Sambut Tahun Baru, Nurul Jadid Gelar Istighosah dan Doa Bersama untuk Indonesia

nuruljadid.net – Tanggal 01 Januari merupakan awal setiap tahun, tidak terkecuali tahun 2022 ini. Hampir semua manusia di seluruh dunia merayakan momentum pergantian tahun tersebut dengan berbagai kegiatan. Sebagaimana biasanya, santri Pondok Pesantren Nurul Jadid menyambut tahun baru 2022 dengan istighosah bersama di Masjid Jami’ pagi ini (01/01/2022). Kegiatan istighosah ini juga digelar di masing-masing wilayah satelit yang dikoordinir oleh masing-masing pengurus setempat.

Pondok Pesantren Nurul Jadid menggelar istighosah selain sebagai bentuk munajat kepada Allah SWT untuk keberkahan hidup juga sebagai sikap keprihatinan atas banyak musibah yang dihadapi bangsa Indonesia. Selain pandemi Covid-19 yang merupakan bencana dunia, akhir-akhir ini Indonesia banyak diuji dengan berbagai bencana yang melanda, mulai dari erupsi gunung semeru, gempa bumi, tsunami sampai dengan kasus kemanusiaan dan fitnah dunia.

Pelaksanaan istighosah bersama merupakan kegiatan rutinitas santri yang diinisiasi oleh bagian ubudiyah Biro Kepesantrenan. “Kegiatan istigosah ini merupakan kegiatan tahunan pesantren yang sudah ditentukan dan ditetapkan dalam Kalender  Pesantren,” ujar Ust. Alif Hidayatullah salah satu pengurus pesantren.

Tentu istighosah dilakukan harapannya bukan hanya sebagai ritual rutinitas para santri, tapi juga sebagai momen untuk menundukkan hati, merenungi hal-hal yang telah dilakukan selama satu tahun berlalu. Pembacaan istighosah bersama juga sebagai simbol semangat baru untuk masa satu tahun mendatang.

(Terlihat santri sedang memenuhi Masjid Jami’ Nurul Jadid Sabtu (01/01) pagi tadi)

Setelah pergelaran refleksi akhir tahun kemarin malam, pagi ini ribuan santri Nurul Jadid bermunajat dengan istighosah bersama. Selain sebagai ciri khas warga pesantren, istighosah juga bentuk serupa dengan doa dan dzikir yang memiliki berbagai manfaat. Do’a dan dzikir (mengingat Allah SWT) memiliki faedah yang sangat banyak, diantaranya 1) Mendatangkan keridhoan Allah SWT; 2) Mengusir syaitan, menundukkan, dan mengenyahkannya; 3) Menghilangkan kesedihan dan kemuraman hati; 4) Mendatangkan kegembiraan dan ketentraman (di dalam) hati; 5) Melapangkan rizki; 6) Menumbuhkan perasaan bahwa dirinya diawasi Allah, sehingga mendorongnya untuk selalu berbuat kebajikan.

Banyak misteri dan tantangan yang akan bangsa Indonesia dan dunia hadapi di masa yang akan datang sehingga dengan berdoa dan mengemis ridho, hidayah dan maunah dari Allah SWT melalui istighosah ini, harapannya kita akan senantiasa dalam lindungan Allah SWT, khususnya pandemi covid-19 ini segera berakhir.

“Setiap memasuki tahun baru, kaum Muslim hendaknya memiliki semangat baru untuk menjalani sunnatullah dengan diniatkan beribadah kepada Allah SWT lebih baik lagi,” tutur ustaz Alif.

(Humas Infokom)

Laziskaf Az-zainiyah, P4NJ dan UNUJA Lakukan Aksi Kemanusiaan Bantu Korban Erupsi Semeru

nuruljadid.net – Erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada awal Desember 2021 lalu menjadi pengingat bagi sesama manusia untuk saling membantu. Tak ingin berdiam diri, Lembaga Amil Zakat, Infaq, Shadaqah, dan Wakaf (LAZISKAF) Az-Zainiyah Pondok Pesantren Nurul Jadid Bersama Pembantu Pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid (P4NJ) dan Universitas Nurul Jadid (UNUJA) melakukan Aksi Kemanusiaan untuk membantu korban bencana erupsi gunung Semeru beberapa waktu lalu.

Gerakan Donasi Bencana Alam dan aksi kemanusiaan ini berlangsung selama 14 hari, dimulai sejak tanggal 4 Desember sampai 18 Desember 2021 silam. Dalam hal ini LAZISKAF tidak sendirian, namun juga bekerjasama dengan beberapa pihak di bawah naungan Pondok Pesantren Nurul Jadid diantaranya Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Kesehatan Universitas Nurul Jadid dan P4NJ.

(Tampak terlihat Mahasiswa Siaga Bencana (MAGANA) sedang melayani masyarakat pada kegiatan pengobatan gratis yang digelarnya)

Gabungan komunitas mahasiswa yang menamakan dirinya MAGANA atau Mahasiswa Siaga Bencana memberikan bantuan berupa layanan Trauma Healing, Pengobatan Gratis dan pembagian sembako. Selain itu, Pembantu Pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid (P4NJ) Lumajang juga membantu dengan memberikan bantuan kebutuhan pokok berupa Sembako dan akomodasi yang dibutuhkan serta tenaga Sukarelawan Kemanusiaan.

Serah Terima MAGANA Peduli Semeru ini dilakukan di Pos Bersama 1 NU Peduli Semeru MWCNU Candipuro Lumajang. KSR PMI Universitas Nurul Jadid pun hadir ikut membantu korban terdampak erupsi Gunung Semeru. Dari membantu membersihkan area pasca erupsi hingga mendirikan tenda darurat.

(Pengurus LAZISKAF Az-Zainiyah bersama P4NJ Kabupaten Lumajang sedang memebagikan hasil himpunan donasi kepada masyarakat terdampak erupsi Gunung Semeru)

Selama 14 hari penggalangan donasi, per tanggal 19 Desember 2021 LAZISKAF Az-Zainiyah berhasil menghimpun dua kategori donasi dari pengurus, alumni dan simpatisan yang menyumbangkan baik berupa transfer uang maupun barang yang dibutuhkan.

Kategori Donasi pertama Sembako, LAZISKAF Az-Zainiyah berhasil menghimpun sebanyak 53% Beras (722 Kg), 16% Biskuit Roma (333 Pack), 28% Uang (Rp. 3.633.000), 1% Lee Mineral (16 Dus 25 Biji), 1% Indomie Goreng (1 Dus), dan 1% Minyak Goreng (1.600 ml).

Sementara itu pada kategori Donasi kedua berupa Pakaian, LAZISKAF Az-Zainiyah berhasil menghimpun sebanyak 41% Celana, 37% Baju, 21% Obat-Obatan, Masker dan perlengkapan obat lainnnya, serta 1% selimut. Laporan perolehan tersebut masih belum terhitung perolehan LAZISKAF Unit Cabang (UC) Lumajang.

Laziskaf Az-Zainiyah yang dipimpin Kiai Muhammad Al-Fayyadl bersama tim sukarelawan Universitas Nurul Jadid beserta Pembantu Pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid (P4NJ) Lumajang berupaya maksimal untuk melakukan evakuasi dan layanan kepada para korban erupsi Gunung Semeru dengan perolehan donasi yang terhimpun. Hal ini merupakan kontribusi dan kepedulian nyata pesantren dan alumni untuk ikut meringankan beban korban bencana erupsi semeru dan sebagai implementasi nilai-nilai kemanusiaan yang diajarkan di pondok pesantren.

