sugio Ahmad selaku perwakilan dari Biro Pendidikan.

“Pengalaman adalah guru terbaik, untuk mendapatkannya maka kita harus berani untuk melangkah sekalipun banyak hal yang akan menguji perjalanan kita, namun itulah sebuah perjuangan yang akan memberikan sebuah pengalaman dalam berorganisasi” ujar Bapak Sugio dalam sambuatan mewakili Biro Pendidikan (03/02).

Beliau juga menambahkan, evaluasi dari kepengurusan sebelumnya agar dapat diselesaikan oleh Kepengurusan yang baru sehingga FKO kedepan berangsur angsur membaik.

FKO NJ

Pelatihan Leadership, Pembuktian FKO Nurul Jadid untuk Masa Depan Nurul Jadid

nuruljadid.net – Menjadi seorang pemimpin yang benar benar mempimpin adalah sesuatu yang diidamkan oleh banyak orang terutama bagi generasi muda yang ingin menggeluti dunia pemimpin dan kepemimpinan. Namun hal ini membutuhkan proses dan perjalanan yang sangat panjang. Keinginan untuk menjadi sosok pemimpin yang benar benar mempimpin harus sudah ditanamkan sejak dini.

Pemimpin dan kepemimpinan merukapan dua hal yang berbeda definisi. Pemimpin adalah orang yang memimpin dua orang atau lebih dalam sebuah organisasi. Sedangkan Kepemimpinan adalah entitas yang mengarahkan kerja para anggota organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan yang baik diyakini mampu mengikat, mengharmonisasi, serta mendorong potensi sumber daya organisasi agar dapat bersaing secara baik. Kepemimpinan juga memiliki sifat kolektif dalam arti segala perilaku yang diterapkan seorang pimpinan akan memiliki dampak luas bukan bagi dirinya sendiri melainkan seluruh anggota organisasi.

Hal ini dirasakan oleh Pengurus Forum Komunikasi Osis (FKO) Putra Pondok Pesantren Nurul Jadid. Hari ini (02/02/2017) mereka dilatih untuk menjadi pemimpin yang benar benar memahami tentang kepemimpinan. Perjalan awal mereka tempuh untuk mewujudkannya dalam bentuk berorganisasi intra sekolah. Mereka (FKO) harus menjalani beberapa pelatihan dan seminar tentang pemimpin dan kepemimpinan. Fasilitator merupakan kunci dari tertanamnya jiwa pemimpin dan kepemimpinan disetiap individu maupun organisasi. Oleh karenanya Tim NJ Trainers adalah fasilitator mereka untuk mewujudkan harapan mereka.

Pelatihan yang dirancang dengan semenarik mungkin telah dilakukan oleh Tim NJ Trainer. Kali ini mereka mendapatkan sebuah tugas untuk membina dan mendampingi pengurus FKO dengan permainan permainan yang telah mereka rancang sebelumnya. Menggagas permainan semenarik mungkin adalah tugas mereka. Agar dalam membawakan materi kepemimpinan peserta dapat menyerap dengan mudah.

“Tujuan dilaksanakannya pelatihan ini adalah mendobrak kebiasaan lama mereka, salah satu contohnya adalah dalam melaksanakan sebuah kegiatan, mereka harus mempersiapkannya dengan matang. Sehingga kegiatan itu dapat mengajari mereka bagaimana menjadi sosok pemimpin yang handal dalam memanage kegiatan dan berporses dalam kegiatan tersebut” ujar Ketua Tim NJ Trainer, Ady Azhari.

Pelatihan ini diikuti oleh anggota OSIS masing masing lembaga yang berada dibawah naungan Pondok Pesantren Nurul Jadid. 10 orang dari masing masing lembaga hadir dalam pelatihan ini. Bermain bersama dengan didampingi oleh kakak kakak pembina. Pola permainan dilakukan dengan berbeda beda, ada yang dilakukan secara floor dengan artian seluruh peserta pelatihan dibimbing oleh kakak pembina, ada juga yang menggunakan pola berkelompok. 2 hal ini dilakukan agar kakak pembina (NJ Trainer) dapat mengetahui hasil mereka (Peserta) dengan cepat dan tepat.

Pelatihan ini juga diikuti oleh beberapa anggota FKO baru yang akan meneruskan perjuangan dari FKO diperiode sebelumnya. Hal itu (pelatihan) dapat menjadi bekal awal bagi mereka untuk melangkah kedepan membawa almamater Nurul Jadid menjadi cerah.

“Harapan saya kepada pengurus FKO yang baru adalah jangan berhenti dalam melangkah, berproseslah. Karena dengan berproses mereka akan belajar menjadi sosok pemimpin” cakap Anam selaku Ketua FKO periode 2016-2017.

“Komunikasi antara anggota dan ketua harus lebih diintenkan lagi, karena selama ini banyak sekali anggota yang masih enggan untuk berinteraksi dengan ketua, sehingga terjadilah miss communication didalamnya. Saya menginginkan di pengurusan tahun depan (2017-2018) FKO dapat berkembang pesat dengan tidak melakukan kesalahan kesalahan di periode sebelumnya” tambah Anam.

Dalam kesempatan ini, Anam juga menyampaikan beberapa harapan kepada tim NJ Trainer untuk berbenah diri dan melakukan pengembangan dalam melatih para anggota FKO. sehingga dapat memberikan pembelajaran dan pengalaman baru bagi FKO. Tak lupa pula agar kakak pembina agar lebih intent dalam mendampingi FKO. “Karena FKO akan melakukan beberapa perubahan positif demi Pondok Pesantren Nurul Jadid karena mereka adalah orang orang terpilih yang akan mengharumkan almamater Nurul Jadid sekalipun peran mereka tidak vital dalam pesantren, namun mereka memiliki harapan yang besar untuk menghasilkan generasi muda pesantren yang berjiwa kepemimpinan yang besar” ujar Anam, Ketua FKO yang sebentar lagi akan direformasi kepengurusannya.

MAK Nurul Jadid

MAPK Nurul Jadid: Pusat Kendali Mutu (PKM) Sebagai Bahan Evaluasi Kegiatan Belajar Mengajar

nuruljadid.net – Pendidikan Asrama Madrasah Aliyah Program Keagamaan (MAPK) kembali mengadakan tes evaluasi Pusat Kendali Mutu (PKM) kepada siswa kelas X PK 1, kemarin Minggu (22/01) malam dengan penguji para senior-senior MAPK sendiri. Hal ini tentunya membuat hati para siswa kelas X PK 1 menjadi semakin berdebar-debar.

Sang Penguji dalam tes evaluasi PKM ini merupakan orang-orang yang telah berjasa kepada asrama MAPK. Beliau adalah Zainul Arifin Adam. M.Pd.i, Muh. Tauhid. M.Pd.i, Dr. Umar Mansyur. M.A, H. Barzan Ahmadi. M.Pd.i, Syamsuri Hasan. MHI dan Zainuddin Sunarto. MHI. Beliau semua merupakan penguji yang diyakini mampu untuk menguji kemampuan siswa yang dibentuk oleh askah kepala sekolah.

Ust. Zainullah Aswi selaku koordinator dalam ujian tersebut menjelaskan, tujuan dilaksanakannya tes ini adalah untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan siswa kelas X ketika mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) asrama berlangsung.” Kami ingin mengetahui sejauh mana kemampuan siswa kelas X dalam hal mengikuti KBM asrama selama kurang lebih kurung waktu 6 bulan“, ujar beliau ketika diminta keterangan.

Lebih lanjut, ustadz yang berasal dari pulau ra’as itu juga menambahkan, selain mengukur kemampuan siswa, tes ini juga sebagai sarana agar siswa X PK 1 semakin semangat belajar.” Selain itu, tes ini juga dapat menyadarkan siswa dengan hasilnya yang belum memuaskan agar siswa yang terlibat semakin semangat untuk mencari ilmu”, tambahnya.

Selain itu, tes evaluasi PKM ini dibagi menjadi 2 ruang dikarenakan untuk menjaga kevalidan nilai atau hasil yang akan diperoleh dan juga untuk mengefektifkan tes evaluasi berlangsung.” kami menjadikan tes PKM ini menjadi 2 ruangan dikarenakan menjaga kevalidan dan menjadikan proses tes evaluasi menjadi efektif” lanjut beliau dalam penjelasannya.

Selain itu, tes evaluasi PKM ini hanya berlaku kepada kalangan X PK 1 saja, dikarenakan kelas XI dan XII PK 1 telah diuji pada bulan-bulan sebelumnya. Hal ini tentu saja tidak diadakan secara bersamaan, dikarenakan dengan kesibukan beberapa penguji sehingga mengakibatkan ada 2 kali tes yang dilaksanakan secara berbeda-beda, hal ini sudah berdasarkan rapat pengurus asrama dengan PKM.

Sementara itu, Abdul Wafi selaku peserta dalam ujian evaluasi tersebut sangat memberi apresiasi yang tinggi akan adanya tes evaluasi tersebut dikarenakan selain menguji sejauh mana kemampuan kita, tes ini juga dapat mengingatkan kepada kita akan pentingnya belajar.

“Saya beri respon yang baik terhadap tes PKM ini dikarenakan selain mengukur sejauh mana tolak ukur kita selama ini, kita juga bisa lebih semangat belajar agar bisa menjadi yang pertama dan terdepan dari yang lainnya”, ucap siswa yang paling cerewet tersebut dengan nada optimis.

FIRHAZ

Gema Shalawat di Acara Reuni Perdana FIRHAZ Nurul Jadid

nuruljadid.net – Cuaca mendung menyelimut bumi Nurul Jadid. Namun dengan cuaca tersebut tak membuat niatan para alumni personil FIRHAZ (Firqoh Hadrah Az Zainiyah) untuk melakukan reuni perdana. Reuni perdana ini dilakukan dengan tujuan untuk menyambung kemabali silaturrahmi antara personil FIRHAZ yang masih bersatatus santri aktif dengan personil FIRHAZ yang sudah pulang ke masyarakat.

“Reuni ini bertujuan hanya untuk menyambung silaturrahim saja, ya, kalau bisa memberikan masukan masukan kepada personil FIRHAZ yang masih aktif untuk terus berkarya” ujar Rofiq salah satu personil FIRHAZ yang masih berstatus santri aktif.

Asal usul terbentuknya kegiatan ini adalah bermula dari percakapan biasa antara personil FIHRAZ yang telah boyong dengan manager FIRHAZ saat ini, Ust. Ahmad Musammi melalui media sosial What’s App (WA). Percakapanpun pada akhirnya berujung dengan antusias dan respon dari beberapa anggota didalamnya (Group WA). Diputuskanlah mereka untuk melakukan reuni perdana yang bertempat di Pondok Pesantren Nurul Jadid tepatnya di Auditorium SMA Nurul Jadid.

Acara yang berlangsung ba’da shalat ashar ini dihadiri oleh beberapa personil senior FIRHAZ diantaranya adalah Bapak Dudung dan beberapa teman temannya yang lain. Kekompakan mereka untuk membuat acara ini menjadi kenyataan akhirnya terwujud sekalipun masih banyak sekali personil FIRHAZ senior yang masih belum terkoordinir dengan baik.

“Alhamdulillah banyak yang hadir, sekalipun masih banyak alumni yang belum terkomunikasikan. Insya allah pada acara pertemuan selanjutnya akan kami kabari” ujar manager FIRHAZ sekrang, Ust. Ahmad Musami.

Acara reuni ini diawali dengan penampilan dari FIRHAZ sebagi bentuk penyambutan kepada alumni personil FIRHAZ. Pembukaan adalah pembuka pada acara ini dengan harapan berkumpulnya mereka dapat menjadi sebuah pertemuan yang berkah dan memberikan manfaat pada FIRHAZ pada khususnya dan Nurul Jadid pada umumnya. Dilanjutkan dengan lantunan shalwat yang ditampilkan oleh kolaborasi antara personil FIRHAZ yang masih berstatus santri aktif dan personil FIRHAZ yang sudah menjadi alumni. Dengan membawakan shalawat Julus dan Qiyam membuat kegiatan ini semakin menggelegar dengan bacaan shalawat yang menyentuh hati.

“Kami senang karena kami bershalawat” itulah ucapan salah satu personil FIRHAZ.

Disaat bersenandungnya shalwat bersamaan dengan itu awan menjadi mendung hingga akhirnya hujanpun turun. Bahus menambahkan, ini merupakan berkah bagi kami semoga turunnya air hujan bersamaan dengan ridhoNya akan senandung shawalat yang kami lantunkan.

2 jam lamanya acara ini berlangsung. Keceriaan nampak diraut wajah mereka. Acara ini semakin lengkap dengan diadakannya ramah tamah dan bernostalgianya para alumni personil FIRHAZ. Bercerita tentang bagaimana perjalanan sebuah klub Hadrah di Pondok Pesantren Nurul Jadid yang bercita cita membumikan bumi dengan bershalawat kepada Rosulullah dengan mengharap Syafaat Beliau.

