Kesaksian Gus Ipul (Wakil Gubernur Jawa Timur) Tentang Alumni Pondok Pesantren Nurul Jadid.

nuruljadid.net – Kehadiran sosok pejabat tinggi pemerintahan di sebuah pesantren merupakan sebuah hal yang sangat berharga. Dan pastinya akan menjadi sorotan publik. Hal itu dirasakan oleh Pondok Pesantren Nurul Jadid. Malam hari ini (23/04) Bapak Wakil Gubernur Jawa Timur, KH. Syaifullah Yusuf atu yang dikenal akrab dengan panggilan “Gus Ipul” hadir di bumi Nurul  Jadid untuk mengikuti acara Peringatan Haul Pendiri dan Pengajian Umum.

Dalam kegiatan ini beliau langsung diminta oleh Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH. Moh. Zuhri Zaini untuk memberikan sambutan kepada semua undangan yang hadir pada acara ini. Di awal sambutannya beliau mengucapkan terimakasih banyak kepada bapak Gubernur Jawa Timur,  Bapak Soekarwo yang telah memberikan tugas kepada gus ipul untuk menghadiri acara Haul Pendiri di Pondok Pesantren Nurul Jadid.

“saya merasa terhormat sekali diminta mewakili Bapak Gubernur untuk menghadiri majelis haul, reuni dan pengajian bersama santri dengan tujuan mendapatkan rahmat dan ridho dari Allah, serta tuk dapatkan syafat dari Rosulullah SAW. Dengan harapan majelis ini menjadi majelis bertambahnya ilmu dan memastikan kita untuk menjadi rombongan para Kiai dan Habaib tak hanya di dunia namun juga di akhirat kelak.” Ujar beliau dalam sambutannya

Dalam sambutan beliau, beliau juga menyampaikan bahwa adanya kegiatan pengajian dan haul ini adalah untuk menjaga jalinan silaturahhim kita dengan para guru guru kita. Ini membuktikan bahwa kita masih dalam segaris se aqidah dan satu barisan dengan guru guru kita. Dan Berkumpulnya kita semua disini adalah sebagai wahana lebih lebih dalam menghadapi zaman sekarang.

Kesinambungan nasab dan ilmu merupakan sebuah hal yang menjadi sorotan di pesantren karena pada dasarnya beberapa guru memiliki nasab yang sama dan terhubung dari satu yang lain. Meskipun berbeda pesantren.

“Mudah mudahan kumpulnya kita disni masih terhubung dengan para ulama dan guru guru kita baik di dunia dan di akhirat nanti.” Ujar Gus Ipul, Wagub Jawa Timur.

Gus Ipul (3 dari kiri) bersama Kepala Pesantren, KH. Abd. Hamid Wahid (kiri) dan Pengasuh, KH. Moh. Zuhri Zaini (2 dari kiri) pada saat pelaksanaan Haul Pendiri PP. Nurul Jadid. (Foto : Zaky/Red)

Kesaksian Gus Ipul Tentang Alumni PP. Nurul Jadid

Dari hasil survey yang dilakukan oleh gus ipul ke beberapa Pondok Pesantren yang telah beliau kunjungi, sekitar 55% tujuan santri mondok di pesantren adalah untuk mendapatkan ilmu yang berkah dan ingin belajar dari guru di pondok pesantren. Ini merupakan sebuah hal yang sangat luarbiasa yang terjadi pada zaman sekarang ini.

Di zaman yang sudah mulai modern ini masih banyak orang orang yang beranggapan bahwa mondok itu untuk mencari ilmu yang barokah bukan mencari ijazah yang digunakan untuk mencari nafkah. Hal itu terbukti dengan kesaksian Gus Ipul yang mengatakan bahwa Pondok Pesantren itu adalah tempat dimana santri mendapatkan ilmu yang barokah dari para kiai dan tak lain untuk mencarti dan mendapatkan ridho Allah SWT.

Berbeda dengan sekolah yang ada diluar pesantren yang rata rata menginkan ijazah dan mempertimbangkan legalitas ijazahnya.

Banyaknya santri yang mondok adalah terpengaruh oleh alumni alumni dari Pondok tersebut. Dan alumni memiliki pengaruh yang besar terhadap banyak santri yang mondok. Pasalnya mereka (santri) yang  mondok terpengaruh oleh alumni Pondok Pesantren yang telah berkiprah di masyarakat dan telah menjadi bukti keberhasilan sebuah Pondok Pesantren dalam mendidik dan menghasilkan “orang” yang berkualitas.

“Saya menjadi saksi dari Alumni alumni Nurul Jadid tersebar diberbagai tempat dan umumnya telah berkiprah baik ditengah tengah masyarakat” ujar beliau dengan suara yang lantang dan tegas.

“Pondok Pesantren Nurul Jadid merupakan salah satu Pondok Pesantren yang cukup diperhitungkan tidak hanya di jawa timur, namun kancah nasional dan internasional” tambah beliau dalam sambutannya.

Gus Ipul bersamaHabib Abdullah bin Muhammad bin Ahmad Al Masyhur (Cicit dari Imam Abdullah bn ‘Alawi Al Haddad, Pengarang Ratibul Haddad)

Selain itu, beliau mengajak para undangan yang hadir untuk bernostalgia tentang Pondok Pesantren Nurul Jadid. beliau menyampaikan bahwa kita jangan melihat Pondok Pesantren Nurul Jadid yang seperti sekarang. Namun beliau mengajak para undangan untuk melihat sejarah bagaimana Pendiri dan Pengasuh pertama Pondok Pesantren Nurul Jadid merintis Pondok Pesantren Nurul Jadid yang penuh dengan perjuangan dan penderitaan.

“Kita jangan melihat Nurul Jadid yang sekarang saja, namun kita juga harus bisa melihat Nurul Jadid yang dulu. Bagaimana kondisi dan suasa Nurul Jadid yang dulu. Untuk menjadi Nurul Jadid yang sekarang tidak lah gampang, namun itu membutuhkan perjalanan yang panjang. Bertahap Pondok Pesantren Nurul Jadid akan berkembang” ujar beliau. (Q2/Red)

 

1 reply
  1. Santeriberdasi
    Santeriberdasi says:

    Terimakasih pada gud ipul yg telah rela menghadiri haul pendiri pondok pesanteren nurul jadid

    Balas

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *