Siswi MINM Melaju Ke Provinsi Lewat Bulu Tangkis Tunggal Putri

nuruljadid.net – Eksistensi Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) Madrasah adalah sebuah perwujudan apresiasi Kementrian Agama (Kemenag) untuk mengakomodir bakat dan potensi peserta didik madrasah tidak hanya di bidang keilmuan melainkan juga seni dan olahraga. Pasca perhelatan porseni Madrasah Ibtidaiyah (MI) tingkat Kecamatan pada tanggal 15 – 16 Desember lalu, MI Nurul Mun’im melaju ke tingkat kabupaten yang dilaksanakan tanggal 22 Desember 2021. Alhasil, siswi MINM berhasil membawa pulang piala Juara  1 cabang bulu tangkis tunggal putri dan melaju ke provinsi.

Mercy Raudi Ayuba, siswi kelahiran Probolinggo tanggal 16 April 2012 tersebut putri dari bapak Erwanto berhasil meraih juara 1 lomba bulu tangkis tunggal putri mengungkapkan rasa syukurnya karena bisa berhasil menang. “Alhamdulillah, saya bisa juara, rasanya senang sekali,” ucap Mercy dengan malu-malu.

(Mercy Raudi Ayuba siswi MI Nurul Mun’im saat bertanding pada cabng lomba Bulu Tangkis Tunggal Putri tingkat kabupaten Probolinggo)

Siswi MI Nurul Mun’im yang masih duduk di kelas 4B itu awalnya memang memiliki hobby olahraga, namun sejak masuk ke MINM Mercy dikenalkan dengan berbagai jenis olahraga dan kegiatan kesenian. Setelah lama, mercy mengikuti berbagai mata pelajaran dan kegiatan di madrasah, akhirnya Mercy tertarik dengan bulu tangkis yang ternyata dia berbakat di cabang olahraga tersebut. Berkat pendampingan yang baik dari pelatih, dukungan orang tua dan semangat Mercy berlatih, akhirnya dia bisa menjadi perwakilan MINM dan Kabupaten Probolingo menuju Porseni tingkat provinsi Jawa Timur.

Keberhasilan ini, tentunya tidak didapatkan dengan mudah. MINM melakukan seleksi internal dan pendampingan yang ketat sebelum menerjunkan siswa-siswinya dalam ajang 2 tahunan sekali tersebut. Madrasah yang beradah di naungan Yayasan Pondok Pesantren Nurul Jadid ini juga menugaskan guru-guru yang kompeten dibidangnya untuk mengawal siswa-siswi meraih prestasi sesuai dengan minat dan bakat masing-masing.

(Mercy bersama Ayahanda yang juga menjadi mentornya sesaat setelah penganugerahan pemenang pada PORSENI 2021 tingkat Kabupaten Probolinggo)

Ayah Mercy Bapak Erwanto ternyata juga ikut berperan aktif sebagai mentornya dalam mempersiapkan anak perempuannya dalam pertandingan di Porseni. “Alhamdulillah, saya sangat bersyukur atas keberhasilan putri saya, dan saya juga berterimakasih kepada pihak MINM yang memberikan kesempatan kepada putri saya, dan bekerjasama untuk melatih dan mempersiapkan yang terbaik,” tutur Erwanto Ayah dari Mercy.

“Kita patut bersyukur atas capaian prestasi ini, bagi ananda yang berhasil juara, semoga bisa semakin meningkatkan prestasinya dengan banyak berlatih persiapan ke provinsi, dan semoga bisa juara dan mengharumkan nama madrasah, pesantren dan Kemenag kabupaten Probolinggo. Bagi yang belum berhasil, jangan berkecil hati dan patah semangat, masih ada kesempatan lain, terpenting terus berlatih dan asah kemampuan serta bakatnya dengan baik, sehingga akan siap kapanpun perlombaan digelar,” dawuh Kepala Madrasah Kiai Miftahul Arifin, M.Pd

Ketua KKM Paiton Imron, M.Pd ikut hadir mendampingi dan memberikan dukungan moril serta apresiasi kepada MI Nurul Mun’im yang telah berhasil mengantarkan peserta didiknya lolos di tingkat kabupaten Probolinggo menuju Porseni tingkat provinsi Jawa Timur.

 

(Humas Infokom)

Muhibbus Sholawat Bawa Pulang Trophy Juara 1 Festival Al-Banjari se Jawa Timur

nuruljadid.net – Grup Shalawat Muhibbus Sholawat (MS) Pondok Pesantren Nurul Jadid mampu menyisihkan puluhan grup Al-Banjari dalam adu kemampuan pada Festival Al-Banjari Se-Jawa Timur yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) IAI Ibrahimy Banyuwangi. Selama sehari penuh, kamis (23/12/2021) mereka beradu skill memainkan banjari dan melagukan shalawat dengan kemampuan terbaik mereka.

Para peserta berasal dari berbagai daerah baik kabupaten maupun kota se Jawa Timur. Mereka turut menyemarakkan Akhir Tahun dengan berbagai cabang perlombaan tingkat provinsi diantaranya Festival Al-Banjari, Ibrahimy e-Sport, dan Pekan Olimpiade Pelajar (POP) dengan 8 jenis perlombaan sebagaimana disampaikan oleh Presiden BEM IAI Ibrahimy Ainun Najib.

“Kita ada 3 pertunjukkan, yakni Malam Harmony, Pengajian Akbar, dan juga Webinar Nasional. 3 cabang perlombaan, yaitu Festival Al-Banjari, Ibrahimy E-Sport, dan Pekan Olimpiade Pelajar (POP) dengan 8 jenis perlombaan,” papar Ainun.

(Group Muhibbsu Sholawat saat tampil pada Festival Al-Banjari Ibrahimy se Jawa Timur di Banyuwangi)

Setelah persaingan yang ketat dan melelahkan akhirnya dewan juri tetap harus menentukan para pemenang pada Festival Al-Banjari se Jawa Timur tersebut. Dari informasi yang dihimpun oleh tim Infokom nuruljadid.net terdapat lima juara dari perlombaan fesban dimaksud.

Ketiga dari lima juara itu adalah Muhibbus Sholawat Paiton Probolinggo (Juara 1); Grup Alumni Mantan Mojokerto (Juara 2); dan Grup Syauqul Musthafa Jember (Juara 3); Rojju As Syafa’ah Dalwa (Best Hadrah) dan Alimun Syarif Lumajang (Best Vocal).

(Ach. Faqihatus Sholeh saat mewakili group Muhibbus Sholawat bersama pemenang lainnya untuk menerima trofi dan piagam penghargaan)

Para pemenang mendapatkan trofi, piagam penghargaam dan uang pembinaan. Penyerahan penghargaan pemenang dari group Muhibbus Sholawat diwakili oleh Kasubbag. Multimedia Pondok Pesantren Nurul Jadid Ach. Faqihatus Sholeh sekaligus berperan sebagai talent management.

Kesuksesan ini merupakan bentuk keistiqomahan tim Muhibbus Sholawat dalam melatih dan mengembangkan skill mereka di bidang banjari dan vocal dalam membawakan berbagai genre sholawat. Hal ini terbukti Muhibbus Sholawat bersama eNJe Picture Pondok Pesantren Nurul Jadid sangat produktif untuk membuat konten rekaman sholawat dalam memperingati hari besar Islam yang dapat diakses di YouTube Channel Pondok Pesantren Nurul Jadid dan untuk update informasi di akun Instagram @muhibbussholawat_ dan @enjepicture.

 

(Humas Infokom)

Spesial Akhir Tahun, LPBA Nurul Jadid Kembali Koleksi 14 Juara Nasional

nuruljadid.net – Dalam kurun waktu selama dua bulan terakhir sampai dengan akhir tahun 2021, Si Jagoan Bahasa Nurul Jadid Lembaga Pengembangan Bahasa Asing (LPBA) Nurul Jadid kembali mengukir prestasi dengan 14 raihan penghargaan pada kompetisi bahasa tingkat nasional. Kali ini, tidak hanya peserta didik LPBA saja yang berprestasi, tak mau kalah pengurus LPBA Nurul Jadid juga turut menyumbang piala pada deretan koleksi prestasi LPBA sebagai berkah di penghujung tahun 2021.

Setelah menggemparkan bumi Nurul Jadid dengan belasan capaian prestasinya di bulan Oktober. Seakan seperti api tak kunjung padam, LPBA Nurul Jadid kembali menutup bulan November dengan beberapa capaian prestasi, diantaranya Juara 3 Lomba Warta Berita Bahasa Inggris atas nama M. Irsyad Nur Azizi oleh UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Disusul oleh satu teman seperjuangan lainnya pada event yang sama yaitu Ilham Zidni Mubaroq sebagai Juara 2 Lomba Cerita Bahasa Inggris. Di bulan yang sama, Ahmad Firdaus Perdana meraih Juara 1 Lomba Cerita Bahasa Inggris tingkat pelajar dan Zulfikar Prayogi sebagai Juara 1 Lomba Pidato Bahasa Inggris tingkat Mahasiswa pada ajang lomba nasional yang diselenggarakan oleh Universitas Singaperbangsa, Karawang. Menutup bulan November, Rif’an Sauqi menorehkan prestasi akhir di bulan November sebagai Juara 1 Lomba Pidato Bahasa Ingris oleh UIN KH. Achmad Shiddiq Jember.

Tak berhenti disitu, tercatat selama bulan Desember LPBA Nurul Jadid berhasil menorehkan 9 prestasi tingkat nasional. Para jawara tersebut juga sebagai pengurus asrama yakni Zulfikar Prayogi sebagai Juara 1 Lomba Poetry Writing oleh Universitas Negeri Yogyakarta, Tim Debat LPBA NJ Juara 3 Lomba Debat Bahasa Arab tingkat Umum oleh Universitas Muhammadiyah Surakarta, Tim Debat tersebut beranggotakan Afthon Ilman Huda, Salman Al-Farisi, dan M. Afifurrahman Al-Ghani yang juga sebagai peraih best speaker pada lomba debat tersebut.

Deretan prestasi LPBA terus berlanjut dengan raihan prestasi Ilham Dwi Prastiko sebagai Juara 1 Lomba Pidato Bahasa Arab, M. Irsyad Nur Azizi Juara 2 Lomba Pidato Bahasa Inggris, Rif’an Sauqi sebagai Juara 1 Pidato Bahasa Inggris, dan Zulfikar Prayogi sebagai Juara 1 Lomba Pidato Bahasa Inggris tingkat Mahasiswa pada ajang perlombaan Nasional yang sama diadakan oleh IAIN Bukit Tinggi Sumatra Barat, selanjutnya Akbar Akil Azali sebagai Juara 1 Lomba Pidato Bahasa Inggris yang dihelat oleh IAIN Tuban, dan ditutup oleh Lailatun Nafisah sebagai Juara 2 Lomba Pidato Bahasa Inggris yang diselenggarakan oleh Universitas Nurul Jadid.

Wakil Direktur LPBA Nurul Jadid Abdul Wafi memberikan apresiasi kepada peserta didik beserta pengurus LPBA Nurul Jadid yang telah meraih prestasi dan ikut mengharumkan nama baik almamater Lembaga terutama Pondok Pesantren Nurul Jadid tercinta di ajang kompetisi nasional tersebut.

“Selamat dan Sukses untuk talenta-talenta bahasa kebanggaan Nurul Jadid. Saya ucapkan terima kasih atas prestasi yang telah diraih pada ajang kompetisi bahasa tingkat nasional ini. Tentu saja prestasi tersebut akan menjadi bekal pengalaman berharga bagi para jawara untuk meraih masa depan yang lebih baik,” ujar Wakil Direktur Abdul Wafi kepada nuruljadid.net.

Terakhir, ia berharap agar raihan prestasi tersebut dapat menjadi inspirasi, keteladanan, dan semangat bagi teman-teman santri lainnya. “semoga prestasi ini menjadi inspirasi bagi santri lainnya untuk juga dapat terus berprestasi dan berinovasi. Meskipun banyak ajang yang saat ini masih diadakan secara daring, tetapi hal tersebut bukanlah alasan untuk menghalangi semangat dan ketekunan teman-teman santri untuk terus belajar dan menorehkan prestasi,” tutup Abdul Wafi.

 

 

(Humas Infokom)

 

Sambung Silaturrahim, MA As-Salafiyah Sumber Duko Pamekasan Timba Ilmu ke Nurul Jadid

nuruljadid.net – Madrasah Aliyah As-Salafiyah Sumber Duko yang dipimpin oleh KH. A. Fauzi Damanhuri ini bersilaturrahmi ke Pondok Pesantren Nurul Jadid untuk studi banding menimba ilmu tentang pengelolaan madrasah khususnya Madrasah Aliyah Nurul Jadid pada sabtu pagi lalu (25/12). MA As-Salafiyah Sumber Duko ini sudah berusia lebih dari satu setengah dasawarsa. Usia yang cukup ideal bagi Madrasah Aliyah yang sudah berdiri sejak tahun 2004 ini untuk menunjukkan kematangannya sebagai sebuah lembaga pendidikan islam yang berlokasi di Desa Sumber Duko, Kecamatan Pakong, Kabupaten Pamekasan, Madura.

Dalam perjalanannya, sebagai lembaga dakwah melalui jalur pendidikan di tengah-tengah masyarakat Madura dengan norma dan budayanya yang kental tentunya tidak mudah perjalanan dan tantangan yang dihadapi MA As-Salafiyah Sumber Duko. MA As-Salafiyah Sumber Duko merupakan lembaga pendidikan menengah terakreditasi A di bawah naungan Pondok Pesantren As-Salafiyah Sumber Duko Pamekasan. Pada sabtu pagi (25/12) bersilaturrahmi ke Pondok Pesantren Nurul Jadid untuk studi banding terkait peningkatkan kuantitas dan kualitas Pendidikan serta administrasi ke Madrasah Aliyah Nurul Jadid.

(Waka. Kurikulum MA As-Salafiyah Sumber Suko Bapak Zainudin, M.Pd tengah menyampaikan sambutan mewakili pimpinannya yang berhalangan hadir)

Waka. Kurikulum MA As-Salafiyah Sumber Duko Zainudin, M.Pd dengan rombongan pengurus Madrasah tiba di Pondok Pesantren Nurul Jadid dan disambut hangat oleh tim protokoler pesantren dan pimpinan MA Nurul Jadid. Acara seremonial berlangsung di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid yang dihadiri sekitar 40 peserta, masing-masing dari Pengurus MA As-Salafiyah, Pengurus Pesantren, dan Pimpinan MA Nurul Jadid.

Dalam sambutannya, Waka. Kurikulum MA As-Salafiyah Sumber Duko Zainudin, M.Pd mewakili Kepala MA As-Salafiyah Sumber Duko KH. A. Fauzi Damanhuri yang berhalangan hadir menyampaikan salam dari Kepala Madrasah dan ucapan terimakasih kepada Pondok Pesantren Nurul Jadid beserta MA Nurul Jadid atas sambutan hangat dan dipersilahkannya mereka untuk berkunjung. Selain itu, Zainudin, M.Pd juga menyampaikan tentang permasalahan yang sedang dihadapi oleh MA As-Salafiyah hingga mengadakan studi banding ke MA Nurul Jadid.

