Pos

Pondok Pesantren Nurul Jadid kembali mewakili Indonesia dalam lomba Olimpiade bahasa Mandarin

Mewakili Indonesia dalam lomba Olimpiade bahasa Mandarin

nuruljadid.net – Pondok Pesantren Nurul Jadid memiliki kesempatan untuk mewakili Indonesia dalam ajang Olimpiade Internasional Bahasa Mandarin.

Salman Alfarisi yang masih menyandang sebagai santri aktif dari Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo mewakili indonesia dalam ajang Oliempiade dan Charis Theodore dari SMA Xinzhong mewakili Indonesia dalam ajang Olimpiade Bahasa Mandarin di Tiongkok, yang berlangsung sejak tanggal 06-23 oktober.

Seperti yang dikatakan Muhammad Khodir, Guru Bahasa Mandarin SMA PP. Nurul Jadid bahwa Pondok Pesantren Nurul Jadid telah beberapa kali dalam mengikuti ajang olimpiade bahasa Mandarin di China yakni pada tahun 2008 dan 2016 silam, “ini bukan yang pertama kalinya santri Nurul Jadid mewakili Indonesia di Olimpiade Internasional bahasa mandarin” Tuturnya.

Santri Nurul Jadid sudah banyak dikenal dikancah Internasional dengan berbagai event lomba yang sudah diikuti dan benyak meraih prestasi, dengan  berbekat semangat dan rajin dalam belajar akhirnya bisa ikut serta lomba Olimpiade Internasional Bahasa Mandari dikancah Internasisonal mewakili Indoneisa.

Ajang internasional tersebut berlangsung di Ibu Kota Provinsi Yunnan dan diikuti dari berbagai Negara. “Hampir  semua peserta olimpiade itu dari kalangan Huaqiao (Keturunan Tionghoa) diseluruh dunia. Hanya dari Nurul Jadid yang bukan,” lanjut Khodir.

Olimpiade Internasional Bahasa  Mandarin ini digelar setiap tahun di berbagai wilayah yang berbeda di Tiongkok.

 

Penulis : Abd. Hannan/SJ

Editor  : Badrus Sholeh

Kepala SMK Nurul Jadid, Abdul Manaf dengan Wakerhumas, Agus Fanani saat menghadiri acara PJB Class di kantor dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur

Pilot Project Program PJB PLTU Class SMK Nurul Jadid

nuruljadid.net – SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo  terus melakukan upaya – upaya terobosan dalam meningkatkan pelayanan dan program pendidikannya. Salah satu upaya tersebut adalah dengan menjalin kerjasama dengan PJB PLTU Paiton untuk membuka PJB Class di SMK Nurul Jadid.

Dalam pertemuan antar SMK penerima program PJB Class se-Jawa Timur, yang diadakan di kantor Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur (8/10), SMK Nurul Jadid ditunjuk sebagai Pilot Project program PJB Class dari 15 SMK se-Jawa Timur.

Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur, Dr. Saiful Rachman, MM., M.Pd, Manajer PJB Class, Hendra, Kepala Kampus Akademi PJB Paiton, bapak Sunarto beserta 10 Purna PJB yang menjadi pembimbing PJB Class dan 15 Kepala Sekolah SMK se-Jawa Timur.

Menurut Abdul Manaf, Kepala SMK Nurul Jadid, program PJB Class merupakan kerjasama yang telah terjalin sejak awal tahun ajaran 2018. Program ini sudah dijalankan pada tahun ajaran baru 2018-2019 ini. Konsentrasi pilihan dalam program keahlian Teknik Pembangkit Tenaga Listrik (TPTL).

“Adapun tujuan dari program kerjasama ini adalah untuk membekali peserta didik memiliki kompetensi yang dibutuhkan oleh Dunia Usaha dan industri (DUDI). khususnya dibidang pembangkit tenaga listrik”, Imbuh Manaf yang menghadiri langsung acara tersebut Bersama dengan Waka Humas SMK Nurul Jadid, Agus Fanani.

Program PJB Class yang telah berjalan ini, didampingi dan diarahkan langsung oleh para tutor dan praktisi spesialis bidang ketenaga kelistrikan dari Kampus Akademi PBJ Paiton. Para tutor ini tidak hanya mengajarkan teori – teori tentang kelistrikan saja, tetapi peserta didik langsung diarahkan kepada praktek lapangan.

“dengan kerja sama ini dan ditunjuknya SMK Nurul Jadid sebagai Pilot Project penyelenggaraan program PJB Class, diharapkan semoga ke depan SMK Nurul Jadid senantiasa mampu berbenah dan memberikan pelayanan prima untuk mempersiapkan generasi penerus bangsa dengan kompetensi global agar mampu bersaing”, Pungkas kepala SMKNJ, Abdul Manaf.

Penulis : Ahmad Sa.

Editor : Mahrus Sy.

Baksos BEM UNUJA Terhadap Anak Yatim dan Lansia Warga Karanganyar

Nuruljadid.net – Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Nurul Jadid (UNUJA), adakan Kegiatan Santunan dan Bakti Sosial (BAKSOS)  di desa Karangayar, Paiton, Probolinggo, Kamis (20/09/2018). Kegiatan ini dalam rangka memperingati 10 Muharram 1440 H.

Acara ini berlangsung secara spontanitas dari pengurus BEM untuk memberi sembako kepada warga karanganyar yang kurang mampu, dengan cara mendatangi rumahnya langsung. Setidaknya ada 20 anak yatim dan 25 lansia yang masuk daftar dan menerima sembako.

Pathorrasit, selaku ketua BEM UNUJA menyampaikan bahwa tujuan dari kegiatan ini untuk meringankan kebutuhan masyarakat yang kurang mampu, “Dengan adanya baksos ini,  semoga bisa membantu mereka yang lagi membutuhkan,” ujarnya.

Rasit melanjutkan bahwa sembako yang dibagikan hasil swadaya mahasiswa baru UNUJA yang kemudian di kelola oleh BEM untuk di salurkan kepada masyarakat yang membutuhkan. harapannya dengan diadakannya Santunan dan  Bakti Sosial terhadap masyarakat agar supaya keberadaan mahasiswa bisa dirasakan oleh masyarakat, khususnya masyarakat yang tinggal di sekitar perguruan tinggi.

“Sudah kewajiban kita bersama untuk saling membantu. Yang kuat membantu yang lemah. Yang berada membantu yang masih belum punya,” tambahnya.

Selain itu kagiatan Baksos ini merupakan sebagai ajang penanaman rasa peduli terhadap sesama supaya menjadi media belajar bagi mahasiswa. Sehingga ketika lulus dan kembali ke masyarakat, mahasiswa tidak hanya menjadi insan berilmu tapi mampu mengamalkan ilmunya sekaligus peka tehadap keadaan sosial.

“Meskipun tidak seratus persen, tapi setidaknya rasa peduli itu sudah tertanam sejak jadi mahasiswa,” jelasnya.

Penulis : Jawahir

Editor : Muhammad Nuris

Hari Asyura’, Satu Hari Seperti Satu tahun

Balik sebuah nama.

Bulan Muharram merupakan salah satu dari bulan yang dimuliakan (Al-syuharu al-hurum) oleh Allah SWT. Dengan kemuliaanya itu tentunya didalamnya terdapat banyak fadilah-fadilah dan keutamaan yang tidak ada di dalam bulan lainya. Selain doa awal dan akhir tahun, puasa, bersedekah dan sholat sunnah, di dalamnya ada keistimewaan yang lebih dari semua itu, yaitu adanya Yaumul asyura’ atau hari ke 10 di bulan Muharram.

Di dalam bulam Muharram sendiri ada istilah Yaumul asyri (hari sepuluh) da nada istilah yaumul ‘asyir (hari kesepuluh). Dua kalimat tersebut walaupun mirip dan terbentuk dari akar kata yang sama tetapi memiliki maksud dan pengertian yang berbeda. Yaumul asyri artinya hari kesepuluh atau hari saat itu tanggal 10 Muharram yang biasanya disebut hari Asyura’. Sedangkan asyura’ sendiri berasal dari kata asyrun yang artinya sepuluh. Ada pendapat lain mengapa dinamakan asyura’ karena pada hari itu Allah SWT telah memulyakan sepuluh nabinya dengan sepuluh keistimewaan.

  1. Allah telah menerimanya taubatnya Nabi Adam as.
  2. Allah telah mengangkat Nabi Idris as. ke tempat yang mulia.
  3. Allah telah menyelamat Nabi Nuh as. dan kaumnya dari banjir bandang.
  4. Allah telah menyelamatkan Nabi Ibrahim atas api yang membara dari pembakaran Raja Namrudz, kemudian diangkat menjadi Khalilullah (kekasih allah).
  5. Allah telah menerimanya taubatnya Nabi Dawud as.
  6. Allah telah menyelamatkan Nabi Musa as. dan umatnya dari kejaran Raja Fira’un. Pada hari itu juga Fir’aun ditelenggelamkan Allah ke dalam laut merah.
  7. Allah telah menyelmatkan Nabi Yunus as. dan mengeluarkanya dari perut ikan.
  8. Allah telah mengembalikan kerajaan Nabi Sulaiman as.
  9. Allah telah mengangkat Nabi Isa ke langit.
  10. Allah memberikan jaminan pengampunan pada Nabi Muhammad Saw baik yang sudah terjadi maupun yang belum terjadi.

Selain yang disebutkan diatas ada pendapat lain yang mengatakan bahwa nama asyura’ disematkan karena menjadi urutan ke-10 dari 10 keistimewaan yang diberikan oleh Allah kepada umat Nabi Muhammad Saw. Sepuluh keistimewaan itu antara lain:

  1. Bulan Rajab.
  2. Bulan Sya’ban.
  3. Bulan Ramadhan.
  4. Malam lailatul qodar.
  5. Hari Raya Idul Fitri.
  6. Ayyamul asyr atau hari sepuluh.
  7. Hari arofah.
  8. Hari Raya Idul Adha.
  9. Hari Jum’at .
  10. Yaumul asyura’.

Tradisi di Yaumul Asyura’ (Puasa Asyura’)

Dalam kitab irsyadul ibad syekh zainuddin al-Malibari menuliskan sebuah hadits yang diriwayatkan oleh al-Syaikhan (Bukhari dan Muslim). Dari Ibnu Abbas ra berkata pada saat Rasulullah datang ke Madinah beliau menemui orang-orang Yahudi yang sedang berpuasa pada hari asyura’, Rasulullah berkata “hari apa ini ..?” Orang Yahudi menjawab ini hari yang baik, pada hari ini Allah menyelamatkan Nabi Musa dan kaumnya. Maka Nabi Musa berpuasa pada hari ini. Nabi Muhammad Saw bersabda:

“Kita lebih benar dan lebih utama dari Musa dari kalian. Maka Musa puasa pada hari itu, dan memerintahkan sahabat-sahabatnya untuk puasa.”

Dalam hadits lain berbunyi:

“Aisyah ra. berkata Dahulu Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wassalam memerintahkan untuk puasa di hari ‘Asyura. Dan ketika puasa Ramadhan diwajibkan, barangsiapa yang ingin (berpuasa di hari ‘Asyura) ia boleh berpuasa dan barangsiapa yang ingin (tidak berpuasa) ia boleh berbuka”. (HR. Al Bukhari No 1897)

Melihat beberapa keistimewaan dari puasa asyura’ di atas, sudah sepatutnya kita sebagai orang muslim yang beriman bisa melakukan apa yang sudah dianjurkan oleh Nabi Muhammad Saw , walapun secara hukum puasa tersebut termasuk kategori puasa sunnah. Bagaimana dengan puasa tasu’a? Tidak hanya puasa pada hari kesepuluh saja, alangkah baiknya jika diikuti dengan puasa pada hari sebelumya (tasu’a) hari kesembilan atau sesudahnya dihari kesebelas.

Ibnu abbas berkata “Berpuasalah pada hari asyura’ dan berbedalah dengan orang yahudi. Berpuasalah sehari sebelum asyura’ dan sehari sesudahnya.” (HR Ahmad).

Penulis : Muhammad Nuris.

Guru MI At Taqwa Mondok Kilat di Nurul Jadid

Nuruljadid.net – Rombongan guru Madrasah Ibtida’iyah At-Taqwa Bondowoso berkunjung ke Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton Probolinggo Sabtu, (15/09/2018) dalam rangka nyantri selama sehari semalam.

Rombongan tiba di Aula Mini UNUJA sekitaran pukul 10.30 WIB yang didampingi langsung oleh Sekretaris Pesantren H. Faizin Syamweil, Kepala Humas dan Protokuler Mahrus Syamweil serta Ponirin Mika selaku Kasubag Protokuler.

Dalam Kegiatan ini dihadiri oleh Sekertaris Pesantren Bapak H. Faizin Syamwil beserta KH. Mahfud Faqih , agenda nyantri kilat ini dilakukan untuk silaturrahmi dan sambung sanad kepada guru sekaligus mencari barokah dari muassis para pendiri Pondok Pesantren Nurul Jadid. Kedatangannya disambut oleh KH. Mahfud Faqih selaku Biro Pendidikan yang mewakili Kepala Pesantren.

Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa dari adanya kegiatan ini, ada kemungkinan feedback secara kelembagaan untuk saling tabarukan ke MI At-Taqwa yang kualitasnya sudah banyak dikenal.

“Kami juga ingin belajar kepada At – Taqwa. Terutama pada bidang kedisiplinan. Karena At – Taqwa terkenal dengan kedisiplinan yang tinggi,” dawuh beliau dalam sambutannya.

Di akhir acara, dengan penampilan selayang pandang PP. Nurul Jadid kepada segenap rombongan meninjau langsung ke Wilayah Al-Hasyimiah Acara ini ditutup dengan pembacaan doa yang dipandu oleh kepala Biro Pendidikan kiai Fagih dan dilanjutkan dengan  pemberian cenderamata sekaligus foto bersama kedua pihak.

Penulis : Lini

Editor : Ponirin Mika

Pilar Santri Nurul Jadid, Trilogi dan Panca Kesadaran Santri.

nuruljadid.net – Kepala Biro Pendidikan Kiai Mahfud menjelaskan sejarah singkat berdirinya Pondok Pesantren Nurul jadid, didampingi oleh Bapak Faizin Syamwwil Sekrertaris Kepala Pesantren juga ikut melengkapi beberapa hal yang dipaparkan oleh Kepala Biro Pendidikan, Sabtu (15/09/2018).

Pondok Pesantren Nurul jadid terdapat Trilogi dan Panca Kesadaran Santri mana sebagai Pilar dari Pesantren , yang sangat akrab dengan sebutan 35 yang artinya 3 (trilogy Santri) dan 5 (Panca Kesadaran santri). Yang mana setiap santri yang ada dipondok sudah harus tau apa itu yang dinamakan 35 sebagai dasar kemandirian setiap santri pondok pesantren nurul jadid.

Selama Santri berada di pondok, mereka diajarkan apa yang dinamakan Organisasi, sebagai contoh konkrit dalam 5 Panca Kesadaran Santri (Kesadaran Beragama, Kesadaran berilmu,Kesedaran Bersyarakat, Kesadaran berbangsa dan bernegara, Kesadaran Berorganisasi) dalam artian yang trakhir ia itu Kesadaran berorganisasi, yang sedang dulu sudahh ada seperti Organisasi FKS (Forum komunikasi Satri) yang mana dalam setiap kegiatan selalu melibatkan santri dan alumni yang ada dimasing-masing daerah dan kota, jadi sedikit banyak harapaan kepada rapa alumnus nurul jadid nantik ikut berkiprah di masyarakat.

Dalam mondok mungkin setiap santri  punya tujuan bukan hanya untuk belajar, melaikan melaikan juga ingin ilmu yang bermanfaat dan barokah.

Barokah yang kita dapatkan akan bertambah jika dimodali dengan niat yang baik.” Ungkap kiai mahfud.

Kita pondok pesatren nurul jadid dalam setahun ini masih melaukan pembenah-pembenahan secara mendasar, baik dari struktur Organisasi maupun pelayanan dan pendidikan pesantren  kepada seluruh santri. Selama 1 tahun trakhir sudah melakukan perubahan besar-besaran.

“Jadi mohon maaf bila mana bapak ibuk selama ada di sini (nurul jadid) belum terlayani secara Maksimal karena masih pembenaan secara mendasar semua lembaga yang berada dibawah nangungan yayasan Nurul Jadid.” Imbuh Kepala Biro Pendidikan.

Selepas sambutan di lanjutkan Tanya jawab seputar kegiatan yang di gelar oleh pesantren nurul jadid beserta jadwal harian kegiatan santri yang ada di wilayahnya, dalam hal ini sekrtaris pesantren menjawab semua pertanya para romobongan sebelum akhirnya semua rombongan beranjak ke asrama penginapan, untuk Ibuk-ibuk santri kilat bertempat di Asrama Putri Wilayah Al Hasyimiah sedang untuk putra bermalam di Asrama Madrasah Aliyah Perogram Keagamaan.

Penulis : Muhammad Nuris

Editor : Ponirin Mika.

RWS, Media Silaturahmi Antara Pengurus dan Wali Santri

Nuruljadid.net– Hangatnya sinar mentari pagi tidak menyusutkan semangat para Panitia dalam mempersiapkan acara Rapat Wali Santri. Selasa (11/09/2018), Acara rapat wali santri yang bertempat di depan kantor Pesantren Pusat. Agenda rapat kali ini merupakan menyampaikan perkembangan yang terjadi dalam kurun waktu beberapa waktu terakhir.

Acara ini dimulai dengan penampilan dari Firkoh Hadrah Az-Zainiyah (FIRHAZ) pada pukul 08.40 WIB. Dilanjutkan dengan pembacaan Al-Qur’an oleh Ustad Supriyadi. Terdapat agenda tambahan pada acara rapat kali ini yakni: pembacaan tahlil dan istighosah untuk menyambut tahun baru Islam “Kami berharap dengan pembacaan tahlil dan istighosah mendapat barokah tahun baru islam. Dan kami berharap dapat diberi kemudahan dan kelancaran untuk kemajuan Nurul Jadid” ungkap salah seorang panitia Rapat Wali Santri.

Tausiyah pengasuh menjadi acara selanjutnya. Penyampaian perkembangan Nurul Jadid dalam kurun beberapa waktu terakhir disampaikan oleh KH. Abdul Hamid Wahid. Acara inti pada Rapat Wali Santri kali ini adalah diskusi pada bersama wali santri, tentang semua kegiatan dalam setiap biro. Pada kesempatan kali ini rapat dipimpin oleh KH. Najiburrahman.

Diantara materi yang dibahas adalah indekos santri, Virtual Account, kesehatan, kebersihan, wali asuh, termasuk rencana penggunaan E-COMBO bagi santri Nurul Jadid. Dari semua topik yang dibahas, topik indekos dan Virtual Account salah satu topik yang menguras lebih banyak waktu dan pikiran. Karena program Virtual Account dan indekos, merupakan sesuatu yang baru, untuk itu perlu ada peningkatan dan perbaikan-perbaikan. “Kami akan membentuk sebuah tim untuk meningkatkan kualitas nasi di setiap wilayah” tutur KH. Najiburrahman selaku pimpinan rapat.

Acara ini ditutup dengan pemaparan tentang Lembaga Zakat Infaq Shodaqoh dan Wakaf (LAZISKAF) Azzainiyah. Lembaga ini akan menerima semua jenis zakat baik mal maupun zakat fitrah. Lembaga ini juga membantu para korban gempa Lombok. Setelah sedikit pemaparan tentang LAZISKAF Azzainiyah, dilanjutkan dengan pemberian E-COMBO secara simbolik kepada perwakilan setiap lembaga formal

Penulis : Lini

Editor : Ponirin Mika

Sampaikan Perubahan Pogram, Nurul Jadid Gelar RWS

nuruljadid.net– Rapat Wali Santri (RWS) 2018 kembali dilaksanakan yang bertempat di halaman Kantor Pusat yang dihadiri oleh Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Moh. Zuhri Zaini, KH. Abd. Hamid Wahid, beserta seluruh Keluarga Pengasuh dan seluruh Pengurus, serta Wali Santri.

Acara Rapat wali santri dilaksanakan pada Selasa, (11/09/2018), Sebelum acara dimulai seluruh wali santri dan tamu di suguhi penampilan Hadrah Firhaz (Firqoh Hadrah Az Zainiyah), tepat jam 09.00 WIB acara Rapat Wali Santri dimulai, diawali dengan pembacaan ayat suci Al Qur’an oleh Ust Supriyadi, S.Pd.I, kemudian dilanjutkan dengan Istigosah yang dipimpin oleh KH. Moh. Hefni Mahfudz .

Dalam kesempatan ini Pengasuh ponpes Nurul Jadid, KH. Moh. Zuhri Zaini, menyampaikan banyak terima kasih kepada seluruh wali santri yang telah berpartisipasi dalam rapat wali santri 2018, yang mana kegiatan Rapat Wali Santri merupakan agenda rutin yang dilaksanakan setiap tahun dan khusus pada tahun sekarang dilaksanakan lebih awal,

“Mengingat ada perubahan pada beberapa program kegiatan pelayanan yang terkait dengan perkembangan pendidikan santri di Pondok Pesantren Nurul Jadid tahun ajaran 2018/2019 yang mana hal ini harus diketahui dan dipahami oleh seluruh wali santri.” Dawuh Pengasuh.

Sementara Kepala Pesantren KH. Abd. Hamid Wahid dalam sambutannya menyampaikan bahwa perubahan Program ini telah berjalan selama 1 Tahun dan kedepan Pesantren akan memberikan informasi kepada semua wali sanri tentang keberadaan Pesantren terkait fungsinya sebagai wadah pendidikan dan pengajaran serta pengabdian masyarakat maupun Fungsi lainnya.

“Untuk memcapai tujuan tersebut pondok Pesantren Nurul Jadid menanamkan keImanan dan ke-Taqwaan kepada Allah serta membina Akhlakul Karimmah, disamping pengembangan minat bakat, ketrampilan, kewirausahaan, kemandirian, serta penanaman upaya hidup sehat dan ramah lingkungan, Selain itu juga penanaman sikap tanggung jawab dalam bemasyarakatan dan berkebangsaan.” Demikian harapan  Kepala Pesantren.

Penulis: Muhammad Nuris

Editor: Arofik Yusuf

Rapat wali santri 2018

Nuruljadid.net- Dalam acara Rapat Wali Santri 2018 Selasa (11/09/2018), Pengasuh ponpes Nurul Jadid, KH. Moh.  Zuhri Zaini Menyampaikan Banyak terima kasih kepada seluruh wali santri sudah berpartisipasi hadir dalam rapat wali santri 2018, yang mana kegiatan Rapat Wali Santri merupakan agenda rutin yang dilaksanakan setiap Tahun dan khusus pada Tahun sekarang rapat wali santri dilaksanakan lebih awal,

“Mengingat ada beberapa perubahan terkait beberapa program kegiatan pelayanan yang terhubung dengan perkembangan pendidikan santri serta pelayanan kepada wali santri di Pondok Pesantren Nurul Jadid tahun ajaran 2018/2019 yang harus kita ketahui dan pahami seluruh wali santri.” Dawuh Pengasuh.

Ada tiga poin penting tentang Tujuan dan Harapan dalam Rapat Wali Santri yang disampaikan oleh pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid.

  1. Sebagai Media Silaturahmi antara pengelolah pesantren dengan seluruh wali santri sehingga diharapkan pula dengan dilaksanakannya silaturahmi akan menjadikan Pondok pesantren Nurul jadid menjadi lebih baik.
  2. Sebagai Media Sosialisasi Informasi dan Perubahan pelayanan yang berhubungan dengan perkembangan Santri dan pelayanan kepada Wali santri di Pondok Pesantren Nurul Jadid, kepada seluruh wali santri diharapkan dengan sosialisasi tersebut wali santri dapat mengetahui perkembangan dan kebijakan program di Pondok Pesantren Nurul Jadid secara umum.
  3. Sebagai wahana dan dialog bersama antara pengelola Pesantren dan Wali Santri, sehingga melalui dialog tersebut diharapkan ada ide–ide baru yang mendukung terhadap visi dan misi pondok Pesantren Nurul Jadid secara umum.

lewat pertemuan ini kita memohon kepada allah SWT, Semoga Segala Upaya yang dilakukan Pondok Pesantren Nurul jadid, selalu bersamaaan Maunah,Ridho, diharapkan Pondok pesantren Nurul Jadid dari tahun ke tahun selalu memberikan pengabdiannya kepada umat didalam bangsa, lebih-lebih kepada Agama Amin ya robbalalamin, Mewakili Keluarga Pesantren Nurul jadid kurang lebihnya mohon maaf dan hanya kepada allah kami berpasrah atas segala urusannya. (NS/Red)

Kalahkan DWK Kraksaan 4-0, PSSNJ Melaju ke Perempat Final LSN 2018 Region Jatim III

Nuruljadid.net – Persatuan Sepak Bola Santri Nurul Jadid (PSSNJ) memastikan diri lolos ke perempat final LSN Region Jatim III. Kepastian ini didapat usai PSSNJ menaklukkan lawannya yakni Darul Lughah Wal Karomah Kraksaan (DWK) dengan skor telak 4-0 di Lapangan Leces, Kabupaten Probolinggo, Selasa, (04/09/2018). Masing-masing gol dicetak oleh M. Abdul Holis, Zen Purwanto, Sony Adi Putra dan M. Fikri Haikalussowen.

Di babak pertama, PSSNJ mendominasi jalannya pertandingan. Penguasaan bola dan permainan bola pendek antar pemaian mereka lakukan dengan sempurna. Hal itu membuat pertahanan dari DWK (tim sepak bola PP. Darul Lughah Wal Karomah Kraksaan) sempat kocar kacir.

Hal itu dibuktikan dengan beberapa peluang yang mereka (PSSNJ, Red) dapatkan. Pertandingan baru berjalan 5 menit, M. Abdul Holis (10) mencoba bermaksud melesatkan si kulit bundar masih melambung tinggi diatas mistar gawang lawan. Holis (sapaan akrab M. Abdul Holis) terus menggempur pertahanan lawan, percobaan kedua dia lakukan pada menit ke-8, namun na’as, bola yang ia lesatkan masih dapat ditangkap dengan sempurna oleh penjaga gawang DWK.

Tak hanya holis, beberapa pemain PSSNJ lainnya pun mencoba menggempur gawang DWK, namun tendangan yang dilakukan masih melenceng dari sasaran. Al hasil, pada menit ke-28, permaianan satu dua yang dilakukan oleh Holis dan Zen Purwanto membuahkan hasil. Holis berhasil melesatkan di kulit bundar ke sisi kanan gawang DWK.

30 menit pertandingan di babak pertama hingga pluit Panjang dibunyikan, skor bertahan 1-0 untuk kemenangan PSSNJ

Di babak kedua, kondisi tak banyak berubah. PSSNJ masih mendominasi jalannya pertandingan. Dengan memanfaatkan kondisi tersebut, semangat pemain PSSNJ semakin meningkat. Seakan-akan tak puas dengan hanya satu gol, mereka terus menggempur pertahanan DWK dari sisi kiri dan kanan lapangan. Baru menit pertama di babak kedua berjalan, Holis, penyerang PSSNJ kembali melesatkan tendangan ke sisi kanan gawang, namun, tendangannya masih melenceng dari sasaran.

Pada menit ke-36 kerjasama antara Holis (10) dan Zen Purwanto (19) membuahkan hasil. Kali ini giliran Zen (sapaan akrab Zen Purwanto) yang menjaringkan si kulit bundar ke gawang DWK. Tak puas dengan hanya 2 gol, sang kapten PSSNJ, Mahfudz Hidayat (7) selalu memberikan instruksi dan suntikan semangat kepada rekan setimnya untuk menambah gol. Skor sementara 2-0 untuk kemenangan PSSNJ.

Kobaran semangat dari Sang Kapten menjelma dan merasuk kedalam pemain lainnya, hal itu dibuktikan dengan serangan yang dirancang semakin ganas bagaikan “Singa yang Kelaparan”. 4 menit berselang dari gol kedua, gol ketiga pun tercipta. Kali ini berasal dari kaki sang penjaga gawang PSSNJ, Sony Adi Putra. Tendangan pinaltinya berhasil melesat mulus mengecoh penjaga gawang dari DWK. Hukuman pinalti tersebut berawal dari di tackle-nya Zen (19) di kotak pinalti. Skor pun berubah menjadi 3-0.

Masih belum puas dengan hanya tiga gol, pelatih PSSNJ, Prasetyo menarik keluar Alief Furqon Angga Baskara (16) digantikan dengan M. Nopiansyah (23) untuk menggempur pertahanan lawan dari sisi kanan.  Keputusan pelatih memberikan perubahan jalannya pertandingan, gempuran pemain PSSNJ lebih dominan dilakukan oleh Nopi dari sisi kanan lapangan. Beberapa peluangpun tercipta.

Jelang berkahirnya babak kedua tepatnya pada menit ke-59, M, FIkri Haikallussowen (8) berhasil mencetak gol ke empat untuk PSSNJ dengan bemain satu dua Bersama A. Faqih Zainuri (4). Skor 4-0 bertahan hingga babak kedua berakhir. Kemenangan tersebut memastikan PSSNJ lolos ke babak perempat final.

Setelah pertandingan usai, Pelatih PSSNJ kembali memberikan arahan-arahan dan evaluasi dari pertandingan. Pras (sapaan akrab pelatih PSSNJ) menyampaikan bahwa permainan sepak bola adalah permainan tim, bukan permainan individu.

“bermain itu jangan egois, kalian harus melihat pergerakan teman kalian dikanan dan kiri kalian ketika membawa bola” cakapnya.

Pelatih PSSNJ juga berharap dipertandingan berikutnya diharapkan agar lebih baik lagi, sehingga tidak hanya memenangkan pertandingan tetapi juga menampilkan permainan yg ciamik. (Qz)

Madin An-Nafi’iyah Gelar Muhadarah Ammah

Nuruljadid.net – Madrasah Diniyah (Madin) An-Nafi’iyah wilayah Az-Zainiyyah Dalem Barat (Dalbar) gelar Muhadarah Ammah dengan tema “Keaswajaan, Kesantrian, dan Keindonesian” yang bertempat di Auditorium Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo, Senin (27/08/18).

Kegiatan ini bertujuan untuk menambah wawasan kepada siswi Madrasah Diniyah An-Nafi’iyah tentang keaswajaan, kesantrian, dan keindonesiaan. “Wawasan kita harus luas sebagai orang Indonesia, Islam, dan khususnya sebagai santri demi menyongsong masa depan,” kata Siti Ruqoyyah selaku ketua panitia dalam sambutannya.

Selain itu, kegiatan ini diharapkan mampu menumbuhkan motivasi siswi untuk meningkatkan semangat dalam belajar mengikuti proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) serta kegiatan di pesantren wilayah Az Zainiyah.

Ny. Hj. Hanunah Nafi’ah, selaku Wakil Pesantren 2 mengapresiasi kegiatan dimaksud. “Saya mengapresiasi atas berlangsungnya kegiatan ini. Karena, dengan mendatangkan orang-orang hebat adalah salah satu bentuk motivasi, kepada adik-adik Madin. Bahkan setelah selesai proses belajarnya tetap semangat mencari ilmu, mengembangkan wawasan dan pengalamannya dalam kehidupan masa datang,” Dawuh beliau.

Dengan begitu, beliau juga berharap kepada siswi Madin agar menyimak materi dengan seksama ketika narasumber menyampaikan. “Rugi kalau kita tidak bisa menyimaknya. Jadi, ketika pulang dari ruangan ini kita mendapat ilmu yang bermanfaat,” tambahnya.

Hadir dalam acara tersebut, Dr. Hj. Umi Chaidaroh, SH, M.Hi sebagai narasumber serta seluruh Ustadzah dan siswi Madrasah Diniyah An-Nafi’iyah wilayah Az-Zainiyyah Dalbar.

Penulis :  Jawahir

Editor : Muhammad Nuris

20180827_artikel-islam-nusantara

Islam Nusantara Sebagai Payung Bangsa

Agama Islam hadir ditengah-tengah masyarakat sebagai agama untuk memberi kedamaian, kesejahteraan dan perlindungan hidup bagi seluruh manusia. Sebagian besar ajaran-ajarannya membahas tentang aspek-aspek yang berkaitan dengan persoalan-persoalan kehidupan baik berkait kehidupan di dunia dan juga kehiduapan akhirat. Dibawa tangan Rasululllah Islam datang untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat, bahwa segala tindak tanduk yang merugikan terhadap diri sendiri dan orang lain merupakan prilaku yang tidak terpuji. Dan islam dengan tegas tidak membenarkannya. Terlebih tindakan-tindakan yang menyimpang dari ajaran prnsip-prinsip agama dan keberagamaan. Diakui atau tidak, setelah wafatnya Rasulullah ajaran islam mulai banyak ditumpangi oleh kepentingan-kepentingan politik, sehingga disana sini ada perpecahan. Politik akan lebih mementingkan aku bukan kita dan mementingkan kami bukan kita, sedangkan ajaran islam lebih banyak berbicara tentang kita dari pada semua itu. Pembahasan ajaran islam tentang kita biasanya menyangkut persoalan-persoalan sosial kemasyarakatan tidak berbicara tentang persoalan-persoalan hubungan individu dengan Tuhannya, karena persoalan individu dengan Tuhannya merupakan kewajiban personal. Mengapa islam lebih banyak menyinggung persoalan kita, karena islam bukan agama individualistik yang terpaku pada pembahasan holistik. Islam adalah agama sosial, ajaran-ajarannya adalah refresentasi dari gejala-gejala sosial.

