Malam Puncak Pengajian Umum Haul Masyayikh dan Harlah ke-73, Terasa Syahdu Bersama Guyuran Hujan Berkah

nuruljadid.net – Malam puncak pengajian umum haul masyayikh dan harlah ke-73 Pondok Pesantren Nurul Jadid tetap dilaksanakan di halaman pesantren Minggu (27/02) malam meski diguyur hujan deras. Sekitar pukul 20.00 WIB hujan tiba-tiba turun deras di saat acara baru dimulai, suasana seketika berubah kacau karena para santri berlarian mencari tempat berteduh.

Pada awalnya panitia cukup panik karena semua tempat tergenang air dan kursi VVIP basah terkena air hujan dari atap terop yang bocor. Sempat diinstruksikan untuk pindah ke Aula atau Masjid Jami, sampai akhirnya setengah jam berjalan pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini rawuh dan menduduki kursi VVIP yang tidak terlalu kering meski panitia telah mengelapnya. Akhirnya, acara pun tetap berlangsung.

Acara dibuka dengan pembacaan al-fatihah dipandu oleh ustaz Dimas Eko Cahyono selaku pembawa acara. Hujan pun mulai reda, para tamu undangan perwakilan P4NJ dan alumni mulai memenuhi tempat acara. Santri yang semula menempati kursi kosong tempat tamu undangan dialihkan ke Aula 2 pesantren dan menyaksikan secara virtual dengan videotron. Sedangkan putri disentralkan di masjid jami’ dengan layar LCD proyektor.

Usai pembacaan ayat suci al-qur’an oleh ustaz Syaikho yang juga alumni, acara dilanjutkan pembacaan sholawat nabi yang menambah kekhidmatan, kesyahduan dan keterharuan acara pengajian yang dipimpin oleh Firqoh Hadrah Az-Zainiyah (FIRHAZ) dan diikuti oleh ribuan santri dan ratusan tamu undangan yang hadir.

(Potret Tim Firqoh Hadroh Az-Zainiyah (FIRHAZ) memimpin pembacaan sholawat nabi dengan khidmat)

Dalam sambutannya, pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini menyampaikan rasa syukur bisa berkumpul bersama dalam acara haul dan harlah ke-73 serta ucapan terima kasih kepada seluruh undangan khususnya KHR. Ach. Azaim Ibrahimy pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Safi’iyah Sukorejo, Dr. KH. Muhammad Haris Damanhuri salah seorang Pengasuh Pondok Pesantren  Zainul Hasan Genggong, KH. Masrur salah seorang Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Qodim, Kyai Imam Kusairi pengurus Jatman cabang Kraksaan beserta seluruh dewan pengasuh, dewan pengurus, para ibu nyai dan seluruh santri yang telah meluangkan waktunya untuk hadir pada acara tersebut.

“Alhamdulillah bersyukur kehadirat Allah SWT, malam ini kita dipertemukan kembali dalam salah satu rangkaian acara peringatan haul masyayikh dan harlah ke-73 Pondok Pesantren Nurul Jadid, dan ini adalah puncak peringatan haul. Alhamdulillah bersamaan dengan turunnya rahmat Allah, sebab ini juga bisa menghemat listrik karena kipas angin tidak perlu dihidupkan,” dawuh beliau yang mengundang senyum para hadirin.

(Pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini tengah menyampaikan sambutan di depan ribuan santri dan tamu undangan)

Beliau melanjutkan “menurut sebagian para masyayikh apabila suatu acara disertai hujan yang merupakan rahmat Allah, insyaallah itu menandakan acara tersebut dimaqbul oleh Allah SWT,” dawuhnya yang diamini seluruh hadirin.

Beliau mengajak seluruh hadirin untuk berdoa semoga pertemuan malam itu disertai ridho dan ma‘unah dari Allah SWT sehingga membawa keberkahan dan Pondok Pesantren Nurul Jadid senantiasa dalam perlindungan Allah agar terus berkembang dan eksis dengan berpegang teguh pada nilai-nilai yang telah diwariskan oleh para pendahulu.

KHR. Ach. Azaim Ibrahimy hadir tidak hanya sebagai tamu undangan melainkan beliau juga diberi mandat oleh pengasuh untuk memberikan mauidloh hasanah sebagai badal dari kedua muballigh Habib Umar Muthohar dan KH. Agoes Ali Mashuri yang berhalangan hadir dikarenakan kondisi kesehatan yang kurang baik.

(Pengasuh PP. Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo KHR. Ach. Azaim Ibrahimy sedang memberikan mauidloh hasanah setelah sambutan oleh pengasuh)

Merespon hal tersebut, kiai Azaim melontarkan candaan bahwa mandatnya kali ini lebih kepada membayar hutang. Pasalnya, beliau berhalangan hadir ketika diundang mengisi ceramah Maulid tahun lalu.

majher otang (membayar hutang). Semoga dianggap lunas oleh pengasuh,” canda beliau disambut gelak tawa seluruh hadirin.

Mengawali ceramahnya beliau menyampaikan “tongghel guruh (satu guru), kita bersaudara meski dari rahim yang tak sama namun kita adalah satu rahim Nurul Jadid, hafidzokumullah jami’an,” tutur beliau disambut tepuk tangan meriah oleh seluruh hadirin.

Dalam ceramahnya kali ini, beliau banyak menyinggung pengalamannya dikala menimba ilmu di Nurul Jadid. Tak hanya itu, beliau juga menekankan kepada seluruh santri bahwasannya ketika kita pulang atau boyong dari pesantren jangan sampai lupa terhadap guru kita karena ustaz populer di medsos.

“Jangan pernah melupakan guru kita karena ustaz populer di medsos. Jangan-jangan kita yang belum kenal dengan siapa masyayikh kita yang sebenarnya, padahal merekalah orang yang mengajarkan kebaikan dunia dan akhirat kepada kita. Ingatlah maya itu semu yang menjadikan tidak jelas keagamaannya padahal masyayikh kita dikenal dan masyhur di langit sekalipun tidak terlalu populer di dunia maya,” sambungnya.

(Dr. KH. Muhammad Haris Damanhuri sedang menutup acara dengan pembacaan do’a)

Acara pengajian ditutup dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh Dr. KH. Muhammad Haris Damanhuri yang sebelumnya diawali dengan pantun.

 

Link YouTube : https://www.youtube.com/watch?v=xhgdSMwtU2Y

 

(Humas Infokom)

 

Haul Masyayikh Berlangsung Khidmat, Pembacaan Tahlil dan Tawassul Menambah Keterharuan

nuruljadid.net – Haul Masyayikh dan Harlah ke-73 Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo mulai dilaksanakan pada hari Minggu (27/02/22) pagi. Acara tersebut bertempat di halaman depan Kantor Pesantren. Kegiatan inti dimulai dengan acara haul masyayikh dengan pembacaan tawassul, tahlil dan manaqib yang pahalanya dihadiahkan kepada para almarhumin.

Tahun ini, pagelaran haul dan harlah sudah mulai kembali megah seperti tahun sebelum pandemi. Pasalnya, panitia sudah mulai mendatangkan tamu dari luar dalam hal ini perwakilan P4NJ namun tetap dengan proses screening vaksin dan protokol kesehatan.

(KH. Hefny Mahfudz memimpin pembacaan tawassul pada acara haul masyayikh Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Acara haul dihadiri oleh dewan pengasuh KH. Fadlurrahman Zaini, pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini, Habib Muhammad Ba’ali, KH. Zainul Mun’ien, KH. Muhammad Makki Maimun Wafi dan KHR. Ach. Azaim Ibrahimy Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Sukerejo Situbondo serta keluarga pengasuh lainnya dan tamu undangan perwakilan pengurus P4NJ se nusantara, santri putra dan putri.

(KH. Moh. Mahfudz Faqih memimpin pembacaan Yasin pada acara haul masyayikh Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Acara dimulai tepat pukul 09.00 WIB yang diawali dengan pembacaan tawassul yang dipimpin oleh KH. Hefni Mahfudz pemangku wilayah Zaid Bin Tsabit. Dilanjutkan pembacaan surah Yasin yang dipimpin oleh KH. Moh. Mahfudz Faqih Zawawi Mun’im kepala Banwas Nurul Jadid. Sedangkan   pembacaan tahlil dipandu langsung oleh Habib Muhammad bin Hasan Ba’aly.

(Habib Muhammad Bin Hasan Ba’aly memimpin pembacaan tahlil pada acara haul masyayikh Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Dalam sambutannya, pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini menyampaikan permohonan maaf karena belum bisa menggelar acara haul dan harlah ini untuk umum karena kondisi yang belum memungkinkan.

Selain itu, beliau juga memohon doa dari seluruh hadirin baik yang datang secara langsung maupun secara virtual untuk para almarhumin Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo.

(KH. Moh. Zuhri Zaini saat memberikan sambutan pada acara haul masyayikh Pondok Pesantren Nurul Jadid)

“Kami juga mohon doa, mudah-mudahan para masyayikh yang kita hauli di alam barzah sana akan diberi kegembiraan oleh Allah utamanya dengan berkumpulnya kita disini. Dan kita mudah-mudahan terus bisa nyambung dengan beliau-beliau serta bisa meneladani pengabdian, kiprah perjuangan, peran-peran, serta akhlak beliau khususnya kami sebagai khodim-khodim di pondok ini, mudah-mudahan oleh Allah selalu diberi kemampuan, diberi taufik hidayah untuk bisa mengemban amanah ini melanjutkan perjuangan para salafunas sholeh.” Dawuh KH. Moh. Zuhri Zaini dalam sambutannya.

(KH. Zainul Mun’iem menyampaikan Manaqib pada acara haul masyayikh Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Acara dilanjutkan pembacaan manaqib oleh KH. Zainul Mun’iem. Beliau menceritakan kisah perjalanan dan perjuangan hidup KH. Zaini Mun’im, mulai dari tanah kelahiran, hingga mendirikan pesantren Nurul Jadid. Menariknya, beliau juga menceritakan kisah hidup kyai yang tidak banyak orang tahu, yakni kyai dulu adalah sosok pendekar hebat. Ditambah lagi sejarah singkat kepribadian dari putra-putra beliau yang juga luar biasa karomah dan akhlaqnya.

(KH. Fahmi Abdul Haq Zaini memimpin pembacaan qosidah tawassul pada acara haul masyayikh Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Usai manaqib, acara berikutnya adalah pembacaan qasidah tawassul karya KH. Zaini Mun’im yang dipimpin oleh KH. Fahmi Abdul Haq Zaini. Pembacaan tawassul diikuti oleh seluruh hadirin dan para santri menciptakan suasana kuhidmat dan syahdu.

(KH. Ach. Azaim Ibrahimy saat memimpin pembacaan do’a pada acara haul masyayikh Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Agenda terakhir pada acara haul masyayikh pagi itu adalah pembacaan doa yang dipimpin oleh KHR. Ach. Azaim Ibrahimy pengasuh Pondok Pesantren Syalafiah Syafiiah Sukorejo Situbondo sekaligus penutup acara haul siang itu.

 

Link YouTube haul masyayikh : https://www.youtube.com/watch?v=Q24lbLNskaM

 

(Humas Infokom)

Haul dan Harlah ke-73, Santri Putri Gelar Semaan Alquran Serentak di Seluruh Wilayah

nuruljadid.net Mendekati puncak acara Haul Masyayikh dan Hari Lahir ke-73 Pondok Pesantren Nurul Jadid (PPNJ) dimeriahkan oleh berbagai rangkaian acara. Tak ketinggalan, demi menambah berkah acara tersebut, panitia menggelar Semaan Alquran pada Jumat (25/02). Untuk wilayah putri sendiri, semaan digelar di seluruh wilayah serentak.

Kegiatan tahunan ini diawali dengan pembukaan sehari sebelumnya, tepatnya pada Kamis (24/02) malam. Dalam sambutannya, ustazah Sri Wahyuni selaku ketua panitia menyampaikan bahwa acara tersebut selalu menjadi rutinitas sebelum puncak acara haul dan harlah.

(Santri putri Pondok Pesantren Nurul Jadid sedang melaksanakan Semaan Al-Qur’an di wilayahnya dalam rangka memperingati haul masyayikh dan harlah ke-73)

Selain itu, kegiatan tersebut merupakan puncak dari kegiatan pembacaan khatmil Qur’an dan pembacaan samadiyah yang telah dilaksanakan mulai 07 sampai dengan 24 Februari lalu. Kali ini, kedua pembacaan itu telah mencapai 730 ribu kali pembacaan somadiyah dan 730 kali khatam al-Qur’an. “Dan semaan ini merupakan penutup dari rangkaian pembacaan tersebut,” ungkap beliau.

Masih menurut beliau, kegiatan semaan Alquran ini dimaksudkan sebagai ucapan terimakasih dan hadiah yang dihaturkan kepada masyayikh dan tenaga pengajar yang telah berjasa pada santri dan pondok pesantren. “Semoga kita diakui menjadi santri kyai Zaini dan mendapatkan berkah dari beliau,” harap ustazah Yuni yang diaminkan seluruh hadirin.

(Santri putri Pondok Pesantren Nurul Jadid sedang melaksanakan Semaan Al-Qur’an di wilayahnya dalam rangka memperingati haul masyayikh dan harlah ke-73)

Kegiatan tersebut dibuka oleh ustazah Sulistyawati dan dilanjutkan dengan pembacaan Alquran bil ghaib 30 juz yang berpusat di mushalla wilayah Azzainiyah. Tak hanya itu, kesokan harinya, para hafizhah dari Pusat Pendidikan Ilmu Alqur’an (PPIQ) putri berpencar untuk membaca di wilayah Al-Hasyimiyah, Fatimah Az-Zahra, Nasyi’atul Hamidiyah dan Al-Lathifiyah.

Wilayah Al-Mawaddah dan Zaid bin Tsabit (K), semaan Alquran digelar oleh lembaga tahfidz internal masing-masing. “dengan semaan Alquran ini Semoga santri bisa mendapat kebahagiaan, keselamatan, dan keberhasilan,” harap ustazah Sulis.

(Santri putri Pondok Pesantren Nurul Jadid sedang membaca doa khotmil Al-Qur’an di wilayahnya dalam rangka memperingati haul masyayikh dan harlah ke-73)

Semaan ditutup malam harinya dengan shalawat nabi dan doa khatmil Qur’an yang dipimpin langsung oleh ustazah Sri Wahyuni. (w24)

 

(Humas Infokom)

Halaqah Alumni Perkuat Konsep dan Strategi Melalui Rapat Komisi dan Sidang Pleno

nuruljadid.net – Pagelaran Halaqah Alumni dalam rangka memeriahkan Haul Masyayikh dan Harlah ke-73 Pondok Pesantren Nurul Jadid mengadakan rapat komisi dan pleno bersama seluruh peserta alumni yang tergabung dalam Pembantu Pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid (P4NJ) dari berbagai daerah di Indonesia pada sabtu (26/02) malam.

Pasalnya, rapat komisi ini dibagi dalam tiga kelompok, komisi I membahas materi seputar keagamaan dan kepesantrenan bertempat di Aula KH. Zaini Mun’im, komisi II bidang pendidikan berlokasi di Aula II Pondok Pesantren Nurul Jadid, dan materi III di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid tentang sosial ekonomi.

(Suasana rapat komisi I kepesantrenan dan keagamaan dipimpin oleh KH. Syamrowi Dhomair di Aula KH. Zaini Mun’im)

Rapat komisi dimulai sejak pukul 20.00 WIB hingga pukul 23.00 WIB. Sedangkan sidang pleno sendiri diadakan setelah rapat komisi selesai di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid yang diikuti oleh seluruh peserta halaqoh alumni dari masing-masing rapat komisi.

Ketua panitia halaqah alumni tahun 2022 ust. Syaiful Anam menjelaskan tujuan diadakannya rapat komisi dan sidang pleno ini adalah untuk intensifikasi pembahasan materi masing-masing yang diplenokan untuk disepakati. Implikasinya adalah peguatan peran dan fungsi pesantren serta alumni dalam pelayanan di tengah masyarakat.

(Suasana rapat komisi I kepesantrenan dan keagamaan dipimpin oleh Drs. A. Fathurrazi Qodir, M.Pd. di Aula II PP. Nurul Jadid)

“harapannya Pondok Pesantren Nurul Jadid mampu menjadi pesantren mandiri secara ekonomi dan tetap istiqomah dalam tafakkuh fi addin melalui tarbiyah wa ta’lim. Di samping itu, antar pesantren, alumni dan masyarakat dapat bersimbiosis mutualisme dengan sharing program yang bisa bermanfaat untuk kemaslahatan bersama,” ungkap ust. Syaiful Anam

Rapat Komisi I dipimpin KH. Syamrowi Dhomair, komisi II dinahkodai kepala bidang Biro Pendidikan Drs. H. Fathorrazi Qodir, M.Pd dan komisi III dipimpin langsung oleh kepala Biro Pengembangan KH. Faiz Abdul Haq Zaini.

(Suasana rapat komisi I kepesantrenan dan keagamaan dipimpin oleh KH. Faiz Abdul Haq Zaini di Aula I PPNJ)

Ustaz Syaiful Anam menambahkan, setiap komisi membahas programnya di masing-masing forum, lalu memaparkannya hasil rapat komisi di sidang pleno. “Malam itu kita sudah adakan rapat komisi, yang mana hasilya dibahas pada sidang pleno. Masing-masing ketua komisi memaparkan hasil pembahasannya untuk disetujui oleh siding pleno. Semoga hasil forum tersebut dapat terealisasi dan didukung oleh seluruh pihak ke depannya,” imbuh ust. Syaiful Anam menutup wawancara bersama nuruljadid.net

 

(Humas Infokom)

Seminar Halaqoh Alumni Fokus Optimalisasi Peran Alumni dalam Pelayanan Masyarakat

nuruljadid.net – Pesatnya perkembangan informasi dan teknologi di era disruptif ini, menuntut seluruh elemen lapisan masyarakat tidak terkecuali santri dan alumni pesantren untuk terus beradaptasi dengan melakukan penyesuaian dan perubahan. Menjawab tantangan ini, panitia halaqoh alumni menghelat seminar bertajuk “optimalisasi peran alumni dalam pelayanan masyarakat” di Aula 1 Pondok Pesantren Nurul Jadid (26/02/2022).

Seminar dilaksanakan usai pembukaan halaqoh alumni sekitar pukul 16.45 WIB yang sejatinya dimulai pukul 15.30 WIB. Terjadi molornya waktu disebabkan kedatangan peserta halaqoh yang tidak seragam dari berbagai daerah di tanah air serta proses screening protokol kesehatan yang cukup memakan waktu.

(Pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini, Kepala Pesantren KH. Abdul Hamid Wahid, Kepala Banwas KH. Moh. Mahfudz Faqih, Kepala Biro Pendidikan K. Moh. Imdad Robbani dan ketua P4NJ Pusat KH. Junaidi Mu’thi tengah menyimak acara seminar)

Seminar ini diikuti seluruh peserta halaqoh alumni perwakilan P4NJ se Nusantara. Nampak pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini, kepala pesantren KH. Abdul Hamid Wahid, kepala Banwas KH. Moh. Mahfudz Faqih, kepala Biro Pendidikan K. Moh. Imdad Robbani dan ketua P4NJ pusat KH. Junaidi Mu’thi tengah menyimak dengan khidmat acara seminar tersebut dengan tamu undangan lainnya.

Moderator seminar bapak Dr. Aliwafa, M.Pd.I setelah menyampaikan pengantar langsung mempersilahkan narasumber untuk naik ke panggung Aula 1 pesantren. Hadir dua narasumber pada seminar tersebut, K. Muhammad Al-Fayyadl dan Prof. Dr. Moh. Dahlan, M.Ag.

(Narasumber pertama Kiai Muhammad Al-Fayyadl sedang menyampaikan materi pada Seminar Halaqoh Alumni)

Kiai Muhammad Al-Fayyadl selain sebagai mudir ma’had aly Nurul Jadid juga kiai muda yang aktif di kegiatan sosial kemasyarakatan lulusan universitas di Perancis. Beliau menyampaikan materi pertama yang berfokus pada aktualisasi nilai-nilai pesantren dalam praktik keagamaan di tengah masyarakat.

Materi kedua disampaikan oleh Prof. Dr. Moh. Dahlan, M.Ag. seorang alumni Nurul Jadid yang memiliki karir akademik sangat baik dan mendapatkan gelar professor di usia cukup muda dari Universitas Islam Negeri Lampung yang sebelumnya institut merupakan salah satu prestasi beliau ikut terlibat dalam proses upgrading dari institut ke universitas.

(Narasumber kedua Prof. Dr. Moh. Dahlan, M.Ag sedang menyampaikan materi pada Seminar Halaqoh Alumni)

Prof. Dr. Moh. Dahlan, M.Ag. menyampaikan materi peluang dan tantangan jaringan alumni pesantren dalam mengembangkan pendidikan di masyarakat. Hal ini disampaikan agar para alumni Nurul Jadid ikut terlibat dan berperan aktif dalam pengembangan pendidikan di masyarakat tempat mereka mengabdi.

(Bapak Juleini pengurus P4NJ luar negeri sedang menyampaikan pertanyaan pada seminar halaqoh alumni)

Usai pematerian terdapat dua penanya, salah satunya bapak Juleini pengurus P4NJ luar negeri berdomisili di Batam. Beliau menyampaikan bagaimana pesantren dan alumni Nurul Jadid dapat memanfaat peluang di berbagai kesempatan untuk memperluas jaringan serta jangkauan hingga luar negeri, khususnya penguatan jaringan di beberapa negara tetangga.

Terbatasnya waktu, membuat kegiatan seminar halaqoh alumni tersebut harus segera diakhiri karena menjelang maghrib. Seusai acara seminar peserta diarahkan ke ruang ramah-tamah untuk makan dan dilanjutkan sholat berjamaah maghrib di Masjid jami’ kemudian acara doa dan dzikir di maqbaroh atau astah para masyayikh dipimpin oleh KH. Fahmi AHZ kepala Biro Kepesantrenan Nurul Jadid.

 

(Humas Infokom)

 

Pembukaan Halaqoh Alumni, Momentum Reuni Kembali Mengabdi

nuruljadid.net – H-1 menjelang peringatan haul masyayikh dan harlah ke-73 Pondok Pesantren Nurul Jadid, pembukaan seremonil Halaqoh Alumni digelar Sabtu (26/02/2022) sore di Aula 1 pesantren. Acara ini dihadiri langsung oleh pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini, kepala pesantren KH. Abd. Hamid Wahid dan ketua P4NJ pusat KH. Junaidi Mu’thi beserta pimpinan pesantren juga pengurus P4NJ se nusantara.

Halaqoh alumni perdana di tahun 2022 ini mengusung semangat optimalisasi peran alumni dalam pelayanan masyarakat tampil berbeda dari biasanya. Pasalnya, tahun ini konsep acara dipersiapkan cukup matang oleh panitia penyelenggara. Tidak sekedar berkumpul, namun peserta halaqoh dibagi menjadi tiga komisi kepesantrenan dan keagamaan, pendidikan, dan sosial ekonomi.

(Ketua P4NJ pusat KH. Junaidi Mu’thi menyampaikan laporan pada pembukaan Halaqoh Alumni 2022)

Peserta yang hadir pun membludak dari kuota daftar undangan yang telah ditentukan sebelumnya. Data yang terhimpun sampai H-1 pelaksanaan halaqoh terdapat 250 peserta, namun pada hari pelaksanaan jumlah peserta yang hadir mencapai 400 orang. Hal ini disinyalir karena kerinduan yang teramat sangat para alumni kepada almamaternya Nurul Jadid.

Ketua P4NJ pusat KH. Junaidi Mu’thi dalam laporannya menyampaikan rasa syukur karena akhirnya momentum yang ditunggu-tunggu bisa silaturrahmi ke Nurul Jadid terealisasi.

“Alhamdulillah pada kesempatan kali ini, kita bisa bersilaturrahmi ke Pondok Pesantren Nurul Jadid, tidak hanya untuk reuni dan nostalgia melainkan untuk kembali mengabdi, meluangkan waktu dan memberikan kontribusi pemikiran terbaik demi kemajuan pesantren dan peran alumni di tengah masyarakat agar tetap satu visi,” dawuh KH. Junaidi Mu’thi di acara pembukaan Halaqoh Alumni.

(Pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini, Kepala Pesantren KH. Abdul Hamid Wahid dan Ketua P4NJ pusat KH. Junaidi Mu’thi terlihat duduk dalam satu meja pada acara Halaqoh Alumni)

Junaidi Mu’thi juga melaporkan terkait rekapitulasi data khotmil qur’an dan bacaan somadiyah yang dihimpun dari seluruh koordinator P4NJ di tanah air. Beliau juga mengungkapkan rasa terimakasihnya atas partisipasi alumni yang kompak meskipun dalam jangan waktu singkat.

Berdasarkan data, KH. Junaidi mengumumkan tiga P4NJ dengan pencapaian khotmil qur’an dan somadiyah terbanyak. Dengan senyum tertahan beliau mengucapkan selamat kepada P4NJ Situbondo yang menduduki posisi pertama disusul P4NJ Lumajang dan P4NJ Probolinggo Barat. Kemudian beliau tertawa kecil karena P4NJ Bondowoso yang menjadi basis beliau tidak masuk jajaran tiga terbanyak. Hal ini pun disambut tawa gelak seluruh hadirin pada acara halaqoh tersebut.

(Kepala pesantren KH. Abdul Hamid Wahid sedang memberikan sambutan pada pembukaan Halaqoh Alumni 2022)

Kepala pesantren KH. Abdul Hamid Wahid melihat besarnya potensi pesantren dan alumni di tengah masyarakat tidak hanya dalam pendidikan dan keagamaan melainkan juga kebangkitan ekonomi keummatan.

“Saat ini, pemerintah telah membuat aturan dan undang-undang terkait pesantren, hal itu bukti bahwa pesantren sudah semakin mendapatkan perhatian pemerintah, namun kita perlu tetap mengkritisi dan mengawal bersama bahwa potensi pesantren cukup besar jika kita membangun jejaring yang kuat,” dawuh beliau di depan seluruh peserta dan tamu undangan halaqoh.

Beliau juga melanjutkan bahwa saat ini di kemajuan teknologi dan industri tenaga manusia banyak tergantikan oleh mesin sehingga menuntut kita untuk kreatif dan inovatif dalam mengembangkan kompetensi serta keterampilan menjawab tantangan zaman.

(Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Moh. Zuhri Zaini saat memberikan tausyiah pada acara pembukaan Halaqoh Alumni 2022)

Pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini ikut menghadiri langsung dan memberikan tausyiah sekaligus membuka acara halaqoh alumni tersebut. Dalam tasuyiahnya beliau berpesan agar santri, pengurus, dan alumni tidak kehilangan jati diri sebagai santri.

Beliau menambahkan bahwa pesantren perlu kembali ke khittoh perjuangan pendahulu yaitu pendiri dan para pengasuh tanpa tidak meninggalkan kemajuan dan perkembangan zaman. Elemen pesantren (santri dan alumni) harus bisa beradaptasi dengan kondisi dunia saat ini, lebih bijak menggunakan teknologi dan media sosial hanya untuk kemaslahatan bersama.

 

 

(Humas Infokom)

 

Halaqah Alumni: Tamu dan Peserta Mulai Berdatangan dari Berbagai Penjuru Tanah Air

nuruljadid.net – Meski baru akan dimulai esok hari Minggu (27/02/2022) peringatan haul masyayikh dan harlah ke-73 Pondok Pesantren Nurul Jadid namun sejak hari ini tamu dari berbagai penjuru tanah air sudah mulai berdatangan. Pasalnya akan digelar halaqoh alumni sore ini sabtu (26/02/2022) di Aula 1 Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Ketua panitia halaqah alumni sekaligus sekretaris Biro Pengembangan Nurul Jadid ust. Syaiful Anam mengatakan bahwa halaqah alumni tahun 2022 ini merupakan kali pertama diadakan secara formal, terencana dan terstruktur.

“Peserta yang hadir pada tahun ini adalah alumni yang tergabung dalam Pembantu Pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid (P4NJ) dari berbagai daerah di Indonesia. Format kegiatan selain ada seminar juga nanti akan diisi dengan dengan komisi membahas isu-isu strategis” jelas Ust. Syaiful Anam.

Sementara itu, Check In peserta sudah dibuka sejak pukul 11.00 WIB pagi ini sampai dengan pukul 15.30 WIB di Gedung B Universitas Nurul Jadid. Selama mengikuti kegiatan halaqah alumni, seluruh peserta wajib mematuhi peraturan protokol kesehatan ketat yang berlaku di Pondok Pesantren Nurul Jadid.

(Peserta halaqoh alumni yang hadir wajib mengikuti proses screening protokol kesehatan dan cek kartu vaksin dosis 2)

Peserta wajib mengikuti proses screening kelayakan apakah peserta sudah atau belum memenuhi persyaratan untuk masuk ke lokasi acara seperti telah melakukan vaksin dosis 2, mengenakan masker, dan tes swab antigen. Bagi peserta yang belum memenuhi persyaratan seperti kartu vaksin dosis 2, maka peserta wajib melakukan tes GeNose yang disediakan di ruang sekretariat bersama Universitas Nurul Jadid.

Selanjutnya, bagi peserta yang sudah memenuhi persyaratan akan langsung diarahkan menuju tempat istirahat oleh tim Panji Pelopor di Gedung MA Nurul Jadid untuk putra, dan aula gedung mahrom daltim untuk peserta Putri.

Ust. Syaiful Anam menjelaskan, sejauh ini kesiapan Halaqah Alumni tahun 2022 sudah hampir 100 persen, dan akan dirampungkan pada siang ini.

Disamping itu, ust. Syaiful Anam juga menambahkan, bahwa rombongan tamu yang dari Batam, Jakarta, Bali dan beberapa peserta luar pulau lainnya sudah mulai berdatangan, begitu juga dengan narasumber halaqah alumni Prof. Dr. Moh. Dahlan, M.Ag yang juga alumni dari Bengkulu telah hadir di Pondok Pesantren Nurul Jadid.

“Narasumber Prof. Dr. Moh. Dahlan, M.Ag. dari Bengkulu yang akan mengisi acara Seminar pada pembukaan Halaqah Alumni tahun 2022 sore nanti, alhamdulillah sudah tiba dan sedang istirahat di ruang transit yang didampungi oleh tim protokoler pesantren,” pungkasnya.

 

(Humas Infokom)

 

Pendidikan Diniyah Formal (PDF) Nurul Jadid Laksanakan ‘Imtihanul Wathani (IW)’

nuruljadid.net – Pendidikan Diniyah Formal (PDF) Pondok Pesantren Nurul Jadid tengah melaksanakan Imtihanul Wathani yang disingkat IW atau ujian nasional berbasis komputer hari ini Sabtu (26/02/2022) di laboratorium komputer Madrasah Aliyah Nurul Jadid (MANJ).

Imtihanul Wathani yang disingkat IW ini merupakan ujian akhir nasional bagi kelas 3 tingkat ulya dan wustha Pendidikan Diniyah Formal (PDF) dibawah komando Asosiasi Pendidikan Diniyah Formal (ASPENDIF) Kemenag RI.

Pondok pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo merupakan salah satu pondok pesantren di kabupaten Probolinggo Jawa Timur yang ditunjukk oleh kemenag RI untuk mengelola PDF tingkat ulya dan wustha.

(Peserta didik PDF Nurul Jadid putri saat mengikuti Imtihanul Wathaniyah di laboratorium komputer MANJ)

Pada tahun 2022, ujian nasional kelas 3 tingkat ulya dan wustha pendidikan diniyah formal pondok pesantren Nurul Jadid merupakan kali kedua dilaksanakan. Pelaksanaan ujian akhir nasional ini merupakan tahapan akhir KBM kelas akhir untuk memproleh ijazah kelulusan pada tingkatan ulya dan wustha, ijazah yang didapatkan tingkat ulya setara dengan madrasah aliyah sedangkan wustha setara dengan madrasah tsanawiyah.

(Peserta didik PDF Nurul Jadid putri saat mengikuti Imtihanul Wathaniyah di laboratorium komputer MANJ)

Imtihanul Watoni (IW) Pendidikan Diniyah Formal Nurul Jadid tahun ini dilaksanakan pada tanggal 26 sampai dengan 28 Februari 2022 dengan menggunakan sistem Computer-Based Test (CBT) dan diikuti sebanyak 50 siswa-siswi dengan rincian 25 tingkat ulya dan 25 untuk tingkat ustha.

“Dengan dilaksanakannya ujian akhir nasional yang merupakan tahapan akhir kelulusan kelas 3 ini,  diharapkan semua peserta lulus dengan nilai maksimal serta ilmu yang diperoleh di PDF menjadi ilmu nafi’ sehingga dapat diterapkan di tengah masyarakat.” tutur kepala PDF Nurul Jadid Gus Yazid Bustomi.

(Kepala PDF Nurul Jadid Gus yazid Bustomi bersama pengurus melakukan sesi foto bersama panitia Imtihanul Wathaniyah)

(Humas Infokom)

Penutupan Bulan Lomba Harlah ke-73 Berlangsung Semarak dan Meriah

nuruljadid.net – Panitia Bulan Lomba resmi menutup rangkaian kegiatan bulan lomba yang digelar dalam rangka memeriahkan peringatan haul masyayikh dan harlah ke-73 Pondok Pesantren Nurul Jadid. Penutupan diadakah secara seremonial di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid Jumat (25/02/2022) malam.

Tidak hanya dimeriahkan dengan kehadiran seluruh santri putra, penutupan bulan lomba juga dihadiri oleh kepala Bidang Koordinasi Olagraga dan Seni Santri (BKOSS) Nurul Jadid KH. Muhammad Makki Maimun Wafi, serta seluruh kepala-kepala wilayah putra.

(Penampilan hadrah ala santri dari wilayah Zaid Bin Tsabit (K) putra pada acara penutupan bulan lomba haul dan harlah ke-73)

Kegiatan seremonial penutupan diawali dengan penampilan juara 1 hadrah ala santri dari wilayah Zaid Bin Tsabit (K). Terlihat lihai para personil hadrah memainkan alat-alat musik seadanya khas santri yang dibuat dari hasil kreatifitas. Acara juga dimeriahkan dengan penampilan juara 1 qori’ bulan lomba tingkat SLTP atas nama Wahyu Putra yang melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an dengan suara emasnya.

Sementara itu, ketua panitia haul masyayikh dan harlah ke-73 Pondok Pesantren Nurul Jadid Ust. Khofifuddin, S.Pd. dalam sambutannya menyampaikan apresiasi untuk seluruh panitia atas terselenggaranya kegiatan ini. Menurutnya, keberhasilan acara ini adalah berkat jerih payah panitia bulan lomba yang telah proaktif meluangkan tenaga, waktu, dan pikiran demi suksesnya pagelaran bulan lomba ini dari pembukaan hingga sampai akhirnya penutupan.

“Kami ucapkan selamat bagi yang berhasil menjadi juara dan bagi yang belum jangan berputus asa. Kita tunggu di rangkaian acara yang akan datang. Sekali lagi, saya ucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada seluruh panitia yang telah membantu atas suksesnya acara ini,” tandasnya.

(Ketua panitia Haul dan Harlah ke–73 ustaz Khofifuddin saat memberikan sambutan pada penutupan bulan lomba)

Ust. Khofifuddin berharap seluruh santri beserta pengurus bisa ikut memeriahkan perayaan acara inti Haul Masyayikh dan Harlah ke-73 Pondok Pesantren Nurul Jadid pada hari Minggu, 27 Februari 2022 pagi sampai dengan malam.

“Kami tunggu partisipasi penuh sahabat-sahabat santri dan seluruh pengurus pada acara inti Haul Masyayikh dan Harlah ke-73 Pondok Pesantren Nurul Jadid di hari Minggu. Tentunya siapa lagi yang akan memeriahkan acara ini jika bukan kita semua. Ini hajat besar pesantren, pesantren kita bersama,” imbuhnya.

(Penyerahan trofi juara umum pencak silat oleh kepala BKOSS KH. Muhammad Makki Maimun Wafi kepada kepala wilayah Zaid Bin Tsabit (K) ustaz Rahmad Hidayatullah)

Tiba di penghujung acara penutupan bulan lomba, pemberian trofi penghargaan para pemenang secara bergilir untuk seluruh kategori dan jenis lomba pasca penampilan video kaleidoscope dan official song bulan lomba tahun 2022.

Terakhir penyerahan trofi juara umum pencak silat yang diraih oleh Wilayah Zaid bin Tsabit (K) dan juara umum bulan lomba diraih wilayah MAK. Prosesi penghargaan para juara umum diberikan langsung oleh Kepala Bidang Koordinasi Olahraga dan Seni Santri KH. Muhammad Makki Maimun Wafi kepada kepala wilayah peraih juara umum tersebut. Tak henti sorak gembira santri atas kemenangan wilayahnya mengiringi prosesi penyerahan trofi.

 

(Humas Infokom)

H-3 Haul dan Harlah ke-73, PPIQ Nurul Jadid Gelar Semaan Alqur’an

nuruljadid.net – Masih hangat memberitakan rangkaian pra acara haul masyayikh dan harlah ke-73 yang kian dekat. Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an (PPIQ) Nurul Jadid menggelar Semaan Al-qur’an menjelang H-3 harlah. Kegiatan seaman al-qur’an dibuka oleh kepala Biro Kepesantrenan KH. Fahmi Abdul Haq Zaini pada Kamis malam (24/02/22) ba’da isya’. Acara pembukaan itu berlangsung di masjid jami’ Nurul Jadid dan diikuti oleh seluruh santri putra wilayah pusat.

Semaan merupakan salah satu rangkaian acara rutin tahunan untuk menyambut haul dan harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid. Sebenarnya semaan Al-qur’an ini tidak hanya sekedar dalam rangka memperingati haul dan harlah saja, melainkan juga mendoakan almarhumin, guru-guru, alumni, walisantri, dan simpatisan baik yang masih hidup ataupun yang sudah wafat dengan kemuliaan Al-Qur’an agar diberikan kesehatan dan keselamatan dari beragam musibah.

(Kepala Biro Kepesantrenan KH. Fahmi AHZ sedang memberikan tausyiah sekaligus membuka acara semaan al-qur’an di masjid jami’)

Sebelum dibuka, KH. Fahmi memberikan tausyiah terkait adab santri ketika di dalam masjid dan bagaimana harus bersikap ketika ada orang yang sedang mengaji. Selain itu, beliau juga menjelaskan secara singkat maksud dan tujuan diadakannnya seaman al-qur’an ini.

Semaan ini diikuti santri aktif PPIQ Nurul jadid baik program tahfidz ataupun tahsin di beberapa tempat yang berbeda. Tempat utama berada di masjid jami’ Nurul Jadid, sedangkan beberapa yang lain bertempat di mushalla timur, mushalla selatan, wilayah Az-Zainiyah, Al-Hasyimiyah, dan lainnya.

(Suasana santri putra di masjid jami’ ketika menunggu kerawuhan Kepala Biro Kepesantrenan KH. Fahmi AHZ pada acara pembukaan semaan al-qur’an)

Selain itu, beberapa alumni tahfidz juga datang untuk mengikuti sekaligus memeriahkan semaan al-qur’an tersebut. Semaan ini dilakukan secara bil ghaib, dan bin nadzor. Untuk santri tahfidz menggunakan cara bil ghaib, sedangkan untuk yang tahsin memakai cara bin nadzor.

Sebelum memulai beliau memberikan ucapan terimakasih yang begitu besar kepada alumni tahfidz yang sudah menyempatkan waktunya untuk menghadiri semaan al-qur’an ini. Akhirnya, beliau membuka semaan al-qur’an ini dengan pembacaan tawassul kepada para almarhumin.

Acara ini dilakukan selama dua hari yang dimulai dari hari kamis (24/02/2022) sampai hari jumat malam sabtu (25/02/2022). Di penghujung acara, semaan ditutup dengan pembacaan doa bersama ribuan santri di masjid Jami’.

 

 

(Humas Infokom)

Sambut Haul dan Harlah ke-73: KH. Fahmi AHZ Minta Santri dan Alumni Khataman Qur’an 730 Kali

nuruljadid.net – Selain dimeriahkan dengan kegiatan lomba keilmuan dan jasmaniyah serta hiburan bazar, expo pendidikan dan panggung kreasi, kegiatan pra acara Haul dan Harlah juga diimbangi dengan kegiatan bersifat batiniyah. Salah satunya adalah khotmil qur’an sebanyak 730 kali. Angka 73 diambil dari usia Nurul Jadid yang kini telah berusia 73 tahun.

Khotmil Qur’an itu diperkuat dengan adanya surat edaran kepala Biro Kepesantrenan yang bersifat Instruktif. Isi dari surat tersebut ditujukan kepada seluruh santri aktif baik putra ataupun putri yang dikoordinir oleh tiap kepala wilayah/banom dan juga kepada alumni yang dikoordinir oleh ketua P4NJ seluruh Indonesia.

Dalam surat edaran tersebut berisikan instruksi untuk melakukan doa dan dzikir bersama dengan membaca Khotmil Qur’an sebanyak 730 kali dan membaca surah Al-Ikhlas (Samadiyah) sebanyak 730.000 kali.

(Santri putra terlihat sedang melakukan khataman al-qur’an secara berkelompok di Musholla Timur)

Tujuan digelarnya khatmil quran selain untuk memeriahkan haul dan harlah yakni untuk mendoakan para masyayikh, alumni, simpatisan, dan santri aktif nurul jadid terlebih bangsa Indonesia agar senantiasa dalam perlindungan Allah SWT dari segala macam wabah, penyakit dan bencana.

Pembacaan Khatmil Quran itu sudah dibagi bersama dengan lampiran surat edaran. Jumlah bacaan khotmil qur’an menyesuaikan dengan jumlah santri yang berada di tiap wilayah. Jadi jumlah antar wilayah satu dengan wilayah lainnya tidak mesti sama. Ada wilayah yang mendapat bagian sebanyak 6 kali khatam, ada yang 11 kali, ada yang 20 kali, bahkan ada yang mendapat jatah 80 kali khatam.

(Santri putra terlihat sedang melakukan khataman al-qur’an secara berkelompok di depan asarama)

Sebelumnya, kepala wilayah melakukan sosialisasi kepada seluruh santri di wilayah tersebut terkait Instruksi kepala Biro Kepesantrenan. Dalam penerapannya, pembacaan khatmil Qur’an tidak ditentukan waktu khusus untuk melaksanakannya. Khatmil qur’an mulai diinstruksikan sejak tanggal 18 Februari 2022, namun khotmil qur’an harus sudah tuntas maksimal sebelum hari H peringatan Haul dan Harlah.