Pengajian Rutin Kitab Al Hikam di Musholla Riyadus Sholihin PP. Nurul Jadid dikaji langsung Oleh KH. Moh. Zuhri Zaini, Pengasuh PP. Nurul Jadid

KH. Moh. Zuhri Zaini : Jangan Mudah Terpengaruh Dengan Kesaktian

nuruljadid.net – Kemajuan teknologi di tengah – tengah masyarakat ,juga berdamapak terhadap  perubahan yang terjadi di tengah – tengah masyarakat. Seirng dengan semakin berkembangnya zaman pola hidup masyarakat juga mulai berkembang, baik dari aspek pola pikir, pergaulan, budaya dan lingkungan. Terdapat sebagian orang yang mempunyai pola pikir yang sangat sempit, mendadak kaya , dan gampang percaya terhadapa kesaktian – kesaktian duniawi yang menjamin kebahagian hidup dan kekayaan tanpa harus di lihat terlebih dahulu kesaktian tersebut sumbernya dari mana . orang yang demekian hanya melihat bungkusnya tidak bisa melihat nilai subtansi yang terkandung di dalamnya.

Dengan kondisi sebagian masyarakat yang demikian dan pola pikir masyarakat yang masi sempit , gampang percaya terhadap kesaktian yang bersifat duniawi, pengasuh pondok pesantren nurul jadid , karanganyar , paiton , probolinggo ,” mengingatkan , kita jangan terpujuk dengan kesaktian , yang penting bagaimana kita berjalan di jalan yang benar, dauh kiai zuhri dalam pengajian rutin kitab Al-Hikam , ahad .( 29/01/17 ).

Kiai zuhri melanjutkan penjelasannya,” orang yang istiqomah lalu orang itu mempunyai kesaktian , berarti kesaktian tersebut adalah karomah , tetapi kalau orangnya tidak istiqomah menjalankan perintah allah dan menjahui larangannya,  berarti kesaktian tersebut adalah istidroj,” kelebihan , kesaktian yang bersifat duniawi , itu tidak bisa di jadikan ukuran baik dan tidaknya seseorang,

Kiai zuhri melanjutkan dauhnya ,” ketika kita kagum sama seseorang bukan pada ke istiqomaanya dan orang itu kagum terhadap kelebihan yang bersifat duniawi, maka ucapan , tingkah laku orang yang di kagumi akan slalu di ikuti, beliau melanjutkan kembali dengan menjelaskan,” kita boleh mencari kesaktian , harta , jabatan , kalau semua itu di tujukan untuk semata mata berjuang di tengah – tengah masyarakat.

Dengan demikian kiai zuhri mengingatkan untuk tidak gampang percaya dan terpengaruh terhadap kesaktian yang terjadi di tengah – tengah masyarakat , kalau orang yang mempunyai kesaktian tersebut jauh dari kata istiqomah dalam menjalankan syari’at. Karna semua orang bisa memiliki kesaktian yang bersifat duniawi hal ini tentu memberikan kehati hatian untuk tidak tertipu dengan apa yang Nampak tetapi kita harus bisa melihat nilai sebtansi yang terkandung di dalamnya.

KH. Moh. Zuhri Zaini

KH. Moh. Zuhri Zaini : Jabatan Itu Amanah, Bukan Peluang

nuruljadid.net – Pelantikan Forum Komunikasi Osis (FKO) Puteri yang dimulai pada pukul 08.50 WIB disempurnakan dengan kehadirannya sosok Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH. Moh. Zuhri Zaini. Dalam acara kali ini, beliau diminta untuk memberikan tausiyah kepada pengurus FKO Terpilih maupun Devisioner. Beliau memberikan tausiyah setelah semua rentetan acara selesai dilaksanakan. Sehingga prosesi pelantikan dan pembacaan ikrar kepengurusan FKO Terpilih disaksikan oleh Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Hal yang telah dinanti nantikan oleh seluruh undangan dan anggota FKO adalah tausiyah dari Pengasuh. Beliau, KH. Moh. Zuhri dengan kesederhanaan beliau beliau menyampaikan beberapa hal yang dirasa sangat perlu untuk dipelajari dan dilakukan dalam perjalanan kepengurusan FKO kedepan.

“Zaman sekarang, banyak sekali manusia yang tergila gila akan jabatan, padahal jabatan itu adalah amanah bukan peluang” dawuh beliau.

Jabatan memang memerlukan sosok yang pantas untuk mendapatkannya, namun, bukan berarti didalam mendapatkan jabatan tersebut, seseorang dapat melakukan apa saja. Kepintaran bukan menjadi tolak ukur kesuksesan manusia, namun kepintaran itu adalah sebuah anugerah dari Allah yang diberikan kepada manusia atas kerjakeras mereka untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.

“Sekarang, banyak sekali orang yang pintar, namun tak jarang mereka menggunakan kepintarannya untuk membodohi orang lain, salah satunya adalah koruptor. Mereka adalah orang pintar, namun mereka tidak menggunakan kepintarannya dengan baik” nasihat beliau kepada seluruh hadirin.

Dalam sambutan beliau, beliau juga mengingatkan kepada FKO Devisioner agar tidak lepas tanggung jawab dalam mengawal kepengurusan FKO yang baru.  Beliau menginginkan adanya pendampingan pendampingan kepada mereka (FKO Terpilih) agar mereka mampu berproses dengan baik.

“Pengabdian tidak dibatasi dengan jabatan. Sebab pengabdian harus dilakukan dimananpun dan kapanpun. Dan jiwa pengabdian juga tidak memandang jabatan seseorang. Orang yang tak memiliki jabatanpun berhak untuk mengabdi” Nasehat beliau.

Semangat mengabdi dalam pesantren harus dibiasakan sejak saat ini karena pesantren bukan hanya lembaga pendidikan, namun pesantren adalah lembaga dakwah yang mampu mencetak kader kader yang berguna bagi semuanya terutama bagi masyarakat. Sehingga harapan Pengasuh kepada FKO kedepan adalah mereka mampu untuk menjadi sebuah organisasi yang mampu berguna bagi semuanya, dengan program program kerja yang dilaksanakan harus mengacu kepada visi, misi, budaya dan nilai nilai kepesantrenan karena FKO merupakan salah satu bagian dari Pondok Pesantren Nurul Jadid.

“FKO boleh membuat beberapa program kerja yang dapat meningkatkan kreatifitasan anggotanya, namun ingat, FKO ini berada dibawah naungan pesantren. Oleh karenanya jangan sampai “latah” dengan meniru program kerja organisasi yang ada diluar sana. Program kerja FKO harus berdasarkan visi, misi, budaya dan nilai nilai kepesantrenan” dawuh Pengasuh ke IV Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Dalam berorganisasi kerja keras, kerja baik dan kerjasama adalah hal yang harus dilakukan. Tanpa adanya kesinambungan diantara ketiganya maka organisasi tersebut tidak akan berjalan dengan maksimal.

“Kerja keras, kerja baik dan kerjasama adalah kunci dari kesuksesan dari sebuah organisasi. Untuk menggapai cita cita maka yang harus dilakukan adalah usaha yang keras. Namun setelah semua itu dilakukan maka serahkanlah kepada Yang Diatas, karena Dialah yang berhak menentukan semuanya” dawuh Pengasuh.

Beliau juga menambahkan, Ibadah adalah pengabdian kepada Allah SWT, sedangkan hikmah adalah pengabdian kepada sesama. Oleh karenanya, dalam kehidupan sehari hari kita harus memperhatikan garis vertikal (menghamba kepada Allah) dan juga memperhatikan garis horizontal (sebagai makhluk sosial).

pengangkutan sampah

Ketua BKLH Nurul Jadid : Bersih Itu Mahal

nuruljadid.net – Kebersihan adalah sebagian dari iman. Kalimat itulah yang sering kita dengar dimanapun kita berada. Menjaga kebersihan merupakan bentuk dari kepedulian kita terhadap alam. Seperti halnya di Pondok Pesantren Nurul Jadid, sejak Hari Jum’at kemarin (27/01/2017) pengurus BKK melakukan sebuah gerakan kebersihan di lingkungan Pondok Pesantren Nurul Jadid tepatnya di area pembuangan sampah yang terletak disebelah barat Wilayah Az Zainiyah yang sering disebut dengan “Dalbar”.

Pembuangan sampah dibeberapa tempat dilakukan dengan memanfaatkan alat berat. 15 Dump Truck dan sebuah alat berat beko yang digunakan untuk membersihkan area sampah ini. Dengan estimasi biaya yang menghabiskan sekitar Rp. 23.750.000,-. Namun biaya tersebut dirasa masih akan kurang sebab planning dari pengurus BKK masih jauh berbeda dengan kondisi dilapangan.

