Pos

Galeri Foto: Kunjungan Bank Syariah Mandiri ke PP. Nurul Jadid

Silaturrahim SMA Khadijah Surabaya di Pondok Pesantren Nurul Jadid

nuruljadid.net – Sementara itu, bersamaan dengan agenda silaturrahim yang telah dilakukan di Institut Agama Islam Nurul Jadid (IAINJ), SMA Khadijah Surabaya berkunjung ke Pondok Pesantren Nurul Jadid pasca berakhirnya pertemuan silaturrahim oleh UIN Sunan Kali Jogo. Pertemuan  yang juga berisikan kunjungan silaturrahim tersebut mendapat sambutan hangat dari pihak tuan rumah SMANJ.

Agenda yang seharusnya dilaksanakan pukul 11.00 WIB terpaksa harus diundur sampai 13.00 WIB disebabkan lamanya pertemuan yang lebih dulu dihadiri oleh SMA Khadijah di SMA 1 Situbondo. Karena waktu sudah siang, setibanya di SMA Nurul Jadid, mereka langsung dihaturkan kepada tempat peristirahatan sekaligus untuk menikmatia sajian makanan yang telah disiapkan.

Pertemuan yang kemudian dilaksanakan sesaat setelah menikmati hidangan, Romobongan civitas akademika SMA Khadijah dihaturkan untuk memasuki lokasi acara yang disediakan. Pertemuan kali ini dimulai pada pukul 13.30 WIB dengan sambutan awal oleh Kepala SMA Nurul Jadid, Bapak Faizin Syamweil. Dalam sambutannya beliau menyampaikan mohon maaf apabila kondisi tidak sesuai dengan yang diharapkan. Dan juga beliau memambahkan beberapa kalimat dalam sambutannya.

“Kami sangat bahagia sekali dengan kehadiran SMA Khadijah di SMA Nurul Jadid karena kami kedatangan tamu yang memiliki prestasi akademik yang tinggi dan namanya sudah tak asing lagi dibeberapa kalangan. Semestinya kamilah yang harus berkunjung terlebih dahulu ke SMA Khadijah sebab banyak ilmu yang akan kami dapatkan disana” ujar Kepala SMA Nurul Jadid.

Tak luput dari pemaparan beliau, beliau sedikit menyampaikan latar belakang berdirinya SMA Nurul Jadid dengan singkat dan jelas. Dan juga beliau menyampaikan perkembangan sekolah sekaligus tenaga pendidik dan kependidikan termasuk jumlah siswa/i saat ini.

Setelah sambutan kepala SMA Nurul Jadid, giliran sambutan perwakilan dari SMA Khadijah yang akan memberikan sambutan. Sambutan dalam hal ini disampaikan oleh Kepala SMA Khadijah. Dalam sambutan beliau, beliau menyampaikan sedikit sejarah berdirinya SMA Khadijah dan termasuk jumlah siswa/i dan tenaga pendidik dan kependidikan saat ini. Inti dari sambutan yang diberikan oleh kepala SMA Khadijah adalah ingin sharing bersama dengan beberapa guru sekolah. Karena beliau rasa SMA Nurul Jadid berkembang secara pesat dan memiliki presatasi yang gemilang.

“Kami ingin melakukan dialog bersama terkait dengan sistem pendidikan dan pengajaran di SMA Nurul Jadid. Harapan kami adalah kami mendapatkan tambahan ilmu dari sekolah yang berkembang pesat dan memiliki prestasi yang gemilang ini. Semoga kami dapat menimplementasikannya di sekolah kami” ujar kepala SMA Khadijah menutup sambutannya.

Setelah sambutan dari masing masing kedua belah pihak, sharing bersama yang dikkordinir oleh Bagian Kurikulum SMA Nurul Jadid, Bapak Didik P. Wicaksono. Durasi kegiatan sharing bersama adalah 90 menit. Tepat padak pukul 15.20 WIB acara silaturrahim selesai dan diakhiri dengan foto bersama. (Q2&Daniel/Red)

UIN Sunan Kalijogo (UIN SuKa) Yogyakarta di Pondok Pesantren Nurul Jadid

nuruljadid.net –  Untuk pertama kali sejak dijabatnya rektor oleh KH. Abdul Wahid M. Ag., Institut Agama Nurul Jadid (IAINJ) menerima kunjungan dari Universitas Islam Negeri Sunan Kali Jogo (UIN SUKA) Yogyakarta. Kunjungan yang dihadiri rombongan mashasiswa UIN SUKA,  sejumlah kisaran kurang lebih 40 mahasiswa beserta beberapa civitas akademika. Acara yang diselenggarakan pada (18/04/2017) itu dikemas dengan kegiatan silaturrahim mahasiswa program beasiswa santri  (PBSB) ilmu al-quran dan tafsir.

