Pos

Mahasiswa UNUJA Ajak Masyarakat Wangkal Manfaatkan Kain Perca

Mahasiswa UNUJA Ajak Masyarakat Wangkal Manfaatkan Kain Perca

nuruljadid.net – Mahasiswa Universitas Nurul Jadid (UNUJA) Paiton, Probolinggo adakan pelatihan ekonomi kreatif dalam bentuk pemanfaatan kain perca. Hasilnya berupa bros, keset, dan hias parsel yang bernilai jual.

Kegiatan ini, bekerjasama dengan ibu-ibu dari Program Keluarga Harapan (PKH). Selain itu, siswi Madrasah Aliyah Miftahul Jannah dan Miftahul Hasan turut dilibatkan. Pelaksaan kegiatan dilakukan dari tanggal 15-17 Agustus 2018. Dengan Pelatihan ekonomi kreatif tersebut, diharapkan mampu menumbuhkan skill dan menambah perekonomian masyarakat.

Bermula saat peserta KKN UNUJA melakukan observasi ke rumah bapak Arnawi, Kepala Dusun Krajan Desa Wangkal, Probolinggo. Beliau menjelaskan, mayoritas aktifitas masyarakat Dusun Wangkal yang mayoritas ialah berdagang, menjahit dan bertani.

Kemudian peserta KKN UNUJA mulai mengunjungi salah satu rumah penduduk yakni bapak Mail. “ saya menjahit sudah dari tahun 1983 sampai sekarang”, ujar beliau pada peserta KKN UNUJA. Dari pengalaman yang cukup mumpuni, akhirnya muncul inisiatif untuk bekerjasama dalam kegiatan pelatihan menjahit serta bagi hasil dalam rencana program kerja.

Setelah bincang-bincang bersama, banyak kesulitan dalam pelaksaan berupa modal dan peralatan yang tidak tersedia. Karna hal tersebut, peserta KKN UNUJA mulai memikirkan jalan lain. “ibu, sisa potongan kain ini dikemanakan bu?”. Tanya salah satu peserta dengan menunjuk sisa potongan kain yang tidak terpakai. “ya dibuang duk, dibakar.”

Dari sinilah, peserta KKN UNUJA menemukan inisiatif baru yakni mengolah sisa kain tersebut menjadi barang bernilai jual. Akhirnya dengan dukungan masyarakat, kegiatan tersebut dapat terlaksana dengan baik.

Penulis : Ulfa Nurul Jannah

Editor : Muhammad Nuris

K. Muhammad Alfayyadl pada saat memberi sambutan dalam acara Studium General LPBA (24/8/2018)

Muhammad Alfayyadl: Kedepan, Bahasa Asing di Pesantren Harus Menjadi Sarana Penggabdian Masyarakat dan Aktualisasi Diri

nuruljadid.net – Kegiatan studium general  Lembaga Pengembangan Bahasa Asing (LPBA) Pondok Pesantren Nurul Jadid, dengan tema “Bahasa dan Semangat Kepesantrenan” dan bertempat di Aula Universitas Nurul Jadid pada Jum’at (24/8),  disambut dengan girang oleh direktur LPBA, K. Muhammad Alfayyad.

Dalam acara tersebut, beliau memberikan kata sambutan, diantaranya tentang program – program LPBA  yang telah dilaksanakan dari masa awal jabatan tahun 2018.

Alhamdulillah, sejak kami (gus Fayyad sapaan akrab K. Muhammad Alfayyadl) diberi amanah untuk mengelola LPBA dari awal tahun 2018 dan efektif sejak bulan maret 2018, LPBA telah menyelenggarakan suatu pertemuan konferensi Bahasa asing yang merupakan majelis pengambilan keputusan tertinggi LPBA,”tutur beliau dengan ramah.

Dalam kesempatan itu, beliau juga menjelaskan hasil rapat konferensi LPBA yang nantinya akan direalisasikan di Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Insyaallah, dalam jangka waktu menengah dan Panjang LPBA ini tidak hanya akan mengurus kegiatan Bahasa asing asrama (LPBA) saja tapi juga mengurus seluruh kegiatan kebahasaan asing di Pondok Pesantren Nurul Jadid,”jelas beliau.

Selain itu, beliau juga menerangkan beberapa perubahan manajemen yang telah dilakukan; “yang pertama ialah diangkatnya 2 wakil direktur, yaitu wakil direktur LPBA putera dan wakil direktur LPBA puteri. Adapun yang kedua ialah membentuk tim Koordinator Program Inter-wilayah (KPI) yang bertugas mendampingi kegiatan kebahasaan asing di setiap wilayah di Pondok Pesantren Nurul Jadid,” tutur beliau.

