Pos

Pelajaran Bahasa Mandarin di Ponpes Nurul Jadid Paiton Menarik Perhatian WN Singapura

nuruljadid.net – Sistem pendidikan dan pembelajaran Bahasa Mandarin di Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Jadid, Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur berhasil menarik atensi warga negara Singapura.

Dia adalah Madam Lin Giok Leng yang datang jauh-jauh dari negeri Singa langsung menuju ke Pondok Pesantren Nurul Jadid untuk menggali informasi tentang sistem pendidikan dan pembelajaran Bahasa Mandarin kepada para santri khususnya di SMA Nurul Jadid.

Madam Lin yang didampingi Paychun Liman Saputra, tokoh Tiongkok dari Surabaya di bidang pembelajaran Bahasa Mandarin dan Bahasa Inggris, disambut sekretaris pesantren, H. Tahiruddin; Wakil Rektor I Universitas Nurul Jadid (Unuja), M Noer Fadli Hidayat; Kepala Lembaga Sertifikasi Profesi dan Kebahasaan Unuja Andi Wijaya dan Syamsul guru Bahasa Mandarin SMA Nurul Jadid, Kamis (16/11/2023).

“Nurul Jadid salah satu pesantren yang sangat maju di bidang Bahasa Mandarin. (Madam Lin) dari Singapura saya ajak ke sani untuk mengetahui bagaimana Pondok Pesantren Nurul Jadid itu mengajarkan Bahasa Mandarin pada siswanya,” jelas Paychun, Jumat (17/11/2023).

Nampak Madam Lin juga berbincang-bincang dengan Syamsul menggunakan Bahasa Mandarin di ruang tamu gedung kantor pusat Pondok Pesantren Nurul Jadid.

“Mereka sangat senang dapat berkunjung ke Pondok Pesantren Nurul Jadid, karena mendapatkan wawasan yang berbeda, terutama dalam sistem pengajaran Bahasa Mandarin di sini,” tuturnya.

Madam Lin yang juga seorang publisher Bahasa Mandarin dari Singapura itu menilai, sistem kegiatan belajar mengajar (KBM) Bahasa Mandarin di Nurul Jadid berbeda dengan di Singapura. Karena siswa siswa atau santri masih belajar secara manual tidak diperbolehkan menggunakan smartphone atau internet. Berbeda dengan di Singapura, yang menggunakan internet atau online.

“Intinya (pembelajaran bahasa Mandarin) hampir sama, hanya penyajiannya berbeda. Kita akan membahas bagaimana mencari jalan keluarnya agar siswa cepat untuk meningkatkan Bahasa Mandarin,” tuturnya.

Sementara Kepala Pesantren Nurul Jadid, KH Abdul Hamid Wahid mengatakan, Ponpes Nurul Jadid terus menjalin kerjasama baik di bidang ekonomi, budaya maupun bahasa dengan negara-negara lain di Asia Tenggara.

“Akhir-akhir ini kita terus mencoba menjalin kerjasama, baik di bidang ekonomi maupun kebudayaan di lingkup kawasan Asia Tenggara seperti dengan Singapura, Malaysia dan Thailand,” tutur Kiai Hamid.

Kiai Abd. Hamid menerangkan, di Malaysia sudah bekerjasama di bidang tersebut. Bahkan di Thailand, sudah 4 tahun lebih menjalin kerjasama di bidang pendidikan, dan akhir-akhir ini merambah ke bidang ekonomi.

“Apa yang kita lakukan dengan Singapura ini adalah ikhtiar untuk semakin mempererat jaringan itu, dalam rangka kepentingan lebih besar,” terang beliau.

“Bagaimana kita lebih baik di kawasan ini dan bisa menjembatani hubungan people to people, business to business, yang nantinya diharapkan mendorong government to government. Dan ini untuk kepentingan ke depan, kepentingan globalisasi, kepentingan berjejaring dalam rangka memperkuat positioning Indonesia dan Asia Tenggara di pentas global,” KH. Abd. Hamid menambahkan.

(Humas Infokom)

Silaturrahmi Hangat LP Maarif NU PCNU Kota Surabaya ke Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton

nuruljadid.net – Lembaga Pendidikan Maarif Nahdlatul Ulama (LP Maarif NU) Perwakilan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Surabaya mengadakan kunjungan silaturrahmi ke Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo kemarin (24/11/2023). Acara ini diadakan dengan tujuan untuk mempererat tali ukhuwah antara dua lembaga pendidikan Islam yang memiliki peran penting dalam membentuk karakter generasi muda khususnya pemuda-pemudi Islam.

Kedatangan rombongan LP Maarif NU PCNU Kota Surabaya sekiatr kurang lebih 150 putra-putri itu disambut hangat oleh pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini. Kegiatan yang bertempat di Aula 1 Pesantren ini dimulai dengan sambutan dari kedua belah pihak, di mana perwakilan dari LP Maarif NU menyampaikan maksud dan tujuan dari kunjungan tersebut.

Peserta rombongan putra LP Maarif NU PCNU Kota Surabaya berfoto bersama pengasuh Kiai Moh. Zuhri Zaini

“Kami datang dengan hati yang tulus, membawa semangat ukhuwah Islamiyah dan semangat kebersamaan dalam rangka tabarrukan dan meminta doa agar senantiasa amanah dalam meningkatkan kualitas pendidikan Islam di Indonesia khususnya di kalangan Nahdliyin,” ujar perwakilan ketua rombongan LP Maarif NU PCNU Kota Surabaya, dalam sambutannya.

Selain itu, rombongan LP Maarif NU juga berkesempatan untuk berkeliling di lingkungan Pondok Pesantren Nurul Jadid, melihat langsung fasilitas pendidikan dan perkantoran yang pesantren miliki, juga tidak melewatkan berkunjung ke maqbarah almarhumin masyayikh Nurul Jadid. Hal ini diharapkan dapat memberikan inspirasi dan ide baru untuk peningkatan kualitas pendidikan di LP Maarif NU PCNU Kota Surabaya.