“Kami datang jauh dari pelosok Madura, tepatnya di desa Sumber Duko, Pamekasan ke Pondok Pesantren Nurul Jadid, ingin menimba ilmu ke MA Nurul Jadid. Tujuan kami menimba ilmu kesini ialah untuk mengenal dan mengetahui segala administrasi, proses pembelajaran, dan sarana prasarana yang tersedia di MA Nurul Jadid dengan harapan, kami bisa meningkatkan kualitas beserta kuantitas pendidikan di MA As-Salafiyah Sumber Duko,” jelas Waka. Kurikulum MA As-Salafiyah Sumber Duko dalam sambutannya.

(Kepala Staf Pimpinan Pesantren Bapak Ahmad Sahidah, Ph.D dalam memberikan ucapan selamat datang mewakili pimpinan pesantren Nurul Jadid)

Kepala Staff Pimpinan Pesantren Ahmad Sahidah, Ph.D mewakili pimpinan Pondok Pesantren Nurul Jadid menyambut dengan hangat tamu rombongan dari MA As-Salafiyah Sumber Duko serta meyampaikan harapan pesantren terkait keberlanjutan sambungan silaturrahmi kepada seluruh tamu rombongan.

“Saya mewakili Pimpinan Pesantren, mengucapkan selamat datang kepada Madrasah Aliyah As-Salafiyah Sumber Duko Pamekasan Madura di Pondok Pesantren Nurul Jadid. Harapan dari kami, dengan adanya sambung silaturahmi ini tidak hanya selesai lepas acara pembukaan atau visitasi ke MA Nurul Jadid saja, namun hubungan silaturahmi ini bisa berkelanjutan hingga seterusnya,” ungkap Ahmad Sahidah.

(Sesi foto bersama antara MA As-Salafiyah dan MA Nurul Jadid beserta Pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid yang hadir)

Lepas acara seremonial di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid, tamu rombongan dari MA As-Salafiyah Sumber Duko melakukan sesi foto bersama yang dilanjutkan visitasi lapangan untuk mendapatkan pemaparan teknis pengelolaan madrasah di MA Nurul Jadid. Dalam sesi ini, Kepala MA Nurul Jadid Drs. H. Lukman Al-Hakim, M.Pd.I beserta wakil-wakil kepala mendampingi dan memandu secara langsung jalannya kegiatan.

Pada sesi visitasi, pimpinan MA Nurul Jadid menjelaskan tentang profil MA Nurul Jadid, Administrasi, serta setiap program unggulan yang tersedia di MA Nurul Jadid kepada tamu rombongan dari MA As-Salafiyah Sumber Duko. Tampak tamu rombongan sangat antusias memperhatikan dan mengajukan pertanyaan pada sesi tersebut.

Setelah sesi visitasi dan sharing berkahir, tamu rombongan ditemani pihak tuan rumah makan siang sekaligus ramah tamah di ruang rapat MA Nurul Jadid. Setelah itu, tamu rombongan meninggalkan Pondok Pesantren Nurul Jadid tepat pukul 12.30 WIB.

 

(Humas Infokom)

Siswa MANJ Raih Prestasi Lomba English Speech dan Poster tingkat Nasional

nuruljadid.net – Seperti tidak kenal Lelah, meski di tengah persiapan menjelang Penilaian Akhir Semester (PAS), dua peserta didik MA Nurul Jadid (MANJ) mampu membuktikan eksistensinya dengan prestasi yang membanggakan. Keduanya berhasil menorehkan prestasi gemilang di kancah nasional pada pekan lomba yang digelar secara daring oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Sosial dan Humaniora Universitas Nurul Jadid (BEM Fsoshum Unuja) pada 18 Desember lalu. Dua peserta didik tersebut meraih juara 1 pada lomba pidato bahasa Inggris dan Poster.

Sejatinya ada empat peserta didik MANJ yang berprerstasi, mereka adalah Andiana Praptika kelas XII IPA Unggulan 2 Juara 1 English Speech, M. Ilham Romadhoni Kelas XII IPS 1 Juara 1 Poster. Sedangkan Lailatun Nafisa Kelas XII Bahasa 2 Juara 2 English Speech (delegasi asrama LPBA) dan Harapan 1 English Speech diraih Irfa Shofiatul Widad kelas XII IPA unggulan 2.

Hal yang paling berkesan dan menantang dalam pekan lomba tersebut berdasarkan penuturan Andiana Praptika adalah lomba English Speech. Karena setiap peserta yang berhasil lolos ke final harus menyiapkan tiga pidato yang berbeda. Pertama tahap penyisihan, kemudian top 8 lanjut ke babak semifinal dan hanya Top 5 yang bisa tampil kembali pada babak final.

Tiga peserta didik MANJ berhasil lolos ke babak final dan harus menampilkan pidato yang berbeda sesuai tema yang telah ditentukan sehari sebelum hari final. Pada babak final setipa peserta mendapatkan pertanyaan dari masing-masing juri dan harus dijawab dengan bahasa inggris tidak lebih dari 1 menit. Namun berkat bekal dan keterampilan bahasa inggris yang baik Andiana Praptika berhasil membawa pulang juara 1 dan kedua temannya yang lain Lailatun Nafisa Juara 2 sedangkan Irfa Shofiatul Widad harus puas dengan Harapan 1.

Sementara itu, M. Ilham Romadhoni Kelas XII IPS 1 yang berhasil raih Juara 1 lomba desain poster mengaku, dirinya tak mengaku kesulitan mendesain poster bertema memperingati hari pahlawan. “Berkat skill layout yang saya tekuni di Lembaga Pers Siswa Kharisma MANJ ini,  saya kirim karya saya dan alhamdulillah  berhasil meraih juara 1,” akunya pada kru infokom nuruljadid.net.

 

(Humas Infokom)

Biro Pendidikan Uji Kompetensi Furudhul Ainiyah Pegawai Nurul Jadid

nuruljadid.net – Dalam rangka mengoptimalkan program penguatan Furudul Ainiyah (FA) di kalangan pegawai Pondok Pesantren Nurul Jadid, Biro Pendidikan menyelenggarakan uji kompetensi bagi guru dan karyawan. Kegiatan ini merupakan salah satu poin Arah Kebijakan Umum Pesantren (AKUP). Melalui Madrasah Diniyah (MADIN), Biro Pendidikan lakukan tes pemetaan (Placement Test) Kompetensi Furudhul Ainiyah (FA) yang dilaksanakan pada semua satuan pendidikan di lingkungan pesantren selama 5 hari sejak 25 sampai dengan 29 Desember 2021.

Sebagaimana Arah Kebijakan Umum Pesantren (AKUP), program penguatan FA ini tidak hanya mengacu kepada santri aktif akan tetapi juga berlaku kepada Pegawai Nurul Jadid (PNJ) yang meliputi guru, dosen, dan karyawan. Dalam pelaksanaannya, mekanisme dan prosedur ujian di masing-masing satuan pendidikan sama kecuali tanggal pelaksanaannya. Setiap pegawai akan ditanyai materi Aqidah, Fiqih dan Baca Tulis Al-qur’an.

(Salah satu guru putri terlihat sedang khusyuk mengikuti Ujian Baca Tulis Al-Qur’an dan Furudul Ai’niyah oleh penguji dari Madrasah Diniyah Putri Pusat)

Tes pemetaan kompetensi furudhul ainiyah dikawal dan diawasi langsung oleh pejabat Biro Pendidikan, sedangkan untuk pelaksana teknis lapangan dan penguji diambilkan dari asatiz dan asatizah senior Madrasah Diniyah.