Rasulullah sangat memahami akan hal ini, sehingga dalam perjalanan kehidupan rasul selalu mededikasikan dirinya sebagai pelayan ummat dan bangsa untuk kemaslahatan ammah dan menghindarkan diri dalam mengambil kesempatan untuk kemaslahatan diri, keluarga dan bahkan kelompoknya. Tauladan yang dilakukan Rasulullah seyogyanya menjadi cermin bagi masyarakat, terutama masyarakat muslim dalam berfikir dan beramal. Dalam pribadi Rasulullah berisi ajaran islam kaffah dan terwujud secara komprehensif. Maka dengan memahami ajaran islam secarah utuh yang dipraktikkan oleh rasulullah ini, akan membawa kepada islam yang mernafas nilai-nilai universal bukan partikular atau sektoral.

Mengapa Harus Islam Nusantara

Islam Nusantara seringkali dipahami sebagai islam yang keluar dari ajaran islam yang dibawa oleh Rasulullah. Pandangan seperti ini mengira bahwa Islam Nusantara, ajaran baru yang dibuat oleh ulama nusantara, dan dipandang telah menciderai ajaran-ajaran isalam sebagai  wahyu Tuhan. Dan bahkan ada yang mengklaim bahwa yang membuat istilah Islam Nusantara adalah orang yang akan mengkaburkan antara ajaran yang dibawa olen Nabi Muhammad dengan ajaran yang dibawa oleh ulama nusantara. Padahal Islam Nusantara itu ya Islam NU, Islam Ahlusunnah wal Jmaahan-Nahdhiyah. Isinya lama dalam botol baru. Tidak ada yang berubah basis teologinya asy’ari dan almaturidi, basis fiqhnya syafi’i, maliki, hanafi dan hambali dan basis tasawufnya junaid albagdhadi dan imam al-ghazali. Sederhananya adalah islam Nusantara adalah ajaran islam yang dibawa oleh Rasulullah yang di amalkan dalam wadah Nusantara, sebagimana sudah dijalankan oleh NU selama ini. Islam itu agama, yang memiliki nilai-nilai universal tidak terikat ruang dan waktu. Sementara manusia bersifat temporal-partikular, terikat dengan situasi dan kondisi. Dan manusia merupakan mahluk yang berbudaya. Setelah agama yang ajarannya bersifat universal masuk kedalam diri manusia maka ekspresinya beragam sesuai dengan budaya setempat. Islam yang diamalkan oleh bangsa-bangsa lain, baik bangsa yang ada di Timur Tengah dan di Barat, tentu mempunyai karakterstik yang berbeda. Perbedannya ditingkat cabang (furu’) bukan pokok (ushul). Yang pokok bersifat universal dan tidak akan berubah selama-lamanya.

Islam Nusantara bukanlah hal baru (bid’ah) Islam Nusantara adalah pandangan politik yang ber-sintesis Islam dan Kebangsaan. NKRI harga final tidak ada khilafah sebagai sistem politik kebangsaan. NKRI cerminan dari keutuhan ajaran islam yang sebenarnya dan itu harus di jaga oleh anak bangsa yang peduli terhadap keislaman dan kebangsaan. Tidak ada lagi upaya membentuk Negara Islam, walaupun itu bersifat opurtunis. Gerakan Islam Nusantara itu bukan hanya dalam pandangan agama, tetapi juga dalam persoalan sosial-ekonomi (asiyasah wal iqtishadiyah) sehingga fikroh siyasah NU dalam menjaga keutuhan NKRI dari segala ancaman-ancaman ajaran transnasinal adalah Islam Nusantara. Kita tidak menyalahkan islam arab itu keliru, itu benar karena budayanya akan tetapi menjadi kurang tepat apabila meng-arabi-sasi Islam Indonesia. Sebab, kultur Indonesia dan Arab sangat berbeda dan Islam menghargai budaya yang berbeda dimanapun.

Islam Nusantara : Milik Kita bukan Kami

Islam Nusantara adalah nama baru bukan soal isi baru, isinya sudah berpuluh-puluh tahun dipakai sejak puluhan tahun. Bahwa, kontroversi Islam Nusantara terletak pada muatan isi, berarti Islam Nusantara dipakai oleh sebagian orang yang mempunyai kepentingan pragmatis. Islam Nusantara cara menyelamatkan bangsa dari segala sektor, baik berkait sektor agama, politik, sosial dan budaya. Islam Nusantara milik kita bukan kami, kita yang dimaksud adalah masyarakat nusantara tanpa melihat ras, suku dan agama. Karena mision dari Islam Nusantara adalah meneguhkan Islam Nusantara sebagai payung bangsa. Wallahu’alam

 

Oleh : Ponirin Mika, Pengurus Sekretariat PP. Nurul Jadid dan Anggota Community Of Critical Social Research (Commics) Paiton Probolinggo

Pembekalan Calon Lulusan Bersama Menteri Ketenagakerjaan

Nuruljadid.net- Dalam rangka membekali calon lulusan menjadi manusia yang mandiri dan berdaya saing, Universitas Nurul Jadid (UNUJA) melaksanakan kuliah tamu dengan tema “Peran Perguruan Tinggi dalam Menciptakan Masyarakat Berkeadaban yang Mandiri, Kreatif dan Berdaya Saing Global”, Ahad (26/08/2018).

Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) RI Kabinet Kerja, Muhammad Hanif Dhakiri, sebagai narasumber. Hanif menyampaikan bahwa manusia yang berdaya saing bukanlah yang paling kuat atau pintar, melainkan menurutnya manusia yang paling responsif terhadap perubahan.

“Maka tantangan mahasiswa dewasa ini adalah menghadapi segala perubahan-perubahan yang sangat pesat baik dalam bidang teknologi, industri maupun politik,” jelasnya pada seluruh peserta yang hadir di Auditorium UNUJA.

Hambali menyebut acara ini merupakan pembekalan khusus pada mahasiswa serta mahasiswi yang akan segera paripurna dari bangku kuliah sesuai dengan jenjang pendidikan yang ditempuh. “Civitas akademika UNUJA sangat mendorong agar calon lulusan benar-benar siap mengahadapi tantangan global,” terangnya ketika sambutan selaku Wakil Rektor I bagian Akademik UNUJA.

Ia menambahkan bahwa kuliah tamu ini merupakan salah satu upaya kampus UNUJA dalam membangun kualitas dan kemajuan perguruan tinggi dan lulusannya. “Mari kita bekerja sama dan berjuang membangun UNUJA menjadi icon kebanggaan kita bersama. Harapannya UNUJA bisa menjadi rujukan kampus internasional,” pungakasnya menyudahi sambutan dan penyampaian Visi dan Misi UNUJA.

Penulis : Del Fitri Fauzi/sj

Editor : Muhammad Nuris

Kuliah Umum Bersama Menaker Hanif Dhakiri

Nuruljadid.net – Memasuki revolusi industri keempat (4.0), fungsi teknologi tak lagi bisa dibendung. Dunia berubah begitu cepat disebabkan oleh teknologi informasi yang berkembang secara masif. Hal demikian berdampak pada berbagai sektor.Termasuk aras sosial, politik dan ekonomi.

Hal ini dipaparkan oleh Menteri Ketenagakerjaan RI (Menaker) Muhammad Hanif Dhakiri saat memberikan orasi ilmiah kuliah umum dengan tema “Peran Perguruan Tinggi Dalam Menciptakan Masyarakat Berkeadaban yang Mandiri, Kreatif, dan Berdaya Saing Global” di Auditorium Universitas Nurul Jadid Paiton, Probolinggo Minggu (26/08/2018).

Hanif melanjutkan, di era Internet Of Thing (IoT), Artificial Intelegence menjadi bukti nyata bahwa peran manusia mulai tergantikan oleh teknologi.

“baru kemarin kita mengenal internet, dan sosial media. Sekarang sudah berkembang yang namanya Artificial Intelegence, ada sms pemberitahuan seperti pulsa anda sudah masuk, ini bukan orang yang melakukan akan tetapi mesin yang sudah memiliki mekanisme dan struktur tersendiri,” paparnya.

Maka dari itu, dia berpesan kepada para calon wisudawan untuk selalu responsif terhadap perubahan, “Anda menjadi orang pintar dan hebat sekarang jangan pernah berbangga diri dan sombong dengan kelebihan kemampuan yang kita miliki, karena kepintaran dan kehebatan anda bisa segera tidak relevan,“ ungkapnya.

Acara ini juga dihadiri oleh dewan Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid Kh. Moh. Zuhri Zaini, jajaran Rektorat, Dekanat dan seluruh civitas akademika beserta para calon wisudawan UNUJA.

Penulis : Abd. Rofiq/sj

Editor : Muhammad Nuris

menaker

Menaker Hanif Dhakiri Resmikan Unit Produksi di SMK Nurul Jadid

NurulJadid.net – Menteri Ketenagakerjaan RI (Menaker) Muhammad Hanif Dhakiri, berkunjung dan sekaligus Peresmikan unit produksi di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nurul Jadid Paiton, Probolinggo Minggu (26/08/2018).

Dalam kunjungannya ke SMK Nurul Jadid, seluruh siswa-siswi yang berbaris untuk menyambut kedatangannya Menteri Ketenagakerjaan RI (Menaker) sambil memegang bendera merah putih dan mengucapkan selamat datang kepada Hanif Dhakiri beserta rombongannya.

selain berkunjung Menaker RI juga menengok hasil karya industri para siswa-siswi SMK Nurul Jadid, dengan pujian dari hasil karyanya.

Abdul Manaf Firdaus selaku Kepala sekolah SMK Nurul Jadid memaparkan Unit Produksi yang diresmikan di jurusan Multimedia (MM), Rekayasa Perangkat lunak (RPL), Tata Busana, Perikanan, dan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ).

“Unit produk di Jurusan MM ada Sablon kaos dan Digital Printing. RPL seperti Robotika dan Software Programer. Tata Busana (Desainer Busana Syar’i dan Batik). Serta TKJ yang lebih ke menjual jasa seperti servis printer dan pemasangan line,” paparnya ke reporter Nurul Jadid.net

Dengan adanya kunjungan tersebut, Abdul Manaf berharap agar para siswanya memiliki kesadaran dan termotivasi akan pentingnya unit produksi di SMK Nurul Jadid, “karena produk-produknya di exhibisi atau dikunjungi langsung oleh bapak Menteri, harapannya kepada seluruh siswa-siswi SMK Nurul Jadid semoga kedepannya nanti bisa bersaing ditingkat lokal maupun nasional bahkan sampai ke kancah Internasional,” harapnya.

Penulis : Rofiq/sj

Editor : Muhammad Nuris