“Estimasi biaya untuk melaksankan kegiatan ini adalah RP. 23.750.000,- namun sepertinya estimasi itu akan membengkak sebab apa yang kita rencanakan sebelumnya tidak sesuai dengan kenyataan.” Cakap Bapak Adiyatno Hidayat selaku Ketua Badan Konservasi Lungkungan Hidup (BKLH) Nurul Jadid.

Biaya ini diperoleh dari sumbangan dari beberapa alumni BKK Nurul Jadid dan dibantu oleh Kas Pesantren. Tak hanya menyumbang saja, mereka (Alumni BKK) juga ikut membantu membantu terlaksananya kegitan tersebut. Hal ini membuktikan bahwa para alumni masih peduli terhadap lingkungan pesantren.

“Alhamdulillah, berkat sumbangan dan kerja keras kita kegiatan ini berjalan dengan lancar. Mereka (Alumni BKKNJ) juga ikut senang karena masih bisa melakukan sesuatu yang berharga bagi pesantren tercinta. Selain itu, kegiatan ini adalah salah satu cara kita untuk bersilaturrahmi dengan pengurus BKK yang sudah berhenti sekaligus merangkul mereka kembali agar ikut serta membantu kebersihan pesantren” tambah Bapak Dayat.

Kegiatan yang diperkirakan akan selesai dalam jangkan waktu 4 hari ini dengan durasi pekerjaan selama 8 jam perhari adalah untuk mewujudkan lingkungan Nurul Jadid Bersih. Perencanaan kedepan akan kemudian dilakukan oleh BKLH dan BKK untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan di Pondok Pesantren Nurul Jadid. Terutama dalam pemilahan sampah organik dan non organik.

“Pemilahan sampah organik dan non organik masih sangat minim di pesantren, masih banyak santri yang belum bisa memisahkan sampah organik dan non organik. Ini adalah salah satu tugas kami bagaimana kami membiasakan mereka untuk mampu membuang sampah berdasarkan jenisnya, padahal kami sudah menaruh tempat sampah sesuai dengan jenisnys diberbagai tempat, namun hasilnya tidak maksimal” keluh Bapak Ketua BKLH ini.

Bapak Dayat juga menyebutkan, progress kedepan BKLH untuk menciptakan suasana lingkungan yang nyaman dipandang. Contohnya adalah mengubah sampah menjadi kompos.

FKO NJ

Pengurus FKO, Astri Nur Halizah : Kami Bukan Orang Yang Hebat, Tapi Kami Akan Terus Berusaha Menjadi Yang Terhebat

nuruljadid.net – Setelah dilantiknya kepengursan FKO (Forum Komunikasi OSIS) Puteri dengan ditandai dengan Proses Serah Terima Jabatan (SertiJab) dan Pembacaan Ikrar Kepengurusan, maka tak pantas jika dalam kegiatan ini Ketua FKO terpilih tidak menyampaikan beberapa kalimat untuk semua undangan yang hadir. Dengan nada yang tinggi dengan disertainya semngat yang berkobar, Astri Nur Halizah menyampaikan sambutannya dihadapan publik.

“Terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan kepada kami, dan kami berharap kepada semua pihak agar tidak bosan untuk membimbing kami yang masih mencoba untuk menjadi oraganisator yang berkualitas, karena organisator yang berkualitas adalah organisator yang mampu memanage waktu dan kegiatan dengan baik diatas banyaknya akitifas yang dilakoni” cakap Astri dalam sambutannya.

“Kepada seluruh pengurus FKO Periode 2017 / 2018. Marilah kita bersama sama berproses dalam organisasi untuk kemajuan FKO dan Nurul Jadid tercinta” tambah Astri.

Sambutan singkat dan berbobot yang Astri sampaikan mendapatkan aplause yang sangat meriah dari undangan yang hadir. Dengan semangat pengabdiannya, banyak harapan harapan yang tercurahkan kepada kepengurusan FKO periode 2017 / 2018.

“Semoga sambutan dengan semangat yang berkobar adalah awal yang baik dari FKO terpilih, sehingga dengan semangat pengabdian yang dimiliki olehnya (Astri) dapat menjadi motivasi bagi anggotanya untuk juga bersemangat dalam mengabdi.” Ujar salah satu pengurus NJ Trainer.

Begitu banyak harapan yang dimiliki, semoga mereka menjadi sosok sejarah yang dapat mengubah sejarah menjadi lebih baik sehingga harapan harapan yang mereka miliki dapat terwujudkan.