KH. Faiz

Sosialisasi dan Edukasi Uang NKRI Tahun Emisi 2016 Oleh Bank Indonesia di PP. Nurul Jadid

nuruljadid.net – Segalanya memang membutuhkan uang, untuk memenuhi beberapa kebutuhan manusia memang membutuhkan uang. Bahkan sering terdengar dibenak kita, kapanpun dan dimanapun kita berada bahwa “Tiada Yang Gratis di Dunia ini”. Memang untuk hidup kita membutuhkan uang sebagai pengganti atau sebagai alat untuk menukar sesuatu dengan barang, namun bukan berarti uang adalahnya segala – galanya dalam hidup ini. Banyak sekali definisi tentang uang, uang adalah sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk pembayaran utang. Ada juga yang menyatakan uang adalah sebagai satuan nilai dan sebagai standar pembayaran yang tertunda – tidak menolong untuk menentukan “benda” yang termasuk dalam penawaran uang dan mana yang tidak termasuk, karena benda-benda tersebut berupa abstraksi yang dapat dihubungkan dengan banyak benda lain yang berbeda.

Dewasa ini, banyak sekali kasus kasus yang muncul akibat “uang”. Yang marak adalah pemalsuan uang. Telah banyak beredar disekitar tentang kasus tersebut sehingga kasus pemalsuan sudah bukan menjadi hal yang unik pada akhir akhir ini. Banyak cara untuk mendapatkan uang bahkan untuk mendapatknannya manusia yang memiliki sifat konsumtif terkadang tak menghiraukan halal dan tidaknya uang yang didapatkan. Mereka (manusia) akan melakukan apa saja demi “uang”.

Dari persamalahan diatas, maka tujuan Bank Indonesia (BI) mengunjungi Pondok Pesantren Nurul Jadid adalah untuk mensosialikan uang emisi 2016 dan memberikan sedikit seputar uang untuk diketahui bersama. Ibu Titin salah satu anggota BI yang berkunjung ke Pondok Pesantren Nurul Jadid memaparkan beberapa Informasi tentang uang, dimulai dari dasar hukum, desain uang, unsur pengamanan uang rupiah sampai pada proses pencetakan dan pendistribusian uang rupiah diberbagai daerah.

“BI mendistribusikan uang rupiah melalui banyak cara, dimulai dari pendistribusian melalui darat, udara dan laut. Oleh karenanya BI berkoordinasi dengan TNI untuk mendistribusikannya.” ujar Ibu Titin dalam mempresentasikan slide BI kepada peserta.

Kegiatan yang dihadiri oleh 170 orang peserta yang notabennya adalah siswa dan siswi kelas XII berlangsung sangat menyenangkan, pasalnya mereka (siswa dan siswi) mendapatkan sebuah hal yang baru yang tak pernah mereka ketahui sebelumnya. Salah satunya adalah ditampilkannya video yang menggambarkan proses bagaimana uang itu dibuat hingga sampai didistribusikan.

“Desain uang emisi 2016 menampilkan gambar yang  dapat mewakili seluruh wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke,  yaitu : Bagian  depan:  Gambar  Pahlawan  Nasional  yang  mewakili  seluruh wilayah Tanah Air. Bagian belakang (hanya uang kertas): Gambar tarian dan keindahan  alam Nusantara.” Ujar Ibu Titin selaku anggota BI yang bertugas menyampaikan uang emisi 2016. Senin (06/02).

Selain Ibu Titin, staff BI yang ikut serta berkunjung ke PP. Nurul Jadid adalah Bapak Nurkolis. Dia menjabat sebagai kasir di Bank Indonesia (BI). Dia mengatakan bahwa banyak kasus tentang pemalsuan uang NKRI, oleh karenanya beberapa tindakan telah dilakukan oleh BI terutama di uang baru tahun 2016.

“Penguatan unsur keamanan Uang Rupiah Tahun Emisi 2016 dalam rangka mencegah dan menanggulangi peredaran uang  Rupiah palsu di masyarakat, BI mengeluarkan uang Rupiah TE  2016 dengan memperkuat unsur pengaman: COLOR SHIFTING, RAINBOW FEATURE, LATENT IMAGE, ULTRA VIOLET FEATURE, BLIND CODE/TACTILE EFFECT, RECTOVERSO” Kata Nurkolis sambil mempraktikkan kepada peserta dimasing masing unsur pengamanan dengan menunjukkan pecahan uang rupiah yang baru.

Dalam akhir pertemuan, Ibu Titin dan Bapak Nurkolis melakukan sesi pertanyaan kepada peserta. Respon baik yang diberikan oleh peserta, banyaknya pertanyaan yang dilontarkan membuat bapak Nurkolis memberikan pujian kepada mereka.

“Alhamdulillah, sosialisasi berjalan dengan lancar dan mendapat respon baik dari peserta. Saya kagum dengan mereka, masih kelas XII sudah mampu memberikan pertanyaan sekelas mahasiswa. Pencapaian pendidikan yang bagus” puji beliau kepada peserta yang disampaikan kepada kru NJ Bullettin.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *