Pos

Galeri Foto: Kunjungan LSN Regional III Jatim

Pascasarjana STAIN Kediri Silaturrahim Ke Pondok Pesantren Nurul Jadid

nuruljadid.net – Pada Hari ini, Selasa 29/08/2017 Pondok Pesantren Nurul Jadid kedatangan tamu dari Pascasarjana Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Kediri (STAIN Kediri ) beserta rombongan yang berjumlah 85 Orang, Dengan rincian 10 Peserta Pimpinan dan Pengelola Pascasarjana, Dosen 10 Peserta dan Mahasiswa 65 Peserta.

Tepat pada jam 12.00 WIB rombongan tiba di Pondok Pesantren Nurul Jadid, kedatangan rombongan disambut langsung oleh Kepala Pesantren Nurul Jadid, Perwakilan dari Institut Agama Islam Nurul Jadid ( IAINJ ),  Sekolah Tinggi Teknologi Nurul Jadid ( STTNJ ), Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nurul Jadid ( STIKesNJ ), Kepala Biro Pendidikan dan Pengurus Sekretariat Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Kedatangan rombongan Pascasarjana STAIN Kediri di Pondok Pesantren Nurul Jadid disamping Silaturrahim, Pertemuan tersebut juga momentum bagi mereka dalam rangka Studi Lapangan Mahasiswa dengan tema ”Wawasan Manajemen Pondok Pesantren”.

KH. Abdul Hamid Wahid selaku Kepala Pesantren Nurul Jadid menyampaikan, ”Selamat datang kami ucapkan Kepada Keluarga Besar Program Pascasarjana Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Kediri di Pondok Pesantren Nurul Jadid, Insyaallah Kami dari Pesantren Nurul Jadid siap untuk menyampaikan apa yang diminta oleh STAIN Kediri dengan segenap kemampuan kami, Tentunya dengan harapan ada timbal balik bagi kami didalam menemukan permasalahan, memecahkan masalah dan menyelesaikan masalah yang ada dalam ruang lingkup pendidikan di Pondok Pesantren Nurul Jadid.”

Dalam sambutannya  Prof. Dr. H. Nur Ahid, M.Ag. selaku Direktur Pascasarjana STAIN Kediri Menyampaikan tujuan Civitas Akademik Pascasarjana STAIN kediri di Nurul Jadid adalah untuk mengetahui manajemen Pondok Pesantren di Nurul Jadid.

Dalam pertemuan tersebut juga dilaksanakan tanya jawab dari pihak Pascasarjana STAIN Kediri kepada Pimpinan Pondok Pesantren Nurul jadid.

Pesantren Nurul Jadid Kembangkan Pesantren Berbasis Center of Excellent

nuruljadid.net – Dalam rangka mengembangkan mutu pesantren, PP. Nurul Jadid mengadakan kegiatan Ngaji Bareng bersama pengurus dan anggota P4NJ Jakarta, Pada hari Senin, 21 Agustus 2017 di Kompleks DPR RI Kalibata Jakarta.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan Pondok Pesantren Nurul Jadid di tengah persaingan dan tuntutan globasasi, dengan harapan agar bisa diikuti oleh pesantren lain.

Nasrul Syafi’i selaku  ketua P4NJ (Pengurus Pembantu Pondok Pesantren Nurul Jadid) Jakarta menyampaikan, kegiatan ini sebagai wujud dari bentuk kepedulian alumni yg berada di Jakarta untuk memberikan masukan kepada Pesantren dalam rangka pengembangan pesantren ke depan. Selain itu, ini merupakan silaturahmi alumni dengan para pengasuh.

Dalam kegiatan ini, KH. Abdul Hamid Wahid menyampaikan bahwa :

Pesantren saat ini belajar melakukan perencanaan dan penataan dan fokus ke dalam lingkup pesantren. Kita selaku keluarga besar, bisa menata kembali silaturahmi antar pesantren, alumni dan wali santri.

kita memohon do`a dan dukungan, agar supaya apa yg kita lakukan dapat berjalan dengan baik.

Pesantren fungsinya kita kembangkan menjadi Central of Exellent, pengkaderan pengabdian dan pengkajian.

Menggagas kebersamaan agar lebih bermakna. (dikti)

Menuju Universitas, Biro Pendidikan Tinggi (DIKTI) PP. Nurul Jadid Berkunjung ke UNWAHA Jombang

nuruljadid.net –   Ahad, 20 Agustus 2017, Biro Pendidikan Tinggi (Biro Dikti) melakukan kunjungan ilmiah ke Pondok Pesantren Bahrul Ulum Jombang.

Kunjungan tersebut diikuti oleh tiga pimpinan  perguruan tinggi yang berada di bawah Yayasan Nurul Jadid, yaitu Rektor IAI Nurul Jadid, Ketua STT Nurul Jadid dan Ketua Stikes Nurul Jadid Paiton Probolinggo. Kunjungan tersebut bertujuan untuk mengembangkan lembaga tinggi di Pesantren Nurul Jadid menjadi Universitas yang berbasis pesantren.

Rombongan dari Pondok Pesantren Nurul Jadid diterima oleh Dr. Fathullah Malik, selaku wakil Rektor 1 Universitas KH. Wahab Hasbullah (UNWAHA). Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa, sekilas kita memiliki budaya yang sama, yaitu lembaga pendidikan tinggi yang berada di Pondok Pesantren dan perguruan tinggi yang berazazkan ahlussunnah wal jamaah atau berbasis Nahdliyin.  Universitas yang kita miliki ini merupakan cita – cita dari KH. Wahab Hasbullah yang sangat visioner. Tentunya tidak mudah untuk mewujudkan universitas ini, diperlukan  ketelatenan dan usaha keras untuk mewujudkan ini semua.

Selain itu, KH. Abdul Hamid Wahid selaku Kepala Biro Dikti PP. Nurul Jadid Paiton Probolinggo menyampaikan bahwa kedatangan kita ke UNWAHA (Universitas KH. Wahab Hasbullah) ini tidak lain adalah untuk menimba ilmu terkait dengan merger 3 perguruan tinggi yang ada di PP. Nurul Jadid menjadi Universitas di bawah naungan kemenristek dikti.

“Kami tidak bisa menunggu lagi, karena perguruan tinggi pesaing juga sudah berkompetisi untuk meningkatkan mutu PTKI. Nah.. mumpung ada peluang dari KEMENRISTEK DIKTI, maka kita mencoba ambil peluang menjadi universitas. Dengan model beberapa program studi di lembaga kami, insya’ allah kami bisa apabila disertai kesungguhan, ikhtiar dan Doa.” Ujar Beliau, Kepala Biro Dikti sekaligus Rektor IAI Nurul Jadid Paiton Probolinggo. (dikti)

Suasana Silaturrahim dan Dialog Interaktif di Ruang Rapat Rektorat UNWAHA Jombang. (Foto : Biro Dikti)

Galeri Foto: Kunjungan PP. Al Ma’arif Jember

Sore Kemarin, Delapan Pelajar Asal Thailand Tiba di PP. Nurul Jadid

nuruljadid.net – Sore kemarin (13/07) sejumlah pelajar dari Thailand tiba di pesantren Nurul Jadid. Sekitar pukul 15.00 WIB, kedatangan mereka disambut dengan tangan terbuka oleh keluarga besar pesantren. Setibanya dari Jember kemudian rombongan tersebut dijemput oleh pihak pesantren.

“Mereka tiba di pondok jam tiga sore berangkat dari thailand dan masih ke jember kemudian kita jemput,” terang Bapak Faizin  Syamwil selaku Sekretaris Pesantren yang juga turut mengiringi rombongan.

Kedatangan sejumlah pelajar tersebut merupakan hasil kesepakatan hubungan kerjasama MoU (Memorandum of Understanding) yang telah ditandatangani pada bulan April lalu. “Ini merupakan tindak lanjut dari MOU kita dari Majelis Ulama’ Pattani dengan ponpes Nurul Jadid dalam pengembangan pendidikan,” lanjut Bapak Faizin memberikan penjelasan.

Hal tersebut juga senada dengan yang disampaikan oleh KH. Abdul Hamid dalam menyambut kedatangan rombongan ketika ramah tamah yang dilakukan di Wisma dosen pada sore kemarin.

“Setelah beberapa bulan yang lalu kita telah bersilaturrahim tepatnya di bulan April kita bertemu dan menandatangani MOU pada saat itu,” tutur beliau.

Rasa kegembiraan yang dirasakan dengan datangnya beberapa pelajar dari Thailand tersebut dirasakan oleh KH. Abdul Hamid. Dalam sambutanya beliau menyampaikan bahwa hubungan yang sudah terjalin ini merupakan suatu bentuk kepercayaan kepada pesantren sekaligus hal ini juga dapat saling membantu dalam media dakwah dan pendidikan keagamaan.

“Kami merasa bergembira dan menyambut dengan tangan terbuka kedatangan saudara-saudara kita dari Pattani yang tentu sesama Muslim dan punya keinginan untuk belajar di pondok pesantren Nurul Jadid. Ini bagi kami adalah sebuah kepercayaan yang barangkali sekaligus merupakan suatu amanat,” terang beliau.

Berjumlah delapan orang yang masing-masing memilih bidang pendidikan yang berbeda. Meraka semua berasal dari Pattani. Keterangan data yang diddapatkan terdapat dua pelajar di perguruan tinggi dan empat pelajar lainya di SLTA. Hal ini bukanlah yang pertama  kali terjadi sebab, setelah beberapa bulan yang lalu SMA Nurul Jadid juga telah meluluskan beberapa siswi yang berasal dari Thailand. Salah satunya adalah Fateehah Pohchiseng yang sukses meraih prestasi wisudawati terbaik Madrasah Diniyah Awwaliyah III. (Danil/Red)

 

Galeri Foto: Silaturrahim Pengurus, Dosen dan Guru Bersama Pimpinan PP. Nurul Jadid

YDSF Surabaya Beri Pelatihan Guru di IAI Nurul Jadid

nuruljadid.net – Yayasan Dana Sosial Al Falah (YDSF) Surabaya bekerjasama dg Fakultas Tarbiyah IAI nurrul Jadid Paiton Probolinggo mengadakan kegiatan pendiikan dan pelatihan bagi guru2 MTs/SMP di Kabupaten Probolinggo dengan tema “Pengelolaan kelas aktif berbasis karakter”

Diklat ini merupakan langkah awal fakultas tarbiyah dalam menjalin kemitraan dg Yayasaan Dana Sosial Al Falah (YDSF) surabya dalam rangka penguatan kelembagaan, dengan menggandeng Kualita Pendidikan Indonesia (KPI) Surabaya.. selain itu, kegiatan ini berusaha untuk membentuk guru yang aktif, kreatif dan berkarakter.. ujar Dr. H. Hasan Baharun, M. Pd

Dalam hal ini, YDSF yang sudah banyak memberikan konstribusi di kabupaten Probolinggo, alhamdulillah saat ini bisa bersinergi dan berkonstribuai bgi lembaga pendidiKn di pesantren, Lanjut dekan fakultas tarbiyah IAINJ

Drs. H. taufik, M. Pd.I mengatakan bahwa Kegiatan ini memberikan wawasan baru kepada guru dalam mengelola kelas di kelas, jangan sampai guru itu mengajar monoton dan membosankan… sehingga akan mempengaruhi motivasi belajar siswa…. selain itu, beliau juga mengucapkan terima kasih kepada YDSF Surabaya, KPI dan Fakultas Tarbiyah karena telah peduli terhapdap pendidikan di Kab Probolinggo

Acara ini dilaksanakan selama 3 hari dari tanggal 22-24 mei 2017 di aula program pasca sarjana IAI nurul jadid

Pada kesempatan ini, YDSF Menghadirkan Trainer dari Kualita Pendidikan Indonesia (KPI) Surabaya, yaitu ust. Yusuf, Ust. Husein dan Ust. Jazil.