Tujuan dari pelaksanaan ini adalah untuk mengidentifikasi kemampuan furudul ainiyah pegawai sehingga pesantren dapat segera mengambil kebijakan berdasarkan kebutuhan dan kondisi objektif di lapangan. Guru dan karyawan merupakan sektor krusial yang juga ikut bertanggung jawab dalam mengawal program FA santri di lembaga pendidikan masing-masing di luar asrama. Sehingga integrasi dan kolaborasi kerja antara Biro Kepesantrenan dan Biro Pendidikan ini dapat mempercepat dan mengoptimalkan pencapaian FA untuk santri.

Bagi peserta ujian yang dinyatakan tidak lulus atau mendapatkan skor dibawah standar minimal, maka yang bersangkutan harus mengikuti pembinaan FA lanjutan selama 3 bulan. Hal ini dilakukan untuk menguatkan kompetensi dasar FA seluruh pegawai Nurul Jadid. Pada tahun 2022, program penguatan FA akan menjadi gerakan bersama selama 3 bulan pertama santri baru masuk ke pesantren, sehingga konsekuensinya adalah setiap guru dan karyawan di setiap lembaga pendidikan perlu menguasai materi dasar aqidah dan furudul ainiyah sesuai standar pesantren.

(Tim penguji dan pengurus Madrasah Diniyah berserta pimpinan lembaga pendidikan melakukan koordinasi dan briefing sesaat sebelum ujian dimulai)

Guru dan Tenaga Kependidikan di lingkungan Pondok Pesantren Nurul Jadid mengikuti kegiatan tes pemetaan ini dengan baik dan khidmat. Terlihat banyak guru yang berlajar bersama bahkan melakukan pembinaan secara khusus untuk mempersiapkan pengetahuan dan kompetensi mereka tentang FA dalam menghadapi ujian yang diselenggarakan oleh Biro Pendidikan ini. Tidak sedikit pengakuan dari para guru bahwa mereka perlu refresh dan review kembali materi dasar yang dulu mereka kuasai ketika menjadi santri aktif. Dengan diadakannya ujian ini akan menjadi reminder bagi semua pihak tentang pentingnya penguasaan materi FA dasar selain praktik yang biasa dilakukan setiap hari karena pengetahuan dasar ini menjadi kewajiban bersama untuk diajarkan kepada santri di masing-masing lembaga.

 

 

(Humas Infokom)

Lagi! LIP SMP Nurul Jadid Borong Juara Lomba Cerita Bahasa Arab Nasional

nuruljadid.net – Asrama unggulan Language Intensive Program of SMP (LIPS) Nurul Jadid kembali mengharumkan nama pesantren dengan menjuarai perlombaan dalam bidang Bahasa Arab tingkat nasional, setelah sebelumnya meraih beberapa torehan prestasi pada bidang Bahasa Inggris. Alhasil, delegasi LIPS Nurul Jadid memborong 3 Juara sekaligus pada lomba Sardul Qissoh tingkat Nasional di event GAZA V yang diselenggarakan oleh PBA Universitas Islam Negeri Sumatera.

Selepas kegiatan pesantren Jumat (24/12) malam, asrama LIPS Nurul Jadid kembali ramai usai mendengar informasi torehan prestasi peserta didiknya. Koordinator Lomba LIPS Nurul Jadid M. Ridwan Adi Wijaya kembali menginformasikan capaian prestasi peserta didik pada ajang Lomba Sardul Qissoh Bahasa Arab tingkat Nasional. Prestasi yang berhasil diraih diantaranya Juara 1 Sardul Qissoh diraih oleh Cheril Aurelia Aghata, M. Aufa Himami Juara 2 Sardul Qissoh, dan Juara 3 diraih oleh Robiatul Adawiyyah. Mereka bertiga saling beradu pada ajang perlombaan yang sama dan ketiganya berhasil borong semua piala.

Terdengar sederet ucapan selamat dan ungkapan syukur saling bersahutan dari pengurus dan peserta didik asrama LIPS. Begitulah salah satu potret euforia dan rasa syukur yang diekspresikan oleh pengurus dan peserta didik atas capaian prestasi tingkat nasional.

“Perasaan saya sangat bahagia dan bersyukur setelah mendengar nama saya dipanggil pada pengumuman juara lomba Sardul Qissoh itu, awalnya saya sekedar iseng ingin mencoba ikutan daftar setelah melihat latihan yang lain. Tapi Alhamdulillah berkat usaha dan sambungan doa dari orang tua, guru berserta teman-teman, saya berhasil meraihnya!,” ungkap salah satu jawara M. Aufa Himami.

Koordinator Lomba LIPS Nurul Jadid M. Ridwan Adi Wijaya juga mengatakan bahwa capaian prestasi yang telah diraih oleh peserta didik LIPS Nurul Jadid pada lomba Sardul Qissoh ini merupakan hasil dari jerih payah dan usaha mereka dalam belajar serta berlatih untuk mempersiapkan kematangan mengikuti lomba.

Hal lainnya yang menarik disini, semenjak peraturan pembatasan komunikasi antara putra dan putri berlaku, kreativitas dan semangat kemandirian putri mulai nampak. Meskipun pengurus putra tidak terlalu terlibat dalam proses kegiatan belajar mengajar dan pendampingan keterampilan Bahasa, namun mereka tetap bisa mandiri dan konsisten berprestasi, ini merupakan progress yang baik.

Sementara itu, pengurus Asrama LIPS Nurul Jadid juga berharap, semoga torehan prestasi ini bisa menjadi semangat motivasi bagi teman-teman peserta didik hingga pengurus yang lainnya untuk berlomba dalam kebaikan dengan memaksimalkan usaha mereka untuk belajar dan berdoa agar bisa saling memberikan kontribusi yang baik untuk Pondok Pesantren Nurul Jadid.

 

(Humas Infokom)

Musim Hujan Tiba, Klinik Az-Zainiyah Lakukan Tindakan Preventif dengan Fogging

nuruljadid.net – Dalam rangka mencegah (preventif) terjadinya penyakit demam berdarah saat musim hujan, Klinik Az-Zainiyah Pondok Pesantren Nurul Jadid melakukan pengasapan (fogging) di lingkungan Pondok Pesantren Nurul Jadid kamis lalu (23/12). Area sasaran meliputi komplek lembaga pendidikan, perkantoran, fasilitas umum sampai dengan asrama santri baik putra maupun putri.

Memasuki musim penghujan kerap membuat nyamuk Aedes Aegypti berkembangbiak disebabkan banyaknya tempat-tempat genangan air. Selain itu, musim penghujan juga dapat menimbulkan berbagai jenis penyakit, diantaranya wabah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus dan penyakit Malaria sebab gigitan nyamuk Anopheles pembawa parasite plasmodium.

(Tim fogging Klinik Az-Zainiyah melakukan pengasapan di ruang terbuka tempat penampungan sampah ekonomis yang rentan genangan air)

Sebelum terjun ke lapangan pihak Klinik Az-Zainiyah melayangkan surat pemberitahuan ke setiap satuan kerja dan lembaga serta asrama. Tim Kesehatan Klinik Az-Zainiyah melaksanakan fogging dengan menyisir setiap bagian di ruangan-ruangan yang ada di lingkungan Pondok Pesantren Nurul Jadid. Disamping itu, fogging juga dilakukan di ruangan terbuka serta saluran air yang diduga menjadi tempat persembunyian nyamuk terutama nyamuk pembawa penyakit Demam Berdarah (Aedes Aegypti).

Kegiatan fogging tersebut merupakan kegiatan rutin tahunan setiap kali musim penghujan datang yang bertujuan untuk membunuh nyamuk pembawa virus DBD, dengan harapan tidak ada warga pesantren, karyawan, guru, dan santri putra maupun putri yang terjangkit penyakit DBD di masa pandemi Covid- 19 saat ini.

Diketahui pengasapan dilakukan oleh tim kesehatan dari klinik Az-Zainiyyah dengan 2 mesin fogging. Meskipun fogging bisa mengurangi resiko penularan penyakit DBD, seluruh warga pesantren tetap dihimbau untuk menerapkan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk dengan gerakan 3M yakni Mengubur, Menguras bak air dan Menutup barang bekas.

(Fogging dilakukan di area perkantoran dan lembaga pendidikan di lingkungan Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Dalam proses pengasapan seluruh warga pesantren diminta keluar dari ruangan yang akan dilakukan penyemprotan. Oleh karenanya, kandungan dalam fogging mengandung racun insektisida jenis piretroid sintesis apabila asap fogging yang terhirup dalam jumlah kecil bisa mengganggu kesehatan manusia seperti mata perih, batuk-batuk, sulit bernafas, sakit kepala iritasi kulit dan lemas.

Tak hanya beberapa gejala di atas, paparan insektisida dalam jumlah besar juga dapat menyebabkan keracunan insektisida yang ditandai dengan munculnya beberapa gejala yaitu gangguan penglihatan, keringat berlebih, produksi air liur berlebih, muntah, sesak nafas, sakit perut, dan detak jantung serta tekanan darah menurun.

Musim penghujan tahun ini menjadi tantangan sendiri karena di tengah masih maraknya pandemi Covid-19, sehingga pihak pesantren melalui Klinik Az-Zainiyah senantiasa melakukan tindakan edukatif, preventif dan kuratif bagi yang mengalami gejala. Namun, alhamdulillah sejauh ini keadaan warga Pondok Pesantren Nurul Jadid relatif terkendali dan santri dalam kondisi kesehatan yang cukup baik meskipun beberapa di antara santri mengalami gejala deman, flu dan batuk akibat cuaca ekstrim. Kondisi ini pun dapat ditangani oleh pihak klinik dengan obat-obatan standar dan layanan kesehatan gratis untuk santri.

 

(Humas Infokom)

Biro Kepesantrenan Putri Apresiasi Pengurus, Wali Asuh dan Muallimat Terbaik

nuruljadid.net – Biro Kepesantrenan Putri gelar acara penobatan pengurus, wali asuh, dan mu’allimat terbaik sebagai bentuk apresiasi terhadap pengabdian mereka. Acara tersebut dilaksanakan tepat pukul 20.30 WIB secara meriah di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo Lantai 3 Gedung Perkantoran (23/12).

Kegiatan ini merupakan program hasil kolaborasi antara wakabid tata kelola wilayah dan wakabid BK/WA. Acara tersebut terkonsep dengan sangat rapi dan menarik. Pada pembukaan, ditampilkan konten video ungkapan hati seorang anak kepada ibunya, dan juga video suara hati wali Asuh.

“Acara ini sudah dikonsep sejak beberapa bulan yang lalu dan dipersiapkan rentetan serta tahapannya sejak bulan November kemarin. Jadi memang benar-benar dipersiapkan dengan matang agar tidak dadakan,” ujar ustazah Madinah selaku pengurus BK/WA putri pusat.

(Ketua Panitia Ustazah Zahro Firdausiyah menyampaikan laporan ketua panitia tentang pelaksanaan kegiatan penobatan pengurus terbaik putri)

Rangkaian acara penobatan ini melalui 3 tahapan yaitu pemungutan suara (voting) tahap 1 dan 2, checking buku q-time dan diakhiri tahap wawancara (interview). Dalam penobatan ini akan dipilih pengurus terbaik dalam beberapa kategori 1) Pengurus Teladan; 2) Pengurus Terajin; 3) Pengurus Kharismatik; dan 4) Wali Asuh Terbaik.

Ketua panitia ustazah Zahro Firdausiyah mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan ghirroh pengabdian dan menjadi panutan bagi kader-kader pengurus wilayah puteri selanjutnya, juga untuk memberikan apresiasi serta reward kepada pengurus wilayah yang telah bersungguh-sungguh dan bertanggungjawab dalam melaksanakan amanah pesantren.

Wakil Kepala Biro Kepesantrenan putri Ny. Mamnuhatur Rohmah dalam sambutannya menyampaikan bahwa janganlah berkecil hati bagi yang belum terpilih, dan juga jangan berbangga diri bagi yang sudah terpilih karena terkadang yang biasa-biasa saja itu yang istimewa di hadapan Allah SWT.

Mastur fil ardhi, masyhur fi as-sama’. Terkadang orang yang biasa-biasa saja di dunia, ia adalah orang yang terkenal di akhirat. Jadi, jangan berkecil hati bagi yang belum terpilih dan jangan berbangga diri bagi yang sudah terpilih,” dawuh Ny. Mamnuhatur Rohmah kepada nuruljadid.net

Salah satu pengurus kharismatik terpilih mengungkapkan rasa syukur dan bahagianya.“Saya bahagia dan bersyukur sekali, karena ini merupakan pertama kalinya. Namun saya juga merasa takut karena apa yang saya dapatkan ini adalah penilaian manusia semata namun prestasi sesungguhnya adalah ketika bisa menjalankan amanah dengan baik dan bertanggung jawab,” ujar ustazah Farhah.

(Pengurus, wali asuh dan mu’allimat terbaik melakukan sesi foto bersama pasca dinobatkan oleh pengurus kepesantren pusat putri)

Banyak kisah inspiratif dibalik perjuangan mereka untuk bertahan di kepengurusan, baik dari sisi keluarga juga motivasi untuk terus berkhidmat mengalahkan ego dan keinginan pribadi. Penobatan ini merupakan apresiasi sederhana sebagai bentuk dukungan moril dari pengurus pusat atas segala pengabdian mereka di pondok pesantren tercinta ini.

Acara penobatan ini dihadiri oleh ustazah-ustazah senior dari kalangan alumni yang juga berperan sebagai pembina daerah dan ikut membantu kontroling kinerja pengurus daerah di wilayah-wilayah puteri bersama pengurus pusat putri. Ucapan selamat pun bertaburan untuk pengurus yang telah dinobatkan. Namun ghirroh perjuangan dan pengabdian harus tetap digaungkan oleh setiap pengurus untuk terus berkhidmat kepada pesantren.

Sebelum acara ditutup dengan doa, kegiatan dimeriahkan dengan pembagian doorprize yang telah disiapkan oleh panitia. Tepat pukul 22.30 WIB, acara penobatan pengurus, wali asuh dan mua’allimat terbaik berakhir. Secara keseluruhan, acara berjalan dan sukses berkat kerjasama tim yang solid dan persiapan yang matang.

 

(Humas Infokom)

Pengasuh: “Tafaqquh Fiddin”, Pesantren Harus Bekali Santri Tidak Hanya Agama, Tapi Juga Karakter dan Etika

nuruljadid.net – (18/12) Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Moh. Zuhri Zaini dalam sambutannya, memberikan apresiasi dan mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada pengurus pesantren yang telah menjalankan amanah program tahun 2021.

“Saya mengucapkan terima kasih atas kinerja pengurus selama ini. Dan saya mohon maaf karena tidak bisa ikut mendampingi terhadap kinerja pengurus terutama di akhir tahun untuk menyusun laporan dan program,” tutur KH. Moh. Zuhri Zaini.