Pelaksanaan di lapangan, waktunya sangat bervariasi. Beberapa mengerjakannya setelah turun hadiran masjid, beberapa yang lain melaksanakannya setelah pengajian kitab kiai, beberapa dilakukan ba’da sholat dzhuhur.

Tidak hanya itu, beberapa santri secara berkelompok melakukan khataman al-qur’an Sebagian di depan asrama, Sebagian yang lain di masjid dan di musholla dibawah pendampingan pengurus wali asuh.

 

(Humas Infokom)

 

Sambut Haul dan Harlah ke-73, Kepala Biro Kepesantrenan Instruksikan Santri dan Alumni Baca Samadiyah Sebanyak 730.000 Kali

nuruljadid.net – Menyambut haul masyayikh dan harlah ke-73 Pondok Pesantren Nurul Jadid yang semakin dekat, Kepala Biro Kepesantrenan KH. Fahmi AHZ instruksikan seluruh santri dan alumni melalui surat edaran nomor NJ-F/A.III/017/02.2022 tanggal 16 Februari 2022 serentak khotmil al-qur’an sebanyak 730 kali dan membaca surat al-ikhlas atau samadiyah sebanyak 730.000 kali.

Kegiatan ini digelar dalam bentuk do’a dan dzikir bersama dimaksudkan selain untuk memeperingati haul masyayikh dan halrah ke-73 Pondok Pesantren Nurul Jadid juga untuk mendoakan bangsa Indonesia, keselamatan bersama dari musibah wabah penyakit dan bencana.

(Santri putra terlihat sedang khusyuk bersama-sama membaca surat al-ikhlas menyambut haul masyayikh dan harlah ke-73)

Istilah Samadiyah berasal dari sifat Tuhan, yakni Ash-Shomad, tempat bergantung. Disebut samadiyah karena dalam doa tersebut selalu ditonjolkan pembacaan surat al-ikhlas, dimana surah itu menyebut “Allahush Shomad” ayat kedua, biasanya kegiatan ini sepadan dengan istilah tahlilan.

Samadiyah ini isinya relatif sama antara satu tempat dengan tempat lain, hanya saja pembacaan surah Al-Ikhlas diperbanyak, biasanya 33 atau 100 kali, saat ini dibaca 730.000 kali secara berjamaah sesuai dengan angka hari lahir Nurul Jadid ke-73.

(Santri putra terlihat sedang khusyuk bersama-sama membaca surat al-ikhlas menyambut haul masyayikh dan harlah ke-73)

Dalam kegiatan ini seluruh santri sangat antusias dan khusyuk membaca surah al-ikhlas setiap hari hingga pelaksanaan harlah di depan asrama masing-masing. Selain itu, dalam pembacaannya dipimpin oleh ustaz yang memberikan arahan serta pendampingan kepada santri supaya tidak kurang dan lebih, sesuai dengan pembagian yang telah ditentukan oleh Biro Kepesantrenan baik untuk wilayah putra maupun putri.

Pembacaan samadiyah masing-masing wilayah putra mendapat bagian sebanyak 12.810 kali dari 20 wilayah. Sedangkan putri sangat bervariasi, wilayah Az-Zainiyah dan Al-Hasyimiyah 60.000 kali, Fatimatuz Zahro 20.000 kali, Mawaddah 25.000 kali, An-Nafi’iyah 20.000 kali, Al-Lathifiyah 20.000 kali, Zaid Bin Tsabit 25.000 kali dan Nasyiatul Hamidiyah sebanyak 10.000 kali.

Tidak hanya santri saja yang mengikuti kegiatan do’a dan dzikir ini dengan membaca surat al-ikhlas akan tetapi juga alumni di seluruh Indonesia yang dikoordinir oleh Pembantu Pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid (P4NJ). Masing-masing wilayah berdasarkan daerah mendapatkan bagian membaca samadiyah sebanyak 15.210 kali.

 

(Humas Infokom)

Presiden RI Putuskan Pemberian Vaksin Ketiga, Kepala Pesantren dan Direktur Klinik Az-Zainiyah Tuntas Vaksinasi Booster

nuruljadid.net – Presiden RI Joko Widodo telah memutuskan pemberian vaksinasi covid-19 ketiga (booster) bagi masyarakat secara gratis. Hal ini guna meningkatkan kekebalan tubuh masyarakat (herd immunity) mengingat virus covid-19 terus bermutasi. Saat momentum program vaksinasi serentak Indonesia Kepolisian Republik Indonesia (Polri) di Nurul Jadid dimanfaatkan oleh kepala pesantren dan direktur klinik Az-Zainiyah lakukan vaksinasi ketiga (24/02/2022).

Syarat mendapatkan vaksin booster ini berusian di atas 18 tahun, sudah divaksin dosis lengkap dengan jangka waktu 6 bulan usai dosis kedua diberikan dan diprioritaskan pada kabupaten dan kota yang sudah memenuhi 70 persen suntikan dosis pertama dan 60 persen dosis kedua.

Pemberian vaksin booster ini selain untuk semakin meningkatkan kekebalan (imun) tubuh juga mengingat virus corona ini mudah sekali bermutasi dari itu pemberiannya sangat diprioritaskan bagi kelompok rentan dan lansia serta tenaga Kesehatan (nakes).

(Kepala pesantren KH. Abd. Hamid Wahid tengah mengurus administrasi kartu telah vaksin pasca vaksinasi booster)

Jelang pemberian dosis ketiga atau booster itu kepada masyarakat, Kepala Pesantren KH. Abdul Hamid Wahid dan Direktur Klinik Az-Zainiyah Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah mengikuti vaksinasi ketiga (booster) lebih awal dari para santri pada program vaksinasi serentak Indonesia oleh kepolisian republik Indonesia di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid didampingi Wakapolda.

Dikatakan Direktur Klinik Az-Zainiyah capain target vaksinasi santri Nurul Jadid berstatus pelajar dan mahasiswa sudah hampir mencapai 100 persen dosis pertama dengan mobilitas tertinggi terutama ketika nanti mereka pulang kampung saat liburan.

Sehingga kegiatan vaksinasi kali ini merupakan kesempatan baik untuk para santri mengikuti vaksinasi dosis kedua atau booster meskipun dengan kuota terbatas hanya 500 dosis jenis AstraZeneca dan Pfizer masing-masing 250 dosis.

(Kepala Pesantren KH. Abd. Hamid Wahid bersama pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini didampingi Direktur Klinik Az-Zainiyah saat press release bersama Wakapolda Brigjen Pol. Drs. Slamet Hadi Supraptoyo)

Kepala pesantren KH. Abdul Hamid Hamid ungkapkan rasa syukurnya atas kepercayaan Wakapolda Jatim Brigjen Pol. Drs. Slamet Hadi Supraptoyo kepada Nurul Jadid untuk menjadi tempat penyelenggaraan vaksinasi.

“Saya ucapkan terimakasih karena Nurul Jadid dipercaya sebagai tempat penyelenggaraan vaksin. Kegiatan ini membawa manfaat bagi santri, pendidik dan tenaga kependidikan khususnya untuk mendapatkan pelayanan vaksin ketiga atau melengkapi vaksin-vaksin sebelumnya,” terang KH. Abd. Hamid Wahid

Beliau juga mengungkapkan agar semua elemen terus mendorong masyarakat luas untuk menyukseskan program vaksinasi sebagai salah satu ikhtiar untuk memperkuat ketahanan masyarakat (community resilience) dan kekebalan tubuh (herd immunity) menghadapi pandemi ini.

(Direktur Klinik Az-Zainiyah Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah didampingi Humas Klinik Astutik Andayani menghadiri acara Vaksinasi Serentak Indonesia bersama Wakapolda Jatim)

Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah Direktur Klinik Az-Zainiyah Nurul Jadid selaku pihak yang terlibat dalam vaksinasi santri dan masyarakat sekitar pesantren menyampaikan bahwa pelayanan kesehatan adalah bagian dari tugas kami sebagai bentuk pengabdian kepada pesantren khususnya dan masyarakat pada umumnya.

“Semoga ikhtiar manusiawi ini menjadi bagian dari menysukuri nikmat sehat, agar menjadi salah satu perisai, peningkatan imun terhadap bahaya Covid-19 yang masih mengintai dengan berbagai variannya,” tambah Direktur Klinik Az-Zainiyah.

Kunci sukses vaksinasi tidak lain melalui sinergitas dan solidaritas semua lini yang ada di pesantren atau masyarakat karena semuanya memiliki peran yang signifikan.

“Program vaksinasi serentak ini melengkapi penyelenggaraan vaksin yang pertama kali kami adakah di bulan Februari tahun lalu (2021) dengan pencapaian sasaran di atas 10 ribu lebih. Saya ucapkan terimakasih atas Kerjasama semua pihak.” Ny. Hj. Khodiajtul Qodriyah menutup wawancara bersama nuruljadid.net via WhatsApp.

 

(Humas Infokom)

Gus Fayyadl: Jihad Adalah Perintah Agama

nuruljadid.net – Wilayah Az-zainiyah Pondok Pesantren Nurul Jadid sukses menggelar acara ruhul jihad di Aula II pesantren yang dipelopori langsung oleh Gus Muhammad Al-Fayyadll yang lebih akrab disapa Gus Fayyadl beberapa waktu silam (12/02/2022).

Firdausiyah selaku ketua panitia kegiatan ruhul jihad mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan ghirroh santri dalam menimba ilmu dan mengemban amanah di pondok pesantren serta memberikan tambahan pemahaman tentang esensi dari interpretasi makna ruhul jihad itu sendiri.

“harapannya, semua santri bisa menela’ah dan mengimplementasikan ruhul jihad dengan baik di Pondok Pesantren Nurul Jadid tercinta ini,” terang Firdausiyah.

Dalam penyampaiannya Gus Fayyadl menjelaskan jika jihad yang dimaknai hanya pada perang saja itu salah, “maka yang dimaksud jihad disini adalah berperang melawan hawa nafsu diri kita sendiri. Misalnya, kita sering lalai atau malas untuk menjalankan amanah, maka untuk mengatasi hal tersebut kita harus melawan rasa malas dengan cara mengetahui esensi pesantren, guru maupun bidang apapun yang akan dijihadi.” tutur beliaunya

Dijelaskan lebih lanjut, kata ruhul jihad terdiri dari dua kata yaitu ruh yang berarti sesuatu yang halus, sedangkan ruhul jihad itu sendiri adalah aliran ghirroh (semangat).

Jihad itu perintah agama, suatu ketika Nabi Muhammad SAW pernah ditanya amal apa yang paling utama? Di antara amal yang beliau sebutkan: “jihad fi sabilillah”.

Dalam berjuang atau berkhidmat kita butuh teman dan ciri-ciri teman yang baik adalah ia akan selalu mendukung terhadap hal baik yang dilakukan oleh temannya.

Beliau juga memberikan ijazah sebuah doa yang ada dalam Al-quran yaitu surat Taha ayat 25-35, yang mana faedahnya akan mendapatkan teman yang baik untuk melakukan kebaikan.

Setelah pemaparan yang jelas dan lugas dari Gus Fayyadl, kemudian acara dialihkan kepada segmen tanya-jawab. Semua peserta banyak yang antusias untuk bertanya sehingga acara ruhul jihad berjalan dengan lancar dan sukses.

 

 

(Humas Infokom)

Pendidikan Diniyah Formal (PDF) Nurul Jadid Sukses Gelar Simulasi “Imtihanul Wathaniyah”

nuruljadid.net – Pendidikan Diniyah Formal (PDF) Pondok Pesantren Nurul Jadid sukses mengadakan simulasi Ujian Nasional di Laboratorium Komputer Madrasah Aliyah Nurul Jadid (MANJ) lantai dua selasa (22/02) lalu.

Peserta ujian simulasi merupakan kelas akhir wushto dan ulya yang notabenenya kalangan mahasiswa/i Universitas Nurul Jadid. Adanya simulasi ini menurut ustaz Saili Aswi selaku kepala Madrasah Diniyah (MADIN) menjelaskan ada 3 hal tujuan utama yaitu pertama untuk memberikan pemahaman kepada peserta PDF kelas akhir tentang teknis Ujian Nasional, kedua untuk melakukan uji coba perangkat komputer akan kestabilannya, terakhir untuk memberikan arahan agar lebih serius dan bersungguh-sungguh menghadapi Ujian Nasional

“saya harap peserta didik lulus 100% dengan hasil yang memuaskan dan dapat mengaktualisasikannya,” jelas ustaz Saili.

(Kepala MADIN Nurul Jadid ustaz Saili Aswi tengah memberikan penjelasan terkait Ujian Nasional atau Imtihanul Wathoniyah yang akan datang)

Selama proses simulasi, peserta dibimbing dan diawasi langsung oleh Gus Yazid Kepala Pendidikan Diniyah Formal, ustadz Saili Kepala MADIN dan 3 orang proktor. Simulasi ini dilakukan pra Ujian Nasional yang akan berlangsung hari ini tanggal 26 sampai dengan 28 Februari 2022. Semua peserta didik kelas akhir wustho dan ulya wajib mengikuti pelaksanaan Ujian Nasional atau yang lebih dikenal dengan istilah Imtihanul Wathoniyah (IW).

“jujur saja sebenarnya masih belum siap untuk ikut Ujian Nasional, tapi saya akan tetap berusaha melakukan yang terbaik,” ungkap Sri Waliyul Hasanah peserta didik PDF wustho.

(Peserta didik PDF Nurul Jadid wustho terlihat sangat khusyuk mengoperasikan komputer saat mengikuti simulasi Imtihanul Wathoniyah)

Banyak keunggulan di dalam lembaga PDF sendiri selain juga fokus terhadap pengkajian kitab kuning, PDF juga memberikan ijazah yang setara dengan tingkat tsanawiyah maupun  awaliyah serta semua kitab yang akan dipelajari diberikan secara gratis.

“Jadi ini sudah program dari kementerian agama, dan kebetulan Nurul Jadid adalah salah satu pondok pesantren yang menerima langsung program ini”. Ujar salah satu TU bernama Wafi.

Pelaksanaan simulasi yang dimulai pukul 10.00 sampai dengan 10.30 WIB berlangsung dengan sukses dan lancar. Simulasi ditutup dengan pengumuman dari kepala MADIN bahwasanya akan ada pelaksanaan wisuda usai UN.

 

 

(Humas Infokom)