20180406_Puasa-Bersama,-Kepala-Pesantren-Progres-kedepan-dari-pesantren

KH. Abdul Hamid Wahid : Mari Bangun Integritas Pesantren

nuruljadid.net – Pasca tiga hari kepulangan santri putra. Pondok Pesantren Nurul Jadid mengadakan acara Buka Puasa Bersama yang dihadiri oleh Kepala Pesantren Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH. Abdul Hamid Wahid yang bertempat di Masjid Jami’ Nurul Jadid. Senin(4/6/2018).

Acara tersebut turut dihadiri oleh Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH. Zuhri Zaini, Para Dewan Pengasuh,  Segenap Dewan Guru dan Karyawan Lembaga Pendidikan Formal, serta seluruh Pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Tepat pukul 16.00 WIB acara tersebut dimulai, KH. Abdul Hamid Wahid menyampaikan sambutan yang mana didalam sambutannya beliau membeberkan bahwa acara Buka Puasa Bersama yang diadakan oleh PP. Nurul Jadid tersebut merupakan kali kedua.

“Bulan ramadhan adalah saat yang baik untuk kita menyegarkan kembali peran kita sebagai pengabdi di PP. Nurul Jadid dan mungkin juga mengenai semangat pengabdian yang mana acara Buka Puasa Bersama ini merupakan kedua kalinya,”tutur Kepala Pesantren.

Selain itu, beliau juga menyampaikan beberapa progres yang akan dilakukan oleh PP. Nurul Jadid yang diantaranya ialah pada bulan juli mendatang pengurus pesantren akan melakukan penyempurnaan program dan anggaran yang pastinya akan dilaksanakan setelah melakukan evaluasi dari bulan – bulan yang lalu.

“Ada satu hal yang perlu kita sampaikan kepada para pengurus dan dewan guru yang bisa kita optimalkan ditahun paruh kedua yang akan datang adalah didalam hal integritas pesantren dengan lembaga pendidikan formal di PP. Nurul Jadid,”ungkap beliau.

Lain dari pada itu, beliau yang juga menjabat sebagai Rektor Universitas Nurul Jadid menerangkan bahwa Pesantren yang mempunyai lembaga pendidikan formal merupakan suatu kelebihan yang mana kebanyakan masyarakat menganggap bahwa hal itu merupakan Full Day School padahal lebih dari pada itu.

“Yang kita harapkan adalah bisa membentuk kepribadian manusia yang utuh dan itu sebetulnya butuh sinergitas antara pendidikan formal dengan pesantren yang pastinya hal itu tidak bisa berjalan sendiri-sendiri  dan ini mungkin dalam rangka ini kita harapkan bersama pengurus pesantren, pengurus lembaga bagaimana nantinya kita ini bersama bisa meng-optimalkan hal itu,” tutur beliau.

Beliau bersyukur karena evaluasi – evaluasi yang telah dilakukan pesantren telah banyak menyabet prestasi – prestasi walaupun masih  banyak catatan – catatan yang mungkin perlu ditata kembali.

“Barang kali kita tidak usah menunggu itu mari kita mulai dari diri sendiri bahwa kita ini kurang kita maksimal dalam kualitas dan kuantitas mengabdi kita mungkin kurang baik sebelum kita melaksanakan sistem – sistem yang kita programkan,”tutur beliau.

“Dalam kaitannya ini mungkin barangkali kedepan kita melakukan penataan tarbiyah wat ta’lim, sinergitas dan optimalisasinya agar menjadi fokus didalam program  yang akan  kita jalankan kedepan itu yang pertama, Yang kedua,  pelaksanaan program yang belum terverifikasi dengan baik belum semua peraturan yang kita  tentukan dan yang ketiga ialah pembuatan aplikasi pesantren,”imbuh beliau.(Ahmad)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *