Ribuan Santri Nurul Jadid Kembali Nyantri ke Pesantren Pasca Liburan

nuruljadid.net – Setelah liburan panjang Ramadhan ribuan santri kembali nyantri ke Pondok Pesantren (Ponpes). Para santri kembali dari masing-masing daerah yang sebagian besar dikoordinir oleh pengurus P4NJ (Pembantu Pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid) daerah selama dua hari 12 sampai dengan 13 Mei 2022.

Sebanyak kurang lebih 6.000 santriwan dan santriwati yang sebelumnya pada tanggal 30 Maret 2022 untuk putri dan 31 Maret 2022 untuk putra melakukan pulang bersama selama kurang lebih 40 hari untuk berkumpul bersama keluarga melaksanakan ibadah puasa di rumah masing-masing.

Rombongan santri bertolak dari kabupaten dan kota di seluruh Indonesia mayoritas santri berasal dari pulau Jawa menuju Pondok Pesantren Nurul Jadid Desa Karanganyar, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo setelah liburan mereka usai, diantar dengan beragam moda transportasi baik bus, travel, pesawat dan kapal laut yang diasistensi oleh P4NJ masing-masing daerah.

Kabag. Humas dan Protokoler Dr. Syamsuri Hasan, M. HI mengatakan bahwa kembalinya santri ke pondok pesantren dilaksanakan selama dua hari yang terpisah antara putra dan putri dimana putri lebih awal tanggal 12 Mei 2022 sedangkan putra tanggal 13 Mei 2022.

“Pondok Pesantren Nurul Jadid mengalokasikan dua hari untuk waktu kembalinya santri sebagaimana kepulangan santri dimana putri lebih awal tanggal 12 Mei 2022 dan putra setelahnya 13 Mei 2022 karena pulangnya pun putri lebih awal yaitu tanggal 30 Maret dan putra 31 Maret 2022,”ujarnya.

Sementara, Sekretaris Pesantren H. Faizin Syamwil menyambut kembalinya santri dengan mengingatkan para santri agar belajar dan beribadah dengan baik di pondok pesantren, mendoakan kedua orang tuanya di rumah agar dilancarkan rezekinya dan senantiasa diberikan kesehatan, tentunya yang tidak kalah penting adalah mengamalkan ilmunya ketika kembali ke keluarga dan masyarakat.

“Saya berharap para santri dapat kembali belajar dan beribadah dengan baik serta senantiasa menjaga kerukunan, hidup yang penuh kedamaian, toleran dan moderat, hubungan dengan orang tua dan guru dijaga dengan baik doakan mereka, semoga kalian mendapatkan ilmu yang barokah dan menjadi generasi masa depan yang lebih baik di tengah keberagaman dan desrupsi zaman,” pungkasnya.

 

(Humas Infokom)

Nurul Jadid Rukyatul Hilal, PBNU Tetapkan Awal Ramadlan 1443 H Jatuh pada 03 April 2022

nuruljadid.net – Berdasarkan surat edaran Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) surat nomor : 250/C.I.34/03/2022 di Jakarta tanggal 29 Sya’ban 1443 H atau 01 April 2022 M perihal ikhbar atau pemberitahan hasil rukyatul hilal bil fi’li Awal Ramadhan 1443 H yang jatuh pada tanggal 03 April 2022 hari Minggu.

Tim rukyatul hilal Pondok Pesantren Nurul Jadid sore tadi ikut melaksanakan kegiatan rukyatul hilal untuk tanggal 1 Ramadan 1443 H. di Pantai Duta Paiton, Jum’at (01/04).

Turut terlibat, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) kabupaten Probolinggo, Majlis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Paiton, PCNU Kraksan dan Pengadilan Agama.

Berdasarkan pemantauan dari seluruh instansi bahwa semua tim rukytul hilal tidak berhasil melihat bulan karena memang cuaca saat itu tidak cerah pada saat ghurub.

(Tim rukyatul hilal lintas instansi dan organisasi sedang berkumpul di Pantai Duta usai rukyatul hilal)

Sementara itu, menjelang maghrib tersebar di berbagai group social media tentang surat edaran penetapan awal bulan ramadlan 1443. Diterangkan bahwa berdasarkan hasil koordinasi dengan Lembaga Falakiyah PBNU pada hari Jum’at, 29 Sya’ban 1443 H/ 1 April 2022 telah melakukan rukyatul hilal bi fi’li di beberapa lokasi yang telah ditentukan.

Alhasil, berdasarkan laporan Lembaga Falakiyah PBNU, seluruh lokasi tidak berhasil melihat hilal, dengan demikian umur bulan Sya’ban 1443 H adalah 30 hari (istikmal)

Atas dasar istikmal tersebut dan sesuai dengan pendapat al-madzhab al-arba’ah, maka dengan ini PBNU mengikhbarkan atau memberitahukan bahwa awal bulan ramadlan 1443 H jatuh pada hari Ahad Wage tanggal 03 April 2022 M.

Surat edaran resmi ini ditandatangani pimpinan PBNU diantaranya Rais Aam KH. Miftachul Akhyar, Katib Aam KH. Akhmad Said Ansori, Ketua Umum KH. Yahya Cholil Staquf dan Sekretaris Jenderal Drs. H. Saifullah Yusuf.

 

(Humas Infokom)

Ribuan Santri Nurul Jadid Pulang Bersama dengan 109 Armada ke Seluruh Penjuru Indonesia

nuruljadid.net – Jelang datangnya bulan Ramadhan 1443 Hijriyah, ribuan santri Pondok Pesantren Nurul Jadid dipulangkan ke rumah masing-masing bersama rombongan hampir ke seluruh penjuru Indonesia. Karena jumlah santri yang cukup banyak dan demi ketertiban dalam perjalan pulang, maka pesantren mengatur kepulangan santri melalui program pulang bersama (31/03).

Tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang secara normal libur santri dilaksanakan setelah pertengahan bulan Ramadhan. Pasalnya, kebijakan pulang awal sebelum Ramadhan ini sebagai ganti ditiadakannya libur Maulid Nabi Muhammad SAW.

(Potret santri putri saat berjalan menuju parkiran armada transporatasi untuk pulang bersama ke daerah masing-masing)

Ketua panitia pulang bersama Moh. Alief Hidayatullah mengemukakan bahwa pihaknya telah mengkoordinasikan dengan Pembantu Pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid (P4NJ) daerah untuk membantu penyambutan rombongan pulang santri di titik turun (drop spot). Para santri disediakan transportasi angkutan berupa bus dan elf long menuju daerah masing-masing.

“Pulang bersama tahun 2022 ini ada sekitar 5.448 santri yang ikut rombongan pulang bersama jumlah ini tidak termasuk santri kelas akhir dari tujuh lembaga yang sudah lebih awal boyong dijemput walinya, sehingga kami menyediakan 45 armada bus, 13 armada bus mini, dan 71 armada elf long,” papar Alief.

(Potret santri putri saat diberikan pengarahan oleh Kamtib putri di parkiran armada transporatasi sebelum pulang bersama ke daerah masing-masing)

Alief juga menyebutkan, jumlah kabupaten atau kota yang dituju pada kegiatan pulang bersama santri tahun 2022 ini terdapat sebanyak 29 kabupaten/kota dengan 68 titik turun (drop spot). Tidak sedikit dari mereka yang berasal dari luar pulau Jawa seperti Kalimantan, Sumatera, Nusa Tenggara dan Kepulauan Riau.

“Kegiatan Pulang Bersama ini dilaksanakan selama dua hari, yaitu dari tanggal 30 Maret 2022 untuk pemulangan santri putri, dan tanggal 31 Maret 2022 pemulangan santri putra,” jelas Alief.

(Santri putra sowan ke pengasuh ba’da sholat subuh di Masjid Jami Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Ia juga menegaskan, santri yang hendak pulang ke rumah masing-masing tidak diperbolehkan pulang naik angkutan umum. Kepulangan santri dikoordinir oleh panitia pulang bersama, dibantu Pembantu Pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid (P4NJ) daerah, dan wali santri.

