Pos

20181028_Adakan-Rapat-Senat-Unuja-Sertai-pengukuhan-IKOMA-dan-Pengurus-Ikatan-Alumni-UNUJA

Adakan Rapat Senat Unuja Sertai Pengukuhan IKOMA dan Pengurus Ikatan Alumni UNUJA

nuruljadid.net – Universitas Nurul Jadid(UNUJA) yang berada dibawah naungan Pondok Pesantren Nurul Jadid mengadakan acara Rapat Terbuka Senat Unuja yang dihadiri Pengasuh PP. Nurul Jadid, KH. Zuhri Zaini dan Bapak Hanief Saha Ghafur, ketua PBNU bidang Pendidikan.
Acara tersebut dihadiri oleh wisudawan – wisudawati, seluruh dosen dan karyawan UNUJA dan Segenap Mahasiswa UNUJA, dan dibuka dengan pembacaan Lagu Indonesia Raya, HIMNE Nurul Jadid, Mars UNUJA oleh grup paduan suara Unuja dan tak luput pula permbacaan Surat Suci Al-qur’an oleh Ust. Supriyadi.
Selain itu, Unuja turut melantik Pengurus Ikatan Orang Tua Mahasiswa(IKOMA) yang diketuai oleh, Endro Suryanto, pengukuhan Pengurus Ikatan Alumni Unuja, Pengukuhan Mahasiswa baru tahun akademik 2018/2019 beserta Pembacaan Ikrar Mahasiswa oleh Soni Hakim dan Pembacaan Naskah Sumpah Pemuda oleh Fathorrasyid.Dalam Acara tersebut, KH. Abdul Hamid Wahid Rektor Unuja, mengatakan bahwa pada tahun 2018 ini,UNUJA mewisuda Mahasiswa – Mahasiswinya sebanyak 856 orang tingkat Diploma, Sarjana dan Magister pada Sabtu(27/10/2018).
“dari sejumlah 856 wisdawan dan wisudawati pada tahun ini(2018) terdiri dari 396 dari fakultas Agama Islam, 383 dari fakultas Teknik, 49 dari fakultas Kesehatan dan 28 dari program Magister,”terang beliau didalam sambutannya. Ahad (28/10/2018)
KH. Zuhri Zaini juga mewarnai acara tersebut dengan sambutan, dalam sambutannya, beliau mengutarakan seluruh bahwa seluruh wisudawan – wisudawati beserta mahasiswa – mahasiswa Unuja merupakan bagian dari santri PP. Nurul Jadid.
“Karena perguruan tinggi kita ini (Unuja) ada di bawah naungan PP. Nurul Jadid, jadi para mahasiswa dan para wisudawan ini sebetulnya adalah santri sekalipun tidak semuanya ada dipondok dan yang namanya santri itu bukan dinilai apakah dia itu pernah tinggal dipondok tapi yang paling penting itu apakah amaliyah atau perbuatannya itu mencerminkan nilai – nilai kesantrian,”Ungkap beliau.
Pasca sambutan – sambutan selesai, dilajutkan dengan Orasi Ilmiah oleh Dr. Hanief Saha Ghafur,M.Si. dengan tema “Penguatan strategis melalui Pendidikan karakterdan pengembangan Sumber Daya Manusia yang cerdas dan bermutu”.
Acara yang bertempat di Halaman Unuja tersebut, ditutup oleh Ketua Senat, Faizin Syamweil akan tetapi sebelumnya dibacakan do’a oleh Sekretaris Kopertais wilayah 4 yakni M. Yunus Abu Bakar.

Penulis : Ahmad

 

Editor : Achmad Danial

KH. Abdul Hamid Wahid sampaikan 5 Program Pengembangan yang Tercapai di Rapat Senat Unuja

KH. Abdul Hamid Wahid sampaikan 5 Program Pengembangan yang Tercapai di Rapat Senat Unuja

nurujadid.net-  Acara Rapat Senat terbuka yang diadakan oleh Universitas Nurul Jadid (UNUJA), pada Ahad (28/10/2018) dihadiri oleh KH. Abdul Hamid Wahid, Rektor Unuja.

Acara yang berlangsung di Halaman Unuja tersebut diawali dengan sambutan, salah satu sambutan beliau ialah penyampaian bahwa Unuja berdiri sejak satu tahun sesuai dengan SK Kemeristek DIKTI Nomor 0589/KPT/I/2017 pada tanggal 17-Oktober-2017 dan telah diresmikan oleh Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, Bapak Mohammad Nasir pada acara wisuda pada tanggal 19 Oktober 2017.

“Universitas Nurul Jadid berdiri melalui proses penggabungan tiga perguruan tinggi yayasan Nurul Jadid yang telah ada sebelumnya, yaitu : Institut Agama Islam(IAI) Nurul Jadid, Sekolah Tinggi Teknologi(STT) Nurul Jadid dan Sekolah Tinggi kesehatan(STIKES) Nurul Jadid,”tutur beliau dalam sambutan.Ahad(28/10/2018).

Mengenai dengan Wisudawan – wisudawati yang telah menyelesaikan masa pengukuhan pada (28/10/2018), sebanyak 856 Wisudawan – wisudawati yang terdiri dari, 396 Fakultas Agama Islam, 383 dari Fakultas Teknik, 49 dari Fakultas Kesehatan dan 28 dari Program Magister.

beliau turut menuturkan bahwa acara tersebut dihadiri oleh Mahasiswa baru Unuja sebanyak 1407 Mahasiswa – Mahasiswi yang terbagi sebagaimana berikut : 525 Mahasiswa – Mahasiswi di Fakultas Agama Islam, 485 di Fakultas Teknik, 90 di Fakultas Kesehatan, 197 di Fakultas Sosial dan Humaniora dan 110 di Program Magister.

Demi memeriahkan Acara Rapat Senat terbuka, UNUJA telah melakukan serangkaian acara yang telah dilaksanakan pada beberapa tempo yang lalu, seperti Musyawarah pembentukan ikatan alumni dan ikatan orang tua mahasiswa Universitas Nurul Jadid, pada hari ahad, 14- Oktober- 2018.

“Seminar thoriqoh Nasional yang dilaksanakan pada (14-10-2018), Penandatangan kerja sama internasional antara UNUJA dengan Indonesia International Education Foundation (IEF) serta pelaksanaan TOEFL untuk calon wisudawan pada (24-10-2018), Pelatihan kesiapan kerja, bisnis dan kewirausaan yang dilaksanakan olek LPKK(Lembaga Pengembangan Profesionalitas dan Kewirausahaan) bekerja sama dengan IKA UNUJA pada (25-10-2018),”Ungkapnya.

Selain beberapa hal yang telah disampaikan diatas, K. Hamid (sapaan akrab dari KH. Abdul Hamid Wahid) menerangkan beberapa program 5 bidang pengembangan yang telah dicapai oleh UNUJA. Seperti di Bidang Pendidikan, Tata Kelola, Penelitian, pengabdian atau pelayanan kepada masyarakat dan Menjalin kerjasama ke beberapa instansi baik dari luar maupun dalam negeri.

Diakhir sambutan beliau,mengucapkan rasa terima kasihnya kepada para Pengurus Ikatan Orang Tua Mahasiswa(IKOMA) yang baru dilantik oleh Unuja sebelum sesi sambutan dari Rektor Unuja.“kami berharap organisasi ini(IKOMA, red) akan dapat menjadi wasilah dan merpererat tali silaturahmi antar wali mahasiswa, serta mampu memberikan arahan, masukan positif terhadap proses pencapaian  Visi dan Misi Unuja dalam menciptakan lulusan yang unggul, inovatif dan berkeadaban dengan memegang teguh nilai – nilai dan prinsip trilogi dan panca kesadaran santri.”Pungkasnya.

Selanjutnya ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada pengurus ikatan orang tua mahasiswa (IKOMA) yang telah berkenan hadir dan turut serta mendukung terwujudnya organisasi IKOMA,

Penulis : Ahmad

Editor : Alfan Rosyidi

Peran Santri Harus Hadir dan Siap Menghadapi Era Globalisasi Informasi

Nuruljadid.net- Momentum tahunan Hari Santri Nasional (HSN) merupakan refleksi yang harus dilakukan santri untuk mengingat peran dan perjuangan kaum sarungan dalam memerdekakan Indonesia.

Perjuangan santri dulu dan sekarang sangatlah berbeda. Perjuangan santri saat ini terletak dalam perannya mengisi era Globalisasi. Santri tidak lagi dihadapkan dengan tantangan fisik namun dihadapkan dengan tantangan nonfisik yang justu memiliki dampak jauh lebih besar. Untuk itu Kiai Hamid juga menyampaikan agar santri bukan malah menghindar namun harus tetap mampu bertahan dan lebih waspada lagi.

Santri merupakan pemeran paling urjen dalam perjuagan islam di nusantra  seperti santri masa dulu yang mana sudah banyak dihadapkan dengan peperangan sebelum indonesia merdeka, santri sudah menggenggam peran aktif dalam perkembangan Islam di nusantara.

“Globalisasi bukan perang langsung tapi proxy war atau perang yang memakai perantara. ada Alkhozwah Alfikr atau pergulatan ideologi yang harus dilawan oleh santri, bagaimana kita mampu bertahan didalam globalisi ini,” Jelas beliau saat sambutan sebagai Inspektur Upacara.

