Az-Zainiyah Gelar Kajian Self-Improvement, Kupas Tuntas Esensi Makna Cantik

nuruljadid.net – Eksistensi wanita senantiasa menjadi hal yang menarik di hadapan publik. Wanita dan prioritasnya yang unik seringkali menjadi sasaran untuk menjadi topik yang tidak pernah habis diulik. Seperti pada Rabu (08/02), Pondok Pesantren Nurul Jadid Wilayah Az-Zainiyah menggelar Kajian self-improvement bertajuk “Cantik Luar-Dalam”.

Acara yang bertempat di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid tersebut menghadirkan Ny. Muthmainnah Waqid, S.Th.I. sebagai penyaji sekaligus menjabat wakil sekretaris pesantren yang diikuti oleh ratusan pengurus putri. Sebelum mengawali materinya, beliau mengaku sangat mengapresiasi acara yang digagas oleh bagian Bimbingan dan Konseling (BK) Biro Kepesantrenan wilayah Az-Zainiyah ini.

Menurut Nyai Iin panggilan akrab beliau, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi santri termasuk mahasiswi yang sedang menjadi pengurus. Mengingat kebanyakan mahasiswi merangkap sebagai pengurus dan wali asuh. “Semoga kegiatan yang sangat bermanfaat ini menjadi amal jariyah untuk pengabdian kita kepada pesantren,” tutur beliau.

(Ratusan peserta dari kalangan pengurus putri wilayah Az-Zainiyah dengan seksama mengikuti pematerian oleh Ny. Hj. Muthmainnah Waqid, S.Th.I)

Memasuki materi, sosok panutan yang juga alumnus Pondok Pesantren An-Nuqayyah Sumenep ini mengupas tuntas esensi cantik. Lebih jauh, beliau mendedahkan bahwa interpretasi makna cantik yang sebenarnya adalah pancaran dari aura wanita itu sendiri. “Karena sebuah kharisma atau aura wanita akan terpancar dari perilaku kita (wanita-red) itu sendiri,” jelas beliau.

Selain itu, beliau tak henti-hentinya menegaskan bahwa cantik itu tidak hanya dipahami secara jasmani saja, melainkan dari sisi rohani juga penting untuk diperhatikan. Karenanya, beliau mengajak seluruh hadirin dalam ruangan Aula terebut untuk memahami diri sendiri agar menemukan hal-hal yang menjadi bakat dan minat setiap individu. “Semua orang itu memiliki keunikan masing-masing, dan pasti memiliki kelebihan masing-masing,” tegasnya.

Acara yang dimulai pukul 09.00 WIB tersebut berakhir pukul 13.00 WIB dengan penuh khidmat dan antusias dari seluruh peserta. Menurut Nur Hasanah, salah satu peserta kajian yang hadir mengaku mendapat ilmu baru dan merasa kegiatan tersebut sangat berpengaruh besar dalam mendefinisikan dirinya sebagai perempuan. “Kajian ini mengajari saya bahwa cantik tidak harus dengan modal mahal,” ujarnya. (sdq/w24)

 

 

(Humas Infokom)

Fesban Nurul Jadid Usai, Para Jawara Bawa Pulang Piala Nasional 2022

nuruljadid.net – Festival Al-Banjari (Fesban) tingkat Nasional yang diadakan oleh Bidang Koordinasi Olahraga dan Seni Santri (BKOSS) Pesantren Nurul Jadid telah usai pasca ditutupnya acara puncak pengumuman jawara Fesban Nasional ke-5 tahun 2022 dan pembacaan sholawat qiyam bersama para peserta dan penonton Jumat (18/02/2022) dini hari.

Digelarnya Fesban ini tak lain adalah untuk memeriahkan peringatan Haul Masyayikh dan Harlah ke-73 Pondok Pesantren Nurul Jadid. Kali ini, lokasi pelaksanaan Festival Al-Banjari berlangsung di halaman SMK Nurul Jadid selama satu hari semalam.

Sebelumnya acara telah dibuka resmi pada Kamis (17/02/2022) pagi oleh KH. Muhammad Makki Maimun Wafi selaku ketua BKOSS Nurul Jadid di tempat yang sama halaman SMK Nurul Jadid. Kemudian Festival dimulai pukul 13.00 WIB ba’da dhuhur dan berakhir hingga dini hari hari esoknya (18/02/2022), tepatnya pukul 02.00 WIB.

(Peserta Fesban Nurul Jadid ke-5 tingkat Nasional tengah khusyuk melantunkan sholawat dengan kemampuan terbaiknya di panggung)

Peserta Festival Banjari tahun ini diikuti oleh 34 tim yang datang dari berbagai kota/kabupaten di indonesia. Gemetar dirasakan oleh peserta lomba pada detik-detik pengumuman pemenang Festival Banjari tahun 2022.

Sembari menunggu pengumuman, tampak peserta juga mengiringi usaha yang telah mereka lakukan dengan doa-doa yang dipanjatkan agar bisa membawa pulang Piala Jawara Festival Banjari tingkat Nasional 2022 ini.

Pada ajang Festival Banjari ini, total ada 11 jawara (pemenang) dengan kategori juara terbaik satu hingga juara terbaik sepuluh, ditambah lagi dengan pemenang kategori Best Jingle.

(Peserta terbaik 1 Fesban Nurul Jadid ke-5 tingkat Nasional Ar-Riyash melakukan foto bersama sesaat setelah penganugerahan pemenang)

Juara terbaik satu berhasil diraih tim hadrah Ar-Riyash; terbaik kedua dimenangkan oleh tim hadrah Alfun Nur. Sedangkan juara terbaik 3 disabet oleh tim hadrah TWI. Sedangkan terbaik empat dan lima berhasil dibawa pulang oleh tim hadrah Anwarul Qomar 2 dan Anwarul Qomar 1.

Selain itu, juara terbaik enam hingga terbaik sepuluh secara berurutan diraih oleh tim hadrah As-Syu’aro, Al-Khoziny, Santri GBX, Al-Mawaddah, dan tim hadrah Asy-Syamsudin. Tambahan juara pemenang untuk kategori Best Jingle berhasil diraih oleh tim hadrah Baitus Sholawat.

Para jawara Festival Banjari tampak sangat gembira ketika mendengar nama tim hadrahnya disebut panitia sebagai pemenang. Merekapun dipanggil maju ke panggung untuk menerima hadiah penghargaan. Para pemenang Festival Banjari mendapatkan paket hadiah yang terdiri dari piala, piagam penghargaan dan uang pembinaan.

(Panitia dan peserta tengah melantunkan sholawat qiyam setelah usai penampilan hadrah seluruh peserta)

Sebelum usai, pada malam penganugerahan pemenang Fesban, seluruh panitia berikut juga peserta ikut bersama membaca sholawat qiyam dengan harapan mendapatkan syafaat Nabi Muhammad SAW yang saat itu bertepatan pada kamis malam jum’at.

