Dalam Sebulan, Siswa SMA Nurul Jadid Sabet 3 Juara Nasional Bahasa Jepang dan Mandarin
nuruljadid.net – Tiga orang Siswa SMA Nurul Jadid berhasil tampil memukau dalam ajang perlombaan Bahasa Jepang dan Mandarin tingkat Nasional. Berkat konsistensi dan usaha keras yang telah dikobarkan. Mereka berhasil mengharumkan almamater Pondok Pesantren Nurul Jadid khususnya SMA Nurul Jadid sendiri setelah berhasil menyabet tiga piala kejuaraan tingkat nasional dalam kurun waktu satu bulan tepatnya bulan Juni lalu.
Dua siswa yang duduk di bangku kelas X jurusan Ilmu Bahasa dan Budaya (IBB) SMA Nurul Jadid ini berhasil masing-masing menjadi juara pertama dan kedua pada lomba Bercerita Bahasa Jepang ‘JAPANZUKI SHOW’ yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Bahawa Jepang (Himabaja) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung pada Sabtu (11/06). Para juarawan itu diantaranya Ahmad Dzulhaq Akbar sebagai peraih Juara pertama dan Khoirul Anam Maulidi sebagai Juara Kedua.
Tak berhenti disitu, pada Kamis (23/06) portal media SMA Nurul Jadid kembali diramaikan dengan torehan prestasi Bahasa Mandarin yang diraih oleh Agung Candra Baskara. Siswa yang juga duduk dikelas X IBB SMA Nurul Jadid itu berhasil membawa piala kejuaraan sebagai terbaik kedua lomba pidato Bahasa Mandarin tingkat nasional pada kegiatan Zhong Wen Bi Sai yang diadakan oleh Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang (UNM).
Ketiganya mengaku bahwa kecakapan mereka dalam menguasai Bahasa Mandarin dan Jepang dibentuk melalui kegiatan pengembangan diri dan pembiasaan berbahasa di Asrama Ungguan Bahasa SMA Nurul Jadid karena mereka mendapatkan pendampingan dan pembiasaan bahasa asing secara intensif dan integratif.
“Selain diajarkan di sekolah, kami juga menerima pendidikan secara intensif di asrama tentang dua bahasa itu, kami juga dipaksa untuk menggunakan bahasa tersebut sebagai alat komunikasi setiap harinya dengan teman se-asrama,” jelas Dzulhaq saat diwawancarai oleh Kru Nurul Jadid Media.
Dia melanjutkan, rupanya tidak sekedar menghafal kosakata, di asrama mereka juga dilatih untuk mengembangkan soft skills melalui Kegiatan Belajar Mandiri (KBM) di setiap malamnya. Dirinya mengaku sangat bersyukur jerih payahnya belajar bahasa telah membuahkan hasil yang manis.
“Alhamdulillah perolehan prestasi ini merupakan hasil dari jerih payah kami saat belajar bahasa baik di sekolah maupun di asrama. Semoga prestasi ini bisa memicu semangat teman-teman santri lainnya untuk juga berprestasi.” tutup Dzulhaq.
(Humas Infokom)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!