Dirinya juga menambahkan bahwa para santri sowan ke pengasuh ba’da sholat subuh berjamaah. Sebelum berangkat, Kepala Biro Kepesantrenan KH. Fahmi Abdul Haq Zaini memimpin do’a safar bersama-sama di halaman kantor pesantren untuk keselamatan dan kelancaran selama perjalanan.

(Kepala Biro Kepesantrenan KH. Fahmi Abdul Haq Zaini saat memberikan pengarahan dan memimpin doa safar sebelum melepas santri pulang bersama rombongan)

Dalam program pulang bersama, para santri didampingi oleh pengurus pesantren hingga sampai ke daerah tujuan masing-masing. Jika ada santri yang menggunakan moda transportasi udara (pesawat) ataupun kapal laut, santri bersangkutan diantar ke bandara atau pelabuhan sesuai dengan tempat pemesanan tiket.

(Protret santriwati bersiap-siap menaiki bus untuk pulang bersama ke daerah tujuan masing-masing)

Pihaknya kembali menjelaskan, untuk pemulangan santri tersebut juga didampingi oleh Polsek Paiton untuk mengatur arus lalu lintas keluar masuk bus atau elf ke Pondok Pesantren Nurul Jadid. Dengan itu, diharapkan proses pemulangan santri ke tempat tujuan masing-masing berlangsung dengan tertib, lancar dan harapannya semua diberi keselamatan.

 

 

(Humas Infokom)

Liburan Santri, KH. Najiburrahman Wahid: Oleh-Oleh Paling Berharga Seorang Santri adalah Akhlakul Karimah

nuruljadid.net – Menjelang liburan santri lalu, wakil Kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Najiburrahman Wahid dalam tausyiahnya dawuh bahwa oleh-oleh paling berharga yang dibawa santri ke masyarakat setelah menuntut ilmu di pesantren adalah akhlakul karimah.

Nasehat tersebut disampaikan kiai Najib saat memberikan pengarahan kepada seluruh santri sebelum esoknya santri pulang liburan Ramadhan. Kegiatan tersebut dipusatkan di Masjid Jami’ Pondok Pesantren Nurul Jadid, dan melalui streaming audio ke wilayah-wilayah santri putri dan satelit pada Senin (29/03) ba’da Shalat Maghrib.

Selain itu, beliau juga berpesan kepada seluruh santri untuk tetap menjaga nilai moral seorang santri yang telah ditempa selama di pesantren yaitu dengan terus istiqomah menjalankan kebiasaan-kebiasaan baik ketika berada di rumah dan di tengah masyarakat.

“Ada yang memaknai santri itu adalah orang yang berusaha istiqomah mengamalkan ajaran Islam, melaksanakan sunnah Rasulullah sampai mati. Jadi bedakan antara santri secara administratif dan santri secara nilai moral. Jika santri secara nilai moral, maka sekali menjadi santri selamanya menjadi santri, di pondok kita jadi santri, di rumah pun kita tetap santri,” tutur beliau.

(Pengarahan wakil Kepala Pesantren KH. Najiburrahman Wahid kepada seluruh santri sebelum menghadapi Liburan Ramadhan 1443 H di Masjid Jami’)

Lebih lanjut, beliau kembali mengingatkan niat awal santri mondok di Pesantren Nurul Jadid, yaitu mondok untuk mengaji dan membina akhlakul karimah. Untuk itu, beliau berpesan kepada seluruh santri yang akan menghadapi libur Ramadhan untuk terus mengamalkan nilai-nilai trilogi santri Nurul Jadid, yaitu dengan memperhatikan kewajiban-kewajiban fardhu ‘ain, mawas diri dengan meninggalkan dosa-dosa besar, dan berbudi luhur kepada Allah dan makhluk Nya.

“Bahwa senakal-nakalnya santri jangan sampai meninggallkan fardhu ‘ain, jangan sampai mendekati zina, apalagi sampai keikut arus pergaulan bebas. Maka dari itu, salah satunya jauhilah teman-teman yang cenderung mengajak ke kemungkaran, mengajak untuk ikut meminum minuman keras, itu dijauhi takutnya kita terpengaruh, kecuali jika kita kuat dan malah bisa mempengaruhi mereka lebih baik itu tidak masalah,” beliau melanjutkan tausyiahnya.

Kiai Najib juga menyampaikan pesan-pesan Imam Ghazali di Kitab Bidayatul Hidayah yang tidak boleh kita tinggalkan, yaitu ilmu, ibadah, membantu orang tua atau berguna bagi orang lain, dan mencari nafkah sebagai substansi dalam kehidupan manusia.

“Paling tidak santri ketika pulang, jangan sampai lupa empat ini, kalau tidak bisa keempat empatnya, salah satunya tidak masalah. Jangan sampai ditinggal semuanya, jika semuanya ditinggalkan maka kemungkinan besar orang itu sudah masuk ke lingkaran setan,” imbuh beliau.

Terakhir, beliau berpesan kepada seluruh santri untuk meningkatkan ibadah kita selama bulan Ramadhan dan menjaga akhlak kita kepada orang tua di rumah, masyarakat dan sesama. Dawuh beliau, ada hadits yang menyatakan bahwa bulan Ramadhan ini adalah bulannya ummat Rasulullah, bulan Sya’ban adalah bulannya Rasulullah, dan bulan Rajab adalah bulannya Allah. Sehingga beliau berpesan untuk memaksimalkan ibadah di bulan mulia ini.

“Jadi kita gunakan bulan Ramadhan ini untuk ibadah, karena ibadah sunnah di bulan Ramadhan itu pahalanya setara dengan ibadah wajib di bulan-bulan lain, sedangkan ibadah wajib di bulan Ramadhan itu pahala dilipatgandakan sebanyak 70 kali lipat, bahkan tidur pun dapat pahala, jadi manfaatkan bulan Ramadhan ini untuk menguatkan ibadah, karena belum tentu kita bisa sampai lagi ke Ramadhan yang akan datang,” tutup beliau pada acara tausyiah menjelang liburan Ramadhan.

 

(Humas Infokom)

Boyong Santri Kelas Akhir Tiba! Penuh Keharuan Saat Wali Santri Jemput Putra-Putri Tercinta

nuruljadid.net – Akhir bulan Maret merupakan momen yang dinanti-nanti oleh Santri Nurul Jadid. Pasalnya, santri kelas akhir meski tidak semua mengakhiri masa studinya di Pondok Pesantren Nurul Jadid dan boyong (baca: berhenti) mondok. Wali santri datang memenuhi lapangan Ayaman dan Balai Pertemua Putra untuk menjemput putra-putri tercintanya (28/03).

Boyong santri dilaksanakan secara bertahap. Santri kelas akhir tingkat SLTA boyong pada hari Senin (28/03), sedangkan tingkat SLTP Selasa (29/03). Terlihat santri berbondong-bondong membawa tas, koper dan barang bawaannya dari asrama menuju tempat pelayanan boyong santri untuk mengurus surat keterangan berhenti mondok. Pelayanan boyong santri ini bertempat di Balai Pertemuan Putra (Batra) untuk santri putra, dan di lapangan Ayaman untuk santri putri.

(Nampak santri kelas akhir sedang mengurus surat keterangan berhenti di Balai Pertemuan Putra (Batra)

Ketua panitia pulang bersama dan boyong santri kelas akhir ustaz Alief Hidayatullah mengatakan bahwa boyong santri tahun 2022 ini wajib dijemput oleh Wali Santri, karena Wali Santri juga akan mengisi tanda tangan di surat keterangan berhenti mondok.

“Namun, bagi santri yang berasal dari luar jawa atau rumahnya jauh, maka mereka bisa diwakili oleh keluarga atau wali terdekatnya yang ditunjuk dan diketahui oleh orang tua santri,” ujar Ustaz Alief.

(Santri kelas akhir putra terlihat bahagia sambil membawa kardus barang untuk dibawa pulang ke rumah)

Nampak wajah bahagia dan ceria dari kebanyakan santri kelas akhir yang akan segara pulang dan melanjutkan mimpinya baik ke jenjang Pendidikan yang lebih tinggi maupun bekerja. Berbeda dengan suasana di Batra dan lapangan Ayaman, terlihat jelas perasaan rindu dari mimik wajah para wali santri setelah sekian lama bersabar dan berjuang mengikhaskan putra-putrinya mondok jauh dari orang tua.

(Suasana wali santri putri saat mengurus administrasi boyong putra-putrinya di lapangan parkir Ayaman Nurul Jadid)

Wali santri nampak memenuhi lapangan tak sabar ingin bertemu dan menjemput putra-putri tercintanya saat mengantri menunggu giliran untuk mengurus surat keterangan berhenti mondok.

“Semoga, setelah anak saya berhenti atau keluar dari Pondok Pesantren Nurul Jadid ini mendapatkan ilmu yang barokah dan bermanfaat, dan juga tidak melupakan akhlak serta ilmu agama yang telah diajarkan di pesantren,” ungkap salah satu wali santri saat diwawancarai oleh tim nuruljadid.net.

(Petugas keamanan dan ketertiban ikut terlibat melayani administrasi boyong santri kelas akhir putra)

Itulah salah satu bentuk kesyukuran wali santri saat menjemput putra dan putrinya yang telah berhasil menuntaskan studinya di masing-masing jenjang pendidikan di Pondok Pesantren Nurul Jadid.

 

 

(Humas Infokom)

SMA Nurul Jadid Helat Simposium TA dan Penghargaan Siswa Berprestasi Sekaligus Lepas Kelas Akhir

nuruljadid.net – SMA Nurul Jadid menggelar perpisahan kelas XII di Gedung Aula 1 Pondok Pesantren Nurul Jadid untuk putri dan Aula SMA Nurul Jadid untuk putra pada hari Minggu (27/03) pagi. Kegiatan ini bersamaan dengan acara simposium tugas akhir, apresiasi tugas akhir terbaik, peraih nilai EHB terbaik dan penghargaan untuk siswa teladan serta organisator terbaik.

Acara pamungkas ini terdiri dari simposium dan lepas pisah 387 siswa kelas XII dalam 99 kelompok riset tersebut berlangsung tertib, khidmad dan meriah. Selain terafiliasi dengan istilah persaingan global dalam membentuk sekolah riset dan sekolah berbasis riset juga menyentuh pada ranah religiusitas dan nuansa pisah kenang.

Acara dihadiri Kepala Biro Pendidikan yang diwakili bapak Fathorrazi Qodir, M.Pd. Kepala LP3M Universitas Nurul Jadid bapak Dr. Achmad Fawaid, M.A. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Timur Bapak Anom Surahno, S.H., M.Si secara virtual melalui Zoom, undangan kepala-kepala sekolah tingkat SLTP sekitar beserta delegasi lima siswa-siswi dari masing-masing sekolah tingkat SLTP secara luring dan daring bagi delegasi dan tamu undangan dari luar Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Kepala SMA Nurul Jadid, bapak Didik Priyagung Wicaksono, S.Sos., M.Pd. dalam sambutannya mengatakan pelepasan siswa kelas XII tersebut merupakan agenda penting untuk mengapresiasi para siswa setelah tiga tahun berjuang menuntut ilmu di SMA Nurul Jadid.

Beliau berpesan agar siswa yang lulus dapat melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi serta punya niat suci dalam mengembangkan ilmunya kelak. Tak lupa beliau juga berterima kasih atas dukungan semua pihak atas sukses terselenggaranya acara ini.

Lebih lanjut beliau juga memaparkan bagaimana pengembangan sekolah berbasis riset dan sekolah riset di masa yang akan datang.

Sambutan Kepala Biro Pendidikan yang diwakili bapak Fathorrazi Qodir, M.Pd.I. secara garis besar berisi pesan-pesan mendalam untuk selalu menjaga nilai-nilai kepesantrenan. Tugas untuk terus menjaga nama baik almamater SMA Nurul Jadid dan Pondok Pesantren menjadi hal yang mutlak untuk selalu dijaga. Juga tidak lupa permohonan maaf atas ketidakhadiran kepala Biro Pendidikan dikarenakan ada acara yang tidak bisa ditinggalkan.

Bapak Fathorrazi lebih lanjut menyampaikan terima kasih kepada SMA Nurul Jadid yang telah berpartisipasi aktif dalam memajukan pendidikan melalui pengembangan sekolah riset dan sekolah berbasis riset. Diharapkan kedepannya akan menjadi acuan bagi lembaga-lembaga yang lain serta bisa memberikan manfaat kepada lingkungan sekitar.

Usai sambutan-sambutan, acara dilanjutkan dengan penghargaan Tugas Akhir terbaik permapel, perprogram, terpopuler dan nilai EHB tertinggi serta penghargaan untuk siswa teladan dan organisator terbaik. Acara perhargaan diawali dengan pembacaan Surat Keputusan oleh Waka Kurikulum bapak Didik Rahwiniyanto, S.Si., M.Pd.

Satu persatu siswa-siswa terbaik maju ke atas panggung untuk menerima penghargaan. Dimulai dari penghargaan untuk Tugas Akhir terbaik permapel dan perprogram serta Terpopuler, dilanjutkan dengan penghargaan peraih Nilai EHB Terbaik permapel dan Siswa Teladan serta Organisator Terbaik.

Kegiatan ini berjalan lancar meskipun sempat terkendala dalam pengkondisian siswa karena berada di dua lokasi berbeda. Acara seremonial ini akhirnya ditutup dengan pembacaan do’a oleh bapak Hapandi, S.Pd.I.

Sedangkan acara intinya adalah pemaparan virtual melalui Zoom oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Timur bapak Anom Surahno, S.H., M.Si. Beliau menyampaikan apresiasinya kepada SMA Nurul Jadid dalam menggagas sekolah riset dan sekolah berbasis riset, sekaligus berharap agar terus konsisten mengembangkan dan menyesuaikan dengan perkembangan dan tantangan zaman.

Pemaparan singkat dari bapak Anom menginspirasi dan mendorong semua elemen SMA Nurul Jadid untuk terus berkontribusi dalam pendidikan melalui berbagai macam riset dalam bidang yang lebih luas lagi.

(Pemberian penghargaan kepada siswa-siswi berprestasi kelas Akhir pada acara simposium SMA Nurul Jadid)

Simposium diisi presentasi peraih tugas akhir terbaik perprogram dan terpopuler. Presentasi pertama dimulai dari program IPS, diwakili oleh ananda Shinta Nuriyah yang membawakan judul tugas akhir “Pemanfaatan Limbah Pembalut dan Popok Bayi menjadi Pupuk Organik Alternatif”. Presentasi tugas akhir terpopuler oleh Kautsar Luqyana yang melalukan penelitian tentang pendidikan di negara Belanda.

Untuk putera dari Aula SMA Nurul Jadid, presentasi dilakukan oleh dua kelompok dari program IPA dan IPS. Program IPA dibawakan oleh M. Fakhri dengan judul penelitian “Rumah Bandul  Sederhana Pendeteksi Gempa”, disusul presentasi program Bahasa oleh Ahmad Fatih F.R. dengan judul penelitian “Analisis Budaya Massal Wilayah Putra Pondok Pesantren Nurul Jadid”.

Rangkaian kegiatan diakhiri dengan pelepasan secara simbolis siswa kelas akhir. Setiap guru yang hadir satu persatu menaiki panggung, disusul para siswa kelas akhir untuk bersalaman  diiringi lagu hymne guru. Suasana haru menyelimuti prosesi ini dan tidak sedikit baik dari siswa maupun guru meneteskan air mata.

 

 

(Humas Infokom)

LIP SMP Nurul Jadid Wisuda Purna Didik Sekaligus Lantik Pengurus ILO Masa Bakti 2022-2023

nuruljadid.net – Language Intensive Program of SMPNJ (LIPS) kembali menggelar wisuda purna didik kelas akhir tahun ajaran 2021-2022 secara hybrid. Prosesi wisuda bertempat di aula 2 Pondok Pesantren Nurul Jadid dan live streaming di laman youtube LIP SMP Nurul Jadid. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Senin (28/03) pagi untuk putri dan Selasa (29/03/2022) pagi untuk putra.

Sebanyak 70 peserta purna siswa yang diwisudah, 26 wisudawan dan 44 wisudawati. Mereka adalah peserta didik program khusus LIPS bahasa Inggris dan Bahasa Arab.

(Prosesi pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan pengurus ILO LIP SMP Nurul Jadid masa bakti 2022-2023)

Sebelum prosesi wisuda dimulai, acara diawali dengan pelantikan pengurus International Language Organisation (ILO) masa bakti 2022-2023. ILO merupakan organisasi siswa asrama LIPS yang menghandel seluruh kegiatan kesiswaan dan pengembangan keterampilan bahasa di asrama.

Pada acara pelantikan seluruh pengurus disematkan secara resmi dan diikrar. Sebanyak 46 anggota pengurus putri dan 33 pengurus putra yang dilantik pada kesempatan itu. Masih dalam rangkaian pelantikan yaitu serah terima jabatan (Sertijab) secara simbolis dari ketua demisioner ke ketua terpilih yang disahkan langsung oleh Kepala SMP Nurul Jadid bapak Drs. Raharjo.

(Ketua panitia wisuda ustaz Badrus Zaman saat memberikan sambutan)

Ketua panitia Ustaz Badrus Zaman menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh tamu undangan yang berkenan menghadiri acara wisuda hari itu juga mengapresiasi panitia yang telah berupaya keras menyukseskan hingga terealisasinya kegiatan wisuda dan pelantikan ILO dengan baik. Kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid untuk memfasilitasi orang tua dan alumni yang hendak mengikuti prosesi acara meskipun secara daring disebabkan kondisi yang belum memungkinkan.

(Prosesi penyematan para wisudawan oleh pimpinan SMP Nurul Jadid pada acara wisuda purna didik kelas akhir SMP Nurul Jadid)

Bapak Muhammad Ridwan, S.Pd selaku koordinator LIPS dalam sambutannya beliau menyampaikan ucapan selamat dan apresiasi kepada seluruh wisudawan atas raihan prestasi yang berhasil ditorehkan selama periode 2021-2022. Bahkan peserta didik LIPS berhasil meraih juara umum di tingkat nasional.

“di bulan Maret ini telah menorehkan banyak prestasi di tingkat nasional bahkan yang terakhir berhasil menjadi juara umum tingkat nasional, semoga adik kelasnya peserta didik kelas 7 dan 8 dapat mempertahankan bahkan lebih baik ke depennya,” ungkap bapak Ridwan dengan bangga dan rasa syukur.

(Prosesi penyematan para wisudawan oleh pimpinan SMP Nurul Jadid pada acara wisuda purna didik kelas akhir SMP Nurul Jadid)

Pada acara wisuda, setiap wisudawan dipanggil ke atas pentas untuk dikukuhkan oleh pimpinan SMP Nurul Jadid sebagai bentuk apresiasi ketuntasan belajar selama tiga tahun. Wisudawan juga membacakan ikrar wisudawan bersama-sama yang dipimpin oleh salah satu perwakilan wisudwan di atas pentas.

(Pembacaan ikrar wisudawan pada acara Wisuda Purna Didik Kelas Akhir SMP Nurul Jadid paiton)

Usai prosesi wisuda, dinobatkan para wisudawan dan wisudawati berprestasi dengan beberapa kategori sebagai berikut:

Wilayah putri:

  1. Kategori prestasi non-akademik putri diraih oleh Cheril Aurelia Aghata, Robiatul Adawiyah, Zaidatul Imaniyah, Amelia Indriani, Siti Nur Aeni, Kamelia Anaimah Maksum, Mahrezia Labidi MB, A Viandika, Atiqotul Maula, Fathiya Zahra, dan Elfira Putri Joenata.
  2. Kategori TA terbaik untuk bahasa Arab diraih oleh Robiatul Adawiyah sedangkan bahasa inggris diraih oleh Mahrezia Labidi MB.
  3. Kategori wisudawati terbaik bahasa Arab atas nama Zaidatul Imaniyah dan bahasa Inggris atas nama Ratu Nabila Asri.

    (Pemberian penghargaan kepada wisudawati terbaik pada acara Wisuda Purna Didik Kelas Akhir SMP Nurul Jadid Paiton)

Wilayah putra:

 

  1. Kategori prestasi non-akademik putra diraih oleh Surya Adam Arief Muhammad, Ahmad Nauval Zaki Azizi, Fadil Dwi Prasetyo dan Gusti Ainul Yakin, M. Nazrul Aziz, M. Faizil Ilmi, Muhammad Rafi Dzulkarnain, Balqis Taufiq Mubarak.
  2. Kategori TA terbaik bahasa Arab diraih oleh Muhammad Nazrul Aziz, untuk bahasa Inggris diraih oleh Ahmad Maulana Firdaus Al-Farisi.
  3. Kategori Wisudawan terbaik bahasa Arab diraih oleh Gusti Ainul Yaqin dan untuk bahasa Inggris diraih oleh Fadil Dwi Prasetyo.

(Pemberian penghargaan kepada wisudawan terbaik pada acara Wisuda Purna Didik Kelas Akhir SMP Nurul Jadid Paiton)

Di penghujung acara, kepala SMP Nurul Jadid bapak Drs. Raharjo menyampaikan rasa syukur, ucapan selamat dan apresiasi setinggi-tingginya atas anugerah dan berkah yang diberikan Allah SWT atas terselenggaranya wisudawa serta pencapaian prestasi LIPS dan semoga terus istiqomah berprestasi dan rendah hati serta ilmunya bermanfaat bagi agama, bangsa dan negara. Acara pun ditutui dengan doa yang dipimpin oleh bapak Muhaammad Jupri selaku waka. Humas.

 

 

(Humas Infokom)

Di Usia Remaja ke-17, SMK Nurul Jadid Gelar Tasyakuran Sekaligus Lepas Kenang Kelas Akhir

nuruljadid.net – Tahun 2022 SMK Nurul Jadid berusia tepat 17 tahun. Di usia remajanya, SMK Nurul Jadid menggelar miladnya dengan tasyakuran sekaligus lepas kenang kelas akhir. Kegiatan ini merupakan rutinitas tahunan. Hanya saja dua tahun terakhir tidak terlaksana disebabkan pandemi covid -19. Milad ke-17 SMK Nurul Jadid dihelat pada Minggu,(27/03) pagi di halaman sekolah.

(Tamu undangan Milad ke-17 SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo  dan Lepas Kenang Kelas Akhir)

Acara tersebut dihadiri oleh Sekretaris Pesantren H. Faizin Syamwil, M.Pd., Kepala Madrasah Diniyah Ahmad Saili Aswi, S.H.I., Kabid. Kurikulum dan Penjamin Mutu H. Foni Yusanda, S.P. Kepala kampus PJB Academy Sunarto, S.H, Kepala SMK Nurul Jadid Moh. Arief Hariyanto, M.Pd beserta tamu undangan dan dewan guru serta karyawan.

Acara dimulai dengan pembukaan oleh pembawa acara dan dilanjutkan pembacaan ayat suci al-qur’an oleh siswa kelas XI TPTL Moh. Ihsan Rahmatullah.

(Kepala Sekolah Moh. Arief Hariyanto saat menyampaikan sambutan pada Milad ke-17 SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo  dan Lepas Kenang Kelas Akhir)

Dalam sambutannya kepala sekolah menyampaikan banyak terima kasih kepada para tamu undangan simpatisan yang telah hadir pada acara tersebut serta kepada panitia Enjava kerja kerasnya sehingga terlaksananya kegiatan milad ini.

Beliau juga menyampaikan “Lembaga SMK Nurul Jadid dari tahun 2005 hingga sekarang telah meluluskan ribuan peserta didik yang inshaallah sudah sukses semua” ujarnya. Kepala sekolah juga menyampaikan harapannya “semoga ilmu yang telah didapatkan bisa bermanfaat dan yang utama berbakti kepada kedua orang tua” lanjutnya.

Kegiatan Milad ini juga sebagai media penyambung tali silaturohim antar guru dan karyawan SMK Nurul Jadid juga dengan sekolah mitra dan pimpinan lembaga di lingkungan pesantren. “Dengan upaya ini kita bisa menjalin silaturrahmi antara satu dengan yang lainnya, mengingat masa lalu yang sudah kita lewati sampai ke depan menuju SMK Jaya” imbuhnya.