 

(Humas Infokom)

Penghujung Tahun, 90% Lebih Santri Telah Divaksin, Tanda Akhir Vaksinasi di Nurul Jadid

nuruljadid.net – Jelang akhir 2021, wakil pelaksana harian klinik Az-Zainiyah Ahmad Kholid Fauzi mengatakan bahwa program vaksinasi di Pondok Pesantren Nurul Jadid telah berhasil mencapai persentase lebih dari 90% santri divaksin. Gencatan vaksinasi terakhir dilaksanakan pada Selasa kemarin (28/12) bertempat di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Kegiatan vaksinasi terakhir kemarin merupakan vaksinasi kesekian kalinya yang diadakan oleh Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid bekerjasama dengan beberapa pihak terkait. Awalnya, Klinik Az-Zainiyah menargetkan hanya 70% santri saja yang akan disuntik vaksin karena di awal terdapat resistensi yang cukup tinggi dari banyak pihak, namun alhamdulillah saat ini sudah mencapai lebih dari 90% atau lebih dari 9000 santri serta pengurus telah divaksin. Pihak Klinik mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bekerja sama membantu dalam menyukseskan program ini.

“Per hari ini, Pondok Pesantren Nurul Jadid sudah mencapai lebih dari 90% santri yang telah disuntik vaksin. Semua ini bisa dicapai berkat upaya dan kerja sama dari semua pihak, terlebih kepada santri yang mau datang untuk vaksinasi,” tutur Kholid.

(Santri putra tengah menjalani prosedur kesehatan sebelum melakukan suntik vaksinasi oleh tenaga kesehatan Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid)

Meskipun demikian, mengingat ditemukannya 1 kasus transmisi lokal Omicron di Indonesia yang bisa menyebabkan angka kenaikan kasus cenderung lebih cepat, Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid menghimbau kepada seluruh santri untuk tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku sebagai bentuk ikhtiar menghadapi pandemi Covid-19 ini khususnya ketika keluar pesantren dan atau bertemu orang dari luar pesantren.

“Melihat perkembangan Virus Covid-19 yang saat ini sudah bertransmisi di Indonesia menciptakan virus varian baru, yaitu jenis Omicron, cenderung terjadi penyebaran lebih cepat dari varian delta meski tingkat keparahannya lebih ringan, maka santri dan seluruh masyarakat pesantren harus tetap menegakkan protokol kesehatan,” tegas Kholid.

(Santri putra terlihat sedang melakukan tahap rekam data diri oleh petugas administrasi program vaksinasi Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid)

Semua upaya tetap harus dilakukan oleh garda terdepan kesehatan Santri Nurul Jadid Klinik Az-Zainiyah untuk memastikan kesehatan warga Pondok Pesantren Nurul Jadid, meski situasi pandemi di Indonesia belum juga usai, khususnya di Pondok Pesantren Nurul Jadid, akan tetapi harus terus diwasapadai dan semoga tetap terkendali meskipun tingkat vaksinasi sudah cukup tinggi.

 

 

(Humas Infokom)

Biro Pendidikan Uji Kompetensi Furudhul Ainiyah Pegawai Nurul Jadid

nuruljadid.net – Dalam rangka mengoptimalkan program penguatan Furudul Ainiyah (FA) di kalangan pegawai Pondok Pesantren Nurul Jadid, Biro Pendidikan menyelenggarakan uji kompetensi bagi guru dan karyawan. Kegiatan ini merupakan salah satu poin Arah Kebijakan Umum Pesantren (AKUP). Melalui Madrasah Diniyah (MADIN), Biro Pendidikan lakukan tes pemetaan (Placement Test) Kompetensi Furudhul Ainiyah (FA) yang dilaksanakan pada semua satuan pendidikan di lingkungan pesantren selama 5 hari sejak 25 sampai dengan 29 Desember 2021.

Sebagaimana Arah Kebijakan Umum Pesantren (AKUP), program penguatan FA ini tidak hanya mengacu kepada santri aktif akan tetapi juga berlaku kepada Pegawai Nurul Jadid (PNJ) yang meliputi guru, dosen, dan karyawan. Dalam pelaksanaannya, mekanisme dan prosedur ujian di masing-masing satuan pendidikan sama kecuali tanggal pelaksanaannya. Setiap pegawai akan ditanyai materi Aqidah, Fiqih dan Baca Tulis Al-qur’an.

(Salah satu guru putri terlihat sedang khusyuk mengikuti Ujian Baca Tulis Al-Qur’an dan Furudul Ai’niyah oleh penguji dari Madrasah Diniyah Putri Pusat)

Tes pemetaan kompetensi furudhul ainiyah dikawal dan diawasi langsung oleh pejabat Biro Pendidikan, sedangkan untuk pelaksana teknis lapangan dan penguji diambilkan dari asatiz dan asatizah senior Madrasah Diniyah.

Tujuan dari pelaksanaan ini adalah untuk mengidentifikasi kemampuan furudul ainiyah pegawai sehingga pesantren dapat segera mengambil kebijakan berdasarkan kebutuhan dan kondisi objektif di lapangan. Guru dan karyawan merupakan sektor krusial yang juga ikut bertanggung jawab dalam mengawal program FA santri di lembaga pendidikan masing-masing di luar asrama. Sehingga integrasi dan kolaborasi kerja antara Biro Kepesantrenan dan Biro Pendidikan ini dapat mempercepat dan mengoptimalkan pencapaian FA untuk santri.

Bagi peserta ujian yang dinyatakan tidak lulus atau mendapatkan skor dibawah standar minimal, maka yang bersangkutan harus mengikuti pembinaan FA lanjutan selama 3 bulan. Hal ini dilakukan untuk menguatkan kompetensi dasar FA seluruh pegawai Nurul Jadid. Pada tahun 2022, program penguatan FA akan menjadi gerakan bersama selama 3 bulan pertama santri baru masuk ke pesantren, sehingga konsekuensinya adalah setiap guru dan karyawan di setiap lembaga pendidikan perlu menguasai materi dasar aqidah dan furudul ainiyah sesuai standar pesantren.

(Tim penguji dan pengurus Madrasah Diniyah berserta pimpinan lembaga pendidikan melakukan koordinasi dan briefing sesaat sebelum ujian dimulai)

Guru dan Tenaga Kependidikan di lingkungan Pondok Pesantren Nurul Jadid mengikuti kegiatan tes pemetaan ini dengan baik dan khidmat. Terlihat banyak guru yang berlajar bersama bahkan melakukan pembinaan secara khusus untuk mempersiapkan pengetahuan dan kompetensi mereka tentang FA dalam menghadapi ujian yang diselenggarakan oleh Biro Pendidikan ini. Tidak sedikit pengakuan dari para guru bahwa mereka perlu refresh dan review kembali materi dasar yang dulu mereka kuasai ketika menjadi santri aktif. Dengan diadakannya ujian ini akan menjadi reminder bagi semua pihak tentang pentingnya penguasaan materi FA dasar selain praktik yang biasa dilakukan setiap hari karena pengetahuan dasar ini menjadi kewajiban bersama untuk diajarkan kepada santri di masing-masing lembaga.

 

 

(Humas Infokom)

Musim Hujan Tiba, Klinik Az-Zainiyah Lakukan Tindakan Preventif dengan Fogging

nuruljadid.net – Dalam rangka mencegah (preventif) terjadinya penyakit demam berdarah saat musim hujan, Klinik Az-Zainiyah Pondok Pesantren Nurul Jadid melakukan pengasapan (fogging) di lingkungan Pondok Pesantren Nurul Jadid kamis lalu (23/12). Area sasaran meliputi komplek lembaga pendidikan, perkantoran, fasilitas umum sampai dengan asrama santri baik putra maupun putri.

Memasuki musim penghujan kerap membuat nyamuk Aedes Aegypti berkembangbiak disebabkan banyaknya tempat-tempat genangan air. Selain itu, musim penghujan juga dapat menimbulkan berbagai jenis penyakit, diantaranya wabah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus dan penyakit Malaria sebab gigitan nyamuk Anopheles pembawa parasite plasmodium.

(Tim fogging Klinik Az-Zainiyah melakukan pengasapan di ruang terbuka tempat penampungan sampah ekonomis yang rentan genangan air)

Sebelum terjun ke lapangan pihak Klinik Az-Zainiyah melayangkan surat pemberitahuan ke setiap satuan kerja dan lembaga serta asrama. Tim Kesehatan Klinik Az-Zainiyah melaksanakan fogging dengan menyisir setiap bagian di ruangan-ruangan yang ada di lingkungan Pondok Pesantren Nurul Jadid. Disamping itu, fogging juga dilakukan di ruangan terbuka serta saluran air yang diduga menjadi tempat persembunyian nyamuk terutama nyamuk pembawa penyakit Demam Berdarah (Aedes Aegypti).

Kegiatan fogging tersebut merupakan kegiatan rutin tahunan setiap kali musim penghujan datang yang bertujuan untuk membunuh nyamuk pembawa virus DBD, dengan harapan tidak ada warga pesantren, karyawan, guru, dan santri putra maupun putri yang terjangkit penyakit DBD di masa pandemi Covid- 19 saat ini.

Diketahui pengasapan dilakukan oleh tim kesehatan dari klinik Az-Zainiyyah dengan 2 mesin fogging. Meskipun fogging bisa mengurangi resiko penularan penyakit DBD, seluruh warga pesantren tetap dihimbau untuk menerapkan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk dengan gerakan 3M yakni Mengubur, Menguras bak air dan Menutup barang bekas.

(Fogging dilakukan di area perkantoran dan lembaga pendidikan di lingkungan Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Dalam proses pengasapan seluruh warga pesantren diminta keluar dari ruangan yang akan dilakukan penyemprotan. Oleh karenanya, kandungan dalam fogging mengandung racun insektisida jenis piretroid sintesis apabila asap fogging yang terhirup dalam jumlah kecil bisa mengganggu kesehatan manusia seperti mata perih, batuk-batuk, sulit bernafas, sakit kepala iritasi kulit dan lemas.

Tak hanya beberapa gejala di atas, paparan insektisida dalam jumlah besar juga dapat menyebabkan keracunan insektisida yang ditandai dengan munculnya beberapa gejala yaitu gangguan penglihatan, keringat berlebih, produksi air liur berlebih, muntah, sesak nafas, sakit perut, dan detak jantung serta tekanan darah menurun.

Musim penghujan tahun ini menjadi tantangan sendiri karena di tengah masih maraknya pandemi Covid-19, sehingga pihak pesantren melalui Klinik Az-Zainiyah senantiasa melakukan tindakan edukatif, preventif dan kuratif bagi yang mengalami gejala. Namun, alhamdulillah sejauh ini keadaan warga Pondok Pesantren Nurul Jadid relatif terkendali dan santri dalam kondisi kesehatan yang cukup baik meskipun beberapa di antara santri mengalami gejala deman, flu dan batuk akibat cuaca ekstrim. Kondisi ini pun dapat ditangani oleh pihak klinik dengan obat-obatan standar dan layanan kesehatan gratis untuk santri.

 

(Humas Infokom)

Biro Kepesantrenan Putri Apresiasi Pengurus, Wali Asuh dan Muallimat Terbaik

nuruljadid.net – Biro Kepesantrenan Putri gelar acara penobatan pengurus, wali asuh, dan mu’allimat terbaik sebagai bentuk apresiasi terhadap pengabdian mereka. Acara tersebut dilaksanakan tepat pukul 20.30 WIB secara meriah di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo Lantai 3 Gedung Perkantoran (23/12).

Kegiatan ini merupakan program hasil kolaborasi antara wakabid tata kelola wilayah dan wakabid BK/WA. Acara tersebut terkonsep dengan sangat rapi dan menarik. Pada pembukaan, ditampilkan konten video ungkapan hati seorang anak kepada ibunya, dan juga video suara hati wali Asuh.

“Acara ini sudah dikonsep sejak beberapa bulan yang lalu dan dipersiapkan rentetan serta tahapannya sejak bulan November kemarin. Jadi memang benar-benar dipersiapkan dengan matang agar tidak dadakan,” ujar ustazah Madinah selaku pengurus BK/WA putri pusat.

(Ketua Panitia Ustazah Zahro Firdausiyah menyampaikan laporan ketua panitia tentang pelaksanaan kegiatan penobatan pengurus terbaik putri)

Rangkaian acara penobatan ini melalui 3 tahapan yaitu pemungutan suara (voting) tahap 1 dan 2, checking buku q-time dan diakhiri tahap wawancara (interview). Dalam penobatan ini akan dipilih pengurus terbaik dalam beberapa kategori 1) Pengurus Teladan; 2) Pengurus Terajin; 3) Pengurus Kharismatik; dan 4) Wali Asuh Terbaik.

Ketua panitia ustazah Zahro Firdausiyah mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan ghirroh pengabdian dan menjadi panutan bagi kader-kader pengurus wilayah puteri selanjutnya, juga untuk memberikan apresiasi serta reward kepada pengurus wilayah yang telah bersungguh-sungguh dan bertanggungjawab dalam melaksanakan amanah pesantren.

Wakil Kepala Biro Kepesantrenan putri Ny. Mamnuhatur Rohmah dalam sambutannya menyampaikan bahwa janganlah berkecil hati bagi yang belum terpilih, dan juga jangan berbangga diri bagi yang sudah terpilih karena terkadang yang biasa-biasa saja itu yang istimewa di hadapan Allah SWT.

Mastur fil ardhi, masyhur fi as-sama’. Terkadang orang yang biasa-biasa saja di dunia, ia adalah orang yang terkenal di akhirat. Jadi, jangan berkecil hati bagi yang belum terpilih dan jangan berbangga diri bagi yang sudah terpilih,” dawuh Ny. Mamnuhatur Rohmah kepada nuruljadid.net

Salah satu pengurus kharismatik terpilih mengungkapkan rasa syukur dan bahagianya.“Saya bahagia dan bersyukur sekali, karena ini merupakan pertama kalinya. Namun saya juga merasa takut karena apa yang saya dapatkan ini adalah penilaian manusia semata namun prestasi sesungguhnya adalah ketika bisa menjalankan amanah dengan baik dan bertanggung jawab,” ujar ustazah Farhah.

(Pengurus, wali asuh dan mu’allimat terbaik melakukan sesi foto bersama pasca dinobatkan oleh pengurus kepesantren pusat putri)

Banyak kisah inspiratif dibalik perjuangan mereka untuk bertahan di kepengurusan, baik dari sisi keluarga juga motivasi untuk terus berkhidmat mengalahkan ego dan keinginan pribadi. Penobatan ini merupakan apresiasi sederhana sebagai bentuk dukungan moril dari pengurus pusat atas segala pengabdian mereka di pondok pesantren tercinta ini.

Acara penobatan ini dihadiri oleh ustazah-ustazah senior dari kalangan alumni yang juga berperan sebagai pembina daerah dan ikut membantu kontroling kinerja pengurus daerah di wilayah-wilayah puteri bersama pengurus pusat putri. Ucapan selamat pun bertaburan untuk pengurus yang telah dinobatkan. Namun ghirroh perjuangan dan pengabdian harus tetap digaungkan oleh setiap pengurus untuk terus berkhidmat kepada pesantren.

Sebelum acara ditutup dengan doa, kegiatan dimeriahkan dengan pembagian doorprize yang telah disiapkan oleh panitia. Tepat pukul 22.30 WIB, acara penobatan pengurus, wali asuh dan mua’allimat terbaik berakhir. Secara keseluruhan, acara berjalan dan sukses berkat kerjasama tim yang solid dan persiapan yang matang.

 

(Humas Infokom)

Kepala Pesantren: Terimakasih Atas Kinerja Satker KPA Nurul Jadid

nuruljadid.net – Pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid telah menuntaskan tahapan perencanaan program dan anggaran untuk masa kerja tahun 2022. Kegiatan yang diikuti oleh semua satuan kerja Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) ditandai dengan acara pengesahan program dan anggaran tahun 2022 serta pengarahan oleh pengasuh bertempat di Aula 1 Pondok Pesantren Nurul Jadid pada Sabtu 18 Desember 2021 dan dimulai pukul 20.45 WIB.

Dalam kesempatan tersebut Kepala Pesantren KH. Abdul Hamid Wahid dan Wakil Kepala Pesantren KH. Najiburrahman Wahid berhalangan hadir karena kondisi kesehatannya. Kendati demikian, beberapa pesan Kepala Pesantren untuk seluruh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) disampaikan melalui Sekretaris Pesantren, H. Faizin Syamwil.

(nampak Sekretaris Pesantren sedang menyampaikan pesan dan salam hangat Kepala Pesantren kepada seluruh peserta acara)

Mengawali sambutannya, Sekretaris Pesantren mengajak seluruh peserta yang hadir mendoakan dan membaca Suratul Fatihah untuk kesembuhan pimpinan pesantren dan para pengurus pesantren terutama dalam menjalankan amanat tugas tahun 2022.

Kepala Pesantren melalui Sekretaris Pesantren, menyampaikan ucapan terimakasih kepada pengasuh atas bimbingan dan arahannya, serta kepada seluruh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yang telah menjalankan tugasnya dengan baik pada program tahun 2021.

Pesan selanjutnya, Kepala Pesantren meminta semua Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) terus memperbaiki kinerja, terutama dari rekomendasi hasil evaluasi program tahun 2021.

(Pengasuh Pesantren sedang memberi arahan pada acara Penetapan Program/Anggaran dan Pengarahan Pengasuh tahun Anggaran 2022)

Usai sambutan dan laporan sekretaris, selanjutnya pengarahan pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini. Pengasuh juga mengawalinya dengan mendoakan semua pengurus agar diberikan kesehatan dalam menjalankan tugasnya dan senantiasa mendapat ridho Allah SWT. Dalam arahannya, beliau menekankan tugas kesinambungan program dengan menyesuaikan visi dan misi pesantren.

Acara yang diikuti sebanyak 102 pengurus ini juga disampaikan laporan tertulis dalam bentuk overview setebal 129 halaman.

Proses penyusunan laporan dan tahapan perencanaan dimulai awal bulan oktober yang dikoordinir oleh Sekretariat dan Bendahara Pesantren.

Acara berakhir pukul 22.20 WIB dan ditutup dengan pembacaan do’a oleh ketua P4NJ pusat, KH. Junaidi Mu’thi yang sekarang juga menjabat sebagai Ro’is Syuriah PCNU Bondowoso.

 

(Humas Infokom)

Nurul Jadid Resmi Tetapkan Program dan Anggaran Tahun 2022

nuruljadid.net – Di penghujung tahun 2021, Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo selenggarakan kegiatan penetapan program/anggaran tahun 2022 dan pengarahan pengasuh yang sebelumnya juga terdapat penyampaian laporan kinerja selama setahun di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid pada sabtu (18/12) malam diikuti oleh semua pengurus satuan kerja, satuan pendidikan dan lembaga khusus pesantren.

Tepat pukul 20.15 WIB acara dimulai dan dibuka dengan pembacaan ummul qur’an, di waktu yang bersamaan, tim protokoler menyambut kedatangan pengasuh pada acara tersebut. Peserta terlihat sudah memenuhi ruangan serta mengikuti acara dengan khidmat dan fokus.

Penetapan program dan anggaran tahun 2022 serta pengarahan pengasuh merupakan kegiatan rutin tahunan dengan berbagai rangkaian kegiatan bertajuk Rapat Evaluasi Akhir Tahun. Tahun ini, Sekretaris Pesantren H. Faizin Syamwil menyederhanakan rangkaian acara tersebut namun tetap berorientasi pada substansi tujuan kegiatan.

Alhasil, rangkaian kegiatan penetapan program dan anggaran tahun 2022 berjalan lebih efektif dan efisien tahun ini. Masing-masing satker melakukan rapat komisi bersama satker terkait sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh bagian perencanaan untuk integrasi program dan anggaran sehingga hasil lebih optimal.

(Sekretaris pesantren H. Faizin Syamwil menyampaikan Laporan Akhir Tahun 2021 di hadapan seluruh peserta)

Sementara itu, Sekretaris Pesantren H. Faizin Syamwil mewakili Kepala Pesantren KH. Abdul Hamid Wahid menyambut dengan hangat seluruh hadirin serta menyampaikan salam dan permohonan maaf dari Kepala Pesantren karena belum bisa hadir pada acara tersebut sebab udzur masalah kesehatan.

Dalam sambutannya ustaz Faizin menyampaikan laporan kegiatan selama setahun yang telah dilaksanakan dalam bentuk overview. Untuk perancangan program dan anggaran pesantren tahun 2022 sebenarnya sudah dimulai sejak bulan oktober lalu. Tak lupa, ustaz Faizin juga mengungkapkan harapannya terhadap program pesantren tahun mendatang.

“Kita perlu memperbaiki hal-hal yang belum kita lakukan dengan maksimal. Dan harapannya kita bisa melaksanakan program kegiatan tahun 2022 yang telah disusun 100%,” tegasnya.

Selanjutnya, pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini memberikan tausiyah kepada seluruh hadirin sekaligus arahan terhadap program pesantren tahun anggaran 2022. Dalam tausiyahnya, beliau menjelaskan kembali tujuan dari poin-poin Arah Kebijakan Umum Pesantren (AKUP).

“Jangan sampai ada satuan kerja yang membuat program tanpa melibatkan satu sama lain, karena program kerja kita ini adalah program kerja organisasi bukan perorangan. Oleh karena itu, tentu dalam pembuatan program harus saling memeriksa satu sama lain, jangan sampai ada program yang tumpang tindih, dan berpihak terhadap sesuatu di luar AKUP” tutur pengasuh di hadapan seluruh peserta.

(Pengasuh Nurul Jadid KH. Moh. Zuhri Zaini ketika memberikan tausyiah dan arahan pada kegiatan penetapan program dan anggaran tahun 2022)

Pengasuh menambahkan, selain pembahasan tentang program kerja, beliau juga berharap akan ada tenaga pendidik dari Pondok Pesantren Nurul Jadid yang bisa bertugas di luar pesantren sebagaimana permintaan dari masyarakat.

“Banyak permintaan dari masyarakat untuk mengirimkan tenaga pendidik dari Pondok Pesantren Nurul Jadid, maka dari itu, saya berharap nantinya akan ada tenaga terutama tenaga pendidik yang bisa bertugas di masyarakat yang membutuhkan di luar pesantren” imbuh KH. Moh. Zuhri Zaini.

Peserta yang hadir pada kegiatan ini pengasuh, pimpinan pondok pesantren, sekretaris yayasan, kepala dan wakil kepala biro, pimpinan universitas, ketua P4NJ pusat, bendahara, kabag. dan kasubbag., kepala staf pimpinan pesantren, wakil dan sekretaris biro, kepala dan wakabid, pemangku wilayah, dan kepala-kepala wilayah putra-putri.

Akhirnya, acara ditutup dengan pembacaan doa dipimpin oleh Ketua Pembantu Pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid (P4NJ) Pusat KH. Junaidi Mu’thi. Tepat pukul 22.20 WIB peserta meninggalkan Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo.

 

(Humas Infokom)

Direktur PD Pontren Kemenag RI Mengisi Webinar di Nurul Jadid

nuruljadid.net – Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI Prof. Dr. H. Waryono Abdul Ghofur, M.Ag hadir secara langsung ke Pondok Pesantren Nurul Jadid untuk mengisi Webinar dengan tema “Peran Multidimensi Pondok Pesantren” di Aula 1 Lt. 3 Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo (14/12).

Waryono mengapresiasi adanya Webinar tentang Peran Multidimensi Pondok Pesantren ini, selain sharing juga bentuk kesyukuran bisa bersilaturrahmi ke Pondok Pesantren Nurul Jadid. Waryono menyatakan optimis bahwa ke depan pesantren akan lebih maju dan berkembang dalam mengisi multi sektor di tengah masyarakat.

Menurutnya pondok pesantren sudah memiliki banyak keunggulan untuk meningkatkan keilmuan para santri dan keterampilan di lintas disiplin ilmu. Salah satunya, ciri khas Pondok Pesantren Nurul Jadid adalah penguasaan bahasa asing, Arab, Inggris dan Mandarin. Sebagaimana pepatah bahasa Arab “Man Arofa Lughota Qoumin Salima Min Makrihim” artinya barang siapa yang menguasai bahasa suatu kaum, maka akan selamat dari tipu daya kaum tersebut.

Warnoyo berharap dengan mengikuti acara ini para santri dan pengelola pesantren mampu menerapkan fungsi pesantren sebagaimana amanah UU No. 18 Tahun 2019 yaitu sebagai lembaga pendidikan, dakwah dan pemberdayaan. Santri pasca Pendidikan di pesantren juga aktif berperan di tengah masyarakat multidimensional, tidak hanya di bidang Pendidikan, namun juga ekonomi, pemerintahan dan berbagai sektor lainnya.

Dalam acara Webinar ini pun Waryono juga memberikan penguatan moderasi beragama menciptakan Islam yang ramah dan mengajak kepada perdamaian dengan ciri khasnya masing-masing tanpa intervensi pihak lain. Sehingga nilai-nilai tradisional tetap terjaga namun tetap terbuka terhadap modernitas zaman.

Kedepan pak Waryono melalui PD Pontren ingin menggagas pesantren ramah anak yang mengedepankan Education for All atau pendidikan untuk semua dan menjadi tempat yang baik untuk tumbuh kembangnya para santri dengan baik dari anak-anak hingga dewasa tanpa melihat strata sosialnya.

(Wakil Kepala Pondok Pesantren KH. Najiburrahman Wahid saat memberikan sambutan pada acara Webinar Peran Multidimensi Pondok Pesantren)

Wakil Kepala Pondok Pesantren KH. Najiburrahman Wahid dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pondok Pesantren Nurul Jadid istiqomah melakukan pengembangan pesantren dengan prinsip “al-muhafadhotu ‘ala qodimis sholih wal akhdzu bil jadidil ashlah,” yakni Memelihara yang lama yang baik dan mengambil yang baru yang lebih baik’.

“bahwa kitab kuning sejak dulu sampai sekarang tetap dipertahankan sebagai metode pembelajaran warisan para ulama klasik, warisan walisongo. Tapi disamping itu, hal-hal dari modernitas baik yang berbau teknologi maupun bahasa asing mandarin jepang dan sebagainya kita adopsi, kita datangkan termasuk terbaru adalah PDF (Pendidikan Diniyah Formal),” dawuhnya.

“PDF ini lama tapi baru, baru tapi lama, mau dibilang barang baru ini sudah ada di pesantren sejak dulu kitab kuning itu, mau dibilang barang lama, ini merupakan jalur baru Pendidikan, jadi kami mohon support dari Pak Waryono selaku Direktur PD Pontren Kemenag RI.” Imbuh KH. Najiburrohman Wahid

Wakil Kepala Pesantren juga berharap semoga Pendidikan Diniyah Formal (PDF) Nurul Jadid ini dapat berkembang dan menyusul pesatnya perkembangan Lembaga Pendidikan yang sudah mendahului. Karena apapun misi pesantren yang tidak boleh dilupakan adalah “Tafakkuh Fiddin” atau memperkuat Agama. Semoga webinar ini dapat membawa berkah bagi semua dan bisa menimba ilmu dan pengalaman dari narasumber.

(Peserta webinar luring mengikuti acara dengan tertib dan khidmat serta antusias di Aula 1 Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Webinar berjalan dengan lancar dan peserta yang hadir mengikuti dengan antusias baik secara luring maupun daring. Kegiatan ini dihadiri oleh pimpinan pesantren, kepala-kepala biro, kepala-kepala Lembaga Pendidikan, kepala bagian dan pimpinan Universitas Nurul Jadid.

 

(Humas Infokom)

Kado Akhir Tahun: Nurul Jadid Juara Eco Pesantren 2021 Tingkat Provinsi

nuruljadid.net – Pasca Verifikasi dan Validasi Lapangan oleh tim juri dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur tentang pemenuhan standar pesantren berwawasan lingkungan, akhirnya Pondok Pesantren Nurul Jadid berhasil menjuarai Lomba Eco Pesantren tahun 2021 tingkat provinsi Jawa Timur tersebut.

Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jawa Timur nomor 188/813/KPTS/013/2021 tentang Penghargaan Eco Pesantren Provinsi Jawa Timur Tahun 2021. Sebagai tindak lanjut dari Berita Acara Hasil Penilaian Eco Pesantren Provinsi Jawa Timur Tahun 2021 tanggal 18 November 2021 surat nomor 660/16695/111.5/2021 yang ditentukan oleh Tim Juri. Maka, Pondok Pesantren Nurul Jadid dinyatakan layak menyandang titel Eco Pesantren tahun 2021 bersama 9 pesantren lainnya.

(SK. Gubernur Jawa Timur tentang Penghargaan Eco Pesantren Provinsi Jawa Timur Tahun 2021)

Gus Muhammad Fakhri Pembina Bidang Konservasi Lingkungan Hidup (BKLH) Nurul Jadid mengungkapkan rasa syukurnya atas capaian prestasi ini di group telegram tim Eco Pesantren Nurul Jadid seusai dibagikannya informasi kemenangan ini. “Sebelumnya terimakasih atas kerjasamanya dan kerja kerasnya dari semua teman-teman yang ada selama penyiapan dan persiapannya Eco Pesantren. Congrats to us! Najaahan bina! Selamat buat kita semuanya,” ungkap beliau.

Salah satu anggota tim teknis lapangan BKLHNJ yang akrab disapa Cak Faruq juga mengungkapkan kebahagiaan dan harapan atas pencapaian penghargaan Eco Pesantren tingkat Jawa Timur tahun 2021 ini. “Semoga hal ini menjadi motivasi sekaligus bisa membangkitkan kesadaran kita (santri) untuk lebih peduli dan lebih giat lagi dalam mengupayakan, dan menjaga kebersihan serta kelestarian lingkungan pondok pesantren tercinta Pondok Pesantren Nurul Jadid,” imbuhnya kepada nuruljadid.net. hal ini pun diamini oleh anggota group yang lain.

Harapannya dengan diadakannya program Eco Pesantren ini, Pondok Pesantren Nurul Jadid akan lebih termotivasi dan bertanggung jawab dalam meningkatkan kebersihan, pendidikan dan konservasi lingkungan yang berkelanjutan (environmental sustainability). Cita-cita ini tidak akan terwujud apabila setiap individu pesantren pimpinan, pengurus, guru, dosen, karyawan dan santri secara kolektif kolegial tidak ikut menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan di pesantren.

Untuk 9 pesantren lainnya yang mendapatkan penghargaan Eco Pesantren adalah PP. Raudlatul Malikiyyah Ketapang Kota Probolinggo, PPTQ. Al Munawwaroh Bungah Kab. Gresik,  PP. Al- Baitul Hikmah Tempurejo Kab. Jember, PP. As-Syalafi Al-Fitrah Kota Surabaya, PP. Miftahul Mubtadiin Ar-Ridlo Kab. Nganjuk, PP. Mambaul Hikam Kab. Jombang, PP. Al-Kautsar Kabupaten Banyuwangi, PP. At-Tanwir Kabupaten Bojonegoro, PP. Al-Hijrah Kab. Ngawi.

 

(Humas Infokom)

Peringati Hari HIV/AIDS se-Dunia dan Menanam Pohon Nasional, Poskestren Nurul Jadid Gelar Serangkaian Acara

nuruljadid.net – Memperingati hari HIV/AIDS se-Dunia dari Menanam Pohon Nasional, Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) Nurul Jadid yang merupakan gabungan Santri Husada dan Satuan Karya Bakti Husada Nurul Jadid melaksanakan beberapa rangkaian kegiatan. Diantaranya Lomba Desain Poster Santri, Seminar Kesehatan dan penyerahan pohon secara simbolis di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid, Jumat (03/12).

Dalam kegiatan tersebut, turut hadir Direktur Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah, Kepala Dinas Kesehatan Probolinggo dr. Shodiq Tjahjono, dan tamu undangan lainnya di hadapan ratusan peserta santri puteri yang terdiri dari Santri Husada dan Saka Bakti Husada Putri Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Dalam sambutannya, Direktur Klinik Az-Zainiyah Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan sinergi bersama antara Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid, BKLH Nurul Jadid dan Dinas Kesehatan Probolinggo untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman santri tentang HIV/AIDS dan pentingnya menjaga lingkungan.

“Kegiatan ini kami laksanakan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Problinggo dan BKLH Nurul Jadid, karena untuk menyelesaikan permasalahan lingkungan dan kesehatan di Pondok Pesantren Nurul Jadid  kita tidak bisa dengan mudah melakukannya sendiri, melainkan harus saling bergandengan tangan dan saling memberikan informasi. Kegiatan ini dilatarbelakangi dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman santri tentang HIV/AIDS, dan ajakan bagi mereka untuk hidup sehat, terutama dengan menjaga lingkungan sekitar,” tutur Ny. Hj. Qodriyatul Khodijah

(Penyampaian materi tentang upaya pencegahan dari infeksi HIV/AIDS oleh dr. Hamidatul Musyarrofah)

Selanjutnya, peserta seminar diminta untuk saling berkomitmen menjauhi penyalahgunaan konsumsi narkoba, dengan kompak mereka mengatakan “Santri Nurul Jadid: Say No To Drugs, Say No To Zina.” Tindakan ini dilakukan sebagai sikap untuk mengingatkan santri bahwa mengkonsumsi narkoba dan tindakan zina adalah dua dosa besar dan sangat berbahaya bagi kesehatan hingga wajib dijauhi.

(Penyerahan pohon secara simbolis dari pembina Santri Husada dan Saka Bakti Husada kepada perwakilan BKLH Nurul Jadid)

Sementara itu, dalam peringatan hari Menanam Pohon se-Dunia, Saka Bakti Husada dan Santri Husada Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid melaksanakan penyerahan pohon secara simbolis kepada Bidang Konservasi Lingkungan Hidup (BKLH) Nurul Jadid pada serangkaian acara seminar kesehatan tersebut.

(Penyerahan trofi dan piagam penghargaan kepada pemenanga lomba desain poster dalam rangka memperingati Hari HIV/AIDS se-Dunia)

Sebelum seminar berlangsung, panitia mengumumkan para pemenang lomba poster dan menyerahkan hadiah berupa trofi dan piagam penghargaan serta bingkisan merchandise Klinik Az-Zainiyah kepada para pemenang di atas pentas.

Pematerian seminar kesehatan berlangsung sekitar 1,5 jam dengan Narasumber dr. Hamidatul Musyarrofah menjelaskan tema “Akhiri Ketidaksetaraan Akhiri AIDS.” Pemateri dengan asyik menjelaskan tentang pengertian HIV/AIDS, bahaya penyakit AIDS, hingga cara pencegahan penyakit tersebut di depan ratusan peserta santri puteri. Tampak jelas raut wajah antusiasme peserta dalam mengikuti kegiatan ini hingga selesai dengan bekal pengetahuan yang sangat berarti untuk diterapkan.

 

(Humas Infokom)

Jatim Kasus HIV/AIDS Tertinggi, Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid Gelar Seminar Kesehatan

nuruljadid.net – Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid adakan Seminar Kesehatan dalam rangka pencegahan terhadap maraknya penyakit HIV/AIDS di Indonesia khususnya di Provinsi Jawa Timur dengan kasus tertinggi pada Jum’at pagi (03/12) lalu. Seminar itu bertempat di Aula 1 Pesantren Nurul Jadid diikuti 126 Santri Husada dan 87 Saka Bakti Husada Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Untuk saat ini, Jatim berada pada posisi tertinggi se-Indonesia untuk kasus HIV/AIDS. Tahun 2021 ini, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur mendata sebanyak 2.526 orang terinfeksi virus HIV/AIDS. Oleh karenanya, pemerintah sedang berupaya memperluas cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu sebagai tindakan preventif.

(Pemateri dr. Hamidatul Musyarrofah menampilkan data kasus HIV/AIDS di Indonesia dan Jatim berada pada posisi paling atas)

Dilatarbelakangi oleh Kasus HIV/AIDS di Jawa timur yang cukup tinggi, Klinik Az-Zainiyah Pondok Pesantren Nurul Jadid tergerak dalam berupaya secepat mungkin melakukan tindakan edukatif dan preventif khususnya di kalangan santri. Klinik Az-Zainiyah menggelar Seminar Kesehatan untuk sosialisasi pentingnya merangkul penderita namun waspada dengan bahayanya HIV/AIDS yang bertajuk “Akhiri Ketidaksetaraan, Akhiri AIDS.”

Seminar tersebut menghadirkan dr. Hamidatul Musyarrofah sebagai pemateri. Selain itu, acara dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo dr, Shodiq Tjahjono, Direktur Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah, tamu undangan, Santri Husada dan Saka Bakti Husada Pondok Pesantren Nurul Jadid.

(dr. Hamidatul Musyarrofah menyampaikan kiat pencegahan agar terhindar dari infkesi HIV/AIDS pada Seminar Kesehatan)

Untuk melakukan pencegahan sedini mungkin pesantren tidak bisa bergerak sendiri, tentunya perlu bekerjasama dengan dinas kesehatan untuk saling mmberi informasi. “Kita tidak bisa dengan mudah melakukannya sendiri, melainkan harus bergandengan tangan dan saling memberikan informasi,” papar Ny. Hj Qadriyatul khodijah di depan para tamu undangan dan santriwati peserta seminar.

Ratusan santriwati yang mengikuti seminar tampak begitu antusias. Mereka fokus dalam menerima ilmu baru yang disampaikan oleh penyaji. Tidak hanya pemaparan materi satu arah, para santriwati diberikan kesempatan untuk bertanya kepada penyaji terkait tema yang tengah dibahas.

Di akhir seminar, peserta dengan serentak menyorakkan tagline “Santri Nurul Jadid Say No to Drugs Say No to Zina.”. kegiatan seminar kesehatan ditutup dengan doa dan pemberian piagam penghargaan kepada penyaji dr. Hamidatul Musyarrofah dri Direktur Klinik Az-Zainiyah Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah.

(Humas Infokom)

Tingkatkan Kompetensi SDM, IAIN Salatiga Sambung Silaturrahmi dengan Nurul Jadid

nuruljadid.net – Dalam rangka meningkatkan kompetensi dosen dan karyawan, Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Negeri Salatiga Jawa Tengah melakukan kunjungan dan silaturahmi ke Pondok Pesantren Nurul Jadid, Rabu (01/12) sore.

Pada kesempatan tersebut, Kabag. Humas dan Protokoler Nurul Jadid Dr. Syamsuri Hasan beserta pengurus lainnya menyambut rombongan Fakultas Dakwah IAIN Salatiga Jawa Tengah yang dipimpin langsung oleh Dekan Fakultas Dakwah Dr. Mukti Ali, M. Hum. di gedung Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Dakwah Dr. Mukti Ali, M. Hum. menyampaikan ucapan terima kasih atas kesediaan Pondok Pesantren Nurul Jadid telah menerima kunjungan rombongan Fakultas Dakwah IAIN Salatiga Jawa Tengah dan menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatannya pada acara kunjungan tersebut.

(Dekan Fakultas Dakwah Dr. Mukti Ali, M. Hum. dalam sambutannya)

“Kami jauh dari Jawa Tengah ke Pondok Pesantren Nurul Jadid ingin menimba ilmu serta menjalin silaturrahmi untuk meningkatkan kompetensi dosen dan karyawan Fakultas Dakwah IAIN Salatiga, kami mengucapkan banyak terimakasih karena dengan berada disini merupakan sebuah kehormatan bagi kami,”ungkap Dr. Mukti.

Selanjutnya Kabag. Humas dan Protokoler Nurul Jadid mewakili pengurus pesantren lainnya menyambut hangat dengan sambutan selamat datang kepada rombongan Fakultas Dakwah IAIN Salatiga. Bapak Dr. Syamsuri juga berharap melalui acara silaturrahmi tersebut masing-masing pihak, Pondok Pesantren Nurul Jadid dan IAIN Salatiga dapat sharing dan belajar bersama terutama tentang peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM).

(Kabag. Humas dan Protokoler Nurul Jadid Dr. Syamsuri Hasan dalam sambutannya)

Sesi selanjutnya dilakukan tanya jawab/diskusi, Kabag. PEPHA Ust. Miftahul Huda memimpin jalannya sesi tersebut, nampak diskusi seru tentang pengalaman belajar Novi Basuki alumni Nurul Jadid yang sekarang menempuh kuliah S3 di China dan diskusi tentang sistem sentralisasi dengan teknologi modern yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Nurul Jadid.

(Prosesi tanya jawab oleh IAIN Salatiga kepada Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Tak lupa penyerahan cinderamata dari Pondok Pesantren Nurul Jadid kepada Fakultas Dakwah IAIN Salatiga dan sebaliknya dari Fakultas Dakwah IAIN Salatiga kepada Pondok Pesantren Nurul Jadid.

(penyerahan cinderamata dari Pondok Pesantren Nurul Jadid kepada Fakultas Dakwah IAIN Salatiga)

Rombongan Fakultas Dakwah IAIN Salatiga nampak antusias mengikuti acara Silaturrahim tersebut untuk menggali informasi dan berbagi pengalaman demi peningkatan kompetensi dosen dan karyawan. Acara diakhiri dengan sesi ramah tamah di Aula Mini Universitas Nurul Jadid.

(Humas Infokom)

 

Wisuda UNUJA Nobatkan Mahasiswa Terbaik dan Berprestasi

nuruljadid.net – Wisuda ke – IV Universitas Nurul Jadid kembali menobatkan sejumlah mahasiswa lulusan terbaik dan berprestasi program Diploma, Sarjana, dan Magister pada gelaran Sidang Senat Terbuka Universitas Nurul Jadid (UNUJA) Paiton – Probolinggo, Ahad (28/11) yang berlangsung di gedung Aula 1 Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Lulusan terbaik tersebut merupakan perwakilan dari lima fakultas Unuja yang meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi. Selain itu, Unuja juga menetapkan mahasiswa terbaik bidang non-akademik dan mahasiswa terbaik yang menjadi pengurus pesantren di Pondok Pesantren Nurul Jadid. Dari 12 nama wisudawan terbaik dan berprestasi, 4 diantaranya terbaik berdasarkan IPK tertinggi program Sarjana (S1), 1 wisudawan terbaik berdasarkan IPK tertinggi program Magister (S2), 5 wisudawan terbaik berdasarkan prestasi non-akademik, dan 2 wisudawan berdasarkan pengurus terbaik Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Menurut data lulusan terbaik dan berprestasi yang diterima, tercatat nama-nama wisudawan terbaik pada wisuda ke – IV tersebut diantaranya, Dian Halimas Zahro (Fakultas Agama Islam) dengan IPK 3.82, Jam’iyatul Munawaroh (Fakultas Teknik) dengan IPK 3.94, Kafa Dita Miftahul Jannah (Fakultas Kesehatan) dengan IPK 3.61, Indana Fikrotun Najibah (Fakultas Sosial dan Humaniora) dengan IPK 3.69 sebagai wisudawan terbaik IPK tertinggi program Sarjana (S1). Selanjutnya, wisudawan dengan IPK terbaik program Magister (S2) diraih oleh Hamimah Sri Handayani (Fakultas Agama Islam) dengan IPK 3.89.

(Perwakilan Wisudawan IPK tertinggi Universitas Nurul Jadid)

Tidak hanya itu, wisudawan berprestasi terbaik non-akademik diantaranya, Abdullah (Fakultas Agama Islam) dengan kategori juara 3 Open Turnamen Pencak Silat Internasional tahun 2019 di Bali, Latifatus Saleha (Fakultas Agama Islam) dengan kategori juara 1 LKTI Nasional di IAIN Batu Sangkar Sumatera Barat, Hanivia Novanda (Fakultas Teknik) dengan kategori Finalis Data Mining Coding Competition 3.0 “Code Up Your Digital Technologies”, Sahol (Fakultas Kesehatan) dengan kategori Edukator Pelatihan Badan Hidup Dasar (BHD) untuk awam khusus DPW PPNI Provinsi Jawa Timur tahun 2020, Nur Halis Mistarwan (Fakultas Sosial Hukum dan Humaniora) dengan kategori Juara 2 Lomba Debat Bahasa Inggris tingkat regional di Universitas Negeri Jember tahun 2018. Juga ditetapkannya M. Ghofirul Humam (Fakultas Agama Islam) sebagai wisudawan pengurus putra terbaik Pondok Pesantren Nurul Jadid dan Diana putri sebagai wisudawan pengurus putri terbaik Pondok Pesantren Nurul Jadid.

(Perwakilan Wisudawan prestasi Non-Akademik Universitas Nurul Jadid)

Pada tahun ini, Universitas Nurul Jadid kembali mengadakan gelaran Sidang Senat Terbuka secara hybrid (daring dan luring). Rektor Universitas Nurul Jadid menyampaikan bahwa jumlah wisudawan yang mengikuti wisuda pada tahun ini sebanyak 892 peserta dan hanya wisudawan yang berdomisili atau mondok di Pondok Pesantren Nurul Jadid yang dapat mengikuti prosesi wisuda secara offline. Meskipun begitu, prosesi gelaran Sidang Senat Terbuka Universitas Nurul Jadid tahun 2021 tetap berjalan khidmat dengan mematuhi protokol kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah. Rektor Unuja juga berharap kepada seluruh wisudawan tahun ini mampu membaktikan diri bagi agama, bangsa, dan negara.

 

(Humas Infokom)

Unuja Launching MBKM Santri, Ini kata Mendikbud RI

nuruljadid.net – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A. diwakili Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikbudristek RI Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D. menghadiri acara wisuda Universitas Nurul Jadid melalui teleconference zoom meeting. Bapak Aris Junaidi menyampaikan pesan Mas Nadiem perihal transformasi kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka dan peluncuran program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Santri minggu lalu (28/11).

Peresmian Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Santri tersebut dilakukan oleh Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D. pada Minggu siang kemarin melalui teleconference zoom meeting. Peresmian tersebut dihadiri oleh Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Jadid serta Pimpinan Universitas Nurul Jadid dan 892 wisudawan-wisudawati Universitas Nurul Jadid di Gedung Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolingo.

Sementara itu, dalam sambutannya Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikbudristek RI Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D. menyampaikan permohonan maaf dan salam hangat mas Menteri Nadiem Makarim kepada seluruh peserta wisuda Universitas Nurul Jadid tahun 2021 baik yang hadir secara luring maupun daring.

(Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D. Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan dalam sambutannya)

“Pertama saya menyampaikan permohonan maaf dan salam hangat dari Mas Menteri, Mas Nadiem Anwar Makarim yang hari ini berhalangan hadir pada acara yang sangat penting ini, beliau memohon maaf,” ungkap Bapak Aris Junaidi.

Lanjut Bapak Aris Junaidi menyampaikan pesan Mas Nadim Anwar Makarim perihal kesempatan percepatan Transformasi Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka di masa pandemi covid-19.

“Era Revolusi Industri 4.0, dan Society 5.0, serta tantangan Pandemi COVID-19 yang kita hadapi sekarang, mendorong Pendidikan Tinggi untuk lebih adaptif dengan pertumbuhan pengetahuan yang eksponensial. Disamping teknologi dan inovasi, serta perubahan sosial dalam masyarakat, pandemi mempercepat transformasi pendidikan tinggi untuk menerapkan literasi 4.0 yaitu data teknologi dan manusia, serta mengedepankan kolaborasi multitransdisiplin dan pendekatan sistem thinking yang menjadi pembaharuan dalam kurikulum pendidikan tinggi,” jelasnya.

(Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D. Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikbudristek RI)

Selanjutnya, Bapak Aris Junaidi menjelaskan tentang tujuan yang melatarbelakangi adanya program Transformasi Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka ini, “Filosofi yang mendasari Transformasi Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang memerdekakan unit pendidikan dalam memperkuat budaya pembelajaran dan inovasi untuk menciptakan growth mindset bagi generasi penerus pembangunan bangsa ini bertujuan untuk meneruskan pembelajaran Bapak Ki Hajar Dewantara, dimana paradigma pendidikan seharusnya berpulang pada kemerdekaan dan kemandirian pelaku belajar, untuk mendapatkan nilai dan tujuan hidup sebagai manusia seutuhnya yang bermanfaat bagi keluarga, masyarakat, dan bangsa” tuturnya.

Imbuh Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikbudristek RI Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D. tentang esensi dari Transformasi Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka yaitu untuk mendorong life long learning, menggali bakat sesuai passion, memperkuat system thinking, dan memperkuat kemampuan adaptasi, kolaborasi, dalam menghadapi perubahan yang dinamis saat ini.

Bapak Aris Junaidi juga menaruh harapan kepada Universitas Nurul Jadid agar dapat mengimplementasikan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang disesuaikan dengan Visi Universitas Nurul Jadid hingga dapat mencetak lulusan Pendidikan Tinggi sebagai SDM unggul yang merupakan pembelajar sepanjang hayat, memiliki kompetensi global, berperilaku sesuai nilai sila Pancasila, dan mampu mensinergikan kebutuhan kesejahteraan masyarakat dengan kepentingan negara di Era Revolusi 4.0 dan Society 5.0.

Terakhir, Bapak Aris Junaidi mewakili Mas Menteri Nadiem Anwar Makarim sangat mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Santri dan secara resmi meluncurkan program tersebut.

“Dengan mengucap basmalah, bismillahirrohmanirrohim program MBKM Santri di Universitas Nurul Jadid secara resmi kami luncurkan. Semoga memberikan manfaat untuk semua pihak.” Tutup Bapak Aris Junaidi saat Launching MBKM Santri Unuja.

 

(Humas Infokom)