20180604_KH.-Zuhri-Zaini,-PP.-Nurul-Jadid-Mengikuti-Sistem-Yang-Diterapkan-Oleh-Rasullullah-Swt

KH. Zuhri Zaini : Asatidz Harus Menjadi Uswah

nuruljadid.net – Acara buka bersama yang diadakan Pondok Pesantren Nurul Jadid, dihadiri langsung oleh Pengasuh PP. Nurul Jadid, KH. Zuhri Zaini. Beliau sekaligus memberikan sambutan dalam acara yang bertempat di Masjid Jami’ Nurul Jadid tersebut. Senin(4/6/2018).

Diawal sambutan, beliau menyampaikan tujuan dari diadakannya acara tersebut “pertama, menyambung dengan  hakikat Allah swt karena dengan sambungan seorang hamba pasti akan tertuntun dijalanNya.”

“Dan karena itu juga kita sebagai hamba Allah mempunyai kewajiban untuk beribadah dan apa yang semua kita lakukan baik yang ibadah mahdhah ataupun juga ibadah yang ghairu mahdhah termasuk seperti sekarang kita berkhidmat di PP. Nurul Jadid  ini,”tutur beliau dengan lembut. 

“Kedua untuk menyambung diantara sesama khotib, sesama pengabdi dan pelayan dipesantren ini(PP. Nurul Jadid.red) tentu diharapkan pertemuan ini ada kesamaan walaupun tidak harus persis sama mungkin ada persamaan dari cara memandang yaitu didalam upaya – upaya kita dalam melaksanakan program – program pesantren untuk ini ada kesesuaian,”jelas beliau.

Lain dari pada itu, beliau turut meneruskan dari apa yang disampaikan oleh Kepala Pesantren bahwa suatu pendidikan itu lebih kepada hakikat dan sistem yang diterapkan oleh PP. Nurul Jadid itu sebetulnya meniru apa yang diterapkan oleh Nabi Muhammad saw didalam mendidik para santri.

“Yakni sistem pertemanan lni bukan berarti teman biasa antara nabi dengan santrinya jadi sahabat  jadi hubungan antara murid dengan guru itu dari berlangsung dari ruang kelas yang mana didalam ruang kelas ini terjadi transfer ilmu pengetahuan dan  juga berlangsung dimanapun dan kapanpun,”ungkap beliau.

Tak hanya itu, beliau juga menerangkan orang – orang pesantrenlah yang menjadi penerus dari pada Rasullah SAW. Sebagai seorang penerus Nabi, seorang Asatidz atapun seorang guru yang menyebarkan ilmu agama juga harus berupaya untuk memberikan Uswah yang baik kepada para murid dan santri.

“Oleh karena itu ini yang harus ketahui bersama bahwa Asatidz itu bukan hanya sekedar memberi pelajaran akan tetapi juga memberikan pendidikan khususnya pendidikan karakter dengan nilai-nilai dan prinsip agama islam dan tentu kita mencontoh para pendahulu kita walaupun dengan zaman yang berbeda tapi minimal jiwanya beliau – beliau bersama kita dan akhlakul karimah,” tegas beliau.(Ahmad)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *