Menag RI Ingatkan Wisudawan Nilai Santri dan Pesan Kiai Zaini

nuruljadid.net – Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas mengingatkan para wisudawan dan wisudawati Universitas Nurul Jadid tahun 2021 akan pentingnya berpegang teguh pada nilai santri dalam Panca Kesadaran Santri Pondok Pesantren Nurul Jadid dan dawuh muassis KH. Zaini Mun’im lepas diwisuda melalui teleconference zoom meeting Minggu kemarin (28/11) di Aula 1 Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo.

Sambutan tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia (RI) Gus Yaqut saat mengahadiri acara Wisuda Universitas Nurul Jadid secara virtual di hadapan seluruh wisudawan-wisudawati program diploma, sarjana dan magister serta para tamu undangan terbatas yang hadir secara luring.

Dalam kesempatan tersebut, Menag Yaqut Cholil Qoumas memberi apresiasi kepada para wisudawan dan wisudawati Universitas Nurul Jadid tahun 2021 tersebut, dan beliau juga menyampaikan pesan-pesan bahwa wisuda atau kelulusan bukanlah akhir dari proses pendidikan.

“Saya mengucapkan  selamat atas Wisuda Diploma, Sarjana, dan Magister Universitas Nurul Jadid tahun 2021 sekaligus Launching Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Santri. Perlu diketahui bahwa Kelulusan atau wisuda merupakan ungkapan sukacita pada fase akhir pendidikan, kelulusan adalah sebuah prestasi dan capaian, namun harus disadari bahwa itu bukan akhir dari proses pendidikan,” ungkap Gus Yaqut kepada peserta Wisuda UNUJA.

(Kementerian Agama RI Menag Yaqut Cholil Qoumas dalam sambutannya)

Gus Yaqut juga menaruh harapan kepada para wisudawan dan wisudawati Universitas Nurul Jadid, agar setelah diwisuda mereka tetap berpegang teguh pada Panca Kesadaran Santri Pondok Pesantren Nurul Jadid.

“Saya berharap, para wisudawan, di manapun medan juang dan kiprahnya setelah diwisuda, tetap berpegang teguh pada Panca Kesadaran Santri Nurul Jadid, yaitu Kesadaran Beragama, Kesadaran Berilmu, Kesadaran Bermasyarakat, Kesadaran Berbangsa dan Bernegara, dan Kesadaran Berorganisasi. Jadilah pribadi yang bermanfaat.” harap Menteri Agama kepada wisudawan-wisudawati Unuja.

Tidak hanya mengingatkan tentang nilai-nilai Panca Kesadaran Santri, Gus Yaqut juga mengingatkan kembali pesan dari KH. Zaini Mun’im kepada seluruh peserta wisuda Universitas Nurul Jadid 2021, beliau mengutip “Orang yang hidup di Indonesia kemudian tidak melakukan perjuangan, dia telah berbuat maksiat. Orang yang hanya memikirkannya masalah pendidikannya sendiri, maka orang itu telah berbuat maksiat. Kita semua harus memikirkan perjuangan rakyat banyak.”

Para wisudawan-wisudawati serta tamu undangan menyimak sambutan Gus Yaqut dengan seksama dan khusyuk. Tak lupa, Gus Yaqut juga meyelipkan pesan sebelum mengakhiri pidatonya, yaitu “Dari Nurul Jadid untuk Indonesia Maju.”

 

(Humas Infokom)

Wisuda UNUJA: Tetap Khidmat Meski dengan Hybrid System

nuruljadid.net – Universitas Nurul Jadid (UNUJA) menggelar perhelatan wisuda diploma-sarjana-magister tahun 2021 yang berbeda dari biasanya. Karena pandemi COVID-19, Perguruan Tinggi yang berlokasi di kecamatan Paiton kabupaten Probolinggo ini menggelar wisuda secara hybrid system kombinasi luring dan daring pada Minggu kemarin (28/11).

Wisuda hybrid ini digelar secara luar jaringan (luring) di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang ketat, dan dalam jaringan (daring) melalui teleconference zoom meeting dan Live Streaming di kanal YouTube Universitas Nurul Jadid. Para wisudawan dan tamu undangan yang hadir mengikuti prosesi wisuda dengan khidmat dan tenang.

Pada Wisuda kali ini, terdapat sebanyak 892 Wisudawan Wisudawati jenjang Diploma, Sarjana, dan Magister dari 5 Fakultas berbeda, masing-masing 450 Wisudawan Wisudawati dari Fakultas Agama Islam, 316 Orang Fakultas Teknik, 50 Orang Fakultas Kesehatan, 18 Orang Fakultas Sosial Humaniora, dan 58 Orang Pasca Sarjana.

(Wakil Rektor 1 Universitas Nurul Jadid H. Hambali M.Pd)

Rektor Universitas Nurul Jadid KH. Abdul Hamid Wahid dalam pidatonya mengucapkan selamat dan rasa bangga kepada Wisudawan dan Wisudawati yang telah berasil menempuh pendidikannya di Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo.

“Kami ucapkan selamat dan rasa bangga atas diwisudanya kalian. Dengan wisuda ini kalian telah melalui satu tahapan penting dari perjalanan akademik kalian, wisuda adalah pengakuan akademik terhadap kompetensi yang telah ditempa selama ini. Kami berharap para lulusan Universitas Nurul Jadid yang diwisuda kali ini mampu membaktikan diri bagi agama, bangsa dan Negara.” Ungkap Rektor Universitas Nurul Jadid dalam sambutannya.

(Rektor Universitas Nurul Jadid KH. Abdul Hamid Wahid M.Ag saat memberi sambutan)

Sementara itu, pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Moh. Zuhri Zaini turut mengapresiasi mahasiswa-mahasiswi Universitas Nurul Jadid yang diwisuda tahun 2021. Beliau juga memberi arahan bagi para wisudawan dan wisudawati.

“Wisuda ini masih permulaan bagi para wisudawan dan wisudawati, dan tentu harapannya semoga diikuti dengan kesuksesan-kesuksesan. Dan selanjutnya, tentu dalam kesempatan ini sudah menjadi kewajiban seharusnya kita mensyukuri nikmat ini, sebab dengan mensyukuri nikmat insyaallah selain nikmat itu tidak akan dicabut, tentu akan ditambah oleh Allah.”  Dawuh Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid.

(Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Moh Zuhri Zaini dalam sambutannya)

Wisuda Universitas Nurul Jadid ini juga rencana awal akan dihadiri secara virtual oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A. namun karena berhalangan diwakili Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikbudristek RI Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D. serta juga hadir Menteri Agama RI KH. Yaqut Cholil Qoumas melalui teleconference zoom meeting.

Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D. menyampaikan pesan Mendikbutristek RI, Mas Nadiem perihal Transformasi Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka. “Filosofi yang mendasari adanya Transformasi Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka ialah untuk meneruskan pembelajaran Bapak Ki Hajar Dewantara, Paradigma Pendidikan seharusnya berpulang pada kemerdekaan dan kemandirian pelaku belajar untuk mendapatkan nilai dan tujuan hidup sebagai manusia seutuhnya yang bermanfaat bagi keluarga, masyarakat, dan bangsa” tegasnya.

Kemudian, Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D mewakili Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A. meresmikan peluncuran program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Santri.

(Perwakilan KEMENDIKBUD RI Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D dalam sambutannya)

Selanjutnya, Menteri Agama RI Gus Yaqut juga memberi apresiasi atas terlaksananya wisuda ini dan launching Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Santri dan menaruh harapan kepada wisudawan-wisudawati Universitas Nurul Jadid,

“Saya berharap para wisudawan wisudawati, di manapun medan juang dan kiprahnya setelah wisuda, tetap berpegang teguh pada Panca Kesadaran Santri Nurul Jadid.” Tutup Gus Yaqut pada pada penghujung acara.

 

(Humas Infokom)

 

Galakkan Literasi, KOMPAS bersama Portal Berita Online Gembleng Kader Jurnalis Santri Nurul Jadid

nuruljadid.net – Guna mempersiapkan Kader Jurnalis Muda Nurul Jadid, Hubungan Masyarakat (Humas) dan Informasi Komunikasi (Infokom) Pondok Pesantren Nurul Jadid gelar Pelatihan Jurnalistik Santri di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid pada 22-23 November 2021.

Pelatihan yang berlangsung selama dua hari ini mendatangkan lima pemateri, diantaranya Dewi Indriastuti (Kompas), Rhoma Dona (Pemred tadatodays.com), Taufiqur Rohim (ProTV), Abdul Jalil (Times Indonesia), dan Ach. Faqihatus Sholeh (eNJe Picture).

Pelatihan dibuka secara resmi oleh Sekretaris Pesantren H. Faizin Syamwil, dan disusul oleh Kabag. Humpro Dr. Syamsuri Hasan dalam hal ini menyampaikan terkait Arah Kebijakan Jurnalistik Pesantren. Dalam sambutannya, Dr. Syamsuri Hasan melantunkan betapa pentingnya ilmu jurnalistik dan akan sangat disayangkan jika santri tidak memperhatikan dengan baik setiap pematerian pada Pelatihan Jurnalistik Santri ini.

Sementara itu, Taufiqur Rohim memulai presentasi di hari pertama dengan materi Kode Etik dan Bahasa Indonesia Jurnalistik, pada pematerian tersebut Mas Taufiq panggilan kerabnya menjelaskan tentang etika-etika yang harus dimiliki oleh seorang jurnalis dan cara menggunakan Bahasa Indonesia dalam lensa jurnalistik. Tidak hanya itu, ditengah-tengah pemateriannya Mas Taufiq juga menyelipkan cerita inspiratif tentang pengalamannya selama menjadi wartawan di depan puluhan Kader Jurnalis Nurul Jadid.

Di hari kedua, Mas Rhoma Dona memulai pelatihannya terlebih dahulu dengan materi Dasar-Dasar Berita. Setelah itu tepat sebelum breaktime, Mas Abdul Jalil mendapatkan giliran untuk menyampaikan materi ketiga tentang Menggali Ide Berita dan Teknik Reportase Wawancara.

(nampak peserta sangat antusias mengikuti sesi pematerian)

Tepat setelah breaktime, pukul 13.00 WIB peserta kembali memenuhi Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid untuk melanjutkan sesi pelatihan dengan materi keempat Editing atau Penyuntingan Naskah oleh Jurnalis Kompas Mbak Dewi Indriastuti. Dalam pelatihan tersebut, peserta nampak sangat semangat dan antusias merespon pertanyaan-pertanyaan dari Mbak Dewi. “Meskipun dengan presentasi materi yang simple, namun penyampaian atau penjelasan materinya sangat seru dan mudah dipahami,” ungkap salah satu peserta pelatihan tersebut.

(Potret saat Pematerian Editing atau Menyunting Naskah sedang berlangsung oleh Mbak Dewi Jurnalis Kompas)

Dilanjutkan dengan pematerian terakhir oleh Mas Achmad Faqihatus Sholeh pada materi Teknik Foto dan Jurnalistik Online. Kali ini peserta mendapatkan metode pelatihan yang cukup berbeda, karena peserta dilatih untuk langsung terjun praktik mengoperasikan kamera dan mengatur segitiga exposure.

Tidak cukup hanya pematerian, pada malam terakhir peserta diminta untuk me-review materi pertama hingga kelima, untuk memastikan bahwa peserta telah menerima dan memahami ilmu yang telah disampaikan pada pematerian-pematerian sebelumnya. Lalu peserta diberi arahan untuk menyusun struktur Tim Redaksi masing-masing asrama. Dan tepat pukul 22.30 WIB peserta meninggalkan tempat acara.

(Humas Infokom)

Urgen Literasi, Humas Infokom Nurul Jadid Gelar Pelatihan Jurnalistik Santri

nuruljadid.net – Hubungan Masyarakat dan Informasi Komunikasi (Humas Infokom) Pondok Pesantren Nurul Jadid menggelar pelatihan jurnalistik dalam menjawab urgensitas literasi di kalangan santri. Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan selama dua hari mulai selasa, 22 November 2021 sampai dengan 23 November 2021 di Aula 1 Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Dr. Syamsuri Hasan Kepala Bagian Humas dan Protokoler Nurul Jadid dalam sambutannya menyatakan tujuan kegiatan ini untuk membekali santri agar mampu berkompetensi dalam bidang menulis atau memproduksi karya jurnalistik baik untuk media cetak, online atau media sosial.

“pelatihan ini dapat menjadi bekal para peserta untuk menggali bakat menulis mereka sehingga mampu menginformasikan sebuah karya atau berita dalam suatu media, baik cetak, online, atau medsos,” ungkap Kabag Humpro Dr. Syamsuri Hasan. “Kita juga perlu berkaca kepada para pendahulu kita seperti Imam Syafii, Al-Ghozali, Hasyim Asy’ari yang berhasil menciptakan karya kitab sampai saat ini kita gunakan, sehingga masing-masing peserta perlu menumbuhkan rasa butuh dari diri sendiri sehingga kami sebagai pengurus hanya bisa mewadahi selebihnya yang mengisi adalah kalian semua,” imbuhnya.

(Sekretaris Pesantren H. Faizin Syamwil memberikan sambutan sekaligus membuka acara secara resmi)

Kegiatan pelatihan jurnalistik santri ini secara resmi dibuka oleh Sekretaris Pesantren H. Faizin Syamwil, M.Pd dengan pembacaan ummul kitab dengan harapan acara dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada seluruh peserta dan juga panitia.

Pada sambutannya Sekretaris Pesantren menegaskan bahwa santri yang menjadi peserta perlu bersyukur karena diberikan kesempatan untuk belajar jurnalistik dan dipilih dari ribuan santri yang ada, sehingga kesempatan ini perlu dimaksimalkan.

“Banyak orang terkenal karena kata-katanya seperti Ir. Soekarno yang mampu menggerakkan orang dengan pidatonya, ada juga yang dikenal karena tulisannya. Karena, saat ini menulis menjadi sebuah kebutuhan untuk dapat mengedukasi publik bahkan Jurnalistik dapat dijadikan modal sumber pencaharian,” terang Sekretaris Pesantren H. Faizin Syamwil.

