Pos

KH. Abdul Hamid Wahid

KH. Abdul Hamid Wahid; Hanya dengan Berkhidmah Kita bisa Membuat Hidup Kita Lega

nuruljadid.net – Penandatangan Nota Kesepahaman atau yang lebih dikenal dengan Memorendum of Understanding (MoU) antara Klinik Az Zaniyah dan Fatayat NU Kraksaan, Minggu, (25/03/2018) di Aula Mahrom Al Hasyimiyah tentang Peningkatan Kesehatan Masyarakat dan Kesehatan Spiritual Kerohanian dihadiri dan disaksikan oleh Kepala Pesantren Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo, KH. Abdul Hamid Wahid.

Selain itu, Kegiatan tersebut juga dikemas dengan acara Dialog Interaktif dengan tema “Merenda Cinta Kasih Membangun Rumah Tangga Bahagia, Sehat Lahir Batin”. Selain hadir sebagai saksi, Kiyai Hamid (sapaan akrab Kepala Pesantren) juga turut memberikan sambutan serta menyambut dengan positif atas terlaksanakannya kegiatan dimaksud.

“Kami sebagai pengurus pesantren menyambut dengan baik kegiatan ini dan kita berharap dapat berlanjut dalam kesempatan – kesempatan yang lain,” cakap Kiyai Hamid.

Diawal sambutan, beliau menyampaikan, memiliki kekuatan dalam membina generasi – generasi kita merupakan sebuah potensi. Apabila kita berjalan bagaimana memahami keluarga, maka energinya tidak hanya menyebar bagi dirinya saja tapi nantinya akan terpancar, meluas dan menular karena kebahagiaan, kesedihan, optimisme, pemahaman dan keilmuan itu menular.

“Kalau pengurus fatayat aktif dan konsen mengurusi masyarakat dengan semangat yang masih energik maka kita akan menyebarkan itu kepada masyarakat kita. Itu yang saya harap dari pertemuan kali ini. Kita menggagas pemahaman tentang apa arti rumah tangga bahagia sehat lahir dan batin dan apa lagi nanti bisa disebarkan dan menular dalam arti energi positif,” tambah beliau.

Sebelum beliau mengakhiri sambutan, Kyai Hamid menyampaikan, hanya dengan pengabdian (berhikmah) kepada masyarakat, bangsa, negara, agama dan kemanusiaan kita bisa membuat hidup kita lega. Walaupun kita hilang secara fisik tetapi jasa, nama dan aroma dari kita masih bisa dikenang dan pahalanya terus bisa mengalir sebagaimana yang disampaikan salah satu dari tiga yang bisa mengkekalkan hidup, mati tapi tetap menyambung amal jariyah. Jadi, aspek pemanfaatan dari ini sebagai tindak lanjut dari pemahaman kita sebagai pengurus dan kader tentu menjadi penting untuk membawa semangat dan energi ini kepada pengabdian kita didalam kehidupan kita sehari – hari.

Diakhir, dengan mengucapkan basmalah, beliau membuka kegiatan Dialog Interaktif yang dilaksankan oleh Klinik Az Zainiyah Bersama Fatayat NU Kraksaan dan berharap kegiatan ini bersamaan dengan Rahmat Allah SWT. (Qz)

Tingkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat, Klinik Az Zainiyah Gandeng Fatayat NU Kraksaan

Tingkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan, Klinik Az Zaniyah Menambah Pelayanan Preventif

nuruljadid.net – Direktur Klinik Az Zainiyah Nurul Jadid, Ny. Hj. Khodijatul Qdoriyah turut memberikan sambutan dalam kegiatan Dialog Interaktif, Minggu, (25/03/2018) di Aula Mahrom Al Hasyimiyah. Neng I’ah (sapaan akrab Direktur Klinik Az Zaniyah Nurul Jadid) mengawali sambutannya dengan menyampaikan beberapa bentuk pelayanan dan program yang telah dilakukan oleh Klinik Az Zaniyah selama 3 bulan dimasa kepemimpinannya.

Diantara program yang telah dilakukan adalah melayani BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatan bagi guru, dosen dan karyawan di lingkungan Pondok Pesantren Nurul Jadid yang jumlahnya mencapai 906 orang. Selain itu, Klinik juga melayani BPJS Kesehatan bagi 11.000 siswa/i dan mahasiswa/i di PP. Nurul Jadid.

“adanya Klinik Az Zainiyah yang kurang lebih selama 2 bulan kemarin sudah memiliki kamar rawat inap khusus putera dan puteri yang diresmikan langsung oleh Pengasuh PP. Nurul Jadid, KH. Moh. Zuhri Zaini,” ujar Neng I’ah

“kemudian kita juga telah membuka Poligi Gigi (jam pelayanan 09.00 WIB hingga maghrib), Poli Umum (24 Jam) dan Apotik (24 Jam),” tambah beliau.

Terus meningkatkan pelayanan terhadap kesehatan masyarakat, Senin, (01/04/2018) Klinik Az Zainiyah akan membuka pelayanan Poli Spesialis Obgyn (kandungan), Poli Spesialis Anak, Konsultasi Psikolog Putera dan Puteri, Medis Komplementer yang terdiri dari: Bekam, Akupuntur, Akupresure, dan Herbal.

Adanya penambahan pelayanan tersebut didasari oleh mindset yang telah tertera dalam hadist nabi tentang mempersiapkan 5 hal sebelum 5 hal yaitu:

  1. Sehatmu sebelum sakitmu
  2. Masa mudamu sebelum tuamu
  3. Kayamu sebelum miskinmu
  4. Masa senggangmu sebelum sibukmu
  5. Hidupmu sebelum matimu

Dalam mewujudkan pelayanan dan peduli akan kesehatan masyarakat terutama masyarakat PP. Nurul Jadid yang berasaskan mindset tersebut, Klinik Az Zaniyah terus melakukan pencegahan dan menigkatkan kepeduliannya dengan mengadakan kegiatan penyuluhan kesehatan tentang penyakit tertinggi santri berikut dengan definisi sekaligus cara pencegahannya kepada Poskestren (Pos Kesehatan Pesantren) dan UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) bekerjasama dengan Lembaga – lemabaga dibawah naungan Yayasan PP. Nurul Jadid.

Selain itu, dalam merealisasikan mindset promotif dan preventif, Klinik Az Zainiyah telah mencanangkan beberapa program kesehatan tentang mindset pola hidup sehat menjelang peringatan Hari Lahir (HARLAH) PP. Nurul Jadid yang ke 69.

mindset yang kita bangun adalah promotif dan preventif bukan hanya kuratif atau rehabilitasi. Kita lebih mengedepankan pola hidup sehat. Insya Allah menjelang Harlah, kita juga akan mengadakan penyuluhan kepada walisiswa TPQ, MI dan TK tentang penyuluhan pola hidup sehat dan bersih bagi anak-anak baik makanan dan seterusnya,” ujar Direktur Klinik Az Zaniyah.

Tak hanya itu, beberapa program lainnya adalah khitan masal, baksos, pemeriksaan gratis gigi, pembagian sembako untuk kaum dhuafa. (Qz)

Tingkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat, Klinik Az Zainiyah Gandeng Fatayat NU Kraksaan

Klinik Az Zainiyah Tingkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat

nuruljadid.net – Klinik Az Zainiyah, Lembaga kesehatan pesantren mendapatkan amanah dari pesantren untuk memperhatikan kesehatan santri, guru dan karyawan. Dalam menjalankan tugasnya, Klinik Az Zainiyah terus melakukan perubahan dan perkembangan agar mampu menjadi sebuah layanan kesehatan yang lebih peduli terhadap lingkungan, masyarakat, pasien dan client. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya kerjasama antara Klinik Az Zainiyah dengan Fatayat NU Kraksaan.

“Latar belakang kita menggandeng Fatayat NU Kraksaan adalah untuk menggalang kemitraan dalam hal potensi kemasyarakatan,” ujar Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah, Direktur Klinik Az Zainiyah dalam sambutannya, Minggu (25/03/2018).

Menuju ke sasaran tersebut, Direktur Klinik Az ZAiniyah menjelaskan bahwa yang akan dilakukan Klinik Az Zainiyah bersama Fatayat NU Kraksaan adalah melakukan penyuluhan kesehatan, motivasi kerohanian dan hal ke-kifayah-an.

“Kita gandeng Fatayat NU Kraksaan dalam hal program penyuluhan kesehatan. Karena setiap satu hingga dua bulan sekali Klinik Az Zainiyah rutin melakukan penyuluhan kesehatan ke Poskestren dan UKS tentang penyakit tertinggi yang dialami oleh santri. Dalam penyuluhan itu, kita biasanya menjelaskan tentang penyakit dan cara mencegahnya,” cakap Neng I’ah (sapaan akrab Direktur Klinik Az Zainiyah).

“sebagai salah satu organisasi kemasyarakatan yang peduli terhadap lingkungan dan secara sosial, Klinik Az Zainiyah menggandeng Fatayat NU Kraksaan dalam hal motivasi kerohanian. Bagaimana para pasien dapat diberikan suntikan motivasi untuk semangat sembuh. Tak hanya itu, kita juga menggandeng dalam hal kifyah,” tambah Neng I’ah.

Diharapkan, lanjut Neng I’ah, kita bisa menjadi pengganti orang tua mereka di rumah dengan memberikan pelayanan yang terbaik demi kebaikan mereka.

Pimpinan Fatayat NU Kraksaan, Ny. Hj. Lathifah Wafie juga turut merespon positif atas kerjasama ini.

“Semoga dengan kegiatan ini Fatayat NU Kraksaan tetap bisa berkiprah dan bisa menjadi Khoirunnas Anfa’uhum Linnas,” ujar Pimpinan Fatayat NU Kraksaan dalam sambutannya.

Penanda tanganan nota kesepahaman atau Memorendum of Understanding (MoU) dilakukan oleh pimpinan dari kedua belah pihak dengan disaksikan oleh Kepala Pesantren Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH. Abdul Hamid Wahid, dr. Nina Kartika (Klinik Az Zainiyah), S. Aisyah (Fatayat NU Kraksaan) dan Luluk Mudzakiroh (Fatayat NU Kraksaan).

Selain itu, acara ini juga dikemas dengan kegiatan Dialog Interaktif yang bertemakan “Merenda Cinta Kasih Membangun Rumah Tangga Bahagia, Sehat Lahir Batin”. (Qz)

Lomba Praktek Ibadah Warnai Harlah PP Nurul Jadid

Nurul Jadid.net- Dalam menyambut Haul dan Harlah ke 69, Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo, panitia mengadakan pelbagai macam perlombaan. Satu diantaranya adalah lomba praktek ibadah yang dilaksanakan di Mushalla Riyadus Shalihin, Kamis malam (22/03/2018).

Adapun praktek ibadah yang di lombakan meliputi shalat khauf, shalat istisqo, shalat Jumat, sholat tasbih, sholat ied dan sholat gerhana. Semua peserta khidmat mengikuti lomba itu. Hadir sebagai Juri Ustad Syaiful Bahri ( Wilayah J) dan Ustad Qusyairi (Wilayah J).

Lomba yang merupakan bagian dari devisi keagamaan tersebut, memiliki beberapa kriteria penilaian. Kriteria itu antara lain, praktek 50 %, materi 30% dan kesopanan 20%. Pesertanya umum dan maksimal berjumlah 8 orang.

Keluar sebagai juara I adalah Wilayah Al-Amiri (J). Zaid bin Tsabit (K) meraih juara II dan Wilayah MAK sebagai juara III. (Hasyim As’ari, SJ)

Lomba Mars dan Nasyid Acapela Meriahkan Harlah PP Nurul Jadid

Nuruljadid.net- Lomba Mars dan Nasyid Acapela meriahkan Hari lahir (Harlah) ke 69 Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo, Minggu (15/04/2018). Lomba itu berlangsung Kamis (22/03/2018), sekira pukul 19.30 WIB di Pendopo Raya Wilayah Az-Zainiyah.

Santri putri yang menyaksikan aksi para peserta lomba, kompak ikut bersorak. Ini tidak terlepas dari peran beberapa lembaga yang wajib mengirimkan delegasi dua kelompok. Setiap kolompok terdiri dari tujuh orang.

Sementara itu, ketentuan penilaian lomba terdri dari mars 30%, keselarasan lagu 25%, kreativitas 25% dan kekompakan 20%. Atas penilaian juri, Ustadzah Firoh dan Ustadzah Ro’fah, juara I dengan poin 197 dimenangkan oleh Filda, delegasi MANJ.

Sementara juara II dengan poin 194 diraih oleh Firda, delegasi SMANJ. Juara ke III dengan poin 192 diraih oleh Silva, delegasi MANJ. Sebelumnya telah diselenggarakan beberapa lomba seperti yel-yel, tartil, debat dan masih banyak lagi lomba lainnya yang rutin dilaksanakan setiap tahun. (Sofa, SJ)

Nuansa Berbeda di Pembukaan Bulan Lomba Haul dan Harlah ke 69

Nuansa Berbeda di Pembukaan Bulan Lomba Haul dan Harlah ke 69

nuruljadid.net – Sebagai rangkaian acara untuk memeriahkan Hari Lahir (HARLAH) Pondok Pesantren Nurul Jadid yang ke 69, Panitia Harlah PP. Nurul Jadid ke 69 mengadakan pembukaan Bulan Lomba pada hari Kamis, (22/02/2018) Di Depan Kantor Pusat Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Dengan nuansa berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, pembukaan bulan lomba kali ini diadakan secara serentak dengan dihadiri segenap santri putra dan putri.

Dihadiri pula oleh sekretaris pesantren bapak Faizin Syamwiel, M.Pd., ketua Badan Koordinasi Olahraga Santri (BKOS) KH. Maimun Wafi, serta segenap panitia dan pengurus wilayah.

Ketua Panitia Bulan Lomba Zainullah Aswi menyampaikan bahwa bulan lomba ini merupakan wadah penyalur bakat santri baik dalam bidang keagamaan, keilmuan dan keolahragaan.

“semoga seluruh santri dapat mengikuti perlombaan ini dengan menjunjung tinggi nilai-nilai sportifitas serta persiapan yang matang. Karna kunci terpenting adalah bukan terletak pada kemauan untuk menang. Melainkan kehendak untuk mempersiapkan kemenangan,” harapnya.

Sekretaris pesantren bapak Faizin Syamwiel, M.Pd. juga menyampaikan bahwa kegiatan bulan lomba ini merupakan suatu ajang untuk menunjang prestasi para santri baik dibidang akademik maupun non akademik. “bahkan kegiatan bulan lomba ini bisa dikatakan sebagai puncak seleksi prestasi santri. Sehingga diharapkan bisa terus meningkat pada tingkat yang lebih tinggi baik regional bahkan nasional.”

Ada tiga bidang yang dilombakan pada bulan lomba ini. Yakni bidang keilmuan, keagamaan, dan keolahragaan.

“lebih-lebih prestasi yang harus kita tingkatkan adalah prestasi dibidang keagamaan. Dapat menampakkan diri kembali ke permukaan untuk tampil dan unggul dalam prestasi keagamaan,” tambah beliau.

Haul dan harlah ke-69 ini merupakan umur yang cukup dewasa bagi pesantren. Dengan kedewasaan ini, diharapkan dapat menambah kedewasaan para pengurus, para pembina dan lebih-lebih para santri. “kedewasaan yang dibuktikan dengan kepatuhan dan ketaatan dalam mengikuti semua aturan pondok pesantren.” Tutur beliau.

Penulis : ahmad & NakBali

Editor : Muhammad Nuris

Penutupan Tashhih II PPIQ

Bersama PPIQ, Bermetode Lawas Lahirkan Santri Cerdas

nuruljadid.net – Masih dalam nuansa Penutupan Tashhih Season II PPIQ Pondok Pesantren Nurul Jadid. Tak melewatkan moment, beberapa harapan diungkapkan Ustadz Syaiful Rizal direktur pelaksana disela sambutannya.

Direktur Pelaksana PPIQ mengatakan bahwa dijaman sekarang sudah banyak metode yang dapat memudahkan para santri bahkan khalayak umum untuk menghafal Al – Qur’an. Namun, selama ini di PPIQ masih mempertahankan metode lawas. Metode inilah yang harus dipertahankan dan dikembangkan.

“meskipun metode tahfidz yang ada di PPIQ itu sederhana dan sudah lawas, tetap harus dilestarikan dan dikembangkan. Sehingga dari metode sederhana ini, akan melahirkan kembali generasi-generasi cerdas yang hafal dan faham Al-Qur’an,” Cakap Direktur Pelaksana PPIQ.

“Dari metode yang sudah ada, Kita pun harus tetap dan terus berbenah. Mengembangkan diri sehingga nantinya dapat turut serta bersaing di kancah era globalisasi yang semakin memanas. Metode yang kita milikipun nantinya dapat digunakan oleh lembaga-lemabaga lain yang ada di dalam maupun di luar pesantren,” tambah beliau.

Sambutan beliau tutup dengan satu harapan besar bahwa, “saya mencanangkan kembali adanya kegiatan wisuda sebagai ajang revitalisasi (penghidupan kembali) bagi PPIQ sendiri yang sudah lama vakum.”

Rangkaian kegiatan dimana para peserta didik diuji dihadapan ribuan santri lainnya dengan beberapa pertanyaan yang diajukan oleh penguji. Dari kegiatan ini kemudian kualitas peserta didik PPIQ akan lebih meningkat lagi.

Karena itu sudah saatnya PPIQ bangun dari tidur lelapnya. Berbenah, bangkit, dan mengembangkan diri,” Ucap beliau diakhir sambutan.

Penulis : QZ & NakBali

Editor : Muhammad Nuris

Penutupan Tashhih II PPIQ

PPIQ Adakan Penutupan Tashhih Season II

nuruljadid.net- Demi meningkatkan kualitas dan prestasi santri setelah menjalani proses pembelajaran di Pondok Pesantren, dipandang perlu mengadakan sebuah evaluasi dalam bentuk pelaksanaan ujian atau semacamnya. Baik secara tertulis maupun lisan. Hal ini semata-mata untuk mengetahui tolak ukur kemampuan santri dari ilmu yang telah dipelajari.

Proses itulah yang telah dilakukan oleh Lembaga Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an (PPIQ) Pondok Pesantren Nurul Jadid kepada segenap santri didiknya. Setelah proses ujian usai, Lembaga PPIQ mengadakan penutupan yang dikemas dalam acara ceremonial dengan menghadirkan direktur utama Bapak H. Rusdi Aziz, S.Ag, sebagai penceramah di AULA UNUJA Senin, (19/02/2018).

Acara penutupan berjalan lancar dan seksama dengan diikuti direktur pelaksana PPIQ ustadz Syaiful Rizal, dewan pengurus, dan segenap santri putra peserta didik PPIQ.

“tashhih ini selain sebagai ajang evaluasi bagi peserta didik, juga bagi pengurus dalam mengevaluasi perkembangan dan capaian proses pembelajaran yang telah dilakukan,” ujar direktur pelaksana PPIQ Bapak Syaiful Rizal dalam sambutannya.

Dorongan motivasipun tak terlewatkan dihaturkan dewan pengurus berupa apresiasi penghargaan berbentuk piagam dan piala yang diberikan kepada peserta didik berprestasi maupun teladan.

“Sehingga diharapkan dengan adanya apresiasi penghargaan ini, peserta didik termotivasi untuk terus bersaing menjadi lebih baik dari yang terbaik,” tambah beliau.

Oleh karena itu, “saya berharap kepada para peserta yang telah dinobatkan sebagai juara dan teladan pada malam hari ini, tidak cepat merasa puas dan bangga diri. Melainkan harus tetap dipertahankan atau bahkan ditingkatkan. Hingga pada akhirnya tidak hanya dapat bersaing dengan santri berprestasi yang ada di dalam, melainkan juga santri berprestasi di luar.” Semangat beliau di tengah acara.

Penulis : NakBali

Editor : Muhammad Nuris

Launching 5 Program

Al-Mawaddah Launching 5 Program Unggulan

nuruljadid.net- Pengembangan demi pengembangan terus dilakukan oleh berbagai lembaga informal yang ada di Pondok Pesantren Nurul Jadid. Sebagai lembaga pendidikan yang berperan penting dalam peningkatan kualitas putra-putri bangsa dalam menyongsong masa depan yang berilmu dan berakhlaqul karimah.

Jum’at, (16/02/2018) wilayah Putri Almawaddah Pondok Pesantren Nurul Jadid melakukan terobosan terbaru melalui 5 program unggulan yang diresmikan langsung oleh Kepala Pesantren KH. Abdul Hamid Wahid, M.Ag. di Musholla Almawaddah.

Adapun 5 program tersebut adalah :

  1. Program Tahfidz Stifin
  2. Program Tahfidz Ekselensia
  3. Program Pelatihan Terjemah Qur’an(PPTQ)
  4. Program Intensif Kajian Kitab (PIKK)
  5. Program Pengembangan Bahasa Asing (PPBA)

Selain program unggulan diatas, wilayah Al Mawaddah juga memiliki program Umum yg harus dicapai oleh masing-masing program diantaranya :

  1. Character Building
  2. Leadership dan Management
  3. Pembiasaan bahasa asing (Arab-Inggris)
  4. Spiritual Class
  5. Relationship & Public Speaking
  6. Emotional Bounding
  7. Life Skill
  8. Outbound
  9. MEA (Mawaddah’s Education Award)

Tidak berhenti disitu saja, wilayah Al Mawaddah juga memberikan standart kompetensi umum kepada setiap program untuk dicapai oleh masing-masing santri.

  1. Santri mampu mengaplikasikan TRILOGI SANTRI (Melaksanakan Kewajiban Fardhu A’in, Mawas Diri dan Meninggalkan Perbuatan Dosa Besar Serta taat Kepada Allah dan berbuat baik pada sesama)
  2. Santri memiliki kesadaran Beragama, Berilmu, Berorganisasi, Berbangsa dan Bernegara serta kesadaran Bermasyarakat (PANCA KESADARAN SANTRI).
  3. Santri mampu berkomunikasi menggunakan bahasa Arab dan Inggris dalam kehidupan sehari-hari
  4. Santri memiliki mental yang kuat dan menjadi pemimpin yang berkarakter, Visioner, berwawasan luas dan siap menjadi Khodim Al Ummah
  5. Santri memiliki rasa percaya diri dan skill yang cukup dalam berkomunikasi di depan forum dan di tengah-tengah masyarakat.

Editor : Muhammad Nuris

Ngaji Sosmed

Pondok Pesantren Nurul Jadid Pelopori Media Centre Pesantren

nuruljadid.net – Ahad, (18/02/2018), Ratusan santri dari berbagai kalangan menggelar acara “Ngaji Medsos”, dengan tema “Santri Milenial, Cerdas Bermedia Sosial” , bertempat di Aula Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo.

Pesertanya adalah santri mahasiswa perwakilan sejumlah pesantren yang tergabung dalam Halaqoh BEM Pesantren Se Indonesia.

Narasumbernya antara lain Usmayadi, Ketua LTN PBNU Jakarta. Mohamad Sururi, redaktur TV9 Surabaya. Muhamad Yasir Arafat, CEO Ala Santri. Dan Mahfudz Sunarjie, jurnalis NET TV.

Gelaran acara untuk menangkal hoax ini dipandu moderator Jurnalis Kompastv, Arief Hidayat.

“Kegiatan ini bisa memberikan wawasan baru bagi mahasiswa dalam dunia medsos. Agar bisa berjejaring positif dan menjadi buzzer dalam penyebaran konten positif”, kata Nur Fadli Hidayat, wakil rektor III dalam sambutannya mewakili Rektor Universitas Nurul Jadid, KH. Abdul Hamid Wahid.

Fenomena banyaknya berita hoax gampang dan cepat beredar. Belum sempat melakukan klarifikasi satu isu, timbul isu lain. Inilah yang jadi alasan acara ini digelar.

Melihat kebutuhan tersebut, Nurul Jadid akan mengawali sistem media centre yang akan menjadi corong bagi pesantren. “Ini bisa menjadi pilot project atau percontohan bagi seluruh pesantren di Indonesia”, imbuh Fadli.

Dalam presentasinya, Usmayadi, Ketua LTN PBNU, menjelaskan perlunya pesantren membuat media centre. Strukturnya terdiri dari diagram cyber. Ada Steering Commitee, ada unit advokasi, dan unit pengkaderannya. “Dalam unit pengkaderan ini diperlukan training atau pelatihan khusus untuk membentuk unit rekrutasi peserta baru”, katanya.

“Ini perlu penguatan kontens, penguatan literasi dan penguatan pengetahuan. Sebagai penguatan media counter, agar bisa menyeimbangi berbagai isu yang sedang viral,” tambahnya.

Adapun kunci aktivitasnya antara lain pusat informasi. Pusat kontrol. Dan unit rekrutasi atau pengkaderan.

Lalu bagaimana mengelola isu? Ini harus ada penguatan tim. Tim yang handal akan mudah mengelola isu dan menyiapkan isu tandingan.

Bagaimana mengkanter berita hoax yang tengah viral. Harus ada upaya klarifikasi. Secara judul, berita hoax biasanya bombastis. Isinya hasutan. Foto editan. Sehingga perlu cross check dengan berita lainnya.

“Tool dakwah terkini adalah Medsos (Fb, Twt, IG, red). Maka perlu penguasaan frame media. Sebab kondisi saat ini telah masuk era perang semesta. Semua orang diajak untuk terlibat media sosial. Mengkonsumsi informasi media. Disinilah perlunya upaya klarifikasi terhadap informasi yang beredar itu,” pungkas Cak Usma, sapaan akrab Usmayadi.

(Mahrus)

LBM Putri dan Mahad Aly Nurul Jadid Warnai Forum Bahtsul Masail di PP Zainul Hasanain

Nuruljadid.net- Lajnah Bahtsul Masail Putri dan Mahad Aly Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton Probolinggo mendapat undangan bahtsul masail, Sabtu (17/02/2018) di Pondok Pesantren Zainul Hasanain, Pajarakan. Bahtsul Masail yang diadakan tiap tahun sekali itu, dihadiri oleh pondok pesantren se-Tapal Kuda.

Pondok Pesantren Nurul Jadid sendiri mendelegasikan 6 orang santri putri, 3 orang dari LBM Putri dan 3 orang lagi dari Mahad Aly. Dimulai pukul 09.00-04.00 Wib, seluruh peserta bahtsul masail antusias mengkaji persoalan yang di sodorkan panitia.

Namun, saking perdebatan di dalam forum cukup alot, ada persoalan di bahtsul masail itu dinyatakan mauquf (ditangguhkan). Seperti soal penggunaan Perusaan Daerah Air Minum (PDAM) yang tidak terurus sehingga beberapa orang membeli pompa sendiri dan menggunakan air dari PDAM.

Mahad Aly merupakan lembaga Formal yang ada dibawah yaysan pondok pesantren nurul jadid, Delegasi dari Pondok Pesantren Nurul Jadid turut mewarnai forum bahtsul masail itu dengan memberikan pendapat, masukan dan juga solusi. Meski demikian, diluar forum, peserta delegasi dari berbagai pesantren se-Tapal Kuda cukup akrab satu sama lain. Saling berbagi ilmu, bertukar cerita dan aktifitas lainnya menjadi media para santri itu untuk mempererat hubungan silaturahim.

Diakhir diskusi forum bahtsul masail, salah satu delegasi dari Pondok Pesantren Nurul Jadid didapuk untuk memberikan pesan dan kesan saat mengikuti acara tersebut.

Editor : Muhammad Nuris

Penjemputan Siswi Prakerin SMK Full Day Bustanul Ulum Bulugading Jember

Saatnya kembali Penjemputan Peserta Prakerin SMK Full Day Bustanul Ulum Jember

nuruljadid.net – Prakerin merupakan kegiatan yang menuntut siswa agar belajar disiplin tentunya dituntut agar dapat bekerja dengan menerapkan segala pengetahuan yang diberikan di sekolah dan pada hari ini (16/02/2018) SMK Full Day Bustanul Ulum mengakhiri kegiatan prakerinnya di Pondok Pesantren Nurul Jadid yang telah dilakukan selama 2 bulan sejak (15/12/2017).

Aula SMP Nurul Jadid menjadi tempat dari penutupan prakerin yang dipermak dalam ceremonial tersebut, Kepala Sekolah SMK Full Day Bustanul Ulum, Bapak Nurul Hidayat, mewarnai kegiatan tersebut  dengan sambutan. Dalam sambutannya ia menyampaikan rasa mujurnya atas diterimanya peserta prakerin yang berjumlah 38 siswi selama 2 bulan di PP. Nurul Jadid.

“kami berterima kasih kepada Pondok Pesantren Nurul Jadid dan juga kepada civitas akademiknya yang telah menerima siswi didik kami (peserta prakerin) dan kami mohon maaf mungkin para siswi kami melakukan kesan laku yang kurang baik,” tuturnya. Jum’at (16/02/2017) siang.

Selain itu, beliau juga mengasakan agar ilmu – ilmu yang telah tertangkap oleh para siswi SMK Full Day Bustanul Ulum selama prakerin dapat berfaedah.

Bapak Arofik Yusuf, selaku perwakilan dari HUMAS (Hubungan Masyarakat) PP. Nurul Jadid menyampaikan kepada para peserta prakerin untuk tidak lain mengambil ilmu yang elok – elok dan mengembangkannya pula.

“selama kalian ada disini selama 2 bulan misalnya ada baiknya itu tolong di lanjutkan dan itu semata – mata hanya dari allah swt,  sebaliknya ada kekurangan tolong tidak usah diambil, misalnya ada sesuatu yang menarik terus kemudian tidak pantas dimunculkan simpan di hati masing – masing selama di Pesantren Nurul Jadid tidak usah disebarkan dan jika misalnya ada baiknya silakan disebarkan kepada yang lain,”tutur ia dalam sambu

Diakhir sambutannya, Bapak Rofik (sapaan akrab Bapak Arofik Yusuf) beliau mengantarkan harapan dan menghaturkan rekomendasi kepada peserta prakerin untuk selalu giat mencari ilmu sampai tingkat yang lebih tinggi.

“Mudah – mudahan ananda – ananda semua (peserta prakerin) semoga menjadi orang yang berguna atas ilmu yang diperoleh dan yang saya minta tidak hanya berhenti sampai di SMK tapi teruskan hingga s1 sehingga kualitas dan  keberadaan kita dimasyarakat insya allah akan berada di derajat yang tinggi. (Nak Bali/Ahmad)

Penjemputan Siswi Prakerin SMK Full Day Bustanul Ulum Bulugading Jember

Peserta Prakerin Akhiri Masa di PP. Nurul Jadid, Berikut Harapan Pengurus Pesantren

nuruljadid.net – Beberapa harapan disampaikan oleh perwakilan dari pengurus pesantren Pondok Pesantren Nurul Jadid yang disampaikan oleh Bapak Arofik Yusuf, Kepala Sub Bagian Humas (Hubungan Masyarakat) dalam sambutannya pada acara penjemputan peserta prakerin SMK Bustanul Ulum Jember, Jum’at, (16/02/2018) di SMP Nurul Jadid.

Terimakasih beliau sampaikan diawal sambutan atas kepercayaan yang diberikan oleh SMK Bustanul Ulum kepada Pondok Pesantren Nurul Jadid untuk menerima peserta prakerin yang ketiga kalinya.

Permohonan maaf tidak lupa pula beliau sampaikan atas beberapa kekurangan yang disengaja maupun tidak kepada segenap dewan pengajar dan siswi SMK Bustanul Ulum.

“Kalau ada kelebihan yang didapatkan di pondok kami ini, ya monggo diambil dan diamalkan. Tapi kalau ada kekurangan, cukuplah kalian simpan,” ujar beliau.

“karena teori dan yang ada di lapangan itu berbeda, sehingga pastinya banyak hal-hal baru yang ditemukan. Baik ilmu pengetahuan secara teoritis ataupun ilmu sosial lainnya. Sehingga semua itu dapat dikembangkan kembali dalam kehidupan sehari-hari,” ucap beliau.