Perkuat Dakwah, YLPI Al Hikmah Bertandang Ke Nurul Jadid

nuruljadid.net – Salah satu amanah yang diemban manusia sebagai seorang khalifah di muka bumi adalah dengan menebarkan misi dakwah kepada seluruh umat. Mengajak kepada seluruh manusia dan umat muslim khususnya untuk menuju pada jalan kehidupan yang berdasarkan Al-quran dan Sunnah. Sebagai salah satu sarana yang paling efektif dalam melaksanakanya adalah melalui sistem pendidikan. Pendidikan merupakan intrumen dakwah paling mapan. Melalui pelbagai ragam pembelajaran yang didalamnya berisikan pilar-pilar syariat Islam.

Ir. H. Abdulkadir Baraja pembina Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Al Hikmah sangat mendukung akan misi dakwah ini agar tersampaikan dengan baik melalui sistem pendidikan. Dalam kunjunganya ke Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo pada Rabu (17/05) menyampaikan bahwa sebagai salah satu upaya untuk menjadikan tatanan umat yang mapan harusnya misi dakwah tersampaikan melalui sistem pendidikan. “Pendidikan adalah sistem pendidikan yang paling efektif,” ujarnya.

Sharing Bersama Tentang Manajemen Pendidikan di Pesantren. (Foto : Zaky/Red)

Kedatanganya di Pondok Pesantren Nurul Jadid pada Rabu kemarin selain untuk menguatkan hubungan ukhwah islamiyah antara lembaga dan pesantren, juga berupaya untuk melakukan sharing sistem pembelajaran. Kunjungan-kunjungan ke pelbagai pesantren tersebut sengaja ia lakukan agar dapat bertukar pengalaman dan mengkaji setiap sistem pembelajaran yang ada di Pesantren. “Apa yang tidak kita punya dan ada di Nurul Jadid bisa kita ambil dan apa yang tidak ada di Nurul Jadid dan kita punya juga bisa ditiru,” paparnya.

Menjadi suatu ciri khas pesantren yang dimiliki oleh Nurul Jadid bahwa seluruh kegiatan yang ada didalamnya merupakan sebuah menifestasi dari Triogi dan Panca kesadaran santri. Kepala Pesantren KH. Abdul Hamid dalam sambutanya pada acara silaturrahim yayasan Al Hikmah ini menyebutkan bahwa seluruh kegiatan yang ada di Nurul Jadid ini sudah tercover dalam trilogi dan panca kesadaran santri. “Saya kira seluruh kegiatan kami merupakan bentuk penjabara dari trilogi dan panca kesadaran santri,” terang beliau.

Hal ini yang menjadi Ir. H. Abdulkadir Baraja tertarik untuk ia bawa sebagai bekal yang didapat dari silaturrahim yang dilaksanakan. “Panca kesadaran dan trilogi santri yang di Diknas ini nggak ada, insya allah akan saya copy juga,” tuturnya.

Sebagai lembaga pendidikan titik tumpunya tetap pada dakwah. Karenanya, dalam lembaga yang ia bina yayasan Al Hikmah sangat menekankan dakwah sebagai gerakan yang harus dilakukan untuk mengubah tatanan kondisi masyarakat saat ini. “Lembaga ini adalah lembaga pendidikan tapi menjadi alat dakwah,” imbuhnya. (DL)

Penulisan Pesan dan Kesan dari Kedua Belah Pihak. (Foto : Zaky/Red)

Penyerahan Kesan dan Pesan Dari Kedua Belah Pihak. (Foto : Zaky/Red)

Pesan dan Kesan dari Kepala Pesantren Nurul Jadid. (Foto : Zaky/Red)

Pesan dan Kesan dari Pimpinan YPLI Al Hikmah Surabaya. (Foto : Zaky/Red)

Peserta Prakerin ; Lepas Pisah 19 Peserta Prakerin dari SMK Bulugading Jember

nuruljadid.net – Tanggal 04 Maret 2017 dewan guru SMK Bulugading Jember mengantarkan 19 peserta didiknya untuk melakukan Praktek Kerja Industri (Prakerin) di Pondok Pesantren Nurul Jadid selama 2 bulan lamanya. Hari ini (05/05) 2 bulan sudah mereka melakukan Prakerin di Pondok Pesantren Nurul Jadid dan hari ini pula mereka (peserta Prakerin) dijemput untuk kembali ke PP. Busatnul Ulum Jember tempat dimana mereka menimba ilmu.

Acara perpisahan dilakukan secara sederhana yang  bertempat di kantor sekretariat Nurul Jadid. Acara perpisahan ini dihadiri oleh beberapa dewan guru dari SMK Bulugading Jember dan ditemani oleh Wakil Sekretaris Pesantren, Bapak Ahmad Saili Aswi. Dalam pertemuan ini banyak hal yang disampaikan dari kedua belah pihak, baik dari Pihak SMK Bulugading maupun dari pihak Pondok Pesantren Nurul Jadid. Salah satunya adalah ucapan terimakasih dan ucapan mohon maaf atas segala kekurangan dan ketidaknyamanan dari masing masing pihak.

“Kami perwakilan dari Pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid menyampaikan banyak terimakasih atas kerjasamanya dan kami juga memohon maaf apabila selama 2 bulan siswi SMK Bulugading disini mendapatkan hal yang tak begitu menyenangkan. Semoga jalinan kerjamasa diantara kita tetap berjalan dengan baik dan semakin membaik kedepannya” ujar Wakil Sekretaris Pesantren, Bapak Ahmad Saili.

Dipenghujung acara ini, pihak SMK Bulugading memberikan sedikit cinderamata kepada Pondok  Pesantren Nurul Jadid. (Q2/Red)

Pemberian Kenang kenangan dari SMK Bulugading Jember kepada Wakil Sekretaris Pesantren. (Foto : Abu Bakar)

Galeri Foto: Lepas Pisah Prakerin SMK Bulugading

Kesaksian Gus Ipul (Wakil Gubernur Jawa Timur) Tentang Alumni Pondok Pesantren Nurul Jadid.

nuruljadid.net – Kehadiran sosok pejabat tinggi pemerintahan di sebuah pesantren merupakan sebuah hal yang sangat berharga. Dan pastinya akan menjadi sorotan publik. Hal itu dirasakan oleh Pondok Pesantren Nurul Jadid. Malam hari ini (23/04) Bapak Wakil Gubernur Jawa Timur, KH. Syaifullah Yusuf atu yang dikenal akrab dengan panggilan “Gus Ipul” hadir di bumi Nurul  Jadid untuk mengikuti acara Peringatan Haul Pendiri dan Pengajian Umum.

Dalam kegiatan ini beliau langsung diminta oleh Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH. Moh. Zuhri Zaini untuk memberikan sambutan kepada semua undangan yang hadir pada acara ini. Di awal sambutannya beliau mengucapkan terimakasih banyak kepada bapak Gubernur Jawa Timur,  Bapak Soekarwo yang telah memberikan tugas kepada gus ipul untuk menghadiri acara Haul Pendiri di Pondok Pesantren Nurul Jadid.

“saya merasa terhormat sekali diminta mewakili Bapak Gubernur untuk menghadiri majelis haul, reuni dan pengajian bersama santri dengan tujuan mendapatkan rahmat dan ridho dari Allah, serta tuk dapatkan syafat dari Rosulullah SAW. Dengan harapan majelis ini menjadi majelis bertambahnya ilmu dan memastikan kita untuk menjadi rombongan para Kiai dan Habaib tak hanya di dunia namun juga di akhirat kelak.” Ujar beliau dalam sambutannya

Dalam sambutan beliau, beliau juga menyampaikan bahwa adanya kegiatan pengajian dan haul ini adalah untuk menjaga jalinan silaturahhim kita dengan para guru guru kita. Ini membuktikan bahwa kita masih dalam segaris se aqidah dan satu barisan dengan guru guru kita. Dan Berkumpulnya kita semua disini adalah sebagai wahana lebih lebih dalam menghadapi zaman sekarang.