(Sekretaris Pesantren ketika menyampaikan sambutannya pada Milad ke-17 SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo  dan Lepas Kenang Kelas Akhir)

Turut memberikan sambutan, Sekretaris Pesantren H. Faizin Syamwil, M.Pd. Beliau menyampaikan ucapan selamat kepada lembaga SMK Nurul Jadid yang telah sampai pada hari milad yang ke-17. “Selamat kepada SMK Nurul Jadid yang hari ini berulang tahun ke-17” ucapnya.

Tidak hanya itu beliau juga memberikan apresiasi kepada SMKNJ karena di umur yang masih muda ini bisa meraih prestasi sehingga bisa diakui oleh pemerintah sehingga bisa mengimbangi sekolah negeri di luar. Prestasi ini didapat karena pimpinan serta simpatisan SMK Nurul Jadid sangat luar biasa sehingga mereka layak diberikan apresiasi.

Acara kemudian dilanjutkan pemotongan nasi tumpeng secara simbolis yang diwakili oleh kepala sekolah Moh. Arief Hariyanto, M.Pd, didampingi Sekretaris Pesantren H. Faizin Syamwil, M.Pd dan Kabid. Kurikulum dan Penjamin Mutu H. Foni Yusanda, S.P.

Pemotongan nasi tumpeng dipersilahkan kepada bapak H. Foni Yusanda yang juga merupakan eks kepala SMK Nurul Jadid H. Foni Yusanda, S.P. dan diberikan kepada kepala SMKNJ Moh. Arief Hariyanto, M.Pd yang disaksikan oleh Sekretaris Pesantren H. Faizin Syamwil, M.Pd.

(Kabid. Kurikulum dan Penjamin Muta Biro Pedidikan H. Foni Yusanda, SP tengah memberikan tausyiah pada Milad ke-17 SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo  dan Lepas Kenang Kelas Akhir)

Tasyakuran diisi dengan pembacaan tahlil yang dipimpin oleh Kepala Madrasah Diniyah Nurul Jadid ustaz Ahmad Saili Aswi, S.H.I. yang disusul dengan tausyiah dalam rangka refleksi perjalanan SMKNJ dari awal berdiri oleh kepala sekolah pertama yang saat ini menjabat Kabid. Kurikulum dan Penjamin Mutu Biro Pendidikan Nurul Jadid bapak H. Foni Yusanda, SP.

Foni Yusanda mengawali dengan ucapan selamat milad ke-17 kepada SMK Nurul Jadid dan do’a supaya SMKNJ tambah jaya serta selalu berdampak positif mencetak kader santri yang berprestasi serta berakhlakul karimah.

(Tim Hadrah SMKNJ Ummul Hayat memimpin pembacaan sholawat nabi pada Milad ke-17 SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo  dan Lepas Kenang Kelas Akhir)

Acara ditutup dengan pembacaan maulid nabi yang dipimpin oleh kelompok hadrah banjari Ummul Hayat SMK Nurul Jadid. Mereka tampil memukau dan syahdu dengan suara merdu mendayu-dayu yang berhasil menghipnotis penonton seketika.

Usai pembacaan sholawat, acara seremonial dilanjutkan dengan doa dipimpin oleh guru agama SMKNJ bapak Fathorrozi, M.Pd.

Setelah tamu VIP beserta pimpinan SMKNJ dipersilahkan ke ruang ramah tamah, acara dilanjutkan dengan agenda kedua yakni prosesi wisuda peserta didik kelas akhir dengan pembacaan SK. Kelulusan kelas akhir oleh Waka. Kurikulum bapak Moh. Zuhri, S.Kom dan pemberian tanda kelulusan kepada siswa kelas akhir yang dinyatakan lulus.

(Penyematan Kelas Akhir pada acara Wisuda Lepas Kenang Kelas Akhir SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo)

Wisudawan terbaik putra dengan nilai tertinggi diraih oleh siswa program keahlian TPTL atas nama Ricardo Fawwaz Farello putra dari bapak Badrus Rohim M. asal Pasuruan. Sedangan wisudawati dengan nilai tertinggi putri diperoleh oleh Haninah Nafi’iyah putri dari bapak Musleh asal Jember.

Acara lepas kenang diakhiri penyampaian pesan dan kesan dari perwakilan guru yang disampaikan oleh Rahmad Hidatullah, S.Kom dan perwakilan siswa disampaikan oleh Abdullah Yaqin program kehalian TKJ.

Seluruh rangkaian acara berakhir setelah penampilan seni kelas akhir dan pembacaan surah al-ashr.

 

(Humas Infokom)

Selamat! Ma’had Aly Nurul Jadid Sukses Wisuda Puluhan Kader Ahli Fiqh ke-VIII

nuruljadid.net – Ma’had Aly Nurul Jadid kembali mewisuda mahasantrinya yang telah menuntaskan jenjang pedidikan khusus konsentrasi ilmu fiqh ke VIII. Kegiatan wisuda kali ini dilaksanakan secara hybrid dengan tetap menjalankan protokol kesehatan. Wisuda ini digelar selama dua hari, mulai hari Sabtu sampai dengan Minggu, 27-28 Maret 2022 bertempat di Aula II Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Sebanyak 82 mahasantri putra dan putri Ma’had Aly Nurul Jadid yang diwisuda. Mereka dari berbagai program, untuk takhassus Mahad Aly 11 mahasantri putra dan 14 mahasantri putri, program Idadiyah 11 mahasantri putra dan 12 mahasantri putri. Sedangkan, untuk program Tamhidiyah sebanyak 20 mahasantri putra dan 15 mahasantri putri.

(Peserta wisudawan Ma’had Aly Nurul Jadid pada acara wisuda ke-8 Ma’had Aly Nurul Jadid di Aula 2 Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Peserta Wisuda Ma’had Aly ke-VIII ini merupakan mahasantri yang telah lulus ujian tahap satu maupun tahap dua dan dinyatakan layak untuk mengikuti wisuda tahun ini. Mereka merupakan santri tingkat Marhalah Tamhidiyah, Marhalah I’dadiyah, dan Marhalah Ma’had Aly. Turut hadir  sebagai peserta pada wisuda tahun ini ialah Orang Tua atau Wali dari santri dan mahasantri yang sedang menjalani prosesi wisuda.

Menyoal acara, prosesi Wisuda Ma’had Aly ke-VIII ini memiliki dua rangkaian kegiatan berbeda, pertama sesi demonstrasi yang digelar pada Sabtu, 26 Maret 2022. Pada sesi ini, setiap peserta wisuda wajib melakukan demonstrasi terkait materi yang telah dituntaskan disetiap program marhalahnya. Turut hadir sebagai penguji, tim penguji nubdatul bayan dari Pondok Pesantren Mambaul Ulum, Bata Bata, Pamekasan, Madura.

(Orasi Ilmiah dari Dr. KH. Abdul A’ka Basir pada acara Wisuda ke-8 Ma’had Aly Nurul Jadid di Aula 2 Pondok Pesantren Nurul Jadid)

Sesi kedua merupakan pengukuhan Wisudawan dan Wisudawati Ma’had Aly yang dilaksanakan pada Minggu, 27 Maret 2022. Terdapat beberapa rentetan kegiatan menarik di sesi kedua ini, selain pengukuhan, juga terdapat penobatan peserta wisuda terbaik, tugas akhir terbaik, dan wisudawan atau wisudawati terbaik di setiap marhalah, hingga sambutan oleh pengasuh dan Mudir Ma’had Aly Nurul Jadid yang menyentuh dan mengandung pesan-pesan bermakna. Wisuda ini juga dimeriahkan dengan kegiatan orasi ilmiah yang diisi oleh Prof. Dr. KH. Abdul A’la Basir.

Pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini menyampaikan bahwa substansi wisuda Ma’had Aly yang telah diadakan sebanyak delapan kali ini tidak hanya bernilai sebagai pengukuhan, akan tetapi juga merupakan ungkapan syukur kepada Allah SWT. atas keberhasilan Ma’had Aly dalam mendidik mahasantri dan santri-santrinya hingga berhasil belajar menuntaskan materi kurikulum yang telah ditetapkan.

(Pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini saat memberikan tausyiah pada acara Wisuda ke-8 Ma’had Aly Nurul Jadid di Aula 2 Pondok Pesantren Nurul Jadid)

“Dalam kesempatan ini, saya juga ingin mengucapkan selamat kepada para wisudawan dan Wisudawati yang telah menuntaskan studinya, bahwa ini merupakan suatu anugerah besar yang Allah berikan dan harus kita syukuri, sebab insyaallah kalau kita mensyukuri nikmat Allah, insyaallah nikmat itu tidak akan dicabut oleh Allah, melainkan ditambah,” dawuh beliau.

Beliau menambahi, harapannya seluruh mahasantri yang sudah diwisuda, selain tetap bersyukur atas anugerah yang Allah berikan, juga jangan sampai berhenti untuk belajar dan belajar.

“Karena dalam Islam itu, belajar tidak berhenti sampai kawin saja, jadi Utlubul Ilma Minal Mahdi Ilal Lahdi itu sampai liang kubur, bukan sampai kawin. Meskipun nanti belajarnya tidak di lembaga formal, tapi belajar itu bisa dimana saja. Ada ungkapan, akan ada tempat belajar kalau kita belajar,” imbuh beliau saat menyampaikan sambutan di depan seluruh peserta wisuda.

Pada sambutan kedua, Mudir Ma’had Aly Nurul Jadid K. Muhammad Fayyadl menyampaikan be

(Sambutan Mudir Kiai Muhammad Fayyadl pada acara Wisuda ke-8 Ma’had Aly Nurul Jadid di Aula 2 Pondok Pesantren Nurul Jadid)

berapa program dan kebijakan terbaru Ma’had Aly Nurul Jadid dalam menopang kurikulum pembelajaran santri dan mahasantri Ma’had Aly Nurul Jadid. Tak lupa, beliau juga menyampaikan pesan yang sering disampaikan oleh Alm. KH. Moh. Romzi Al-Amiri Mannan kepada santri dan mahasantri.

(Pengukuhan wisudawati oleh Ny. Hj. Latifah Wafi pada acara Wisuda ke-8 Ma’had Aly Nurul Jadid di Aula 2 Pondok Pesantren Nurul Jadid)

“Beliau sering berpesan kepada santri maupun mahasantri bahwa betapa pentingnya berkhidmah, pentingnya memberikan manfaat yang sebesar-besarnya, dan beliau juga sangat mengingninkan agar para mahasantri dan juga santri menjadi orang-orang yang punya mental seperti para ulama’ dan para masyayikh, semoga harapan ini bisa tercapai, Aamiin,” pungkas beliau.

(Pemberian penghargaan kepada wisudawan terbaik oleh Gus Tomi pada acara Wisuda ke-8 Ma’had Aly Nurul Jadid di Aula 2 Pondok Pesantren Nurul Jadid)

 

(Humas Infokom)

Ny. Hj. Latifah Wafi: Faqih Hakiki adalah Faqih Ilmunya, Luhur Akhlaq dan Amaliahnya

nuruljadid.net – 26 Maret 2022, Mahad Aly Nurul Jadid menggelar demonstrasi kitab kuning untuk mahasantrinya sebelum diwisuda esok harinya. Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan Wisuda ke-8 yang sebelumnya dilaksanakan uji kelayakan berdasarkan jenis masing-masing program. Acara ini bertempat di Aula II Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Dalam sambutannya pemangku wilayah Al-Lathifiyah Ny. Hj. Latifah Wafi menyampaikan bahwa terselenggarakannya acara ini merupakan anugerah sangat besar dari Allah SWT.

“ini merupakan anugerah yang sangat besar dari Allah atas keberlangsungannya program Mahad Aly sampai hari ini yang akhirnya terselenggara Wisuda ke-VIII sepeninggal almarhum almaghfurlah KH. Moh. Romzi Al-Amiri Mannan,” dawuh beliau.

Beliau juga mendoakan semoga jerih payah dan pengabdian semua pihak yang ikut mensukseskan terlaksanakannya rangkaian kegiatan Wisuda ke-VIII Mahad Aly Nurul Jadid dicatat sebagai amal jariyah dan pengabdian yang diterima oleh Allah SWT. Hal ini pun diamini oleh seluruh hadirin seketika.

Ny. Hj. Latifah Wafi mengungkapkan rasa terimakasih kepada semua pengurus. “saya ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada pengurus, khususnya wali mahasantri serta mahasantri yang taat dengan aturan khusus yang diberlakukan seperti tidak libur sampai dengan 25 ramadhan,” beliau menuturkan di depan tamu undangan dan mahasantri.

Banyak aturan meski berat namun itu semata-mata untuk kebaikan para santri dalam mutholaah di Mahad Aly, insyaallah dengan kepatuhan tersebut dapat menjadi wasilah mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan barokah.

Mahad aly merupakan pusat kajian dan pembelajaran ilmu fiqh untuk menempa kader fiqh yang professional. Mahasantri diharapkan akan menjadi pewaris ilmiah amaliah salafus sholih yang dewasa ini menjadi hal yang menakutkan dan jarang sekali.

Tambah Ny. Hj. Latifah Wafi, “Misi tersbeut tidak mudah oleh karenanya, butuh kerjasama semua elemen, saya harap kepada semua musyrif-musyrifah  bukan hanya ada penguatan kepada keilmuan tapi ada penguatan kepada bagusnya akhlaqul karimah dan bagusnya pengamalan teori yang diberikan . karena yang dimaksud faqih adalah faqih ilmunya, luhur akhlaqnya, dan luhur amaliahnya, semoga mahasantri Mahad Aly yang diwisuda saat ini akan betul-betul menjadi faqih yang hakiki,” tutur beliau yang diamini oleh seluruh hadirin.

Pesannya terus lanjutkan menimba ilmu, jangan pernah merasa cukup dengan pengetahuan yang telah diperoleh. Sesungguhnya ilmu Allah sangat luas, oleh karenanya jangan merasa sudah pintar dan puas dengan apa yang telah diketahui. Masih sangat banyak yang perlu dipelajari dan diketahui untuk menjadi pribadi yang alim dan sholeh.

Pasca belajar dan lulus dari Mahad Aly, mahasantri harus mengabdikan diri kepada masyarakat yang sudah menunggu kontribusi dan partisipasi santri dalam mengisi kekosongan ilmu agama dan ketauladanan akhlaq yang luhur.

Beliau juga memohon doa restu kepada seluruh elemen untuk keberlangsungan Ma’had Aly Nurul Jadid, semoga terus istiqomah dan eksis ila yaumil qiyamah.

 

(Humas Infokom)

Sebelum Wisuda, Ma’had Aly Nurul Jadid Uji Mahasantri Lewat Demonstrasi Kitab Kuning

nuruljadid.net – Sebelum digelarnya wisuda ke-8 Mahad Aly Nurul Jadid menyelenggarakan demonstrasi Kitab Kuning sebagai evaluasi untuk peningkatan pembelajaran yang ada. Kegiatan demonstrasi ini bertempat di Aula 2 Pondok Pesantren Nurul Jadid  Sabtu (26/03) malam lalu.

Pada acara tersebut perwakilan tim nubdatul bayan Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata Pamekasan Madura ustaz Nur Kholis. Beliau menyampaikan permohonan maaf karena datang terlambat dari waktu yang telah ditetapkan.

“Meski kedatangan kami tidak sesuai jadwal yang seharusnya tiba siang hari untuk menguji para calon wisudawan dan wisudawati namun dikarenakan kendala teknis, maka kami mohon maaf harus terlambat sehingga tidak sempat menguji langsung dan akhirnya diwakilkan oleh para musyrif internal Mahad Aly Nurul Jadid sendiri, tapi insyaallah meski tidak sempurna namun saya yakin sudah mendekati sempurna,” terang ustaz Nur Kholis.

(Ustaz Nur Kholis salah satu tim nubdatul bayan Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata Pamekasan memberikan sambutan pada acara demonstrasi kitab kuning Ma’had Aly Nurul Jadid)

Dalam sambutannya ustaz Nur Kholis juga menyampaikan pentingnya belajar dan menguasai kitab kuning dewasa ini. “Akhir-akhir ini banyak para ulama yang wafat, tanda ilmu sudah mulai ditarik oleh Allah, sehingga kita tidak boleh larut dalam kesedihan melainkan semakin semangat memacu diri untuk belajar menggali ilmu lebih banyak demi kelestarian warisan ilmu ulama terdahulu,” pungkas beliau.

Hadir pada kegiatan tersebut KH. Muhammad Makki Maimun Wafi, Mudir Mahad Aly Nurul Jadid Kiai Muhammad Al-Fayyadl, pemangku wilayah Al-Latifiah Ny. Hj. Latifah Wafi dan seluruh musyrif dan musyrifah Mahad Aly Nurul Jadid.

Wisudawan atau wisudawati dinyatakan lulus setelah selesai tes kelayakan di setiap marhalahnya masing-masing.

(Tim penguji demonstrasi kitab kuning calon wisudawan dan wisudawati Ma’had Aly Nurul Jadid tengah memandu jalannya demonstrasi)

Program Tamhidiyah adalah pendidikan tahap dasar yang menitikberatkan kelancaran membaca kitab kuning dalam kurun waktu 8 bulan. Fokus pembelajarannya dengan metode cepat baca kitab dan 4 bulan berikutnya praktik membaca kitab Fathul Qorib.

Untuk program Idadiyah yang merupakan pendidikan tahap pengembangan dalam memahami kitab kuning dan fan ilmu lainnya,. Program ini ditempuh selama jangka waktu 8 bulan. 6 bulan memahami kitab Fathul Mu’in dan 2 bulan memahami kitab ilmu Faroid beserta praktiknya.

Sedangkan program takhossus Mahad Aly adalah program marhalah ula yang setara dengan S1. Dalam ruang lingkup ini, mahasantri diharuskan menyelesaikan beberapa fan ilmu mulai dari ilmu Mantiq, Balaghah, Kaidah Fiqh dan Ushul Fiqh yang ditempuh selama 3 tahun.

(Peserta calon wisudawati sedang diuji pada sesi demonstrasi kitab kuning oleh tim penguji dari Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-bata Pamekasan Madura)

Sebagai wujud praktik atas pelajaran yang telah diajarkan, maka dilaksanakanlah bakti mahasantri yang dilanjutkan pengabdian praktik kerja masyarakat dan diakhiri penulisan tugas akhir baik dengan format Bahtsul Ilmi, Syarhul Mutun, Ta’liqul Kutub, Ta’liful Adhimah, dan Terjemah Pegon.

Demonstrasi kitab kuning sebagai wujud evaluasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Untuk teknisnya, kelompok program Tamhidiyah diberi waktu 7 menit, program I’dadiyah 12 menit, dan Mahad Aly Marhalah Ula 10 menit.

Masing-masing perwakilan kelompok diminta membaca kitab kuning dan menjelaskan kaidah nahwu -shorrof berikut dengan dalilnya serta wajib menjawab pertanyaan secara ilmiah dari tim penguji di depan pimpinan Ma’had Aly Nurul Jadid serta seluruh wali mahasantri.

Di samping demonstrasi, kegiatan tersebut juga merupakan peresmian pelepasan guru tugas Mahad Aly Nurul Jadid.

 

(Humas Infokom)

Wilayah Zaid bin Tsabit Putri Resmi Menutup Kegiatan Harian, KH. Moh. Hefni Mahfudz: Santri Adalah Penyambung Lidah Masyayikh

nuruljadid.net – Menjelang libur Ramadhan 1443 H, semua kegiatan harian di wilayah Zaid bin Tsabit Putri Pondok Pesantren Nurul Jadid resmi ditutup, Ahad (27/3/2022) malam lalu. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh pemangku KH. Moh. Hefni Mahfudz.

Kegiatan yang sudah menjadi rutinitas wilayah Zaid bin Tsabit Putri setiap menjelang libur santri ini dilaksanakan di area halaman wilayah sebelah barat mushalla, tepat di depan panggung utama.

“Kita memang rutin melaksanakan  penutupan kegiatan harian santri setiap menjelang liburan seperti malam ini, kalau pondok tidak libur waktu Ramadhan, maka acaranya kegiatan penutupan kegiatan harian sekaligus pembukaan kegiatan Ramadhan,”  kata ustazah Nur Badriyah, kepala wilayah Zaid bin Tsabit Putri.

Lebih lanjut ustazah Badriyah mengatakan, kalau yang ditutup hanya kegiatan KBM saja, untuk kegiatan seperti ibadah shalat jama’ah tetap berjalan seperti biasanya,” sambungnya.

(Sesi foto bersama para asatiz bersama kepala Madrasah Diniyah Nurul Jadid Ustaz Saili Aswi)

Sebagai acara inti dari kegiatan ini adalah nasihat dari pemangku wilayah Zaid bin Tsabit, KH. Moh. Hefni Mahfudz.

Dalam tausiyahnya beliau banyak memberikan arahan terkait pengamalan ilmu yang telah diperoleh ketika belajar dan mengaji di Pondok Pesantren Nurul Jadid.

“Semoga kita diberi hidayah untuk mengaplikasikan ilmu yang kita peroleh,” harap beliau.

Kiai Hefni juga menegaskan kalau acara kegiatan nasihat yang diberikan oleh kiai kepada santri sebelum liburan sudah menjadi tradisi yang ada di Pondok Pesantren Nurul Jadid.

“Alhamdulillah, malam ini kita bisa melestarikan apa yang sudah menjadi tradisi dari masayikh kita di pondok ini, setiap menjelang liburan ada tausiyah untuk santri,” sambung beliau.

Secara khusus beliau juga menekankan pesan khusus ketika libur di rumah.

“Santri itu adalah penyambung lidah masayikh ketika di rumah, kita pulang untuk berlatih mensyiarkan Islam dan bersosialisasi dengan masyarakat,” imbuh beliau.

(Pemberian penghargaan kepada santri berprestasi dan santri tauladan wilayah Zaid Bin Tsabit (K) Putri)

Di penghujung tausiyah, beliau juga menyampaikan terima kasih kepada asatidz yang telah terlibat dalam pembinaan santri.

“Saya berterima kasih kepada asatidz yang telah dengan sabar dan penuh ketekunan ikut membina santri di sini, semoga bisa dipertemukan dengan guru utama, yaitu Rosulullah SAW,”

“Untuk para santri semoga semua mendapat ilmu yang bermafaat dan barokah,” doa beliau, yang disambut dengan gemuruh amin semua hadirin.

(Penampilan puisi oleh santri wilayah Zaid Bin Tsabit (K) Putri saat penutupan kegiatan harian wilayah menjelang liburan)

Dalam acara yang disiarkan langsung dalam youtube ini juga dikhidmatkan dengan pemberian hadiah kepada santri berprestasi dan santri tauladan serta penampilan puisi santri.

 

(Humas Infokom)

Sebagai Refleki Kelas Akhir, OSKAR Dikemas Menarik

nuruljadid.net Kegiatan Orientasi Santri Kelas Akhir (OSKAR) yang diadakan oleh devisi bakat dan minat wilayah Az-Zainiyah resmi ditutup pada hari Senin (21/03) kemarin. Acara yang dikhususkan untuk seluruh santri kelas akhir SLTA dan SLTP wilayah Az-Zainiyah ini bertempat di Aula 1 Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Penutupan Orientasi Santri Kelas Akhir (OSKAR) wilayah Az-Zainiyah ini selain diikuti oleh seluruh santri kelas akhir juga dihadiri oleh kepala wilayah beserta seluruh kepala daerah. Ratusan santri dibekali dengan materi kepesantrenan, keagamaan dan keilmuan sebagai bekal mereka sebelum boyong dan kembali ke daerah masing-masing.

Selain itu, diadakannya OSKAR ini bertujuan sebagai wadah refleksi dan kenang-kenangan sebelum boyong. Acara dikemas menarik dengan penobatan lembaga terbaik selama mengikuti acara OSKAR dan pemutaran kaladeiskop kegiatan. Diakhir, panitia menambahkan pemutaran dokumentasi harapan wali santri untuk putrinya menambah kesan haru acara tersebut.

Hal ini diungkapkan oleh Jazilah Wakiyah selaku peserta OSKAR mengatakan bahwa acara ini berhasil memotivasi dirinya untuk lebih semangat menuntut ilmu ke jenjang selanjutnya.

