Pos

Siap Berkontribusi Setelah Menjadi Wisudawan Terbaik

Siap Berkontribusi Setelah Menjadi Wisudawan Terbaik

nuruljadid.net- Dalam rangkaian acara Pelantikan dan wisuda muta’allim Musala Raudlatul Qur’an Jum’at (06/4/2018). Penobatan wisudawan terbaik menjadi satu rangkaian yang cukup membuat suasana mushala dipenuhi rasa penasaran dari para Muta’allim pada malam itu.

Rasa penasaran para Muta’allim tersebut menjadi pupus ketika satu nama Maulana Syariful Umri dilontarkan oleh pembaca Surat Keputusan (SK)  oleh pembawa acara kegiatan.

Dia Maulana Syariful Umri biasa di sapa Syarif dinobatkan sebagai Wisudawan terbaik dari 11 Peserta yang dikukuhkan sebagai wisudawan muta’allim Qur’an. Senyum manis penuh dengan bahagia atas kerja kerasnya dalam belajar akhirnya menuai hasil yang memuaskan dan Wajah Ceria terpancar jelas menggambarkan rasa bahagianya malam itu.

Rasa terima kasih dia ucapkan kepada seluruh pembina yang selama ini telah membimbingnya belajar Al-Qur’an di Musala Raudlatul Qur’an hingga seperti saat ini. Dari tidak tau menjadi tau.

“Kepada Semua Wisudawan jangan lupa untuk berkontribusi kembali kepada Pondok Pesantren agar dapat membatu para pengurus dalam membina para santri, dan dapat menerapkan ilmu yang telah kita dapatkan selama menjadi Muta’allim.” Ungkapnya pada wartawan nuruljadid.net.

Harapan saya semoga Musala Raudlatul Qur’an bisa terus istiqomah melahirkan santri-santri pecinta Al-Qur’an dan menjadi labih baik lagi kedepannya,” tambahnya wisudawan terbaik.

selesai sambutannya diakhir dengan sesi foto bersama dengan para pembina dan seluruh peserta wisudawan lainnya.(red)

Komunitas Vespa Literasi Warnai Hari Nelayan dengan Wahana Edukasi

NurulJadid.net- Komunitas vespa literasi yang digagas oleh mahasiswa Universitas Nurul Jadid (UNUJA) yang mana juga ikut andil memeriahkan acara memperingati hari nelayan dan sedekah laut yang selengarakan oleh Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (PPM) Nurul Jadid bekerja bersama dengan masyarakat Dusun Karanganom.

Para mahasiswa yang sadar akan pentingnya pendidikan dengan nilai literasi tersebut, menyediakan lapak baca buku gratis. Hal ini mereka lakukan  bertujuan untuk meningkatkan minat membaca dikalangan masyarakat dan pemuda, khususnya anak-anak  pengunjung acara hari nelayan.

Selain menyediakan lapak baca buku gratis, Komunitas vespa literasi juga membuka wahana edukasi menggambar bagi anak-anak usia dini.

Hafid, ketua panitia kegiatan acara hari nelayan dan sedekah laut berterima kasih kepada komunitas vespa yang sudah berpastisipasi  memeriahkan acara hari nelayan.

“Saya berterima kasih banyak kepada komunitas tersebut. Hal ini, memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk belajar dan menyadari bahwa membaca buku adalah hal yang sangat penting”. Ungkapnya saat ditemui oleh Wartawan SJ.

Disamping itu, pengunjung juga sangat antusias dengan adanya lapak baca buku gratis tersebut. Banyak masyarakat, pemuda dan anak anak membaca dan belajar menggambar di lapak komunitas vespa.

ZH. Rizqiyansyah, salah satu mahasiswa UNUJA yang aktif di komunitas vespa literasi menyatakan banyak orang tua yang membawa anaknya untuk belajar mengambar dan mewarnai. (Heri Yadi/SJ)

Sumbang Menyumbang untuk Rayakan Hari Nelayan

NurulJadid.net- Jum’at (06/04/2018), masyarakat  Dusun Karanganom berkerjasama dengan Badan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (BPPM) Nurul Jadid, merayakan hari nelayan dan sedekah laut. Acara  yang bertempat di Pantai Grinting, Karanganyar, Paiton, Probolinggo tersebut, berjalan meriah dan lancar.