(Narasumber Kode Etik dan Bahasa Indoesia Jurnalistik Taufiqur Rohim tengah menyampaikan pematerian)

Selain itu, Kasubbag Humas dan Infokom Mujiburrohman juga menegaskan dalam kegiatan ini diharapkan dapat melahirkan reporter dan jurnalis yang mendukung tugas kehumasan di Pesantren. Tentunya dengan mengikuti pelatihan jurnalistik ini mereka dapat mengeksplorasi sebuah informasi lebih dalam.

Narasumber yang dihadirkan juga tidak tanggung-tanggung, mereka adalah jurnalis dari berbagai portal media online seperti beritajatim, timesindonesia, datasiana dan beberapa media nasional seperti kompas, i-news dan juga tvone.

(Peserta pelatihan jurnalistik nampak sangat antusias dan khusyuk mengikuti pematerian oleh narasumber)

Tampak jelas raut wajah antusiasme 71 peserta perwakilan Lembaga Pers dan santri masing-masing wilayah dalam mengikuti kegiatan ini. Pasalnya materi yang diberikan pun beragam diantaranya kode etik dan bahasa jurnalistik, teori penulisan berita, menulis in depth news dan feature, foto jurnalistik, edukasi memviralkan sebuah informasi, serta reportase wawancara. Tidak hanya itu para peserta juga akan diajak langsung mempraktikkan apa yang telah mereka dapat setelah diberikan materi.

 

(Humas Infokom)

Biktren Putri Gandeng LMNJ Cetak Pemimpin Berintegritas, Cerdas, Berkarakter dan Inspiratif

nuruljadid.net – Biro Kepesantren Pondok Pesantren Nurul Jadid Putri mengadakan Pelatihan upgrading kompetensi leadership pengurus mengusung tema “Membangun Jiwa Kepemimpinan yang Berintegritas, Cerdas, Berkarakter dan Inspiratif” selama dua hari sejak tanggal 18 sampai dengan 19 November 2021 di dua tempat Aula Mini Unuja dan Aula Mahrom Wilayah Al-Hasyimiyah (Daltim).

Pelatihan Leadership ini digelar atas kerjasama dengan Lembaga Motivasi Nurul Jadid (LMNJ) yang berperan sebagai tim mentor atau pemateri yang mengisi dan mendampingi peserta selama kegiatan berlangsung.

Menurut Wakabid. Tata Kelola Wilayah Ustazah Siti Maknunah, urusan pengurus wilayah itu mencakup banyak hal, bahkan contohnya sampai mengatur makan dan persoalan pribadi yang tengah dihadapi santri.

(Salah satu peserta melatih mental dan kepemimpinan di depan peserta pelatihan)

Dalam kesempatan itu, Wakil Kepala Biro Kepesantrenan Ny. Mamnuhaturrahmah menilai Pondok Pesantren Nurul Jadid telah menghadirkan program yang sangat dibutuhkan di tengah minimnya kader pengurus yang kompeten dan konsisten karena singkatnya masa mondok rata-rata santri.

“Semoga program-program seperti ini terus bisa berlanjut, sehingga para pengurus dapat menyiapkan diri dalam menghadapi berbagai tantangan di masa yang akan datang,” ungkap Ny. Mamnuhaturrahmah.

Salah satu bentuk aktualisasi dari penguatan kapasitas tersebut adalah kepemimpinan pengurus yang memiliki derivasi kepemimpinan individu, kepemimpinan domestik, dan kepemimpinan publik.

(Peserta pelatihan tengah melakukan diskusi kelompok terstruktur dipandu oleh Tim Lemabaga Motivasi Nurul Jadid)

Di tengah tantangan zaman saat ini, Pondok Pesantren Nurul Jadid harus bergerak cepat dan dinamis dalam menyikapi berbagai isu dan tantangan yang ada khususnya dalam pelayanan, pendampingan, pengayoman santri. Dengan penanaman nilai integritas, cerdas, berkarakter dan inspiratif di masing-masing jiwa pengurus harapannya dapat ditularkan dan membentuk kepribadian yang sama kepada santri asuhnya.

(Humas Infokom)

Pengasuh Tetapkan AKUP Pondok Pesantren Nurul Jadid Tahun 2022

nuruljadid.net – Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Moh. Zuhri Zaini menetapkan Arah Kebijakan Umum Pesantren (AKUP) Pondok Pesantren Nurul Jadid mengenai penguatan peran pesantren dalam bidang pendidikan (pengkaderan), Pelayanan (Pemberdayaan), Dakwah (Perubahan) dan pengembangan pesantren di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid. AKUP tahun 2022 ini ditetapkan pada Sabtu (20/11) malam.

Arah Kebijakan Umum Pesantren (AKUP) ini merupakan kebijakan pesantren yang ditetapkan oleh Pengasuh setiap akhir tahun. AKUP menjadi dasar penyusunan program dan kegiatan pada masing-masing satuan kerja berdasarkan amanat yang tertuang dalam Rencana Strategis (Renstra) Pesantren dan hasil evaluasi program akhir tahun 2021.

Acara pengarahan dan penetapan Arah Kebijakan Umum Pesantren (AKUP) tahun 2022 ini melibatkan Pengasuh Pesantren, Kepala Pesantren, Wakil Kepala Pesantren, Sekretaris Pesantren, Kepala-Kepala Bagian, dan Kepala-Kepala Biro serta seluruh pimpinan satuan kerja dan satuan pendidikan Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Tepat pukul 19.45 WIB tamu undangan sudah memenuhi Ruang Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid dan acara dibuka dengan pembacaan Surat Al-Fatihah. Peserta terlihat mengikuti acara dengan khidmat dan fokus.

(Kepala Pesantren sedang menyampaikan poin-poin Arah Kebijakan Umum Pesantren (AKUP) tahun 2022)

Dilanjutkan dengan sambutan pertama oleh Kepala Pesantren KH. Abdul Hamid Wahid untuk menyampikan beberapa poin materi Arah Kebijakan Umum Pesantren (AKUP) tahun 2022. Adapun poin-poin materi yang disampaikan sebagai berikut.

  1. Pendampingan dan pengawalan ketercapaian FA santri butuh perhatian intensif mengingat belum ada kurikulum khusus yang membahas FA dan pesantren secara umum sesuai dengan distingsinya
  2. Butuh perhatian khusus terhadap penyediaan SDM pengurus pesantren yang kompeten baik di wilayah sebagai wali asuh maupun pada sektor khusus lainnya seperti tenaga IT
  3. Pemenuhan standar pelayanan kelembagaan harus berpedoman kepada regulasi yang telah disusun, mengingat manajemen pesantren Nurul Jadid saat ini tengah menjadi rujukan dan acuan bagi beberapa kalangan lembaga di luar pesantren
  4. Peningkatan usaha-usaha pesantren yang masih dirasa cukup lambat dalam mengoptimalkan potensi pesantren dan sekitarnya
  5. Pemenuhan sarana santri sebagai layanan dasar pesantren terus diupayakan agar terstandar berdasarkan rasio yang ideal baik kamar santri maupun kamar mandinya

(Pengasuh Pesantren sedang memberi arahan dan menyampaikan tentang Program Kebijakan AKUP tahun 2022)

Disusul dengan pengarahan dan penyampaian Arah Kebijakan Umum Pesantren (AKUP) tahun 2022 oleh Pengasuh Pesantren KH. Moh. Zuhri Zaini. Dalam hal ini, Pengasuh menekankan tujuan ditetapkannya Arah Kebijakan Pesantren tahun 2022, “Tujuan dibentuknya Arah Kebijakan Umum Pesantren (AKUP) tahun 2022 ini tak lain adalah untuk menguatkan peran pesantren dalam bidang pendidikan (pengkaderan), Pelayanan (Pemberdayaan), Dakwah (Perubahan) dan pengembangan pesantren yang dijabarkan melalui 3 program kebijakan dengan total 15 poin dari program kebijakan ini.” Adapun program kebijakan yang disampaikan oleh Pengasuh Pesantren diantaranya adalah;

  1. Penguatan pendidikan pesantren melalui internalisasi nilai-nilai dasar kepesantrenan (keislaman)
  2. Peningkatan pelayanan melalui integrasi manajemen pesantren
  3. Pengembangan pesantren dan pemberdayaan potensi msyarakat

Bersamaan setelah penyampaian Arah Kebijakan Umum Pesantren (AKUP) tahun 2022 acara dilanjutkan dengan pengesahan Arah Kebijakan Umum Pesantren (AKUP) tahun 2022 oleh Pengasuh dan didampingi oleh Kepala Pesantren, Sekretaris Pesantren, dan Pimpinan Satuan Kerja lainnya.

(Ust. Faizin sedang memaparkan rentetan kegiatan selama perencanaan program dan anggaran Pondok Pesantren Nurul Jadid tahun 2022)

Pasca pengesahan AKUP, Sekretaris Pesantren H. Faizin Syamwil memimpin dialog dan sosialisasi rentetan kegiatan perancaan program dan anggaran tahun 2022. Dalam pemaparannya, Ustad Faizin menyampaikan tentang rentetan kegiatan selama perencanaan program dan anggaran Pondok Pesantren Nurul Jadid tahun 2022.

Usai acara dialog dan sosialisasi, dilanjutkan dengan penutupan dan doa yang dipimpin oleh KH. Najiburrohman Wahid. Setelah itu tamu undangan atau peserta meninggalkan tempat acara.

(Humas Infokom)

Biro Umum Putri Gelar Pelatihan Landscape dan Perawatan Dasar Pertamanan

nuruljadid.net – Biro Umum Pondok Pesantren Nurul Jadid Putri menggandeng Bidang Konservasi Lingkungan Hidup (BKLH) Nurul Jadid Putri gelar Pelatihan Landscape dan Perawatan Dasar Pertamanan Rabu, 17 November 2021 kemarin di ruang Gallery SMA Nurul Jadid.

Wakil Kepala Biro Umum Ning Wiwin Warliah didampingi Wakil Kepala Bidang Pekerjaan Umum (PU) Ustazah Enik Rahmawati dan Staff turut hadir mengawal kegiatan pelatihan tersebut.

Kegiatan Pelatihan Landscape dan Perawatan Dasar Pertamanan ini bekerjasama dengan PT. Paiton Energy dan PT. POMI (Paiton Operation and Maintenance Indonesia) diikuti oleh delegasi pengurus Bidang Konservasi Lingkungan Hidup di masing-masing wilayah puteri.

Pada sambutannya Waka. Biro Umum Ning Wiwin Warliah menyampaikan pelatihan ini diadakan untuk membekali pengurus Bidang Konservasi Lingkungan Hidup di setiap wilayah tentang penataan ruang dan wilayah terbuka hijau melalui materi landscaping dan bagaimana merawat taman yang ada di pesantren.

“Kami mengadakan pelatihan ini bertujuan agar tata ruang dan wilayah terbuka hijau serta pertamanan pesantren khususnya di putri dapat terjaga dan lebih baik agar menjadi tempat yang nyaman untuk santri belajar dan bertumbuh kembang,” ungkap Ning Wiwin Warliah.

(Wakil Kepala Biro Umum Ning Wiwin Warliah memberikan pengarahan kepada peserta Pelatihan Landscape dan Perawatan Dasar Pertamanan)

Keindahan dan kebersihan wilayah pesantren merupakan aspek penting untuk mendukung kualitas belajar dan kesehatan santri dalam tholabul ilmi. Karena lingkungan yang bersih dan indah akan mempengaruhi suasana hati dan jiwa.

Peserta merasa senang atas diselenggarakannya pelatihan ini karena dapat banyak belajar tentang Teknik landscape dan perawatn dasar tanaman.

“Alhamdulillah, saya merasa bersyukur sekali bisa mengikuti pelatihan yang sangat positif ini tentang landscape dan perawatan dasar pertamanan, karena sebelumnya saya pikir menanam ya sekedarnya yang penting hidup dan hijau. Ternyata dari pelatihan ini banyak ilmu dan konsep yang perlu diperhatikan untuk konservasi lingkungan yang berkelanjutan,” ujar salah satu peserta pelatihan ketika ditemui kru nuruljadid.net

Pondok Pesantren Nurul Jadid membentuk beberapa Biro menyesuaikan kebutuhan pesantren, yang tidak hanya terpusat pada kepesantrenan dan kependidikan melainkan juga sarana penunjang lainnya seperti landscaping dan pertamanan. Pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development) adalah pembangunan yang integratif dan holistik lintas sektor, selain sistem, SDM, infrastruktur, keuangan dan ekonomi, pengelolaan lingkungan yang baik pun menjadi salah satu indikator tak terpisahkan dalam sebuah pembangunan pesantren modern.

(Humas Infokom)

Mahad Aly Nurul Jadid Bekali Santri Kelas Akhir sebelum Pengabdian Praktik Kompetensi

nuruljadid.net – Mahad Aly Pondok Pesantren Nurul Jadid gelar pembekalan santri kelas akhir sekaligus pelepasan peserta Praktikum Kelas Mahasantri (PKM) pada sabtu (13/11/2021) pukul 08.15 WIB. Sebanyak 8 santri putra akan bertugas di enjemart dan 18 santri putri di bagian bekal santri.

Acara yang dilaksanakan di kantor Mahad Aly ini dihadiri oleh Bpk. Agus Fanani dan Bpk. Nahrowi selaku perwakilan dari Bidang Usaha Pondok Pesantren Nurul Jadid, sedangkan dari pihak Mahad Aly diwakili oleh Ust. Suliyanto selaku Naib Mudir Dua.

Dalam sambutannya, Ust. Suliyanto berpesan supaya para mahasantri menjaga tiga hal. Pertama, para mahasantri dapat menerapkan ilmu fikih muamalah yang telah diperoleh selama belajar di Mahad Aly ketika melaksanakan praktik kompetensi di Enjemart dan kantor Bekal Santri.

“kedua, saya harap untuk menjaga akhlak dan etika supaya tidak mencemari nama almamater. Ketiga, untuk menjaga peraturan yang ada di enjemart dan e-bekal santri,” ungkap Ust. Suli di hadapan para santri kelas akhir.

(Santri kelas akhir peserta Pengabdian PKM tengah mengikuti pembekalan di kantor Ma’had Aly Nurul Jadid)

Kegiatan pengabdian PKM ini berlangsung selama sebulan, dimulai sejak hari senin, 08 November 2021 dan berakhir hingga hari selasa, 07 Desember 2021. Menurut Ust. Abdussalam selaku ketua panitia acara mengungkapkan, tujuan acara PKM ini adalah supaya para santri kelas akhir ini dapat mempraktikkan ilmu muamalah mereka.

“Karena salah satu konsentrasi keilmuan di Mahad Aly adalah fikih muamalah, jadi acara pengabdian ini diharapkan agar para santri kelas akhir dapat mempraktikkan ilmu mereka di bidang usaha pesantren, tepatnya di enjemart dan bekal santri,” jelas Ust. Abdussalam saat diwawancarai.

Pukul 09.30 WIB acara usai, para santri kemudian diarahkan menuju lokasi pengabdian untuk menerima jadwal pembagian tugas sekaligus hari perdana menjalankan tugas praktik.

“Jadi sebentar lagi jam sepuluh langsung ke lokasi saja untuk menerima pembagian tugas sekaligus bertugas,” pungkas Bpk. Agus di akhir sesi pembekalan.

 

 

(Infokom Ma’had Aly Nurul Jadid)

Lolos 10 Besar Eco Pesantren, Nurul Jadid Diverifikasi Lapangan

nuruljadid.net – Bidang Konservasi dan Lingkungan Hidup (BKLH) Pondok Pesantren Nurul Jadid pasca pengumpulan berkas pengajuan Eco Pesantren Provinsi Jawa Timur tahun 2021 secara online oleh Dinas Lingkungan Hidup bekerjasama dengan Kemenag Provinsi Jawa Timur tanggal 07 November 2021 lalu. Akhirnya, tanggal 11 November 2021 melalui Surat DLH Provinsi Jawa Timur nomor 660/16425/111.5/2021, Pondok Pesantren Nurul Jadid berhasil lolos 10 pesantren yang diverifikasi lapangan oleh dewan juri.

Pasca Penunjukan Pondok Pesantren Nurul Jadid oleh Kemenag dan DLH Kabupaten Probolinggo mewakili Kabupaten Probolinggo untuk diajukan sebagai calon Penerima Penghargaan Eco Pesantren Provinsi Jawa Timur tahun 2021 tanggal 02 November 2021 silam, Pondok Pesantren Nurul Jadid melalui BKLH Nurul Jadid mempersiapkan berkas bukti kegiatan seputar lingkungan yang terdiri dari 22 folder dalam kurun waktu yang sangat singkat. Namun, berkat kerja kolektif tim BKLHNJ dan dukungan dari DLH Kabupaten akhirnya semua berkas dapat dilengkapi dan dikirim secara online bersama 16 pesantren lainnya.

(Tim Dewan Juri didampingi oleh Tim Eco Pesantren Nurul Jadid dan DLH Kabupaten Probolinggo saat Verifikasi Lapangan)

Pondok Pesantren Nurul Jadid mendapatkan jadwal pertama diverifikasi lapangan (12/11/2021) oleh dewan juri yang terdiri dari 3 orang Dr. Nur Ibadi, SE., MM, Tri Wahyu Nugroho, S., dan Putut Reza. Masing-masing dari kemenag dan DLH Provinsi Jawa Timur yang memverifikasi berkas terkait kebijakan dan kurikulum berwawasan lingkungan serta survey kesesuaian fakta di lapangan dengan berkas yang dikumpulkan.

Pembina Tim Eco Pesantren Nurul Jadid K. Muhammad Fakhri dan ketua tim Bapak Adiyatno Hidayat ikut mendampingi dewan juri survey lapangan beserta rombongan DLH dan Kemenag Kabupaten Probolinggo. Verifikasi berkas dan kebijakan dilakukan oleh Dr. Nur Ibadi, SE., MM kepada perwakilan tim kreatif Mujiburrohman dan Saiful Rizal sekretaris Biro Umum yang membawahi BKLH Nurul Jadid. Sedangkan untuk survey dan verifikasi lapangan dilakukan Tri Wahyu Nugroho, S dan Putut Reza kepada tim kreatif yang diwakili Ahmad Khoisol dan Abdul Wafi selaku Staf Biro Umum.

Verifikasi lapangan dimulai sejak pukul 10.30 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB. Kurang lebih 4 jam verifikasi lapangan berlangsung meski sempat break sholat jum’at. Banyak koreksi, masukan dan rekomendasi khususnya terkait pengelolaan sampah yang disampaikan dewan juri untuk pengembangan pesantren yang berwawasan lingkungan ke depan. Bahkan salah satu dewan juri menawarkan untuk berkunjung ke desa binaannya di Surabaya yang berhasil hingga mendapatkan penghargaan dalam pengelolaan sampah mandiri dengan prinsip 3 R (reduce, reuse, recycle) yaitu mengurangi, menggunakan kembali dan mendaur ulang.

Dewan juri melihat potensi besar yang bisa dikelola oleh Pondok Pesantren Nurul Jadid terkait sampah dengan kapasitas 11.000-an santri. Karena dengan pemilahan dan klasifikasi sampah ekonomis yang masih dominan di pesantren dapat bernilai tinggi jika dikelola dengan dipilah lebih baik, tentunya hal ini dapat terwujud jika menjadi gerakan bersama mulai dari kebijakan pimpinan pesantren sampai dengan pengawalan bersama hingga level bawah.

(Dewan Juri Bapak Tri Wahyu Nugroho didampingi Pembina BKLHNJ Kiai Muhammad Fakhri dan Kemenag Probolinggo melakukan penanaman pohon secara simbolis)

Kunci utama dalam mencipatakan pesantren berwawasan dan ramah lingkungan adalah membangun kesadaran kolektif seluruh warga pesantren untuk peduli dan menjaga lingkungan baik dari kebersihan, pengurangan sampah, pengelolaan sampah, penghijauan, teknologi ramah lingkungan dan lain sebagainya. Karena lingkungan adalah bagian penting kehidupan, jika tidak dijaga sejak dini atau rusak maka yang akan menanggung resikonya adalah manusia itu sendiri.

Dewan juri memberikan apresiasi terkait dengan penghijauan yang ada di Pondok Pesantren Nurul Jadid dan upaya yang telah dilakukan seperti Penggunaan Solar Panel dan Biogas sebagai sumber energi alternatif, Biopori, Sumur Resapan, Bank Sampah dan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) sampai sistem paperless office dan cashless payment. Namun, penguatan kesadaran tentang kebersihan, pengelolaan sampah dan peduli lingkungan perlu terus digalakkan dengan edukasi dan kampanye peduli lingkungan hidup sehingga ketika kepedulian lingkungan telah menjadi karakter bersama, maka eco pesantren menjadi sebuah keniscayaan.

(Sesi foto bersama usai kegiatan verifikasi dan validasi lapangan bersama dewan juri, DLH dan Kemenag Kabupaten Probolinggo serta BAKORWIL Lingkungan Hidup Jember)

Sebelum kegiatan verifikasi lapangan berakhir, dilakukan penanaman pohon secara simbolis oleh Dewan Juri yang diwakili Bapak Tri Wahyu Nugroho didampingi Pembina BKLHNJ Kiai Muhammad Fakhri dan Kemenag Probolinggo. Kemudian seluruh rombongan menuju Aula Mini Universitas Nurul Jadid untuk penyampaian evaluasi, koreksi dan rekomendasi berdasarkan hasil verifikasi dan validasi lapangan dan ditutup dengan doa yang dilanjutkan sesi foto bersama.

 

(Humas Infokom)

BUMN Kembali Serbu Nurul Jadid dengan 5.000 Vaksin Dosis Kedua

nuruljadid.net – Pondok Pesantren Nurul Jadid kembali diserbu oleh Kemeterian BUMN dengan 5.000 vaksin dosis kedua. Upaya percepatan vaksinasi oleh BUMN ini digelar di Lapangan Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo mulai tanggal 11 sampai dengan 15 November 2021.

Vaksinasi ini merupakan periode lanjutan dari vaksinasi tahap pertama yang telah dilakukan sebelumnya pada tanggal 14 sampai dengan 18 Agustus 2021, di tempat yang sama.

Pelaksanaan vaksinasi tahap kedua ini merupakan hasil kerjasama antara Pondok Pesantren Nurul Jadid dengan pihak Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Santri dan masyarakat umum yang berdomisili di sekitar pesantren turut kembali menjadi peserta vaksinasi kali ini.

Project Officer Vaksinasi BUMN dosis kedua Adam Aviano, menyampaikan bahwa vaksinasi bersama BUMN dosis kedua ini merupakan bentuk dukungan kepada pemerintah untuk mempercepat terdistribusinya vaksinasi kepada masyarakat hingga herd immunity segera tercapai.

Dalam hal ini, BUMN menargetkan sebanyak 5.000 vaksin tersebar dalam kurun waktu selama 5 hari terhitung sejak 11 sampai dengan 15 November 2021 dengan target harian sebanyak 1.000 dosis vaksin perharinya. Sementara itu, tipe vaksin yang digunakan masih sama dengan kegiatan vaksinasi BUMN periode pertama, yaitu menggunakan vaksin tipe Astrazaneca.

(Peserta Vaksin Dosis Kedua dari kalangan santri dan masyarakat nampak dengan tertib menunggu antrian untuk vaksinasi Astrazeneca dosis kedua)

Adam Aviano kembali menyampaikan, terkait kendalanya dalam pelaksanaan vaksinasi bersama BUMN dosis kedua.

“Kendala kami dalam mengadakan vaksinasi bersama BUMN dosis kedua ini salah satunya adalah kesulitan mengajak masyarakat sekitar untuk turut ikut vaksinasi dosis kedua ini. Namun berkat kerjasama dan bantuan dari Tim Khusus bapak Faisol Riza kami lebih mudah mengampanyekan dan mengajak masyarakat untuk ikut program vaksinasi ini,” jelas Adam Alviano.

Imbuhnya, mereka sangat bersyukur dan bahagia karena bisa menjadi bagian dari panitia vaksinasi bersama BUMN dosis kedua di Pondok Pesantren Nurul Jadid.

“Kami memiliki kesan yang sangat bahagia bertabur syukur, karena bisa masuk ke daerah pelosok untuk memberi manfaat, yaitu melalui digelarnya Vaksinasi Dosis kedua bersama BUMN di kawasan Pondok Pesantren Nurul Jadid ini. Meskipun ini cukup sulit, namun penuh kesan bahagia ketika melihat peserta vaksin senang dan antusias mengikuti vaksinasi ini,” ungkap Project officer Vaksinasi BUMN Dosis kedua.

Pantauan Tim Infokom di lokasi vaksinasi, ratusan santri dan masyarakat antusias untuk mengikuti program vaksinasi bersama BUMN periode kedua. Tidak sedikit dari mereka yang terlihat sedang mengabadikan momen bersejarah melalui bidikan kamera di photo booth yang sudah disediakan oleh Event Organizer BUMN dan membagikan kisahnya melalui sosial medianya masing-masing.

 

(Humas Infokom)

LBM Asah Kemampuan Problem Solving Hukum Islam Santri melalui Bahtsul Masail Sughro

nuruljadid.net – Kasi Lembaga Bahtsul Masail (LBM) puteri dibawah Wakabid Tarbiyah Watta’lim Biro Kepesantrenan Pondok Pesantren Nurul Jadid mengadakan Bahtsul Masail Sughro di Musholla Azzainiyah untuk mengasah kemampuan memecahkan persoalan (problem solving) dalam hukum Islam (12/11/2021).

Peserta Bahtsul Masail Sugro ini melibatkan kalangan santri putri takhassus kitab yang kesehariannya mendalami kitab-kitab klasik dan kitab kuning sebagai warisan pesantren yang masih eksis hingga saat ini.  Lembaga Takhassus kitab putri ini dilaksanakan berkala dan saat ini terbatas untuk wilayah putri Az-Zainiyah Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Kasi Lembaga Bahtsul Masail (LBM) Ning Mabruroh Zain, LC putri KH. Zainul Mun’in Husni menyampaikan kepada nuruljadid.net tujuan dilaksanakannya kegiatan Bahtsul Masail Sugro ini

“Harapan kami dengan diadakannya kegiatan Bahtsul Masail Sugro ini dapat menjadi momentum bagi santri takhasus khususnya santri putri wilayah Az-Zainiyah belajar mengasah kemampuan menyelesaikan masalah hukum Islam dengan isu-isu kekinian di tengah masyarakat,” ungkap Ning Mabruroh Zain.

Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang dilaksanakan dengan sistem shifting atau secara bergantian. Bahtsul Masail Sugro ini juga sebagai preparatory treatment atau pengayaan persiapan untuk santri putri dalam pengusaan hukum Islam untuk menjawab isu-isu kontemporer di masyarakat dewasa sebelum Bahtsul Masail Kubro yang secara reguler diadakan antar pesantren di Probolinggo seperti 3 tahun sebelum Pandemi lalu.

Selain itu, Kasi LBM putri dibawah Bidang Tarbiyah watta’lim Biro Kepesantren tidak jarang mendelegasikan peserta didik Lembaga takhassus kitab untuk mengikuti kegiatan Bahtsul Masail serupa di pondok pesantren sekitar kabupaten Probolinggo guna mengasah kemampuan santri takhassus dalam menyampaikan dalil-dalil sesuai kitab-kitab Turats rujukan ketika memecahkan masalah hukum Islam.

Pondok Pesantren Nurul Jadid sebagai Lembaga Pendidikan Islam sejak awal berdiri tetap istiqomah mempertahankan tradisi kajian kitab kuning dan kegiatan bahtsul masail dalam rangka melestarikan warisan sekaligus ruh pesantren secara turun-temurun meskipun modernisasi sistem dan pengelolaan pesantren dilakukan agar dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman saat ini. Hal ini dilakukan agar pesantren bisa tetap eksis dan berkiprah dalam mencetak generasi berjiwa santri di tengah masyarakat.