“Acaranya sangat menarik dan menyentuh karena berhasil membangun semangat saya. Juga saya merasa istimewa karena berbeda dari tahun sebelumnya, semoga bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Amin” ungkapnya.

Ketua panitia OSKAR menyampaikan dengan diadakannya acara ini santri Nurul Jadid dimanapun berada harus tetap setia menjaga nama baik almamaternya, istiqomah menjaga ibadah dan amalan yang pernah dilakukan selama mondok, karena itulah sejatinya ilmu yang bermanfaat.

Tambah ketua panitia, ustazah Siti Fatimatuz Zahro berpesan bahwa santri harus mempertahankan status kesantriannya dimanapun ia berada. “Santri tetaplah santri, sejauh mana kamu pergi,” tutur ustazah yang menjabat sebagai kepala wilayah Az-Zainiyah. (Marsyidah Alawiyah)

 

 

(Humas Infokom)

 

 

 

Santri Kelas Akhir Boyong, Libur Ramadhan Segera Tiba, Berikut Prosedur dan Mekanismenya!

nuruljadid.net – Kemarin (28/03) Santi Kelas Akhir baik putra maupun putri boyong berjamaah dan wajib dijemput oleh wali atau orang tua masing-masing. Khusus tahun ini Pondok Pesantren Nurul Jadid menjadwalkan libur Ramadhan lebih awal dimulai tanggal 30 Maret 2022 sebelum bulan Ramadhan. Pasalnya sebagai pengganti libur Maulid tahun 2021 yang ditiadakan.

Ketua panitia pulang bersama ustaz Alief Hidayatullah mengatakan bahwa pemulangan santri pada libur Ramadhan tahun ini tetap dilaksanakan melalui program Pulang Bersama Santri yang dimulai sejak tanggal 30 Maret 2022 untuk putri dan 31 Maret 2022 untuk putra.

“Sama dengan beberapa tahun kemarin, pulangan tahun ini juga menggunakan sistem pulang bersama, santri yang akan pulang sudah terdata melalui validasi data Pedatren oleh Forum Komunikasi Santri dan bantuan P4NJ daerah” pungkas Alief.

Namun, sebelum santri mendapatkan kertas berwarna hijau atau surat izin pulang libur Ramadhan, seluruh santri wajib menyelesaikan beberapa persyaratan, diantaranya menyelesaikan setoran Furudhul ‘Ainiyah (FA), BPS Triwulan II, Kos Makan Santri bulan Maret 2022, DOP (khusus wilayah satelit), biaya transportasi pulang bersama, dan juga wajib menyelesaikan pembinaan oleh Keamanan dan Ketertiban (KAMTIB).

Ustaz Alief Hidayatullah juga memberikan informasi ketentuan pakaian yang harus dikenakan oleh santri ketika pulang bersama.

“Saat pulang bersama, seluruh santri wajib memakai ketentuan pakaian yang telah ditetapkan melalui surat edaran,” paparnya.

Sementara itu, untuk santri kelas akhir yang akan boyong (berhenti) tidak melanjutkan studinya di pondok, mereka bisa pulang lebih awal dengan tetap wajib menyelesaikan persyaratan yang tidak jauh beda dengan santri lainnya. Sesuai jadwal, tingkat SLTA pada tanggal 28 Maret 2022, dan tanggal 29 Maret 2022 untuk SLTP.

“Bagi santri kelas akhir yang akan melanjutkan studinya di lembaga Pondok Pesantren Nurul Jadid, maka mereka tidak diwajibkan untuk boyong. Akan tetapi, mereka wajib pulang mengikuti jadwal pulang bersama santri dan kembali sesuai tanggal yang telah ditentukan,” jelas ketua panitia pulang bersama

Ustaz Alief menambahkan “bagi santri kelas akhir yang sudah boyong, namun ternyata berniat melanjutkan studinya di Nurul Jadid, maka mereka wajib mendaftar kembali sebagaimana santri baru, meskipun terdapat beberapa perbedaan khususnya pemotongan biaya daftar ulang,” imbuhnya.

 

Informasi prosedur dan mekanisme lebih lengkap dapat diakses melalui link surat edaran berikut :

Link : https://www.nuruljadid.net/download/surat-edaran

 

(Humas Infokom)

MTS Nurul Jadid Bawa Pulang 3 Trofi Kejuaraan Nasional MTQ dan Bahasa Arab

nuruljadid.net – Kembali dengan prestasi, Madrasah Tsanawiyah (MTs) Nurul Jadid berhasil membawa pulang tiga trofi kejuaraan tingkat nasional di bidang Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) dan Khitobah Arobiyah pada ajang MBI Big Fair yang disingkat MBF dengan tema “Exploring Glorious Culture of Nusantara” di Mojokerto Jawa Timur (23/03).

MBI Big Fair (MBF) merupakan kegiatan tahunan terbesar sejak tahun 2009, MBI Big Fair yang kemudian disebut MBF merupakan wujud gagasan kreatif santri MBI. Diadakan berbagai macam perlombaan untuk siswa siswi SMP/MTS/Sederajat hingga SMA/MA/Sederajat maupun umum.

Perlombaan ini dikemas dalam Bahasa Inggris dan Arab, ada pula di ranah dunia tulis dan akademik serta seni. Semua cabang lomba ini bermaksud untuk menggelorakan semangat generasi muda hingga mampu menorehkan prestasinya di kancah dunia.

Perwakilan MTs Nurul Jadid yang rutin mendelegasikan anak didiknya pada event tersebut berhasil membawa pulang tiga piala kemenangan di bidang khitobah arobiyah dan MTQ. Mereka adalah Muhammad Syarif Hasan Ubaidillah peraih Juara 1 Khitobah Arobiyah, dari siswi Nabilah Fitrotun Nufus berhasil menyabet Juara 2 MTQ dan Hilmy Fawwaz Arifin sebagai Harapan 1 Khitobah Arobiyah.

Hal ini tidak lepas dari pembinaan intensif para mentor dan guru pendamping di asrama dan sekolah yang terintegrasi. Karena berkat perjuangan keras dan kesungguhan niat, akhirnya mereka berhasil mengharumkan almamater MTs Nurul Jadid tempat mereka belajar dan mengembangkan diri.

Siswa imut Muhammad Syarif Hasan Ubaidillah yang akrab dipanggil Ubaid ini mengaku bangga dan bersyukur atas pencapaian yang telah dia peroleh. “saya bersyukur dan bangga bisa memenangkan kompetisi ini, karena pesaingnya cukup ketat, Alhamdulillah pokoknya,” ungkap Ubaid dengan bangga.

Lain cerita dengan Nabila sang jawara bidang MTQ. Nabila mengaku kesulitan menjaga suara dan istiqomah latihan untuk meningkatkan kemampuan dia dalam seni tarik suara khususnya Al-Qur’an. “Alhamdulillah saya bersyukur bisa menang, tapi jujur saya sendiri sulit jaga suara dan istiqomah latihan terus karena bagi waktu di tengah padatnya kegiatan pesantren benar-benar tidak mudah apalagi makanan sehat di pesantren jarang, seringnya makan gorengan pake cabai lagi he he,” aku Nabila sambil tertawa kecil kepada nuruljadid.net

Waka. Kesiswaan MTs Nurul Jadid ustaz Francho Leo, S.Pd. mengungkapkan rasa bangganya kepada para siswa-siswi berprestasi “Alhamdulillah saya bangga sama siswa-siswi berprestasi yang telah berhasil mengharumkan almamater MTs Nurul Jadid di tingkat Nasional semoga bisa dipertahankan dan lebih baik lagi. Amin,” pungkas ustaz Leo.

Ustaz Leo berharap ini bukan puncak kepuasan diri dalam berprestasi namun langkah menuju mimpi yang lebih besar lagi. Bagi peserta didik MTs Nurul Jadid yang lain jangan berkecil hati, hal ini bisa dijadikan ibroh sekaligus inspirasi dan motivasi untuk mendorong diri agar bisa berpretasi, berkarya dan mengoptimalkan bakatnya di berbagai bidang sesuai passion masing-masing.

 

 

(Humas Infokom)