“Tentunya santri harus hadir, jangan menghindar atau larut sama sekali, tetapi kita harus kembali mampu membuktikan bahwa santri mampu mendialogkan perkembangan dengan nilai yang dimiliki dan kita pelihara selama ini. Sejarah telah membuktikan, dan tantangan generasi santri saat ini adalah untuk membuktikan kembali eksistensinya dalam peran yang berbeda”.

Harapan beliau diakhir sambutannya “semoga tasyakkur kita hari ini ungkapan lisan dan kesiapan kita untuk ikut berupacara akan membawa dampak kedalam pola prilaku kita sehari-hari, sebagaimana solat juga memberikan pelarajaran bagi kita bahwa menahan diri dari sesuatu yang boleh dalam solat dan puasa itu akan membawa dampak positif dalam kehidupan sehari-hari kita”.

Penulis: Abdul Hannan

Editor: Badrus Sholeh

Penampilan Drumband cilik MINM HSN

NurulJadid.net- Ada hal menarik dalam penyelenggaraan Hari Ssantri Nasional (HSN) Pondok Pesantren Nurul Jadid tahun ini, selain upacara yang diikuti oleh ribuan santri, ada pula penampilan kesenian yang diperankan langsung oleh siswa MINM yang tak lain adalah santri Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton Probolinggo.

Salah satunya adalah personil cilik drumband Madrasah Ibtidaiyah Nurul Mun’im (MINM), penampilan yang dilakoni oleh 70 personil tersebut sangat memanjakan mata dan menentramkan telinga. Terlebih mereka membawakan lagu Mars yaa Ahlal Wathon karya KH. Wahab Chasbullah dan Himne santri.

Penampilan ini merupakan wadah untuk melatih kedisiplinan dan solidaritas untuk siswa MINM. “Secara khusus, penampilan drumband MINM di upacara peringatan Hari Santri Nasional ini merupakan salah satu instrumen untuk melatih kedisiplinan,” jelas Syamweil salah satu guru di MINM.

para personil yang didomisili oleh siswa Madrasah Ibtidaiyah Nurul Mun’im, sangat menghibur para peserta upacara hari santri nasional (HSN) 2018.

Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa penampilan personil cilik ini adalah untuk menumbuhkan mental dan kreatifitas sebagai santri yang kuat terhadap peserta didik MINM. “selain itu, ini adalah salah satu cara untuk lebih mempercepat membentuk mental yang kuat dan memiliki karakter yang unggul kepada peserta didik kami, sebab mereka harus menyelaraskan nada, irama yang dihasilkan dari setiap alat musik.”

Penulis: Ahmad Salim

Editor: Jawahir

Penampilan Seni Bela Diri PBDNJ Penutup Hari Santri Nasional 2018

Nuruljadid.net- Perguruan Bela Diri Nurul Jadid (PBDNJ) ikut memeriahkan Hari Santri Nasional (HSN) dengan menampilkan beberapa seni beladiri setelah upacara peringatan hari santri di halaman Universitas Nurul Jadid, Senin (22/10).

PBDNJ ialah suatu perguruan bela diri yang berada dibawah naungan Pondok Pesantren Nurul Jadid, dengan santri sebagai peran dalam mengembangkan bakat, kreatifitas dan seni para santri dengan beragam jenis aliran seperti aliran Cimande, Pamur, Harimau Terbang, dan Pagar Nusa.

Penampilan PBDNJ ini merupakan penampilan perdana yang disaksikan oleh seluruh santri Pondok Pesantren Nurul Jadid. “hari ini adalah baru pertama teman-teman tampil di depan seluruh santri Pondok Pesantren Nurul Jadid” ungkap Lutfi, wakil ketua PBDNJ.

“Arah dari pementasan tersebut adalah untuk mengenalkan budaya silat kepada para santri, dan PBDNJ lebih khususnya. Lebih-lebih saat ini, budaya silat mulai terkikis oleh perubahan dan perkembangan zaman” lanjutnya kepada wartawan SJ.

Meskipun hanya lima hari persiapan yang dilakukan oleh PBDNJ dalam menyambut HSN ini, tetapi mereka bisa memberikan penampilan yang menarik dan membuat gemuruh tepuk tangan para ribuan santri menggelegar.

“Lima hari sebelum HSN, kami sudah mempersiapkan untuk tampil dalam rangka menyambut HSN, yaitu mulai sore hingga jam 10 malam, tapi alhamadulillah dengan kekompakan teman-teman kita sukses untuk hari ini semoga dikesempatan berikutnya lebih baik lagi” lanjutnya kepada SJ.

Penampilan tersebut memberikan kesan yang baik bagi para anggota PBDNJ agar lebih giat lagi dalam berlatih dan mengasah kemampuan. “tentunya hal ini  merupakan suatu hal yang sangat bangga bagi kami karena kami diberikan kesempatan untuk menapilkan seni  bela diri ini didepan para santri dan bertepatan pada hari santri nasional” ujar Akbar taufiqi salah satu anggota PBDNJ yang  ikut menampilkan jurus Harimau terbang beregu kepada SJ.

Penulis: Hasyim Asy’ari

Editor: Rahmat Hidayat

KH. Abdul Hamid Wahid; Momentum Hari Santri

nuruljadid.net- Hari Santri Nasional (HSN) merupakan salah satu momentum santri untuk terus mengingat jati diri dan perjuangan ulama’ dan santri, dalam memerdekakan Republik Indonesia. KH. Abdul Hamid Wahid, Kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid menjelaskan momentum tentang lahirnya bangsa, bahwa santri bukan hanya punya peran, tetapi juga punya andil yang besar dalam sejarah lahirnya bangsa dan negara.

Lebih lanjut, beliau juga menjelaskan bahwa HSN merupakan refleksi terhadap Resolusi Jihad. “Resolusi Jihad yang dicetuskan oleh KH. Hasyim Asy`ari sebagai hasil konsultasi para pejuang kemerdekaan pada waktu itu khususnya Bung Tomo. Sehingga keluar intruksi yang kita kenal dengan Resolusi Jihad, kemudian melahirkan pertempuran besar di Surabaya dalam rangka mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia,” papar beliau saat sambutan Inspektur Upacara.

Selain itu, menurut beliau santri merupakan jembatan bagi bangsa dan negara keluar dari jurang kegelapan menuju era pencerahan. “Para santri telah membawa bangsa ini keluar dari jurang kegelapan dengan hadir dan membawa pencerahan serta hidayat, yaitu agama Islam.”

Hal tersebut dicatat dalam sejarah bahwa santri kemudian masuk tanpa mengganggu bahkan bisa berbaur dengan baik dengan budaya, meluruskan budaya-budaya yang tidak benar menuju budaya yang baik, itu kita kenal dengan istilah Penetrasi Pasifik.

Akhirnya, tasyakkur peringatan HSN rasanya tidak ada alasan untuk berkecil hati. Kita harus bangga menjadi santri walaupun tidak untuk berbangga-bangga. Artinya bahwa keberadaan kita dalam sejarah itu cukup menjadi alasan kita untuk mempertahankan peran kedepan yang lebih baik dalam tantangan yang berbeda.

 

Penulis: Abdul Hannan

Editor: Badrus Sholeh

Juara 3 Speech Competition National English Festival (NEF) di Universitas Islam Malang (UNISMA)

Nurul Jadid.net – Siswa SMP Nurul Jadid, Diaz Fahry Rosyad (16), meraih juara 3 pada Speech Competition yang diselenggarakan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNISMA, Minggu (21/10/18).

Kegiatan ini, dalam rangka National English Festival (NEF) 2018 yang dilaksanakan sejak tanggal 19-21 Oktober di gedung HALL OES MANSUR UNISMA dengan tema Building Great Leadership in Greeting Bright Future

Diaz memulai lomba dengan lolos dari babak penyisihan yang beranggotakan 39 peserta. Selanjutnya pada babak semifinal, Diaz harus mengalahkan 6 peserta yang lain untuk lolos ke babak final. Setelah ia memastikan diri lolos ke babak final, ia kembali beradu skill pidato bahasa Inggris dengan kompetitornya di babak final.

Dia sangat senang meskipun hanya dengan persiapan yang begitu singkat ia dapat meraih juara. “Di ajang kompetensi tahun 2018 ini, baru pertama kali ikut lomba dengan meraih juara 3. Ini merupakan kebanggan saya dan orang tua” tuturnya saat ditemui wartawan nuruljadid.net.

Muhammad Angga, pendamping Diaz dalam mengikuti lomba tersebut mengungkapkan persiapan singkat bukan jadi batu ganjalan untuk jadi juara. “Saya membina secara intens waktu di pondok, sekalipun lelah saya tetap semangat alhamdulillah hasilnya seperti ini,” katanya..

Sementara irtu Hasan Busri, Dekan FKIP UNISMA menyampaikan bahwa, prestasi yang sudah diraih oleh peserta  pada ajang kompetisi ini akan dikenang. “Nama mereka akan dikenang dan ditulis dalam sejarah UNISMA,” terangnya.

Selain itu, beliau juga berpesan kepada peserta yang juara agar terus meningkatkan prestasi kebahasaannya. “Karena orang yang mampu menggunakan bahasa arab dan inggris dengan baik, ia akan memiliki dunia yang luas apalagi hanya sekedar mencari pekerjaan.” Tukasnya pada kontributor nuruljadid.net. (Yahya)

Kunjungan MTsN 2 Pati Jawa Tengah.

Kunjungan MTs N 2 Pati Jateng ke PP Nurul Jadid

nuruljadid.net – Pondok Pesantren Nurul Jadid kedatangan tamu kunjungan dari Kelompok Kerja Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 02 Pati Jawa Tengah yang bertempat di Aula Mini Universitas Nurul Jadid, Sabtu pagi (20/18/2018).

Kunjungan ini dalam rangka studi banding tentang pola manajemen dan sistem satuan pendidikan di Pondok Pesantren Nurul Jadid, khususnya lembaga Madrasah Tsanawiyah (MTs) Nurul Jadid.

“Mudah-mudahan dengan kedatangan kami ini bisa bermanfaat, khusunya dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di maadrasah kami,” ungkap Khairul Anam selaku Kepala MTsN 02 Pati.

Semantara itu, Kepala Pensantren Nurul Jadid, KH. Abd. Hamid Wahid, turut pula hadir menemui tamu kunjungan.

Dalam sambutannya beliau mendedah dengan jelas soal stuktur kepengurusan, sejarah, satuan pendidikan, penunjang keilmuan dan hal lain yang terkait dengan Nurul Jadid.

“Mungkin itu hanya pintu masuk ke MTs, nanti bisa diperdalam oleh Kepala Sekolah MTs Nurul Jadid,” tutur beliau yang juga menjabat sebagai Rektor Universitas Nurul Jadid.

Pasca sambutan Kepala Pesantren, dilanjutkan dialog civitas akademik dalam peningkatan mutu pendidikan. Dipimpin oleh Masduki selaku Kepala Sekolah MTs Nurul Jadid.

Di akhir acara, segenap rombongan MTsN 02 Pati meninjau langsung ke Wilayah Al-Hasyimiah dan MTs Nurul Jadid. usai bermeninjau ke wilayah Al Hasyimiah, Acara ini ditutup dengan pemberian cenderamata sekaligus foto bersama kedua pihak.

Penulis : Ahmad

Editor : Rahmat Hidayat

BEM Fakultas Teknik Perkenalkan Peran mahasiswa Terhadap Bangsa dan Negara dengan Program TEKNIK MENGABDI secara gratis.

Nuruljadid.net- Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Teknik Universitas Nurul Jadid gelar kegiatan Teknik Mengabdi yang bertempat di Pondok Pesantren Nurul Hidayah dan Yayasan Wali Songo, Banyuanyar, Sabtu (20/10/2018).

Tujuan dari kegiatan ini untuk mengenalkan peran mahasiswa terhadap masyarakat sebagaimana yang tertuang dalam tri dharma perguruan tinggi dan panca kesadaran santri.

“ini program kerja BEM Teknik, sesuai dengan tri dharma perguruan tinggi yakni pendidikan, penelitian dan pengabdian,” jelas Moh Jasri, wakil dekan Fakultas Teknik kepada reporter SJ.

Kegiatan ini dilaksanakan sejak tanggal 15 sampai 21 untuk pengurus BEM Putri di Pondok Pesantren Nurul Hidayah dan yang putra dari tanggal 19 sampai 25 di Yayasan Wali songo Banyuanyar.

Materi pada kegiatan ini ada tiga yaitu tentang Komputer (designer, photoghraper dan vidiograhpher), pelatihan keorganisasian bagi semua pengurus osis dan kebahasaan (bahasa arab dan inggris).

Dalam pelaksanaannya, pengurus BEM didampingi langsung oleh Dosen pembimbing untuk melihat kinerjanya selama satu minggu.

Meskipum kegiatan ini perdana, namun sudah mendapat respon positif dari masyarakat. “Untuk selanjutnya, akan dijadikan kegiatan rutin tahunan kalau ini sukses, dan bisa bekerja sama dengan fakultas Agama Islam, Sosial Humaniora dan KESEHATAN,” lanjutnya.

Dengan begitu, Jasri berharap agar kegiatan ini berlanjut tidak hanya untuk 1 pesantren dan 1 sekolah saja. Tpi bisa seluruh sekolah tingkat SLTA se kabupaten Probolinggo untuk diberi pelatihan di UNUJA.

Penulis : Abd Hannan/SJ.

Editor : Muhammad Nuris

Siswa LPBA NJ Juara 2 Debat bahasa Arab UIN Malang.

Siswa LPBA NJ Juara 2 Debat bahasa Arab UIN Malang

nuruljadid.net Para siswa LPBA Memberi Kado Manis Kepada PP. Nurul Jadid lewat prestasi juara kedua debat Bahasa Arab tingkat Nasional yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Arab UIN Malang.