Peserta rombongan putri LP Maarif NU PCNU Kota Surabaya tengah khusyuk menyimak acara sialturrahmi di Aula 1 Pesantren

Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, Kiai Moh. Zuhri Zaini, menyambut baik kunjungan tersebut dan berharap hubungan antara kedua lembaga dapat terus terjalin. “Semoga kerjasama ini dapat membawa manfaat besar bagi kedua belah pihak, dan kita bisa saling mendukung serta mendoakan untuk mencetak generasi yang berkualitas dan berakhlak mulia,” harap beliau.

Kunjungan silaturrahmi ini diakhiri dengan doa bersama untuk kesuksesan dan keberkahan ikhtiar kedua lembaga dalam mendidik generasi muda yang unggul dan bertanggung jawab. Semangat kebersamaan dan ukhuwah Islamiyah diharapkan dapat terus menguat, membawa dampak positif bagi kemajuan pendidikan Islam di Indonesia khususnya di kalangan Nahdliyin.

(Humas Infokom)

Ponpes Puncak Darussalam Pamekasan Ngaji Manajemen Pesantren ke Nurul Jadid Paiton

nuruljadid.net – Pondok Pesantren Puncak Darussalam di Pamekasan, Jawa Timur, mengadakan kunjungan manajemen ke Pondok Pesantren Nurul Jadid di Paiton Rabu lalu (01/11/2023). Kedua pesantren tersebut menjalin serta mempererat tali ukhwah ma’hadiyah dengan saling berbagi best practice atau praktik baik dalam bidang pengembangan manajemen pesantren dan peningkatan kualitas pendidikan keagamaan.

Dalam kunjungan ini, para pengurus dan asatidz dari Ponpes Puncak Darussalam berkesempatan belajar dari pengalaman sukses Pondok Pesantren Nurul Jadid yang dikenal sebagai salah satu pesantren dengan modernisasi dan digitalisasi pengelolaan pesantren di Jawa Timur. Mereka mendapatkan wawasan tentang pengelolaan pesantren, kurikulum pendidikan, dan program-program unggulan yang telah terbukti berhasil di Nurul Jadid.

Perwakilan Ponpes Puncak Darussalam, menyatakan bahwa kunjungan ini merupakan langkah positif untuk meningkatkan mutu manajemen pendidikan pesantren. “Kami sangat berterima kasih kepada Pondok Pesantren Nurul Jadid yang telah bersedia berbagi pengalaman dan pengetahuan dengan kami. Semoga tali silaturrahmi ini dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan pesantren kami,” ungkap salah satu perwakilan rombongan.

Tamu rombongan dari Ponpes Puncak Darussalam Pamekasan saat sesi foto bersama dengan pengurus Ponpes Nurul Jadid Paiton Probolinggo

Sementara itu, Kepala Bagian Sekretariat Pondok Pesantren Nurul Jadid, Miftahul Huda, S.HI., M.Pd., menyambut baik kunjungan ini. Beliau berharap bahwa pertukaran pengalaman antarpesantren dapat menjadi inspirasi bagi pengembangan pesantren-pesantren lainnya. “Kami senang dapat berbagi pengalaman dengan saudara-saudara kami di Puncak Darussalam. Semoga kerjasama ini dapat memperkuat sinergi antarpesantren dan mendukung pengembangan pendidikan Islam di tanah air,” ungkap Miftah panggilan akrabnya.

Perwakilan keluarga masyayikh Nurul Jadid dihadiri oleh Kiai Mifathul Arifin sekaligus kepala MTs Nurul Jadid. Kunjungan ini diakhiri dengan sesi foto bersama dan pemberian cinderamata antara kedua pihak sebagai bentuk apresiasi untuk memperkuat silaturrahmi dan hubungan dalam pengembangan manajemen pesantren dan peningkatan kualitas pendidikan agama Islam di bumi Nusantara ini.

(Humas Infokom)

Ikatan Santri Kalimantan Barat Sowan Masyayikh ke Pondok Pesantren Nurul Jadid

nuruljadid.net – Ikatan Santri Kalimantan Barat Pusat bersilaturrahmi ke Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo (29/09/2023) menerima kunjungan istimewa dari Ikatan Santri Kalimantan Barat. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari program Sowan Masyayikh ke Provinsi Jawa Timur dari Kalimantan Barat. Kunjungan ini bertujuan untuk mempererat silaturrahmi dan tabarrukan antara santri alumni dari berbagai pondok pesantren kepada para masyayikh di Jawa Timur.

Pada acara tersebut, rombongan Ikatan Santri Kalimantan Barat diterima dengan hangat langsung oleh pengasuh, KH. Moh. Zuhri Zaini, didampingi oleh sekretaris pesantren, H, Tahiruddin. Acara penyambutan berlangsung di Aula Mini Pondok Pesantren Nurul Jadid Lantai dasar.

Tausyiah pengasuh Kiai Moh. Zuhri Zaini pada acara Kunjungan Ikatan Santri Kalimantan Barat Pusat di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton

Kegiatan ini diawali dengan sesi seremonial pembukaan oleh perwakilan rombongan Ikatan Santri Kalimantan Barat. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan tujuan sowan masyayikh dan silaturrahmi ke beberapa pondok pesantren di Jawa Timur salah satunya Nurul Jadid Paiton. Beliau juga mengungkapkan bahwa santri memiliki peran penting dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa lewat silaturrahmi.

Selama kunjungan ini, para santri Kalimantan Barat diajak untuk mendengarkan tausyiah dari Kiai Moh. Zuhri. Mereka berkesempatan mengikuti secara langsung nasehat-nasehat baik dari kiai Zuhri tentang pentingnya menjaga silaturrahmi dan penguatan peran santri di tengah Masyarakat. Selain itu, rombongan juga melakukan sesi foto bersama usai kegiatan penyambutan dan tausyiah dari pengasuh Kiai Zuhri Zaini.

Sesi foto bersama pengasuh Kiai Moh. Zuhri Zaini pada acara Kunjungan Ikatan Santri Kalimantan Barat Pusat di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton

Kunjungan Ikatan Santri Kalimantan Barat ke Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton diharapkan akan menjadi wasilah untuk merekatkan tali silaturrahmi antara santri dengan pondok pesantren dalam rangka tafaqquh fiddin dan ukhwah islamiyah. Disamping itu, kunjungan ini juga menciptakan peluang untuk memperluas pengetahuan dan pengalaman santri dalam menjaga persatuan bangsa dan keberagaman.

(Humas Infokom)

Silaturrahmi Majelis Ta’lim KH. Abd. Rais Tambakoso Sidoarjo Disambut Hangat Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid

nuruljadid.net – (16/09/2023) Pondok Pesantren Nurul Jadid menerima kunjungan silaturrahmi rombongan Musholla dan Majelis Ta’lim KH. Abd. Rais Tambakoso Waru Sidoarjo pada Sabtu pagi. Kunjungan ini bertujuan untuk tabarrukan dan  mempererat tali persaudaraan antara dua entitas keagamaan yang berdedikasi untuk peningkatan pemahaman agama Islam di masyarakat.

Kedatangan rombongan Majelis Ta’lim disambut dengan hangat oleh pengasuh Kiai Haji Moh. Zuhri Zaini. Acara penyambutan dimoderatori oleh Sekretaris Pesantren H. Thahiruddin dan dilanjutkan dengan sambutan singkat oleh kedua belah pihak yang menyoroti pentingnya penguatan ukhwah Islamiyah antar organisasi keagamaan dalam mewujudkan tujuan bersama.

Pemimpin rombangan Majelis Ta’lim KH. Abd. Rais menyampaikan dalam sambutannya bahwa kehadiran mereka untuk tabarukkan, menjalin ukhwah Islamiyah dan ngaji sebagai santri kiai Zuhri Zaini. Harapannya mendapatkan keberkahan menuntut ilmu dan silaturrahim kepada orang alim.

Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH. Moh. Zuhri Zaini, menyampaikan rasa syukur atas kunjungan ini. Dalam tausyiahnya, beliau mengatakan, “Kunjungan ini adalah bukti nyata dari semangat ukhuwah Islamiyah yang harus senantiasa kita jaga. Silaturahim itu dijanjikan panjang umurnya, melimpah rezekinya semoga kita semua tergolong golongan tersebut” dawuh kiai dengan pakaian sederhana serba putih tersebut.

Suasana kunjungan majelis Ta’lim KH. Abd. Rais di Aula Mini Pondok Pesantren Nurul Jadid

“Saya yakin kita semua ini santri, paling tidak santrinya kanjeng nabi,”

“Saya salut, ada majelis ta’lim dari berbagai usia, ada yang muda, agak tua dan bahkan sepuh masih mau mengaji, ini hal yang luar biasa”

“dengan silaturrahim ini selain dapat ilmu, kebersamaan kita juga semakin kokoh. Majelis ilmu itu adalah kebersamaan yang baik. Karena ada kebersamaan yang tidak baik contoh korupsi berjamaah dan itu tidak barokah bahkan akan mencelakai pelakunya,”

Dalam tausyiahnya, kiai Zuhri juga menyinggung pentingnya tholabul ilmi sebelum ibadah sholat.

“Perintah allah pertama itu bukan sholat tapi iqro’ atau membaca, membaca itu tidak sekedar membaca qur’an melainkan membaca kehidupan dan keadaan”

“sebagai muslim, bagaimana kita semua berupaya kembalinya nanti dalam keadaan senang. Sama dengan anak di pondok rajin belajar, ngaji, berprestasi akhirnya kembali ke rumah dengan senang.”

“Ilmu itu memahami bagaimana cara hidup, cara ibadah dan saya yakin ilmu itu diajarkan di majelis talim.”

“Kita berharap mudah-mudahan ilmu yang kita punya dapat diamalkan. Karena menebarkan ilmu itu tidak harus kiai, bu nyai atau ustaz. Siapapun yang mempunyai ilmu bisa mengamalkan atau menebarkan ilmu tersebut.”

Sesi Foto bersama majelis Ta’lim KH. Abd. Rais dan pengasuh di Aula Mini Pondok Pesantren Nurul Jadid

Kunjungan ini diharapkan akan menjadi landasan bagi ikatan silaturrahmi yang lebih erat antara Majelis Ta’lim dan Pondok Pesantren Nurul Jadid dalam kegiatan-kegiatan keagamaan dan sosial di masa depan. Dalam suasana yang penuh kehangatan dan kebersamaan, kunjungan Majelis Ta’lim ke Pondok Pesantren Nurul Jadid ini berakhir dengan doa bersama untuk keberkahan rangkaian acara tersebut dalam mewujudkan cita mulia untuk menyebarkan ajaran agama Islam yang damai dan welas asih.

(Humas Infokom)

Abang Mi’ing dan Abah Qomar Edukasi Santri Lewat Komedi Menjadi Pemimpin Negeri

nuruljadid.net – Kamis, 03 Agustus 2023 anggota komisi X DPR RI periode 2009-2014 bersilaturrahmi ke Pondok Pesantren Nurul Jadid dalam program sapa santri di Aula 1 pesantren. Pasalnya, mereka telah mengambil langkah inovatif dalam upaya mendidik dan membentuk calon pemimpin masa depan Indonesia dengan cara unik melalui komedi.

Dua dari tiga belas jumlah rombongan eks komisi X DPR RI, abang Mi’ing nama panggung dari Tubagus Dedi Suwendi Gumelar dan abah Qomar memadukan pendidikan dan hiburan sebagai media edukasi santri. Pendekatan ini bertujuan untuk menginspirasi dan membekali santri dengan keterampilan kepemimpinan melalui cara yang unik dan menarik.

Inspirasi dari Komedi:

Metode ini terinspirasi oleh pengalaman sukses mereka sejak terjun di dunia seni, di mana pendekatan edukasi yang inklusif dan menghibur telah terbukti lebih efektif dalam menyampaikan pesan kepada audiens. Abang Mi’ing dan abah Qomar dari eks Komisi X DPR RI memutuskan menggunakan komedi dalam rangka mendukung perkembangan santri sebagai pemimpin masa depan yang berintegritas, berpikiran terbuka, dan memiliki keterampilan interpersonal yang baik.