Diawali dengan sambutan-sambutan dari pelbagai pihak yang hadir. Pertemuan tersebut dimulai sejak pukul 10.00 WIB- selesai.  Dilaksanakan di ruang Pascasarjana lantai dasar gedung IAINJ bagian barat.

Beberapa rangkaian acara yang dilaksanakan dalam kegiatan silaturrahim tersebut yang menjadi titik utama adalah dialog antara pihak Institut dengan beberapa civitas akademika dari UIN SUKA. Dari dialog itu diharapkan akan ada sebuah kerjasama dan hubungan yang lebih baik antara kedua pihak yang terkait. “Semoga dengan adanya kunjungan silatur rahim ini saya harap ada sebuah kerjama yang terjalin,” papar KH. Abdul Hamid rektor IAINJ dalam sambutanya.

Selain itu,  apa yang diharapkan beliau senada dengan harapan yang disampaikan oleh Dr. H. Mustaqim selaku lektor kepala UIN SUKA, bahwa kerjasama yang dijalin adalah hubungan timbal balik. “Setidaknya dari pertemuan ini terjalin sebuah konsep kolaboratif,” tuturnya.

Kemudian,  selain silaturrahim kunjungan yang dilakukan adalah sekaligus selayang pandang kepada siswa-siswi Madrasah Aliyah Nurul Jadid (MANJ) yang mengikuti program beasiswa santri PBSB. “santri yang mengikuti program beasiswa santri ini haruslah benar-benar mempunyai komitmen untuk menyukseskan program ini.  Kalau ada yang balelo ya tinggal laporkan aja ke pesantrenya, ” imbuhnya.

“Saya sampaikan banyak terima kasih dan mohon maaf bila dalam penyambutan acara yang berlangsung ini banyak kekurangan dan hal yang tidak brekanan di hati para saudara-saudara sekalian, ” ucap KH. Hamid mengakhiri pertemuan tersebut. (Daniel/Red)

Galeri Foto: Kunjungan UIN Sunan Kalijaga Jogyakarta

Galeri Foto: Kunjungan SMA Khotidjah Surabaya

Ucapan Terima Kasih Bapak Kapolres Probolinggo Kepada Pondok Pesantren Nurul Jadid

nuruljadid.net – untuk yang kesekian kalinya Bapak Kapolres Probolinggo memijakkan kaki di Pondok Pesantren Nurul Jadid dengan tujuan bersilaturrahmi kepada segenap pengurus dan dewan pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid. Namun, pada hari ini (03/04) nuansa silaturrahim sedikit berbeda. Kunjungan pada hari ini dikemas dengan adanya acara ceremonial. Sebelum Bapak Arman (Kapolres Probolinggo) hadir di Pondok Pesantren Nurul Jadid, nampak ajudannya telah mendatangi Ponpes terlebih dahulu untuk mempersiapkan acara ceremonial ini.

Acara ceremonial bertujuan sebagai bentuk ucapan terima kasih kepada Pondok Pesantren Nurul Jadid yang telah membantu Polres Probolinggo dalam menjalankan tugasnya sebagai tokoh abdi masyarakat dan negara yang bertugas memberikan suasana yang aman kepada masyarakat. Acara ini bertempat di Gedung Pascasarjana IAI Nurul Jadid dengan disambut langsung oleh Pengasuh, Dewan Pengasuh dan Pengurus Pesantren Pondok Pesantren Nurul Jadid. Tak hanya itu, silaturrahmi ini juga dihadiri oleh Rektor IAI Nurul Jadid (KH. Abd. Hamid Wahid), Ketua STT Nurul Jadid (KH. Najiburrahman Wahid) dan beberapa dosen STT Nurul Jadid.

Acara ceremonial ini dilaksanakan pada pukul 15.30 WIB bersamaan dengan dikomandoi oleh Master of Ceremony (MC). Dalam acara ceremonial ini, sambutan dari Pondok Pesantren Nurul Jadid disampaikan oleh Kepala Pesantren sekaligus Rektor IAI Nurul Jadid (KH. Abd Hamid Wahid). Dalam sambutan beliau, beliau menyampaikan terimakasih kepada Bapak Kapolres beserta jajaran kepolisian yang telah hadir pada acara kali ini.

“Semoga silaturrahim yang kita laksanakan pada sore ini menjadikan jalinan kerjasama yang lebih kuat lagi antara Polres Probolinggo dengan Pondok Pesantren Nurul Jadid. Semoga silaturrahim kali ini dapat mempererat jalinan kerjasama yang selama ini terjadi dan kedepannya diharapkan akan semakin banyak hal untuk disinergikan terutama dalam kaitan amanah dan ketertiban masyarakat” Dawuh Beliau.

“Ini hanyalah sekedar ceremonial saja, diluar kegiatan ini sebenarnya sudah terjalin komunikasi dan kerjasama yang kuat antara Pondok Pesantren Nurul Jadid dengan Polisi Resort Probolinggo. Harapan kami adalah jajaran Polisi Resort Probolinggo agar dapat melakukan pembinaan kepada kami untuk mendorong terciptanya KAMTIBNAS. Semoga pertemuan kali ini dapat membawa berkah manfaat kepada bangsa dan negara khususnya dalam mendorong pembangunan melalui kemanan dan ketertiban masarakat.” dawuh beliau menutup sambutan dari perwakilan Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Setelah sambutan dari Kepala Pesantren Pondok Pesantren Nurul Jadid, Bapak AKP Arman Tasmara Syarifuddin menyampaikan sambutannya yang berisikan tentang antusiasnya masyarakat Probolinggo terhadap aplikasi Bromo Perkasa yang dibuat oleh Santri Nurul Jadid sekaligus Mahasiswa STT Nurul Jadid yang telah di launchingkan kurang lebih 2 bulan lamanya.

“Terimakasih kami ucapkan kepada Pondok Pesantren Nurul Jadid yang telah mensuport aplikasi bromo perkasa yang sangat berguna bagi masyarakat banyak. Masyarakat sangat antusias dalam menyambut kehadiran aplikasi tersebut. Bukan hanya di kota probolinggo saja namun juga masyarakat indonseia, bahkan sampai diluar negeri, mereka sangat penasaran dengan aplikasi ini. Setelah kami sampaikan aplikasi ini di tingkat Jawa Timur, alhamdulillah aplikasi ini menjadi aplikasi yang terbaik. Dan rencananya akan kami menyampaikan aplikasi ini ke tingkat Nasional” ucap Bapak Arman selaku Kapolres Probolinggo.

“Aplikasi ini sangat berguna bagi masyarakat khususnya di Kabupaten Probolinggo. Setelah aplikasi ini di launchingkan, kami mendapat 1.000 pengaduan dari masyarakat. Sehingga mereka merasa lebih nyaman dan terayomi oleh kami. Sekali lagi kami ucapkan banyak terimakasih kepada Pondok Pesantren Nurul Jadid yang telah membantu tugaas tugas kami. Dan harapan kami kedepannya akan terjalin kerjasama yang lebih baik lagi dalam berbagai aspek.” Cakap Bapak Kapolres menutup sambutan dari Jajaran Polisi Resort.

Setelah menyampaikan beberapa sambutan, acara inti pada perjumpaan kali ini adalah penandatanganan dari 2 perguruan Tinggi di Pondok Pesantren Nurul Jadid yakni IAI Nurul Jadid dan STT Nurul Jadid. Sekaligus pemberian cindera mata secara simbolis baik dari Pondok Pesantren Nurul Jadid maupun dari Pihak Kepolisian Probolinggo. Acara silaturrahim hari ini diakhiri dengan pembacaan do’a yang dipimpin oleh Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH. Moh. Zuhri Zaini. (Q2/Red).

Ketua Majelis Dzikir dan Istighosah Gubug Bambu Eling Pati PP. Nurul Ulum Malang di Pondok Pesantren Nurul Jadid .

nuruljadid.net – Silaturrahim merupakan sebuah hal yang tak bisa lepas dari benak manusia, sesuai dengan sifat kemanusiaan, manusia merupakan makhluk sosial yang tak bisa lepas dari hidup orang lain dengan artian bahwa dalam kehidupan kita, kita semua masih memerlukan bantuan dari orang lain. Selain itu, tak hanya dalam tolong menolong saja. Manusia juga memiliki sifat kemanusiaan yang tak bisa dimarginalkan dalam kehidupan kesehariannya yakni memberikan dukungan dan motivasi kepada sesama untuk kesejahteraan hidup.

Hari ini (27/03/2017) hal itu dilakukan oleh Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Ulum Kebonsari Malang, KH. Ali Mutshofa. Kehadiran beliau di Pondok Pesantren Nurul Jadid merupakan sebuah hal yang sangat berharga bagi Pondok Pesantren Nurul Jadid terutam bagi santri. Dalam pertemuan kali ini, beliau memberikan sebuah motivasi dan inspirasi bagi santri Nurul Jadid dalam mengarungi kehidupan terutama sebagai santri dan pelajar yang dominannya memiliki tujuan untuk membahagiakan kedua orangtua.

“Kita panjatkan rasa puja syukur kehadirat Allah SWT, karena kita masih bisa berada dibawah naungan Pondok Pesantren Nurul Jadid dibandingkan dengan mereka anak-anak yang berada di luar pesantren. Ratusan anak-anak banyak yang melakukan kemaksiatan secara istiqomah,menjadi  korban narkoba, meminum minuman keras, mencuri, merampok bahkan melakukan tindak kejahatan pembunuhan. Sementara kalian anak-anakku yang sampai pada saat ini masih berada di pondok pesantren Nurul Jadid ini guna menuntut ilmu. Belajar tanpa merasa lelah, disiplin waktu,  beribadah secara istiqomah, bersimpuh di hadapan Allah SWT setiap hari siang dan malam untuk menegakkan Agama Allah. Semoga kita semua digolongkan dan dikelompokkan dengan orang-orang yang beriman yang istiqomah beribadah dan taat kepada Alah SWT. Semoga kalian semuanya bisa memperjuangkan dan melanjutkan perjuangan para alim ulama`.” Dawuh beliau kepada santri mengawali tausiyah beliau.

Beliau selain sebagai Pengasuh Pondok Pesantren Nurul UIum Kebonsari Malang, beliau juga menjabat sebagai Ketua Majelis Dzikir dan Istighosah Gubug Bambu Eling Pati PP. Nurul Ulum Malang. Selain memberikan motivasi dan inspirasi bagi santri Nurul Jadid, dalam kesempatan kali ini beliau juga memimpin istigosah bersama santri Nurul Jadid untuk bermunajat kepada Allah sebagai bentuk menghambakan diri kepadaNya. Istigosah yang digelar setelah beliau memberikan tausiyah kepada santri memberikan sebuah aura positif yang luar biasa kepada santri. Beliau mengjak santri untuk merenung dan membayangkan orang tua yang mendidik putra putrinya tuk dijadikan kader penerus keluarga yang berilmu dan berguna bagi semuanya. Hingga tangisan histeris para santri tak dapat dibendung. Kesadaran akan berpengaruhnya orang tua dalam kehidupan mereka rasakan.

“Anak-anakku sekalian Kalian semua sebagai seorang santri jangan pernah mudah putus asa dan jangan pernah lemah pendirian. Siapapun orang tua kalian, kalian harus bisa menjadi orang yang sukses, kalian tidak boleh membatasi apapun yang kalian cita-citakan. Kejarlah cita-cita kalian. Gantungkanlah cita-cita kalian setingi langit, toh meski jatuh maka akan jatuh di tengah-tengah bintang. Siapapun berhak mendapatkan kesuksesan asalkan satu kuncinya harus bersungguh-sungguh, selalu berdo`a dan bertawakkal kepada Allah SWT.” Dawuh beliau sebelum mengakhiri majelis ini.

Diakhir pertemuan ini, beliau kembali berdawuh kepada santri agar selalu menghargai dan patuh terhadap kedua orang tua serta melakukan yang terbaik untuk mereka.

“Anak-anakku sekalian berbaktilah kepada orang tuamu, karena merekalah satu-satunya kunci surga. Hari ini, detik ini, menit ini, berjanjilah kalian semua agar tidak menyakiti hati dan perasaan orang tua kalian.  Tisu ini yang menjadi saksi janji bahwa kalian semua di malam hari ini tidak akan membuat air mata orang tua menetes. Katakan pada diri kalian bahwa saya ingin menghapus tetesan air mata ibu dan ayah saya dengan tisu ini. Mulai malam hari ini saya akan berubah. Saya akan membahagiakan orang tua. Ingin membuat mereka bahagia. Malam hari juga saya akan berusaha mencapai apa yang diinginkan oleh orang tua saya. Saya tidak akan membuat beliau kecewa terhadap saya. Mulai malam hari ini saya tidak akan melawan terhadap orang tua saya. Tidak akan membuat pengasuh pesantren marah kepada saya. Saya tidak akan membuat marah guru saya. Mulai malam hari ini saya berjanji akan menjadi anak yang berbakti kepada orang tua. Tisu ini menjadi saksi awal keberhasilan kalian. Tisu ini adalah awal kesadaran kalian. Tisu ini berharga membuat kalian berubah menjadi anak yang terbaik untuk masa depan Indonesia. Untuk anak anakku sekalian yang akan menghadapi ujian. Sukses buat kalian semua. Kalian bisa membahagiakan orang tua kalian. Kalian bisa membahagiakan pengasuh kalian. Kalian bisa mencapai apa yang kalian cita-citakan. Gus Ali akan mengiringi langkah-langkah kalian untuk mencapai apa yang kalian cita-citakan. Semoga pertemuan ini adalah tonggak bagi kalian untuk menuju yang kalian cita-citakan.” (Saiful&Q2 / Red).

 

Pejabat Pemprov Jatim bersama Pengurus Pesantren

Pemprov Jatim Kunjungi Pondok Pesantren Nurul Jadid

nuruljadid.net – Senin 13, Maret, 2017 Pondok Pesantren Nurul Jadid kedatangan tamu dari Pemprov Jatim. Kedatangan Pemprov Jatim ke Pondok Pesantren Nurul Jadid disambut langsung oleh Kepala Biro Usaha, KH. Faiz AHZ, Ketua pembangunan Masjid Jami’, Saili Aswi  dan Kepala MTs Nurul Jadid. Ust. Tohiruddin yang bertempat di Kantor Sekretariat Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Kedatangan Pemprov Jatim di Pondok Pesantren Nurul Jadid dalam rangka konsolidasi dana pembangunan Pesantren. Yang pada kali ini dialokasikan ke Pembangunan Masjid Jami’ dan pembangunan Asrama Santri Putera.

Total semua jumlah sumbangan sebesar Rp. 135.000.000 dengan rincian biaya, untuk pembangunan Asrama sebesar Rp. 850.000.000,- dan untuk Pembangunan Masjid Jami’ sebesar Rp. 500.000.000,-(Zhen/Red)

Dunia Baru : Siswi SMK Bulugading Jember Menimba Ilmu di Nurul Jadid

nuruljadid.net – Abillity atau kemampuan merupakan hal yang harus digali oleh masing masing individu agar mereka dapat berjalan dengan sesuai dengan “jalannya” masing masing. Berjalan dengan diikuti oleh perkembangan zaman yang pesat menjadi PR bagi para guru yang mengabdi untuk perbaikan dan perkembangan dunia pendidikan sangatlah sulit. Pasalnya mereka harus mendidik dan mengayomi peserta didiknya untuk memberikan pelayanan yang terbaik sehingga output yang dihasilkan bisa sesuai dengan tuntutan zaman.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan sebuah lembaga formal yang dewasa ini sudah mulai nge-trend namanya dikalangan masyarakat. Mampu bersaing dengan tingkatan se-derajat dan menyesuaikan dengan kebutuhan zaman, itulah SMK saat ini. SMK Bulugading Jember menunjukkan kebolehannya untuk memperkuat argumen tersebut. SMK Bulugading memiliki nilai tambah, selain mereka mampu mendidik siswa/i nya untuk mengetahui dunia teknologi, mereka juga dapat mendidik siswa/i nya dengan islami. SMK Bulugading yang berdomisili di PP. Bustanul Ulum Bulugading Jember mencoba “mencampur baurkan” dunia teknologi dengan dunia islami. Teknologi berbasis Islami adalah slogan yang pas untuk mereka.

Hari ini (04/03) mereka berkunjung ke Pondok Pesantren Nurul Jadid dengan tujuan utama yaitu untuk silaturrahim dan melakukan kerjasama dalam bidang pendidikan. 19 siswi yang sekaligus juga santri siap menempa “dunia baru” di bumi Nurul Jadid. Dengan suasana yang berbeda, mereka (siswi SMK Bulugading) menjalankan tugas dan amanah dari PP. Bustanul Ulum serta SMK Bulugading.

Sambutan yang hangat mereka dapatkan. Prosesi ceremonial yang dilakukan sebagai pengantar dari kegiatan Praktek Kerja Industri (Prakerin). Kegiatan Prakerin bagi siswi SMK Bulugading akan berlangsung selama 2 bulan.

“Kegiatan prakerin ini berlangsung selama 2 bulan lamanya. Selama kegiatan ini berlangsung, kami selaku perwakilan dari lembaga memasrahkan 19 santri sekaligus siswi kepada pihak yang bersangkutan untuk di didik dan menimpa ilmu yang baru di Pondok Pesantren Nurul Jadid” ujar Bapak Masyhuri salah satu perwakilan guru dalam acara ceremonial.

“Perlakukanlah siswi kami seperti santri Nurul Jadid yang lain. Peraturan yang berlaku di Nurul Jadid adalah peraturan mereka juga. Mereka pada dasarnya adalah santri, hanya saja selama Prakerin berlangsung, mereka bukan santri PP. Busatnul Ulum melainkan santri PP. Nurul Jadid. Jadi kami memohon kepada pihak Nurul Jadid untuk tidak menganggap kehadiran kami sebagai tamu melainkan sebagai santri.” Tambah bapak masyhuri.

