penutupan bulan lomba harlah 69

Lora Maimun : Gali Potensi Diri dan Pantang Menyerah

NurulJadid.net Kamis (12/4/18). Ratusan santri Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo, menggelar acara penutupan bulan lomba.

Acara ini digelar secara outdoor di halaman gedung SMPNJ. Sebuah ajang adu kreatifitas santri ini dihadiri Kepala Bagian Koordinasi Olahraga Santri (BKOS), KH. Makki Maimun Wafi.

Dalam sambutannya, Lora Maimun, sapaan akrab KH. Makki Maimun Wafi, sangat apresiasi panitia dan para santri. Ajang ini terselenggara dengan baik, lancar dan kreatif.

“Apresiasi sebesar-besarnya kepada panitia dan seluruh peserta lomba, yang bekerjasama mengawal dan mengikuti acara bulan lomba ini hingga tuntas terselenggara dengan lancar”, katanya.

“Memang dalam setiap lomba tentu akan ada yang berhasil menjadi juara, dan juga ada yang tidak berhasil meraih juara. Seperti ini adalah hal yang sudah biasa dalam setiap lomba-lomba”, imbuhnya.

Dihadapan hadirin, figur kiai muda ini berpesan. Santri tidak boleh menyerah, harus terus menggali potensi dan kreatifitasnya. Meski dalam satu kesempatan lomba gagal meraih juara, pasti pada kesempatan berikutnya akan sukses.

“Kepada seluruh peserta lomba yang telah berhasil menang harus pandai bersyukur. Tapi bagi yang belum beruntung menjadi juara, untuk tetap semangat, dan terus menggali potensi diri serta pantang menyerah. Agar dapat mewakili pesantren Nurul Jadid di ajang yang lebih bergengsi, baik tingkat lokal maupun nasional”, katanya dengan nada semangat.

Ajang penutupan bulan lomba ini memang rutin digelar santri menjelang puncak acara Haul Pendiri dan Harlah Pondok Pesantren NurulJadid Paiton ke 69, yang akan dihelat Minggu 15 April besok.

Berbagai kegiatan dan perayaan dilakukan santri. Salah satunya acara penutupan bulan lomba, yakni sebuah ajang adu kreatifitas diantara para santri untuk menunjang beragam skill yang mereka miliki.

Semarak Festival Hadrah Banjari di PP. Nurul Jadid

Nuruljadid.net-Untuk menyambut haul pendiri dan harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid yang-69, panitia harlah adakan berbagai macam lomba diantaranya MQK, MHQ dan festival hadrah Al Banjari Se – Jawa Timur. Sabtu (7/4/18).

Lomba diselenggarakan didua tempat, MQK dan MHQ bertempat di Aula Fakultas Kesehatan Universitas Nurul Jadid dan Festival Hadrah bertempat di Aula MA Nurul Jadid. Acara lomba ini dimaksudkan untuk memperkuat tali silaturahmi.

Dalam sambutannya Bapak Zainullah selaku ketua panitia mengungkapkan “Tujuan lomba tersebut untuk memperkuat ukhuwah islamiyah dan tali silaturahmi bersama para peserta lomba”.
Acara tersebut mendapatkan respon baik dari peserta, hampir semua peserta yang diundang hadir dalam perlombaan.

“Peserta yang mengikuti lomba festifal hadra Al-Banjari sebanyak 30 grup, yang datang disetiap perwakilan pondok pesantren sejawa timur, yang terdiri dari 500 peserta, dengan rincian MQK (25 peserta), MHQ (30 peserta) dan FESBAN (30 grup)”. Ungkap beliau saat diwawancarai wantawan SJ.
Bukan hanya sekedar mempererat tali silaturahim, peserta juga sangat serius dalam mengikuti perlombaan.
“Kami sudah mempersiapkan tim hadrah kami sejak setengah bulan yang lalu”. Ungkap Ahmad Zarkasi ketua tim hadrah Al-Mustofa dari Pondok Pesantren Annur Banyuwangi.

Pemenang lomba festival hadrah tahun ini adalah, Juara I, Faroidul Bahiyyah, Kota Malang dengan nilai; 96. Juara II, dimenangkan Syukarol Munsyid, Mojokerto nilai; 95,5. Juara III, Ar Riyash, PP Riyadhus Sholihin Probolinggo dengan nilai 95. Harapan I, Hadil Arwah, PP Salafiyah Syafi’iyah Situbondo, dengan nilai 94,5. Harapan II, As Syar’illah, Puger Jember dengan nilai 94. Harapan III, Liwaul Muridin, PP Darussalam Blokagung Banyuwangi, dengan nilai 93,5. Adapun yel yel terbaik dimenangkan oleh Pondok Pesantren Al Jabbar, Lumajang.

Hadir dalam acara tersebut, wakil kepala pesantren, KH. Najiburrahman Wahid, wakil sekretaris pesantren, Bapak Jasri, Kepala Bagian Humas & protokuler pesantren, Bapak Ponirin Mika beserta seluruh kepanitiaan Haul pendiri & Harlah pendiri yang ke 69. (Jamhori_ SJ, Bachtiar Rizqy HM_SJ)

Lomba Hadrah Albanjari Se-Jawa Timur, Berikut Para Pemenangnya

Lomba Hadrah Albanjari Se-Jawa Timur, Berikut Para Pemenangnya

nuruljadid.net – Menjelang Haul Pendiri dan Harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid ke ke 69, Panitia Bulan Lomba mengadakan lomba festival albanjari yang bertempat di Aula MA Nurul Jadid. lomba tersebut diikuti oleh  45 peserta yang tersebar di beberapa kabupaten di jawa timur.

lomba tersebut dilaksanakan pada hari Sabtu (07/4/2018) yang dibagi menjadi 3 shift, shift pertama dimulai dari pukul 10.44 – 12.00, shift kedua dimulai pukul 13.00 – 15.00 dan shift ke tiga dimulai dari pukul 20.00 – selesai.

Adapun pemenang dari lomba albanjari tersebut sebagaimana berikut :

Juara Pertama :

Nama                    : Faroidul Bahiyyah

Delegasi               : Malang

Total Nilai            : 97

Juara Kedua :

Nama                    : Syukarotul Munsyid

Delegasi               : Mojokerto

Total Nilai            : 97

Juara Ketiga   :

Nama                    : Ar riyas

Delegasi               : Probolinggo

Total Nilai            : 96

Juara Harapan Satu :

Nama                    : Hadil Arwah

Delegasi               : Sukorejo – Situbondo

Total Nilai            : 94,5

Juara Harapan Dua  :

Nama                    : As syarillah

Delegasi               : Puger – Jember

Total Nilai            : 94

Juara Harapan Tiga :

Nama                    : Liwaul Muridin

Delegasi               : Blokagung – Banyuwangi

Total Nilai            : 93,5

(ahmad)

Festival Lomba Jatim Dalam Peringati Harlah Pesantren Ke 69

Festival Lomba Jatim Dalam Peringati Harlah Pesantren Ke 69

nuruljadid.net – Memeringati haul pendiri dan hari lahir Pondok Pesantren Nurul Jadid yang ke-69. Panitia bulan lomba harlah mengadakan rangkaian kegiatan lomba festival se-jawa timur. Beberapa lomba yang diselenggarakan adalah Musabaqah Hifdhul Quran (MHQ), Musabaqah Qiroatul Kutub (MQK) dan Festival Banjari (Fesban). Dalam lomba MHQ ini terbagi menjadi dua kategori, pertama ialah 1 sampai 5 juz kedua kategori 1 sampai 10 juz.

Kegiatan lomba festival se-jatim yang diadakan dalam memeringati haul dan harlah pondok ini tergolong baru. Berbeda dengan bulam lomba yang biasa diadakan di tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya, baru tahun ini kegiatan semarak tersebut baru diadakan. Ucapan banyak-banyak terima kasih disampaikan oleh Ustadz Zainulloh Aswi kepada seluruh peserta yang telah berpartisipasi.

“Kami ucapkan banyak terima kasih kepada seluruh peserta yang telah berpartisipasi dalam lomba. Semoga ke depannya kita bisa meningkatkan ukhwah silatur Rahim kita dan bisa berlanjut di tahun yang akan datang,” paparnya.Sabtu (07/4/2018).

Kegiatan festival lomba se-jatim ini dilaksanakan secara bersamaan. Terbagi menjadi dua tempat, lomba MHQ dan MQK terletak di Aula Fakultas Kesehatan Universitas Nurul Jadid dan Fesban di Aula Madrasah Aliyah Nurul Jadid. Dimulai sejak pagi tadi dan berakhir hingga malam.

Jumlah peserta yang turut berpartisipasi sejumlah 31 orang. Masing-masing lembaga maksimal mengutus dua delegasi. 11 peserta mengikuti lomba MHQ,. Diantaranya adalah berasal dari Pondok Pesantren (PP) Nurul Ulum, PP. Wali Songo, PP. Annur, PP. Riyadhus Sholihin, PP. Nurul Quran dan PP. Fatahullah Ibnu Nizar. Kemudian sebanyak 20 peserta mengikuti lomba MQK.

Dua delegasi dari Pondok Pesantren Malikiyyah keluar menjadi juara dalam lomba MHQ. Siti Musfiroh dengan total nilai 94, namanya terpanggil menjadi juara pertama. Kemudian juara kedua dengan total nilai 93 diraih oleh Fatimatus Zahro.

Keduanya mengaku bahwa mereka merasa berbahagia bisa mengikuti perlombaan, terlebih lagi nama mereka keluar menjadi juara. Di depan kru INFOKOM Fatimatus Zahro mengaku bahwa hal ini merupakan pengalaman pertamanya mendapat juara. “Ini pengalaman pertama saya mendapat juara dan saya sangat merasa bahagia sekali,” tuturnya sembari tersenyum berbahagia.(red) 

Begini Cara PP. Nurul Jadid Monitoring Kinerja Pengurus

Nurul Jadid.net – Ratusan santri putri wilayah Zaid bin Tsabit Pondok Pesantren Nurul Jadid, berkumpul di Musholla Al-Wafiyah, Jumat malam (7/4/2018).Mereka menggelar rapat monitoring dan evaluasi kinerja pengurus selama satu semester ini. Pesertanya 242 santri, 48 pengurus, dan 4 pengurus senior hadir pada acara tersebut. Selain monitoring, juga ada sosialisasi produk undang-undang kepesantrenan yang terbaru.

“Sosialisasi ini sebagai bentuk evaluasi kita semua, baik dari santri maupun dari pengurus”. Ujar Ustadzah Faridah, salah satu pengurus seniour wilayah Zaid bin Tsabit.

“Menciptakan hubungan yang lebih erat antara pengurus dan santri. Jugal untuk mempertegas kembali peraturan dan sangsi bagi yang melanggar. Dan yang terpenting memunculkan ghiroh (semangat, red) bagi kita semua”, imbuhnya.

Acara yang diadakan secara periodik ini tampak berbeda dari biasanya. Seperti halnya pengurus KPO (Kebersihan Perlengkapan Olahraga) dan Ubudiyah. Mereka menampilkan beberapa tayangan slide tentang foto yang diambil sewaktu santri menjalani kegiatan didua divisi tersebut.

Seperti menata shaf yang baik dan yang kurang tepat. Menaruh barang pada tempatnya. Dan mendatangi musholla berjama’ah tepat waktu.

Acara yang berlangsung dari pukul 20.00 WIB sampai pukul 23.00 WIB tersebut berakhir dengan pembacaan doa dan sesi foto bersama pengurus atas prestasi Juara Kebersihan Wilayah Haul dan Harlah ke 69 Nurul Jadid.

Penulis :Aisyatul Azizah,SJ

Editor : Muhammad Nuris

Perahu Dipoles agar Hari Nelayan Sukses

Nurul Jadid.net- Tepat hari Jum’at (06/04), rakyat Indonesia merayakan hari nelayan nasional. Indonesia merupakan negara kepulauan yang besar. Kondisi tersebut menjadikan wilayah Indonesia didominasi oleh wilayah maritim. Secara sosial ekonomi sebanyak ± 140 juta jiwa (60%) hidup di wilayah pesisir pantai dan sebagian besar bekerja sebagai nelayan. Indonesia bahkan termasuk dalam salah satu 5 besar negara penghasil ikan teratas di dunia.

Oleh karena itu, Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (PPM) bekerjasama dengan masyarakat dusun Karanganom menyelenggarakan hari nasional tersebut. tak heran, Jika kita pergi ke pantai Grinting sejak seminggu yang lalu, maka yang akan kita temukan sederet perahu yang dulunya tampak usang menjadi anggun dan indah.

Perubahan fisik tersebut merupakan salah satu bentuk syukur masyarakat untuk memperingati hari nelayan.  Menurut pengakuan Hafidz, ketua panitia, kegiatan ini mendapat respon baik dari masyarakat. Antusias dan partisipasi masyarakat pesisir Karanganom merayakan Hari Nelayan sangat khidmat dan bahagia.

Jauh sebelum itu, para nelayan dan istrinya berbagi tugas demi suksesnya kegiatan ini. Ada yang menata tempat, menyiapkan konsumsi, membersihkan tepi pantai, dan menata perahu dengan beraneka macam hiasan.

Para nelayan yang menghiasi perahu harus menghabiskan biaya sampai jutaan rupiah untuk menyewa hiasan kapal ke daerah lain. Seperti Pak Rahmah yang harus bolak balik Probolinggo-Banyuwangi untuk sewa peralatan perlengkapan hiasan perahu. Begitu juga Purno yang berhari-hari dipantai untuk medandani perahu miliknya dengan lukisan-lukisan. “Itu semua jerih parah nelayan untuk menyukseskan kegiatan ini,” pungkas Hafidz. (Heri Yadi/SJ)

Siap Berkontribusi Setelah Menjadi Wisudawan Terbaik

Siap Berkontribusi Setelah Menjadi Wisudawan Terbaik

nuruljadid.net- Dalam rangkaian acara Pelantikan dan wisuda muta’allim Musala Raudlatul Qur’an Jum’at (06/4/2018). Penobatan wisudawan terbaik menjadi satu rangkaian yang cukup membuat suasana mushala dipenuhi rasa penasaran dari para Muta’allim pada malam itu.

Rasa penasaran para Muta’allim tersebut menjadi pupus ketika satu nama Maulana Syariful Umri dilontarkan oleh pembaca Surat Keputusan (SK)  oleh pembawa acara kegiatan.

Dia Maulana Syariful Umri biasa di sapa Syarif dinobatkan sebagai Wisudawan terbaik dari 11 Peserta yang dikukuhkan sebagai wisudawan muta’allim Qur’an. Senyum manis penuh dengan bahagia atas kerja kerasnya dalam belajar akhirnya menuai hasil yang memuaskan dan Wajah Ceria terpancar jelas menggambarkan rasa bahagianya malam itu.

Rasa terima kasih dia ucapkan kepada seluruh pembina yang selama ini telah membimbingnya belajar Al-Qur’an di Musala Raudlatul Qur’an hingga seperti saat ini. Dari tidak tau menjadi tau.