Gus Fayyad juga mengimbuhkan bahwa target yang diharap kedepannya bagi siswa didik LPBA yaitu, yang pertama, pengembangan pada tingkat dasar, yang hal ini siswa didik harus menguasai grammer dan kaidah kebahasaan dengan baik; yang kedua, pengembangan tingkat lanjut, siswa didik mampu menjadikan bahasa asing sebagai sarana pengabdian pada masyarakat serta aktualisasi diri; yang ketiga, pembenahan kelembagaan.

Diakhir sambutannya, beliau menjelaskan perlunya menekankan perbedaan antara belajar bahasa asing di pondok pesantren khususnya Pondok Pesantren Nurul Jadid dengan belajar bahasa asing di luar pesantren.

“kalau di pesantren, bahasa Arab itu bukan hanya sekedar buat pamer, tapi digunakan untuk tafaqquh fi al-din (mendalami ilmu agama dan ilmu pengetahuan), begitu juga dengan bahasa Inggris, betapa sedikit orang yang memahami ajaran agama Islam dengan bahasa Inggris bahkan mendakwahkan agama Islam,”pungkas beliau.

Penulis : ahmad

Editor : Muhammad Nuris

Kuatkan jiwa kebahasaan dan kepesantrenan dengan studium general

Stadium General Kuatkan Jiwa Kebahasaan dan Kepesantrenan

nuruljadid.net – Lembaga Pendidikan Bahasa Asing (LPBA) mengadakan acara Stadium General dengan tema “Bahasa dan Semangat Kepesantrenan” yang dihadiri langsung oleh Direktur LPBA, K. Muhammad Alfayyad.

Acara tersebut, bertempat di Aula Universitas Nurul Jadid, turut  hadir Kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH. Abdul Hamid Wahid, segenap pengurus, alumni dan Peserta didik LPBA putera maupun puteri.

dengan diadakannya acara Stadium General ini, seluruh santri dapat berkretivitas dan lebih-lebih dalam pengembangan dalam berbahasa asing.

KH. Abdul Hamid Wahid, mewarnai kegiatan tersebut dengan sambutan, beliau menyampaikan bahwa Pondok Pesantren Nurul Jadid mempunyai suatu kekhasan tersendiri, selain berlandaskan Panca Kesadaran Santri dan Trilogi Santri, sebagai acuan santri di Pondok Pesantren Nurul Jadid.

“Kekhasan lain yang kita harap kepada LPBA ialah kemampuan  dasar berbahasa asing, baik Bahasa inggris maupun arab,”ungkap beliau. Jum’at (24/8/2018).

Selain itu, beliau juga menyampaikan,  kedepannya PP. Nurul Jadid, tidak hanya sekedar Tarbiyah Watta’lim tapi ada  fungsi lainnya, seperti pengembangan bahasa dalam menumbuh kembangkan santri dalam kreativitas.

“Seperti ke Masyarakatan, Pengkaderan dan Dakwah,” imbuh beliau.

Ditempat yang sama, Direktur Lembaga Pengembangan Bahasa Asing (LPBA), K. Muhammad Alfayyad, turut menyampaikan sambutan, menurut beliau sejak diangkat menjadi direktur LPBA pada tahun 2018 ada beberapa perubahan manajemen.

“yang pertama ialah diangkatnya 2 wakil direktur   LPBA  Putera dan Puteri sedangkan berikutnya   ialah membentuk tim bernama KPI (Koordinator Program Inter-wilayah) yang bertugas mendampingi kegiatan kebahasaan asing disetiap wilayah di PP .Nurul Jadid,”

Diakhir acara dilanjutkan dengan penobatan bintang kelas dan bintang pelajar yang kemudian ditutup dengan do’a oleh Ustadz Zainul Hasan.(ahmad)

20180823_kunjungan-kapolres-probolinggo

Kunjungan Kapolres Probolinggo Siap Bekerjasama untuk Masyarakat

nuruljadid.net – Kapolres Probolinggo berkunjung ke Pondok Pesantren Nurul Jadid, Kamis (23/08/2018). Kunjungan itu dilakukan dalam rangka meningkatkan kerjasama dengan pesantren. Kerjasama itu bukan kali pertama dilakukan oleh Kapolres.

Dalam kunjungannya, KH. Abd Hamid Wahid selaku Kepala Pesantren sekaligus rektor UNUJA, menyambut baik upaya yang dilakukan oleh Kapolres beserta rombongannya, “Kami merasa terhormat mendapat kunjungan dari Kapolres dan jajarannya. Semoga, ini menjadi hubungan yang terus baik,” dawuhnya saat memberikan sambutan menerima kunjungan di ruang pertemuan pesantren.

Bahwa adanya kerjasama itu untuk menciptakan ketertiban di masyarakat. Sehingga lingkungan menjadi damai dan tentram. Apa lagi, tidak akan lama lagi di Indonesia akan ada hajatan pesta demokrasi yaitu Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) pada tahun 2019.

Kiai Hamid berharap mulai saat ini Kapolres dan Pesantren bisa saling bahu membahu di dalam memberikan informasi dan pembinaan kepada masyarakat sampai mereka sadar terhadap pentingnya menjaga ketertiban pada saat menyongsong pesta demokrasi nanti.

Pembinaan itu bisa dimulai dengan cara melakukan penguatan kedisiplinan dan penanaman kesadaran kebangsaan kepada kader-kader bangsa. Seperti yang diterapkan oleh pesantren Nurul Jadid kepada santri melalui gerakan pramuka.

“Mereka digembleng dan dilatih disiplin. Jika sudah pada waktunya selanjutnya mereka akan di distribusikan kepada masyarakat,” kata Kiai Hamid menegaskan.

Sementara itu, Wakapolres, Kompol Ali Rahmat saat menyampaikan sambutan mewakili Kapolres Probolinggo mengatakan jajarannya akan terus komunikasi dengan pihak pesantren.

Pria kelahiran Blitar ini mengaku banyak hal yang harus dikomunikasikan dengan pihak pesantren untuk membentengi anak-anak muda dari serangan narkoba dan sejenisnya. Sebab barang haram ini sudah bergentayangan di mana-mana. Untuk itu keberadaannya harus diperangi sebelum merusak generasi bangsa.

“Kita saat ini bukan perang dengan penjajah tapi kita berperang dengan mental masyarakat,” pungkas Rahmat.

Kunjungan Kapolres Probolinggo di Nurul Jadid Probolinggo di akhiri dengan foto bareng dan serah terima cinderamata dari pihak pesantren dan Kapolres.

Penulis : Ahmad

Editor : Muhammad Nuris

Detik-detik peringatan HUT RI ke 73 di PP. Nurul Jadid

Detik-Detik Peringatan HUT RI ke 73 di PP. Nurul Jadid

Nuruljadid.net- Pondok Pesantren Nurul Jadid menggelar upacara peringatan detik-detik proklamasi dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-73 di halaman kampus Universitas Nurul Jadid (UNUJA) Paiton Probolinggo, Jum’at (17/8/2018).

Peserta upacara di ikuti oleh seluruh lembaga yang berada di bawah naungan Yayasan Nurul Jadid, Dalam upacara tersebut, turut hadir pula para undangan, tenaga pengajar ataupun karyawan hingga jajaran Kepala Sekolah, Dekanat, dan Rektorat UNUJA.

Pelaksanaan upacara ini di pimpin langsung oleh Suyudiyanto selaku Bati Komsos, dari anggota Koramil Paiton yang bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup).

Irup Suyudiyanto menjelaskan bahwa upacara bendera pada 17 agustus merupakan bentuk kecintaan terhadap tanah air. “Sebagai penerus bangsa, kita harus mengingat perjuangan para pahlawan yang telah berjuang merebut kemerdekaan,” katanya, saat diwawancarai oleh wartawan Sekolah Jurnalistik setelah upacara selesai.

Acara yang digawangi oleh Forum Komunikasi OSIS (FKO) di bawah pembinaan Biro Pendidikan Pondok Pesantren Nurul Jadid dan Panji Pelopor (Santri yang dipilih dan dilatih untuk menangani kegiatan-kegiatan keacaraan dan keprotokolan Pesantren) dibawah pembinaan Bagian Humas dan Protokoler Pondok Pesantren Nurul Jadid ini memuat tema “Kerja Kita Prestasi Bangsa, Karya Santri Prestasi Negeri”.

Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) yang terdiri dari 72 siswa tingkat SLTA di Nurul Jadid yang diseleksi dan dilatih oleh Anggota TNI dari Komando Rayon Militer (Koramil) Kecamatan Paiton Babun Sugianto Sersan Kepala (Serka) Bintara Pembina Desa (Babinsa) TNI AD.

Formasi Paskibra terdiri 17 Pengawal 8 Pasukan inti pembawa Bendera Merah putih di iringi 45 pasukan pengiring. Agung Gayu Mudianto siswa SMK Nurul Jadid bertindak sebagai pembaca proklamasi di iringi pelepasan kembang api secara serentak dari berbagai sudut di tempat acara.

Di lanjutkan dengan pengibaran bendera merah putih oleh Tim Paskibra perwakilan dari tiga sekolah, diantaranya Muhammad hanif Arya Jaya siswa MA Nurul Jadid ,serta didampingi  oleh muhammad ubaidillah siswa SMK Nurul Jadid serta Wildan firmansyah siswa MA Nurul Jadid.

Penutupan upacara pengibaran bendera di tutup dengan pembacaan doa oleh Mohammad Fadilul Hasan dari SMK Nurul Jadid. (Mohammad Sukron_SJ)

Sambut Hari Kemerdekaan, PP. Nurul Jadid gelar Penayangan Film Perjuangan

Nuruljadid.net- Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia yang ke-73, Pondok Pesantren (PP) Nurul Jadid  mengadakan penayangan film perjuangan berjudul SUKARNO, Rabu (16/08/2018) yang bertempat dilapangan Ayaman.   

Kepala bidang Humas dan Protokoler, PP. Nurul Jadid, Mahrus Syamwil menyampaikan, penayangan film SUKARNO tersebut, sebagai refleksi bagi para santri untuk mengingat jasa-jasa pejuang dalam merebut kemerdekaan.

“Tujuannya, agar santri mengenal dan memiliki semangat berjuang dan jiwa kepahlawanan sebagaimana semangat perjuangan yg sudah ditunjukkan oleh para pahlawan, ulama dan pejuang kemerdekaan,” tutur Kepala Bagian Humas dan Protokoler (HUMPRO) tersebut.

Tidak hanya itu, Mahrus Syamwil menambahkan, kegiatan itu dimaksudkan sebagai sarana Internalisasi salah satu poin kesadaran dalam Trilogi santri,

“Sebagai sarana internalisasi nilai-nilai kesadaran berbangsa dan bernegara (Al wa’yu al-Sya’bi wa al Hukumi) bagi santri,” Tambahnya.

Kegiatan Nobar yang dimulai dari pukul 08:00 WIB tersebut, diawali dengan menyanyikan lagu indonesia raya serentak oleh para santri dan berakhir pada pukul 10:45 WIB.

Salah satu panitia kegiatan penayangan film perjuangan, Hayim mengatakan, Kegiatan penayangan film perjuangan ini sudah menjadi tradisi di PP Nurul Jadid.

“hal ini sudah menjadi tradisi pondok pesantren Nurul jadid setiap menjelang Hari ulang tahun indonesia” ungakapnya saat ditemui SJ usai Nobar.

Dalam pelakasanaannya, Seluruh santri terlihat antusias dan merasa kagum dengan film tersebut. Ditandai dengan sorak-sorak dan juga tepuk tangan yang gemuruh diakhir cerita film tersebut.

(Mr. Han_Sj)

Penutupan OPBAR Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an 2018

Nurujadid.net- Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an (PPIQ) mengadakan acara penutupan Orientasi Peserta Baru (OPBAR) yang bertempat di Aula SMP Nurul Jadid Selasa (14/08/18).

Penutupan OPBAR tersebut di hadiri oleh seluruh peserta baru PPIQ, Asatidz dan Anggota Ittihadunnasyiin (Itnasy).

“Pertama kami ucapkan , mewakili seluruh pengurus Ahlan Wa Sahlan Bihudlurikum selamat datang di Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an. Semoga peserta yang baru bergabung adalah benar-benar orang pilihan yang memang memiliki cita-cita luhur,” Tutur Ustad Dimas Eko Cahyono, Pengurus Pusat pendidikan Ilmu Al-Qur’an.

“Tujuan diadakannya acara ini adalah tak lain supaya semua (peserta baru) yang hadir pada saat ini bisa mengenal lebih dekat dengan lembaga Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an.” Imbuh Santri Asal Bondowoso Tersebut.

Acara tersebut menghadirkan Ustadz Muhammad kholil sebagai pembicara.

“(Asrama) unggulan di PP Nurul Jadid yang saya ketahui ada 3, PPIQ, MAK dan LPBA. Ini adalah Icon-nya Nurul Jadid, Karena ketiga lembaga itulah yang selalu mengharumkan nama baik Pondok Pesantren Nurul Jadid.” Tutur Alumni PPIQ tersebut diiringi tepuk tangan hadirin.

Beliau mengingatkan bahwa tujuan mondok dari rumah adalah untuk mencari ilmu. Tak jarang pembahasan beliau menyinggung tentang kedua orang tua. Hal ini membuat sebagian peserta yang hadir pada malam itu terisak-isak meneteskan air mata.

Dalam acara tersebut juga diumumkan beberapa nama yang dinobatkan sebagai peserta terbaik OPBAR PPIQ 2018. Mereka adalah Muhammad Buqron Andre S sebagai Peserta Terbaik Putra, Aisyatul Munawwaroh sebagai Peserta Terbaik Putri dan Gunawan sebagai Peserta Teraktif.

Rayakan HUT RI Ke-73, PP Nurul Jadid Gelar Lomba Baca Puisi

Nuruljadid.net- Dengan niatan menyemarakkan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke 73 Pondok Pesantren Nurul Jadid (PPNJ) yang dibantu oleh Peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Nurul Jadid (UNUJA) 2018 dengan mengadakan beberapa macam perlombaan seperti baca Puisi dan Orasi kemerdekaan pada, Senin malam (13/08/18) .

Dalam memperingati HUT RI ke 73 tahun Peserta kkn mengadakan Lomba yang diikuti oleh seluruh santri putra dari masing-masing wilayah di PPNJ. Setiap wilayah wajib dengan mendelegasikan maksimal dua santri dari setiap katagori lomba.

Kegiatan yang bertempat di halaman SMP Nurul  Jadid ini telah dihadiri oleh 28 peserta dan juga pendukung dari berbagai asrama.

“Lomba ini lebih damai daripada sebelum-sebelumnya, tak ada cacian yang menurunkan semangat peserta lain, mereka lebih fokus memberi semangat jagoannya sendiri,” ucap Hanafi selaku Koordinator lomba tersebut.

Tidak hanya itu, Pria kelahiran Kota Tape Bondowoso ini menilai semangat santri menyambut HUT RI ke-73 sangat menggelora. Hal itu terbuktikan dari gairah mereka saat sedang mengikuti lomba.

“Bahkan ada yang sampai memakai pakaian ala tentara, sakera sebagai pendekar dan bahkan sampai ada adegan mengibarkan bendera di atas panggung,” tambahnya kepada NurulJadid.net.

Hanafi juga berharap agar santri bisa berada di garda terdepan dalam membela NKRI ini. Mengingat pejuang kemerdekaan Indonesia juga melibatkan Kiai, Santri dan Pesantren. (Umarul Faruq)

Menjelang HUT RI ke 73, Paskibraka NJ dilatih Mental dan Fisik

Nuruljadid.net – Menjelang perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 73 Republik Indonesia, Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo, terus melakukan latihan rutin pagi dan sore di halaman kampus Universitas Nurul Jadid (UNUJA), Senin (13/08/18).

Paskibraka merupakan wujud bela negara, sehingga dapat menumbuh kembangkan semangat dan jiwa Nasionalisme santri.

Anggota Paskibraka adalah siswa siswi tingkat SLTA yang memiliki bakat dan kemauan serta lolos seleksi sebagai tim pengebar bendera.

Proses seleksi dan Latihan Paskibra dilakukan dan dibina langsung oleh Babun Sugianto Sersan Kepala (Serka) Bintara Pembina Desa (Babinsa) TNI AD yang berada di bawah naungan Komando Rayon Militer (Koramil), bagian dari Komando Distrik Militer (Kodim) dan Komando Resort Militer (Korem), yang menginduk pada Komando Daerah Militer (Kodam).

Serka Babun mengatakan, latihan ini sudah berlangsung empat hari, tapi masih banyak kekurangan khususnya yang di putra.

“Putra agak berkurang dibanding dengan yang putri. Karena sering gonta ganti orangnya. Sudah dilatih, ganti lagi orangnya. Beda dengan yang putri, latihan dua hari sudah lumayan,” kata Babun, saat ditemui di lapangan.

Selain mengajari baris berbaris, beliau juga mempersiapkan mental dan fisik mereka agar siap secara totalitas nantinya.

“Pelatihan yang mereka jalani setiap hari, sudah terlihat banyak perubahan setelah mengikuti pelatihan ini. Para Paskibra terlihat lebih disiplin lagi, ” tambah Babun.

Selain itu, Babun juga berharap dalam kegiatan peringatan kemerdekaan bukan hanya dari tingkat SLTA. Tapi dari kalangan mahasiswa (Pramuka) juga ikut mendampingi mereka latihan.

“Mereka butuh pendampingan dari seniornya maupun Pembina Pramuka NJ. Tapi begitu ada paskibraka, ada peringatan yang kita rayakan mereka tidak ada. Jadi saya berharap mereka ikut andil, duduk bersama sekaligus mendampingi adik-adiknya latihan,” harapnya.

Aksi Solidaritas BEM UNUJA untuk Korban Gempa Lombok

Nuruljadid.net- Bencana gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat akhir-akhir ini menyita perhatian publik. Bagaimana tidak, setidaknya sampai hari ini korban meninggal bertambah menjadi 387 orang.

“Diperkirakan jumlah korban meninggal akan terus bertambah karena masih ada korban yang diduga tertimbun longsor dan bangunan roboh,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo, Sabtu (11/8/2018), seperti dikutip Antara.

Lebih dari pada itu, untuk korban luka-luka tercatat 13.688 orang. Sedangkan masyarakat yang telah dievakuasi tercatat 387.067 jiwa di ribuan titik pengungsian yang tersebar di beberapa kota terdekat.

Sutopo melanjutkan, kerugian akibat gempa bumi diperkirakan mencapai Rp 2 triliun. Angka tersebut sebagian besar dihitung dari kerusakan bangunan akibat gempa. Meliputi sektor permukiman, infrastruktur, ekonomi produktif, sosial budaya dan lintas sektor.

Kejadian tersebut memantik aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)  Universitas Nurul Jadid (UNUJA) untuk melakukan aksi solidaritas peduli sesama, Sabtu (11/8/2018).

Aksi solidaritas ini diawali dengan istigasah bersama di Pondok Mahasiswa (POMAS) UNUJA, dilanjutkan dengan penggalangan dana bagi korban gempa yang dilaksanakan di area kampus UNUJA.

Padhorrasit, selaku Ketua BEM UNUJA menjelaskan kegiatan ini digelar untuk meringankan penderitaan korban gempa. “Uluran tangan kita sangat dibutuhkan oleh korban gempa, maka tugas sebagai mahasiswa untuk menolong mereka,” katanya pada wartawan Sekolah Jurnalistik (SJ) UNUJA.

Belasungkawa juga disampaikan oleh Wakil Rektor (Warek) III bagian Kemahasiswaan UNUJA, M. Noer Fadli Hidayat. “Kita semua turut berduka atas gempa bumi yang menimpa Lombok. Semoga Allah memberi kesabaran bagi korban,” katanya saat ditemui wartawan SJ di ruang Warek III UNUJA.

Ia menambahkan bahwa aksi solidaritas yang digelar oleh Aliansi BEM UNUJA merupakan inisiasi yang perlu diapresiasi. “Membangun kesadaran mahasiswa untuk peduli kepada sesama perlu ditanamkan sejak dari sekarang, agar kelak jiwa kesadaran berjuang untuk kemaslahatan umat selalu melekat pada diri mahasiswa ,” tukasnya.

Pererat Silaturrahmi, PP Nurul Jadid Kukuhkan 18 FKS

Nuruljadid.net-Biro Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (BP2M), selenggarakan pengukuhan struktur kepengurusan forum komunikasi santri (FKS) di Aula Mini Universitas Nurul Jadid (UNUJA), Kamis (09/08/18). Hal ini dilakukan untuk mengoptimalkan kenerja pengurus FKS di Masing-masing daerah, sekaligus meningkatkan hubungan erat antar santri dan alumni di seluruh Indonesia.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh seluruh ketua FKS baik yang divisioner dan juga dimisioner beserta para pengurus-pengurus inti. Ada sebanyak 18 FKS yang dikukuhkan diantaranya Bali, Banyuwangi, Bawean, Besuki, Bondowoso, Gending, Jember, Kangean, Kraksaan, Lumajang, Melandingan Bungatan, Paiton, Probolinggo, Ra’as, Sapudi, Situbondo, Foksma (Forum Komunikasi Santri Madura : Bangkalan, Sumenep, Sampang, Pamekasan).

“Aktifnya FKS di seluruh daerah menjadi modal utama untuk meningkatkan hubungan antara santri dan alumni, dan ini merupakan suatu keuntungan bagi pondok, karena saat ini Pondok Pesantren Nurul Jadid gencar-gencarnya mempererat hubungan antar Alumni,” Terang Ahmad Fuadi, Wakil kepala biro Pengembangan Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Di akhir acara, Ketua ORSAD-ORDA(Organisasi Santri dan Organisasi Daerah), Bpk. Riyadlus Sholihin yang juga hadir pada malam itu mengungkapkan bahwa tujuan lain dari diselenggarakannya pengukuhan tersebut sebagai bukti bahwa FKS benar-benar berada dibawah binaan Biro Pengembangan.

“FKS ini mulanya tidak berada dibawah binaan Biro Pengembagan, namun seolah-olah berada dalam pengawasan biro pengembangan, intinya pintu Organisasi ini untuk masuk kepesatren harus melalui Biro pengembangan, khususnya seksi ORSAT-ORDA, oleh itu lahirlah acara pengukuhan struktur FKS ini sebagai pengakuan bahwa FKS benar-benar berada dibawah binaan Biro Pengembangan”. Tambahnya.

(Mr. Han_SJ & Ach. Yani_SJ)

Rangsang Generasi Muda Melalui Lomba Karya Tulis Ilmiyah

nuruljadid.net – Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro (HIMATRO) Universitas Nurul Jadid (UNUJA) adakan Lomba Karya Tulis Ilmiyah (LKTI) dengan Tema “Energi Baru dan Terbarukan untuk Percepatan Kesejahteraan Masyarakat Desa” Sabtu, (04/08/2018).

Kegiatan yang bertempat di Auditorium Teknik UNUJA, diikuti oleh Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) se – kabupaten Probolinggo. Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan dalam bidang tulis dan sastra serta semangat siswa dalam menjaga kesejahteraan dan perkembangan desa.

Bapak Moh. Furqon, selaku Dekan Fakultas Teknik (FT) sangat mengapresiasi serta memberikan dukungan penuh atas diselengarakannya kegiatan agar semua siswa juga dapat menumbuh kembangkan kreativitasnya bukan hanya di bidang kurikulum tapi juga dibidang kreativitas dalam karya tulis, sastra, cerpen yang dibungkus dengan LKTI tersebut “Apresiasi yang sangat besar kami ucapkan kepada semua peserta lomba yang turut serta mengikuti LKTI ini,” ungkapnya saat memberikan sambutannya.

Lanjut Furqon, panggilan akrabnya memaparkan tujuan lain dari kegiatan LKTI ini “Dalam rangka mengenalkan Universitas Nurul Jadid sekaligus Kegiatan-kegiatan yang ada di HIMATRO,” imbuhnya.

Demikian juga, Agustin Lukmanul Hakim selaku ketua HIMATRO menyampaikan bahwa kegiatan yang serupa dengan LKTI sudah menjadi rutinitas tahunan baik berupa lomba ataupun seminar “Kegiatan ini sudah menjadi rutinitas tahunan  HIMATRO,” ungkapnya.

Dihadiri oleh berbagai juri dalam kegiatan ini diantaranya, Tijaniyah dosen Fakultas Teknik, Bpk Ilham dari PJB, dan Ibu Erna dari BRI.

Penulis : Abd. Hannan_SJ

Editor : Muhammad Nuris

K.H. Abdul Hamid Wahid Gelar Tasyakkuran Karena Dua Hal Sekaligus

Nuruljadid.net-Kepala Pesantren PP Nurul Jadid K.H. Abdul Hamid Wahid mengadakan acara Tasyakkuran, Walimatus shafar wal Hajj, Hal ini dimaksudkan untuk putra sulung beliau, Gus Tomy Lutfan AM yang akan berangkat menunaikan ibadah haji pada hari Minggu (12/08/18).

Acara yang dimulai Ba’da Maghrib tersebut dihadiri oleh Pengasuh PP Nurul Jadid K.H Zuhri Zaini, Pengasuh PP Mambaul Ulum Paiton K.H. Shidiq Humaidi serta seluruh majlis keluarga PP Nurul Jadid, Rombongan keluarga dari PP Bahrul Ulum Jombang, Pengurus, Dosen serta Dewan guru PP Nurul Jadid.

“Kebetulan dan tanpa diduga-duga Ivan (Panggilan Gus Tomy Lutvan AM) memperoleh kesempatan undangan dari saudi melalui dubes yang kebetulan kemaren mengisi acara di UI (Universitas Indonesia)”. Ungkap K.H. abdul Hamid Wahid

Keberangkatan Gus Ivan memang dinilai sangat singkat, Melalui Proses yang hanya berjalan sekitar 2 Minggu dan melengkapi dokumen selama 2 hari, beliau beserta 19 orang lainnya (5 Dosen dan 15 Mahasiswa) akhirnya terpilih untuk berangkat melaksanakan rukun islam yang kelima tersebut.

“Alhamdulillah atas anugerah dan izin Allah, karena mungkin memang mendapat panggilan akhirnya termasuk yang mendapat kesempatan untuk berangkat. Tanpa antri dan mendapat fasilitas haji plus”. Imbuh Putra Alm. K.H. Abdul Wahid Zaini tersebut.

Dalam Sambutannya, K.H. Zuhri Zaini Berpesan kepada Gus ivan “Orang haji dan Umroh adalah tamu yang diundang oleh Allah, maka dia akan diampuni (Dosanya) oleh Allah dan puncaknya ampunan adalah surga dari Allah. Namun Begitu, tentu sebagai tamu Allah untuk Anugrah-anugrah itu akan diberikan kalau kita bisa menjaga Adab dan Tatakrama sebagai tamu Allah.” Tutur Putra ke-5 pendiri PP Nurul Jadid tersebut.

Gus Ivan akan menunaikan Ibadah Haji selama 20 hari. Diperkirakan akhir Agustus beliau beserta rombongan sudah tiba kembali di Tanah Air.

Selain karena keberangkatan Gus Ivan, Tasyakkuran itu digelar juga sebagai wujud rasa syukur karena Gus Ivan yang tercatat sebagai Mahasiswa Aktif Universitas Indonesia semester akhir tersebut telah dinyatakan lulus Tugas Akhir (TA) dan akan segera diwisuda dalam waktu dekat. (Hasyim As’ari SJ)

IPPNU : Bedah A’malul Yaum bersama Kiai Produktif

Nurul Jadid.net- Pimpinan Komisariat Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama’ (IPPNU) Pondok Pesantren Nurul Jadid mengadakan Kegiatan Bedah A’malul Yaum, Jum’at (03/08/18). Kegiatan yang bertempat di Aula UNUJA tersebut, diikuti oleh seluruh santri baru putri Pondok Pesantren Nurul Jadid. Hadir sebagai pemateri K.H. Romzi Al-amiri Mannan dan Ustadz Alif Hidayatullah sebagai Moderator.

“Tujuan Kita mengadakan Acara ini untuk supaya santri (Baru) Nurul Jadid bisa mengatahui Amalan-amalan yang terdapat pada A’malul yaum ini. Agar (mereka) dapat mengamalkan untuk dirinya sendiri serta masyarakat pada umumnya.” Tutur Ilmawati, Ketua panitia kegiatan tersebut.

Setelah biografi dari pemateri dipaparkan oleh muderator, Kiai yang memiliki lebih dari 70 lebih karya kitab dan buku itupun di persilahkan untuk mulai membedah.

“A’malul yaum berisi do’a-do’a yang baik, sebelum berdo’a ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, salah satunya adalah asupan makanan yang masuk ke perut kita, jika makanan baik (halal) yang kita konsumsi maka akan baik pula bagi do’a kita (cepat dikabulkan), begitupun sebaliknya.”

Sambil membetulkan tempat duduknya beliaupun melanjutkan “Berikutnya kita harus punya sambungan terhadap guru-guru kita, itulah yang dinamakan dengan Washilah Hal itu juga yang akan membuat do’a kita cepat diijabah (kabulkan).” Imbuh Pemangku Wilayah Al-Amiri (J) tersebut.

Acara yang dibuka pada jam 08.30 tersebut akan di lanjutkan dengan Pemutaran Film Dokumenter Nahdlatul Ulama’ setelah Jum’atan. “ Untuk memperkenalkan kepada peserta Apa itu NU, karena didalam dokumenter tersebut kita bisa tau pendiri NU siapa, tanggal berapa serta kita bisa tau tujuan didirikannya NU.” Ungkap Indana siswi kelas 3 SMANJ. (Hasyim As’ari SJ)

PPIQ Pastikan Separuh Peserta Tes Seleksi Tidak Lulus

Nuruljadid.net-Pusat Pendidikan Ilmu Al-qur’an (PPIQ) Pondok Pesantren Nurul Jadid melaksanakan tes seleksi Penerimaan Peserta Baru (PPB) pada hari Kamis (02/08/18). Tes seleksi ini bertujuan untuk memilah peserta yang akan mengisi sebanyak 31 slot kosong di asrama tersebut.

“Ditahsin (ada) 21 dan ditahfidz itu ada kuota kurang lebih 9 atau 10 orang” Ungkap Ustadz Abdurahman, Ketua Pelaksanaan PPB.

Tes seleksi tersebut memiliki beberapa macam tahapan. Pertama adalah tes tulis yang meliputi pelajaran Akhlaq, Fiqh, Tauhid, Tajwid dan tes kemampuan IQ. Kedua tes baca Al-qur’an dan ketiga adalah tes Interview. Untuk tes seleksi kedua dan ketiga akan dilaksanankan pada Hari Jum’at(03/08/18).

Sejak dibuka pada tanggal 17 Mei 2018, Tercatat ada 78 pendaftar. Hal ini senada dengan yang disampaikan oleh ustadz Abdurrahman “12 (mendaftar)Tahfidz sisanya sebanyak 66 orang adalah tahsin, maka otomatis nanti hanya separuh dari pendaftar yang akan kami terima untuk memperdalam (Ilmu) Al-Qur’an disini”

“Meskipun ada penurunan yang cukup signifikan dari tahun sebelumnya pada jumlah pendaftar (78 : 205) Namun hal ini dapat dimaklumi karena jika ditahun-tahun sebelumnya pendaftar PPIQ  didominasi oleh santri baru, maka tahun sekarang Santri baru harus masuk di Wilayah Sunan Gunung Jati (A) terlebih dahulu, Hal ini berdasarkan peraturan baru yang ditetapkan oleh pesantren.” Imbuh Santri kelahiran Situbondo tersebut.

Hasil tes seleksi akan diumumkan pada hari Selasa (07/08/18). (Hasyim As’ari SJ)