 

(Humas Infokom)

Keseruan Peserta Fesban Nurul Jadid di Balik Layar dan Off-Stage

nuruljadid.net – Perhelatan Festival Banjari (Fesban) ke-5 tingkat Nasional yang diselenggarakan Bidang Koordinasi Olahraga dan Seni Santri (BKOSS) Nurul Jadid telah usai, namun euphoria Fesban masih menyisakan kenangan. Fesban selain ajang silaturrahmi antar komunitas pencinta sholawat juga menjadi sebuah momentum unjuk kebolehan bidang tarik suara. Banyak keseruan yang tercipta di balik layar dan off-stage.

Pentas yang cukup megah dan elegant mengusung konsep vintage-modern dengan kombinasi bentuk persegi multi-layer dan warna mewah menjadikan tampilan pentas Fesban tampak memukau dan memanjakan mata yang memandang.

(Keseruan tim peserta Fesban Nurul Jadid ke-5 se Nasional di Photo Both sebelah pentas utama)

Acara festival banjari yang dimulai ba’da dhuhur itu selesai sekitar pukul 01.00 WIB dini hari (18/02/2022). Terdapat sekurangnya 34 tim ratusan peserta yang bertanding langsung di pentas Fesban ke-5 Nasional dalam rangka memeriahkan Haul Masyayikh dan Harlah ke-73 Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Tidak sedikit peserta yang nampak tegang menunggu giliran naik ke pentas untuk tampil dan beberapa lainnya terlihat cukup santai sambil pemanasan latihan vokal off-stage.

(Keseruan tim peserta Fesban Nurul Jadid ke-5 se Nasional di Photo Both sebelah pentas utama)

Panitia Fesban juga menyediakan photo both di samping pentas untuk peserta dan penonton yang ingin mengabadikan momentum pelaksanakaan Fesban Nurul Jadid ke-5 se Nasional. Kesempatan itu tidak disia-siakan oleh kelompok peserta Fesban. Banyak dari mereka mengabadikan kedatangan mereka di photo both dengan eskpresi tidak biasa bahkan terkesan konyol.

(Keseruan tim peserta Fesban Nurul Jadid ke-5 se Nasional di Photo Both sebelah pentas utama)

Keseruan dalam kebersamaan di ajang Festival Banjari ini menjadi kenangan tersendiri baik bagi peserta lebih-lebih panitia setelah tahun kemarin gagal menggelar Fesban secara offline karena masih tingginya kasus covid-19. Di photo both peserta mengabadikan momen tersebut dengan memegang papan dengan beragam tulisan yang unik sehingga mengundang senyum mereka yang membacanya.

(Keseruan tim peserta Fesban Nurul Jadid ke-5 se Nasional di Photo Both sebelah pentas utama)

Persiapan dalam waktu singkat dengan tekanan kerja yang tinggi karena padatnya kegiatan menyambut Haul Masyayikh dan Harlah ini, tidak menyurutkan semangat tim panitia termasuk tim IT dan Multimedia Nurul Jadid untuk menuntaskan apa yang telah dimulai demi memberikan layanan terbaik kepada seluruh peserta, meskipun disadari masih banyak kekurangan yang perlu terus dibenahi.

Usai perhelatan Fesban, seluruh panitia dan kru yang terlibat berpose dan mengabadikan momen tahunan tersebut di atas pentas. Meskipun raga Lelah, namun semangat pengabdian tidak pernah punah karena senantiasa mengharapkan barokah dari para masyayikh Nurul Jadid.

 

(Humas Infokom)

 

 

Gawang Tim Kesebelasan PPIQ Dibobol Unggulan 1 dengan Skor Fantastis 3-0

nuruljadid.net – Puncak pertandingan sepak bola bulan lomba dalam rangka haul dan harlah ke-73 Nurul Jadid antara PPIQ dan Unggulan 1 telah berlangsung di lapangan Raja Tega Jum’at (18/02/2022) sore kemarin. Gawang tim kesebelasan PPIQ berhasil dibobol oleh kesebelasan Unggulan 1 dengan skor fantastis 3-0. Sampai akhir pertandingan tim PPIQ tidak berhasil membobol gawang lawan.

Final match antara PPIQ dan Unggulan 1 ini ditonton hampir oleh semua santri putra Pondok Pesantren Nurul Jadid, karena memang olahraga sepak bola masih menjadi olahraga terfavorit santri sejak lama. Hal ini menunjukkan bahwa banyak peminat sepak bola di kalangan santri, sehingga pertandingan sepak bola bulan lomba selalu menjadi lomba paling bergengsi yang dinanti.

(tim kesebelasan PPIQ sesaat sebelum pertandingan Final melawan Unggulan 1 di lapangan Raja Tega)

Sebelum pertandingan dimulai, penonton sudah mulai memenuhi lapangan Raja Tega di bagian barat pesantren. Lapangan Raja Tega merupakan saksi bisu dan tempat sejarah baru di kamus olahraga santri Nurul Jadid dimana pertandingan sepak bola dengan skill terbaik santri dipertandingkan dan dihelat.

Penonton tampak sangat antusias menanti pertandingan final dimulai, terlebih supporter dari kedua belah tim kesebelasan. Mereka sorakkan lagu-lagu penyemangat untuk tim kebanggaan masing-masing yang akan bertanding disertai dengan atribut ala santri sekaligus dresscode yang disepakati.

Di menit awal babak pertama, pertandingan babak final panas antara PPIQ dan Unggulan 1 ini berlangsung sengit dengan skor 0-0. Pada babak ini terjadi persaingan adu taktik dan teknik dalam penguasaan bola. Sehingga pada pertandingan ini masing-masing tim kesebelasan bermain cantik dengan penjagaan gawang sama ketat.

Masih di babak pertama, tim Unggulan 1 mulai menunjukkan kekuatannya melawan tim PPIQ dengan beberapa kali tembakan ke arah gawang. Akhirnya, ada dua tembakan jitu yang berhasil membobol benteng pertahanan gawang PPIQ, dimana hal itu membuat si penjaga gawang kewalahan. Dua gol itu nampak menjadi beban pikiran untuk tim PPIQ . Sehingga, kondisi ini menjadi peluang emas bagi tim Unggulan 1 untuk memenangkan babak final ini.

(Kedua tim kesebelasan berfoto bersama pasca pertandingan usai didampingi kepala BKOSSNJ KH. Muhammad Makki Maimun Wafi)

Setelah paruh pertama berakhir dengan skor 2-0, pertandingan dilanjutkan pada babak kedua. Pasca kebobolan dua kali, tim PPIQ semakin memperketat penjagaan agar tidak terjadi kebobolan kembali. Di babak ini pertandingan sempat memanas disebabkan pelanggaran pemain, namun perseteruan tersebut berhasil diatasi dengan baik oleh sang wasit.

Tak terduga, ternyata tim Unggulan 1 masih mampu menambah skor pertandingan pada babak final dengan memberikan satu gol cantik ke gawang PPIQ di menit terakhir. Keadaan ini membuat supporter masing-masing tim dan penonton semakin panas dengan bersorak ramai  lewat lagu penyemangat. Hingga pertandingan berakhir ditandai bunyi peluit wasit. Alhasil tim Unggulan 1 tetap berhasil mengungguli tim PPIQ dengan skor akhir 3-0.

 

(Humas Infokom)

Festival Banjari Nurul Jadid ke-5 Resmi Dibuka oleh Kepala BKOSS Nurul Jadid

nuruljadid.net – Kepala Bidang Koordinasi Olahraga dan Seni Santri (BKOSS) Nurul Jadid KH. Muhammad Makki Maimun Wafi secara resmi membuka Festival Banjari ke-5 tingkat Nasional yang digelar di Halaman SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo pada Kamis (17/02) pagi, didampingi ketua panitia Haul Masyayikh dan Harlah Nurul Jadid ke-73 ustaz Khofifuddin, ketua panitia Festival Banjari, dan ketua panitia bulan lomba.

Festival Banjari yang diikuti sebanyak 34 kelompok banjari tersebut merupakan kegiatan rutin diadakan setiap tahun dalam rangka memeriahkan Haul Masyayikh dan Harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid.  Tahun ini merupakan tahun kelima Festival Banjari digelar, pada tahun ini Festival Banjari diadakan dengan jangkauan yang lebih luas yaitu tingkat nasional.

(Ketua panitia festival banjari ke-5 Dwiky Jatmiko Aji saat memberikan sambutan pada acara pembukaan Fesban Nasional di halaman SMK Nurul Jadid)

Ketua Panitia Festival Banjari ke-5 Dwiky Jatmiko Aji melalui sambutannya menyambut hangat seluruh peserta yang turut berpartisipasi dan hadir pada acara Festival Banjari tersebut. Dwiky menambahi bahwa Festival Banjari merupakan salah satu side events peringatan Haul Masyayikh dan Harlah ke-73 Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Ia juga menjelaskan bahwa tujuan diadakannya Festival Banjari ini juga sebagai media silaturrahmi antar pesantren dan hadrah al-banjari. “Selain untuk memeriahkan peringatan Haul Masyayikh dan Harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid, kegiatan festival ini secara umum merupakan bentuk silaturrahmi antar pesantren dan secara khusus adalah bentuk silaturrahmi antar kelompok hadrah al-banjari se Indonesia”, tambah Dwiky.

(Ketua panitia Haul Masyayikh dan Harlah ke-73 Pondok Pesantren Nurul Jadid Ustaz Khofifuddin tengah memberikan sambutan pada acara pembukaan Fesban Nasional ke-5 tahun 2022)

Selain itu, ketua panitia Haul Masyayikh dan Harlah ke-73 Pondok Pesantren Nurul Jadid ustaz Khofifuddin dalam sambutannya mengucapkan terimakasih kepada panitia penyelenggara yang telah proaktif mensukseskan acara Festival Banjari ini.

Ustaz Khofi menambahkan, acara Festival Banjari merupakan kegiatan yang selalu eksis dalam menyambut perayaan Haul Masyayikh dan Harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid setiap tahunnya.

“Kegiatan ini merupakan kegiatan yang selalu eksis dan ditunggu-tunggu setiap tahunnya. Tahun kemarin, dikarenakan pandemi kita mengadakannya secara online, namun kita berhasil mendatangkan juri di tingkat provinsi Jawa Timur. Dan alhamdulillah pada tahun 2022 ini, kita bisa mengadakannya dalam cakupan yang lebih luas, yaitu lingkup nasional, saya sangat mengapresiasi seluruh panitia,” ungkap Khofifuddin.

Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan pembukaan Fesban se Nasional secara simbolis oleh Kepala Bidang Koordinasi Olahraga dan Seni Santri (BKOSS) KH. Muhammad Makki Maimun Wafi didampingi ketua panitia Haul Masyayikh dan Harlah ke-73 Pondok Pesantren Nurul Jadid, ketua panitia Festival Banjari ke-5 Dwiky Jatmiko Aji, dan ketua panitia Bulan Lomba. Pembukaan secara simbolis ini ditandai dengan pemukulan gong secara bergantian.

(Prosesi pembacaan ikrar juri Festival Banjari (Fesban) oleh KH. Hefniy Razaq pada acara pembukaan Fesban ke-5 Nasional)

Sebelum berakhir, acara pembukaan tersebut juga diwarnai dengan pembacaan ikrar juri yang dipimpin langsung oleh KH. Hefniy Razaq. Untuk dewan juri pada Festival Banjari ke-5 ini diantaranya Juri Vokal 1 Ust. Mahrus Ali dari Gresik, Juri Vokal 2 Ust. Achmad Bahrin Nada dari Surabaya, Juri Musik 1 Ust. Dhoiful Maali dari Surabaya, Juri Musik 3 Ust. Ichmami Faqih dari Jombang, dan Juri Adab Gus Abdullah Hafidz Basyaiban dari Gresik.

 

 

(Humas Infokom)

Mengenal “Sabur”, Masakan Pertama Menyambut Haul dan Harlah

nuruljadid.net– Dalam rangka menyambut Haul Masyayikh dan Hari Lahir (Harlah) yang ke 73, dapur yang berdiri di halaman utama depan kantor wilayah Az-Zainiyah Pondok pesantren Nurul Jadid (PPNJ) selalu menjadi tumpuan logistik sepanjang rangkaian acara. Kali ini, dapur harlah mempersiapkan menu masakan utama yang selalu menjadi ciri khas di setiap acara harlah digelar, yaitu sabur.

Sabur adalah masakan yang seakan menjadi menu wajib yang selalu dibuat lebih awal. Salah satu santri aktif di wilayah Az-Zainiyah menjelaskan proses pembuatan sabur setelah saat diwawancara tim infokom Nurul Jadid pada Rabu (16/2) siang. Dalam pembuatannya, pertama-tama kulit kelapa dikupas hingga bersih. Kemudian daging kelapa yang sudah tua diparut menggunakan mesin maupun secara manual dengan alat parotan.

Proses selanjutnya adalah melalui penjemuran dan penggorengan. “Setelah itu kelapa dijemur beberapa menit kemudian digoreng sampai warnanya kecokelatan,” ujar santri dengan nama lengkap Diana Putri.

Tidak hanya dari kalangan santri saja, namun ibu-ibu hingga lansia (lanjut usia) pun juga tak kalah antusias untuk ikut serta menyelesaikan proses pembuatan sabur ini dengan suka-rela. Lebih dari itu, sabur selalu dibuat dalam skala besar. Sebab, sabur yang menjadi pelengkap lauk-pauk ini harus dibuat untuk mencukupi sekitar 7000 bungkus nasi. Sedangkan Proses pembuatannya kurang lebih berkisar 30 menit untuk waktu penggorengannya saja.

Perlu diketahui, bahwa kelapa yang tampak menggunung di sisi selatan dapur sebagai bahan dasar utama sabur berasal dari sumbangan. Ini tak lepas dari peran alumni, wali santri dan simpatisan yang berhasil memasok kelapa dari berbagai daerah di Jawa Timur. (nh1/w24)

 

 

(Humas Infokom)

Jika Santriwan Jalan Sehat, Santriwati Senam Kebugaran Sambut Haul dan Harlah 73

nuruljadid.net – Salah satu program Az-Zainiyah Health, Klinik Az-Zainiyah menggelar jalan sehat untuk santri putra dan senam santri untuk santri putri. Kegiatan ini diselenggarakan untuk menyambut Haul Masyayikh dan Harlah ke 73 Pondok Pesantren Nurul Jadid. Senam sehat santri diikuti seluruh santri putri pada Jum’at (11/02/2022) pagi di Wilayah Al-Hasyimiyah Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Meeting point peserta senam sehat di halaman Gedung Putih Wilayah Al-Hasyimiyah. Kegiatan ini diawali dengan pelepasan balon yang diikuti seluruh peserta senam sehat yang dipimpin langsung oleh instruktur professional Ibu Yuni dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Kegiatan ini bersamaan dengan jalan sehat yang dilaksanakan untuk santri putra.

Instruktur Yuni mengatakan kegiatan ini adalah rangkaian kegiatan Az-Zainiyah Health untuk meningkatkan kebugaran jasmani, daya tahan tubuh, dan kemampuan gerak. Tidak hanya itu seluruh peserta senam sehat yang terlibat di dalamnya akan berkembang daya tahan ototnya, kekuatannya, powernya, kelenturannya, kelincahan, serta keseimbangan. Kegiatan ini dilaksanakan guna untuk meningkatkan sikap kerjasama yang baik saling membantu satu sama lain dan lebih meningkatkan ukhwah Islamiyah.

(Instruktur Ibu Yuni menyerahkan door prize kepada peserta senam santri putri)

Seluruh santri yang mengikuti senam sehat terlihat sangat semangat dan antusias dengan beragam macam gerakan, walaupun kegiatan ini dikonsep dengan sederhana. Peserta riang gembira karena bisa melaksanakan senam bersama yang diikuti oleh seluruh santriwati termasuk pengurus, serta dari pihak panitia juga menyediakan door prize.

Adinda salah satu santriwati, menyambut positif kegiatan ini. Ia berharap kegiatan ini bisa dilakukan secara berkala dan diikuti oleh semua santri. “Dengan senam menjadikan tubuh kita sehat, meningkatkan stamina dan meningkatkan metabolisme dalam tubuh sehingga kami menjadi kuat,” tandasnya.

Sebagaimana sebelumnya, kegiatan ini diakhiri dengan pembagian door prize kepada peserta yang nomor kuponnya dipanggil dan acara berakhir dengan pembacaan Surat Al_ashr bersama.

 

 

(Humas Infokom)

Sambut Haul Masyayikh dan Harlah ke-73, Klinik Az zainiyah Adakan Jalan Sehat Santri

nuruljadid.net – Klinik Az-Zainiyah menggelar serangkaian kegiatan Az-Zainiyah Health dalam menyambut Haul Masyayikh dan Harlah ke 73 Pondok Pesantren Nurul Jadid, salah satunya ialah jalan sehat santri yang diikuti seluruh santri putra pada jum’at (11/02/2022) pagi di area sekitar Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Titik kumpul peserta di halaman klinik Az-Zainiyah, rute dimulai dari titik kumpul melewati Pos II lanjut menuju jalan aspal desa Karanganyar dan kembali ke titik awal. Setelah jalan sehat, acara dilanjutkan dengan pengambilan kupon door prize.

(Kepala BKOSS Nurul Jadid KH. Muhammad Maimun Wafi sedang melepas balon sebagai simbolis pembukaan acara Jalan Sehat)

Kegiatan jalan sehat ini diawali dengan pelepasan balon oleh Kepala Bidang Koordinasi Olahraga dan Seni Santri (BKOSS) KH. Muhammad Maimun Wafi yang diikuti oleh seluruh peserta. Jalan sehat diiringi mobil ambulance Klinik Az-Zainiyah sebagai tindakan preventif jika sewaktu-waktu terdapat insiden di tengah jalan. Seluruh santri sangat antusias dan gembira dalam mengikuti kegiatan jalan sehat ini.

Jalan sehat yang merupakan kegiatan tahunan Klinik Az-Zainiyah dalam rangka menyambut Haul dan Harlah berjalan lancar walaupun dikemas dengan konsep yang sederhana namun tidak satupun santri yang melewatkan moment ini, karena selain menyehatkan, santri juga berkesempatan mendapatkan hadiah door prize jika beruntung.

(Kepala BKOSS Nurul Jadid KH. Muhammad Maimun Wafi sedang mengkoordinir pembagian door-prize untuk santri)

Tujuan dilaksanakannya serangkaian kegiatan Az-Zainiyah Health 2022 ini selain sebagai kontribusi Klinik kepada pesantren dan masyarakat juga sebagai partisipasi aktif Klinik Az-Zainiyah sebagai bagian dari pesantren untuk melakukan layanan kepada seluruh santri.

Sedangkan Jalan Sehat sendiri adalah untuk mengajak santri gerak sehat di pagi hari, dengan tetap mematuhi protokol kesehtan. Hal itu sejalan dengan tema besar memperingati Haul dan Harlah ke 73 Pondok Pesantren Nurul Jadid, yakni Sehat, Mandiri, dan Berprestasi.

Rafi’ salah satu santri, merasa senang dengan mengikuti jalan sehat ini, baginya walaupun acaranya sederhana cukup membuatnya bahagia bisa berkumpul dengan teman-temannya, jalan sambal berjemur dan bercanda tawa berjalan bareng menyusuri area persawahan.

“Terima kasih Panitia Az-Zainiyah Health, telah memfasilitasi acara jalan sehat ini untuk kami,” ucap Febi.

(Kepala BKOSS Nurul Jadid KH. Muhammad Maimun Wafi sedang mengkoordinir pengambilan kupon door-prize untuk santri yang beruntung)

Kegiatan ini diakhiri dengan pembagian door prize bagi yang nomornya kuponnya terpilih di halaman depan Klinik Az-Zainiyah Pondok Pesantren Nurul Jadid didampingi langsung olej Kepala Bidang Koordinasi Olahraga dan Seni Santri (BKOSS) KH. Muhammad Maimun Wafi.

 

(Humas Infokom)

 

Bulan Lomba : Akhir Perempat Final, 4 Tim Bersiap Menuju Semifinal

nuruljadid.net – Laga perempat final sepak bola piala bergengsi bulan lomba dalam rangka haul Masyayikh dan Harlah ke-73 Pondok Pesantren Nurul Jadid telah khatam setelah pertandingan dramatis antara Asrama Unggulan II vs Matador FC yang diakhiri adu penalti dengan skor 1-4 dan Asrama PPIQ vs Delta FC dengan skor akhir 2-0 pada Jum’at sore (11/02/22) beberapa waktu lalu.

Empat hari kemudian, tepatnya pada hari selasa, penikmat sepak bola bergengsi se Nurul Jadid ini beserta supporternya akan kembali meramaikan lapangan Raja Tega. Mereka akan menyaksikan tim kebanggaannya adu trik dan startegi untuk membawa pulang tiket final.

Laga perempat final piala juara sepak bola Bulan Lomba dalam rangka Haul Masyayikh dan Harlah ke-73 diawali duel antara Asrama Unggulan 1 vs Diniyah di lapangan Raja Tega pada hari Selasa (08/02/22) kemarin. Dari pertandingan tersebut didapati skor akhir 3-0. Sementara itu, hasil pertandingan ronde kedua yakni antara Gang O vs Ar-Rumi menghasilkan skor akhir 2-0.

(Tim sepak bola antar gang/asrama/wilayah nampak sedang berlaga di lapangan Raja Tega memeriahkan Bulan Lomba Haul Masyayikh dan Harlah ke-73)

Empat Tim sudah memastikan diri melangkah ke babak semifinal dengan tiket yang sudah mereka peroleh. Mereka adalah Asrama Unggulan 1, Gang A, Gang O, dan PPIQ.

Berdasarkan jadwal, pertandingan semifinal akan berlangsung pada hari Selasa (15/02/22) di lokasi yang sama, yakni lapangan Raja Tega. Dalam pertandingan semifinal nanti tim Gang A akan bertemu dengan Asrama Unggulan 1. Di sisi lain, ada tim Gang O yang akan bertemu dengan Asrama PPIQ.

Mereka akan bertanding sekaligus berusaha semaksimal mungkin agar timnya tidak tumbang terkalahkan. Semua tim berusaha keras hingga dapat mengantongi tiket panas untuk berlaga di babak final nanti.

Menariknya, di tahun ketiga ini Asrama PPIQ masih bertahan hingga babak semifinal. Menjadi tanda tanya besar apakah nanti bisa lolos hingga di babak final atau tidak. Karena selama dua tahun terakhir ini, PPIQ menjadi juara bertahan yang lolos hingga babak final.

 

(Humas Infokom)

Penuh Syahdu dan Keharuan, Lepas Kenang Peserta Prakerin SMK Nurut Taqwa

nuruljadid.net – Setelah tiga belas hari berlalu, siswa dan siswi SMK Pondok Pesantren Nurut Taqwa Kecamatan Wongsorejo Banyuwangi yang melakukan Praktek Kerja Industri (Prakerin) di lingkungan Pondok Pesantren Nurul Jadid dijemput. Mereka dijemput langsung setelah purna magang oleh kepala sekolah dan wakil kepala serta beberapa guru pendamping menggunakan empat armada pada hari Kamis (10/02/22) siang.

Armada jemputan tiba di bumi Nurul Jadid pukul 11.00 WIB. Setibanya, tamu disambut ramah dan diarahkan oleh bagian protokoler dari tim panji pelopor langsung ke lokasi acara. Pelepasan siswa-siswi prakerin ini dilaksanakan di Aula Mini Universitas Nurul Jadid. Sebanyak 17 peserta Prakerin yang akan dijemput kembali ke pesantren asal yang terdiri dari 10 siswa dan 7 siswi.

(Beberapa pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid ikut mendampingi acara Lepas Kenang bersama rombongan SMK Nurut Taqwa)

Acara lepas kenang ini dihadiri beberapa perwakilan pimpinan pesantren yaitu Sekretaris Pesantren Bapak H. Faizin Syamwil, Kabag. Humpro Bapak Syamsuri Hasan, Kabag. Pepha Bapak Miftahul Huda, dan Kabag. Bidang Usaha Bapak Ahmad Agus Fanani. Selain itu, juga dihadiri oleh Kepala SMK Nurut Taqwa ibu Siti Kustini S.Pd dan Wakil Kepala Sekolah Bapak Hermanto.

Pada acara seremonial lepas kenang, hal menariknya adalah pembacaan ayat suci Al-Qur’an dibacakan langsung oleh siswa prakerin dari SMK Nurut Taqwa dan dilanjutkan dengan sambutan-sambutan. Salah satu penyampaian sambutan tampil perwakilan peserta Prakerin SMK Nurut Taqwa yang menyampaikan pesan kesannya selama berada di Nurul Jadid.

(Suasana seremonial lepas kenang peserta Prakerin SMK Nurut Taqwa di Aula Mini UNUJA)

Bapak H. Faizin Syamwil Sekretaris Pesantren, dalam sambutannya menyampaikan keunggulan prakerin di pesantren. “Prakerin disini (baca: Nurul Jadid) itu tidak sama dengan prakerin di tempat lain. Karena kalau prakerin di luar pesantren hanya akan mendapatkan pengalaman kerja saja. Sementara disini, selain mendapatkan pengalaman kerja juga mendapatkan pengalaman mengaji dan mengabdikan diri kepada pesantren.” Pungkas Sekretaris Pesantren bapak Faizin

“Sekali lagi saya sampaikan menyangkut rasa kita masing-masing. Tentunya dari kami memiliki banyak kekurangan. Saya mewakili teman-teman memohon maaf jika ada kekurangan,” imbuhnya

(Kepala SMK Nurut Taqwa sedang menyampaikan sambutannya dengan penuh kesedihan, keharuan dan kesan mendalam kepada Nurul Jadid)

Sementara itu, Kepala SMK Nurut Taqwa Ibu Siti Kustini S.Pd turut menyampaikan banyak rasa terimakasih kepada Pondok Pesantren Nurul Jadid, yang juga merupakan almamaternya, karena telah bersedia menerima peserta prakerin.

“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur karena telah diterima di Pondok Pesantren Nurul Jadid untuk berkerjasama terkait penempatan peserta Prakerin kami,” terangnya saat memberikan sambutan.

“Kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas penyambutannya yang sangat baik dan didikan serta ilmu yang telah diberikan kepada peserta didik kami,” Ibu Siti Kustini menyampaikan penuh haru saat sambutan dengan air mata berlinang, penonton pun ikut berkaca-kaca terbawa suasana.

(Penyerahan cinderamata dari Kepala SMK Nurut Taqwa Ibu Siti Kustini kepada Sekretaris Pesantren Nurul Jadid)

Di penghujung acara, terdapat penyerahan cinderamata diberikan oleh Sekretaris Pondok Pesantren Nurul Jadid bapak H. Faizin Syamwil kepada Kepala SMK Nurut Taqwa Ibu Siti Kustini. Hal serupa juga dilakukan oleh SMK Nurut Taqwa kepada Pondok Pesantren Nurul Jadid hingga ditutup dengan do’a, penayangan video kenangan dan foto bersama.

 

(Humas Infokom)

Siswa Program IPS MANJ Studi Lapangan Mengukur Debit Air

nuruljadid.net – Sebanyak 21 siswa peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dan 2 anggota pers siswa majalah Kharisma Madrasah Aliyah Nurul Jadid (MANJ) melakukan studi lapangan untuk mengukur debit air beberapa waktu lalu selasa (08/02/2022) pagi di Bendungan Desa Glagah Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo.

Rombongan studi lapangan MANJ dibimbing langsung oleh guru Geografi mereka sekaligus pemateri ustaz Sudar dan didampingi oleh guru pembina peminatan IPS ustaz Muzaqqi. Ini merupakan kali pertama program IPS regular melakukan studi lapangan di tengah pandemi covid-19 tahun ini.

Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan pengembangan keilmuan dari materi-materi seputar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) khususnya materi Geografi.

Studi lapangan ini adalah kegiatan rutin yang dilaksanakan tiap musim hujan, mengingat curah hujan tinggi dan menyebabkan debit air melimpah. Sehingga musim hujan menjadi waktu yang tepat untuk studi lapangan belajar mengukur debit air.

Tidak hanya itu, kegiatan ini biasanya dilakukan bersamaan dengan musim tanam padi, dimana para petani padi sangat bergantung pada jumlah air yang cukup untuk mengairi sawah mereka.

(Peserta didik peminatan IPS MANJ saat sedang melaksanakan praktik pengukuran debit air di bendungan desa Glagah)

Dengan terselengaranya kegiatan ini, peserta didik harapannya dapat mengetahui jumlah air yang mengalir dari bendungan ke sawah-sawah para petani, selain itu juga bisa dengan memprediksi air mengalir yang bisa mengairi sekian hektar sawah.

Fakta menarik bahwa saat pelaksanaan pelatihan, anak-anak peserta studi lapangan didatangi salah seorang dari pihak perhutani (dinas kehutanan) yang mengapresiasi kegiatan ini. Pihak perhutani juga menawarkan kerjasama kegiatan penghijauan di lahan seluas 200 hektar yang berlokasi di hutan kecamatan Gading kabupaten Probolinggo.

Mendapat tawaran tersebut Pembina peminatan IPS ustaz Muzaqqi meresponnya dengan baik dengan tetap berkonsultasi kepada pimpinan madrasah agar ada tindak lanjut (follow-up) dengan penandatanganan MoU.

“Alhamdulillah, kami senang mendapatkan apresiasi yang baik dari pihak perhutani dan menyambut dengan positif tawaran penghijauannya, namun kami akan tetap berkonsultasi dengan pimpinan madrasah, semoga dapat ditindaklanjuti dengan MoU,” tutup ustaz Muzaqqi saat diwawancarai nuruljadid.net

 

(Humas Infokom)

Klinik Az-Zainiyah Gandeng RS Rizani Helat Webinar Bertajuk “Preventif Penyakit Degeneratif”

nuruljadid.net – Klinik Az-Zainiyah menggandeng Rumah Sakit Rizani Paiton menghelat webinar kesehatan bertajuk “Preventif Penyakit Degeneratif Di Era 4.0” pada kamis (17/02/2022) pagi kemarin di Aula 1. Setelah dua kegiatan sukses sebelumnya yaitu penyuluhan kesehatan gigi anak dan jalan sehat, kegiatan webinar ini merupakan agenda ketiga rangkaian Az-Zainiyah Health dalam rangka memperingati Haul Masyayikh dan Harlah ke-73 Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Di tengah pandemi ini, Pondok Pesantren Nurul Jadid meski sudah mulai membuka diri secara terbatas namun tetap dengan protokol kesehatan yang ketat. Webinar kesehatan ini pun dilaksanakan secara luring dan daring serta terbatas mengingat akhir-akhir ini varian baru corona yaitu Omicron semakin meningkat. Oleh karena itu, semua peserta tetap wajib memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan telah divaksin serta tes Genose untuk bisa memasuki area pesantren.

(Narasumber webinar Dr. Rizki Habibie, Sp.PD saat tengah menyampaikan pematerian di hadapan seluruh peserta)

Acara ini terbagi menjadi dua sesi. Sesi pertama acara seremonial yang diisi dengan pembukaan, tilawatil qur’an, sambutan Direktur Klinik Az-Zainiyah, dan Direktur Rumah Sakit Rizani Paiton, penandatanganan kerjasama dan diakhiri dengan doa. Sesi dua diisi dengan webinar Kesehatan dan dilanjutkan penyerahan cinderamata serta foto bersama.

Turut hadir, narasumber webinar kesehatan Dr. Rizki Habibie Sp.PD, Direktur Klinik Az-Zainiyah Ny. Hj. Khodijatul Qadriyah, Direktur Rumah Sakit Rizani Paiton dr. Dr. Mirah Samiyah, Direktur Lembaga Motivasi Nurul Jadid Dr. KH. Hefniy Razaq, perwakilan guru dari lembaga, biro, dan seluruh mahasiswi fakultas Kesehatan Universitas Nurul Jadid yang berada di dalam pesantren.

(Direktur Klinik Az-Zainiyah Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah memberikan sambutan pada acara seremonial webinar kesehatan)

Dalam sambutannya, Direktur Klinik Az-Zainiyah menyambut hangat seluruh peserta dan tamu undangan sekaligus menjelaskan maksud dan tujuan diadakannya webinar ini.

“Webinar ini merupakan agenda rutinan tiap tahun, namun dua tahun terakhir ini tidak bisa dilaksanakan karena kondisi tertentu, sehingga tidak memungkinkan untuk dilaksanakan dan baru bisa digelar saat ini” jelas Ny. Hj. Khodijatul Qadriyah.

“Tujuan diadakannya seminar kali ini, yakni supaya kita bisa menghadapi dan mengisi masa tua dengan lebih produktif, berkualitas, awet dan sehat di era digital,” imbuh Neng Iah sapaan akrab Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah.

(Dokumen kerjasama antara Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid dengan beberapa lembaga mitra internal dan eksternal pesantren)

Setelah sambutan, dilanjutkan  penandatanganan kerjasama antara Klinik Az-Zainiyah dengan beberapa lembaga. SMK Darul Lughah bekerjasama dalam penempatan siswanya untuk prakerin di Klinik. Sementara itu, TPA Ar-Rahmah dan PAUD Anak Sholeh bekerjasama dalam pemeriksaan rutin terkait tumbuh kembang anak. Kemudian acara seremonial pun diakhiri dengan doa yang dipimpin langsung oleh Dr. KH. Hefniy Rozak.

(Direktur Lembaga Motivasi Nurul Jadid Dr. KH. Hefny Rozak saat tengah memimpin doa pada acara seremonial pembukaan webinar kesehatan)

Kegiatan Webinar ini berlangsung dengan lancar dan khidmat. Peserta sangat antusias terlebih ketika sesi webinar berlangsung. Peserta nampak khusyuk mendengarkan penjelasan dari narasumber dan sesekali beberpa peserta terlihat membuat catatan kecil terkait materi yang disampaikan.

(Sesi foto bersama narasumber beserta pengurus Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid usai acara webinar)

Sebagai penutup acara, panitia mengakhiri kegiatan dengan pemberian cinderamata kepada narasumber dan foto bersama dengan Dr. Rizki Habibie Sp.PD selaku narasumber webinar.

 

 

(Humas Infokom)

Studi Banding, LPM Universitas Islam Jember Temui Kru Redaksi Alfikr Nurul Jadid

nuruljadid.net – Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Mitra Universitas Islam Jember silaturrahmi ke Pondok Pesantren Nurul Jadid Minggu (13/02/22) pagi. Kedatangan mereka untuk studi banding saling berbagi ilmu dengan LPM Al-Fikr Universitas Nurul Jadid (Unuja). Rombongan LPM Mitra sebanyak 18 orang, terdiri dari 9 orang putra dan 9 orang putri hadiri acara seremonial penyambutan di Aula 1 Pondok Pesantren Nurul Jadid.

(Acara seremonial penyambutan studi banding LPm Mitra Universitas Islam Jember di Aula 1 Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Kedatangan LPM Mitra disambut dengan ramah oleh LPM Al-Fikr Unuja. Acara studi banding tersebut mengusung tema “Meningkatkan wawasan keorganisasian, inovasi, dan efektif.” Selain LPM Al-Fikr, rombongan LPM Universitas Islam Jember juga ditemui oleh beberapa perwakilan dosen Unuja. Diantaranya Bapak M. Nur Fadli Hidayat selaku warek 3 Unuja , Bapak Khoiri bagian kemahasiswaan Unuja, dan bapak Adi Azhary.

Acara pagi itu dibagi dua sesi. Sesi pertama, diisi seremonial pembukaan. Sedangkan sesi kedua diisi dengan diskusi dan sharing Bersama seputar pengalaman di bidang jurnalistik dan tulis menulis.

Pada sesi pertama, pimred LPM Mitra memberikan sambutan dengan menjelaskan maksud dan tujuan kedatangannya ke Unuja. “Kedatangan kami disini, yang pertama untuk menjalin tali silaturrahmi sesama LPM. Dan yang kedua, kami tidak hanya jalan-jalan saja, akan tetapi kami berharap nanti bisa mendapatkan ilmu dan wawasan dari sini.” ungkap Ahmad Zaini.

(Wakil Rektor 3 Universitas Nurul Jadid Nur Fadli Hidayat, M.Kom memberikan sambutan dan ucapan selamat datang pada acara seremonial penyambutan)

Sementara itu, Wakil Rektor 3 Unuja juga memberikan beberapa pengantar kepada peserta studi banding LPM Mitra Universitas Islam Jember.

“Mudah-mudahan pertemuan hari ini mampu memberikan manfaat dengan ilmu-ilmu baru yang bisa dibawa pulang dan diimplementasikan. Dan mudah-mudahan semua yang hadir disini bisa menjadi generasi penerus yang sukses, amanah, bertanggung jawab dan mampu memikirkan kepentingan masyarakat,” papar bapak Nur Fadli Hidayat dalam sambutannya.

(Sambutan pemimpin redaksi LPM Mitra Universitas Islam Jember pada acara seremonial penyambutan di Aula 1 Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Sesi kedua, acara dilanjutkan dengan sesi diskusi. Pada kesempatan itu, seluruh kru redaksi LPM Mitra Nampak khusyuk saling bertukar pikiran dengan tim redaksi LPM Al-Fikr Unuja mengenai tema yang telah ditentukan dan hal lain terkait pengelolaan serta pengembangan Lembaga Pers Mahasiswa.

 

(Humas Infokom)

Fesban Semakin Dekat, Technical Meeting Telah Dihelat, Cek Detailnya!

nuruljadid.net – Seminggu sebelum digelarnya Festival Banjari Tingkat Jawa Timur kelima, Panitia Fesban Pondok Pesantren Nurul Jadid menggelar Technical Meeting (TM) sebagai salah satu rangkaian acara dalam sebelum terselenggaranya lomba.

Kegiatan tersebut dihelat pada hari Kamis (10/02) malam secara hybrid. Diikuti oleh seluruh pendaftar baik secara tatap muka luring maupun daring (online). Sementara itu, peserta daring hadir melalui aplikasi Teleconference Zoom dan peserta luring hadir langsung secara tatap muka di Aula Mini Universitas Nurul Jadid.

Turut hadir secara tatap muka dalam acara tersebut, Kepala Bidang Koordinasi Olahraga dan Seni Santri (BKOSS) Nurul Jadid KH. Muhammad Makki Maimun Wafi, Ketua dan Sekretaris Panitia Haul Masyayikh dan Harlah ke-73 Nurul Jadid serta seluruh panitia Festival Banjari (Fesban) 2022.

Adapun tujuan Technical Meeting (TM) tersebut merupakan rapat awal sebelum dimulainya lomba Festival Banjari se-Jawa Timur, dengan tujuan untuk menjelaskan tentang peraturan-peraturan atau tata tertib dalam lomba serta pembagian nomor urut tampil peserta.

Technical Meeting (TM) ini dipimpin oleh vokalis Muhibbus Sholawat M. Ridwan Adi Wijaya dan Dwiky Jatmiko Aji serta didampingi oleh KH. Muhammad Makki Maimun Wafi.

Ridwan menambahkan tentang teknis lomba yang sebelumnya sudah ditetapkan oleh panitia melalui flyer dan pedoman fesban. Ridwan menegaskan bahwa akan ada pengurangan poin bagi peserta yang tampil dengan waktu kurang/lebih dari yang telah ditentukan. Kemudian, Ridwan juga menjelaskan lagu akan diacak menggunakan aplikasi spinner.

Selain itu, tak lupa Ridwan juga mengingatkan bahwa dalam pelaksanaan lomba, seluruh peserta dan pendamping wajib melaksanakan protokol kesehatan sesuai ketentuan yang berlaku.

“Saya kembali mengingatkan bahwasanya pendamping hanya dibatasi sebanyak tiga orang dan seluruh peserta serta pendamping wajib mematuhi prokes sesuai ketentuan yang berlaku di pesantren kami,” pungkas Ridwan.

Adapun Teknis dan Ketentuan lengkap Festival Banjari Se-Jawa Timur sebagaimana berikut:

Hari, tanggal       : Kamis, 17 Februari 2022

Waktu                   : 09.00 WIB s.d. Selesai

 

Pendaftaran

  1. Pendaftaran peserta dimulai sejak tanggal 06 Januari s.d. 10 Februari 2022
  2. Pendaftaran ditutup jika kuota terpenuhi
  3. Kuota maksimal 60 grup
  4. Kontribusi pendaftaran sebesar Rp 150.000 ke No. Rekening 6328-01-002415-50-2 (Bank BRI) a.n. Ahmad Fais Ghozali

Ketentuan Umum

  1. Peserta adalah kategori Umum Putra
  2. Peserta mempersiapkan 3 lagu bebas berbahasa arab.
  3. Peserta menyetorkan 3 teks lagu yang sudah dipersiapkan maksimal ketika registrasi ulang.
  4. Lagu akan dipilih secara acak ketika peserta hendak naik panggung
  5. Peserta membawakan | Jingle dengan kata kunci “Haul dan Harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid ke-73” + 2 lagu yang sudah ditentukan.
  6. Durasi penampilan 11 menit
  7. Jumlah personil masing-masing grup maks. 10 orang 8. Setiap peserta minimal sudah melakukan vaksin dosis 1 (bagi yang belum vaksin wajib melakukan G-Nose yang disediakan oleh panitia)

Technical Meeting

Hari/Tanggal    : Kamis, 10 Februari 2022

Waktu                : 19.00 WIB s.d. selesai

Tempat             : Platform Zoom

Penghargaan

Terbaik 1           : Tropy + Sertifikat + Rp 5.000.000,-

Terbaik 2           : Tropy + Sertifikat + Rp 4.000.000,-

Terbaik 3           : Tropy + Sertifikat + Rp 3.000.000,-

Terbaik 4           : Tropy + Sertifikat + Rp 2.000.000,-

Terbaik 5           : Tropy + Sertifikat + Rp 1.000.000,-

Terbaik 6           : Tropy+ Sertifikat + Rp 500.000,-

Terbaik 7-10    : Tropy + Sertifikat + Rp 150.000,-

Best Jingle        : Tropy + Sertifikat + Rp 150.000,-

 

 

(Humas Infokom)

Keseruan Kegiatan Peserta Praktik Kerja Industri di Pondok Pesantren Nurul Jadid

nuruljadid.net – Peserta program Prakerin SMK Nurut Taqwa sejumlah 10 siswa dan 7 siswi dari Yayasan SMK Nurut Taqwa Al-Rosikhin Wongsorejo Banyuwangi menjalankan kegiatan prakerin selama kurang lebih dua minggu di berbagai kantor satuan kerja Pondok Pesantren Nurul Jadid sejak tanggal 29 Januari sampai dengan 10 Februari 2022.

Praktek Kerja industri (Prakerin) merupakan kegiatan pendidikan, pelatihan, dan pembelajaran bagi siswa SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) yang dilakukan di dunia usaha atau dunia industri yang berkaitan dengan kompetensi siswa sesuai bidang yang digelutinya.

(Peserta Prakerin SMK Nurut Taqwa sedang melayani pengambilan paket santri Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Meskipun pandemi COVID-19 belum berakhir, Pondok Pesantren Nurul Jadid sudah mulai membuka diri, salah satunya dengan menerima kunjungan peserta magang, namun tetap dengan pemberlakukan protokol kesehatan sebagaimana standar pemerintah. Peserta Prakerin selain wajib menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan, mereka juga disyaratkan sudah melakukan vaksin dosis kedua dan lolos GeNose dengan hasil negatif. Alhasil, semua peserta prakerin beserta rombongan dinyatakan negatif dan dalam konsdisi sehat wal ‘afiyat.

Pembagian tugas peserta prakerin yaitu putra, dua orang ditempatkan di kantor eNJe Shop, tiga berada di kantor Sekretariat, tiga anak di eNJe Mart, satu orang ditugaskan di kantor Humas dan Protokoler dan satu lagi berada di kantor PEPHA, Ortala dan Kepegawaian. Sedangkan tujuh peserta siswi di beberapa tempat wilayah putri, kantor E-bekal wilayah Az-Zainiyyah dan Al-Hasyimiyah dan di kantor Bendahara Putri.

(Peserta Prakerin SMK Nurut Taqwa ketika sesi foto bersama setelah dikenalkan tentang Maqbaroh para masyayikh oleh KH. Muhammad Mainin Wafi)

Kegiatan ini diawali dengan orientasi pengenalan lingkungan pesantren baik perkenalan secara verbal maupun visual bahkan sampai dengan tur keliling area pesantren, tak terkecuali pengenalan maqbaroh atau makam para masyayikh yang dipimpin langsung oleh putra alm. KH. Hasan Abdul Wafi yaitu KH. Muhammad Maimun Wafi.

Pada pelaksanaannya, peserta Prakerin ditugasi dan belajar berbagai ilmu dan pengalaman baru yang belum mereka dapatkan dari bangku sekolah. Mereka dibekali ilmu tentang aplikasi perkantoran, penyusunan RAB, jurnalistik dan keprotokolan, pelaporan kegiatan, mendata program kepegawaian, Teknik melayani customer, penataan barang, serta belajar tentang budaya, etika dan etos kerja yang berbeda antara satu satker dengan satker lainnya.

(Peserta Prakerin SMK Nurut Taqwa tengah melakukan tugas aplikasi perkantoran di kantor bagian umum Sekretariat Nurul Jadid)

Selama praktek kerja industri (Prakerin) tentu saja banyak manfaat yang dirasakan, dan akan sangat berguna baik untuk proses pembelajaran maupun secara langsung diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Salah satunya yaitu dapat bersosialisasi serta memahami cara kerja di suatu instansi dan bisa mengetahui cara pelayanan yang baik berdasarkan prinsip kerja yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pegawai yang sudah menjadi budaya di Pondok Pesantren Nurul Jadid.

 

(Humas Infokom)