Kesinambungan nasab dan ilmu merupakan sebuah hal yang menjadi sorotan di pesantren karena pada dasarnya beberapa guru memiliki nasab yang sama dan terhubung dari satu yang lain. Meskipun berbeda pesantren.

“Mudah mudahan kumpulnya kita disni masih terhubung dengan para ulama dan guru guru kita baik di dunia dan di akhirat nanti.” Ujar Gus Ipul, Wagub Jawa Timur.

Gus Ipul (3 dari kiri) bersama Kepala Pesantren, KH. Abd. Hamid Wahid (kiri) dan Pengasuh, KH. Moh. Zuhri Zaini (2 dari kiri) pada saat pelaksanaan Haul Pendiri PP. Nurul Jadid. (Foto : Zaky/Red)

Kesaksian Gus Ipul Tentang Alumni PP. Nurul Jadid

Dari hasil survey yang dilakukan oleh gus ipul ke beberapa Pondok Pesantren yang telah beliau kunjungi, sekitar 55% tujuan santri mondok di pesantren adalah untuk mendapatkan ilmu yang berkah dan ingin belajar dari guru di pondok pesantren. Ini merupakan sebuah hal yang sangat luarbiasa yang terjadi pada zaman sekarang ini.

Di zaman yang sudah mulai modern ini masih banyak orang orang yang beranggapan bahwa mondok itu untuk mencari ilmu yang barokah bukan mencari ijazah yang digunakan untuk mencari nafkah. Hal itu terbukti dengan kesaksian Gus Ipul yang mengatakan bahwa Pondok Pesantren itu adalah tempat dimana santri mendapatkan ilmu yang barokah dari para kiai dan tak lain untuk mencarti dan mendapatkan ridho Allah SWT.

Berbeda dengan sekolah yang ada diluar pesantren yang rata rata menginkan ijazah dan mempertimbangkan legalitas ijazahnya.

Banyaknya santri yang mondok adalah terpengaruh oleh alumni alumni dari Pondok tersebut. Dan alumni memiliki pengaruh yang besar terhadap banyak santri yang mondok. Pasalnya mereka (santri) yang  mondok terpengaruh oleh alumni Pondok Pesantren yang telah berkiprah di masyarakat dan telah menjadi bukti keberhasilan sebuah Pondok Pesantren dalam mendidik dan menghasilkan “orang” yang berkualitas.

“Saya menjadi saksi dari Alumni alumni Nurul Jadid tersebar diberbagai tempat dan umumnya telah berkiprah baik ditengah tengah masyarakat” ujar beliau dengan suara yang lantang dan tegas.

“Pondok Pesantren Nurul Jadid merupakan salah satu Pondok Pesantren yang cukup diperhitungkan tidak hanya di jawa timur, namun kancah nasional dan internasional” tambah beliau dalam sambutannya.

Gus Ipul bersamaHabib Abdullah bin Muhammad bin Ahmad Al Masyhur (Cicit dari Imam Abdullah bn ‘Alawi Al Haddad, Pengarang Ratibul Haddad)

Selain itu, beliau mengajak para undangan yang hadir untuk bernostalgia tentang Pondok Pesantren Nurul Jadid. beliau menyampaikan bahwa kita jangan melihat Pondok Pesantren Nurul Jadid yang seperti sekarang. Namun beliau mengajak para undangan untuk melihat sejarah bagaimana Pendiri dan Pengasuh pertama Pondok Pesantren Nurul Jadid merintis Pondok Pesantren Nurul Jadid yang penuh dengan perjuangan dan penderitaan.

“Kita jangan melihat Nurul Jadid yang sekarang saja, namun kita juga harus bisa melihat Nurul Jadid yang dulu. Bagaimana kondisi dan suasa Nurul Jadid yang dulu. Untuk menjadi Nurul Jadid yang sekarang tidak lah gampang, namun itu membutuhkan perjalanan yang panjang. Bertahap Pondok Pesantren Nurul Jadid akan berkembang” ujar beliau. (Q2/Red)

 

Kunjungan Pejabat Tinggi Bank Syariah Mandiri (BSM) di Pondok Pesantren Nurul Jadid

nuruljadid.net – Nama Pondok Pesantren Nurul Jadid yang sudah tak asing lagi dikalangan pemerintahan mendapatkan perhatian serius dari berbagai instansi pemerintahan. Beberapa hari yang lalu, 2 Perguruan Tinggi di bawah naungan Pondok Pesantren Nurul Jadid melakukan kerjasama (MoU) dengan Polisi Resort (Polres) Probolinggo dan masih banyak lagi instansi pemerintahan yang bekerjasama dengan Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Hari ini (20/04/2017), kembali kunjungan dilakukan oleh instansi pemerintah, Bank Syariah Mandiri (BSM) berkunjung ke Pondok Pesantren Nurul Jadid. Mobil yang berisikan pejabat tinggi Bank Syariah Mandiri (BSM), Toyota Corolla Altis dengan bernopol L 5 BSM nampak parkrir di depan Dhalem Pengasuh.

Berkunjung dengan tujuan silaturrahim menjadi agenda pertemuan kali ini. Dalam pertemuan Pejabat BSM ditemani oleh KH. Moh. Zuhri Zaini (Pengasuh), KH. Abd. Hamid Wahid (Kepala Pesantren) dan KH. Faiz AHZ (Kepala Biro Usaha). Tidak hanya sekedar silaturrahim saja, dalam pertemuan kali ini dengan bincang bicang santai membicarakan tentang program pesantren kedepan yang dipaparkan secara singkat dan jelas oleh Kepala Pesantren dan ditanggapi dengan positif oleh Bapak Agus, Bapak Najib dan Bapak Edi.

“Kami merancang sebuah program pesantren agar bagaimana santri tidak memegang uang tunai, sekalipun mereka pegang uang tapi tidak terlalu banyak. Rencananya kami akan membuat sebuah program agar santri mudah dalam melakukan proses transaksi tanpa harus membayar tunai. Contohnya ketika santri selesai makan di koperasi, santri tinggal menunjukkan kartu indentitas santri (KIS) yang sudah dapat melakukan proses pembayaran sehingga mereka makan hanya cukup membawa KIS tersebut. Ini bertujuan agar meminimalisir kehilangan uang” ujar KH. Abd. Hamid Wahid dalam pertemuan bersama BSM.

Hal itu mendapat respon positif dari pihak BSM, Bapak Agus selaku pejabat tertinggi di BSM menanggapi hal yang diutarakan oleh Kepala Pesantren. Itu yang dinamakan dengan Top Branding, dimana masyarakat dapat melakukan pembelian dengan hanya memanfaatkan kartu, respon pejabat tinggi BSM tersebut.

Tak hanya berbicara tentang program pesantren kedepan saja, banyak hal yang dibicarakan seputar pesantren dan Bank Mandiri. Salah satunya adalah program Gebyar Ramadhan yang beberapa bulan lagi akan dilaksanakan oleh Pondok Pesantren Nurul Jadid. Gebyar Ramadhan yang diadakan untuk menyambut meriah dan senang kedatangan Bulan Suci penuh berkah. Hal itu juga mendapat respon positif dari pihak BSM, Bapak Agus menyuruh beberapa anggota BSM untuk mengikuti Gebyar Ramadhan tersebut. Dengan memperlakukan pejabatnya untuk mengikuti seluruh kegiatan pesantren selama Bulan Suci Ramadhan. Isitilah yang sering didengar adalah “pesantren kilat”. Kisaran 3 hari mereka (peserta pesantren kilat dari BSM) akan menimba ilmu di Pondok Pesantren Nurul Jadid. Dan pihak pesantren akan mempersiapkannya, dawuh Kepala Pesantren merespon pernyataan dari Bapak Agus, Pejebat tertinggi BSM.

Akhir dari pertemuan ini adalah prosesi foto bersama antara BSM dan PP. Nurul Jadid. Dan kabarnya kedepan akan diadakan Memorendum of Understanding (MoU) antara pihak Pesantren dengan BSM. (Q2/Red).