(Humas Infokom)

Diklat Kewaliasuhan: Seni Memahami Diri Sendiri Memaksimalkan Potensi Santri

nuruljadid.net – Pendidikan dan pelatihan (Diklat) kewaliasuhan yang diselenggarakan oleh Bidang Bimbingan Konseling dan Wali Asuh (BKWA) Biro Kepesantrenan Putri mengangkat tema “Seni Memahami Diri Sendiri” (11/11/2021) di Aula 1 Pondok Pesantren Nurul Jadid yang mengundang seluruh wali asuh putri baik di wilayah pusat maupun satelit. Kegiatan ini juga bertujuan tidak lain adalah untuk membekali wali asuh dengan keilmuan dan pengalaman belajar yang cukup untuk membimbing dan mendampingi santri dalam memaksimalkan potensi mereka.

Kegiatan diklat kewaliasuhan ini dipelopori oleh wakil kepala bidang BKWA Putri Ustazah Madinatul Munawwaroh dan di bawah komando Wakil Kepala Biro Kepesantrenan Ny. Mamnuhatur Rohmah. Kegiatan yang dilaksanakan dalam 2 sesi ini pagi dan sore diisi langsung oleh Ny. Raudlatul Aniqq Malthuf.

Dalam pendidikan dan pelatihan ini, peserta secara psikologis belajar untuk mengenal dan memahami diri sendiri yang merupakan titik awal untuk menuju kebahagiaan dan kedamaian hidup. Definisi kehidupan dan kebahagiaan setiap individu santri berbeda-beda, ada yang mengukur dari kesuksesan karir, harta duniawi, keluarga sempurna atau bahkan hanya menjadi orang yang berguna bagi sesama serta banyak lagi yang lainnya.

Bidang BKWA Biro Kepesantrenan memandang ini adalah ilmu dan pengalaman penting untuk dikuasai oleh wali asuh dalam memaksimalkan potensi santri (anak asuh) dan dirinya sendiri. Tanpa memahami diri sendiri dan mengetahui tujuan hidup, santri akan merasa resah, gelisah, dan seperti kehilangan arah tanpa tujuan yang jelas. Sehingga implikasi dari situasi ini santri kehilangan fokus dan tujuan hidup dalam menjalankan rutinitas harian mereka di pondok pesantren.

(Peserta Diklat sedang melakukan metode silent moment pada Diklat kewaliasuhan bersama Biro Kepesantrenan)

Narasumber sekaligus fasilitator Ny. Raudlatul Aniqq Malthuf menyampaikan bahwa tidak sulit untuk tahu siapa dan apa kemauan diri yang sebenarnya dengan cara melakukan refleksi dan meditasi. Di bawah kondisi pikiran yang tenang, manfaatkan untuk mencari tahu kepribadian masing-masing dan potensi tersembunyi yang kita miliki demi menjadi pribadi yang lebih baik. Dalam kegiatan ini peserta diajak untuk Muhasabah Diri dengan silent moment, merenungkan dan menyelam lebih dalam ke dalam diri masing-masing guna mengevaluasi diri sebagai landasan perbaikan diri.

Hal ini sebagaimana dikutip dari psychologytoday.com, terdapat 6 cara mengenali diri sendiri melalui VITALS: Value (nilai), Interest (minat), Temperament (emosi), Around the clock activities (jam biologis), Life mission and meaningful goals (misi), dan Strength (kekuatan).

Fakta di lapangan, tidak sedikit temuan santri mondok dikarenakan paksaan orang tua atau hanya sekedar ikut-ikutan sehingga penting bagi wali asuh membimbing santri dalam melakukan refleksi dan reorientasi tujuan mondok dan belajar di pondok pesantren, khususnya di Pondok Pesantren Nurul Jadid. Dengan internalisasi nilai-nilai trilogi dan panca kesadaran santri yang diintegrasikan dengan seni memahami diri sendiri akan dapat memaksimalkan potensi diri yang memiliki nilai dan makna mendalam dalam kehidupan mereka di pesantren dan kelak ketika telah kembali ke masyarakat.

 

(Humas Infokom)

Tingkatkan Layanan Santri, Biro Kepesantrenan Putri Laksanakan Diklat Kewaliasuhan

nuruljadid.net- Dalam rangka meningkatkan kompetensi kewaliasuhan pengurus putri, Biro Kepesantrenan Bidang Bimbingan Konseling dan Wali Asuh (BKWA) melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Kewaliasuhan Wali Asuh Putri dengan tema “Seni Memahami Diri Sendiri”. Wali Asuh dibekali ilmu dan konsep mengenali diri yang tentunya sebagai dasar untuk dapat lebih mengenal dan mengelola santri yang beragam dengan berbagai pendekatan (multiple approaches). Diklat kewaliasuhan ini dilaksanakan hari kamis (11/11/2021) bertempat di Aula 1 Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo.

Kegiatan pendidikan dan pelatihan (Diklat) ini merupakan implementasi layanan dasar untuk membina wali asuh dengan bekal ilmu kepemimpinan dan multi disiplin keilmuan lainnya yang cukup. Sehingga bisa memimpin dan mengelola beragam kondisi santri dengan latar belakang yang berbeda dalam suatu kelompok dengan pelayanan sesuai standarisasi pesantren. Selain itu, kegiatan diklat ini merupakan salah satu bentuk optimalisasi pelayanan pesantren terhadap santri dan wali santri. Dengan diklat ini, para wali asuh dibekali ilmu kewaliasuhan yang secara tidak langsung mempersiapkan pengurus siap menjadi orang tua kelak ketika terjun ke masyarakat pasca pendidikan di pesantren.

(Ny. Roudlatul Aniiq memberikan arahan dalam kegiatan diklat kewaliasuhan)

Tepat pukul 08.00 acara diklat kewaliasuhan dimulai, yang dipimpin langsung oleh Wakil Kepala Biro Kepesantrenan Ny. Mamnuhatur Rohmah bersama Wakil Kepala Bidang BKWA Ustazah Madinatul Munawwarah. Salah satu panitia Diklat kewaliasuhan berharap “Kami tidak ingin peserta hanya mengikuti pelatihan saja, bagaimana peserta bisa mengimplementasikan hasil dari pelatihan ini ketika terjun di lapangan nantinya, dan semoga ini menjadi ilmu yang barokah serta berguna di masyarakat,” pungkasnya.

Diklat ini diisi oleh Ny. Raudlatul Aniqq Malthuf sebagai narasumber dan trainer putri dari KH. Malthuf Siroj yang turut berkontribusi aktif memberikan arahan, bimbingan, masukan dan suntikan ilmu kepada peserta diklat yang hadir terkait bagaimana seni memahami diri sendiri sehingga dapat mengeksplorasi potensi serta pengenadalian diri dengan baik.

Kegiatan ini berjalan khidmat dan lancar yang diikuti oleh Wali Asuh dengan antusias dari berbagai wilayah diantaranya Al-Hasyimiyah, Zaid Bin Tsabit, Al-Mawaddah, An-Nafi’iyah, Fatimatuzzahra untuk sesi pagi dan Wilayah Az-Zainiyah, Nasyiatul Hamidiyah dan Al-Lathifiyah untuk sesi siang.

 

(Humas Infokom)

Penguatan Institusi, STAI Nurul Abror Al-Robbaniyin Menerima Keputusan Menteri Agama

nuruljadid.net – Pondok Pesantren Nurul Jadid kini kembali kedatangan tamu dan menjadi tuan rumah dalam acara Penguatan Institusi dan penyerahan Keputusan Menteri Agama oleh Direktur Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Kementerian Agama (KEMENAG) kepada Yayasan Nurul Abror Al-Robbaniyin Banyuwangi pada Jum’at (05/11) malam. Acara yang bertempat di Aula mini Universitas Nurul Jadid (UNUJA) ini telah dipenuhi rombongan sejak pukul 19.15 WIB.

Acara penyerahan Keputusan Menteri Agama ini dihadiri oleh Direktur Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Prof. Dr. Suyitno, M.Ag; Analis Kebijakan Ahli Muda Dit. PTKI Sub Koordinator Bina PTKIS Dr. Ahmad Rofiq Zainur Rohmani, S.Th.I, M.Fil.I; Wakil Koordinator Kopertais IV Surabaya Dr. H. Muhammad Syaiful Bahar, M.Si; Wakil Rektor IV Unuja KH. Faiz AHZ; Kepala Biro Kepesantren Nurul Jadid KH. Fahmi AHZ; Ketua Yayasan Nurul Abror Al-Robbaniyin Kyai Abdul Majid; Ketua STAI Nurul Abror Al-Robbaniyin K. Indi Aunullah, S.S., S.Fil; Wakil Ketua I Biktren Yayasan Nurul Abror Al-Robbaniyin; Sekretaris Yayasan Nurul Abror Al-Robbaniyin, dan Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Nurul Abror Al-Robbaniyin.

Acara dimulai tepat pukul 19.30 WIB yang dibuka oleh Kyai Abdul Majid dengan pembacaan surah al-fatihah dengan harapan acara tersebut bisa berjalan dengan lancar dan bisa membawa kebaikan bagi perkembangan Yayasan Al-Robbaniyin Banyuwangi dibawah kepemimpinan KH. Fadlurrahman Zaini, kakak kandung dari Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton KH. Moh. Zuhri Zaini.

Dalam sambutannya, Wakil Rektor IV KH. Faiz AHZ mewakili Rektor Universitas Nurul Jadid KH. Abdul Hamid Wahid menyambut dengan hangat tamu dari Kementerian Agama dan Yayasan Nurul Abror Al-Robbaniyin serta menyampaikan salam dari Rektor dan ucapan apresiasi kepada Yayasan Nurul Abror Al-Robbaniyin atas diraihnya Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia.

(Warek IV UNUJA menyampaikan sambutan pada tamu yang hadir)

K. Indi Aunullah, S.S., S.Fil. mewakili Ketua Yayasan Nurul Abror Al-Robbaniyin mengungkapkan rasa syukur atas tercapainya mimpi Yayasan Nurul Abror Al-Robbaniyin “Setelah lika-liku Alhamdulillah mimpi Yayasan Nurul Abror Al-Robbaniyin untuk membangun Perguruan Tinggi tercapai, kami mengucapkan terimakasih banyak kepada seluruh pihak yang telah proaktif membantu kami hingga sekarang. Semoga dengan hadirnya Yayasan ini bisa bermanfaat bagi sekitar, tak lupa kami tidak berhenti juga untuk meminta bantuan kepada saudara-saudara kami, terutama kepada Bapak Direktur kami mohon arahannya,” ungkap Ketua Yayasan Nurul Abror Al-Robbaniyin dalam sambutannya.

Sambutan hangat dan fasilitas yang disediakan oleh panitia tuan rumah mendapat apresiasi dari Direktur Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Prof. Dr. Suyitno, M.Ag di depan seluruh tamu yang hadir. “Saya sangat mengapresiasi dan kagum atas fasilitas serta pelayanan dari Pondok Pesantren Nurul Jadid, karena sangat jarang Pesantren memiliki fasilitas dan pelayanan yang seperti ini, saya harap ini bisa menginspirasi pesantren lainnya,” tutur Prof. Dr. Suyitno, M.Ag.

(Direktur Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Prof. Dr. Suyitno, M.Ag menyampaikan sambutan)

Direktur Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Prof. Dr. Suyitno, M.Ag juga memberikan arahan kepada Perguruan Tinggi Pesantren atas perkembangan, peluang, dan hal-hal yang perlu disiapkan untuk menghadapi persaingan Pendidikan saat ini. “Sekarang kita lari saja tidak cukup, karena percepatan Perguruan Tinggi di luaran itu sudah sangat cepat. Maka dari itu kami perlu melakukan strategi untuk mengejar ketertinggalan,” jelas Direktur PTKI.

Sebelum ramah tamah, acara tersebut diisi dengan penyerahan Keputusan Menteri Agama oleh Direktur Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Prof. Dr. Suyitno, M.Ag kepada Ketua Yayasan Nurul Abror Al-Robbaniyin Kyai Abdul Majid dilanjutkan ramah tamah dan tepat pukul 22.10 WIB tamu meninggalkan tempat Acara.

 

(Humas Infokom)

Nurul Jadid Terus Galakkan Vaksinasi untuk Santri

nuruljadid.net – Pondok Pesantren Nurul Jadid mengadakan vaksinasi dosis satu dan dua sebagai upaya menggalakkan program 100% santri tervaksin. Adapun jenis vaksin yang diberikan adalah Pfizer dan Sinovac oleh Puskesmas Paiton bekerja sama dengan Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid yang ditujukan kepada santri yang belum melakukan vaksinasi sama sekali dan santri yang tuntas melakukan vaksinasi dosis satu. Vaksinasi ini dilaksanakan untuk kesekian kalinya di Pondok Pesantren Nurul Jadid pada Selasa kemarin (02/11/2021).

Vaksinasi ini menargetkan sekitar seribu santri putra dan putri. Pelaksanaan vaksinasi ini tetap mematuhi protokol Kesehatan. Dalam kegiatan ini santri begitu antusias untuk mengikuti vaksinasi terutama mereka yang belum pernah mendapatkan vaksinasi sama sekali, para santri pun terlihat senang karena bisa mendapatkan vaksin secara gratis.

Puskesmas Paiton menyediakan dua tipe vaksin yakni dosis satu untuk jenis vaksin Pfizer dan dosis dua untuk jenis vaksin Sinovac. Dari kedua vaksin tersebut terdapat pengkategorian usia sesuai petunjuk dari tenaga kesehatan yang bertugas. Vaksin tipe Pfizer diperuntukkan untuk umum mulai dari tingkat SLTP hingga lansia, sedangkan untuk vaksin tipe Sinovac mulai usia 11 tahun hingga 19 tahun. Kegiatan vaksinasi ini dilaksanakan secara berkala sesuai jadwal vaksinasi selanjutnya dan tipe vaksin yang diberikan.

Setelah vaksinasi, santri mendapatkan makanan ringan dan Nurja Water kemasan gelas serta vitamin yang harus diminum sesuai petunjuk tenaga Kesehatan (nakes) yang bertugas di bagian farmasi.

Acara vaksinasi santri ini berjalan mulai pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 15.00 WIB. Sekitar 6 jam target vaksinasi untuk seribu santri terselesaikan. Giat ini merupakan ikhtiar pesantren untuk mendukung program pemerintah dalam percepatan membangun herd immunity. Alhamdulillah, sampai saat ini santri yang telah mengikuti vaksin dalam kondisi sehat tanpa ada gejala yang berarti.

(Humas Infokom)