Peringatan hari nelayan ini merupakan kegiatan rutinitas yang digelar setiap tahun, sebagai rasa syukur atas hasil laut yang melimpah. pada tahun ini, penyelenggaraannya berbeda dari tahun sebelum-sebelumnya. Mulai dari segi konsep hingga pendanaan semua tertata dengan sangat matang mulai dari segi pra kegiatan hingga puncak kegiatan .

Acara tersebut dikemas sesuai dengan ajaran agama islam. Seperti, khotmil qu’ran, istighosah bersama dan  melakukan sedekah laut yang sangat meriah dengan dihari oleh pengasuh PP. Nurul Jadid, KH. Moh. Zuhri Zaini beserta kepala desa grinting, karanganyar dan seluruh para nelayan dan masyarakat sekitar desa grinting.

Dalam Perayaannya menghabiskan dana kurang lebih Rp. 20.000.000, berbanding terbalik dengan tahun sebelumnya yang mencapai hingga Rp. 70.000.000. Hal ini dikarenakan adanya sumbangsih dari Pondok Pesantren Nurul Jadid, Kepala Desa dan juragan kapal.

“Sumber dana untuk menyukseskan acara ini dari PP Nurul Jadid, Kepala Desa dan juragan kapal. Kapal besar sebesar Rp. 100.000 dan perahu cilik menyumbang Rp. 50.000, Papar ketua panitia, Hafidz. (Heri Yadi/SJ)

Meriahnya Lomba di Peringatan Hari Nelayan

NurulJadid.net – Peringatan hari nelayan yang diadakan oleh Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (PPM) Pondok Pesantren Nurul Jadid, dilaksanakan di pantai Grinting, Dusun Karanganom, Paiton, Pobolinggo. Kamis (5/4/2018).

Berbagai macam perlombaan seperti lomba pukul air, lomba lari karung, diselenggarakan untuk memperingati hari nelayan tersebut. suasana perlombaan sangat meriah dengan beragam peserta mulai dari tingkat kanak-kanak sampai ditingkat ibu-ibu juga ikut memeriahkan kegiatan lomba Diantaranya, lomba lari karung yang diikuti oleh 27 peserta khususnya untuk golongan laki-laki. Sedangkan untuk ibu-ibu ada Lomba Pukul Air yang diikuti 20 peserta.

Sorak-sorak penonton menggema mengobar semangat para peserta lomba, mereka menyemangati para kontestan lomba, saat berlari dengan mata tertutup untuk memukul air yang digantung oleh panitia.

Pelaksanaan lomba tersebut yang dimulai sejak pukul  08.00 WIB dan berhenti sejenak istirahat setelah dzuhur. Setelah adzan ashar perlombaan dilanjutkan.

Menurut Hafidz, ketua panitia, perlombaan lari karung dan pukul air mendapat respon positif dari masyarakat Karanganom. “Penduduk Karanganom sangat antusias untuk memeriahkan kegiatan peringatan hari nelayan yang di adakan oleh PPM.” Ujarnya.

Lomba yang diselengarakan berjalan dengan lancar serta tidak adanya hambatan yang berarti. Walaupun diadakan di tengah terik matahari, tidak mematahkan semangat para peserta dalam mengikuti perlombaan dan tetap semangat serta antusias yang sangat tinggi untuk mengikuti perlombaan serta memeriahkan peringatan hari nelayan.

Penulis : Jamhori, SJ

Ediotor : Muhammad Nuris

KH. Najiburrahman Wahid; Muhasabah Diri, Bekal Masa Depan

KH. Najiburrahman Wahid; Muhasabah Diri, Bekal Masa Depan

nuruljadid.net – Upaya untuk menjadi santri yang berakhlakul karimah serta siap untuk menghadapi tantangan masa depan, Biro Pendidikan Pondok Pesantren Nurul Jadid menghelat Pembukaan Orientasi Siswa Kelas Akhir (OSKAR) yang bertempat di Aula MA Nurul Jadid, Kamis, (05/4/2018).

Kegiatan tersebut bertujuan sebagai bekal awal bagi peserta didik kelas akhir tingkat SLTA untuk menghadapi masa depan mereka masing-masing. Acara tersebut dihadiri oleh Wakil Kepala Pesantren, KH. Najiburrrahman Wahid. M.Ag, Kepala Biro Pendidikan, KH. Mahfud Faqih beserta seluruh kepala sekolah dimasing-masing lembaga formal (SLTP dan SLTA) di PP. Nurul Jadid.

KH. Najiburrahman Wahid, dalam sambutannya menyampaikan, bermuhasabah diri untuk mencapai tujuan mondok yakni Niat Mengaji dan Membina Aklakul Karimah.

“Hendaknya santri sebelum lulus dari pesantren untuk selalu Bermuhasabah diri dengan mendekatkan diri kepada Allah dan sesama untuk mencapai tujuan pesantren, Niat mondok untuk mengaji dan Membina Akhlakuk Karimah,” dawuh beliau.

Beliau juga menyampaikan agar peserta didik kelas akhir mampu mempertimbangkan segala sesuatu yang akan dituju. Salah satunya adalah dengan mempertimbangkan aspek positif dan negatif jika melanjutkan studi ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi didalam ataupun diluar pesantren.

Diakhir sambutan, beliau berharap agar semua peserta didik kelas akhir mampu menjaga nama baik pesantren, lebih-lebih mengharumkan namanya. Lanjut, Beliau membaca Basmalah sebagai bentuk simbolis dibukanya kegiatan ini.(red)

OSKAR 2018, Bekal Masa Depan Demi Pribadi yang Mapan

OSKAR 2018, Bekal Masa Depan Demi Pribadi yang Mapan

nuruljadid.net- Tetap ditempat yang sama, Kepala Biro Pendidikan, KH. Mahfudz Faqih turut memeriahkan kegiatan Pembukaan Orientasi Kelas Akhir (OSKAR) yang diikuti oleh peserta didik kelas akhir tingkat SLTA dari tiga sekolah yakni, SMK Nurul Jadid, SMA Nurul Jadid dan MA Nurul Jadid dengan sambutan.

Beliau mengawali sambutannya dengan mengucapkan selamat kepada para siswa – siswa SMK Nurul Jadid yang telah berhasil menuntuskan semua ujian dan mendoakan para siswa – siswi SMA Nurul Jadid dan MA Nurul Jadid yang nantinya akan menghadapi UNBK.

“Saya doakan semoga adik – adik siswa – siswi MA Nurul Jadid dan SMA Nurul Jadid yang insya allah hari senin akan melaksanakan ujian nasional yang merupakan perjuangan akhir mereka selama tiga tahun mudah – mudahan diberi kemudahan oleh Allah dan juga diberi kelancaran yang pada akhirnya diberi kelulusan,” harap beliau, Kamis, (05/4/2018) di Aula MA Nurul Jadid.

“diadakannya oskar ini diantaranya adalah meneguhkan kembali komitmen kita sebagai santri dimana selama kita mondok di Pondok Pesantren Nurul Jadid ini kita sudah diajarkan dan dibiasakan dengan perilaku – perilaku terpuji dengan kebiasan – kebiasaan yang baik selama 24 jam penuh di pondok ini. Hal-hal tersebut diharapkan bisa mendidik dan menjadikan kalian menjadi pribadi yang baik,” dawuh Kepala Biro Pendidikan

Selain itu, beliau juga menjelaskan tentang jati diri seorang santri, “identitas seorang santri itu bukan hanya dipesantren, tapi tetap melekat sampai akhir hayatpun tetap santri. Oleh karena itu nilai – nilai dasar yang ditanamkan oleh pesantren melalui trilogi santri dan panca kesadaran santri itu agar dipegang teguh karena itu karakter dasar seorang santri khususnya santri PP. Nurul Jadid,” imbuh beliau.

Akhir sambutan, Kepala Biro Pendidikan menyampaikan harapannya didepan 1.200 peserta OSKAR.

“harapan kita mudah – mudahan acara ini mendapat ridho Allah SWT, sehingga apa yang kita terima dari kegiatan ini nantinya akan menjadi tambahan ilmu yang barokah bagi kita,” terang beliau.(red)

OSKAR Meneguhkan Komitmen Santri

Nuruljadid.net – Sekitar 3200 Santri memenuhi aula Pondok Pesantren Nurul Jadid malam ini (5/4/2018). Mereka meneguhkan diri sebagai santri  Dimanapun dan kapan pun, jiwa santri harus melekat, pada kegiatan kali ini dihadiri langsung oleh kepala Biro Pendidikan KH. Mahfudz Faqih, beserta Wakil Kepala Pesantren KH. Najiburrahman.

“Santri itu tidak hanya di pesantren, akan tetapi harus dipegang teguh sampai kapanpun”, dawuh Kepala Biro Pendidikan PP. Nurul Jadid Paiton Probolinggo, Dr. KH. Mahfudz Faqih pada acara pembukaan Orientasi Santri Kelas Akhir (OSKAR) tahun 2018.

Semua santri kelas akhir seluruh lembaga pendidikan tingkat SLTP dan SLTA Nurul Jadid mengikuti kegiatan rutin setiap tahun tersebut. Hadir dalam acara itu sekretaris pesantren, seluruh Kepala Sekolah dan Madrasah serta para pengurus pesantren Nurul Jadid.

Tujuan OSKAR ialah untuk meneguhkan kembali komitmen sebagai santri. “Selama beberapa tahun ini kita dibiasakan berprilaku baik, diharapkan agar prilaku baik ini menjadikan kita sebagai manusia yang berkepribadian baik.” tutur Kyai Mahfudz.

Kyai Mahfudz juga memberikan ucapan selamat kepada seluruh peserta OSKAR dan berharap agar seluruh siswa kelas akhir diberi kelancaran dan kelulusan dalam Ujian Akhir.

Para santri berikrar kembali menirukan pembacaan ikrar Sekretaris Pesantren oleh Ustadz Faizin Syamweil. Hal itu sebagai bentuk komitmen menjaga nilai kesantrian saat sudah di luar nanti.

Penulis :Bachtiar Rizqy HM, SJ

Editor : Muhammad Nuris

Berkah di Balik Sedekah Laut

Nuruljadid.net – Siang tadi, Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (PPM) Pondok Pesantren Nurul Jadid bekerja sama dengan Pemerintah Desa Karanganyar mengadakan acara Hari Nelayan Nasional dan Sedekah Laut. Acara tersebut banyak membawa berkah, khususnya bagi warga Dusun Karangganom, Karangayar, Paiton, Probolinggo. Kamis (05/04/2018).

Acara berlangsung cukup meriah dengan berbagai perlombaan serta kegiatan bekerja sama dengan masyarakat Grinting. Selain warga desa setempat, banyak warga desa sekitar berdatangan menyaksikan acara tersebut, sehingga menjadi hiburan yang sangat menarik.

Acara sedekah laut inipun banyak membawa berkah bagi masyarakat, khususnya masyarakat Gerinting yang berprofesi sebagai pedagang.

Seperti yang dirasakan Ibu Sumi, pedagang kaki lima asal Dusun Karanganom yang kesehariannya bekerja sebagai pedangan. Biasanya beliau hanya mendapatkan keuntungan Rp 40.000 perhari, dengan adanya acara tersebut pendapatan beliau meningkat menjadi Rp 100.000 perhari.

Harapan warga acara ini bisa dilaksanakan rutin setiap tahun. “Acara sedekah laut ini diharapkan bisa di laksanakan secara rutin setiap tahun supaya lebih mempererat persaudaraan dan kerjasama antar masyarakat”. Tutur Buk Sumi sambil tersenyum bahagia. (Rofiq Jr_SJ)

Mahasiswa IQT Adakan Kegiatan Progres Berwajah Baru

Nurul Jadid.net- Himpunan Mahasiswa Program Studi (Himmaprodi) Ilmu Qur’an Tafsir (IQT) Universitas Nurul Jadid menggelar kegiatan khotmil Qur’an, yang bertempat di mushalla Unuja. Kamis (05/04/2018).

Acara tersebut yang dihadiri oleh Ketua Program Studi (Kaprodi) Ahmad Fawaid serta seluruh mahasiswa-Mahasiswi IQT. Acara yang dimulai sejak pukul 09.00 WIB hingga menjelang sholat dzuhur.

Hal tersebut sebenarnya untuk menyeimbangkan diskusi ilmiah mahasiwa dengan keagamaan di lingkungan kampus. Dalam sambutannya, Ahmad Fawaid menyatakan Mahasiswa sudah terbiasa dengan jagongan, diskusi dan penelitian ilmiah.  “Lah, dalam acara ini ada penyeimbangan, yakni diskusi ilmiah dan nilai-nilai rohani, inilah yang menarik dalam kegiatan ini”. Ungkapnya ketua studi.

Selain itu, tujuannya sebagai penutup kegiatan selama satu bulan yang hanya diisi dengan diskusi. “akal ditutup dengan hati. Karena kalau orang hanya baca filsafat saja tanpa diimbangi dengan  ilmu-ilmu yang mendinginkan hati maka tidak akan menemukan ketentraman” tambah Ach. Fawaid dalam sambutannya.

Hal senada juga disampaikan oleh Ghufron, ketua Himmaprodi IQT bahwa kegiatan khotmil Qur`an yang di selenggarakan diruang publik ini, disamping untuk mengisi kegiatan rutin yang biasanya diisi oleh Habib Ali juga untuk bentuk syukur.

“Biasanya untuk hari ini kegiatannya diisi oleh Habib Ali, namun berhubung beliau ada kepentingan yang tidak bisa di wakili mahasiswa, maka kami menggantinya dengan kegiatan khotmil Qur`an.” Kata Ghufron saat ditemui Reporter SJ, usai kegiatan tersebut.

Untuk itu, Himmaprodi IQT diberi tugas oleh pihak kampus untuk mengadakan lomba tingkat fakultas, yakni lomba Al Qur`an semisal membaca, menafsirkan dengan bahasa madura, menghafal, dan MSQ.

“itu semua sebagai bahan untuk mengupgred kapasitas mahasiswa dalam bidang Al-Qur`an, pihak kampus memberikan mandat terhadap Himmaprodi IQT untuk mengadakan Lomba yang berkenaan dengan AL-Qur`an ” ujar Ach. Fawaid.

Penulis : Abdul Hanan/SJ

Editor : Muhammad Nuris

Tingkatkan Kinerja Wali Asuh, Biro Pendidikan PP Nurul Jadid Adakan Pelatihan Wali Asuh

Nuruljadid.net – Demi meningkatkan karakter dan kinerja wali asuh. Setiap tahun Biro Pendidikan melalui Devisi Bimbingan Konseling Pengurus Pusat Putri Pondok Pesantren Nurul Jadid (PPNJ) mengadakan pelatihan Wali Asuh.

Kemarin (04/04/2018), pelatihan Wali Asuh diadakan di wilayah Az-zainiyah, bertempat di Aula MTs Nurul Jadid putera. Kegiatan pelatihan wali asuh berlangsung selama tiga hari sejak tanggal 04 sampai 06 April 2018 mendatang, mulai pukul 09.00 wib – 16.00 wib.

Peserta pelatihan Wali Asuh berasal dari setiap daerah yang terdiri dari kepala daerah, Bimbingan Konseling daerah, dan seluruh Wali Asuh daerah. Peserta yang mengikuti pelatihan Wali Asuh berjumlah 150 orang. Tujuan dilaksanakan kegiatan ini untuk membentuk karakter dan kinerja yang baik dari wali asuh.

Pelatihan tersebut, memiliki susunan acara yang padat dan runtut. Peserta pelatihan wali asuh wajib mengikuti semua runtututan acara sejak awal hingga akhir. Sebelumnya, dalam pelatihan ini telah disepakati adanya aturan dalam pelatihan wali asuh untuk mendisiplinkan acara tersebut.

Aturan yang digunakan jika para peserta ramai, penyaji akan mengangkat tangan dan tersenyum, peserta juga mengikutinya dan tersenyum. Ketika ada salah satu peserta masih ada yang tidak mengangkat tangannya, maka penyaji akan tetap mengangkat tangannya sampai semuanya diam. (Milatun Fadliyani_SJ)

Syi’arkan Agama Lewat Jalinan Silaturrahim Bahtsul Masail Wustho Se-Probolinggo

LBM Syi’arkan Agama Lewat Jalinan Silaturrahim Bahtsul Masail Wustho Se-Probolinggo

nuruljadid.net – dalam rangka memeriahkan dan menyambut Peringatan Haul dan Harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid. Lajnah Bahtsul Masail (LBM) bersama Ma’had Aly Nurul Jadid mengadakan kegiatan Bahtsul Masail Wustho se-Probolinggo, Selasa (3/4/18) di serambi Masjid Jami’.

Pengasuh Pondok KH. Muhammad Zuhri Zaini, Kepala Biro Kepesantrenan Gus Imdad Rabbani, Kepala BKOS KH. Makki Maimun Wafi, Gus Miftah,  jajaran Pengurus pesantren dan wilayah, serta Pentashih dan Perumus Turut menghadiri kegiatan pagi ini.

Selain diikuti oleh segenap santri dari perwakilan wilayah di Nurul Jadid,  Kegiatan Bahtsul Masail Wustho ini juga diramaikan oleh kalangan santri dari beberapa Pondok Pesantren yang ada di kabupaten Probolinggo.

Kegiatan Bahtsul Masail pagi ini dibuka dengan serangkaian susunan acara yang dipandu oleh pembawa acara. Acara pertama diawali dengan pembacaan Alfatihah oleh Pengasuh Pondok Pesantren yang sekaligus membuka acara Bahtsul Masail Wustho pagi ini. Disusul dengan pembacaan ayat suci Al-qur’an oleh Ahmad Hirzan Anwari. Acara ketiga yakni sambutan-sambutan. Dan acara terakhir ditutup dengan pembacaan doa oleh Kyai Makki Maimun Wafi.

Ketua Panitia, Fiki Firmansyah mengatakan bahwa tujuan dari diadakannya kegiatan Bahtsul Masail ini tidak lain adalah sebagai wadah silaturrahim antar santri pondok pesantren yang ada di kabupaten Probolinggo.

Tujuan tersebut kembali di sampaikan oleh Pengasuh Pondok Pesantren KH. Muhammad Zuhri Zaini dalam sambutannya. Dimana beliau menuturkan bahwa selain sebagai wadah silaturrahim, kegiatan Bahtsul Masail ini juga merupakan ajang untuk mensyiarkan agama Islam kepada umat pada umumnya, dan santri secara khusus.

“diadakan Bahtsul Masail agar santri biasa berfikir  tentang syari’at secara utuh dan matang. Karena melihat akhir-akhir ini sudah banyak bermunculan pemikiran-pemikiran bebas dan semaunya tentang agama. Sehingga tidak sedikit dari mereka yang mengotak atik dalil qur’an dan hadis berdasarkan kemauan mereka.” Tutur beliau.

Selain itu beliau juga berharap dengan adanya kegiatan seperti ini, apalagi ditempat terbuka yang bisa disaksikan para santri lain sehingga menjadi totontonan yang baik bagi mereka, ialah dapat memotivasi mereka agar lebih semangat dan giat lagi dalam mengkaji ilmu-ilmu agama.

“saya berharap mudah-mudahan kegiatan ini berjalan dengan lancar sampai selesai dengan menghasilkan sesuatu yang bisa diamalkan.” Harap beliau. (NakBali)

Wisuda Tahfidz STIFin PERDANA di Wilayah Mawwadah

NurulJadid.net- Rabu (29/03) Wilayah Mawaddah menyelenggarakan Tasyakkuran dan Wisuda Tahfidz STIFin perdana. Saat itu, orang tua para wisudawati hadir dan mengikuti acara dengan sangat khidmat.

Acara yang dihadiri oleh pendiri rumah Tahfdiz STIFin pusat Jakarta itu diadakan untuk para santri putri yang sudah menghafal 30 Juz al-Qur’an. Mereka yang menjadi wisudawati hanya fokus menghafal al-qur’an selama delapan bulan dan tidak terikat oleh kegiatan formal seperti sekolah dan diniyah.

Hal tersebut dilakukan untuk mempermudah agar santri STIFin lebih cepat mencapai target dalam menghafal. Setelah lulus dari STIFin keputusan dipasrahkan kepada santri masing-masing. “Mau melanjutkan pendidikan formal atau melanjutkan dilembaga al-Qur’an lainnya ya boleh saja”. Jelas Asiyatul Humairo salah satu wisudawati.

Mudir al-ma’had Mawaddah, KH. Maltuf Siraj berpesan kepada wisudawati “ Mengulang hafalan penting, dari semua jenis MK apa saja yang paling terpenting adalah mengulang hafalan.”(Ulfa Nurul Jannah/Sj)

sambutan K. Muhammad Imdad Robbani

Dengan 2 Modal Utama, Kuasai Banyak Bahasa

nuruljadid.net – Dewan Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, K. Muhammad Imdad Robbani turut hadir dalam kegiatan seminar yang diadakan oleh Lembaga Pendidikan Bahasa Asing di Aula MA Nurul Jadid.

Seminar yang bertemakan (“Ta’aruf Budaya & Bahasa Turki”) tersebut, beliau menyampaikan apresiasi kepada LPBA dan juga mendorong argumen Direktur LPBA, K. Muhammad Alfayyad untuk menjadikan Bahasa Inggris dan Arab menjadi bahasa yang wajib dikuasai oleh peserta didik.

“Kita berharap kedepannya LPBA ini semakin bertambah baik,  bertambah barokah dan juga kedepannya semoga Bahasa Arab dan Inggris ini menjadi materi wajib untuk siswa didik LPBA,”ungkap Beliau yang juga menjabat sebagai Kepala Biro Kepesantren PP. Nurul Jadid.

Dalam sambutannya, beliau juga mengungkapkan bahwa Bahasa Inggris dan Arab merupakan hal yang wajib diketahui terlebih dahulu sebelum menelaah bahasa asing lainnya contohnya seperti Bahasa Turki.

“paling tidak dalam jangka waktu ini kita bersikap serius dalam menggarap bahasa arab dan inggris. karena Bahasa Inggris dan Arab itu merupakan bahasa dasar untuk mengembangkan bahasa – bahasa selanjutnya,” tutur beliau, Jumat(30/03/2018).

Mengenai  Negara turki beliau menjelaskan bahwa masih ada tali persaudaraan antara Negara Turki dengan negara indonesia.

“Jadi, sebenarnya dalam seminar kali ini, kita mengenal budaya dan bahasa saudara kita sendiri yang tinggal di perbatasan benua eropa dan asia,” imbuh beliau dengan penuh gembira.

Selain itu, beliau merekomendasikan kepada LPBA untuk mengadakan seminar – seminar bahasa negara asing lainnya terutama kepada negara – negara islam.

“kedepannya kalau boleh usul bukan hanya bahasa turki mungkin contohnya seperti budaya dan bahasa persia  yang intinya itu mengenai budaya – budaya islam, baru setelah itu bisa dilanjutkan dengan bahasa – bahasa barat seperti bahasa yunani, jerman atau bahasa yang menjadi dasar dari budaya modern yang sedang kita alami ini,”harap beliau.

Diakhir sambutan, beliau memberikan sedikit motivasi kepada siswa LPBA dan peserta seminar

Apa yang kita lakukan ini barulah langkah awal dimana kita jika mau berjalan sebanyak seribu langkah maka kita harus melalui langkah awal terlebih dahulu. jadi tetap semangat dalam berproses serta tekun mengikuti  seminar – seminar seperti ini.(AHMAD)

Tasyakuran dan Wisuda 30 Juz RQ STIFIn Al Mawaddah

Rumah Qur’an STIFIn Al Mawaddah, Lahirkan Wisudawati Penghafal Qur’an

nuruljadid.net – Dalam rangka menumbuhkan semangat kuat untuk menghafal al-Qur’an serta menambah kuantitas penghafalnya, Wilayah Al-mawaddah Pondok Pesantren Nurul Jadid merintis Program Rumah Qur’an STIFIn 30 juz. Dan hari ini Kamis (29/3/2018) sebagai bentuk capaian dari programnya, Al Mawaddah menggelar wisuda pertama tahfidz Qur’an 30 juz di halaman wilayah Almawaddah.

Wisuda kali ini merupakan capaian awal dari hasil pembinaan yang dilakukan wilayah Al Mawaddah di program Rumah Qur’an STIFIn. Terdapat 28 wisudawati pertama. Mereka semua merupakan santriwati yang berasal dari berbagai daerah, bahkan lintas pulau.

Acara berlangsung tertib dengan dihadiri para dewan pengasuh, Wakil Kepala Pesantren Ibunda Ny. Hj. Hanunah Nafi’iyah, segenap wali santri tahfidzul qur’an, dan segenap tamu undangan.

Adapun acara wisuda siang ini terbungkus rapi dalam rangkaian acara ceremonial dengan  pembukaan yang dipandu oleh pembawa acara. Disusul Muthola’ah (mengulang hafalan) oleh semua peserta wisudawati pembacaan do’a khotmil Qur’an dibacakan langsung oleh Pemangku Wilayah Al Mawaddah, Ibunda Ny. Hj. Hamidah Wafie, membuat segenap undangan dan seluruh wisudawati meneteskan air mata.

Dilanjutkan dengan lantunan ayat suci al-Qur’an dengan tartil, sambutan-sambutan, prosesi wisudawati serta pengikraran, penobatan wisudawati terbaik, penampilan puisi dari salah satu peserta wisuda, kemudian diakhiri sambutan sekaligus tausyiah Pemangku wilayah Jalaluddin Ar-Rumi Dr. KH. Malthuf Siraj, M. Ag.

Ucapan trimakasih pertama kali disampaikan Ibunda Ny. Hj. Hamidah Wafie kepada Direktur Rumah Qur’an STIFIn Jakarta Ustad Abdul Rouf al-Hafidz dan juga Ustad Galuh selaku pembina Rumah Qur’an STIFIn cabang Almawaddah yang telah berkenan hadir menyaksikan prosesi wisuda.

Perlu dimaklumi bagi wali santri yang hadir pada kesempatan kali ini, “bahwa Al Mawaddah kini memiliki yayasan sosial yang bekerjasama dengan para ibu-ibu muslimat NU. Dari yayasan ini kita menampung dan menerima beberapa anak sebagai santri dengan kriteria tertentu. Dan Alhamdulillah hari ini ada salah satu dari mereka akan diwisuda sebagai penghafal al-Qur’an.” tutur beliau.

“menghafal Al-Qur’an sebenarnya bukan karena faktor keinginan diri atau kecerdasan. Melainkan karena hidayah dan petunjuk Allah-lah yang kemudian menggerakkan hati seseorang menjadi kuat untuk bertekad menghafal Al-Qur’an. sehingga ini patut kita syukuri bersama,” tambah beliau.

Harapan kami semoga anak-anak yang diwisuda hari ini tidak hanya sebatas hafal, tetapi juga bisa mengamalkan pesan-pesan al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari sehingga nantinya bisa bermanfaat bagi masyarakat. (NakBali)

Tingkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat, Klinik Az Zainiyah Gandeng Fatayat NU Kraksaan

Wujudkan GERMAS dengan Pola Hidup Sehat

nuruljadid.net – Sehat itu bukan hanya sehat jasmani dan rohani, namun sehat itu sebenarnya adalah suatu kesatuan antara sehat jasmani, rohani, sosial dan spiritual. Jika hanya sehat jasmani saja tetapi stres itu tidak bisa dibilang sehat. Apabila semuanya sudah terpenuhi, maka itu adalah sehat yang sempurna. Begitulah kata dr. Nina Kartika mengawali pembicaraannya sebelum berkata lebih jauh tentang GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat), Minggu, (25/03/2018) di Aula Mahrom Al Hasyimiyah.

“sehat itu keadaan yang sempurna baik fisik, mental maupun sosial, tidak hanya terbebas dari penyakit atau kelemahan/cacat,” cakap dr. Nina menjelasakan definisi sehat menurut WHO.

dr. Nina juga menyampaikan, gerakan sehat jasmani bisa dimulai dari masing-masing individu, kemudian keluarganya. Apabila masing-masing individu dan keluarga sudah bisa menjaga kesehatan jasmani, maka akan membentuk masyarakat yang sehat, masyarakat yang sehat akan membentuk negara yang sehat.

Terdapat 2 jenis penyakit yang harus diwaspadai bersama yaitu; Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular. Tercatat sejak abad ke 21 terjadi pola perubahan penyakit terkait dengan perilaku manusia.

“sejak 30 tahun terakhir, terjadi pergeseran penyakit. Di tahun 1990-an yang paling banyak adalah penyakit menular. Sedangkan sejak tahun 2010, penyebab terbesar kesakitan dan kematian itu sudah mulai bergeser yang disebabkan oleh Penyakit Tidak Menular” jelas dr. Nina.

Dalam peyampaiannya, dr. Nina Kartika juga memaparkan tentang persentase jenis penyakit yang dialami oleh masyarakat Indonesia pada abad ke 2001. Tercatat, terdapat 57% jenis penyakit tidak menular, 30% penyakit menular dan sisanya dialami akibat cidera.

Hal tersebut terjadi karena pertumbuhan ekonomi yang meningkat sehingga penyakit infeksi mulai menurun. Faktor risiko perilaku penyebab terjadinya PTM (Penyakit Tidak Menular) yang harus diperbaiki menurut sumber Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) tahun 2017 & 2013 adalah:

  1. Penduduk kurang aktifitas fisik.
  2. Penduduk >10th kurang buah dan sayur.
  3. Penduduk usia >15th (laki-laki) dan >10th (perempuan) merokok.
  4. Penduduk usia >10th minuman beralkohol.

Untuk menanggulangi dan mengurangi angka PTM, dr. Nina berbagi 7 bentuk kegiatan GERMAS, diantaranya:

  1. Melakukan aktifitas fisik.
  2. Mengkonsumsi sayur dan buah.
  3. Tidak merokok.
  4. Tidak mengkonsumsi alkohol.
  5. Memeriksa kesehatan secara rutin.
  6. Membersihkan lingkungan.
  7. Menggunakan jamban.

Untuk mewujudkan keluarga yang sehat, maka diperlukan batin yang sehat tentunya dengan membiasakan diri dengan pola hidup sehat. (Qz)