“Kami juga berharap, temuan yang didapatkan selama melaksanakan Prakerin di PP. Nurul Jadid, disimpan dan selalu diamalkan sehingga tidak hanya bermanfaat untuk diri sendiri, juga bermanfaat bagi orang lain,” tambah beliau.

Diakhir sambutannya, beliau berharap agar seluruh peserta Prakerin yang akan meninggalkan PP. Nurul Jadid untuk terus mencari ilmu ke jenjang yang lebih tinggi agar menjadi orang yang sukses.

“Semoga anak-anak semua, kelak menjadi anak-anak yang sukses! Jangan putus dan berhenti hari ini, karena perjuangan kalian masih Panjang. Harus terus belajar hingga ke perguruan tinggi,” ucap beliau dengan mimik wajah penuh harap. (NakBali/Qz)

Penjemputan Siswi Prakerin SMK Full Day Bustanul Ulum Bulugading Jember

Perpisahan Yang Tak Diinginkan

nuruljadid.net – Dimana ada pertemuan, pasti ada perpisahan. Kalimat inilah yang tepat diungkapkan pada acara Penjemputan Peserta Prakerin SMK Full Day Bustanul Ulum Jember di Pondok Pesantren Nurul Jadid, Jum’at (16/02/2018). Beberapa ucapan terimakasih disampaikan oleh Kepala Sekolah SMK Bustanul Ulum, Bapak Nurul Hidayat diawal sambutannya.

“Ada beberapa hal berbeda yang kami rasakan pada prakerin kali ini. Pertama, dari jumlah rombongan yang ikut datang menjemput berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Ini dikarenakan karena ada beberapa dewan guru yang putera-puterinya sedang menimba ilmu di Pondok Pesantren ini. Jadi sekalian menjemput peserta prakerin, juga menjenguk putera-puterinya,” tutur beliau.

Kedua, dari kesan yang disampaikan oleh segenap 38 prakerin di beberapa Lembaga Pondok Pesantren Nurul Jadid selama 2 bulan. Dimana kebanyakan dari mereka yang seharusnya senang karena prakerin selesai, tapi kali ini tidak. Mereka bahkan meminta tambahan waktu untuk tinggal lebih lama lagi di pondok pesantren ini,” tambah beliau dengan ekspresi bahagia.

Sambutan beliau tutup dengan ucapan banyak terimakasih kepada segenap keluarga dan pengurus Pondok Pesantren atas kesediaan telah menerima anak didiknya untuk menimba dan mengembangkan ilmu di pondok ini.

Harapan kami, “semoga anak didik yang hari ini selesai melaksanakan prakerin, bisa meneruskan pendidikannya ke jenjang perkuliyahan dengan menjadi santri plus mahasiswi di Pondok Pesantren Nurul Jadid,” ungkap beliau. (Nak Bali/Qz)

Hari Pers Nasional: Jurnalis Nurul Jadid Bentuk APNJ

Nurul Jadid.net-Memperingati Hari Pers Nasional, Jumat (9/02/2018), media PP Nurul Jadid, baik tingkat Sekolah Lanjut Menengah Pertama (SLTP), Sekolah Lanjut Menengah Akhir (SLTA), wilayah-wilayah yang ada di PP Nurul Jadid dan Lembaga Pers Mahasiswa UNUJA membentuk Aliansi Pers Nurul Jadid (APNJ).

Dimotori oleh LPM ALFIKR, 26 media PP Nurul Jadid yang hadir, mengadakan istighosah bersama di mushalla UNUJA sekaligus menyatakan akan berkomitmen membangun media yang menyebarkan informasi berimbang dan mengandung dakwah kebangsaan.

Setelah selesai istighosah, anggota APNJ melakukan tanda tangan sebagai bentuk komitmen menolak isu SARA dan hoax. Seusai itu semua anggota APNJ membaca pernyataan yakni  menjaga marwah jurnalistik, menolak berita-berita bohong dan isu SARA serta menebarkan dakwah kebangsaan melalui tulisan.

Pada peringatan Hari Pers Nasional HPN itu, Wakil Rektor III UNUJA, Fadli Hidayat turut hadir memberikan sekilas penjelasan pentingnya peran media ditengah banjir informasi dimedia sosial.

Usai membaca surat pernyataan, APNJ melakukan shering bersama terkait kendala-kendala yang dhadapi. Dalam shering itu, anggota APNJ berharap agar pondok pesantren Nurul Jadid memberikan dukungan berupa kartu identitas resmi APNJ yang diakui secara resmi. Ini untuk memudahkan kinerja jurnalis santri.

“Selama ini, kalau ada tugas menyelesaikan tulisan dan meliput di lingkungan pesantren, kami selalu kesulitan akses,” kata Hasan, redaksi koran Salsabila MAK. (Badrus)