Abang Mi’ing dan Abah Qomar Edukasi Santri Lewat Komedi Menjadi Pemimpin Negeri

Komedi sebagai Medium Pendidikan:

Dalam program sapa santri tersebut, para santri mengikuti dan menyimak dengan seksama penyampaian dan pesan moral yang dibawakan menggunakan elemen-elemen komedi layaknya stand-up comedy. Permainan kata-kata yang saling sahut-sahutan berhasil mengundang tawa para santri dan audiens yang hadir. Abang Mi’ing dan abah Qomar menjelaskan konsep kepemimpinan, etika, manajemen waktu, dan berbagai keterampilan sosial lainnya. Bahwa santri hari ini adalah pemimpin negeri di masa yang akan datang.

Penguatan Kreativitas dan Percaya Diri:

Pendekatan edukasi lewat komedi ini bertujuan untuk memperkuat kreativitas dan percaya diri para santri, serta mengajarkan mereka bagaimana berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif. Dengan melibatkan santri dalam kegiatan yang bersifat komikal dan menghibur, diharapkan bahwa mereka akan lebih terbuka terhadap pembelajaran dan lebih siap menghadapi tantangan dunia nyata.

Transformasi Karakter:

Program ini juga memiliki fokus kuat pada pembentukan karakter. Melalui situasi komikal dan cerita lucu, para santri secara tidak langsung diajarkan nilai-nilai kepemimpinan yang mencakup integritas, tanggung jawab, kerja sama, dan empati. Dengan demikian, mereka tidak hanya belajar keterampilan praktis, tetapi juga membangun fondasi moral yang kuat sebagai calon pemimpin bangsa.

Melalui pendekatan edukasi yang kreatif ini, abang Mi’ing dan abah Qomar memberikan contoh inspiratif tentang bagaimana pendidikan dan penyampaian pesan dapat disajikan dengan cara yang menyenangkan dan berdampak. Diharapkan, generasi santri khususnya santri Pondok Pesantren Nurul Jadid akan mampu mengemban tanggung jawab kepemimpinan dengan visi, integritas, dan semangat yang tinggi.

 

(Humas Infokom)

Rihlah Ilmiah Kelas Akhir Pesantren Putri Al-Mawaddah Ponorogo ke Nurul Jadid

nuruljadid.net – Santriwati kelas akhir (Zahdiah Generation) Pondok Pesantren Putri Al-Mawaddah Ponorogo melaksanakan rihlah ilmiah dan studi banding ke Pondok Pesantren Nurul Jadid pada hari Senin (15/05/2023) pagi. Sebanyak 129 santriwati melakukan studi banding yang digelar di Aula I Nurul Jadid sejak pagi hingga menjelang waktu dzuhur.

Rombongan santriwati dari Ponorogo itu tiba di bumi Nurul Jadid pada jam 08.00 WIB dengan menggunakan 3 armada bis. Santriwati yang diikutkan dalam rihlah ini merupakan santri kelas akhir yang berjumlah 130 santriwati. Ditambah lagi dengan 20 orang pendamping yang merupakan ustadz dan ustadzah.

Tujuan adanya rihlah ini ialah sebagai pembekalan kepada santriwati sebelum nanti kembali kepada pangkuan orang tua masing-masing.

Menurut sambutan dari perwakilan Pesantren Putri Al-Mawaddah, salah satu ustadnya menyebutkan bahwa santriwati kelas akhir di pondok kami pada akhir tugasnya akan selalu diajak untuk melakukan rihlah ilmiah.

“Santriwati kelas akhir di Pesantren putri Al-Mawaddah ini pada akhir tugasnya selalu diajak rihlah. Namun dua tahun kemarin sempat berhenti karena adanya pandemi yang tidak bisa kami menghindar dari keadaan itu, maka sekarang alhamdulillah bisa berjalan lagi,” papar salah satu ustadz pendamping.

Selain itu, ustadz menambahkan tujuan kedatangannya ke Nurul Jadid.

“Tujuan kami disini yang paling pokok adalah silaturrahim. Selain itu, tujuan berikutnya ingin belajar agar menambah wawasan baru tentang kepesantrenan, kewirausahaan, perguruan tinggi dan lain sebagainya,” sang ustadz menambahkan.

(Potret perwakilan dari Pondok Pesantren Putri Al-Mawaddah Ponorogo saat mengisi sambutan)

Di lain sisi, sambutan dari Nurul Jadid yang diwakilkan kepada Kabag Humas dan Infokom Ustadz Mujiburrahman menyambut baik dan hangat para tamu.

“Kami ucapkan ahlan wa sahlan bi hudurikum, welcome to Nurul Jadid Islamic Institute,” sapa Ustadz Mujib kepada para tamu.

(Suasana penyampaian sambutan perwakilan dari Pondok Pesantren Nurul Jadid yang diisi oleh Kabag. Humas Infokom Ustadz Mujiburrahman)

Lebih lanjut, Ustad Mujib menjelaskan profil singkat dari Pondok Pesantren Nurul Jadid, mulai dari tahun awal didirikannya hingga bisa terus berkembang hingga saat ini. Termasuk dengan penjelasan singkat dari usaha-usaha, organisasi-organisasi serta jenjang pendidikan yang ada di bawah naungan Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Kemudian, acara diisi dengan dialog interaktif antara pihak rombongan dengan tuan rumah seputar hal-hal yang ada di pesantren Nurul Jadid yang berlangsung kurang lebih selama satu jam. Sebelum diakhri, terdapat penyerahan cinderamata dari dua pihak dan sesi dokumentasi yang pada akhirnya ditutup dengan doa bersama.

Rombongan tidak bisa berlama-lama, sebab masih akan melanjutkan perjalanan ke Waru Sidoarjo, Batu Malang dan lain sebagainya.

 

 

(Humas Infokom)

Ketum PBNU Gus Yahya Paparkan Agenda PBNU Saat Silaturrahim ke Nurul Jadid

nuruljadid.net – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) K.H. Yahya Cholil Tsaquf akrab disapa Gus Yahya memaparkan agenda PBNU yang menjadi komitmen beliau saat silaturrahim ke Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo, Ahad pagi (30/04/2023)

Mengawali pengarahan, Gus Yahya mengucapkan Selamat Idul Fitri 1444 H dan memohon maaf lahir batin mewakili PBNU kepada seluruh hadirin dalam forum silaturrahim tersebut.

Selain sowan, Gus Yahya mengajak warga nahdliyin hal-hal penting terkait Thariqoh Ad-Diniyah yakni cara beragama kita di tengah keberagaman masyarakat Indonesia dan dunia.

“NU merupakan jalan penentu bagi hidup kita termasuk Thariqoh Ad-Diniyah atau cara beragama kita dalam bermasyarakat. seperti tidak menuntut negara Khilafah,” pungkasnya

(Ketum PBNU Dr. (H.C) KH. Yahya Cholil Tsaquf saat memberikan sambutan pada acara silaturrahmi ke Pondok Pesantren Nurul Jadid)

“NU telah memilih NKRI, sebagaimana amanah dan keputusan muassis NU. Jika mau mencari hujjah syariah silahkan! Karena keputusan muassis itu sudah termasuk dalil itu sendiri,” ungkap Gus Yahya.

“Kita bukan negara komunis yang memilih berperang!” tegasnya di hadapan seluruh hadirin

Gus Yahya juga menekankan bahwa NU mengajarkan kita cara hidup di tengah keberagaman dalam dekapan NKRI “Thoriqoh Nahdliyah terbukti menguatkan kita semua dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara,”

Hasil survei mutahir yang disampaikan Gus Yahya bahwa 59.2% dari total umat muslim di Indonesia mengaku berafiliasi dengan NU. Ini merupakan bukti bahwa NU organisasi besar dengan pengikut yang tidak sedikit.

“Di tengah padang sejarah yang begitu luas ini, kemana arah kita? Apakah hanya bergerombol atau mengarah ke satu tujuan yang besar dan mulia,” terangnya

Setidaknya dua agenda PBNU yang Gus Yahya paparkan pertama gerakan keluarga maslahah; kedua verifikasi dan validasi kepengurusan organisasi NU

“Gerakan keluarga maslahah NU akan diwujudkan dalam, kegiatan masyarakat di tingkat desa jadi dihandel ranting. Ada sekitar 8000 desa lebih,”

“Akan ada instruksi langsung dari PBNU, berikut dengan pedoman satgas yang dibentuk oleh PBNU. Orang-orang yang betul-betul tau dengan kerjanya.” Jelas Gus Yahya

Gerakan keluarga maslahah adalah keluarga yang dapat memenuhi atau memelihara kebutuhan primer (pokok), baik lahir maupun batin. Selain itu juga kepastian validitas data struktur kepengurusan yang sesuai dengan prosedur tata kelola administrasi PBNU.

“Semua kepengurusan NU, harus mengikuti ketentuan administrasi yang telah ditetapkan. Jangan sampai ada banom NU yang tidak mendapat SK sesuai prosedur yang berlaku,” tegasnya.

Agenda yang dipaparkan Gus Yahya lebih fokus pada kegiatan di ranah ranting. Kegiatan ini merupakan instruksi langsung dari PBNU ke pengurus NU tingkat ranting.

“Ini instruksi langsung dari PBNU, tidak ada perantara. Supaya instruksinya jelas!” tandas Gus Yahya.

(Humas Infokom)

Memasuki Abad Kedua, Kiai Zuhri Zaini Berharap PBNU Mediasi Konflik Kemanusian dan Dirikan Pesantren Muallaf Centre

nuruljadid.net – (30/04/2023) Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid K.H. Moh. Zuhri Zaini, dalam forum silaturrahim bersama PBNU, menyampaikan harapannya agar PBNU bisa memediasi konflik kemanusiaan yang tidak berkesudahan terjadi di negera mayoritas muslim seperti Afghanistan, Pakistan juga di Israel-Palestina.

Selain itu, Kiai Zuhri juga menyinggung soal pendirian pesantren Muallaf Centre sebagai wadah bagi mereka yang baru memeluk Islam untuk belajar aqidah ahlussunah wal jamaa’ah.

Memasuki abad kedua Nahdlatul Ulama’ (NU), kiai Zuhri menyampaikan bahwa ini merupakan momen yang krusial bagi PBNU untuk melakukan penguatan di berbagai sektor.

Kiai Zuhri mengutip sebuah hadits tentang kemunculan mujaddid setiap seratus tahun yang bersumber dari Abu Hurairah RA yang meriwayatkan sabda Rasulullah SAW sebagai berikut,

إنَّ اللهَ يَبْعَثُ لِهذهِ الأُمَّةِ عَلَى رَأْسِ كُلِّ مِائَةِ سَنَةٍ مَنْ يُجَدِّدُ لَهَا دِيْنَهَا

Artinya: “Sesungguhnya Allah mengutus kepada umat Islam, setiap seratus tahun, seorang yang memperbarui untuk mereka (interpretasi) ajaran agama mereka.” (HR Abu Daud)

Kiai yang akrab dengan kesederhanaannya itu berharap PBNU dibawah kepemimpinan Gus Yahya bisa menjadi pelopor dalam memperjuangkan masalah ummat.

Menyoal konflik kemanusiaan, kiai Zuhri menaruh harapan besar agar PBNU bisa merangkul Israel dan menjadikannya kawan untuk memnyudahi konfliknya dengan Palestina. Harapannya, PBNU bisa menjadi mediator antara kedua negara tersebut tanpa memihak salah satunya meski negara Muslim demi perkuat tali persaudaraan.

Sebelumnya, kiai Zuhri juga menyinggung tentang kemandirian warga nahdliyin melalui penguatan ekonomi pesantren agar dapat mandiri berjama’ah.

“Memasuki Abad kedua, ini bisa menjadi peluang sekaligus tantangan untuk melaksanakan visi-misi NU, pertama bagaimana kita sebagai warga nahdliyin mandiri, Alhamdulillah banyak pesantren merintis dan menggerakkan pemberdayaan ekonomi,” terang Kiai Zuhri.

Poin terakhir, Kiai Zuhri juga mengusulkan agar PBNU membentuk wadah bagi para muallaf. “Pesantren Muallaf perlu dipikirkan bersama oleh kita warga NU karena banyak difasilitasi oleh kelompok lain. Seandainya ada pembinaan khusus untuk para muallaf akan sangat baik sehingga aqidahnya sama ASWAJA,” tuturnya.

Menutup sambutannya Kiai Zuhri berharap semoga pertemuan ini membawa keberkahan bagi semua yang hadir khususnya PBNU dan Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo.

 

(Humas Infokom)

Ketum PBNU Gus Yahya Silaturrahim ke Ponpes Nurul Jadid Paiton

nuruljadid.net – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Dr. (H.C) K.H. Yahya Cholil Staquf yang akrab dipanggil Gus Yahya berkunjung ke Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo pagi ini Ahad (30/04/2023) dalam rangka perkuat silaturrahim.

Tepat pukul 09.50 WIB, rombongan PBNU tiba di Ponpes Nurul Jadid. Kedatangan rombongan PBNU tersebut disambut hangat oleh pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid K.H. Moh. Zuhri Zaini beserta pimpinan pesantren dan dzurriyah Nurul Jadid.

(Pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini bersama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Auditorium I pesantren)

Kunjungan Gus Yahya beserta rombongan PBNU dikemas dalam bentuk halal bi halal ke beberapa pesantren di Jawa Timur, salah satunya Ponpes Nurul Jadid, Paiton Probolinggo yang berlangsung di Auditorium I pesantren.

K.H. Moh. Zuhri Zaini mengawali sambutannya dengan menyampaikan rasa syukur atas kedatangan rombongan PBNU untuk kesekian kalinya ke Pondok Pesantren Nurul Jadid.

“Sebagai tuan rumah dan warga nahdliyyin, saya sangat bersyukur atas kedatangan tamu dari PBNU, semoga silaturrahim ini membawa keberkahan untuk kita semua,” figur yang khas dengan outfit sederhana serba putih tersebut.

Selang beberapa saat kemudian, ketua umum PBNU Gus Yahya memberikan pengarahan di hadapan tamu undangan yang notabene adalah pengurus PC, MWC dan Ranting di daerah kota/kabupaten Probolinggo, Situbondo dan Bondowoso.

Gus Yahya menyampaikan agenda-agenda yang akan dieksekusi oleh PBNU. Juga penguatan tertib administrative di setiap struktur kepengurusan NU yang sesuai dengan prosedur administrasi PBNU mulai dari PWNU hingga ranting.

“Semua kepengurusan NU, harus mengikuti ketentuan administrasi yang telah ditetapkan. Jangan sampai ada banom NU yang tidak mendapat SK sesuai prosedur yang berlaku,” pungkas Gus Yahya.

“Ini instruksi langsung dari PBNU, tidak ada perantara. Supaya instruksinya jelas!,” imbuhnya.

(Sesi foto bersama pengurus PBNU bersama pimpinan dan keluarga Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Usai pengarahan ketum PBNU, acara dilanjutkan dengan pemberian cinderamata dari pengasuh Kiai Zuhri ke Ketum PBNU Gus Yahya dan dilanjutkan dengan sesi foto bersama rombongan PBNU serta pimpinan Ponpes Nurul Jadid.

Acara silaturrahim ini diikuti 100 peserta terdiri dari perwakilan pengurus NU se- kota/kabupaten Probolinggo, Situbondo dan Bondowoso. Turut hadir wakil ketua umum PBNU H. Amin Said Husni, sekretaris jenderal KH. Saifullah Yusuf dan beberapa pengurus PBNU lainnya.

(Humas Infokom)

Mahfud MD Ajak Ulama dan Warga Pesantren Berpartisipasi dan Kawal Pemilu 2024

nuruljadid.net – Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia (Menkopolhukam RI) Prof. Dr. H. Mohammad Mahfud Mahmodin, S.H., S.U., M.I.P. yang akrab disapa Mahfud MD mengajak para ulama dan warga pesantren termasuk pengasuh pondok pesantren berpartisipasi dan mengawal bersama pemilihan umum tahun 2024 mendatang pada forum silaturrahmi ulama dan umara di Pondok Pesantren Nurul Jadid (22/04/2023).

“Saya minta semua mari gunakan hak pilih, dalam Pemilu karena itu adalah khittah negara, khittah negara ada di pemilu,” Mahfud MD menegaskan dalam orasinya di depan para ulama dan pengasuh pesantren.

Pemilu merupakan forum silaturrahmi dan musyawarah, lanjut Mahfud MD, sebagaimana fitroh sebuah negara demokrasi. Sehingga seluruh warga negara Indonesia harus menggunakan hak pilihnya untuk menyalurkan suara atas apa yang diperjuangkan.

“Pemilu, ingin memperjuangkan apa? kesejahteraan ekonomi? pilih wakil yang bisa dipercaya, pilih pemimpin baik di DPR, di daerah maupun di pemerintahan, nah itu yang akan kita lakukan di tahun 2024,” terang Mahfud yang juga pernah nyantri di pulau Madura itu.

Pemilu sebagaimana disampaikan oleh Prof. Mahfud MD sudah pasti akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024 dan Pilkada November 2024 mendatang.

“Jadwal Pemilu itu ibarat kereta api, kalau sudah jalan ya jalan. Tidak bisa mundur, paling berhenti, tapi jalan lagi sampai ke tujuan,” tambah Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta itu pada forum silaturrahmi ulama dan umara se Tapal Kuda di Ponpes Nurul Jadid Paiton Probolinggo.

 

 

(Humas Infokom)

 

Mahfud MD Himbau Rakyat Indonesia Bersatu dalam Perbedaan Jelang Tahun Politik 2024

nuruljadid.net – Pelaksanaan salat Idulfitri kali ini, Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo kedatangan tamu spesial. Pasalnya, Menkopolhukam Republik Indonesia Prof. Dr. Moh. Mahfud MD hadir selain menjadi khotib juga mengisi orasi ilmiah kebangsaan terbatas (22/04/2023) di aula 1 pesantren. Prof. Mahfud MD himbau seluruh rakyat Indonesia untuk perkuat persatuan dalam perbedaan menjelang tahun politik 2024.

“Indonesia termasuk salah satu negara dengan pulau terbanyak di dunia yakni 17.000 pulau, dan 5.000 diantaranya berpenghuni. Terdapat ribuan suku dan ratusan Bahasa. Kalau kita tidak bersatu maka tidak akan merdeka sebagaimana dulu kerajaan Jawa dan lain-lain. Akhirnya, setelah bersatu kita bisa merdeka,” jelasnya saat menyampaikan orasi di depan para ulama dan umara se Tapal Kuda.

Dalam sambutannya Prof. Mahfud MD menyampaikan bahwa negara Indonesia terbentuk atas berkat rahmat Allah SWT sebagaimana tertuang dalam pembukaan UUD 1945 alinea ketiga. Sehingga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) perlu dijaga dan diupayakan bersama.

Secara historis, kemerdekaan Indonesia juga berkat perjuangan ulama pesantren namun setelah merdeka Indonesia dipimpin oleh kelompok non pesantren. Prof. Mahfud juga menegaskan bahwa cendekiawan pesantren perlu turut aktif mengisi kemerdekaan karena lulusan pesantren saat ini telah diakui sehingga dapat berkiprah di berbagai sektor pemerintahan.

“Indonesia tidak perlu menjadi negara Islam, namun nilai-nilai sudah tertanam sejak kemerdekaan. Sehingga kita perlu bersatu dalam keberagaman. Jadi Indonesia bukan negara Islam namun Islami,” terang mantan ketua MK tersebut.

Ia juga mengatakan peran lulusan ponpes sangat dibutuhkan saat ini. Para santri bisa bekerja di pemerintahan baik di TNI, Polri dan Pemerintahan mulai dari tingkat bawah hingga atas. “Zaman dulu santri tidak bisa menjadi anggota TNI dan Polri, namun sekarang semua lulusan ponpes yang memenuhi syarat bisa berperan di seluruh lini pemerintahan,” tambahnya.

Indonesia menurut Prof. Mahfud MD merupakan negara kosmopolitan sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW yang berarti seluruh warga negara Indonesia adalah satu kesatuan dalam komunitas tunggal. Adanya negara juga untuk membangun kemajuan dan ibadah, jika tidak ada negara umat Islam tidak bisa beribadah dengan baik. Majunya pesantren saat ini juga berkat sebuah negara yang merdeka sehingga NKRI perlu kita jaga dengan segala upaya dan sistemnya.

Tak kalah penting, Prof. Mahfud MD menegaskan, masih banyak dugaan kasus korupsi di tubuh bangsa Indonesia yang perlu diberantas sebagaimana hukum yang berlaku karena selain melawan hukum, tindak pidana korupsi juga melanggar ajaran agama Islam. Maka, selain menjaga persatuan dan kesatuan dalam perbedaan, Prof. Mahfud MD juga mengajak kita semua untuk bersama memberantas korupsi yang menjadi penyakit kronis negara Indonesia.

(Humas Infokom)

Menkopolhukam RI Mahfud MD Salat Idulfitri Bersama Para Masyayikh di Ponpes Nurul Jadid Paiton Probolinggo

nuruljadid.net – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia (Menkopolhukam -RI) Prof. Dr. H. Mohammad Mahfud Mahmodin, S.H., S.U., M.I.P. pagi ini Sabtu (22/04/2023) bersama para masyayikh Nurul Jadidi menunaikan salat Idul Fitri 1444 H di Masjid Jami’ Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Kabupaten Probolinggo.

Diketahui Menkopolhukam Prof. Mahfud MD selain salat Eid, juga mengisi khotbah dan bersilaturahmi dengan keluarga besar Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Khotbah yang disampaikan dengan menggunakan bahasa Arab itu menyesuaikan budaya pesantren berisikan tentang bagaimana agar umat Islam senantiasa meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT. Hal ini lantas menjadi momen nostalgia ketika beliau menjadi santri dulu.

(Menkopolhukam RI Prof. Dr. Mahfud MD saat menyampaikan khotbah Idulfitri di masjid Jami Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo)

Salat Eid dipimpin oleh pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini dan diikuti oleh jajaran pemerintah dan pengurus pesantren. Usai salat dan khotbah, Kiai Zuhri memimpin pembacaan tahlil bersama. Bapak Mahfud juga berziarah ke maqbarah para muassis dan masyayikh Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Setelah itu, bapak Mahfud melakukan pertemuan terbatas dan memberikan orasi kebangsaan dengan para ulama dan umara se Tapal Kuda di Aula I pesantren yang berlangsung secara hybrid via Zoom Meeting.

Saat ditanya mengenai kunjungannya tersebut, bapak Mahfud menjawab bahwa dirinya murni bersilaturahmi. Tak ada bahasan tentang politik apalagi soal Pilpres 2024.

“Sejak puluhan tahun saya memang memiliki hubungan batin dengan PPNJ, sekitar 30 tahunan. Ini kunjungan biasa dalam rangka silaturahim, karena selama pandemi COVID- 19 tidak bisa berkunjung,” bapak Mahfud menuturkan.

Sementara itu, pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini mengamini bahwa mantan Ketua MK Republik Indonesia itu ansih dalam rangka silaturahmi karena memang bapak Mahfud merupakan sahabat lama Pondok Pesantren Nurul Jadid sejak puluhan tahun lalu.

“Beliau memang sudah berhubungan lama dengan pondok, sudah sejak tahun 1990 dan terus nyambung hingga saat ini. Kunjungannya murni sebagai sahabat,” ungkap kiai Zuhri.

Selain pengasuh, Menkopolhukam bapak Mahfud MD juga didampingi oleh kepala pesantren KH. Abd. Hamid Wahid, Plt. Bupati Probolinggo H. A. Timbul Prihanjoko, Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi, Dandim 0820 Probolinggo Letkol Arm Heri Budiasto dan jajaran pemerintah kabupaten Probolinggo serta pimpinan pesantren lainnya.

(Humas Infokom)

Sekretaris Pesantren : Kita Juga Perlu Belajar Bagaimana Siswa Mengurus di PP. Modern Al-Amanah Sidoarjo

nuruljadid.net – Sekretaris Pesantren ustaz H. Tahirudin, MM.Pd dan beberapa pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid sambut hangat kehadiran empat rombongan bus dari Pondok Pesantren Modern Al-Amanah Junwangi Sidoarjo yang datang ke bumi Nurul Jadid pada Sabtu siang (14/01/2023) tadi. Kedatangan rombongan tersebut selain untuk menyambung tali silaturrahmi, juga untuk saling bertukar pengalaman dalam pengelolaan pesantren.