Pada sambutan yang juga sekaligus tausyiah tersebut, Kiai Zuhri menyampaikan tujuan pesantren bahwa pesantren memiliki banyak fungsi.

“Pesantren mempunyai beberapa fungsi sebagai Lembaga Dakwah, Pendidikan, Pengkaderan dan Pemberdayaan. Tentu pesantren harus terus melakukan upaya perbaikan-perbaikan demi mewujudkan visi dan misi yang diemban pesantren,” imbuhnya.

(Pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini tengah menyampaikan tausyiah pada kegiatan Penetapan Program/Anggaran Tahun 2022 di Aula 1 PPNJ)

Pesantren sebagai lembaga pendidikan harus terus berinovasi dalam mendesain pendidikan yang dapat membekali santri dengan ilmu agama tanpa menafikan pentingnya ilmu umum serta penguasaan teknologi di era disruptif dewasa ini.

Pesantren sebagai lembaga dakwah yaitu agen perubahan. Dakwah dalam arti mengubah dari hal yang tidak baik menjadi hal yang baik dan meningkatkan yang sudah baik dalam segala aspek kehidupan. Hal ini berkesinambungan dengan misi pendahulu kita (misi risalah Rasul) yang diteruskan oleh para ulama.

Kaderisasi santri merupakan salah satu fungsi pesantren, bagaimana pesantren mampu mengkader santri dengan kompetensi dan keterampilan yang dibutuhkan pesantren dan masyarakat kelak. Hal ini diimplementasikan dengan penjaringan santri yang memiliki potensi dengan berbagai program penguatan keahlian.

Pesantren juga berfungsi sebagai pemberdayaan melalui pelayanan kepada masyarakat atau ummat, baik kepada santri maupun masyarakat secara umum. Karena keberadaaan pesantren sejak awal merupakan bagian struktur sosial masyarakat yang tak terpisahkan.

Sebuah keniscayaan bahwa kerja besar itu butuh manajemen organisasi yang baik mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pendampingan dan pengawasan hingga evaluasi.

“Evaluasi dan perbaikan harus terus dilakukan. Lebih-lebih dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin berkembang,” ungkapnya.

Kiai Zuhri menyampaikan perlu adanya penguatan di setiap lini. Sesudah berhasil membuat perencanaan program setahun kedepan mengacu pada hasil evaluasi akhir tahun. Oleh karenanya, pengelolaan kelembagaan dan organisasi yang profesional mutlak menjadi sebuah kebutuhan bersama.

(Pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini tengah menyampaikan tausyiah pada kegiatan Penetapan Program/Anggaran Tahun 2022 di Aula 1 PPNJ)

Tidak kalah penting, Kiai Zuhri menguatkan pesan dalam tausyiahnya bahwa misi pesantren sebagai tafaqquh fiddin harus membekali santri tidak hanya agama, tapi juga karakter dan etika karena dewasa ini bangsa dan dunia tengah menghadapi krisis ketauladanan dan moral.

Poin selanjutnya yang Kiai Zuhri sampaikan adalah penguatan ekonomi mandiri Pesantren. Pesantren jangan sampai hanya bergantung pada dana yang dipungut dari santri dan Wali Santri. Sehingga pesantren perlu untuk terus berupaya melakukan pembangunan dan penguatan ekonomi. Belajar dari orang kita (NU) sendiri yang sudah berhasil, karena kerja bisnis tidak perlu terlalu teoritis, terpenting mau bekerja keras dan tekun.

Di Pondok Pesantren Nurul Jadid program penugasan tenaga pendidik belum menjadi tradisi. Kedepan perlu ditekankan dalam menggembleng santri yang disiapkan menjadi pendidik. Penguatan tidak sekedar akademik atau keilmuannya saja, namun juga kepribadian, tradisi pesantren dan nilai-nilai pesantren yang harus dikenalkan kepada masyarakat melalui penjalinan kerjasama dengan pihak luar.

 

(Humas Infokom)

Kepala Pesantren: Terimakasih Atas Kinerja Satker KPA Nurul Jadid

nuruljadid.net – Pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid telah menuntaskan tahapan perencanaan program dan anggaran untuk masa kerja tahun 2022. Kegiatan yang diikuti oleh semua satuan kerja Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) ditandai dengan acara pengesahan program dan anggaran tahun 2022 serta pengarahan oleh pengasuh bertempat di Aula 1 Pondok Pesantren Nurul Jadid pada Sabtu 18 Desember 2021 dan dimulai pukul 20.45 WIB.

Dalam kesempatan tersebut Kepala Pesantren KH. Abdul Hamid Wahid dan Wakil Kepala Pesantren KH. Najiburrahman Wahid berhalangan hadir karena kondisi kesehatannya. Kendati demikian, beberapa pesan Kepala Pesantren untuk seluruh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) disampaikan melalui Sekretaris Pesantren, H. Faizin Syamwil.

(nampak Sekretaris Pesantren sedang menyampaikan pesan dan salam hangat Kepala Pesantren kepada seluruh peserta acara)

Mengawali sambutannya, Sekretaris Pesantren mengajak seluruh peserta yang hadir mendoakan dan membaca Suratul Fatihah untuk kesembuhan pimpinan pesantren dan para pengurus pesantren terutama dalam menjalankan amanat tugas tahun 2022.

Kepala Pesantren melalui Sekretaris Pesantren, menyampaikan ucapan terimakasih kepada pengasuh atas bimbingan dan arahannya, serta kepada seluruh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yang telah menjalankan tugasnya dengan baik pada program tahun 2021.

Pesan selanjutnya, Kepala Pesantren meminta semua Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) terus memperbaiki kinerja, terutama dari rekomendasi hasil evaluasi program tahun 2021.

(Pengasuh Pesantren sedang memberi arahan pada acara Penetapan Program/Anggaran dan Pengarahan Pengasuh tahun Anggaran 2022)

Usai sambutan dan laporan sekretaris, selanjutnya pengarahan pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini. Pengasuh juga mengawalinya dengan mendoakan semua pengurus agar diberikan kesehatan dalam menjalankan tugasnya dan senantiasa mendapat ridho Allah SWT. Dalam arahannya, beliau menekankan tugas kesinambungan program dengan menyesuaikan visi dan misi pesantren.

Acara yang diikuti sebanyak 102 pengurus ini juga disampaikan laporan tertulis dalam bentuk overview setebal 129 halaman.

Proses penyusunan laporan dan tahapan perencanaan dimulai awal bulan oktober yang dikoordinir oleh Sekretariat dan Bendahara Pesantren.

Acara berakhir pukul 22.20 WIB dan ditutup dengan pembacaan do’a oleh ketua P4NJ pusat, KH. Junaidi Mu’thi yang sekarang juga menjabat sebagai Ro’is Syuriah PCNU Bondowoso.

 

(Humas Infokom)

Nurul Jadid Resmi Tetapkan Program dan Anggaran Tahun 2022

nuruljadid.net – Di penghujung tahun 2021, Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo selenggarakan kegiatan penetapan program/anggaran tahun 2022 dan pengarahan pengasuh yang sebelumnya juga terdapat penyampaian laporan kinerja selama setahun di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid pada sabtu (18/12) malam diikuti oleh semua pengurus satuan kerja, satuan pendidikan dan lembaga khusus pesantren.

Tepat pukul 20.15 WIB acara dimulai dan dibuka dengan pembacaan ummul qur’an, di waktu yang bersamaan, tim protokoler menyambut kedatangan pengasuh pada acara tersebut. Peserta terlihat sudah memenuhi ruangan serta mengikuti acara dengan khidmat dan fokus.

Penetapan program dan anggaran tahun 2022 serta pengarahan pengasuh merupakan kegiatan rutin tahunan dengan berbagai rangkaian kegiatan bertajuk Rapat Evaluasi Akhir Tahun. Tahun ini, Sekretaris Pesantren H. Faizin Syamwil menyederhanakan rangkaian acara tersebut namun tetap berorientasi pada substansi tujuan kegiatan.

Alhasil, rangkaian kegiatan penetapan program dan anggaran tahun 2022 berjalan lebih efektif dan efisien tahun ini. Masing-masing satker melakukan rapat komisi bersama satker terkait sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh bagian perencanaan untuk integrasi program dan anggaran sehingga hasil lebih optimal.

(Sekretaris pesantren H. Faizin Syamwil menyampaikan Laporan Akhir Tahun 2021 di hadapan seluruh peserta)

Sementara itu, Sekretaris Pesantren H. Faizin Syamwil mewakili Kepala Pesantren KH. Abdul Hamid Wahid menyambut dengan hangat seluruh hadirin serta menyampaikan salam dan permohonan maaf dari Kepala Pesantren karena belum bisa hadir pada acara tersebut sebab udzur masalah kesehatan.

Dalam sambutannya ustaz Faizin menyampaikan laporan kegiatan selama setahun yang telah dilaksanakan dalam bentuk overview. Untuk perancangan program dan anggaran pesantren tahun 2022 sebenarnya sudah dimulai sejak bulan oktober lalu. Tak lupa, ustaz Faizin juga mengungkapkan harapannya terhadap program pesantren tahun mendatang.

“Kita perlu memperbaiki hal-hal yang belum kita lakukan dengan maksimal. Dan harapannya kita bisa melaksanakan program kegiatan tahun 2022 yang telah disusun 100%,” tegasnya.

Selanjutnya, pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini memberikan tausiyah kepada seluruh hadirin sekaligus arahan terhadap program pesantren tahun anggaran 2022. Dalam tausiyahnya, beliau menjelaskan kembali tujuan dari poin-poin Arah Kebijakan Umum Pesantren (AKUP).

“Jangan sampai ada satuan kerja yang membuat program tanpa melibatkan satu sama lain, karena program kerja kita ini adalah program kerja organisasi bukan perorangan. Oleh karena itu, tentu dalam pembuatan program harus saling memeriksa satu sama lain, jangan sampai ada program yang tumpang tindih, dan berpihak terhadap sesuatu di luar AKUP” tutur pengasuh di hadapan seluruh peserta.

(Pengasuh Nurul Jadid KH. Moh. Zuhri Zaini ketika memberikan tausyiah dan arahan pada kegiatan penetapan program dan anggaran tahun 2022)

Pengasuh menambahkan, selain pembahasan tentang program kerja, beliau juga berharap akan ada tenaga pendidik dari Pondok Pesantren Nurul Jadid yang bisa bertugas di luar pesantren sebagaimana permintaan dari masyarakat.

“Banyak permintaan dari masyarakat untuk mengirimkan tenaga pendidik dari Pondok Pesantren Nurul Jadid, maka dari itu, saya berharap nantinya akan ada tenaga terutama tenaga pendidik yang bisa bertugas di masyarakat yang membutuhkan di luar pesantren” imbuh KH. Moh. Zuhri Zaini.

Peserta yang hadir pada kegiatan ini pengasuh, pimpinan pondok pesantren, sekretaris yayasan, kepala dan wakil kepala biro, pimpinan universitas, ketua P4NJ pusat, bendahara, kabag. dan kasubbag., kepala staf pimpinan pesantren, wakil dan sekretaris biro, kepala dan wakabid, pemangku wilayah, dan kepala-kepala wilayah putra-putri.

Akhirnya, acara ditutup dengan pembacaan doa dipimpin oleh Ketua Pembantu Pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid (P4NJ) Pusat KH. Junaidi Mu’thi. Tepat pukul 22.20 WIB peserta meninggalkan Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo.

 

(Humas Infokom)

Sukses! FOKSSI Gelar Seminar Motivasi & Ta’aruf Forum Komunikasi Santri (FKS)

nuruljadid.net – 17 Des 2021/Forum Komunikasi Santri Situbondo dengan bangga mengadakan Seminar Motivasi dan Ta’aruf Forum Komunikasi Santri di AULA II Pondok Pesantren Nurul Jadid bertajuk “FKS Sebagai Corong Pesantren.”

Dalam acara tersebut turut hadir Dr. Rojabi Azharghany, S.Sos.I., M.Si. sebagai Narasumber di depan ratusan peserta. Saat ini beliau menjabat sebagai Kepala Bidang Pengembangan Pesantren dan Masyarakat Biro Pengembangan yang membawahi semua kegiatan organisasi-organisasi di pesantren. Dalam salam pembuka, beliau menuturkan bahwasannya semua organisasi yang berada di lingkungan pesantren harus dipisah antara putra dan putri, agar organisator putri juga bisa show talent serta dapat berkontribusi lebih.

(tampak dengan antusias ratusan peserta memenuhi acara Seminar dan Ta’arruf Forum Komunikasi Santri)

Beliau juga memotivasi para santri agar tetap mengendalikan hawa nafsu, serta menanamkan kepada para santri untuk melakukan semua pekerjaan dengan tidak hanya memfokuskan pada kehidupan di dunia saja, namun juga perlu banyak beramal untuk bekal akhirat.

Selain untuk memberikan motivasi, tujuan diadakannya acara ini ialah untuk mempererat tali silaturahmi antar santri Nurul Jadid dari berbagai Forum Komunikasi Santri yang terdapat di beberapa daerah di Kabupaten Situbondo, yang selama beberapa tahun ini sempat vakum. “Sebenarnya, rencana untuk mengadakan acara ini sudah lama, hanya saja baru terealisasi saat ini. Disebabkan, adanya beberapa kendala” tukas Nadira Rusdiah selaku ketua panitia.

Meskipun digelar secara perdana, Acara ini berhasil tidak hanya menampung santri putri yang berasal dari Kabupaten Situbondo, namun seluruh santri putri yang berasal dari berbagai daerah juga turut hadir. Acara ini juga melatih jiwa keorganisasian para santri putri agar mereka dapat memahami serta berkontribusi langsung dalam agenda layaknya hari ini. Setelah acara seminar usai, acara dilanjutkan dengan sesi nonton bareng film inspiratif.

(humas infokom)

Direktur PD Pontren Kemenag RI Mengisi Webinar di Nurul Jadid

nuruljadid.net – Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI Prof. Dr. H. Waryono Abdul Ghofur, M.Ag hadir secara langsung ke Pondok Pesantren Nurul Jadid untuk mengisi Webinar dengan tema “Peran Multidimensi Pondok Pesantren” di Aula 1 Lt. 3 Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo (14/12).

Waryono mengapresiasi adanya Webinar tentang Peran Multidimensi Pondok Pesantren ini, selain sharing juga bentuk kesyukuran bisa bersilaturrahmi ke Pondok Pesantren Nurul Jadid. Waryono menyatakan optimis bahwa ke depan pesantren akan lebih maju dan berkembang dalam mengisi multi sektor di tengah masyarakat.

Menurutnya pondok pesantren sudah memiliki banyak keunggulan untuk meningkatkan keilmuan para santri dan keterampilan di lintas disiplin ilmu. Salah satunya, ciri khas Pondok Pesantren Nurul Jadid adalah penguasaan bahasa asing, Arab, Inggris dan Mandarin. Sebagaimana pepatah bahasa Arab “Man Arofa Lughota Qoumin Salima Min Makrihim” artinya barang siapa yang menguasai bahasa suatu kaum, maka akan selamat dari tipu daya kaum tersebut.