Kegiatan tersebut berlangsung selama empat hari 15-18 –  Oktober – 2018,  dalam Hal ini, seluruh peserta berasal dari wilayah Jawa timur, baik dari pesantren maupun non pesantren.

Satu dari tim yang didelegasikan berhasil menjadi juara pada lomba yang bertajuk Gebyar Aspirasi Khazanah Araby (GAZA) ke VI, sekaligus menyisihkan tiga puluh lembaga lainnya.

Pada babak penyisihan LPBA melawan PP. Al -Islami Nganjuk dan MA Darul hikmah, kemudian di semifinal melawan Al-Amin Madura Tim (B) bertema ‘’Musibah Lombok adalah Musibah Nasional’’. Ahmad Roihan  gilman, menyampaikan, jika pemerintah Kota Lombok, tidak bisa memperbaiki keadaan di Lombok sehingga, dijadikan musibah nasional agar bisa di percepat melakukan pengungsian dan merenovasi bangunan. Perdebatan semakin memanas, seluruh penonton berhurak-hurakan,  serta bertepuk tangan. Zuhri Mawardi dari kelompok kontra membantah tidak bisa, karena badan penanggulangan  bencana menetapkan, bahwasanya yang dapat di jadikan musibah  nasional harus meliputi beberapa kriteria. Salah satunya yakni jumlah korban harus melebihi 425 ribu, sedangkan korban di Lombok hanya mencapai sekitar 352 ribu orang. Dengan argumentasi tersebut, LPBA  mampu memenangi argumen dengan nilai 274.

Di final, tim LPBA bersua tim Al-Amin (A) dengan tema ‘’politik identitas merusak persatuan bangsa’’.  Menurut zuhri mawardi, siswa kelahiran bontang utara 17 tahun yang lalu, semua ini adalah usaha dari para mujadil, pembinaan semangat para alumni PP. Nurul Jadid, dan dorongan teman-teman. Selain itu siswa yang bercita-cita  kelak pulang Ke masyarakat ini ingin menyebarkan bahasa arab, dimana bahasa tersebut di sampaikan oleh nabi, dan para sahabatnya.

Agel fahmi Attaufiqi, Pembina lomba mengatakan bahwa dalam Perlombaan GAZA Ke VI itu para peserta LPBA mengikuti  banyak perlombaan baik bidang akademis maupun non akademis. Antara lain lomba cerita bahasa arab, mengarang dengan bahasa arab, pidato bahasa arab, dan debat bahasa arab. “Tim ini kami persiapkan tiga bulan menjelang perlombaan” tambahnya.

Menurut Ketua Panitia, M. Ghulam Ridho, kegiatan rutin tahunan ini diselenggarakan dalam rangka memeriahkan  HMJ yang sudah berulangtahun yang ke-VI. Selain itu, dia berharap Semoga acara GAZA tahun depan menjadi lebih meriah dari tahun sekarang.

“Saya tidak habis fikir dengan prestasi ini, tentunya sebab do’a dan usaha sekaligus saya ucapkan terimakasih kepada ustadz pendamping dan temen-temen yang terus mendorong saya,” ujar Ahmad Fauzi Rahman pasca lomba berakhir. Begitu pula dengan Ibnu Rijal Athi’ullah yang  mengakui tak mudah untuk lolos ke final, apalagi saat melawan Al-Amin Madura yang kami anggap sebagai tim unggulan.(*)

Juara 2 Lomba Taqdimul Qishoh Tingkat Nasional, LPBA harumkan Nurul Jadid

Juara 2 Lomba Taqdimul Qishoh Tingkat Nasional, LPBA harumkan Nurul Jadid

nuruljadid.net – LPBA kembali harumkan nama Pondok Pesantren dengan meraih juara 2 dan harapan 2 lomba taqdimul qishoh (lomba bercerita menggunakan bahasa arab) di Gebyar Apresiasi Khazanah Aroby (GAZA) ke IV,  Malang (18/10/2018).

Sang juara kali ini merupakan peserta didik asrama LPBA yang bernama Haeroni sebagai penyabet juara 2 taqdimul qishoh beserta Muhammad Al farizi juara harapan 2.

Lomba yang bertempat di Universitas Negeri Malang (UIN) tersebut diikuti oleh 43 peserta  yang semuanya berasal dari beberapa Pondok Pesantren, sekolah negeri maupun lembaga kebahasaan yang ada di jawa timur.

Agel Fahmi Attaufiqi, selaku Pembina dalam lomba tersebut mengatakan bahwa dalam perlombaan GAZA ke IV itu para peserta LPBA mengikuti banyak perlombaan baik bidang akademis maupun non akademis.

“Event kali ini akan menjadi bahan evaluasi bagi kami agar kedepannya kita bisa bersaing kembali dengan performa yang lebih baik lagi,”ungkapnya. Kamis(18/10/2018).

Perlombaan yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab UIN itu, Dibuka sejak hari  Minggu(14/10/2018) s/d Kamis(18/10/2018).

Pasca lomba berakhir, Haeroni yang merupakan remaja kelahiran bondowoso merasa sangat senang karena telah berhasil menjadi juara 2 dilomba tersebut. “saya sangat berterima kasih kepada para ustaz maupun teman – teman LPBA yang telah memberikan dukungan penuh kepada saya untuk bisa tampil dan berkompetisi di lomba kali ini”ungkapnya.

Penulis : Ahmad

Editor : Alfan Rosyidi

Gebyar GAZA VI di UIN Malang, Siswa LPBA Juara 2 Bahasa Arab

Gebyar GAZA VI di UIN Malang, Siswa LPBA Juara 2 Bahasa Arab

nuruljadid.net Para siswa Lembaga Pengembangan Bahasa Asing (LPBA) Memberi Kado Manis Kepada Pondok Pesantren Nurul Jadid melalui prestasi juara 2 Debat Bahasa Arab tingkat Nasional yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Pendidikan Bahasa Arab(PPA) Universitaas Islam Negeri (UIN) Maulana Maliki Malang.

Lomba tersebut berlangsung selama empat hari mulai tanggal 14 sampai 18 –  Oktober – 2018,  dalam Hal ini, seluruh peserta berasal dari wilayah Jawa timur, baik dari pesantren, Lembaga Kebahasaan dan Sekolah Negeri.

Ghulam Ridho Ketua panitia lomba GAZA VI mengatakan bahwa maksud dari diselenggarakannya lomba tersebut tidak lain ialah untuk memeriahkan ulang tahunnya HMJ yang yang ke-VI.. Selain itu, dia turut berharap Semoga acara GAZA tahun depan, 2019 akan lebih meriah dari pada tahun ini.

Adapun perwakilan LPBA untuk mengikuti lomba debat Bahasa arab tersebut ialah Ahmad Fauzi Rahman, Ibnu Rijal Athi’ullah, Dan Zuhri mawardi. Pasca lomba berakhir salah satu peserta dari LPBA, Ibnu Rijal Athi’ullah mengatakan bahwa mengikuti lomba tersebut tidak mudah terlebih ketika melawan Al-amin dari Madura.

Begitu pula dengan Ahmad Fauzi Rahman, yang merasa sangat beruntung karena telah menjadi juara 2 dalam lomba tersebut. “Saya tidak habis fikir dengan prestasi ini, tentunya sebab do’a dan usaha sekaligus saya ucapkan terimakasih kepada ustaz pendamping dan teman-teman yang terus mendorong saya,” ungkapnya.

Juara 3 Lomba Desain Poster Tingkat JATIM 2018

Nuruljadid.net – Rusydi Hafidz Alinata, Siswa SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo, meraih juara 3 kategori lomba desain poster di Universitas Negeri Malang, Senin (08/10/18).

Lomba tersebut diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Teknologi Pendidikan dengan berbagai kategori diantaranya, Lomba Film Pendek, Desain Poster, dan Fotografi tingkat SMA sederajat se Jawa Timur.

Pada ajang festival kreatif ini, remaja kelahiran Sumenep ini, membuktikan bakat desainnya di tingkat Jawa Timur. Hasil karya desain yang dibuat menuai banjir pujian dari berbagai kalangan.

Abdul Manaf, selaku kepala sekolah SMK sangat mengapresiasi prestasi yang diraih oleh Rusydi.

“Dia memang punya semangat untuk mengasah bakat desain sejak kelas 1, dan baru nampak ketika awal semster 2,” Kata Manaf kepada reporter nuruljadid.net, Sabtu (13/10/18).

Manaf juga menyampaikan. Bahwa, dari sekian karya yang dia buat, dia mendapat banyak pujian dari kalangan guru dan teman-temannya di lingkungan sekolah dengan kemampuan desainnya pun Rusydi sering mendapatkan tugas untuk mendesain banner, pamflet dan banyak lainnya.

Dengan begitu, dari pihak sekolah juga sangat berharap agar bakatnya dapat menjadi contoh yang positif kepada teman sekolahnya, lebih juga dapat mendorong dan dioptimalkan lagi bukan hanya pada event-event tingkat nasional sampai kancah internasial. South East Asia Command (SEAC) yang diadakan oleh South Asean Ministers of Education Organization (SEAMEO) menjadi target Rusydi berikutnya. (Jawahir/SJ).