Kegiatan Prakerin yang bertujuan untuk memberikan sebuah pengalaman tentang bagaimana mereka (siswi) bisa mengetahui dan memahami dunia kerja yang dituntut untuk melakukan hal hal yang tak biasanya mereka lakukan. Harapannya adalah mereka dapat bersaing dan mampu untuk menguasi dunia kerja lebih awal sehingga setelah jenjang studi telah mereka tempuh, maka mereka sudah siap untuk melawan dunia kerja. (Q2/Red)

BPK Gors to Campus

RI 10, Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Negara Mengisi Kuliah Umum Bagi Kalangan Mahasiswa di Nurul Jadid

nuruljadid.net – Mahasiswa merupakan motor penggerak bangsa dari kalangannya. Jiwa nasionalisme melekat dalam diri mereka, berjuang untuk kemajuan bangsa negara merupakan khas dari kalangan mahasiswa. Jika kita melihat peran mahasiswa dalam pembangunan negeri yang berkembang ini, maka sudah banyak sekali contoh pergerakan mereka yang mereka lakukan. Dengan memanfaatkan intelektual yang mereka miliki, mereka disebut dengan kalangan muda yang berintelektual dan bernasionalisme tinggi.

Hari ini (27/02) mahasiswa di Nurul Jadid diuji intelektual dan nasionalismenya. Mendatangkan pejabat tinggi negara sebagai narasumber kegiatan kuliah umum. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Negara (BPK) yang diketuai oleh Bpk. Dr. Harry Azhar Azis, M.A. tema yang diangkat pada kuliah umum kali ini adalah “Pemeriksaan Keuangan Negara Untuk Kesejahteraan Rakyat”.

Dengan sambutan dan pengawalan yang super ketat, pukul 10.00 WIB acara pun dimulai. Acara ini dihadiri dari perwakilan lembaga yang ada dibawah naungan Pondok Pesantren Nurul Jadid. Tak luput pula, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH. Moh. Zuhri Zaini juga ikut hadir dalam acara ini sekaligus menyambut kedatangan pejabat tinggi negara tersebut. Dalam kesempatan kali ini, beliau (pengasuh) menyampaikan sambutan untuk ketua BPK beserta rombongan.

“Ilmu yang diberikan semoga bisa diterapkan di masyarakat dan bisa diterapkan di lembaga lembaga luar. Terimakasih kepada ketua BPK, Bapak Harry Azhar beserta rombongan yang telah hadir dan dengan bantuan Allah semoga beliau diberikan kesehatan dan kelancaran dalam melaksanakan tugas dengan sebaik baiknya demi kemaslahatan dan kebaikan bangsa ini” sambutan Pengasuh dalam kegiatan kuliah umum.

Tak hanya beliau yang memberikan sambutan, Kepala Pesantren sekaligus Rektor IAI Nurul Jadid, KH. Abd. Hamid Wahid juga memberikan sambutan atas kehadiran Bapak Harry Azhar dan rombongan.

“Semoga kita bersama dapat mengambil manfaat, ilmu, pengalaman serta wawasan dari beliau sehingga itu dapat memperkaya ajaran intelektual kita dan wawasan kita sehingga kita menjadi semakin utuh dalam memamhami perkembangan dan konteks terutama dalam konteks pengelolaan Negara. Beliau adalah orang yang memumpuni dalam wawasan keilumuan dan intelektualitas dalam bidangnya, Beliau juga memiliki pengalaman yang sarat dan seni dalam mengelola Negara” ujar Kepala Pesantren sekaligus Rektor IAI Nurul Jadid.

“Seni dan pengalaman dalam mengelola Negara ini tidak bisa kita dapatkan dalam bangku kuliah atau teks literature dimanapun, tetapi ini adalah buah dari perjalanan dan kematangan yang dimiliki seseorang. Beliau kami harap dapat membagai pengalaman, ilmu dan seni dalam mengegola Negara kepada kita sehingga kita lebih terbuka dalam memahami permasalahan kenegaraan khususnya dalam pengelolaan dan pengawasan keuangan Negara yang itu akan menjadi tambahan wawasan kita semua. Memahami permasalahan kenegaraan merupakan salah satu panca kesadaran santri yaitu Kesadaran Berbangsa dan Bernegara. Kesadaran Berbangsa dan Benegara adalah salah satu kesadaran dari empat kesadaran santri lainnya yang perlu terus dikembangkan.” Akhir sambutan beliau.

Kuliah umum yang diawali dengan pengantar dari Bapak DR. Tirmidzi, M.Pd. selaku moderator didampingi oleh Rektor IAI Nurul Jadid, KH. Abd. Hamid Wahid yang mengupas beberapa permasalaha keuangan yang terjadi di negeri ini. Kuliah umum ini dimulai pukul 10.00 WIB dan berakhir pada pukul13.00 WIB. (Q2/Red)

Kunjungan Pesantren

MAN 1 Jember Study Banding ke Pondok Pesantren Nurul Jadid

nuruljadid.net – Jum’at (17/02) Pondok Pesantren Nurul Jadid kedatangan tamu dari sekolah MAN 1 Jember. Salah satu tujuan mereka berkunjung ke Pondok Pesantren Nurul jadid adalah ingin mengetahui sistem pembinaan pers dimasing masing lembaga yang berada dibawah naungan Yayasan Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Disamping itu, tujuan lain kedatangan MAN 1 Jember ke Pondok Pesantren Nurul Jadid adalah menyambung tali silaturrahim. Di  Nurul jadid, kru dan guru MAN 1 Jember juga mengisi  kegiatan yang bermanfaat, seperti wawancara dengan Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid dan dialog interaktif dari sebagian siswa / siswi MAN 1 Jember dengan perwakilan dari masing masing majalah, KHARISMA, MISI, IQRO’ dan majalah yang lain dari masing masing lembaga dibawah naungan Yayasan Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Tepat jam delapan acara study banding dimulai, dalam sambutannya sekretaris Pondok Pesantren Nurul Jadid, Bapak Faizin Syamweil menyampaikan, bahwa perlu adanya semacam sharing terkait tentang ilmu pengetahuan dan pengalaman, khususnya dalam bidang tulis menulis dan dunia jurnalistik, beliau juga menyampaikan, permohonan ma’af apabila ada sambutan atau pelayanan yang kurang maksimal, beliau juga menyampaikan terimakasih yang sebesar besarnya telah bersilaturrahim di Pondok Pesantren Nurul Jadid.

“kami ucapkan terimakasih yang sebesar besarnya kepada pihak Nurul Jadid yang telah memberikan  pelayanan yang maksimal sehingga siswa dan siswi kami bisa bertukar pengetahuan mengenai dunia jurnalistik” Ucap Kepala Sekolah MAN 1 Jember dalam sambutan beliau.

“Semoga semua ini sebagai bekal bertambahnya ukhwah islamiyah kita sesama pengelola lembaga,” tambah beliau dalam sambutannya

Tepat jam sebelas acara berakhir, setelah selesai acara rombongan beramahtamah di kantor pesantren, setelah selesai rombongan langsung bertolak ke Jember. (Zhen/Red)

KH. Moh. Zuhri Zaini, Pengasuh PP. Nurul Jadid

Kapolres Probolinggo Silaturrahmi Ke Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid

nuruljadid.net – Silaturrahmi merupakan hal yang harus dilakukan oleh Ummat Islam. Beberapa manfaat silaturrahim adalah dapat memanjangkan usia, menambah banyak dan berkah rejeki, memupuk rasa cinta kasih terhadap sesama dan masih banyak lainnya.

Pada hari ini (07/02/2017) Pondok Pesantren Nurul Jadid kedatangan tanmu besar, yakni Kapolres Probolinggo, Arman Asmara Syarifuddin. Dengan didampingi beberapa staffnya, Kapolres Probolinggo langsung mendatangi kediaman Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH. Moh. Zuhri Zaini. Tujuan kedatangan beliau ke Pondok Pesantren Nurul Jadid adalah ingin bersilaturrahim kepada Pengasuh.

“Tujuan beliau (Kapolres) adalah hanya ingin bersilaturrahim kepada Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid” ucap salah satu staff Polres Poroblinggo.

Kedatangan Bapak Arman (sapaan akrab Bapak Kapolres) disambut dengan ramah oleh Pengasuh. Dengan penyambutan itulah Bapak Arman merasa nyaman mendatangi kediaman Pengasuh.

“Ketika saya masuk ke dhalem jenengan, saya merasa nyaman Pak Kiai, seperti layaknya rumah sendiri” ujar Pak Kapolres kepada Pengasuh dengan tertawa.

Bapak Arman yang resmi menjabat menjadi Kepala Polres Probolinggo sejak Jum’at (13/05/2016) menggantikan Bapak Irwam Setyawan berbincang santai dengan KH. Zuhri. Dalam percapakan beliau, Bapak Arman mengungkapkan maksud dan tujuan beliau ke Nurul Jadid.

“Maksud kedatangan kami kemari adalah untuk menyambung silaturrahmi dan untuk mendapatkan sedikit masukan dari jenengan Pak Kiai” Ucap Pak Arman dengan kembali menunjukkan raut wajah yang gembira.

“Saya ingat dengan saran jenengan ketika saya kesini beberapa waktu yang lalu, Dalam menjalani kehidupan kita harus kuat dan sabar” tambah beliau sambil mengucapkan dawuh Kiai Zuhri.

Pertemuan dan percakapan yang berlangsung selama kurang lebih 90 menit lamanya berlangsung dengan suasana yang gembira. Pasalnya, Pengasuh dan Kapolres berkali kali terlihat tertawa dengan topik yang beliau bicarakan.

KH. Faiz

Sosialisasi dan Edukasi Uang NKRI Tahun Emisi 2016 Oleh Bank Indonesia di PP. Nurul Jadid

nuruljadid.net – Segalanya memang membutuhkan uang, untuk memenuhi beberapa kebutuhan manusia memang membutuhkan uang. Bahkan sering terdengar dibenak kita, kapanpun dan dimanapun kita berada bahwa “Tiada Yang Gratis di Dunia ini”. Memang untuk hidup kita membutuhkan uang sebagai pengganti atau sebagai alat untuk menukar sesuatu dengan barang, namun bukan berarti uang adalahnya segala – galanya dalam hidup ini. Banyak sekali definisi tentang uang, uang adalah sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk pembayaran utang. Ada juga yang menyatakan uang adalah sebagai satuan nilai dan sebagai standar pembayaran yang tertunda – tidak menolong untuk menentukan “benda” yang termasuk dalam penawaran uang dan mana yang tidak termasuk, karena benda-benda tersebut berupa abstraksi yang dapat dihubungkan dengan banyak benda lain yang berbeda.

Dewasa ini, banyak sekali kasus kasus yang muncul akibat “uang”. Yang marak adalah pemalsuan uang. Telah banyak beredar disekitar tentang kasus tersebut sehingga kasus pemalsuan sudah bukan menjadi hal yang unik pada akhir akhir ini. Banyak cara untuk mendapatkan uang bahkan untuk mendapatknannya manusia yang memiliki sifat konsumtif terkadang tak menghiraukan halal dan tidaknya uang yang didapatkan. Mereka (manusia) akan melakukan apa saja demi “uang”.

Dari persamalahan diatas, maka tujuan Bank Indonesia (BI) mengunjungi Pondok Pesantren Nurul Jadid adalah untuk mensosialikan uang emisi 2016 dan memberikan sedikit seputar uang untuk diketahui bersama. Ibu Titin salah satu anggota BI yang berkunjung ke Pondok Pesantren Nurul Jadid memaparkan beberapa Informasi tentang uang, dimulai dari dasar hukum, desain uang, unsur pengamanan uang rupiah sampai pada proses pencetakan dan pendistribusian uang rupiah diberbagai daerah.

“BI mendistribusikan uang rupiah melalui banyak cara, dimulai dari pendistribusian melalui darat, udara dan laut. Oleh karenanya BI berkoordinasi dengan TNI untuk mendistribusikannya.” ujar Ibu Titin dalam mempresentasikan slide BI kepada peserta.

Kegiatan yang dihadiri oleh 170 orang peserta yang notabennya adalah siswa dan siswi kelas XII berlangsung sangat menyenangkan, pasalnya mereka (siswa dan siswi) mendapatkan sebuah hal yang baru yang tak pernah mereka ketahui sebelumnya. Salah satunya adalah ditampilkannya video yang menggambarkan proses bagaimana uang itu dibuat hingga sampai didistribusikan.

“Desain uang emisi 2016 menampilkan gambar yang  dapat mewakili seluruh wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke,  yaitu : Bagian  depan:  Gambar  Pahlawan  Nasional  yang  mewakili  seluruh wilayah Tanah Air. Bagian belakang (hanya uang kertas): Gambar tarian dan keindahan  alam Nusantara.” Ujar Ibu Titin selaku anggota BI yang bertugas menyampaikan uang emisi 2016. Senin (06/02).

Selain Ibu Titin, staff BI yang ikut serta berkunjung ke PP. Nurul Jadid adalah Bapak Nurkolis. Dia menjabat sebagai kasir di Bank Indonesia (BI). Dia mengatakan bahwa banyak kasus tentang pemalsuan uang NKRI, oleh karenanya beberapa tindakan telah dilakukan oleh BI terutama di uang baru tahun 2016.

“Penguatan unsur keamanan Uang Rupiah Tahun Emisi 2016 dalam rangka mencegah dan menanggulangi peredaran uang  Rupiah palsu di masyarakat, BI mengeluarkan uang Rupiah TE  2016 dengan memperkuat unsur pengaman: COLOR SHIFTING, RAINBOW FEATURE, LATENT IMAGE, ULTRA VIOLET FEATURE, BLIND CODE/TACTILE EFFECT, RECTOVERSO” Kata Nurkolis sambil mempraktikkan kepada peserta dimasing masing unsur pengamanan dengan menunjukkan pecahan uang rupiah yang baru.

Dalam akhir pertemuan, Ibu Titin dan Bapak Nurkolis melakukan sesi pertanyaan kepada peserta. Respon baik yang diberikan oleh peserta, banyaknya pertanyaan yang dilontarkan membuat bapak Nurkolis memberikan pujian kepada mereka.

“Alhamdulillah, sosialisasi berjalan dengan lancar dan mendapat respon baik dari peserta. Saya kagum dengan mereka, masih kelas XII sudah mampu memberikan pertanyaan sekelas mahasiswa. Pencapaian pendidikan yang bagus” puji beliau kepada peserta yang disampaikan kepada kru NJ Bullettin.