Warnoyo berharap dengan mengikuti acara ini para santri dan pengelola pesantren mampu menerapkan fungsi pesantren sebagaimana amanah UU No. 18 Tahun 2019 yaitu sebagai lembaga pendidikan, dakwah dan pemberdayaan. Santri pasca Pendidikan di pesantren juga aktif berperan di tengah masyarakat multidimensional, tidak hanya di bidang Pendidikan, namun juga ekonomi, pemerintahan dan berbagai sektor lainnya.

Dalam acara Webinar ini pun Waryono juga memberikan penguatan moderasi beragama menciptakan Islam yang ramah dan mengajak kepada perdamaian dengan ciri khasnya masing-masing tanpa intervensi pihak lain. Sehingga nilai-nilai tradisional tetap terjaga namun tetap terbuka terhadap modernitas zaman.

Kedepan pak Waryono melalui PD Pontren ingin menggagas pesantren ramah anak yang mengedepankan Education for All atau pendidikan untuk semua dan menjadi tempat yang baik untuk tumbuh kembangnya para santri dengan baik dari anak-anak hingga dewasa tanpa melihat strata sosialnya.

(Wakil Kepala Pondok Pesantren KH. Najiburrahman Wahid saat memberikan sambutan pada acara Webinar Peran Multidimensi Pondok Pesantren)

Wakil Kepala Pondok Pesantren KH. Najiburrahman Wahid dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pondok Pesantren Nurul Jadid istiqomah melakukan pengembangan pesantren dengan prinsip “al-muhafadhotu ‘ala qodimis sholih wal akhdzu bil jadidil ashlah,” yakni Memelihara yang lama yang baik dan mengambil yang baru yang lebih baik’.

“bahwa kitab kuning sejak dulu sampai sekarang tetap dipertahankan sebagai metode pembelajaran warisan para ulama klasik, warisan walisongo. Tapi disamping itu, hal-hal dari modernitas baik yang berbau teknologi maupun bahasa asing mandarin jepang dan sebagainya kita adopsi, kita datangkan termasuk terbaru adalah PDF (Pendidikan Diniyah Formal),” dawuhnya.

“PDF ini lama tapi baru, baru tapi lama, mau dibilang barang baru ini sudah ada di pesantren sejak dulu kitab kuning itu, mau dibilang barang lama, ini merupakan jalur baru Pendidikan, jadi kami mohon support dari Pak Waryono selaku Direktur PD Pontren Kemenag RI.” Imbuh KH. Najiburrohman Wahid

Wakil Kepala Pesantren juga berharap semoga Pendidikan Diniyah Formal (PDF) Nurul Jadid ini dapat berkembang dan menyusul pesatnya perkembangan Lembaga Pendidikan yang sudah mendahului. Karena apapun misi pesantren yang tidak boleh dilupakan adalah “Tafakkuh Fiddin” atau memperkuat Agama. Semoga webinar ini dapat membawa berkah bagi semua dan bisa menimba ilmu dan pengalaman dari narasumber.

(Peserta webinar luring mengikuti acara dengan tertib dan khidmat serta antusias di Aula 1 Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Webinar berjalan dengan lancar dan peserta yang hadir mengikuti dengan antusias baik secara luring maupun daring. Kegiatan ini dihadiri oleh pimpinan pesantren, kepala-kepala biro, kepala-kepala Lembaga Pendidikan, kepala bagian dan pimpinan Universitas Nurul Jadid.

 

(Humas Infokom)

Tim Media Salafiyah Syafi’iah Sukorejo Berkunjung ke Nurul Jadid

nuruljadid.net – Rombongan pengelola media Ma’had Aly Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo mengunjungi Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo (10/12). Kegiatan silaturahmi ini mendapatkan sambutan hangat dari tim Humas dan Protokoler serta Multimedia pesantren di ruang tamu Universitas Nurul Jadid.

“Tujuan kami ke sini adalah untuk bersilaturahmi dan juga sharing seputar pengelolaan media yang ada di Pondok Pesantren Nurul Jadid,” kata salah satu perwakilan tim media sukorejo kepada tim pesantren nurul Jadid mengawali pembicaraan.

Kedatangan rombongan tim pengelola media Ma’had Aly Salafiyah Syafi’iah Sukorejo berharap dapat menimba ilmu dan pengalaman seputar pengelolaan media pesantren khususnya di bidang digital demi meningkatkan kualitas sajian media dakwah di media sosial.

(Kasubbag Multimedia Ach. Faqihatus Sholeh tengah berdiskusi bersama pembina media pesantren Salafiyah Syafi’iah)

Perwakilan tim media Pondok Pesantren Nurul Jadid Achmad Faqihatus Sholeh mengaku sangat bersyukur dan menyambut dengan hangat atas kehadiran rombongan tim media dari para ahli fiqih ponpes Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo. Ia berharap, kunjungan ini bisa meningkatkan semangat belajar dan berkembang bersama dalam penguatan kapasitas media dakwah digital saat ini.

“Di sini kami hanya ada sekitar 3 personel inti yang mengelola di sajian multimedia-nya, ada bagian video editor, graphic designer, dan DOP. Selain itu, selebihnya adalah tim kaderisasi yang berasal dari santri aktif baik berstatus siswa maupun mahasiswa,” kata Faqih.

“Untuk ide konten dan filter awal melalui bagian Humas dan Infokom Pesantren, setelah itu diajukan ke pimpinan sekretariat untuk approval,” imbuhnya.

(Kasubbag. Multimedia Nurul Jadid Ach. Faqihatus Sholeh menerima cinderamata dari ketua tim Media Ma’had Aly Salafiyah Syafi’iah Sukorejo Situbondo)

Selain membahas seputar pengelolaan media, pihak Salafiyah Syafi’iah juga menanyakan tentang quality control dan dukungan pesantren terhadap pengembangan media sosial khususnya dalam kebijakan fiskal dan legal formal. Terkait penyaringan muatan konten, kedua pihak bersepakat bahwa banyak batasan dan nilai yang perlu sama-sama dijaga dan disaring secara ketat sebelum dipublikasikan oleh pimpinan pesantren khususnya dari kalangan Lora atau putra kiai di pesantren masing-masing. Hal ini bertujuan untuk lebih hati-hati menyebarkan informasi yang bisa berimbas negatif kepada masyarakat.

Kegiatan silaturrahmi ini dikemas dalam bentuk ngobrol santai dan fokus pembahasan teknis yang dibagi menjadi beberapa majelis sesuai bidang yang ingin didalami. 10 personil rombongan dari tim media Ma’had Aly Sukorejo terdiri dari 2 pembina, 1 koordinator lapangan, 2 jurnalis, 3 graphic designer, 1 videographer dan fotografer.

(Sesi foto rombongan tim media Ma’had Aly Salafiyah Syafi’iah Sukorejo SItubondo bersama Tim Multimedia Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Di akhir acara, rombongan pengelola media Ma’had Aly Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo melakukan sesi foto bersama tim Multimedia Nurul Jadid. Sebelum meninggalkan bumi Nurul Jadid, rombongan tamu sholat ashar di Musholla Timur, kemudian ziaroh ke Maqbaroh KH. Zaini Mun’im dan keluarga besar Nurul Jadid dilanjutkan sowan ke pengasuh. Tim Humas dan Protokoler Nurul Jadid mendampingi hingga mobil romb0ngan tamu meninggalkan Pondok Pesantren Nurul Jadid.

 

(Humas Infokom)