PDF Nurul Jadid Gelar Tasyakuran dan Wisuda Kelas Akhir Tingkat Wustha dan Ulya

nuruljadid.net – Pendidikan Diniyah Formal (PDF) Pondok Pesantren Nurul Jadid menggelar tasyakuran dan wisuda kelas akhir tingkat wustho dan ulya sebagai ungkapan syukur atas nikmat kelulusan dan ketuntasan belajar. Kegiatan wisuda yang digelar kemarin Kamis (24/03) malam itu juga sebagai momentum pengukuhan sekaligus bentuk apresiasi pencapaian belajar peserta didik kelas akhir PDF Nurul Jadid yang dilaksanakan di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Tujuan dilaksanakannya wisuda ini juga dalam rangka syiar bahwa Pendidikan Diniyah Formal (PDF) Nurul Jadid tetap eksis dan istiqomah mengawal para santri menekuni dan memperdalam belajar serta memahami kitab salaf. “Duniamu seluas kitabmu” begitu dawuh Kepala PDF Nurul Jadid Gus Yazid.

(Peserta wisuda Pendidikan Diniyah Formal (PDF) Nurul Jadid sesaat melakukan demonstrasi di depan seluruh hadirin di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Wakil Kepala Pesantren KH. Najiburrahman Wahid dalam tausiyahnya menyampaikan “PDF adalah bentuk kemenangan pesantren salaf, karena PDF ini merupakan pendidikan diniyah muatan salaf yang diakui oleh pemerintah di bawah naungan Kemenag” tutur beliau di hadapan seluruh wisudawati

(Beberapa wisudawati terbaik Pendidikan Diniyah Formal (PDF) Nurul Jadid sedang menerima penghargaan)

Lanjut beliau, menekuti kitab salaf harus disertai dengan ketekunan dalam belajar dan terus berusaha untuk mengamalkan ilmu yang telah dipelajari selama menuntut ilmu, sehingga menjadi manusia yang tidak hanya pintar secara keilmuan namun juga bermanfaat.

Wisuda perdana Pendidikan Diniyah Formal (PDF) Nurul Jadid ini diikuti 50 peserta wisudawati. Mereka adalah kelas tiga pada jenjang wustha dan ulya yang telah berhasil menyelesaikan ujian Imtihan Wathani (IW) atau ujian nasional pada akhir bulan Februari kemarin.

(Peserta wisuda tingkat wustho dan ulya Pendidikan Diniyah Formal (PDF) Nurul Jadid saat melakukan foto bersama usai kegiatan tasyakuran dan acara wisuda)

Eksistensi Pendidikan Diniyah Formal (PDF) ini adalah sebuah upaya untuk melestarikan tradisi kitab salaf yang merupakan warisan dan ciri khas pesantren secara turun temurun. Dengan pelaksanaan pendidikan diniyah secara legal formal ini menjadi peluang yang potensial bagi santri yang ingin memperdalam kitab kuning dan mendapatkan pengakuan ijazah formal untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi atau berkarir.

 

 

(Humas Infokom)

LTK Al-Wafiyah Zaid bin Tsabit Putri Nurul Jadid Gelar Demonstrasi Kitab Kuning

nuruljadid.net – Lembaga Takhassus Kitab (LTK) Al-Wafiyah kemarin malam menggelar acara i’lan (demonstrasi) kitab kuning untuk semua anggotanya di Musholla putri wilayah Zaid bin Tsabit (K) Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo, Kamis (24/3/2022).

Giat yang menampilkan muhafadzah kitab Nadom Imriti dan Nadom Maqshud ini disaksikan langsung oleh seluruh santri putri wilayah Zaid bin Tsabit serta diuji langsung oleh pemangku wilayah dan segenap asatidz.

(Peserta LTK Al-Wafiyah nampak sedang demonstrasi kitab kuning di hadapan pemangku dan para asatiz serta seluruh santri wilayah Zaid Bin Tsabit (K) putri)

Dalam sambutannya, Direktur Lembaga Takhassus Kitab Al-Wafiyah, ustadz Zainul Arifin Adam menyampaikan tujuan utama dari gelaran ini yaitu untuk meningkatkan semangat belajar kitab kuning.

“Harapannya dengan kegiatan seperti ini akan memberikan dampak positif bagi anggota lembaga sendiri agar lebih meningkatkan semangat belajar kitab kuning, sedangkan bagi santri yang lain, sebagai motivasi untuk ikut senang dan terpicu  mendalami kitab kuning,” tuturnya.

Selain itu, acara ini juga sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah dan apresiasi kepada santri yang telah belajar dan mengaji kitab kuning.

“Ini harus kita rayakan, kita harus membuat santri bangga dengan apa yang mereka jalani selama ini, mereka harus diyakinkan bahwa belajar dan mengaji khususnya kitab kuning adalah sesuatu yang wajib diapresiasi,” imbuhnya.

(Peserta LTK Al-Wafiyah nampak sedang demonstrasi kitab kuning di hadapan pemangku dan para asatiz serta seluruh santri wilayah Zaid Bin Tsabit (K) putri)

Lebih lanjut, Direktur lembaga takhassus kitab menjelaskan bahwa kegiatan demonstrasi ini semacam ujian terbuka sekaligus bentuk laporan pertanggung jawaban pengurus kepada pemangku dan pengurus wilayah lainnya. Harapannya dapat dijadikan wahana evaluasi untuk terus melakukan perbaikan dan peningkatan layanan pendidikan dan pemebelajaran kepada para santri.

Sebagai catatan, Lembaga Takhassus Kitab (LTK) Al-Wafiyah adalah salah satu dari tiga lembaga non-formal wilayah Zaid bin Tsabit Putri yang melakukan pembinaan santri secara klasikal, yaitu Lembaga Tahfidzul Quran, Lembaga Takhassus Dini dan Lembaga Takhassus Kitab.

(Peserta LTK Al-Wafiyah nampak sedang demonstrasi kitab kuning di hadapan pemangku dan para asatiz serta seluruh santri wilayah Zaid Bin Tsabit (K) putri)

Lembaga Takhassus Kitab, secara khusus membina santri dalam pengembangan keilmuan di bidang kitab kuning dan bahasa arab. Sehingga mereka memiliki kompetensi lebih di bidang kitab kuning sebagai warisan dan budaya pesantren dalam melestarikan kitab turats.

Untuk menjadi anggota lembaga yang awal mula bernama kelas pasca amtsilati ini, santri harus lulus seleksi dalam penerimaan anggota baru. “Ya untuk bisa bergabung menjadi anggota di Lembaga Takhassus Kitab, santri harus lulus seleksi,” terang ustadz Zain.

 

 

(Humas Infokom)

PWI Goes To Campus Kunjungi UNUJA, Resmi Luncurkan Sekolah Jurnalistik

nuruljadid.net – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Probolinggo Raya dengan program “PWI goes to campus” mengunjungi Universitas Nurul Jadid (Unuja) Kamis (24/3/22). Kegiatan ini diselenggarakan dalam bentuk seminar sekaligus peluncuran Sekolah Jurnalistik Unuja yang dihelat di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Kegiatan ini dihadiri Rektor Unuja KH. Abdul Hamid Wahid, Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Yulius Christian, dan Ketua PWI Probolinggo Raya A. Suyuti.

(Pimpinan Unuja bersama tamu undangan PWI Goes To Campus dan Launching Sekolah Jurnalistik berfoto bersama usai kegiatan)

Sebagaimana penjelasan ketua PWI Probolinggo Raya A. Suyuti, Goes To Campus merupakan progam PWI untuk menjalin kerjasama dengan seluruh stakeholder di kota dan kabupaten Probolinggo dalam rangka pengkaderan jurnalis di kalangan mahasiswa. Salah satunya dengan menggandeng perguruan tinggi di lingkungan pesantren.

Kali ini, tema yang diangkat bertajuk “Menuju Kabupaten Probolinggo menjadi Kabupaten Santri.” Sementara itu, maksud dari kata “santri” pada tajuk tersebut adalah singkatan dari Sadar dan Tanggap Informasi.

Program ini, nantinya diharapkam mampu melahirkan output kader jurnalis yang cerdas dan berkarakter. Selain itu, jurnalis santri ke depan harapannya harus lebih tanggap dan responsive terhadap perkembangan informasi dan mampu menyampaikannya melalui tulisan yang objektif, informatif dan edukatif dalam mencerdaskan masyarakat Probolinggo.

(Rektor Unuja KH. Abd. Hamid Wahid saat memberikan sambutan pada kegiatan PWI Goes To Campus dan Launching Sekolah Jurnalistik)

Dalam sambutannya. Rektor Unuja KH. Abdul Hamid Wahid menyatakan pentingnya kemampuan jurnalistik bagi santri dan mahasiswa, “saat ini, perkembangan informasi di media sosial sangat cepat dan tidak bisa dibendung. Dengan adanya sekolah jurnalistik kita akan mendapatkan pengayaan wawasan, pengalaman dan seni. Saya kira beberapa hal ini tidak akan didapatkan di kampus yang bersifat teoritis.” tutur KH. Abdul Hamid Wahid.

Peserta yang hadir pada kegiatan ini dari kalangan mahasiswa Universitas Nurul Jadid baik putra maupun putri secara terbatas. Mereka merupakan perwakilan setiap oganisasi mahasiswa (Ormawa) yang ada di kampus.

(Ketua PWI Probolinggo Raya A. Suyuti saat memberikan sambutan pada kegiatan PWI Goes To Campus dan Launching Sekolah Jurnalistik)

Sementara itu, Ketua PWI Probolinggo Raya A. Suyuti mengatakan “dengan program Sekolah Jurnalistik ini kami ingin sharing dengan para mahasiswa dan mahasiswi yang bisa jadi akan meneruskan profesi kami,” ungkapnya.

(Penandatanganan MoU antara Rektor Unuja KH. Abd. Hamid Wahid dan Ketua PWI Probolinggo Raya A. Suyuti)

Setelah itu acara dilanjutkan dengan penandatanganan MoU antara Unuja dengan PWI Probolinggo Raya dan pemberian cinderamata.

 

(Humas Infokom)

Mabruk! Santri Nurul Jadid Raih 15 Medali Pencak Silat Banyuwangi Championship

nuruljadid.net – Pada event pencak silat Banyuwangi Championship yang digelar di Gedung Olahraga (GOR) Tawangalun, Kabupaten Banyuwangi, Selasa (22/03). Sebanyak 15 Santri Nurul Jadid turut mengharumkan almamater pesantren dan lembaga sekolah usai berhasil menyabet 15 medali sekaligus di ajang tersebut.

Ketua panitia event pencak silat Banyuwangi Championship Romy Ardiansyah mengatakan bahwa kejuaraan ini diselenggarakan dalam rangka meramaikan dan membudayakan pencak silat sebagai warisan leluhur dan budaya bangsa.

“Secara keseluruhan, kami sudah menggelar event sebanyak 18 kali di Indonesia, yaitu pulau Jawa dan Bali. Event Pencak Silat ini sangat banyak peminatnya, seperti saat ini di Banyuwangi saja sudah mencapai sebanyak 2100 peserta. Peserta juga banyak yang berasal dari luar kota, diantaranya dari Banyuwangi, Surabaya, Jember, Situbondo, Bandung, hingga Bali,” paparnya.

Dia menambahi, bahwa pihaknya juga bekerjasama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI), Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI), Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Jawa Timur, IPSI Banyuwangi, KONI Banyuwangi dan Dinas Pemuda Olahraga (Dispora) Banyuwangi.

“Event ini diselenggarakan terbagi menjadi beberapa kategori, yaitu Pra Usia Dini/SD 9-10 tahun, Usia Dini/SD 11-12 tahun, Pra Remaja, Remaja, dan Dewasa baik dari perguruan silat, sekolah, dan pondok pesantren,” pungkasnya.

Pada event tersebut, setiap lembaga pendidikan formal Nurul Jadid mengutus peserta didik pesilatnya di bawah naungan Pesatuan Bela Diri Nurul Jadid (PBDNJ) untuk berpartisipasi pada event perlombaan itu.

(Potret santri pesilat yang berasal dari lembaga MA Nurul Jadid setelah meraih medali kejuaraan Pencak Silat Banyuwangi Championship)

Total keseluruhan medali yang diperoleh adalah 8 medali emas, 3 medali perak, dan 4 medali perunggu. Sehingga total perolehan seluruh medali sejumlah 15 medali dari berbagai kategori.

Salah satu juarawan SMP Nurul Jadid Brian Ishaq mengatakan bahwa ditengah-tengah padatnya kegiatan pesantren dan persiapan untuk melaksanakan ujian sekolah, dirinya mengaku masih sempat meluangkan waktu untuk berlatih mempersiapkan diri mengikuti kejuaraan tersebut.

“Saya sangat bersyukur sekali, meskipun sulit untuk mengatur waktu buat latihan, tapi berkat dukungan dari pihak sekolah dan pesantren, kami bisa melakukannya dengan baik,” ungkap Ishaq.

Meskipun kegiatan harian santri padat, namun pesantren tetap memberikan ruang bagi santri mengembangkan diri pada Student Day. Pada hari itu santri bisa mengembangkan keterampilan dan bakat diri sesuai passion masing-masing. Seperti olahraga, kesenian, keterampilan, jurnalistik hingga keilmuan.

Berkat perolehan prestasi tersebut, pihak pesantren mengapresiasi seluruh juarawan, dan juga berharap, raihan prestasi ini bisa menjadi motivasi bagi teman-teman santri lainnya untuk turut berjuang menorehkan prestasi sesuai dengan disiplin ilmu, minat dan bakat masing-masing.

Daftar nama peraih medali diantaranya:

SMP Nurul Jadid

  • Medali Emas atas nama Dimas Maulana S.
  • Medali Emas atas nama Brian Ishaq
  • Medali Perunggu atas nama Masyaril Haram

 

MTs Nurul Jadid

  • Medali Emas atas nama M. Ubaidillah
  • Medali Perunggu atas nama Maemun Zuber

 

SMA Nurul Jadid

  • Medali Emas atas nama Dzicko Ardianto
  • Medali Emas atas nama M. Iqbal Maulana

 

MA Nurul Jadid

  • Medali Emas atas nama Chaska Putra M.
  • Medali Emas atas nama Kafil Tsauqi H.
  • Medali Perunggu atas nama  Sulton

 

Universitas Nurul Jadid

  • Medali Emas atas nama Wahyu Nur H.
  • Medali Perak atas nama M. Nurrizal S.
  • Medali Perak atas nama A. Ibnu Akil
  • Medali Perak atas nama A. Nasiruddin
  • Medali Perunggu atas nama Abdullah

 

 

(Humas Infokom)

 

Pendaftaran Penerimaan Santri Baru (PSB) Nurul Jadid Online 2022 Resmi Dibuka!

nuruljadid.net – Pendaftaran Penerimaan Santri Baru (PSB) tahun 2022 Pondok Pesantren Nurul Jadid resmi dibuka secara daring (online) hari ini (23/03) setelah sempat beberapa hari dilakukan maintenance sistem.

Meskipun terpaksa diundur beberapa hari dari jadwal awal (21/03) namun akhirnya sistem aplikasi psb.nuruljadid.net rampung dan resmi dibuka.

Tidak sedikit calon wali santri yang menghubungi panitia terkait aplikasi psb online yang belum bisa diakses. Hal ini disinyalir karena updating sistem yang mengalami beberapa perubahan agar data dapat terintegrasi dengan aplikasi data pokok santri dan pesantren (Pedatren NJ).

Kabag. Data dan IT Alfian Wahid menyampaikan ini demi kemudahan integrasi data (data integration) dan keamanan data (data security) identitas santri.

“kami mohon maaf atas keterlambatan launching psb online disebabkan beberapa masalah teknis update sistem yang membutuhkan ketelitian agar data bisa terintegrasi dengan data pokok dan demi keamanan data santri.” Ungkap Alfian.

Seluruh calon wali santri wajib melakukan pendaftaran secara daring (online) dan mengunggah soft file berkas persyaratan seperti Surat Keterangan Lulus, Kartu Kelurga, Akta Kelahiran dan KTP orang tua/wali.

Ketua Panitia PSB Saiful Rizal berharap semoga pelayanan Penerimaan Santri Baru (PSB) 2022 ini lebih baik dan berjalan lancar hingga tuntas.

“Kami berharap dan terus berupaya memberikan layanan yang baik dan semoga proses rangkaian PSB tahun 2022 dilancarkan bersamaan ridho Allah SWT.” Imbuh Rizal.

 

Berikut link informasi penting terkait pendaftaran online

 

Pendaftaran PSB Online 2022

Link = https://psb.nuruljadid.net/

 

Brosur PSB Nurul Jadid 2022

Link = Brosur Penerimaan Santri Baru PPNJ 2022

 

Rincian Biaya Pendaftaran Santri Baru 2022

Link = Biaya Daftar Ulang Santri Baru Tahun 2022

 

Informasi Brosur Lembaga Pendidikan

Link = https://www.nuruljadid.net/download/brosur-lembaga-pendidikan

 

 

(Humas Infokom)

SMK Nurul Jadid Bekali Kompetensi Siswa Melalui Prakerin di Beberapa Perusahaan di Indonesia

nuruljadid.net – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nurul Jadid Paiton Probolinggo menempatkan sejumlah peserta didiknya melaksanakan praktik kerja industri (Prakerin) di beberapa perusahaan dan instansi di sejumlah daerah di Indonesia selama tiga bulan untuk membekali mereka dengan kompetensi keahlian sesuai jurusannya.

Kepala SMK Nurul Jadid Moh. Arief Hariyanto, M.Pd. mengatakan penempatan siswa prakerin di sejumlah daerah di Indonesia ini selain adanya kerja sama dengan beberapa perusahaan, juga atas permintaan anak dan izin orang tua siswa itu sendiri.

“Tidak semua siswa kami tempatkan di perusahaan yang telah bekerjasama, tapi kami juga menerima pengajuan dari anak atas persetujuan orang tua untuk penempatan prakerin di tempat lain,” jelas Arief.

(Peserta didik program keahlian multimedia SMK Nurul Jadid sedang melakukan praktik kerja industri di instansi yang bergerak di bidang multimedia)

Kata dia, pelaksanaan prakerin ini hanya dilaksanakan oleh siswa kelas XI di semua program keahlian baik Teknik Pembangkit Tenaga Listrik (TPTL), Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), Multimedia (MM), Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), Agribisnis Pengolahan Hasil Industri Perikanan (APHPi), dan Tata Busana (TB) yang keseluruhannya berjumlah 115 siswa.

Pembagian tempat prakerin ini terdapat di beberapa daerah, diantaranya Yogyakarta, Malang, Surabaya, Jember, Situbondo, Bondowoso, Lumajang dan Probolinggo. Pelaksanaan prakerin ini dilaksanakan selama tiga bulan, yang dimulai pada 02 Januari hingga 22 Maret 2022 hari ini.

(Peserta didik program keahlian teknik pembangkit tenaga listrik SMK Nurul Jadid sedang melakukan praktik kerja industri di PJB Paiton bersama guru pendamping)

Ketua panitia Prakerin SMK Nurul Jadid, Danil Abdillah, S.Pd. menyampaikan bahwa sebelum penempatan di masing-masing industri, pihak sekolah memastikan kelayakan tempat praktik, tambah dia, pihaknya terlebih dulu melakukan penjajakan baru kemudian program dapat dilaksanakan dengan mengantarkan peserta prakerin ke lokasi oleh guru pendamping dari pihak sekolah.

“Tidak hanya itu, pihak sekolah juga melakukan pemantauan baik dari jarak jauh dengan bantuan pengurus P4NJ daerah, maupun supervisi langsung secara berkala,” imbuh Danil.

Beliau juga berharap, seluruh peserta didik bisa memanfaatkan momentum emas ini, karena menurutnya, pelajaran yang di dapat di sekolah dan di tempat prakerin itu cukup berbeda, jadi seluruh peserta didik diharapkan bisa memaksimalkan kesempatan yang ada untuk mengasah kompetensi keahliannya.

“selain itu, kami juga berharap selusuh siswa dapat menyelesaikan laporan jurnal prakerin sebagai bukti bahwa mereka telah selesai dan berhasil melaksanakan prakerin,” tandasnya.

(Peserta didik program keahlian tata busana SMK Nurul Jadid sedang melakukan praktik kerja industri di instansi yang bergerak di bidang fashion design)

Waka Humas SMK Nurul Jadid Fifin Priandono, M.Pd menambahkan bahwa tidak sedikit lulusan SMK Nurul Jadid yang direkrut kerja di tempat mereka sebelumnya praktik kerja industry karena kompetensi keahlian dan pengalaman yang baik selama program.

 

(Humas Infokom)

In House Training Day-2 : Latih Kedisiplinan dan Fisik, Koramil Turun Tangan Gembleng Panji Pelopor

nuruljadid.net – Setelah melewati IHT (In House Training) day-1 selasa lalu, Panji Pelopor Nurul Jadid mengikuti pada hari kedua dibekali latihan kedisiplinan dan fisik langsung oleh personil TNI Koramil Paiton, yang dilaksanakan pada hari jum’at (18/03) siang ba’da sholat Jum’at.

Pelatihan hari kedua, santri panji pelopor mendapatkan materi tentang kedisiplinan serta materi Latihan Keterampilan Baris-Berbaris (LKBB). Kegiatan ini terbagi dalam dua sesi, pematerian dilaksanakan di Aula II Pondok Pesantren Nurul Jadid dan untuk praktik di lapangan SMK Nurul Jadid.

Pelatihan ini sudah menjadi agenda kegiatan rutin setiap tahun. Tujuannya untuk melatih para santri khususnya santri panji pelopor agar senantiasa menanamkan sikap disiplin baik disiplin waktu, pakaian, dan tempat sehingga menjadi bekal penting untuk masa depan mereka.

(Serma Babun Sugianto tengah menyampaikan materi Wawasan Kebangsaan pada acara In House Training Day-2 di Aula II Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Pada pelatihan ini, panji pelopor dilatih langsung oleh TNI Koramil Paiton Serma Babun Sugianto. Beliau salah satu personil TNI yang rutin melatih santri Nurul Jadid setiap kali pesantren mengadakan kegiatan pelatihan kedisiplinan atau dalam persiapan paskibraka acara HUT RI dan HSN.

Pada sesi pematerian Serma Babun Sugianto menjelaskan materi seputar Wawasan Kebangsaan. Peserta mengikuti dengan antusias, bahkan sebagian dari mereka berinisiatif untuk bertanya selain tentang materi juga bertanya seputar bagaimana tips bisa menjadi TNI. Pemateri merespon setiap pertanyaan dengan baik dan semangat menjadikan suasana forum semakin hidup.

(Penyerahan Piagam Penghargaan kepada Serma Babun Sugianto oleh pembina Panji Pelopor pada acara In House Training Day-2 di Aula II Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Usai pematerian pertama pemberian piagam penghargaan kepada narasumber oleh pembina Panji Pelopor dan dilanjutkan foto bersama. Seluruh peserta melaksanakan sholat ashar berjamaah di musholla timur setelah materi pertama. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan materi lapangan, kali ini peserta diminta untuk mempraktikkan LKBB langsung di lapangan SMK Nurul Jadid.

Sebanyak 32 santri panji pelopor mengikuti pelatihan saat itu. Mereka mengikuti materi ruang serta materi lapangan dengan semangat dan riang gembira, “Alhamdulillah saya sangat bersyukur bisa masuk di organisasi panji pelopor ini karena saya mendapatkan banyak pembelajaran yang tidak pernah saya pelajari” ungkap Rahman salah satu peserta

(Santri Panji Pelopor Putra berfoto bersama Serma Babun Sugianto didampingi pembina panji peolopor Ahmad Zainul Khofi dan Menwa Unuja Muhammad Miftahul Ulum pada In House Training Day-2)

Peserta dilatih kedisplinan dan LKBB serta semangat kebersamaan selama di lapangan. Tidak hanya itu mereka juga menyanyikan lagu penyemangat Mars Panji Pelopor dan yel-yel yang diikuti gerak lari keliling kompleks pesantren mulai SMK Nurul Jadid lewat dalam pesantren menuju Pos 2 dan lanjut melintasi belakang Gedung SMANJ hingga jalan raya dan kembali ke lapangan melewati Pos 1.

Di lapangan Serma Babun Sugianto tidak sendiri, beliau didampingi Menwa Unuja Muhammad Miftahul Ulum dan pembina Panji Pelopor Ahmad Zainul Khofi. Khofi berharap dengan adanya pelatihan ini dapat meningkatkan kedisiplinan serta semangat pengabdian santri panji pelopor kepada pesantren tercinta Nurul Jadid.

(Suasana pelatihan kedisplinan dan LKBB santri panji pelopor oleh Serma Babun Sugianto di halaman SMK Nurul Jadid)

Pelatihan baris-berbaris ini tidak hanya melatih pembentukan watak, akan tetapi juga melatih fisik dan membentuk tanggung jawab peserta. Selain itu, baris-berbaris jura turut menanamkan sikap disiplin dan patriotism santri panji pelopor.

Tepat pukul 17.00 WIB pelatihan ini diakhiri dengan ice breaking dan doa bersama. Pelatih menitipkan pesan agar tetap istiqomah menjaga semangat dan kedisiplinan dalam setiap kegiatan. Peserta kemudian melakukan bersih badan dan makan bersama di kantor humpro.

 

 

(Humas Infokom)

Pengasuh Letakkan Batu Fondasi Pertama Musholla Al-Hasyimiyah, Santriwati Istighasah

nuruljadid.net – Pondok Pesantren Nurul Jadid memulai pembangunan musholla wilayah Al-Hasyimiyah (Daltim) Sabtu (19/03) pagi. Dalam peletakan batu fondasi pertama (ground breaking) itu, hadir pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini, wakil kepala pesantren KH. Najiburrahman Wahid, kepala biro pengembangan KH. Faiz AHZ, kepala biro Umum KH. Abdurrahman Wafie, pendamping wilayah, kepala bidang dan kepala seksi pekerjaan umum serta para pekerja bangunan.

Peletakan batu fondasi pertama ini diawali oleh pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini, dan dilanjutkan oleh wakil kepala pesantren KH. Najiburrahman Wahid yang disaksikan para hadirin dan undangan yang mengikuti acara tersebut.

Sebelum dilaksanakan peletakan batu pertama, seluruh santriwati wilayah Al-Hasyimiyah mengawali dengan istighasah dan doa bersama di asrama masing-masing agar dalam pengerjaan proyek tersebut bisa berjalan dengan lancar dan tuntas sesuai dengan target yang ditentukan.

(Pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini bersama pengurus panitia pembanguan berdo’a bersama usai peletakan batu fondasi pertama Musholla Daltim)

Sementara itu, Ketua Panitia pembangunan mushollah Al-Hasyimiyah Ustaz Nurul Iman menyampaikan tujuan adanya pembangunan ini adalah untuk meningkatkan sarana kenyamanan bagi santriwati khususnya wilayah Daltim dalam beribadah.

Nurul Iman menambahkan, “Selain itu, pembangunan ini juga bisa dijadikan sebagai syiar agama, yaitu mengajak pengurus, alumni, wali santri serta simpatisan untuk berlomba-lomba dalam kebaikan seperti menyumbang tenaga, pikiran, dan dana,” pungkas ketua panitia.

“Dana yang diperlukan untuk pembangunan musholla sekitar kurang lebih tujuh sampai delapan miliyar (estimasi) diharapkan berasal dari infaq/shodaqoh/jariah/wakaf/hibah alumni, simpatisan, wali santri, donatur lainnya dan juga dari instansi pemerintah yang tidak mengikat,” tambah Nurul Iman kepada nuruljadid.net.

(Wakil kepala pesantren KH. Najiburrahman Wahid memimpin doa pasca peletakkan batu fondasi Musholla Daltim)

Ustaz Nurul Iman juga mengatakan jika pembangunan yang dimulai hari ini akan dilaksanakan secara bertahap. Pertama meliputi pembangunan fondasi, tiang pancang, rangka, dan lantai satu. Selanjutnya pembangunan tahap dua meliputi pembangunan lantai satu sampai lantai tiga dan finishing.

“Tahap satu insyaallah akan selesai dalam kurun waktu perkiraan selama 8 bulan, kalau tahap dua masih belum diketahui, sesuai dengan kemampuan dibidang pendanaannya. Semoga pembangunan ini berjalan dengan lancar tanpa kendala sampai selesai. Dan juga kami berharap semua santri, alumni simpatisan bisa ikut andil dalam pembangunan ini agar sama-sama mendapatkan pahala serta barokahnya sebagai bekal kelak di akhirat,” imbuhnya di akhir wawancara.

 

(Humas Infokom)

Wakil MPR RI Zulkifli Hasan Beserta Rombongan Kunjungi Nurul Jadid

nuruljadid.net – Wakil Majelis Perwakilan Rakyat (MPR) Republik Indonesia (RI) Zulkifli Hasan Jumat (18/3) siang berkunjung ke Pondok Pesantren Nurul Jadid beserta rombongan. Kunjungan tersebut disambut langsung oleh Wakil Kepala Pesantren KH. Najiburrahman Wahid, Kepala Biro Pengembangan KH. Faiz Abdul Haq Zaini dan Sekretris Pesantren H. Faizin Syamwil di ruang tamu pesantren.

Zulkifli Hasan hadir selain sebagai kapasitasnya Wakil MPR RI juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN). Kehadiran Zulkifli Hasan di Pondok Pesantren Nurul Jadid merupakan salah satu rangkaian kunjungan kerjanya ke Jawa Timur, mulai Selasa (15/3) hingga Minggu (21/3).

(Wakil MPR RI Zulkifli Hasan berdiskusi bersama Wakil kepala pesantren KH. Najiburrahman Wahid di ruang tamu pesantren)

Dalam kunjungan singkatnya, Zulkifli Hasan tidak sendiri, ia datang bersama anggota DPR RI Komisi X Desy Ratnasari, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, Wabup Blitar Rahmat Santoso, Ketua DPW PAN Jawa Timur Ahmad Rizki Sadig, Ketua DPD PAN Kota Probolinggo Roy Amran, Ketua DPD PAN Kabupaten Probolinggo Margi Budiharto, Ketua DPD PAN Kota Pasuruan Aris Budi, Ketua DPD PAN Kabupaten Pasuruan Prayuda Setia Dharma, tokoh agama dan kader PAN Jawa Timur.

Wakil Kepala Pesantren KH. Najiburrahman menyambut hangat dan berdialog santai seputar perkembangan pesantren dengan Zulkifli Hasan dan beberapa petinggi partai berlogo matahari putih itu. Kunjungan yang hanya berlangsung sekitar setengah jam itu cukup berkesan dan diapresiasi oleh pengurus pesantren.

(Rombongan kader PAN saat berkunjung ke Pondok Pesantren Nurul Jadid bertempat di ruang tamu pesantren)

H. Faizin Syamwil selaku Sekreatris Pesantren ketika ditemui usai pertemuan singkat itu mengaku bahwa tidak ada hal khusus yang didiskusikan hanya murni silaturrahmi dan tabarrukan. “Alhamdulillah, kita merasa terhormat atas kedatangannya bapak Zulkifli Hasan selaku Wakil MPR RI sekaligus Ketua Umum PAN. Tadi sempat berdiskusi ringan bersama pimpinan pesantren, tidak ada hal khusus yang dibahas hanya murni silaturrahmi dan tabarrukan kepada masyayikh Nurul Jadid,” ungkap sekretaris pesantren.

Diketahui, berkunjung ke Nurul Jadid, Ketua Umum PAN Zulfkifli Hasan beserta rombongan menuju ke agenda konsolidasi kader PAN di wilayah Probolinggo dan Pasuruan namun tetap menyempatkan untuk silaturrahmi ke beberapa pondok pesantren selain Nurul Jadid juga ke Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong.

 

(Humas Infokom)

KONI Jatim Silaturrahmi Serahkan Bantuan Alat Olahraga ke Nurul Jadid

nuruljadid.net – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) provinsi Jawa Timur datang ke Pondok Pesantren Nurul Jadid untuk berikan bantuan sejumlah alat-alat olahraga khususnya alat olahraga silat pada Kamis (17/03/22) malam pukul 20.30 WIB yang bertempat di ruang tamu pesantren.

Pemberian bantuan tersebut selain memang program KONI Jatim dalam rangka pemberdayaaan olahraga prestasi berbasis masyarakat, juga dimaksudkan sebagai bentuk dukungan sekaligus motivasi terhadap para santri Nurul Jadid yang aktif menggeluti dunia persilatan.

Kedatangan rombongan tersebut disambut hangat oleh Pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini, kepala Biro Pengembangan KH. Faiz AHZ, Kepala Biro LTN K. Fakhri Nur Chotim Zaini, pengurus biro pengembangan dan beberapa perwakilan pengurus Persatuan Bela Diri Nurul Jadid (PBDNJ). Selaku organisasi Induk silat yang ada di bawah naungan Pondok Pesantren Nurul Jadid.

(Potret Foto pemberian peralatan silat oleh anggota DPRD Komisi E Jatim Drs. H. Kusnadi, M.Si. (kiri) kepada Kepala Biro Pengembangan KH. Faiz AHZ (kanan))

Bantuan peralatan silat itu diberikan oleh anggota DPRD Komisi E Jatim Drs. H. Kusnadi, M.Si. kepada Kepala Biro Pengembangan Nurul Jadid KH. Faiz AHZ.

Bantuan yang diberikan tidak hanya satu jenis peralatan saja, akan tetapi ada berbagai macam. pertama, body protector sebanyak 100 buah. kedua, Kun Besi untuk melatih otot kaki sebanyak 5 buah. ketiga, Samsak sebanyak 3 buah. keempat, 3 buah hand box, dan drill ladder 9 buah.

Harapannya, dengan adanya bantuan alat olahraga ini kami berharap agar teman-teman santri yang ikut berkecimpung di dunia persilatan semakin bersemangat dan bisa berprestasi.

Sebelum kembali, rombongan meminta untuk tanda tangan dari pihak pesantren sebagai bukti tanda terima bantuan alat olahraga yang berupa sejumlah peralatan silat tersebut. Setelah itu dilakukan sesi foto bersama dengan pihak pesantren.

 

(Humas Infokom)

Program Pertukaran Mahasiswa MBKM Universitas Nurul Jadid Memasuki Periode Kedua

nuruljadid.net – Program pertukaran mahasiswa Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Santri Universitas Nurul Jadid telah memasuki periode kedua. Kedatangan delegasi pertukaran mahasiswa dari berbagai daerah itu disambut secara resmi oleh pihak kampus pada Kamis (17/03/22) siang di Ruang Pertemuan Wisma Dosen Universitas Nurul Jadid.

Sebanyak 17 orang mahasiswa yang ikut program tersebut berasal dari berbagai kampus tetangga seperti IAI Al-Qodiri Jember, STAI At-Taqwa Bondowoso, STAI Cendikia Insani, STAI Nurul Abror Al Robbaniyyin, STAI Salahuddin, STIS Darul Falah, STIS Nurul Qamain, Universitas Islam Zainul Hasan, dan IAI Ibrahimy Banyuwangi.

Program kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya yang diikuti oleh mahasiswa luar pulau jawa dengan beragam suku dan agama. Program MBKM kali ini hanya di lingkup regional Jawa Timur saja.

Acara ini dihadiri oleh Ketua PTKIS Tapal Kuda sekaligus Rektor IAI Ibrahimy Banyuwangi Dr. KH. Kholilur Rahman, M.Pd, Sekretaris Pesantren H. Faizin Syamwil, Wakil Rektor I Universitas Nurul Jadid Drs. H. Hambali, M.Pd, PIC MBKM Santri Unuja Dr. H. Fawaid, M.Th.I, DPL perguruan tinggi dari berbagai kampus dan mahasiswa peserta program MBKM santri.

(Suasana penyambutan Mahasiswa pertukaran santri program MBKM di Aula Mini Wisma Dosen Universitas Nurul Jadid)

Dalam acara tersebut beberapa sambutan disampaikan oleh Dr. KH. Kholilur Rahman, M.Pd, Drs. H. Hambali, M.Pd, dan H. Faizin Syamwil. Di dalam sambutannya mereka menyampaikan rasa terimakasihnya atas kerjasama yang dilakukan, dan juga memberikan arahan serta motivasi kepada seluruh mahasiswa program MBKM yang hadir.

“Pertukaran mahasiswa ini dianggap sebagai momentum yang baik. Niatkan untuk tabarrukan atau nyambung sanad melalui Pondok Pesantren Nurul Jadid,” tutur Warek 1 bapak Drs. H. Hambali.

Selain itu, H Faizin Syamwil juga teringat dengan dawuh almarhum KH. Abdul Haq Zaini bahwa “Siapa saja yang membantu Nurul Jadid dan pernah belajar di Nurul Jadid, itu saya anggap sebagai santri Nurul Jadid. Dan sampai kapanpun saya doakan” imbuhnya.

Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan sosialisasi tata tertib pesantren kepada peserta MBKM oleh Ustad Alif Hidayatullah, M.Pd. Sebelum diakhiri, peserta program MBKM santri diinstrusikan untuk mengisi pakta integritas terlebih dahulu. Setelah itu acara penyambutan Program MBKM Santri diakhiri dengan pembacaan doa oleh Bapak Fawaid.

 

(Humas Infokom)

Wisuda ke-II : LPBA Nurul Jadid Dorong Lulusan Bersaing di Kancah Global

nuruljadid.net – Lembaga Pengembangan Bahasa Asing (LPBA) Nurul Jadid menggelar wisuda ke-II untuk ratusan santri kelas akhir asrama LPBA Nurul Jadid baik bahasa Arab maupun bahasa Inggris. Prosesi wisuda dilaksanakan secara tatap muka dengan dua sesi berbeda. Direktur LPBA Nurul Jadid Dr. Syamsuri Hasan, M.HI mendorong lulusan LPBA dapat bersaing tidak hanya di tingkat lokal namun juga di kancah global melalui kompetensi bahasa asing yang dimiliki.

Sesi pertama merupakan wisuda kelas akhir peserta didik kelas akhir putri yang dihelat pada hari Selasa (08/03) malam di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid. Sementara itu, sesi kedua digelar khusus untuk peserta kelas akhir putra pada hari Jum’at (11/03) malam di Aula Mini Pondok Pesantren Nurul Jadid.

(Prosesi pengukuhan wisuda oleh direktur LPBA Nurul Jadid Dr. Syamsuri Hasan, M.HI didampingi wakil direktur ustaz Abdul Wafi)

Pada wisuda kelas akhir santri asrama LPBA Nurul Jadid kali ini, tampil sebagai lulusan wisudawan putra terbaik bidang akademik bahasa Arab adalah Muhammad Afifurrahman dan wisudawan terbaik bidang akademik bahasa Inggris jatuh kepada Ahmad Firdaus Perdana.

Tidak hanya di bidang akademik, LPBA Nurul Jadid juga memberikan penghargaan kepada wisudawan terbaik di bidang non-akademik bahasa Arab kepada Ilham Prastiko, sementara bidang non-akademik Bahasa Inggris jatuh kepada Ahmad Firdaus Perdana yang juga peraih wisudawan terbaik bidang akademik.

(Prosesi pengukuhan wisudawan terbaik oleh direktur LPBA Nurul Jadid Dr. Syamsuri Hasan, M.HI )

Tidak kalah seru, pada pagelaran wisuda kelas akhir ke-II putri. Mereka juga menominasikan beberapa wisudawan terbaik bidang akademik, untuk bahasa Arab atas nama Auliatun Nisyak, dan bahasa Inggris Naila Imtiyaz Salsabila. Sementara itu untuk nominasi wisudawan terbaik bidang non-akademik diantaranya Auliatun Nisyak, Qurrotu Aini, Nur Aini, dan Lailatun Nafisah.

(Sambutan kepala Biro Pendidikan Nurul Jadid yang diwakili oleh Kabid. Kelembagaan dan Peserta Didik bapak Ponirin Mika, M.Pd)

Wisuda ini dihadiri Kepala Bidang Kelembagaan dan Peserta Didik Ponirin Mika, yang mewakili Kepala Biro Pendidikan untuk menyampaikan sambutan kepada seluruh wisudawan LPBA Nurul Jadid. Dalam sambutannya, bapak Ponirin berharap seluruh wisudawan LPBA Nurul Jadid dapat membaktikan ilmunya kepada masyarakat sebagai bentuk rasa tanggung jawab atas diwisudanya mereka.

“Saya mempunyai keyakinan bahwa semua peserta didik LPBA layak untuk diwisuda karena mampu menguasai materi-materi Bahasa Inggris dan Bahasa Arab serta bisa berbicara dengan lancar dan saya berharap bagaimana ilmu yang didapat dari LPBA dibuktikan melalui wisuda ini bisa dipertanggungjawabkan, paling tidak dengan bermanfaat kepada orang lain,” ungkap bapak Ponirin.

(Sambutan Direktur Dr. Syamsuri Hasan, M.HI saat acara Wisuda ke-II LPBA Nurul Jadid)

Sementara itu, Direktur LPBA Nurul Jadid Dr. Syamsuri Hasan, M.HI. menyampaikan pesan-pesan kepada seluruh wisudawan bahwa pasca Pendidikan di Pondok Pesantren Nurul Jadid agar tetap bisa bersaing di kancah global dan menjalani kehidupan yang lebih baik.

“Wisuda jangan dimaknai sebagai titik akhir lalu kemudian berhenti belajar atau berhenti memperdalam bahasa, wisuda ini adalah terminal, tempat anda memacu kendaraan pada jalan berikutnya, yaitu salah satunya siap-siap untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Dan selanjutnya saya ingatkan kembali, bahasa itu jangan dimaknai sebagai tujuan akhir, tapi jadikan itu sebagai alat yang menjembatani kalian menuju kehidupan yang lebih baik bahkah bersaing di kancah global,” tandas Dr. Syamsuri.

(Prosesi pengukuhan para wisudawati pada acara wisuda ke-II LPBA Nurul Jadid di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Wisuda ini juga diisi dengan pemberian gordon dan penyematan toga secara resmi kepada seluruh wisudawan, juga penyampaian sambutan dari perwakilan wisudawan sehingga menambah haru dan syahdu acara wisuda ke-II kelas akhir LPBA Nurul Jadid.

 

 

(Humas Infokom)

Amalan Malam Nisfu Sya’ban untuk Umat Muslim

nuruljadid.net – Alhamdulillah, malam Nisfu Syaban jatuh pada hari ini, Kamis, 17 Maret 2022, setelah Maghrib.

Malam Nisfu Syaban adalah malam yang sangat diijabah untuk dikabulkan semua doa dan hajat yang diinginkan. Sehingga, dianjurkan bagi umat Muslim untuk berdoa secara khusyuk.

Berikut doa yang dianjurkan pada malam Nisfu Syaban:

اَللَّهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَ لا يَمُنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا اْلجَلاَلِ وَ اْلاِكْرَامِ ياَ ذَا الطَّوْلِ وَ اْلاِنْعَامِ لاَ اِلهَ اِلاَّ اَنْتَ ظَهْرَ اللاَّجِيْنَ وَجَارَ الْمُسْتَجِيْرِيْنَ وَ اَمَانَ اْلخَائِفِيْنَ . اَللَّهُمَّ اِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِى عِنْدَكَ فِيْ اُمِّ اْلكِتَابِ شَقِيًّا اَوْ مَحْرُوْمًا اَوْ مَطْرُوْدًا اَوْ مُقْتَرًّا عَلَىَّ فِى الرِّزْقِ فَامْحُ اللَّهُمَّ بِفَضْلِكَ فِيْ اُمِّ اْلكِتَابِ شَقَاوَتِي وَ حِرْمَانِي وَ طَرْدِي وَ اِقْتَارَ رِزْقِي وَ اَثْبِتْنِىْ عِنْدَكَ فِي اُمِّ اْلكِتَابِ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَ قَوْلُكَ اْلحَقُّ فِى كِتَابِكَ الْمُنْزَلِ عَلَى نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَ يُثْبِتُ وَ عِنْدَهُ اُمُّ اْلكِتَابِ. اِلهِيْ بِالتَّجَلِّى اْلاَعْظَمِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرِ شَعْبَانَ الْمُكَرَّمِ الَّتِيْ يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ اَمْرٍ حَكِيْمٍ وَ يُبْرَمُ اِصْرِفْ عَنِّيْ مِنَ اْلبَلاَءِ مَا اَعْلَمُ وَ مَا لا اَعْلَمُ وَاَنْتَ عَلاَّمُ اْلغُيُوْبِ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَ صَحْبِهِ وَ سَلَّمَ . اَمِيْنَ

Allahumma yaa dzal manni walaa yumannu alaika yaa dzal jalaali wal ikraam, yaa dzath thauli wal in aam, laa ilaaha illaa anta, dhahrul laajiin, wa jaarul mustajiiriin, wa amaanul khaa ifiin, Allahumma in kunta katabta nii indaka fii ummil kitaabi syaqiyyan aw mahruuman aw mathruudan awa muqtarran alayya fir rizqi, famhullaa humma bi fadllika syaqaawatii wa hirmaani wa thardii waq titaari rizqii wa ats-bitnii indaka fii ummil kitaabi saiidan marzuuqan muwaffaqallil khairaat. Fa innaka qulta wa qauluka haqqu fii kitaabikal munazzali alaa nabiyyikal mursali, yamhul laahumaa yasyaa u wa yutsbitu wa indahuu ummul kitaab. Illahii bittajallil aadhami fii lailatin nishfi min syahri syabaanil mukarramil latii yurfaqu fiihaa kullu amrin hakim wa yubram, ishrif anni minal balaa I maa alamu wa maa laa alam wa anta allamul ghuyuubi birahmatika yaa arhamar raahimin.

Artinya:

Ya Allah, Dzat Pemilik anugrah, bukan penerima anugrah. Wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan. Wahai dzat yang memiliki kekuasaan dan kenikmatan. Tiada Tuhan selain Engkau: Engkaulah penolong para pengungsi, pelindung para pencari perlindungan, pemberi keamanan bagi yang ketakutan.

Ya Allah, jika Engkau telah menulis aku di sisi-Mu di dalam Ummul Kitab sebagai orang yang celaka atau terhalang atau tertolak atau sempit rezeki, maka hapuskanlah, wahai Allah, dengan anugrah-Mu, dari Ummul Kitab akan celakaku, terhalangku, tertolakku dan kesempitanku dalam rezeki, dan tetapkanlah aku di sisi-Mu, dalam Ummul Kitab, sebagai orang yang beruntung, luas rezeki dan memperoleh taufik dalam melakukan kebajikan.

“Allah menghapus apa yang dikehendaki dan menetapkan apa yang dikehendaki-Nya dan di sisi Allah terdapat Ummul Kitab.”

Wahai Tuhanku, demi keagungan yang tampak di malam pertengahan bulan Sya’ban nan mulia, saat dipisahkan (dijelaskan, dirinci) segala urusan yang ditetapkan dan yang dihapuskan, hapuskanlah dariku bencana, baik yang kuketahui maupun yang tidak kuketahui.

Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu yang tersembunyi, demi Rahmat-Mu wahai Tuhan Yang Maha Mengasihi. Semoga Allah melimpahkan solawat dan salam kepada junjungan kami Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabat beliau. Amin.

 

Berikut adalah tiga amalan sunnah yang dianjurkan di malam Nisfu Sya’ban:

a. Memperbanyak doa.

Anjuran ini didasarkan pada hadits riwayat Abu Bakar bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:

ينزل الله إلى السماء الدنيا ليلة النصف من شعبان فيغفر لكل شيء، إلا لرجل مشرك أو رجل في قلبه شحناء 

Artinya, “(Rahmat) Allah swt turun ke bumi pada malam Nisfu Sya’ban. Dia akan mengampuni segala sesuatu kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya tersimpan kebencian (kemunafikan).” (HR al-Baihaqi).

b. Membaca dua kalimat syahadat sebanyak-banyaknya.

Dua kalimat syahadat termasuk kalimat mulia dan sangat baik dibaca kapan pun dan di mana pun terlebih lagi pada malam Nisfu Sya’ban. Sayyid Muhammad bin Alawi dalam kitab Ithmi’nânul Qulûb Bidzikri ‘Allâmil Ghuyûb mengatakan:

“Seyogyanya seorang muslim mengisi waktu yang penuh berkah dan keutamaan dengan memperbanyak membaca dua kalimat syahadat, La ilaha illallah Muhammadur Rasulullah, khususnya bulan Sya’ban dan malam pertengahannya.”

c. Memperbanyak istighfar.

Tidak ada satu pun manusia yang bersih dari dosa dan salah. Itulah manusia. Kesehariannya bergelimang dosa. Namun, kendati manusia berdosa, Allah swt senantiasa membuka pintu ampunan kepada siapa pun. Karenanya, meminta ampunan (istighfar) sangat dianjurkan terlebih lagi di malam Nisfu Sya’ban. Sayyid Muhammad bin Alawi dalam Ithmi’nânul Qulûb memaparkan,

“Istighfar merupakan amalan utama yang harus dibiasakan orang Islam, terutama pada waktu yang memiliki keutamaan, seperti Sya’ban dan malam pertengahannya”.

“Istighfar dapat memudahkan rezeki, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an dan hadits. Pada bulan Sya’ban pula dosa diampuni, kesulitan dimudahkan, dan kesedihan dihilangkan,” sambung Sayyid Alawi.