Program Kemitra Masyarakatan | Aneka Olahan Tape Singkong di Desa Karanganyar Kec. Paiton

Nuruljadid.net- Sebuah bentuk kontribusi dosen terhadap masyarakat yaitu, melalui kegiatan Pengabdian Kemitraan Masyarakat. Kegiatan ini merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang harus dipenuhi oleh dosen, selain pengajaran dan penelitian. Seperti yang dilakukan oleh dosen Fakultas Teknik Universitas Nurul Jadid melalui Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yang didanai Ristekdikti tahun anggaran 2018.

PKM ini mengambil tema tentang diversifikasi aneka olahan tape singkong di Desa Karanganyar Kecamatan Paiton. Tujuan dari pelaksanaan kegiatn ini adalah meningkatkan nilai ekonomis bahan baku tape singkong serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kelompok ibu-ibu PKK di Desa Karanganyar. Pemilihan bahan baku tape singkong sebagai bahan baku untuk aneka olahan tape singkong, karena bahan baku ini melimpah dan harganya sangat murah, yaitu Rp. 10.000,-/kg.

Alasan tersebutlah yang membuat inspirasi bagi dosen Fakultas Teknik Universitas Nurul Jadid yang bernama Cahyuni Novia, SE. MP (ketua tim) dibantu oleh 2 (dua) anggota, M. Syafiih, S. Kom. M. Kom. dan Syaiful, S. Kom. M. Kom. untuk melakukan aplikasi teknologi sederhana yang dapat dimanfaatkan oleh kelompok ibu-ibu PKK di Desa Karanganyar melalui aneka olahan tape singkong berupa produk dodol, kripik dan cake.

                                                                 gambar : Produk yang dihasilkan PKK Karanganyar

Kegiatan program kemitraan masyarakat ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan  sebagai sumber wirausaha untuk meningkatan pendapatan ibu-ibu PKK yang ada di Desa Karanganyar, serta tape singkong tidak hanya disajikan (penjualan) dalam bentuk segar akan tetapi ada variasi menjadi bahan olahan yang dapat meningkatkan nilai ekonomis dari tape singkong.

Masih menurut Cahyuni, kegiatan pelatihan terhadap ibu PPK di Desa Karanganyar berlangsung selama 3 (tiga) hari. (Ns)

 

300 Sekolah Ikuti Program Sekolah Pencetak Wirausaha, SMK NJ Salah Satunya

300 Sekolah Ikuti Program Sekolah Pencetak Wirausaha, SMK NJ Salah Satunya

nuruljadid.net- Setelah terpilih menjadi Sekolah Pencetak Wirausaha (SPW) dari 300 sekolah Se-Indonesia, SMK Nurul Jadid (SMK NJ) Paiton Probolinggo, mendapatkan kesempatan untuk melatih peserta didiknya menjadi seorang wirausahawan yang handal dan berdaya saing.

SMK NJ Menjadi satu-satunya sekolah kejuruan di Kabupaten Probolinggo yang terpilih untuk mengikuti program tersebut. Hal ini mengharuskan adanya Integrasi tiga mata pelajaran kejuruan, yaitu: Simulasi dan Komunikasi Digital (SIMDIG), Produk Kreatif dan Kewirausahawan, dan SMK Program.

Peningkatan kompetensi tenaga pendidik juga menjadi tantangan untuk dapat menghadapi transformasi pendidikan 4.0 untuk menjalin kerjasama dengan 12 kementerian di Indonesia.Bahkan melalui SPW ini, SMK NJ dapat bersanding dan mendapatkan pendampingan langsung dari seluruh P4TK dan Southeast Asia Ministers of Education Organization (SEAMEO) seluruh Indonesia.

Pengumuman itu disampaikan saat presentasi SPW oleh Tim Wirausaha yang dikoordinir oleh para guru Produk Kreatif dan Kewirausahaan (PKK) ke pihak Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan dan SEAMEO Pusat, di kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur, 6-8 September 2018.

Diikuti oleh kepala SMK Nurul Jadid, Abdul Manaf Firdaus. Dihadiri langsung oleh Direktur Ditpsmk, Bahrun, dan Dirjen Dasmen, Hamid Muhammad, M.Sv., Ph.D.
Berdasarkan ketentuan dalam acara tersebut, setiap sekolah akan difasilitasi Workshop Entrepreneurship, kemampuan dalam mengembangkan potensi ekonomi wilayah dan masyarakat lokal, mengembangkan potensi lokal berbasis pinjaman modal.
Selain itu terdapat juga Teaching Factory (TEFA), konsep atau model pembelajaran berbasis industri (produk dan jasa) melalui sinergi sekolah dan industri untuk menghasilkan lulusan yang berkompeten akan kebutuhan pasar.

Penulis : Ahmad

Editor : Zainul Hasan R