BMT NU Jatim Sowan ke Nurul Jadid, Ini Pesan Dirut dan Kiai Najiburrahman Wahid Zaini

nuruljadid.net – Pengurus Baitul Maal wat Tamwil Nahdatul Ulama (BMT NU) Jatim menggelar Rihlah Sanad Perjuangan Pengelola dalam rangka hari jadi ke 18 Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah (KSPPS) BMT NU Jawa Timur ke Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo. Kegiatan tersebut dipusatkan di Auditorium I Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo, pada hari Selasa (21/06).

Acara tersebut dihadiri oleh Direktur Utama BMT NU Jawa Timur H. Masyudi Kanzillah, Sekretaris BMT NU Jatim Sudahri Arifandi, dan Direktur Keuangan Hendri Hendarto. Sementara itu, turut hadir dari pihak Pondok Pesantren Nurul Jadid Wakil Kepala Pesantren KH. Najiburrahman Wahid, Kepala Staff Pimpinan Ahmad Sahidah, dan Kabag. Humpro Dr. Syamsuri Hasan, dan Sekretaris Biro Pendidikan Muhammad Nurthoriq.

(Terlihat dari kanan; Kepala Staff Pimpinan Ahmad Sahidah, Kabag. Humpro Dr. Syamsuri Hasan, Sekretaris Biro Pendidikan Muhammad Nurthoriq, dan Pihak BMT NU sangat antusias mengikuti acara)

Diketahui ada 71 alumni Pondok Pesantren Nurul Jadid yang menjadi pengelola BMT NU hadir dan mengikuti acara dengan khidmat.

Pada kesempatan itu, Direktur Utama BMT NU Jawa Timur H. Masyudi Kanzillah mendorong seluruh elemen NU untuk terus berupaya terkait dengan pendirian Kantor Cabang (KC) Baitul Mal wat Tamwil Nahdlatul Ulama (BMTNU) di daerah-daerah.

“BMT NU lahir di Gapura. Kini lembaga keuangan ini memiliki 94 Kantor Cabang. Pada 100 tahun NU, 100 Kantor Cabang akan diwujudkan,” ujarnya.

Beliau melanjutkan, “Aset kita hampir mencapai Rp 1 triliun. Jawa Timur harus menjadi contoh bagi kaum tradisionalis untuk mandiri secara ekonomi. Tanpa ini, politik kita akan diatur oleh oligarki,” imbuhnya.

(Pengurus KSPPS BMT NU Jatim sangat khidmat saat sowan ke Pengasuh PP. Nurul Jadid KH. Moh. Zuhri Zaini)

Sementara itu, Wakil Kepala Pesantren KH. Najiburrahman Wahid menegaskan bahwa aktif di BMT NU sama dengan perjuangan untuk mengentaskan kemiskinan dan menegakkan ekonomi syariah. Beliau juga menambahkan bahwa menegakkan dan memperjuangkan ekonomi Syariah adalah jihad. Oleh karena itu, beliau menghimbau niatkan setiap langkah pengelola lillahi ta’ala dan jihad dalam bidang ekonomi.

“Tasbih pengelola BMT NU adalah Tupoksinya. Oleh sebab itu, amanahlah, rajin dan maksimalkan tugas yang ada,” himbau Kiai Najiburrahman Wahid.

Secara ekonomi, lanjut beliau, umat muslim masih kalah dengan non muslim. “Hadirnya BMT NU ini sebagai salah satu langkah awal untuk membangkitkan ekonomi warga muslim yang ada di Jawa Timur,” tutup Kiai Najib.

(Potret suasana kebersamaan dan keseruaan saat pengurus KSPPS BMT NU Jatim melaksanakan makan bersama (tabheg))

Acara tersebut diakhiri dengan makan bersama ala santri yang lumrah dikenal dengan istilah tabheg. Pasalnya, selain untuk mencairkan susana pasca acara, tradisi tabheg itu dilakukan untuk meningkatkan kekompakan dan mengingat momen-momen keseruan saat nyantri dulu di Pondok Pesantren Nurul Jadid.

 

 

(Humas Infokom)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *