Malam Puncak Awarding Night eNJe Festival 2022 Dihelat Spektakuler

nuruljadid.net – Memeriahkan peringatan haul masyayikh dan harlah ke-73 Pondok Pesantren Nurul Jadid gelar eNJe Festival 2022 yang acara puncaknya malam anugerah dilaksanakan untuk pertama kalinya pada hari Selasa (22/02/2022) malam pasca usainya final Festival Turats sore harinya menjelang maghrib yang bertempat di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid.

eNJe Festival merupakan perhelatan lomba terakbar perdana diikuti lebih dari 1000 peserta dari berbagai daerah di Indonesia diselenggarakan tahun 2022 ini setelah tahun lalu gagal digelar. Pada pelaksanaannya hanya diikuti undangan terbatas dari pengurus pesantren dan seluruh kru serta talents mengikuti protokol kesehatan dengan swab antigen, telah melakukan vaksin dosis 2, menjaga kebersihan diri dan tetap menjaga jarak

Kegiatan festival ini selain untuk memeriahkan peringatah haul masyayikh dan harlah pesantren, juga sebagai ajang silaturahmi dan pentas pencarian bakat serta keterampilan santri di beberapa bidang keilmuan, tahun ini Bahasa, al-qur’an dan kitab salaf.

(Duo host Muhammad Shonhaji dan Ilham tampak sedang memandu jalannya acara Malam Anugerah eNJe Festival)

Malam anugerah ini dipandu oleh duo host Muhammad Shonhaji dan Ilham yang berstatus santri pelajar aktif. Kesempatan langka ini sebagai ajang pengkaderan dan latihan mental serta public speaking, karena ini merupakan hal baru bagi mereka berdua yang selama ini hanya fokus pada pidato.

Sebagaimana tema harlah kali ini yakni sehat, mandiri, dan prestasi. Sehingga festival nurul jadid ini diselenggarakan sebagai wadah kreatifitas pengembangan bakat dan keterampilan peserta didik agar memiliki mentalitas yang kuat dan berprestasi.

eNJe Festival masuk dalam rangkaian bulan lomba yang diketuai oleh ustaz Ainul Yaqin. Festival ini merupakan sejarah baru yang dapat menggabungkan tiga festival sekaligus yang sebelumnya berjalan sendiri-sendiri yaitu Festival Qur’ani, Bahasa dan Turats. Masing-masing diadakan oleh PPIQ, LPBA dan Mahad Aly Nurul Jadid.

(Muhibbus Sholawat sebagai guest star pada acara Malam Anugerah ini berhasil menghibur sekaligus menjadikan acara semakin meriah)

Malam anugerah ini dihelat secara virtual live streaming di kanal YouTube Pondok Pesantren Nurul Jadid dan dimeriahkan oleh penampilan Muhibbus Sholawat dengan lima judul lagu terfavorit pemirsa yaitu tawassalna, alal habib, ansamul fajri, huwal hubbub dan mafi qolbi.

Pembukaan malam anugerah ini dirancang dengan sangat apik meskipun hanya satu hari persiapan, mulai dari pembuatan video opening, recording dan pengambilan footage, namun hasilnya cukup memuaskan dan spektakuler.

Setidaknya ada tiga festival dengan tujuh kategori lomba yaitu festival qur’ani dengan dua kategori MTS dan MSQ, festival Bahasa dengan dua kategori pidato Bahasa arab dan inggris, yang terakhir festival turats dengan tiga kategori MQK Fathul Qorib dan Fathul Mu’in serta olimpiade nahwu shorrof.

(Kasubbag Multimedia sekaligus ketua eNJe Picture Ach. Faqihatus Sholeh menyampaikan farewell statement sebelum acara Malam Anugerah berakhir)

Suksesnya acara ini tidak luput dari dukungan semua pihak yaitu panitia haul dan harlah, bulan lomba, LPBA, PPIQ, BEMs Ma’had Aly Nurul Jadid dan tentunya tim multimedia eNJe Picture serta home band Muhibbus Sholawat.

Ketua panitia ustaz Ainul Yaqin berharap ke depan kegiatan eNJe Festival dapat lebih baik, lebih megah dan meriah, “saya bersyukur eNJe Festival perdana ini sukses dilaksanakan meskipun banyak hambatan dan rintang. Namun, saya tetap berharap kegiatan semacam ini tetap dilaksanakan di tahun-tahun berikutnya dengan lebih baik, menarik, megah dan juga meriah,” pungkas ustaz Ainul Yaqin.

 

Link youtube acara malam anugerah : https://www.youtube.com/watch?v=_dqvI5acL_c

 

(Humas Infokom)

Festival Bahasa, Puncak Acara Rilis Jawara Bahasa Nasional

nuruljadid.net – Festival Bahasa telah tiba pada puncaknya yaitu pengumuman jawara pada selasa (22/02/2022) malam setelah sebulan pendaftaran sejak 13 Januari sampai dengan 14 Februari 2022. Event ini bagian dari rangkaian kegiatan eNJe Festival tingkat nasional. Pengumuman pemenang dilaksanakan pada malam anugerah eNJe Festival bersama dengan festival turats dan qur’ani di Aula 1 pesantren.

Festival Bahasa ini diselenggarakan untuk melatih mentalitas santri dan pelajar nusantara dalam menunjukkan keterampilan bahasa asing (Arab dan Inggris). Karena penguasaan bahasa asing di era revolusi industry 4.0 ini mutlak dibutuhkan agar bisa bersaing dengan selain ilmu pengetahuan juga berbekal bahasa asing.

(ustaz Muhammad Hasan Mutawakkil sedang membacakan nominasi dan pemenang lomba festival bahasa kategori pidato bahasa arab)

Terdapat dua kategori jenis lomba yaitu khitobah al-aroby dan English speech yang diikuti ratusan peserta tingkat SLTA di Indonesia. Masing-masing peserta diminta untuk membuat video pidato mereka dalam bahasa asing (arab atau inggris) sesuai kategori lomba yang diikuti.

Dari sekian pendaftar akan dipilih tiga pemenang juara 1, 2 dan 3 serta satu juara favorit berdasarkan video pidato dengan views terbanyak. Peserta akan dinilai dari beberapa aspek yaitu isi, penampilan, pengucapan, kelancaran dan tata Bahasa serta pemilihan kata.

(Ustaz Zulfikar Prayogi sedang membacakan nominasi dan pemenang lomba festival bahasa kategori pidato bahasa inggris)

Pada acara puncak diawali dengan opening oleh host dari kalangan santri Nurul Jadid. Setiap kategori lomba diawali dengan pembacaan 5 nominasi terbaik dilanjutkan pengumuman jawara lomba serta juara favorit.

Untuk nominasi dan pengumuman pemenang kategori lomba khitobah al-aroby dibawakan oleh ustaz Muhammad Hasan Mutawakkil, sedangkan lomba english speech dibawakan oleh ustaz Zulfikar Prayogi.

(Pengumuman nominasi pemenang festival bahasa kategori khitobah al-aroby dan English speech)

5 nominasi festival Bahasa kategori khitobah al-aroby adalah 1) Semroni (LPI Maktuba Al-Majidiyah); 2) Saiful Bahri (MA Annuqayah); 3) Moh. Abduh Ali (LPI Maktuba Al-Majidiyah); 4) Nabihatin Nailah (PP. Annuqayah Latee II); 5) Hafidhatul Munawwaroh (PP. Matlabus Salik Al-Matlab).

5 nominasi festival Bahasa kategori English speech adalah 1) Nadine Lutfiana P. (MAN 1 Probolinggo); 2) Milfa Agustina Fauziah (PP. Ibnu Kholdun Al-Hasyimi); 3) Umi Fathanah (PP. Matlabus Salik Al-Matlab); 4) Nurul Wahidah (MA Bilingual Batu); 5) Ilham Ramadhan Al Ghifari (PP. Matlabus Salik Al-Matlab).

Daftar pemenang lomba Khitobah al-Aroby

  • Juara 1 Nabihatin Nailah (PP. Annuqayah Latee II)
  • Juara 2 Moh. Abduh Ali (LPI Maktuba Al-Majidiyah)
  • Juara 3 Semroni (LPI Maktuba Al-Majidiyah)
  • Juara Favorit Hafidhatul Munawwaroh (PP. Matlabus Salik Al-Matlab)

Daftar pemenang lomba English Speech

  • Juara 1 Ilham Ramadhan Al Ghifari (PP. Matlabus Salik Al-Maktab).
  • Juara 2 Nurul Wahidah (MA Bilingual Batu)
  • Juara 3 Umi Fathanah (PP. Matlabus Salik Al-Maktab)
  • Juara Favorit Milfa Agustina Fauziah (PP. Ibnu Kholdun Al-Hasyimi)

 

(Humas Infokom)

Festival Turats, Ajang Kompetisi Pecinta Kitab Salaf Umumkan Jawara Nasional

nuruljadid.net – Festival Turats tingkat Nasional kembali diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasantri (BEMs) Ma’had Aly Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo. Gelaran ini berlangsung secara online mulai pendaftaran tanggal 18 Januari hingga pengumuman pemenang tanggal 22 Februari 2022 beberapa waktu lalu.

Tahun ini ajang kompetisi pecinta kitab salaf Festival Turats terintegrasi dengan dua festival lainnya Bahasa dan Qur’ani dalam wadah eNJe Festival. Tujuannya untuk menyatukan kepanitiaan dan mengemas dalam platform yang lebih besar.

Ketua panitia bulan lomba ust. Ainul Yaqin menyampaikan, pada pagelaran Festival Turats ketiga terdapat hampir 400 peserta yang mengikuti ajang perlombaan tingkat Nasional ini. “Setelah kami rekap daftar peserta, ternyata hampir seluruh peserta itu berasal dari pondok pesantren,” ungkap ust. Ainul Yaqin.

(Ustaz Ahmad Hirza Anwari, pembaca nominasi dan pemenang Festival Turats kategori MQK Fathul Qorib pada Malam Anugerah eNJe Festival)

Menurut ust. Ainul Yaqin, Festival Turats merupakan salah satu rangkaian kegiatan dari eNJe Festival untuk menyemarakkan peringatan Haul Masyayikh dan Harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid yang diadakan setiap tahunnya.

“Festival Turats ini sempat urung diadakan pada tahun 2021 karena maraknya Covid-19, namun pada tahun 2022 ini alhamdulillah kami berhasil menyelenggarakannya kembali,” tambah Ust. Ainul Yaqin kepada tim Infokom Nurul Jadid.

Sementara itu, Festival Turats ini melombakan tiga kategori Musabaqoh Qiroatul Kutub (MQK) Fathul Qorib, Fathul Mu’in dan Olimpiade Nahwu Shorrof (ONS). Melalui ajang festival turats ini akan menguji substansi kitab yang selama ini telah diajarkan di Pondok Pesantren. Peserta diuji kemampuannya membaca, memahami, menerjemahkan dan mengartikulasikan kitab kuning.

(Ustaz Zainul Mun’im, pembaca nominasi dan pemenang Festival Turats kategori MQK Fathul Mu’in pada Malam Anugerah eNJe Festival)

“Pada perlombaan Festival Turats ini terdapat beberapa pemenang yang diperebutkan oleh peserta, diantaranya juara 1, juara 2, dan juara 3, serta juara favorit. Peserta yang diperbolehkan ikut lomba maksimal berumur 22 tahun,” pungkas ust. Ainul Yaqin

Pada malam anugerah eNJe Festival tingkat nasional tahun 2022 diumumkan lima nominasi terbaik dan pemenang dari setiap kategori lomba oleh panitia secara virtual melalui kanal YouTube Pondok Pesantren Nurul Jadid. Berikut data selengkapnya.

(Pengumuman lima nominasi terbaik Festival Turats pada Malam Anugerah eNJe Festival tingkat Nasional tahun 2022)

5 nominasi festival turats kategori Musabaqoh Qiroatul Kutub (MQK) Fathul Qorib adalah 1) Moh. Mansur (PP. An-Nur 2 Malang); 2) Moh. Riki Nur Rivaldi (PP. Al-Bidayah Jember); 3) Ashfa Nafilatir R. (MA Al-Hikmah 2); 4) Ahmad Khozin (Ma’had Aly Al-Iman Purworejo); 5) Siti Nurrohmah (Ma’had Aly Al-Iman Purworejo).

5 nominasi festival turats kategori Musabaqoh Qiroatul Kutub (MQK) Fathul Mu’in adalah 1) Ngismatul Nguluwiyah (Ma’had Aly Darussalam Blokagung); 2) Fazlur Rohman (Ma’had Aly Al-Iman Bulus); 3) Irham Muktafi (PP. Fadlul Wahid Ngangkruk); 4) Abd. Hakim M. (LPI Maktubah Al-Majidiyah); 5) M. Syaifur Rohman (PP. Al-Bidayah Jember).

(Ustaz Hibatullah Huwaidi, pembaca nominasi dan pemenang Festival Turats kategori ONS pada Malam Anugerah eNJe Festival)

5 nominasi festival turats kategori Olimpiade Nahwu Shorrof (ONS) adalah 1) Muhammad Kayyis (PP. Al-Mubarok Lanbulan); 2) Usmaul Choir N. (Universitas Negeri Malang); 3) M. Faliqul Habi (Ma’had Aly An-Nur 2 Malang); 4) M. Nurul Iman (Al-Majidiyah Palduding Pamekasan); 5) Khoirun Nisa MH. (Pondok Pesantren Modern As-Sakienah).

Usai diumumkan lima nominasi dari masing-masing kategori, dilanjutkan pengumuman pemenang festival turats di tiga kategori yang dilombakan yaitu Musabaqoh Qiroatul Kutub (MQK) Fathul Qorib, Fathul Mu’in dan ONS. Berikut daftar pemenang selengkapnya.

Daftar Pemenang Musabaqoh Qiroatul Kutub (MQK) Fathul Qorib

  • Juara 1 Moh. Riki Nur Rivaldi (PP. Al-Bidayah Jember)
  • Juara 2 Ahmad Khozin (Ma’had Aly Al-Iman Purworejo)
  • Juara 3 Moh. Mansur (PP. An-Nur 2 Malang)
  • Juara Favorit Jhofita Nisrin Fuadiyah (PP. Mambaul Ulum)

Daftar Pemenang Musabaqoh Qiroatul Kutub (MQK) Fathul Mu’in

  • Juara 1 Fazlur Rohman (Ma’had Aly Al-Iman Bulus)
  • Juara 2 Irham Muktafi (PP. Fadlul Wahid Ngangkruk)
  • Juara 3 M. Syaifur Rohman (PP. Al-Bidayah Jember)
  • Juara Favorit Ngismatul Nguluwiyah (Ma’had Aly Darussalam Blokagung)

Daftar Pemenang Olimpiade Nahwu Shorrof (ONS)

  • Juara 1 Muhammad Kayyis (PP. Al-Mubarok Lanbulan)
  • Juara 2 Usmaul Choir N. (Universitas Negeri Malang)
  • Juara 3 Khoirun Nisa MH. (Pondok Pesantren Modern As-Sakienah)

 

(Humas Infokom)

 

Festival Qur’ani Usai, Malam Anugerah Digelar, Inilah Pemenangnya

nuruljadid.net – Malam Anugerah eNJe Festival tingkat Nasional tahun 2022 digelar pertanda bahwa rangkaian lomba festival telah usai termasuk Festival Qur’ani pada Selasa (22/02/2022) malam, tepatnya pukul 21.00 WIB. Malam Anugerah yang dihelat merupakan rangkaian acara terakhir dari eNJe Festival sebagai malam puncak pengumuman pemenang semua festival mulai festival Bahasa, turats tidak terkecuali qur’ani

Pelaksanaan malam anugerah enje festival ini dihelat secara hybrid kombinasi daring dan luring. Karena kondisi yang masih belum memungkinkan untuk dilakukan secara luring penuh mengingat perkembangan virus varian covid-19 omicron yang akhir-akhir ini mulai meningkat.

(Ustaz Muhammad Bakron Adre Setiawan membacakan nominasi dan pemenang Festival Qur’ani kategori MTQ)

Pembaca nominasi dan pemenang festival qur’ani kategori MTQ dibawakan langsung oleh ustaz Muhammad Bakron Andre Setiawan, sedangkan kategori MSQ dibawakan oleh ustaz Muhammad Syifaur Rizal. Mereka berdua adalah pengurus Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an (PPIQ) dan juga panitia yang bertanggung jawab.

Sedangkan perhelatan penobatan pemenang festival qur’ani ini dapat diakses secara virtual melalui kanal YouTube Pondok Pesantren Nurul Jadid dan secara luring di Aula 1 Pondok Pesantren Nurul Jadid.

(Ustaz Muhammad Syifaur Rizal membacakan nominasi dan pemenang Festival Qur’ani kategori MSQ)

Selain untuk memeriahkan haul masyayikh dan harlah, festival qur’ani ini memiliki bebarapa tujuan diantaranya untuk menyambung tali silaturrahmi sesama pecinta Al-Qur’an, sebagai ajang untuk berlomba-lomba dalam kebaikan dengan jalur unjuk bakat, kapasitas dan kreatifitas diri di bidang Al-Quran. Berikutnya, untuk melatih mentalitas, memperbaiki kualitas dan meraih prestasi. Dimana hal ini sesuai dengan tema harlah ke-73 yaitu “sehat, mandiri, dan berprestasi.”

Berbeda dengan tahun yang sebelumnya yang diselenggarakan terpisah dari setiap festival (Bahasa, turats dan qur’ani) dan hanya sebatas lingkup Probolinggo. Enje festival tingkat nasional kali ini merupakan event perdana yang dihelat oleh pesantren.

Festival Qur’ani ini, lomba terbagi menjadi dua kategori, yakni Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) dan Musabaqoh Syarhil Qur’an (MSQ). Sebelum diumumkan pemenang dari dua kategori lomba tersebut, panitia menampilkan 5 nominasi terpilih dari masing-masing kategori sebagai berikut.

(Screenshot pengumuman nominasi Festival Qur’ani kategori Musabaqoh Tilawatil Qur’an)

5 Nominasi peserta terbaik kategori MTQ adalah 1) Akhmad Zakaria H delegasi MA Unggulan Nuris Jember; 2) Elysa Yulia Dwi H delegasi SMP Plus Nuruk Hikmah Paiton; 3) Ummi Lu’luah F. delegasi MTs Nurul Qadim; 4) Ainul Luthfiana delegasi MAN Kota Blitar; dan 5) Iqbal Taufiq delegasi SMP Tahfidz Al-Azhar.

5 Nominasi peserta terbaik kategori MSQ adalah 1) MA Unggulan Nuris Jember; 2) MA An-Nur Bululawang; 3) MAPK Nurul Jadid A Probolinggo; 4) Pusat Ilmu Al-Qur’an (PIQ) Malang; dan 5) PP. Mikhrajul Ulum Jember.

Setelah pengumuman lima Nominasi terpilih, dilanjutkan pengumuman pemenang yang terdiri dari juara satu, dua, tiga dan juara favorit dari tiap kategori. Berikut adalah daftar pemenang lomba Festival Qur’ani.

Daftar Pemenang Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) :

  • Juara 1 Ainul Luthfiana (MAN Kota Blitar)
  • Juara 2 Iqbal Taufiq (SMP Tahfidz Al-Ahzar)
  • Juara 3 Elysa Yulia (SMP Plus Nurul Hikmah)
  • Juara Favorit Ummi Lu’luah Fauziyah (MTs Nurul Qadim)

Daftar Pemenang Musabaqoh Syarhil Qur’an (MSQ) :

  • Juara 1 MAPK Nurul Jadid A Probolinggo
  • Juara 2 Pesantren Ilmu Al-qur’an (PIQ) Malang
  • Juara 3 MA Unggulan Nuris Jember
  • Juara Favorit PP. Mikhrajul Ulum Jember

 

 

(Humas Infokom)

 

 

 

Vaksinasi Serentak Indonesia: Probolinggo Capai Lebih 97%, Wakapolda Jatim Apresiasi Nurul Jadid

nuruljadid.net – Pondok Pesantren Nurul Jadid kembali dipercaya menjadi tuan rumah program vaksinasi serentak Indonesia untuk yang kesekian kalinya. Program vaksinasi ini serentak dilaksanakan se Indonesia pada kamis (24/02/22) pukul 10.00 pagi melalui video conference (vicon) yang dipimpin langsung oleh bapak Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si. dari Gor Perahu kajang Kayu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir.

“Saya minta seluruh Kapolda, untuk menekan penyebaran Covid-19 ini dan meningkatkan vaksinasi,” jelas bapak Kapolri.

Wakapolda provinsi jawa timur Brigjen. Pol. Drs. Slamet Hadi Supraptoyo menjelaskan bahwa program ini dicanangkan pemerintah sebagai wujud kepedulian bangsa untuk mengantisipasi dari varian baru Covid-19 bernama Omicron. Sasarannya tidak hanya para santri saja, akan tetapi juga masyarakat di kabupaten Probolinggo.

(Wakapolda bersama pengasuh dan kepala pesantren Nurul Jadid berserta tamu undangan lainnya saat mengikuti vicon Vaksinasi Serentak Indonesia bersama kapolri)

Sebelum vaksin dilaksanakan, para peserta diharuskan untuk mengikuti rangkaian seremonial dan vicon bersama Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si. bersama polda se Indonesia untuk melaporkan progress vaksinasi serentak di masing-masing daerah.

Saat press release, bapak wakapolda Brigjen. Pol. Drs. Slamet Hadi Supraptoyo mengungkapkan rasa syukurnya berada di kabupaten Probolinggo karena untuk vaksinasi dosis pertama telah mencapai lebih dari 97%, vaksinasi dosis kedua mencapai 77% dan saat ini sedang dilaksanakan vaksinasi booster dosis ketiga untuk santri dan masyarakat.

Beliau juga mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada Pondok Pesantren Nurul Jadid yang konsisten bermasa-sama forkopimda untuk mengedukasi dan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk vaksin.

(Wakapolda Brigjen. Pol. Drs. Slamet Hadi Supraptoyo saat press release didampingi pengasuh dan kepala pesantren Nurul Jadid bersama forkopimda)

“Vaksinasi ini merupakan ikhtiar dan ibadah kita. Pondok pesantren Nurul Jadid perlu kita apresiasi karena memberikan ruang untuk masyarakat ikut vaksin dan mengedukasi santri pentingnya vaksinasi. Perlu dicontoh oleh yang lain untuk bisa membangun dan menggugah masyarakat akan pentingnya vaksinasi,” jelas bapak wakapolda Brigjen. Pol. Drs. Slamet Hadi Supraptoyo.

Ia juga meminta awak media yang bisa masuk ke semua lini untuk mengajak dan menginformasikan kepada semua elemen masyarakat agar mau vaksin dan taat prokes.

Kepala Pesantren KH. Abdul Hamid Wahid merespon positif dan berterimakasih atas adanya vaksinasi serentak Indonesia di Pondok Pesantren Nurul Jadid ini.

“Saya berterimakasih Nurul Jadid dipercaya sebagai tempat penyelenggaraan vaksin, karena ini membawa manfaat bagi santri, pendidik dan tenaga kependidikan khususnya untuk mendapatkan pelayanan vaksin booster ketiga atau melengkapi vaksin sebelumnya,” beliau menuturkan kepada nuruljadid.net via WhatsApp.

(Ketika masyarakat Probolinggo peserta vakasinasi booster ketiga divaksin oleh vaksinator pada acara vaksinasi serentak Indonesia)

Hal ini juga didukung oleh Direktur Klinik Az-Zainiyah Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah bahwa kita semua perlu bersama menyukseskan kegiatan vaksinasi ini, “bersama perlu mendorong masyarakat luas untuk menyukseskan vaksinasi sebagai salah satu ikhtiar untuk memperkuat ketahanan masyarakat menghadapi pandemi ini,” jelas Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan bahwa ketercapaian sasaran target vaksinasi untuk umur lanjut usia (lansia) dan anak-anak di kabupaten Probolinggo telah mencapai target. Lansia telah melebihi sasaran target sekitar 71% dan anak-anak mencapai lebih dari 70%.

Peserta sasaran vaksinasi di Pondok Pesantren Nurul Jadid hari ini berjumlah keseluruhan 500 orang, 250 dosis AstraZeneca dan 250 dosis jenis Pfizer untuk vaksinasi dosis kedua dan booster ketiga.

(Penyerahan bingkisan sembako kepada perwakilan peserta vaksinasi dari unsur masyarakat oleh wakapolda dan pimpinan lainnya)

Ratusan peserta dari dalam dan luar pesantren datang memadati ruangan aula satu, bahkan mereka harus sabar mengantri dikarenakan banyaknya peserta vaksinasi dengan waktu yang cukup terbatas. Usai vaksinasi, setiap peserta diberikan bingkisan sembako.

Dari data yang ada, usia yang paling rentan terkena virus omicron ini adalah usia remaja hingga usia produktif yang berkisar antara 10 – 49 tahun. Dan wanita mendominasi jumlah yang terpapar virus tersebut.

Kegiatan vaksinasi serentak ini, polda bekerjasama dengan melibatkan Polres Probolinggo, Dinkes Probolinggo, Puksesmas Paiton dan Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid yang menyediakan tenaga Kesehatan serta vaksinator.

Acara ini dihadiri oleh Wakapolda Jatim, Kapolres Probolinggo, Dandim 0820 Probolinggo, Forkopimda Probolinggo, Pengasuh dan Kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid, Ketua DPRD, Kajari Jember, Direktur Klinik Az-Zainiyah, beberapa jajaran TNI dan Polri yang turut mengawal suksesnya acara ini.

 

(Humas Infokom)

Bazar dan Expo Pendidikan Semakin Meriah dengan Panggung Kreasi Santri

nuruljadid.net – Pasca pembukaan secara resmi, Bazar dan Expo Pendidikan dimeriahkan dengan penampilan bakat dan keterampilan santri melalui panggung kreasi pada Senin (21/02/22) pagi di salah satu stand dengan panggung yang terletak di area halaman MTSNJ.

Konsep Bazar dan expo Pendidikan tahun ini memang sedikita tampil beda dari sebelumnya. Pasalnya, saat ini tidak hanya sekedar bazar dan expo Pendidikan yang membuat menarik akan tetapi terdapat pentas kreasi santri yang menampilkan kreativitas dan bakat santri mulai dari tingkat pra sekolah hingga SLTA.

“setidaknya terdapat 36 penampilan yang akan ditampilkan dari seluruh lembaga sekolah maupun madrasah selama 5 hari kedepan, jadi bazar akan ditutup H-1 harlah,” ujar Khoiriyah selaku koordinator bazar.

Wakil kepada bidang kelembagaan dan peserta didik Biro Pendidikan ustazah Rifqotul Husan selaku penanggung jawab panggung kreasi ini menjelaskan kepada nuruljadid.net

“biasanya setiap tahun hanya bazar dan expo pendidikan, namun tahun ini sedikit berbeda, kami menggelar panggung kreasi santri untuk selain hiburan juga sebagai ajang pertunjukkan kreasi dan bakat santri sehingga santri lainnya dapat terinspirasi untuk lebih kreatif,” tutur ustazah Rifqoh

(Salah satu peserta didik MI Nurul Mun’im terlihat sedang khusyuk melikus di panggung kreasi Bazar dan Expo Pendidikan)

Berbagai kreativitas yang ditampilkan, peserta didik pra sekolah TK Bina Anaprasa menampilkan tarian kreasi dengan busana dan dandanan unik sehingga terlihat menggemaskan. Tidak hanya itu, ada siswa MI Nurul Mun’im yang menunjukkan kebolehannya dalam melukis di atas panggung kreasi.

(Peserta didik SMK Nurul Jadid berpose sebelum menampilkan pertunjukkan fashion show mereka di atas panggung kreasi)

Sedangkan beberapa santri lainnya seperti peserta didik SMK Nurul Jadid terlihat memperagakan baju atau fashion show karya hasil desain dan jahitan mereka sendiri dengan kombinasi make-up serta topeng yang senada. Mereka tampil memukau dengan kebolehan catwalk layaknya model profesional diiringi lagu dengan beat yang pas.

(Peserta didik MTs. Nurul Jadid menampilkan sholawat Isalami dalam penampilan panggung kreasi di Bazar dan Expo Pendidikan)

Tidak mau kalah, peserta didik putri MTSNJ juga unjuk kebolehan dengan menampilkan sholawat islami diiringi alat musik ala santri. Lantunan indah nan merdu suara vokalis menghipnotis penonton yang hadir ditambah dengan keunikan musik pengiring dari drum bak bekas cat tembok. Disini sangat terlihat sekali kreativitas santri yang perlu diacungi jempol. Meski terbatas tidak lantas membuat mereka berhenti berkarya dan berprestasi.

Salah satu santri yang berkunjung Kuni Qomariyah mengaku bahwa sangat terhibur sekali dengan panggung kreasi ini, “jujur saya dan teman-teman sangat terhibur dengan panggung kreasi ini, karena kita tidak hanya belanja dan lihat-lihat di bazar, namun juga bisa menyaksikan penampilan panggung kreasi dari para santri berbakat Nurul Jadid.

 

(Humas Infokom)

Wakil Sekretaris Pesantren Resmi Buka Bazar dan Expo Pendidikan Santri

nuruljadid.net – Wakil Sekretaris Pesantren Ny. Hj. Muthmainnah Waqid resmi membuka bazar dan expo pendidikan santri dalam rangka memeriahkan haul masyayikh dan harlah ke-73 Pondok Pesantren Nurul Jadid di halaman Madrasah Tsanawiyah Nurul Jadid (MTSNJ) beberapa hari lalu tepatnya Senin (21/02/2022) pagi dengan meriah.

Bazar tahun ini disajikan tidak jauh beda dengan konsep yang sebelumnya. Pasalnya, bazar putra dan putri di satu lokasi dengan pembagian shift kunjungan. Saat ini tidak hanya bazar yang membuat menarik akan tetapi ada expo (pameran) pendidikan dari masing-masing lembaga Pendidikan formal di bawah Yayasan Nurul Jadid mulai dari pra sekolah hingga perguruan tinggi.

(Wakil sektretaris pesantren Ny. Hj. Muthamainnah Waqid ketika memberikan sambutan pada pembukaan Bazar dan Expo pendidikan)

Wakil sekretaris pesantren Ny. Hj. Muthmainnah Waqid dalam sambutannya mengingatkan kepada seluruh santri agar menjaga ketertiban dan tetap menjaga protokol kesehatan. “saya berharap dan juga mengingatkan kepada seluruh santri agar tetap tertib dengan kondisi yang berbeda saat ini dan juga pedagang tetap bisa mengikuti peraturan yang ada terutama mentaati prokes” dawuh wakil sekretaris pesantren Ny. Hj. Muthmainnah Waqid.

Selain menyediakan aneka macam makanan dan minuman, di bazar juga tersedia buku-buku, hamper, baju dan masih banyak lagi. Tahun ini terbatas untuk internal saja sehingga hanya terdapat belasan stand bazar yang memenuhi area halaman MTSNJ. Semua santri berbondong-bondong mendatangi stand bazar dengan gembira.

(Keseruan santri yang tengah asyik melihat barang dagangan di salah satu stand bazar)

Steering Committee (SC) Bazar putri ustazah Enik Rahmawati menjelaskan bahwa persiapan menuju grand opening ini sangat terbatas hanya beberapa hari saja, “jujur kami cukup kewalahan mempersiapkan bazar dengan waktu yang sangat singkat sehingga kami (baca: panitia) harus kerja ekstra dan mengawal proses penyelesaian stand juga berkoordinasi intensif dengan pedagang yang akan mengisi stand,” terang ustazah Enik kepada tim Infokom Nurul Jadid.

Koordinator bazar Siti Khoiriyah saat diwawancarai tim infokom Nurul Jadid menjelaskan suasana hari pertama bazar sangat meriah karena selain ada seremonial pembukaan dengan pemotongan pita juga ada penampilan kreativitas santri.

Baru hari pertama, stok barang di beberapa stand bazar sudah banyak ludes terjual habis diborong santri, terlebih stand bazar Koperasi Induk (KOPIN) Nurul Jadid yang sudah 2 kali kulakan baju dan boneka kekinian. Di samping itu, Es Tebu juga menjadi minuman favorit yang banyak dibeli oleh santri selain rasanya yang manis segar juga harganya yang murah.

(Keseruan santri yang tengah asyik melihat barang dagangan di salah satu stand bazar)

“yang paling saya suka minuman yaitu es Tebu, selain menyegarkan juga murah dan simple pembuatannya jadi cepat saji dan gak harus nunggu lama,” ujar salah satu pembeli yang bernama Ufik.

Untuk jadwal buka-tutup bazar sudah dipertimbangkan dengan sangat matang oleh panitia agar semua santri baik putra maupun santri putri bisa dikondisikan dengan baik. Jam kunjungan putri mulai pukul 08.00 pagi sampai dengan 12.30 siang sedangkan dari jam 13.00 siang sampai dengan 22.00 malam khusus untuk santri putra.

 

(Humas Infokom)

 

 

 

Klinik Az-Zainiyah Adakan Pemeriksaan Gratis, Khitan Masal dan Bagi Sembako

nuruljadid.net – Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid dalam rangka meningkatkan kepedulian antar sesama dan dalam rangka memeriahkan haul masyayikh dan harlah ke-73 Pondok Pesantren Nurul Jadid mengadakan pemeriksanaan gratis, khitan masal dan pembagian sembako di Klinik Az-Zainiyah senin (20/02/2022) siang lalu.

Usai kegiatan seremonial pembukaan di Aula 1 Pondok Pesantren Nurul Jadid, kegiatan dilanjutkan dengan pemeriksaan gratis bagi masyarakat, khitan masal untuk anak-anak dan pembagian sembako bagi masyarkat kurang mampu sekitar pesantren.

Sebagaimana keterangan yang dihimpun dari humas Klink Az-zainiyah Sri Astutik bahwa sasaran kegiatan ini adalah masyarakat sekitar pesantren yang menjadi peserta Az-Zainiyah Health. Pembagian sembako ditujukan pada 50 orang dan khitan untuk 10 orang peserta sedangkan pemeriksaan gratis tidak dibatasi sepanjang hari tersebut.

(Dokter Klinik Az-Zainiyah tengah melakukan pemeriksaan kesehatan gratis kepada masyarakat desa Karanganyar)

Wakil pelaksana harian klinik Az-Zainiyah yang juga eks ketua gugus tugas covid-19 Nurul Jadid Ahmad Kholid Fauzi menyampaikan bahw kegiatan ini merupakan kegiatan pengabdian tenaga kesehatan pesantren kepada masyarakat.

“Kami panitia pelaksana bakti sosial klinik Az-Zainiyah terus berupaya meningkatkan layanan dan istiqomah mengadakan bakti sosial sebagai bentuk pengabdian kami tenaga Kesehatan kepada masyarakat khususnya di masa pandemi ini,” ungkap Ahmad Kholid Fauzi.

Meskipun melaksanakan kegiatan di tengah pandemi ini mengandung resiko dan tantangan yang tinggi dikarenakan pandemi belum usai ditambah kasus omicron yang kian mengkhawatirkan di Indonesia tidak menyurutkan semangat pengabdian dan pelayanan prima kepada masyarakat.

(Tim dokter dan tenaga kesehatan melakukan khitan masal kepada anak-anak masyarakat desa Karanganyar di Klinik Az-Zainiyah)

Hal ini seiring dengan fungsi pesantren yaitu pendidikan dan pembelajaran, dakwah Islam juga pengkaderan dan pemberdayaan masyarakat. Kegiatan ini merupakan bentuk edukasi kepada santri dan masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan, kesehatan dan imunitas tubuh apalagi di masa pandemi.

Dalam kegiatan ini dokter, perawat dan tenaga Kesehatan lainnya saling bahu membahu termasuk karyawan klinik untuk tetap memberikan pelayanan prima kepada masyarakat dan santri yang terlibat dalam kegiatan gerak sosial dan sehat ini.

 

(Humas Infokom)

 

Klinik Az-Zainiyah Embrio Pendirian RS. Nurul Jadid Galakkan Gerak Sosial dan Sehat Meski Pandemi

nuruljadid.net – Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid meskipun di tengah pandemi tetap istiqomah menggalakkan kegiatan gerak sosial dan sehat untuk masyarakat sekitar pondok pesantren beberapa waktu lalu (20/02/2022). Rangkaian kegiatan Azzainiyah Health ini dilaksanakan dalam rangka memeriahkan haul masyayikh dan harlah ke-73 Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Gerakan gerak sosial dan sehat ini diawali dengan acara seremonial pagi sekitar pukul 09.00 WIB di Aula 1 Pondok Pesantren Nurul Jadid yang dihadiri langsung oleh Kepala Pesantren KH. Abdul Hamid Wahid dan Direktur Klinik Az-Zainiyah Hy. Hj. Khodijatul Qodriyah.

Kegiatan ini menyasar pada masyarakat yang terdaftar untuk berpartisipasi  dalam program pemeriksaan gratis dan anak-anak desa Karanganyar yang menjadi peserta khitan masal. Mereka semua dihadirkan untuk mengikuti acara seremonial pembukaan gerak sosial dan sehat di Aula 1 pesantren.

Direktur Klinik Az-Zainiyah Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah menyampaikan kepada tim nuruljadid.net terkait tujuan diselenggarakannya kegiatan Az-Zainiyah Health yang mengusung tema “gerak sosial dan sehat di masa pandemi” yaitu untuk meningkatkan kepedulian antar sesama, memberikan sumbangsih pelayanan kesehatan dan menumbuhkembangkan semangat kebersamaan.

(Kepala pesantren KH. Abdul Hamid Wahid bersama Direktur Klinik Az-Zainiyah dan penerima Baksos saat sesi foto bersama)

Kepala pesantren dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya kepada pihak Klinik Az-Zainiyah yang senantiasa istiqomah melaksanakan kegiatan tidak hanya di bidang Kesehatan namun juga sosial serta berharap terus dapat meningkatkan layanan kepada santri dan masyarakat.

“Saya sangat mengapresiasi kegiatan yang diadakan oleh Klinik Az-Zainiyah ini, harapannya ke depan klinik Az-Zainiyah terus meningkatkan layanan kepada santri dan masyarakat. Selain itu, saya juga berharap semoga Rumah Sakit Nurul Jadid segera terealisasi dan juga Fakultas Kedokteran di Unuja,” kepala pesantren menuturkan dalam sambutannya.

Masih dalam acara seremonial, pasca sambutan kegiatan dilanjutkan dengan pemberian sembako secara simbolis kepada tiga perwakilan peserta oleh kepala pesantren KH. Abdul Hamid Wahid.

Usai acara sermonial kegiatan dilanjutkan dengan pemeriksaan gratis, khitan masal, dan pembagian sembako di Klink Az-zainiyah oleh dokter dan karyawan Klinik Az-Zainiyah.

Turut hadir pada kegiatan ini, kepala pesantren, direktur Klinik Az-Zainiyah, kepala-kepala biro, kepala sekolah dan madrasah, dokter dan karyawan Klinik Az-Zainiyah serta masyarakat dan ank-anak sekitar pesatren yang menjadi sasaran langsung kegiatan ini.

 

 

(Humas Infokom)

Gus Ahmad Kafabihi Mahrus: Pesantren dan Turats Dua Komponen Harus Saling Bersinergi

nuruljadid.net –Tausiyah signifikansi kajian turats digelar pada acara pembukaan bahtsul masail kubro dan seminar fikih wanita. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian NGOPI Festive dalam rangka memeriahkan peringatan Haul Masyayikh dan Harlah ke-73 Pondok Pesantren Nurul Jadid. Panitia menghadirkan Gus Ahmad Kafabihi Mahrus pada acara pembukaan tersebut untuk memberikan tausyiah Sabtu (19/02/2022) lalu di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Di tengah sambutannya, Gus Ahmad Kafabihi Mahrus menyatakan kembali poin penting yang telah disampaikan oleh Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Moh. Zuhri Zaini pada sambutan beliau sebelumnya bahwa konsep kitab turats ini tidak bisa dilepaskan dari status santri.

“Pondok Pesantren dan Turats adalah dua komponen yang harus saling bersinergi,” tutur Gus Ahmad.

(Gus Ahmad Kafabihi Mahrus tengah menyampaikan tausyiahnya tentang Signifikansi Kajian Turats pada pembukaan NGOPI Festive di Aula 1 Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Hal ini diungkapkan bukan tanpa sebab, menurut Gus Ahmad setiap pesantren harus memiliki dorongan kitab klasik atau kitab salaf untuk perkembangan pesantren itu sendiri.

“Ketika Pondok Pesantren tidak mempunyai kajian turats di dalamnya, maka kekuatan Pondok Pesantren itu perlu dipertanyakan, karena kemajuan Pondok Pesantren meskipun pesantren formal itu harus ada dorongan dari kajian-kajian kitab klasik atau salaf,” terang Gus Ahmad.

Lanjut, Gus Ahmad menjelaskan pengertian dari dua pendapat tentang konsep pengarangan kitab turats. Kitab salaf atau turats merupakan sebuah peninggalan cendekiawan muslim terdahulu dan dengan keberadaan kitab turats kita bisa mengenal konsep hukum yang terdapat di dalam Al-Qur’an, sunnah, hadits, bahkan kita juga bisa mengenal bagaimana sejarah itu bisa terjadi.

“Terdapat beberapa pendapat tentang konsep pengarangan kitab turats ini sendiri, pertama yaitu karangan pada masa sebelum Abbas Pasa yakni Dinasti Ali Pasa yang ada di mesir tahun 1825, itu bisa dikatakan termasuk kategori kitab turats, namun jika ada yang dibawahnya itu, atau setelahnya zaman itu, maka itu bisa dikatakan kitab kontemporer,” jelas beliau.

(Gus Ahmad Kafabihi Mahrus tengah menyampaikan tausyiahnya tentang Signifikansi Kajian Turats pada pembukaan NGOPI Festive di Aula 1 Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Betapa pentingnya kajian kitab turats bagi seorang santri, karena dengan mengaji kitab turats salah satunya bisa mengembangkan kualitas keilmuan santri sendiri.

“Saya teringat Habib Atthos yang mengatakan bahwa barang siapa yang menghendaki kemajuan dalam dirinya, barang siapa yang menghendaki perkembangan pesat dalam dirinya baik itu dalam segi keilmuan maupun dalam segi kehidupan, maka hendaknya bagi kalian semua ini mempelajari kitab salaf atau kitab turats,” Gus Ahmad menceritakan kisahnya saat memberikan tausyiah.

Gus Ahmad berharap khususnya kepada santri Pondok Pesantren Nurul Jadid untuk semangat kembali belajar atau muthola’ah kitab-kitab klasik.

“Lebih ditekankan lagi, sama seperti ungkapan tadi bahwa jika kalian menghendaki kemajuan, maka kalian harus belajar memahami paham-paham kitab salaf. Namun, jika kalian menghendaki untuk terakhirkan maka pelajarilah kitab-kitab yang sekarang, seperti novel, komik dan sebagainya,” imbuhnya.

(Gus Ahmad Kafabihi Mahrus tengah menyampaikan tausyiahnya tentang Signifikansi Kajian Turats pada pembukaan NGOPI Festive di Aula 1 Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Keutamaan mengkaji kitab turats ini juga telah dijelaskan oleh nabi Muhammad SAW, yaitu dalam hadits shahih riwayat al-bukhari muslim yang berbunyi man yuridillahu bihi khairan yufaqqihhu fiddiin, jadi ketika kita menghendaki kebaikan, maka kita justru ingin mempelajari urusan agama. Maka dari itu, pilihan untuk belajar di pesantren dan mengkaji kitab turats adalah pilihan Allah untuk kita guna mempelajari kitab salaf.

Beliau juga menambahkan, bahwa ketika kita mempelajari kitab turats, ada keberkahan di dalamnya. “Santri harus yakin dengan adanya barokah, jangan sampai ada santri yang menjadi alumni lalu pulang ke masyarakat dan tidak percaya dengan adanya barokah, jangan sampai terjadi, ini tidak boleh. Barokah dalam konsep santri itu harus percaya,” tambah Gus Ahmad.

Beliau menyimpulkan, bahwa jika kita memahami turats secara kontekstual, maka masalah di dunia ini akan terpecahkan dan bisa mengikuti perkembangan zaman. Itulah keunikan kitab turats yang Gus Ahmad sampaikan dalam tausyiahnya.

 

(Humas Infokom)

Bahtsul Masail Kubro se Jatim Bahas Isu Kontemporer Hingga Dini Hari

nuruljadid.net – Bahtsul Masail Kubro (BMK) sebagai kegiatan rutin ini dihelat kembali setelah dua tahun vakum disebabkan kondisi pandemi. BMK kali ini berlangsung cukup seru dan panas membahas hukum dan isu-isu kontemporer hingga dini hari (19/02/2022) di Masjid Jami’ Nurul Jadid.

BMK ini dibagi menjadi dua jalsah, jalsah pertama dimulai ba’da dhuhur hingga sore sebelum maghrib. Sedangkan jalsah kedua dimulai ba’da sholat isyak hingga dini hari sekitar 01.00 (20/02/2022).

Selama kegiatan berlangsung delegasi Pondok Pesantren Roudhotut Tholibin mengajukan masalah tentang trend sarung batik di kalangan santri dengan beragam motif.

(Keseruan Bahstul Masail Kubro se Jatim pada jalsah kedua malam hari di teras depan masjid jami’ Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Sarung tak hanya dikhususkan untuk laki-laki, tetapi juga bisa untuk perempuan. Kain sarung merupakan gaya tradisional dan warisan leluhur budaya Indonesia, yang kini banyak diadaptasi dengan beragam gaya yang lebih modern.

Brand sarung batik kini muncul ke pasar perbatikan Indonesia dengan semangat melawan pakem. Istilah yang selam ini berkaitan dengan standard motif batik yang terus diwariskan sepanjang generasi. Sarung batik merupakan salah satu bentuk olahan kain batik yang dibuat dengan teknik cap.

Selama ini motif pakem menjadikan kain atau sarung batik identik sebagai produk tradisi. Akan tetapi, agar lebih kekinian para seniman menawarkan berbagai motif unik untuk kaula muda dengan desain kontemporer ala kaum milenial.

(Keseruan Bahstul Masail Kubro se Jatim pada jalsah kedua malam hari di teras depan masjid jami’ Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Tidak sedikit dari kalangan santri dan warga pesantren yang mengenakannya, namun tak jarang motif yang laki-laki kenakan lebih cocok untuk kaum perempuan. Permasalahannya dalam  bahtsul masail kali ini adalah sebatas manakah seorang laki-laki dianggap menyerupai perempuan begitu pula sebaliknya.

Setelah melalui pembahasan hingga adu argumen yang cukup panjang dan melelahkan, akhirnya mushohih atau perumus mengesahkan bahwa batasannya adalah sebatas menyerupai dalam dua hal, yaitu tingkah (haiah) dan jenisnya sebagaimana dijelaskan dalam kitab Nuhyatul Muhtaj Syarhil Minhaj.

(Keseruan Bahstul Masail Kubro se Jatim pada jalsah kedua malam hari di teras depan masjid jami’ Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Pembahasan yang kedua yaitu jika memang apa yang mereka (baca laki-laki) kenakan tidak dianggap menyerupai perempuan, apakah boleh dikenakan di rumah dengan konsekuensi digunjing oleh masyarakat. Mushohih atau perumus mengesahkan bahwasannya yang demikian itu hukumnya boleh tapi makruh karena untuk meminimalisir terjadinya gunjingan masyarakat yang diterangkan dalam kitab Al-Fatawal Fiqhiyatul Kubra.

Meski Lelah, peserta BMK Nampak tetap semangat dan antusias mengikuti setiap proses dan rangkaian kegiatan yang dilaksanakan. Banyak pengalaman dan pelajaran yang dipetik selama kegiatan BMK ini selain tentunya teman dan kenalan baru.

(Keseruan Bahstul Masail Kubro se Jatim pada jalsah kedua malam hari di teras depan masjid jami’ Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Rangkaian Bahtsul Masail Kubro se Jatim ini pun ditutup dengan penetapan hasil oleh para Mushohhih atau perumus yang bersalah dari golongan kiai yakni K. Ro’i Fadli, KH. Muhibbuddin Aman Ali dan KH. Amin Quthbi Munir. Usai bahtsul masail seluruh peserta dan panitia beserta muharrir dan mushahhih mengabadikan momentum tahunan tersebut di teras depan Masjid Jami’ Pondok Pesantren Nurul Jadid dimana BMK digelar.

 

(Humas Infokom)

Bahtsul Masail Kubro se Jatim Lestarikan Tradisi Kitab Salaf Hingga Bahas Skandal

nuruljadid.net – Biro Lajnah Ta’lif wan Nasyr (LTN) Nurul Jadid gelar Bahtsul Masail Kubro (BMK) se-Jawa Timur yang merupakan salah satu rangkaian kegiatan NGOPi Festive (19/02/2022) di masjid jami’ Nurul Jadid. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin tahunan dalam rangka memperingati haul masyayikh dan harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid. Tujuannya selain untuk menjalin silaturrahmi antar pondok pesantren juga sebagai bentuk pelestarian tradisi kajian kitab salaf (turats).

Bahtsul Masail Kubro (BMK) se Jatim ini fokus membahas tentang berbagai macam persoalan dan problematika hukum kontemporer. Salah satunya masalah yang diajukan oleh perwakilan Ma’had Aly Nurul Jadid tentang hukum hubungan atau skandal mertua dan menantu pada jalsah tsaniyah.

(Suasana keseruan Bahtsul Masail Kubro se Jawa Timur yang diselenggarakan di teras depan Masjid Jami’ Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Persoalan ini diangkat ketika ada sebuah kasus dimana seorang ibu berstatus janda yang seringkali tidur bersama anak perempuannya yang telah menikah dalam satu kamar. Di kamar tersebut terdapat dua ranjang, kebetulan si ibu tidur di ranjang yang anak perempuannya sering gunakan bersama suami. Suatu ketika, suami si anak perempuan ini pulang dari kerja larut malam dalam keadaan sangat lelah namun nafsunya tengah bergairah. Kondisi listrik di rumah saat itu sedang padam. Akibatnya si anak menantu tanpa sengaja menyetubuhi ibu mertuanya hingga hamil dan melahirkan.

Terdapat dua rumusan masalah yang harus dijawab yaitu siapakah yang berhak menjadi wali nikah anak tersebut dan bagaimana status pernikahan si menantu dengan istrinya?

Mushohhih menuturkan, setelah melalui debat panjang ditemukan jawaban berdasarkan banyak sumber kitab fikih salaf. Pertama yang berhak menjadi wali dari anak hasil hubungan tersebut adalah si wathi’ atau orang menjimak (anak menantu laki-laki tadi).

(Suasana keseruan Bahtsul Masail Kubro se Jawa Timur yang diselenggarakan di teras depan Masjid Jami’ Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Sedangkan untuk pemecahan masalah yang kedua, setelah berdiskusi dan penyampaian pandangan dari masing-masing peserta Bahtsul Masail, akhirnya diputuskan bahwa status pernikahan anak perempuan ibu tersebut dengan anak menantu laki-lakinya rusak karena adanya wathi’ syubhat yang menyebabkan kemahroman kepada istrinya.

(Suasana keseruan Bahtsul Masail Kubro se Jawa Timur yang diselenggarakan di teras depan Masjid Jami’ Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Selain itu, mushohhih menekankan kepada seluruh peserta BMK Jatim untuk mampu lebih mengembangkan konsep pengambilan hukum sebagaimana yang dilakukan ulama’ madzhab yang empat.

“Sebagaimana para ulama madzhab, dalam memecahklan masalah harus memiliki metode qauli dan manhaji yaitu melalui ijtima bahtsul masail dengan dasar yang kuat. Agar hasilnya juga lebih akurat dan dapat dipertanggung jawabkan” imbuhnya diakhir wawancara bersama nuruljadid.net.

 

(Humas Infokom)

Seminar Fikih Wanita, Panitia Hadirkan Neng Sheila Hasina Lirboyo

nuruljadid.net – Memasuki suasana Haul Masyayikh dan Harlah ke-73, Pondok Pesantren Nurul Jadid (PPNJ) tengah sibuk dengan berbagai persiapan. Beragam rangkaian acara pun digelar untuk menyambut hajatan terbesar pesantren. Salah satu acara yang turut memeriahkan adalah seminar fikih wanita yang bertajuk “Kupas Tuntas Darah Wanita” pada Sabtu (19/02) di Aula I pesantren yang diikuti seribu lebih santriwati memadati ruangan.

(Ning Sheila Hasina Zamzami saat sesi pematerian pada Seminar Haidl seputar Fikih darah wanita yang dimoderatori oleh Ning Fiki Amalia Romzi)

Tak tanggung-tanggung, kegiatan yang diprakarsai oleh panitia Ngopi Festive (Festival Ngopeni Pemikiran Islam) kali ini menghadirkan Ning Sheila Hasmina Zamzami sebagai penyaji yang sangat viral media sosial. Wakil kepala pesantren KH. Najiburrahman Wahid menyatakan dalam sambutannya bahwa beliau merupakan salah satu pemangku Pondok Pesantren Lirboyo sekaligus content creator di media sosial yang giat berbagi ilmu seputar kewanitaan dan memiliki ratusan ribu pengikut di instagram.

“Kita patut bersyukur diberi kesempatan untuk hadir di majelis ilmu langsung dari pakarnya,” terang KH. Najiburrahman Wahid dalam sambutannya yang sekaligus didapuk sebagai pembuka acara.

Dalam materinya, sosok perempuan cerdas kelahiran 1997 ini menekankan betapa pentingnya mempelajari darah wanita bagi perempuan itu sendiri. Sebab, hal tersebut merupakan fardhu ‘ain. Sayangnya, masih saja banyak perempuan yang tidak memahami betapa pentingnya materi tersebut. “Wanita ini rumit, tapi tidak mau rumit, maunya instan terus,” candanya yang disambut gelak tawa penonton.

(Pemberian cinderamata oleh Direktur Klinik Az-Zainiyah Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah kepada Ning Sheila Hasina Zamzami Lirboyo)

Pembahasan tersebut dilanjut dengan mengupas tentang darah haidl, nifas, dan istihadlah disertai tata cara bersesucinya, cara mendeteksi keluar dan berhentinya darah, lengkap dengan rumus-rumusnya. kendati acara telah berlangsung tiga jam lebih, hal ini tak mengurangi rasa antusiasme peserta. Pasalnya, seminar kali ini dimoderatori oleh Ning Fiki Amalia Romzi. Duet Ning eNJe feat. Ning Lirboyo tersebut tak pelak membuat suasana seminar menjadi pecah.

(Sesi foto undangan VIP bersama Ning Sheila Hasina Zamzami usai pematerian Seminar Haidl)

Tak hanya itu, antusiasme berlanjut dengan banyaknya peserta mengacungkan tangan tanda ingin melontarkan pertanyaan, membuat suasana seminar semakin hidup. “Terimakasih, ning, telah hadir untuk memberikan keterangan mengenai darah wanita yang sangat bermanfaat. terutama bagi saya sendiri,” ucap salah satu peserta yang mengajukan pertanyaan. Acara berakhir pada 14.00 WIB yang sebelumnya dilakukan pemberian cinderamata oleh Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah kepada Ning Sheila Hasina Zamzami disusul sesi foto bersama. (w24)

 

(Humas Infokom)

 

LTN Nurul Jadid Helat NGOPI Festive 2022, Hadirkan Gus Ahmad Kafabihi dan Neng Sheila Hasina Lirboyo

nuruljadid.net – Biro Lajnah Ta’lif wan-Nasyr (LTN) Nurul Jadid kali kedua menghelat acara Festival Ngopeni Pemikiran Islam (NOPI Festive) sabtu (19/02/2022) pagi, setelah tahun lalu digelar pertama kali secara sederhana. Kegiatan NGOPI Festive ini merupakan ide pemikiran dari Kepala Biro LTN sendiri Gus Muhammad Fakhri Nur Chotim Zaini yang diselenggarakan dalam rangka memeriahkan Haul Masyaikh dan Harlah ke-73 Pondok Pesantren Nurul Jadid di Aula 1 pesantren.

Kegiatan NGOPI Festive tahun ini, Biro LTN Nurul Jadid menghadirkan tamu spesial Gus Ahmad Kafabihi Mahrus dan Ning Sheila Hasina Zamzami dari Pondok Pesantren Lirboyo Kediri tempat Gus Fakhri dan beberapa putra mahkota Nurul Jadid menimba ilmu agama khususnya kitab salaf (Turats). Keduanya merupakan couple goal banyak kalangan pemuda-pemudi pesantren.

(Tamu undangan NGOPI Festive tengah berdiri saat menyanyikan lagu kebangsaaan Indonesia Raya dan Mars Nurul Jadid)

Biro Lajnah Ta’lif wan Nasyr (LTN) Nurul Jadid memeriahkan NGOPI Festive dengan beberapa rangkaian kegiatan diantaranya Tausiyah Signifikansi Kajian Turast, Seminar Haidl “Kupas Tuntas Darah Wanita”, dan Bahtsul Masa’il Kubro (BMK) se-Jawa Timur.

Mengawali kegiatan NGOPI Festive, dengan opening ceremony di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid. Kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh peserta Bahtsul Masail Kubro (BMK) dan Seminar Haidl dari berbagai elemen pesantren baik internal Nurul Jadid maupun pesantren undangan eksternal di Jawa Timur.

(Ketua panitia NGOPI Festive Gus Raiq saat menyampaikan sambutan pada acara pembukaan di Aula 1 Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Ketua Panitia NGOPI Festive Gus Durry Raiq Najih Mohammad yang biasa disapa Gus Raiq melalui sambutannya mengucapkan terimakasih dan selamat datang kepada seluruh peserta dan tamu undangan yang berkenan hadir pada acara NGOPI Festive.

“Saya mewakili keluarga besar Pondok Pesantren Nurul Jadid mengucapkan ahlan wa sahlan kepada seluruh tamu undangan dan peserta yang berkenan hadir pada acara ini khususnya Gus Ahmad Kafabihi Mashuri dan Ning Sheila Hasina Zamzami” Gus Raiq menuturkan di depan seluruh undangan.

(Wakil Kepala Pesantren KH. Najiburrahman Wahid memberikan sambutan selamat datang sekaligus membuka acara secara resmi)

Selanjutnya, Wakil Kepala Pesantren KH. Najiburrahman Wahid dalam sambutannya juga menungkapkan bahwa kegiatan NGOPI Festive ini merupakan kesempatan emas untuk menimba ilmu, “Ini merupakan kesempatan emas bertemu dengan ahli ilmu untuk mengupas permasalahan fikih langsung dari pakarnya,” ungkap KH. Najiburrahman Wahid.

(Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Moh. Zuhri Zaini ketika memberikan sambutan pada acara pembukaan NGOPI Festive)

Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Moh. Zuhri Zaini berharap dengan diselenggarakannya kegiatan Bahtsul Masail ini dapat menjadi motivasi untuk menghidupkan kembali ghirroh kajian kitab salaf.

“Saya berharap bahwa bahtsul masail ini bisa menjadi motivasi atau pendorong bagi pesantren kita untuk lebih giat lagi mengkaji kitab-kitab salaf yang semakin hari semakin kurang mendapat perhatian karena semakin menjamurnya kajian-kajian kitab putih”, dawuh pengasuh saat memberikan sambutan.

(Pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini memberikan cinderamata kepada Gus Ahmad Kafabihi Mahrus pada pembukaan NGOPI Festive)

Acara dilanjutkan dengan Tausiyah Signifikansi Kajian Turats oleh Gus Ahmad pasca sambutan. setelah menyampaikan tausyiahnya Gus Ahmad diminta untuk tidak meninggalkan pentas karena acara dilanjutkan pemberian Cinderamata oleh pengasuh yang kemudian sesi foto bersama tamu undangan yang hadir.

Selepas pembacaan doa oleh Mudir Ma’had Aly Nurul Jadid Gus Muhammad Al-Fayyadl, tamu undangan diarahkan untuk ke ruang ramah tamah di dhalem kesepuhan Nyai Masruroh. Sedangkan peserta putra diminta untuk meninggalkan tempat acara guna persiapan Bahtsul Masail Kubro (BMK) di Masjid Jami’ Nurul Jadid. Sesaat peserta putra meninggalkan lokasi, kegiatan dilanjutkan Seminar Haidl bertajuk “Kupas Tuntas Darah Wanita” yang hanya diikuti oleh santri putri. Seketika ruangan dipenuhi oleh santri putri yang sangat antusias mengikuti pemaparan dari Ning Sheila.

Turut hadir dalam acara pembukaan tersebut, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Moh. Zuhri Zaini, Kepala Biro LTN Gus Muhammad Fakhri, Mudir Ma’had Aly Nurul Jadid Gus Muhammad Al Fayyadl, Kepala BKOSS KH. Muhammad Makki Maimun Wafi, Ketua Panitia Gus Durry Raiq Najih Muhammad, Gus Tomi, dan para Ning dari ahlul bait Nurul Jadid.

 

(Humas Infokom)

Patembayan SMANJ Terealisasi, Cetak Organisator Pengabdi Penuh Toleransi

nuruljadid.net – Matahari menjulang tinggi di atas kepala, di tengah megahnya langit dunia. Terlihat para organisator, insan yang selalu sibuk, masih fokus pada kegiatannya. Tepat pukul 12.30 siang hari Kamis tanggal 10 Februari 2022 telah dilaksanakan agenda pembukaan Patembayan yang dihadiri oleh seluruh organisator sekolah yang siap mengabdi Majelis Permusyawaratan Siswa (MPS), Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), Himpunan Siswa Program (HSP), dan Media Informasi Siswa Intelektual (MISI).

(Peserta organisator dari berbagai organisasi di SMA Nurul Jadid tengah mendapatkan pengarahan dari kakak panitia patembayan)

Agenda patembayan diselenggarakan di Auditorium Puteri SMA Nurul Jadid (SMANJ). Meski masih kegiatan awal yakni pembukaan, namun para peserta dari kalangan organisator perempuan hebat SMANJ terlihat begitu antusias mengikuti acara tersebut.

Patembayan adalah salah satu program kerja tahunan OSIS yang bertujuan untuk menumbuhkan rasa toleransi antar organisator, dan merevitalisasi semangat dedikasi yang dirasa kian mendegradasi. Sehingga pada Jum’at, 11 Februari 2022 rentetan acara berupa sharing, yel-yel, Talk Show, dan Ice breaking dihelat dengan apik dan meriah.

(Pemateri talk show Kasubbag Humas dan Infokom ustaz Mujiburrohman, S.Kom bersama moderator)

Kegiatan acara Talk Show Organisator Hebat diisi oleh ustaz Mujiburrohman, S.Kom, beliau adalah salah satu inspirator para santri dan juga menjabat sebagai Kepala Subbagian Humas dan Infokom Pondok Pesantren Nurul Jadid. Dalam pemaparannya beliau menyampaikan tentang pentingnya membangun profesionalitas dan kekeluargaan dalam berorganisasi.

(Ustaz Misbahul Munir staf umum sekretariat pusat Pondok Pesantren Nurul Jadid sedang menyampaikan materi manajemen administrasi kepada peserta patembayan)

Pada hari ke-3 acara patembayan, tanggal 12 Februari 2022, para organisator dihimbau untuk turut berpartisipasi aktif pada agenda pematerian manejemen administrasi yang diisi oleh ustaz Misbahul Munir staf bagian umum kantor sekretariat pusat Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Pematerian manjemen keuangan dilaksanakan pada jam 13.45 sampai dengan 15.15, oleh ustaz Junaidi yang merupakan staf bendahara pesantren pusat untuk membekali para organizator tentang bagaimana mengelola keuangan dalam berorganisasi.

(Kakak panitia patembayan sedang memimpin kegiatan game outbond di halaman SMA Nurul Jadid Putri)

Tidak hanya pematerian, panitia juga menyelenggarakan game Out Bound, dan nonton bersama demi menimalisir rasa bosan. Film yang ditayangkan berupa film motivasi untuk menumbuhkan motivasi dalam berdedikasi pada organisasi masing-masing.

Sebagaimana budaya santri acara Mauidzoh Hasanah menjadi menu penting di hari keempat yang disampaikan oleh ustaz Saili Aswi Kepala Madrasah Diniyah Nurul Jadid, dilanjutkan acara makan rujak bareng dan rapat bersama (Raber). Dalam rapat tersebut, setiap organisator berhak untuk memaparkan opini dan perspektif mereka masing-masing, guna memperbaiki program kerja ke depan.

(Ustaz Saili Aswi Kepala Madrasah Diniyah Nurul Jadid saat memberika Mauidloh Hasanah kepada peserta patembayan)

Ustaz Saili berpesan bahwa ‘’Hidup itu adalah belajar. Belajar itu tidak dapat menentukan kesuksesan. Tapi tanpa belajar, hidup itu terasa berat. Oleh karena itu, bukan berarti karena kamu belajar kamu akan menjadi orang yang sukses. Tapi apabila seseorang tak pernah belajar, maka dia akan menderita karena kebodohan’’ tutut ustaz Saili pada acara mauidzoh hasanah, yang seketika membuat hati para organisator tersentuh.

(Pembina organisasi putri SMA Nurul Jadid Ibu Intan Ceria saat foto bersama dengan peserta patembayan terbaik)

Senin, 14 Februari 2022 tepat jam 19.30 WIB, acara terakhir yaitu malam inagurasi sekaligus penutupan patembayan berlangsung di tempat yang sama. Penobatan peserta patembayan terbaik oleh Ibu Intan Ceria, selaku pembina organisasi siswi. Peserta Patembayan terbaik pertama diraih oleh Nur Lailatul Fauzia, disusul Keisya Gania Sabila S., dan Fariyzra Avvizah. (misi crew)

 

(Humas Infokom)