 

Diantara Amalan yang diajarkan para salaf Habaib di malam Nisfu Sya’ban

Barangsiapa yang pada malam nisfu sya’ban menulis Surat Shad ayat 54:

Artinya : “Sesungguhnya ini adalah benar-benar rezeki dari Kami yang tiada habis-habisnya”

Ditulis di atas kertas, kemudian diletakkan di tempat menyimpan uang, insyallah rezekinya akan mengalir sepanjang tahun. (Habib Muhammad Bin Husein Al-Habsyi)

 

 

Sumber : NU Online dan Amalul Yaum

Nisfu Sya’ban 1443 H Jatuh Tepat Jumat 18 Maret 2022 Besok

nuruljadid.net – Hilal awal Sya’ban 1443 H berhasil terlihat di empat lokasi rukyatul hilal di Indonesia pada Kamis (3/3/2022) petang, bertepatan 29 Sya’ban 1443 H. Hal ini berarti 1 Sya’ban 1443 H bertepatan dengan Jumat Wage, 4 Maret 2022. “Sebagai tindak lanjutnya maka awal bulan Sya’ban 1443 H bertepatan dengan Jumat Wage 4 Maret 2022 M (mulai malam Jumat) atas dasar rukyah,” kata KH Sirril Wafa, Plt Ketua Lembaga Falakiyah PBNU, melalui Surat Pengumuman Nomor: 005/LF–PBNU/III/2022 yang ditandatangani pada Kamis (3/3/2022).

Atas dasar ikhbar tersebut, nisfu Sya’ban atau pertengahan bulan Sya’ban, tepatnya tanggal 15, jatuh pada Jumat (mulai malam Jumat) di dua pekan berikutnya, bertepatan tanggal 18 Maret 2022.

Di malam nisfu Sya’ban, umat Islam disunnahkan untuk memperbanyak doa, membaca kalimat syahadat, dan beristighfar. Hal ini karena pada malam tersebut, catatan amal manusia diangkat dan dilaporkan kepada Allah swt. Kepercayaan ini diyakini atas dasar hadis Rasulullah ketika menjawab pertanyaan Usamah bin Zaid, “Wahai Rasul, aku tidak melihatmu berpuasa pada suatu bulan, seperti pada bulan Sya’ban.”

“Itu bulan yang dilalaikan manusia antara bulan Rajab dengan bulan Ramadhan. Aku ingin amalku tidak diangkat kecuali aku sedang berpuasa.” (HR. Nasa’i dan Ahmad).

Sebagai informasi, hasil perhitungan menggunakan metode ilmu falak LF PBNU menunjukkan keadaan hilal sudah berada jauh di atas ufuk, tepatnya +8 derajat 12 menit 00 detik dan lama hilal 36 menit 9 detik, dengan markaz Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, koordinat 6º 11’ 25” LS 106º 50’ 50” BT. Sementara konjungsi atau ijtimak bulan terjadi pada Kamis Pon 2 Maret 2022 pukul 12:46:14 WIB.   Sementara itu, letak matahari terbenam berada pada posisi 6 derajat 55 detik 22 menit selatan titik barat, sedangkan letak hilal pada 6 derajat 23 menit 22 detik selatan titik barat. Adapun kedudukan hilal berada pada 0 derajat 32 menit 00 detik utara matahari dalam keadaan miring ke urara dengan elongasi 10 derajat 23 menit 00 detik.

 

 

Sumber : NU Online

SMA Nurul Jadid Kembangkan 4 Bahasa Dunia, Kadisdik Jatim “Siap Go International”

nuruljadid.net – Expo Pendidikan “Jatim Cerdas” telah digelar Minggu (13/03/2022) lalu oleh Cabang Dinas Pendidikan wilayah Probolinggo. Tak ayal, kesempatan baik itu diikuti oleh SMA Nurul Jadid (SMANJ) yang tengah mengembangkan empat bahasa internasional Inggris, Arab, Mandarin dan Jepang. Potensi dan torehan prestasi yang telah diraih mendapatkan apresiasi langsung dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan provinsi Jatim Dr. Ir. Wahid Wahyudi, MT saat mengunjungi stand expo SMANJ. Bapak Wahid menyampaikan pentingnya penguasaan bahasa asing agar lulusannya siap go international.

SMANJ turut berpartisipasi dengan mendirikan stand Expo Pendidikan dengan berbagai produk kreativitas siswa seperti majalah sekolah Media Informasi Siswa Intelektual (MISI), minuman tradisional teh pokak, hand sanitizer, kerajinan batik, menulis huruf kanji bahasa jepang dan sekolah pelaksana ujian Hanyu Shuiping Kaoshi (HSK) bahasa Mandarin sejenis TOEFL dalam bahasa Inggris dan aktivitas sekolah riset (SR) serta sekolah berbasis riset (SBR).

(Pengunjung stand expo pendidikan dari PP. Riyadlus Sholihin berfoto bersama siswa dan pembimbing SMA Nurul Jadid usai dibuatkan tulisan nama dengan huruf kanji jepang)

Stand yang dibukan sejak pukul 09.00 WIB hingga acara berakhir banyak dikunjungi pengunjung dari berbagai elemen mulai pelajar hingga pejabat, terutama dari santri lokal Pondok Pesantren Riyadlus Sholihin yang salah satu dari mereka meminta dibuatkan tulisan namanya dalam bahasa Jepang.

Expo Pendidikan Jatim Cerdas ini dihadiri Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdik) Provinsi Jawa Timur, Dr. Ir. Wahid Wahyudi, MT yang juga merangkap Plt Sekda Pemprov Jawa Timur; Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Probolinggo Kusnadi, S.Sos., MM; Kabid SMA dan SMK; para pengawas pendidikan dan kepala-kepala SMK dan SMA wilayah Probolinggo, baik negeri maupun swasta.

(Walikota Probolinggo sekaligus pengasuh PP. Riyadlus Sholihin Habib Hadi Zainal Abidin berfoto bersama Kepala Sekolah Didik P. Wicaksono dan guru SMA Nurul Jadid di stand expo pendidikan)

Acara ini digelar di tiga tempat berbeda, yaitu SMKS Raudhatul Malikiyah Kota Probolinggo, SMK Negeri 3 Kota Probolinggo dan SMK Negeri 1 Kota Probolinggo.

Rombongan Kadisdik Jawa Timur tiba di lokasi (SMKS Raudhatul Malikiyah) sekitar pukul 15.00 WIB, didampingi Pengasuh Pondok Pesantren Riyadhus Sholihin Habib Hadi Zainal Abidin yang sekaligus menjabat sebagai Walikota Probolinggo dan para pejabat di lingkungan pendidikan wilayah Probolinggo.

(Kadisdik Provinsi Jawa Timur Dr. Ir. Wahid Wahyudi, MT  berkunjung ke stand expo pendidikan berbincang dan memberikan apresiasi SMANJ didampingi kepala sekolah Didik P. Wicaksono, S.Sos., M.Pd)

Kadisdik memberi apresiasi kepada SMANJ dalam mengembangkan bahasa asing. Selain itu, bapak Dr. Ir. Wahid Wahyudi, MT menyampaikan “Sekolah harus bisa memfasilitasi pengembangan life skill peserta didik dalam semua bidang. Kompetensi life skill dan ditambah kompetensi bahasa Asing, terutama bahasa Inggris agar lulusannya siap “Go International”, beliau menuturkan ketika berkujung ke stand expo SMANJ.

Sementara itu, Kepala SMANJ, Didik Priyagung Wicaksono, juga menjelaskan sedang mengembangkan Sekolah Riset (SR) dan Sekolah Berbasis Riset (SBR).

Sebelum meninggalkan stand, Kadisdik bersama tim ekspo SMANJ foto bersama. Bahkan beliau membuatkan yel-yel penyemangat. Ketika beliau menyampaikan “SMA Nurul Jadid Probolinggo” seluruhnya menjawab “Go Internasional”.

 

 

(Humas Infokom)