Ustaz Ismanto, M.Pd, selaku pimpinan rombongan dalam sambutannya menyampaikan terimakasih karena telah diterima untuk berkunjung ke Nurul Jadid.

“Terimakasih telah menerima kami dengan baik. Tujuan kami kesini tidak lain dan tidak bukan ialah untuk tolabul Ilmi,” papar beliau.

(Potret Ustaz Ismanto, M.Pd Wakil Kepala Bidang Bahasa sekaligus Pimpinan Rombongan disaat menyampaikan sambutan )

Oleh karena itu, Ustaz Ismanto melanjutkan, kami mohon bimbingan panjenengan agar nanti bisa memberikan solusi atau trik untuk mengelola pesantren, khususnya dalam hal mengatasi suatu persoalan yang kerap dihadapi dengan santri yang beragam. Karena di pondok kami yang menjadi pengurus notabenenya ialah anak-anak yang masih kelas 11 MA. Dimana mereka masih membutuhkan wawasan yang lebih luas untuk menghadapi suatu permasalahan.

Selain berkunjung ke Nurul Jadid, rombongan tersebut akan melanjutkan perjalanannya ke Pulau Dewata.  Karena perjalanan itu dalam rangka merealisasikan program “EL Tour” yakni Education Language tour yang bertujuan untuk melatih kemampuan berbahasa Inggris para peserta didik.

“Selanjutnya kita akan menyeberang ke Bali. Mereka akan dipertemukan langsung dengan turis yang ada di Bali untuk mempraktekkan ilmu kebahasaannnya. Apakah mereka ini nanti berani atau tidak untuk berkomunikasi dengan para turis,” imbuhnnya

Sementara itu, dalam sambutan hangat Sekretaris Pesantren, Ustaz H. Tohir sapa rombongan dengan beri ungkapan “Ahlan Wasahlan Bihudurikum” kepada seluruh rombongan.

Lebih lanjut, sekretaris pesantren berharap kepada pengurus Nurul jadid agar menjamu dengan baik dan tidak mengecewakan kedatangan rombongan.

“Mudah-mudahan yang menjadi tujuan dan keingingan PP Modern Al-Amanah ini nanti bisa didapatkan dan tidak mengecewakan. Atau bahkan kita juga bisa mendapatkan pengetahuan terkait bagaimana pengelolaan pesantren oleh santri pelajar di PP Al-Amanah yang bisa diterapkan di Pesantren Nurul Jadid,” pungkas ustaz H. Tahir.

Usai acara seremonial, rombongan dibagi menjadi beberapa grup diskusi sesuai bidang masing-masing agar bisa saling bertukar pengalaman lebih luas.

 

 

(Humas Infokom)

Upgrading Skill, Tim Multimedia PP. Fadlun Minalloh Bantul, DI Yogyakarta Kunjungan Ke Multimedia Pesantren Nurul Jadid

nuruljadid.net- Tim Multimedia Pondok Pesantren Fadlun Minalloh Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta mengadakan kunjungan studi tiru ke Multimedia Pesantren Nurul Jadid. Acara digelar dengan format dialog interaktif dimulai pukul 08.00 WIB bertempat di Ruang tamu Pesantren, Senin pagi (09/01/2023).

Delapan orang pengurus Tim Multimedia PP. Fadlun Minalloh itu datang dengan menggunakan transportasi darat dari Yogyakarta menuju Paiton. Kedatangan rombongan disambut langsung oleh Kasubbag. Multimedia ustadz Faqihatus Sholeh beserta Tim multimedia dan Protokoler Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Kegiatan tersebut bersifat non formal, Kasubbag. Multimedia Achmad Faqihatus Sholeh memulai pembicaraannya dengan menceritakan sejarah perjalannya multimedia di Pondok Pesantren Nurul Jadid “temen – temen disisni tidak pernah belajar teori, namun mereka semua langsung praktik Ketika ada event di pesantren”tutur ustadz Faqihatus Sholeh.

Kemudian dilanjutkan dengan pembicaraan ketua rombongan Tim Multimedia PP. Fadlun Minalloh ustadz Ahmad Fauzan Hanafi. Ia mengucapkan rasa terimakasihnya atas sambutan yang baik dan mengapresiasi Multimedia yang kualitasnya tidak kalah dengan pesantren besar lainnya.

(Potret Kasubbag. Multimedia Achmad Faqihatus Sholeh dengan ketua rombongan Tim Multimedia PP. Fadlun Minalloh saat ngobrol santai di ruang tamu pesantren nurul jadid)

“kami sangat berterima kasih atas sambutan dan penerimaan kami untuk belajar mendalami ilmu multimedia sehingga kami bisa mengelola dan membesarlkan multimedia di pesantren kami ”tutur ketua rombongan Ustadz Ahmad Fauzan Hanafi.

Usai mengucapkan terima kasih ketua rombongan menjelaskan lebih detail tentang maksud dan tujuan kunjungan dan studi tiru tersebut.“kami mengadakan kunjungan studi tiru ini, karena kami ingin mengembangkan media sosial di pesantren kami dan kami lihat Ponpes Nurul Jadid kok bagus akhirnya kami memilih disini”lanjut ketua rombongan tersebut.

Usai pembicaraan yamg bertempat di Ruang tamu pesantren rombongan beserta Kasubbag. Multimedia dan tim beranjak menuju kantor multimedia bertempat di lantai dua Gedung Sekretariat pusat Pondok Pesantren Nurul Jadid untuk melanjutkan pembicaraan mengenai kebutuhan yang ingin mereka kaji.

(peserta rombongan Tim Multimedia PP. Fadlun Minalloh pada saat belajar desain dan editing video di kantor multimedia Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Rombongan tim Multimedia PP. Fadlun Minalloh itu terdiri dari 4 bagian yakni bagian editing video, desain, audio dan sosial media. Suasana di dalam kantor multimedia tersebut sangat akrab dimana Kasubbag. Multimedia memperkenankan kepada rombongan untuk belajar langsung dengan tim multimedia nurul jadid. Pada saat itu mereka belajar sesuai bidangnya baik editing video, desain, audio serta sosial media.

 

 

(Humas Infokom)