Pembangunan asrama baru santri putra

Nuruljadid.net – Setelah dilakukan pembongkaran pada asrama wilayah Sunan Kalijogo (D), Kemarin sekitar jam 07.30 Pembangunan asrama baru santri putra dimulai, hal ini ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Pengasuh PP Nurul Jadid, K.H. Zuhri Zaini.

Turut hadir Sekretaris Pesantren Bapak Faizin Syamwiel, Kepala Bidang Pekerjaan Umum Bapak Fauzan Al-faroby serta Kepala Sekolah dan beberapa dewan guru.

Mengacu pada siteplan dan tata ruang pesantren, Pembangunan asrama baru santri putra ini tepat berada di selatan tempat wudhu dan asrama PPIQ tahfidz dengan terlebih dahulu melakukan pembongkaran terhadap asrama wilayah Sunan Kalijogo (D) yang kebetulan menjadi lokasi pembangunan asrama baru.

Pembangunan asrama baru tersebut di proyeksi akan menghabiskan dana sebanyak 800 juta dengan schedule atau durasi pembangunan sekitar empat bulan / 120 hari.

Kepala Bidang Pekerjaan Umum, Bapak Fauzan Al-faroby menuturkan bahwa “Dalam pembangunannya semua berjalan sesuai rencana serta tidak ada kendala yang berarti. Hanya saja, karena lokasi pembangunan yang dekat dengan pemukiman santri, hal tersebut dapat mempengaruhi aktifitas mereka. ” lirihnya.

“Harapannya asrama baru tersebut dapat memenuhi kebutuhan daya tampung dan kuantitas santri yang semakin meningkat serta sesuai dengan standar kelayakan.” imbuh alumni tahun 1994-2008 tersebut.

Saat ditanya tentang perkiraan nama dari asrama baru tersebut, dengan wajah serius pria kelahiran Pamekasan tersebut menjawab “Saya pribadi punya keinginan asrama baru itu diberi nama almarhum pendiri Pondok Pesantren Nurul Jadid (baca : K.H. Zaini Mun’im).” (Hasyim As’ari SJ)

Penerbangan Balon Tandai Penutupan Osabar 2018

Nuruljadid.net- Acara penutupan kegiatan Orientasi Santri Baru (OSABAR) 2018 berjalan sangat meriah. Bertempat di halaman pesantren Nurul Jadid, Acara tersebut membuat para hadirin terpukau dengan suguhan hiburan dari Panitia. Kegiatan yang berjalan selama Empat hari tersebut Resmi di tutup pada hari Kamis (26/07/2018).

Karena tidak berkenan, Kepala Biro Kepesantrenan mewakilkan penerbangan balon tanda penutupan OSABAR 2018 kepada Bapak Didik Priyagung Wicaksono, Kepala Sekolah SMP Nurul Jadid. Turut hadir , Pengasuh PP Nurul Jadid, KH Zuhri Zaini Serta Dewan Guru dari masing-masing Instansi.

Acara yang dibuka pada Jam 20.50 sekaligus menjadi malam penganugrahan peserta terbaik OSABAR. Melalui seleksi ketat, akhirnya panitia mengumumkan para bintang tersebut. M Farid Nuruz Zaman, Probolinggo (Peserta Terbaik SLTA Putra), Siti Nisa’ul khoir, Malang (Peserta Terbaik SLTA Putri), Dhaffa Aqqillah FW (Peserta terbaik SLTP Putra) Dan Nadiatul Hasanah, Jember(Peserta Terbaik SLTP Putri).

“Membekali diri dengan keilmuan dan pengetahuan agar selamat di dunia dan akhirat.” Dawuh K.H. Zuhri Zaini saat memberi sambutan di tengah acara. “Kita berada di pondok tujuannya untuk membina Akhlakul Karimah. Sebanyak apapun ilmu dan kepintarannya, jika tak manfaat justru akan membahayakan.” imbuhnya.

Halal bihalal antara panitia dan peserta OSABAR menjadi pemungkas rangkaian Acara. Hal ini dilakukan untuk saling bermaaf-maafan dalam rangka mempererat tali persaudaraan.

Penulis : Hasyim As’ari SJ

Editor : Muhammad Nuris

pembukaan osabar 2018

OSABAR 2018 Resmi Dibuka , 2000 Santri Baru Siap Diorientasi

nuruljadid.net – Dalam rangka memperkenalkan tradisi dan budaya pondok pesantren, Panitia Penerimaan Santri Baru (P2SB) Pondok Pesantren Nurul Jadid menyelenggarakan kegiatan Orientasi Santri Baru atau di kenal dengan “OSABAR”. Kegiatan tersebut Resmi dibuka pada hari minggu (22/7/18). Pembukaan acara OSABAR 2018 tersebut diselenggarakan di halaman kantor pesantren Pondok Pesantren Nurul Jadid.

OSABAR ini bertujuan untuk memperkenalkan Pondok Pesantren Nurul Jadid seta nilai-nilai dan ideologi pesantren terhadap santri baru, seperti trilogi santri, panca kesadaran santri dan keaswajaan. Juga dalam kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan budaya dan radisi internal Pondok Pesantren Nurul Jadid baik dari segi peraturan, bangunan-bangunan, para kiai dan juga semua kegiatan yang ada di lingkungan Pondok Pesantren santren Nurul Jadid.

Senada dengan hal tersebut, KH. Najiburrahman yang juga menjabat sebagai wakil kepala pesantren mangatakan dalam sela-sela sambutan, ”demi untuk memperkenalkan segala hal yang ada dipondok ini mulai dari peraturan-peraturan, bangunan-bangunan juga kegiatan apa yang mesti diketahui oleh santri baru, maka diadakanlah kegiatan OSABAR pada malam hari ini”.

“juga dalam kegiatan ini para santri baru juga akan diperkenalkan dengan jargon PP Nurul Jadid bahwa Mondok Untuk Mengaji dan untuk membina Akhlaqul Karimah, pun juga akan dikenalkan dengan Trilogi dan juga panca kesadaran santri” Imbuh beliau dalam sambutan tunggalnya.

OSABAR kali ini diikuti oleh seluruh santriwan dan santriwati baru. mulai dari tingkatan yang paling dasar yaitu Madrasah Ibtidaiyah (MI) sampai dengan tingkatan yang paling tinggi yaitu Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA). Ust. Mujiburrohman selaku salah satu pengurus pesantren juga memberikan laporan bahwa keseluruhan santriwan dan santriwati baru berjumlah 2.146 dengan perincian 1269 santri putri dan 877 santri putra.

Sementara itu kegiatan OSABAR ini akan berlangsung selama empat hariberturut-turut terhitung mulai hari senin 22 juli hingga kamis 26 juli nanti, dengan kegiatan yang beragam demi memperkenalkan Pondok Pesantren Nurul Jadid, diantara kegiatannya ialah pematerian, pengenalan lingkungan, batas-batasan dan masih banyak lainnya.

Penulis : Mr. Han SJ

Editor : Muhammad Nuris

20180710_kegiatan-pembinaan-al-quran-pra-osabar

Menutupi kehampaan santri baru dengan Pembinaan Al-Qur’an

nuruljadid.net – Setelah dua hari berjalannya pendaftaran ulang santri baru Pondok Pesantren Nurul Jadid, telah cukup banyak santri yang menetap dan langsung mengikuti kegiatan – kegiatan yang telah dipersiapkan oleh pengurus PP. Nurul Jadid.

Seperti yang dilakukan pada Selasa, (10/7/2018), terlihat para santri baru sangat antusias mengikuti kegiatan Pembinaan Al-Qur’an yang dilaksanakan di Masjid Jami’ Nurul Jadid, Muhammad Ghufron, selaku Koordinator Asrama I’dadiyah khusus santri baru putera mengatakan bahwa kegiatan tersebut dilakukan untuk menutupi kehampaan mereka.

“karena tidak ada kegiatan pokok untuk santri baru seraya sambil menunggu pendaftaran ulang santri baru berakhir dan pra osabar maka isi dengan kegiatan seperti pada pagi hari ini,” jelasnya saat diwawancarai oleh wartawan nuruljadid.net.

Tidak berhenti disitu saja, beberapa kegiatan lainnya yang juga telah dipersiapkan seperti  ngaji fiqih, tauhid, akhlak, Pembiasaan Shalat Dhuha, dll. Adapun pembinanya adalah beberapa Pengurus PP. Nurul Jadid yang berasal dari wilayah Badan Otonom(BANOM).

sehingga diharapkan seusai pembinaan ini seluruh santri baru dapat terbiasa dengan laksankan dan mengamalkan tentang apa yang sudah didapat selama pembinaan.

“Dalam hal furudlul ainiyah-nya kami mengambil dari Asrama Diniyah adapun Pembina dari pembinaan Al-Qur’annya kami mengambil dari pengurus dari Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an (PPIQ) ”imbuhnya

Kegiatan Pembinaan Al Qur’an dilaksanakan pada pukul 08.00 – 09.00 WIB yang kemudian dilanjutkan dengan pembiasaan shalat Dhuha kepada santri baru pasca kegiatan. (Ahmad/Qz)

20180705_wisuda-madin-annafiiyah-dalbar

Madrasah Diniyah An Nafi’iyah Gelar Acara Wisuda

Nuruljadid.net – Madrasah diniyah An-Nafi’iyah yang berada dibawah naungan Pondok Pesantren Nurul Jadid mengadakan acara wisudawati yang dihadiri oleh Kepala Pesantren, KH. Abdul Hamid Wahid, Para Asatid dan asatidzah serta seluruh santri wilayah Az-zainiyah.

Acara tersebut dimulai pada pukul 20.00 WIB, Kepala Madrasah Diniyah An Nafi’iyah, Ny. HJ. Khodijatul Qodriyah menyampaikan dalam sambutannya “saya ucapkan selamat kepada semua wisuda khususnya bintang wisuda pada malam ini, dengan pencapaiannya namun dengan ucapan selamat ini kita harus tetap ada disposisi selalu mencari ridho dan hidayah dari Allah Sehingga mengarahkan kita kepada jalan yang diridhoi-Nya,” terang beliau yang juga menjabat sebagai Direktur Klinik Az-zainiyah.

Tak hanya itu, Dalam acara yang bertempat di Auditorium PP. Nurul Jadid tersebut KH. Abdul Hamid Wahid turut memberikan sambutan, dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa konsep belajar didalam agama islam adalah seumur hidup.

“wisuda ini menjadi satu penanda dan penyemangat untuk lebih bergairah dalam belajar dan bagi santri yang diwisuda sekarang ini hanya satu penanda untuk menyegarkan kembali semangatnya dan bukan menjadi tanda dari selesainya belajar atau surutnya semangat belajar kita,” Dauh beliau, Kamis (07/6/2018).

Setelah sambutan demi sambutan telah berakhir, dilanjutakan dengan pengukuhan wisudawati yang berjumlah 93 peserta didik dari kelas Awaliyah III. Sesudah itu dilanjutkan dengan beberapa pengukuhan yang lainnya seperti berikut;

Bintang Pelajar: Hilmi Nor Khofifah

Wisuda Terbaik: Siti Rif’atul Khoiriyah

Guru Kharismatik: Ust. Mufti Ali Wafa

Wali Kelas Teladan: Ustd. Ulfatun  Nisa’

Guru Piket Favorit: Ustd. Ira Nawiroh

Editor : Muhammad Nuris

20180705_pengarahan-kosmara

Bakar Semangat Setelah Pulangan, PP Nurul Jadid Adakan Tausiah

nuruljadid.net – Salah satu cara yang ditempuh oleh Pondok Pesantren Nurul Jadid untuk membakar semangat belajar para santrinya ialah dengan mengadakan kegiatan Tausiyah Pengasuh yang diwakilkan kepada Wakil Kepala Pesantren, KH. Najiburrahman, Kamis (05/7/2018).

Dalam kegiatan yang dilaksanakan menjelang satu minggu setelah hari kembalian santri tersebut, KH. Najiburrahman  menguraikan betapa ruginya jika seseorang menganggap bahwa kehidupan didunia ini sebagai haluan akhirnya.

“Hidup didunia ini, menurut ajaran islam bukan kehidupan yang menjadi tujuan akhir, bukan kehidupan yang satu-satunya, tapi hidup didunia ini dalam hadist diibaratkan laksana “mampir” sebentar yang kemudian melanjutkan perjalanan yang jauh yakni ke akhirat,” jelas beliau.

Selain itu, beliau menerangkan hal minimal yang bisa diketahui oleh para santri PP. Nurul Jadid secara khusus.

“Seseorang yang menginginkan kebahagiaan didunia dan kebahagiaan di akhirat ialah dengan ilmu dan Pondok Pesantren Nurul Jadid ini berupaya untuk mewujudkan hal tersebut, dan setidak – tidaknya santri PP. Nurul Jadid ini mengemban misi Tafaqquh fiddin” tuturnya.

Beliau melanjutkan bahwa tujuan dari seorang santri mondok itu pasti tidak luput dari mengaji dan membina akhlakul karimah serta betapa urgensinya seorang santri PP. Nurul Jadid memegang teguh trilogi santri dan panca kesadaran santri.

“PP. Nurul Jadid itu konsepnya jelas dalam hal prioritas itu ada trilogi santri  dalam hal perkembangan  itu ada penca kesadaran santri karena dua hal itu (trilogi santri dan panca kesadaran santri) itu merupakan standart minimal yang harus diketahui oleh para santri,”

“Ketika kita terus menempa diri, membiasakan diri dengan kebaikan hakikatnya kita ini menyiapkan diri untuk masa depan dan insyaallah kumpulan – kumpulan yang ada di Pesantren ini termasuk dalam hadist Nabi Muhammad SAW yang disebut sebagai kumpulan Riyadul Jannah (Taman Surga),” imbuhnya.

Diakhir tausiyah, beliau menasihatkan kepada para santri untuk lebih semangat lagi dalam menuntut ilmu.

“Mari dibulan syawal kita ini, setelah libur panjang mari kira kobarkan semangat kita untuk menempa diri dipondok ini agar kita terbiasa melakukan hal yang baik yang nantinya kebiasaan baik itu bisa dibawa pulang dengan demikian kita bisa menjadi manusia yang siap menyongsong masa depan apa pun itu,” lirih beliau. (Ahmad/Qz)

Gebyar Ramadhan: Lomba Tartil FKS Situbondo

Nurul Jadid : Lomba Tartil Warnai Rentetan Lomba FOKUSS

nuruljadid.net – Santri PP. Nurul Jadid yang berasal dari Kabupaten Situbondo atau lebih dikenal dengan nama FOKUSS (Forum Komunikasi Santri Situbondo) hari ini, Rabu (06/06/2018) kembali mengadakan Lomba Tartil setelah kemarin mereka mengadakan Lomba Pildacil yang bertempat MWC NU Kecamatan Kendit.

Lomba tartil ini hanya berlaku untuk siswa/i tingkat SD sederajat dan berdomisili di Dusun Krajan Kecamatan Kendit. Lomba ini diikuti oleh 24 peserta dengan membaca surat yang ditentukan oleh juri. Acara tersebut dimulai pada pukul 20.00 WIB dan berakhir pada pukul 22.00 WIB. Lomba kali ini merupakan lomba terakhir yang diadakan Pasalnya, besok, Kamis (07/06/2018) puncak acara akan digelar yang dikemas dengan Pengajian Umum dan dihadiri langsung oleh Pengasuh PP. Nurul Jadid, KH. Moh. Zuhri Zaini.

Bertindak sebagai dewan juri, Tito Roy Zaki Mubarok mengatakan bahwa ke 24 peserta lomba telah memberikan penampilan yang terbaik dan diantara mereka berhasil memukau para  penonton yang hadir dilokasi acara. Tak hanya itu, diantara mereka pula memiliki kelemahan terutama dalam segi fashohah.

“Mereka telah menampilkan yang terbaik, namun mereka masih perlu belajar lagi, terutama dalam segi tartilnya” jelasnya.

Tito, sapaan akrab juri juga berharap kepada seluruh asatidz dan asatidzah yang mengajar Al Qur’an agar menekankan kepada santri-santrinya untuk belajar dan bisa memahami tentang Fashohah serta Tajwid. Agar mereka dapat membaca Al Qur’an dengan baik dan benar.

“Saya berharap agar para Asatid dan Asatidzah dapat memberikan pelajaran fashohah dan ilmu tajwid kepada santrinya agar mereka bisa membaca Al Qur’an dengan baik dan benar. Sehingga ketika suatu saat ada lomba tartil, mereka para santri sudah dapat mengikutinya dengan bacaan yang baik,” imbuhnya.

Juarawan dari seluruh rentetan lomba yang telah terlaksana akan diumumkan pada acara puncak, Kamis (07/06/2018). (Qz/Sony)

Lomba Pildacil Gebyar Ramadhan FKS Situbondo

Semarakkan Ramadhan, FOKUSS adakan Lomba Pildacil

nuruljadid.net – Libur Pesantren di Bulan Ramadhan 1439 H tidak membuat semangat santri Pondok Pesantren Nurul Jadid berkurang untuk senantiasa berkhidmat di masyarakat, Hal ini sesuai dengan salah satu poin dari tiga Panca Kesadaran Santri, yaitu Kesadaran Bermasyarakat.

Hal itu dibuktikan oleh segenap santri yang berasal dari Kabupaten Situbondo. Selasa, (05/06/2018) segenap anggota Forum Komunikasi Santri Situbondo (FOKUSS) mengadakan kegiatan Gebyar Ramadhan yakni Lomba Pildacil yang bertempat di Kantor MWC NU Kecamatan Kendit Kabupaten Situbondo.

“Kegiatan yang kami lakukan ini sebagai bentuk aplikasi dari salah satu panca kesadaran santri pesantren, yakni Kesadaran Bermasyarakat,” cakap Nafiatul Bariroh, Ketua Panitia Pelaksana saat diwawancarai.

Kegiatan tersebut bekerjasama dengan Pengurus MWC NU Kecamatan Kendit dan Pembantu Pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid (P4NJ) Kecamatan Kendit. Kegiatan ini mendapatkan respon positif dari kepengurusan P4NJ Kecamatan Kendit.

“Agar bisa mendidik para anak bangsa untuk berdakwah dalam masyarakat sehingga mampu untuk berbicara di depan masyarakat umum,” tutur Ust. H. Sudawi pada saat memberikan sambutan dalam acara tersebut.

Lomba Pildacil ini diikuti oleh 11 peserta yang berasal dari musholla disekitar Dusun Krajan Kecamatan Kendit. Lomba tersebut dilaksanakan dengan tujuan agar para generasi muda mampu berbicara didepan publik dengan pembahasan islami yang baik, dan hal tersebut harus dimulai sedini mungkin.

Ketua Umum FOKUSS Puteri, Inur Rofiqotul Fadlillah juga mengungkapkan “Harapan kami, semoga anak-anak bangsa kedepannya bisa tumbuh menjadi anak yang lebih berani tampil serta bisa berbicara dengan baik didepan umum,” ungkap perempuan asli kota Situbondo tersebut.

Senada dengan yang disampaikan oleh Ketua Umum FOKuSS Puteri, salah satu dewan juri lomba pildacil, Hecky Mustofa juga mengatakan “ini adalah sebuah moment bagi anak SD/MI untuk mengikuti lomba gebyar romadhon ini, untuk meningkatkan kualitas mereka,” tuturnya.

Tak hanya mengadakan lomba pildacil saja, beberapa rangkaian kegiatan Gebyar Ramadhan lainnya adalah Lomba Tartil, Praktik Furudhul ‘Ainiyah dan Pengajian Umum. Kegiatan tersebut dilaksanakan selama 3 hari, dimulai sejak tanggal 05 s/d 07 Juni 2018. (Qz/Sony)

20180604_Jalin-Silaturahim-Melalui-Puasa-Bersama

Perkuat Silaturahim Melalui Buka Puasa Bersama

nuruljadid.net – Menjelang hari ke-19 Bulan Ramadhan, Pondok Pesantren Nurul Jadid mengadakan Buka Puasa Bersama yang  dihadiri oleh Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH. Zuhri Zaini, Kepala Pondok  Pesantren Nurul Jadid, KH. Abdul Hamid Wahid, Para Dewan Pengasuh,  Segenap Dewan Guru dan Karyawan Lembaga Pendidikan Formal, serta seluruh Pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid. Senin(04/6/2018).

Acara buka bersama yang dilaksanakan di Masjid Jami’ PP. Nurul Jadid tersebut dimulai pukul 16.00 WIB dengan terlebih dahulu membaca Surat Yasin oleh Ust. Musthofa Syakur. Setelah itu dilanjutkan sambutan dari Kepala Pesantren PP Nurul Jadid, KH. Abdul Hamid Wahid.

“Ini adalah kali kedua kita (PP. Nurul Jadid. red) mengadakan buka puasa bersama dan semoga ini menjadi tradisi yang baik bagi kita untuk menentukan simbol dan merevitalisasi energi pengabdian kita dengan ibadah dibulan suci ramadhan,” Terang Rektor Universitas Nurul Jadid tersebut,

Selain itu, Beliau dalam sambutannya juga menjelaskan bahwa pada bulan juli mendatang pengurus pesantren akan melakukan penyempurnaan program dan anggaran yang pastinya akan dilaksanakan setelah melakukan evaluasi dari program dan anggaran dari bulan yang lalu. Sertab tak lupa beliau turut menyemangati para pengurus pesantren, guru atau pun karyawan lembaga yang hadir.

“barang kali kita tidak usah menunggu itu mari mulai dari diri  kita sendiri bahwa kita ini kurang maksimal dalam kualitas dan kuantitas mengabdi. mungkin kurang baik sebelum kita melaksanakan sistem – sistem yang yang telah diprogramkan,”tutur beliau.

Ditempat yang sama, KH. Zuhri Zaini turut memberikan sambutan, Beliau menjelaskan bahwa tujuan dari diadakannya acara tersebut adalah untuk menyambungkan diri kepada Allah SWT  karena dengan sambungan seorang hamba pasti akan tertuntun dijalan-Nya.

“Berikutnya adalah untuk menyambung diantara kita sesama khotib, sesama pengabdi dan pelayan dipesantren ini(PP. Nurul Jadid.red) tentu diharapkan pertemuan ini ada kesamaan walaupun tidak harus persis sama mungkin kita ada persamaan dari cara memandang yaitu didalam upaya – upaya kita dalam melaksanakan program – program pesantren untuk ini ada kesesuaian,”jelas beliau.

Selepas sambutan dari Pengasuh, acara pun ditutup dengan do’a yang dilantunkan oleh KH. Zainul Mu’in setelah itu langsung dilanjutkan dengan Buka Puasa Bersama.(Ahmad)

20180604_KH.-Zuhri-Zaini,-PP.-Nurul-Jadid-Mengikuti-Sistem-Yang-Diterapkan-Oleh-Rasullullah-Swt

KH. Zuhri Zaini : Asatidz Harus Menjadi Uswah

nuruljadid.net – Acara buka bersama yang diadakan Pondok Pesantren Nurul Jadid, dihadiri langsung oleh Pengasuh PP. Nurul Jadid, KH. Zuhri Zaini. Beliau sekaligus memberikan sambutan dalam acara yang bertempat di Masjid Jami’ Nurul Jadid tersebut. Senin(4/6/2018).

Diawal sambutan, beliau menyampaikan tujuan dari diadakannya acara tersebut “pertama, menyambung dengan  hakikat Allah swt karena dengan sambungan seorang hamba pasti akan tertuntun dijalanNya.”

“Dan karena itu juga kita sebagai hamba Allah mempunyai kewajiban untuk beribadah dan apa yang semua kita lakukan baik yang ibadah mahdhah ataupun juga ibadah yang ghairu mahdhah termasuk seperti sekarang kita berkhidmat di PP. Nurul Jadid  ini,”tutur beliau dengan lembut. 

“Kedua untuk menyambung diantara sesama khotib, sesama pengabdi dan pelayan dipesantren ini(PP. Nurul Jadid.red) tentu diharapkan pertemuan ini ada kesamaan walaupun tidak harus persis sama mungkin ada persamaan dari cara memandang yaitu didalam upaya – upaya kita dalam melaksanakan program – program pesantren untuk ini ada kesesuaian,”jelas beliau.

Lain dari pada itu, beliau turut meneruskan dari apa yang disampaikan oleh Kepala Pesantren bahwa suatu pendidikan itu lebih kepada hakikat dan sistem yang diterapkan oleh PP. Nurul Jadid itu sebetulnya meniru apa yang diterapkan oleh Nabi Muhammad saw didalam mendidik para santri.

“Yakni sistem pertemanan lni bukan berarti teman biasa antara nabi dengan santrinya jadi sahabat  jadi hubungan antara murid dengan guru itu dari berlangsung dari ruang kelas yang mana didalam ruang kelas ini terjadi transfer ilmu pengetahuan dan  juga berlangsung dimanapun dan kapanpun,”ungkap beliau.

Tak hanya itu, beliau juga menerangkan orang – orang pesantrenlah yang menjadi penerus dari pada Rasullah SAW. Sebagai seorang penerus Nabi, seorang Asatidz atapun seorang guru yang menyebarkan ilmu agama juga harus berupaya untuk memberikan Uswah yang baik kepada para murid dan santri.

“Oleh karena itu ini yang harus ketahui bersama bahwa Asatidz itu bukan hanya sekedar memberi pelajaran akan tetapi juga memberikan pendidikan khususnya pendidikan karakter dengan nilai-nilai dan prinsip agama islam dan tentu kita mencontoh para pendahulu kita walaupun dengan zaman yang berbeda tapi minimal jiwanya beliau – beliau bersama kita dan akhlakul karimah,” tegas beliau.(Ahmad)

20180406_Puasa-Bersama,-Kepala-Pesantren-Progres-kedepan-dari-pesantren

KH. Abdul Hamid Wahid : Mari Bangun Integritas Pesantren

nuruljadid.net – Pasca tiga hari kepulangan santri putra. Pondok Pesantren Nurul Jadid mengadakan acara Buka Puasa Bersama yang dihadiri oleh Kepala Pesantren Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH. Abdul Hamid Wahid yang bertempat di Masjid Jami’ Nurul Jadid. Senin(4/6/2018).

Acara tersebut turut dihadiri oleh Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH. Zuhri Zaini, Para Dewan Pengasuh,  Segenap Dewan Guru dan Karyawan Lembaga Pendidikan Formal, serta seluruh Pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Tepat pukul 16.00 WIB acara tersebut dimulai, KH. Abdul Hamid Wahid menyampaikan sambutan yang mana didalam sambutannya beliau membeberkan bahwa acara Buka Puasa Bersama yang diadakan oleh PP. Nurul Jadid tersebut merupakan kali kedua.

“Bulan ramadhan adalah saat yang baik untuk kita menyegarkan kembali peran kita sebagai pengabdi di PP. Nurul Jadid dan mungkin juga mengenai semangat pengabdian yang mana acara Buka Puasa Bersama ini merupakan kedua kalinya,”tutur Kepala Pesantren.

Selain itu, beliau juga menyampaikan beberapa progres yang akan dilakukan oleh PP. Nurul Jadid yang diantaranya ialah pada bulan juli mendatang pengurus pesantren akan melakukan penyempurnaan program dan anggaran yang pastinya akan dilaksanakan setelah melakukan evaluasi dari bulan – bulan yang lalu.

“Ada satu hal yang perlu kita sampaikan kepada para pengurus dan dewan guru yang bisa kita optimalkan ditahun paruh kedua yang akan datang adalah didalam hal integritas pesantren dengan lembaga pendidikan formal di PP. Nurul Jadid,”ungkap beliau.

Lain dari pada itu, beliau yang juga menjabat sebagai Rektor Universitas Nurul Jadid menerangkan bahwa Pesantren yang mempunyai lembaga pendidikan formal merupakan suatu kelebihan yang mana kebanyakan masyarakat menganggap bahwa hal itu merupakan Full Day School padahal lebih dari pada itu.

“Yang kita harapkan adalah bisa membentuk kepribadian manusia yang utuh dan itu sebetulnya butuh sinergitas antara pendidikan formal dengan pesantren yang pastinya hal itu tidak bisa berjalan sendiri-sendiri  dan ini mungkin dalam rangka ini kita harapkan bersama pengurus pesantren, pengurus lembaga bagaimana nantinya kita ini bersama bisa meng-optimalkan hal itu,” tutur beliau.

Beliau bersyukur karena evaluasi – evaluasi yang telah dilakukan pesantren telah banyak menyabet prestasi – prestasi walaupun masih  banyak catatan – catatan yang mungkin perlu ditata kembali.

“Barang kali kita tidak usah menunggu itu mari kita mulai dari diri sendiri bahwa kita ini kurang kita maksimal dalam kualitas dan kuantitas mengabdi kita mungkin kurang baik sebelum kita melaksanakan sistem – sistem yang kita programkan,”tutur beliau.

“Dalam kaitannya ini mungkin barangkali kedepan kita melakukan penataan tarbiyah wat ta’lim, sinergitas dan optimalisasinya agar menjadi fokus didalam program  yang akan  kita jalankan kedepan itu yang pertama, Yang kedua,  pelaksanaan program yang belum terverifikasi dengan baik belum semua peraturan yang kita  tentukan dan yang ketiga ialah pembuatan aplikasi pesantren,”imbuh beliau.(Ahmad)

20180526_nurul-jadid-berbagi-berkah

Tingkatkan Kebersamaan dan Sinergitas, PP. Nurul Jadid adakan Kegiatan Berbagi Berkah

nuruljadid.net – Ramadhan 1439 H,  Pondok Pesantren Nurul Jadid khususnya Panitia Semarak Ramadhan 1439 H menyelenggarakan kegiatan Berbagi Berkah kepada masyarakat sekitar. Kegiatan tersebut diadakan di Musholla Universitas Nurul Jadid (UNUJA), Sabtu (26/06).

Kegiatan yang mengusung tema “Nurul Jadid Berbagi Berkah Bersama Abang Becak, Kaum Dhuafa’ dan Anak Yatim” ini mengundang sebanyak 15 anak yatim dan 50 orang yang terdiri dari abang becak dan kaum dhuafa’. Mereka berasal dari lingkungan sekitar Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Kegiatan berbagi berkah tersebut dilaksanakan menjelang adzan maghrib dan dilanjutkan dengan buka bersama. Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Sekretaris Pesantren, Bapak H. Faizin Syamwil dan beberapa Panitia Semarak Ramadhan 1439 H.

Sekretaris Pesantren menjelaskan, kegiatan ini merupakan sarana untuk menjalin kebersamaan dan berbagi kebahagiaan di bulan Ramadhan bersama warga sekitar dilingkungan Pondok Pesantren Nurul Jadid.

“kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk mempererat  silaturahmi antara pondok pesantren dan tetangga, khususnya para abang becak yang sering mondar-mandir dipesantren,” ucap Bapak H. Faizin Syamwil saat memberikan sambutan.

Pemberian sembako dan bingkisan secara simbolis diberikan langsung oleh Sekretaris Pesantren. Wajah  ceria dan bahagia nampak dari raut wajah mereka, tak jarang juga mereka mengucapkan terimakasih kepada pengurus pesantren dan bersyukur kepada Tuhan YME atas nikmat yang telah diberikan di bulan Ramadhan.

Ucapan terimakasih juga disampakan oleh Bapak Fatholla, penerima sembako sekaligus petugas keamanan di UNUJA.

“Terima kasih kepada Pondok Pesantren Nurul Jadid yang telah mengadakan kegiatan ini, dan semoga tahun-tahun kedepannya berjalan dengan lebih lancar dan lebih baik lagi,” ucapnya saat diwawancarai oleh tim redaksi.

Selain itu juga bapak Ponirin Mika selaku ketua panitia semarak Ramadan mengucapkan “kegiatan ini dilaksanakan karena kita (panitia,red) merasa terpanggil untuk saling berbagi terutama kepada abang becak ini. Kebersamaan dengan mereka itu adalah tujuan awal kebersamaan untuk sama-sama berbagi bisa duduk bersama dalam rangka mencari berkah dibulan Ramadhan,” ujarnya.

Dalam pelaksanannya, anak-anak yatim mendapatkan uang serta bingkisan, sedangkan bagi abang becak dan kaum dhuafa’ mendapatkan sembako. Ketua Panitia Semarak Ramadhan 1439 H menyampaikan, sembako dan bingkisan yang diberikan sekalipun tidak terlalu banyak tetapi memiliki manfaat yang berarti bagi mereka.

“manfaat kegiatan ini bagi anak yatim adalah sangat berarti walaupun tidak terlalu banyak yang dapat diberikan tetapi itu sangat berarti bagi mereka. Bagi abang becak, sekalipun sembako sekedarnya saja yang diberikan, tapi pling tidak ada hubungan silaturrohmi antara pesantren dan abang becak sehingga apabila pesantren memanggil, mereka bisa membantu. Membangun sinergitas untuk menjaga pesantren ini”, Cakap Bapak Ponirin Mika.

Lanjut, Bapak Ponirin juga berharap agar  kegiatan ini bisa menjadi tradisi disetiap tahunnya dan lebih meningkat lagi. (Qz,Sony)

Rangkul Masyarakat dengan Shalat Tarawih

Nuruljadid.net – Wilayah Al-Lathifiah rangkul masyarakat sekitar dengan mengadakan shalat sunnah Tarawih berjema’ah selama bulan Ramadhan. Hal dimaksud menjadi rutinitas dalam mengeratkan hubungan dengan masyarakat sekitar pondok pesantren.

Jum’at (18/05/2018) Sekitar pukul 19:00 WIB jama’ah mulai berdatangan. Mengingat bulan ini merupakan bulan yang penuh berkah, santriwati dan masyarakat berlomba memadati mushala. keinginan yang kuat untuk melaksanakan sunnah sholat tarawih sehinnga menyebabkan kapasitas mushala tidak memadai. Namun pengurus mushala yang biasa dikenal dengan ubudiyah sudah menyediakan karpet yang bisa digunakan untuk sholat berjema’ah sekaligus mengendengarkan Tausiyah dari pemangku wilayah al-Lathifiah.

didalam bulan yang penuh berkah kita disunnah  banyak beramal, karena pahala yang dapat dilipat gandakan, sesuai dengan maqola “pahala 1 dibalas dengan 10 kali lipat.”

Tausiyah ini biasa disampaikan setelah shalat Tarawih selesai. Dalam tausiyahnya Ny. Hj. Nur Lathifah Wafie, M.Th.I, beliau menyampaikan bahwa yang paling penting dalam memohon kepada Allah ialah tidak memprioritaskan urusan duniawi. betapa sangat rugi jika kita melakukan sesuatu hanya ingin di puji oleh orang (ria) Beliau menyebut perilaku begitu sangatlah rugi. Sebab apabila kita memohon dipermudah urusan akhirat, pasti urusan dunia akan dijamin oleh Allah.

“Semoga bermanfaat, mengisi Ramadhan dengan amal ibadah, mampu malakukan shalat berjama’ah, mampu khotmil qur’an, mampu dzikir, shalat tarawih dengan istiqamah di bulan Ramadhan bersamaan dengan rahmat Allah dan dijauhkan dari api neraka. Tutup beliau sebelum salam.

Penulis :Ulfa Nurul Jannah/SJ.

Editor : Muhammad Nuris

Belasungkawa atas Korban Terorisme UNUJA Gelar Istighasah Bersama

NurulJadid.net – Universitas Nurul Jadid (UNUJA) gelar istighasah dan do’a bersama di Mushala kampus UNUJA, Rabu (16/05/2018). Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk belasungakawa atas korban terorisme yang marak terjadi akhir-akhir ini di tanah air. Istighosah dan doa untuk para korban aksi terorisme dan ketentraman rakyat Indonesia.

Selain itu, kegiatan dimaksud bertujuan untuk memperkuat spiritualitas dengan harapan di bulan suci (Ramadhan, red) seluruh civitas akademika UNUJA diberikan kelancaran dalam melaksanakan ibadah puasa. “Semoga di bulan ramadhan tahun ini kita bisa beribadah dan berpuasa dengan khusuk, dan semata-mata karena Allah,” terang M. Noer Fadli Hidayat, Wakil Rektor III UNUJA.

Usai istighosah, kegiatan dilanjutkan dengan ngaji Islam Nusantara bersama Gus Imdad Rabbani. “Kebetulan beberapa hari yang lalu ada bom bunuh diri di Surabaya, maka saya ingin sharing tentang akar ideologi radikalisme,” kata Gus Imdad mengawali kajian.

Radikalisme dan liberalisme menurut beliau memang sejak zaman dulu sudah ada, jadi pengaitan pelaku teror dengan agama Islam sangatlah tidak relevan. Beliau turut menghimbau masyarakat dan umat Islam khususnya agar tidak terdorong untuk selalu mengaggap teroris pasti orang Islam. Beliau tidak menginginkan Islamophobia di Barat, menular dan terjadi di IndoNesia.

“Untuk mencegah paham radikalisme dan liberalisme ini bukan dengan pedang ataupun pistol, melainkan dengan meningkatkan literasi kajian keagamaan kita. Hanya dengan pendidikan kita bisa melawannya,” sampai beliau di depan hadirin.

Penulis : Mr. Han Sj

Editor : Muhammad Nuris

Pondok Ramadhan di Mabes Raudlatul Jannah

nuruljadid.net – Takmir dan Remaja Masjid Besar (Mabes) Raudlatul Jannah Banyuanyar Probolinggo, mengadakan kegiatan Pondok Ramadhan 1439 H yang di gelar selama 20 hari menjelang hari Raya Idul Fitri, hari Kamis (17/05/2018) di Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Acara tersebut di kemas dengan Pengajian sekaligus Buka Puasa bersama dengan para Penceramah beserta kaum muslimin maaupun muslimat. Setiap Penceramah yang mengisi Pengajian tersebut diberikan peran atau tema yang berbeda-beda setiap harinya.

Tujuan diadakan kegiatan tersebut untuk meningkatkan pemahaman dan pahala ibadah dibulan suci ramadhan kaum muslimin, dengan tausiyah yang disampaikan oleh penceramah sekaligus buka bersama,”kami mengadakan kegiatan ini menyambut bulan ramadhan dengan pengajian sekaligus buka bersama, agar dapat meningkatkan pemahaman dan ibadah di bulan ramadhan,” ujar ust. Abd. Hamid ketua panitia dalam sambutannya.

KH. Moh. Zuhri Zaini, Pengasuh PP. Nurul Jadid Paiton diundang sebagai penceramah pertama dalam acara pengajian tersebut  yang bertemakan “Keutamaan dan Hikmah Bulan Ramadhan”, beliau menyampaikan bahwa bulan ramadhan membawa semangat umat muslim dalam beribadah.

“Bulan suci Ramadhan ini membawa berkah dan anugerah bagi umat muslim, waktu yang sangat tepat untuk meningkatkan keimanan, karena di dalamnya banyak di buka pintu kebaikan dan ditutup nya pintu kejelekan,” Dawuh beliau.

Di sisi lain, beliau juga menyampaikan hikmah dibulan Ramadhan adalah untuk mencapai ketaqwaan pada Allah SWT. “puasanya orang muslim dituntut untuk menahan hawa nafsu, dan juga melatih seseorang untuk kuat, sabar dan tabah dalam menjalani puasa selama bulan ramadhan ini”, imbuh beliau

Penulis : Sukron-SJ.

Editor : Nuris