“Kepada Semua Wisudawan jangan lupa untuk berkontribusi kembali kepada Pondok Pesantren agar dapat membatu para pengurus dalam membina para santri, dan dapat menerapkan ilmu yang telah kita dapatkan selama menjadi Muta’allim.” Ungkapnya pada wartawan nuruljadid.net.

Harapan saya semoga Musala Raudlatul Qur’an bisa terus istiqomah melahirkan santri-santri pecinta Al-Qur’an dan menjadi labih baik lagi kedepannya,” tambahnya wisudawan terbaik.

selesai sambutannya diakhir dengan sesi foto bersama dengan para pembina dan seluruh peserta wisudawan lainnya.(red)

Bekerja Keras Dan Mengamalkan, Kata Si Terbaik

Bekerja Keras Dan Mengamalkan

nuruljadid.net-Untuk meningkatkan semangat para santri dalam belajar al-Qur’an, Mushallah Raudlatul Qur’an mengapresiasi dengan menobatkan beberapa santri sebagai Mutaallim Terbaik dan Muallim Terbaik, Jum’at (06/04/2018).

Nama Subhan Maulana Malik terpilih sebagai Mu’allim Terbaik malam itu.Hal tersebut dilakukan sesuai arahan langsung dari KH. Maimun Abdul Wafi sebagai pemangku Mushallah Raudlatul Qur’an. selain penobatan wisudawan terbaik, apresiasipun turut diberikan kepada Mu’allim (pengajar) terbaik.

Selain Penobatan santri Terbaik, Mushallah Raudlaatul Qur’an juga melakukan Pelantikan Pengurus Baru. yang mana bertujuan sebagai pengkaderan dan juga Hal ini dilakukan untuk melengkapi kembali kepengurusan yang sempat kosong.

Bekerja Keraslah dengan selalu mengamalkan dan mengajarkan apa yang kita miliki sehingga kita menjadi orang yang bermanfaat,” Tutur Mutaallim terbaik Tersebut kepada kru wartawan nuruljadid.net.

“Harapannya semoga Mushalla Raudlatul Qur’an bisa terus eksis mencetak kader-kader ahli Qur’an yang nantinya bisa mengharumkan nama Pondok Pesantren Nurul Jadid,” tambahnya. (red)

dua ketua turut bersua di acara pelantikan dan wisuda

Dua Ketua Turut Bersua di Acara Pelantikan dan Wisuda

nuruljadid.net- Rentetan acara demi acara terus berlangsung pada moment Wisuda Muta’allim dan Pelantikan Pengurus Baru Musala Raudlatul Qur’an (MORQU) Biro Kepesantrenan Pondok Pesantren Nurul Jadid, Jum’at (06/4/2018).

Disesi sambutan, ketua devisioner Pembinaan Al-Qur’an Musala Raudlatul Qur’an (MORQU) Ahmad Muktasim Billah menyampaikan seuntai harapan kepada kepengurusan baru MORQU.

“semoga pengurus baru yang dilantik bisa membawa pembinaan di Musala Raudlatul Qur’an lebih baik dan maju lagi.” Tuturnya.

Ketua baru Pembinaan Al-Qur’an Ahmad Abdul Wafi juga turut menyampaikan beberepa pesan dan harapannya di acara malam itu.  Kata dia, “ucapan terimakasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan kepercayaannya menunjuk kami sebagai ketua baru Pembinaan Al-Qur’an di Musala Raudlatul Qur’an ini,”.

“Diharapkan kepada semua pengurus baru untuk kedepannya bisa memberikan pembinaan semaksimal dan sebaik mungkin kepada para peserta didik pembinaan Al-Qur’an,” ucapnya dengan penuh semangat.

Dan kepada para Muta’allim, “semoga tidak bosan-bosannya dalam mempelajari dan mengkaji Al-Qur’an.” tambahnya. (NakBali)

Perbaharui Motivasi di Wisuda dan Pelantikan Pengurus Baru Musala Raudlatul Qur’an

Perbaharui Motivasi di Wisuda dan Pelantikan Pengurus Baru Musala Raudlatul Qur’an

nuruljadid.net- Bernuansakan Wisuda Muta’allim dan Pelantikan Pengurus Baru Pembinaan Al-Qur’an Musala Raudlatul Qur’an (MORQU) Biro Kepesantrenan Pondok Pesantren Nurul Jadid, Jum’at (06/4/2018),Kiai Miftahul Arifin turut menyampaikan motivasi dan tausyiah kepada segenap muta’allim dan Mualim MORQU.

Diawal tausyiahnya beliau berpesan kepada para muta’allim yang diwisuda bahwa kalian jangan sampai mencukupkan diri hanya pada kata wisuda yang diartikan “wes sudah”. Tetapi diharapkan setelah ini bagaimana bisa memberikan sumbangsih dan khidmatnya kepada pesantren kalau masih di pesantren. Dan memberikan manfaat bagi masyarakat jika pulang nanti.

“Mengabdi itu tidak harus mulang (mengajar), tapi bagaimana kita mencurahkan kemampuan diri untuk memberikan yang terbaik sehingga bisa bermanfaat dimanapun, kapanpun tanpa mengenal waktu.” Kutipan dawuh Pengasuh yang disampaikan kepada beliau.

Ada beberapa pesan yang beliau kutip dari Imam Nawawi dalam kitab Attibyan yang menjelaskan esensi dari sebuah keikhlasan, diantaranya adalah “dalam mengajar maupun belajar seseoang harus mengawali niatnya semata mencari ridha Allah SWT, bukan ingin mencari balasan dunia.” Sehingga perlu bagi pengurus baru ini untuk memperbaharui kembali niatnya semata untuk beribadah kepada Allah.

Selain itu, dalam kutipannya beliau menuturkan ada 3 ciri-ciri ikhlas yang disampaikan oleh Imam Nawawi, diantaranya; 1. Menganggap ujian dan cacian adalah sama, 2. Melupakan pekerjaan ketika bekerja, 3. Mengharap balasan akhirat semata.

Dan perlu diingat pula bagi muta’allim sebagai motivasi bahwa “Al-Qur’an adalah merupakan dasar. Sehingga sekalipun tidak sampai paham maknanya, paling tidak bisa membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar.” Tambah beliau.

Diakhir sambutannya beliau mengatakan bahwa kita sebagai seorang santri janganlah menunggu untuk berbuat kebaikan, melainkan mulailah dengan perlahan.

“jangan menunggu diri kita baik untuk berbuat baik,” tegas beliau. (NakBali)

Perbaharui Motivasi di Wisuda dan Pelantikan Pengurus Baru Musala Raudlatul Qur’an

Wisuda Muta’alim dan Pelantikan Ubudiyah Raudlatul Qur’an

nuruljadid.net – Mushallah Raudlatul Qur’an menjadi bukti dari wisuda Muta’allim (pelajar) Al-qur’an dan pelantikan Pengurus Ubudiyah Musala Raudlatul Qur’an periode 2018 – 2019, kegiatan tersebut dihadiri oleh Pemangku Mushallah KH. Maimun Abdul Wafi, Wakil Kepala Biro Kepesantrenan Kiai Miftahul Arifin dan para mualim pengajian al-qur’an.

Pelantikan yang dimulai pukul 20.00 WIB tersebut Mewisuda Muta’allim Al-qur’an sebanyak 11 Muta’allim dan melantik Pengurus Ubudiyah Musala Raudlatul sebanyak 18 orang. Zidni Alfian Bari selaku Ketua Panitia menerangkan tujuan dari diadakannya kegiatan tersebut.

“Dengan diadakannya wisuda dapat memotivasi para Muta’allim untuk lebih semangat dan gigih lagi dalam mengemban amanah sebagai Pembina Muta’allim al-qur’an selanjutnya,”jelasnya, Jum’at (06/4/2018).

Selain itu, Ust. Dimas Eko Cahyono, wakil KASI (Kepala Seksi) Pembinaan Al-qur’an Pondok Pesantren Nurul Jadid turut membalut kegiatan tersebut dengan sambutan, diawal sambutan beliau mengucapkan rasa syukurnya kepada para mualim yang telah mengasuh para Muta’allim.

“Terima kasih kepada para mualim yang telah bekerja keras membina Muta’allim hingga pada malam hari ini dan semoga tidak berhenti sampai disini melainkan menjadikan wisuda ini sebagai awal untuk maju lebih baik lagi,” tuturnya.

Tak hanya itu, Diakhir sambutan ia mengucapkan harapan kepada para Muta’allim yang baru saja diwisuda untuk turut serta membantu dan mendampingi adik – adik kelasnya dalam pembinaan al-qur’an.

“Semoga lulusan musala Roudhlotul qur’an nantinya bisa memberikan kontribusi terhadap musalla khususnya dan bagi PP. Nurul Jadid pada umumya,” tegasnya.

Pasca sambutan – sambutan diteruskan dengan pengukuhan wisuda Muta’allim pengajian al-qur’an dan pengurus ubudiyah oleh pemangku musala raudlatul qur’an, KH. Makki Maimun Wafi.(RED)

Komunitas Vespa Literasi Warnai Hari Nelayan dengan Wahana Edukasi

NurulJadid.net- Komunitas vespa literasi yang digagas oleh mahasiswa Universitas Nurul Jadid (UNUJA) yang mana juga ikut andil memeriahkan acara memperingati hari nelayan dan sedekah laut yang selengarakan oleh Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (PPM) Nurul Jadid bekerja bersama dengan masyarakat Dusun Karanganom.

Para mahasiswa yang sadar akan pentingnya pendidikan dengan nilai literasi tersebut, menyediakan lapak baca buku gratis. Hal ini mereka lakukan  bertujuan untuk meningkatkan minat membaca dikalangan masyarakat dan pemuda, khususnya anak-anak  pengunjung acara hari nelayan.

Selain menyediakan lapak baca buku gratis, Komunitas vespa literasi juga membuka wahana edukasi menggambar bagi anak-anak usia dini.

Hafid, ketua panitia kegiatan acara hari nelayan dan sedekah laut berterima kasih kepada komunitas vespa yang sudah berpastisipasi  memeriahkan acara hari nelayan.

“Saya berterima kasih banyak kepada komunitas tersebut. Hal ini, memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk belajar dan menyadari bahwa membaca buku adalah hal yang sangat penting”. Ungkapnya saat ditemui oleh Wartawan SJ.

Disamping itu, pengunjung juga sangat antusias dengan adanya lapak baca buku gratis tersebut. Banyak masyarakat, pemuda dan anak anak membaca dan belajar menggambar di lapak komunitas vespa.

ZH. Rizqiyansyah, salah satu mahasiswa UNUJA yang aktif di komunitas vespa literasi menyatakan banyak orang tua yang membawa anaknya untuk belajar mengambar dan mewarnai. (Heri Yadi/SJ)

Sumbang Menyumbang untuk Rayakan Hari Nelayan

NurulJadid.net- Jum’at (06/04/2018), masyarakat  Dusun Karanganom berkerjasama dengan Badan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (BPPM) Nurul Jadid, merayakan hari nelayan dan sedekah laut. Acara  yang bertempat di Pantai Grinting, Karanganyar, Paiton, Probolinggo tersebut, berjalan meriah dan lancar.

Peringatan hari nelayan ini merupakan kegiatan rutinitas yang digelar setiap tahun, sebagai rasa syukur atas hasil laut yang melimpah. pada tahun ini, penyelenggaraannya berbeda dari tahun sebelum-sebelumnya. Mulai dari segi konsep hingga pendanaan semua tertata dengan sangat matang mulai dari segi pra kegiatan hingga puncak kegiatan .

Acara tersebut dikemas sesuai dengan ajaran agama islam. Seperti, khotmil qu’ran, istighosah bersama dan  melakukan sedekah laut yang sangat meriah dengan dihari oleh pengasuh PP. Nurul Jadid, KH. Moh. Zuhri Zaini beserta kepala desa grinting, karanganyar dan seluruh para nelayan dan masyarakat sekitar desa grinting.

Dalam Perayaannya menghabiskan dana kurang lebih Rp. 20.000.000, berbanding terbalik dengan tahun sebelumnya yang mencapai hingga Rp. 70.000.000. Hal ini dikarenakan adanya sumbangsih dari Pondok Pesantren Nurul Jadid, Kepala Desa dan juragan kapal.

“Sumber dana untuk menyukseskan acara ini dari PP Nurul Jadid, Kepala Desa dan juragan kapal. Kapal besar sebesar Rp. 100.000 dan perahu cilik menyumbang Rp. 50.000, Papar ketua panitia, Hafidz. (Heri Yadi/SJ)

Meriahnya Lomba di Peringatan Hari Nelayan

NurulJadid.net – Peringatan hari nelayan yang diadakan oleh Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (PPM) Pondok Pesantren Nurul Jadid, dilaksanakan di pantai Grinting, Dusun Karanganom, Paiton, Pobolinggo. Kamis (5/4/2018).

Berbagai macam perlombaan seperti lomba pukul air, lomba lari karung, diselenggarakan untuk memperingati hari nelayan tersebut. suasana perlombaan sangat meriah dengan beragam peserta mulai dari tingkat kanak-kanak sampai ditingkat ibu-ibu juga ikut memeriahkan kegiatan lomba Diantaranya, lomba lari karung yang diikuti oleh 27 peserta khususnya untuk golongan laki-laki. Sedangkan untuk ibu-ibu ada Lomba Pukul Air yang diikuti 20 peserta.

Sorak-sorak penonton menggema mengobar semangat para peserta lomba, mereka menyemangati para kontestan lomba, saat berlari dengan mata tertutup untuk memukul air yang digantung oleh panitia.

Pelaksanaan lomba tersebut yang dimulai sejak pukul  08.00 WIB dan berhenti sejenak istirahat setelah dzuhur. Setelah adzan ashar perlombaan dilanjutkan.

Menurut Hafidz, ketua panitia, perlombaan lari karung dan pukul air mendapat respon positif dari masyarakat Karanganom. “Penduduk Karanganom sangat antusias untuk memeriahkan kegiatan peringatan hari nelayan yang di adakan oleh PPM.” Ujarnya.

Lomba yang diselengarakan berjalan dengan lancar serta tidak adanya hambatan yang berarti. Walaupun diadakan di tengah terik matahari, tidak mematahkan semangat para peserta dalam mengikuti perlombaan dan tetap semangat serta antusias yang sangat tinggi untuk mengikuti perlombaan serta memeriahkan peringatan hari nelayan.

Penulis : Jamhori, SJ

Ediotor : Muhammad Nuris

Khotmil Qur’an Sebagai Media Evaluasi Baca Al-Qur’an

Nurul Jadid.net– Jum’at (6/4/2018) wilayah Zaid bin Tsabit (K) putri Pondok Pesantren Nurul Jadid melaksanakan kegiatan Khotmil Qur’an Kubro. Kegiatan yang diadakan setiap Jum’at manis tersebut diikuti oleh semua santri dari berbagai Lembaga.

Semua santri berkumpul untuk mengikuti pembukaan pukul 08.00 WIB pagi. Salah satu pengurus bagian QFA (Qur’an Furudhul ‘Ainiyah) yang menghandel kegiatan tersebut menjelaskan, Khotmil Qur’an Kubro adalah bentuk evaluasi bersama baca Al-Qur’an santri. “Semua santri wajib mengikuti kegiatan ini, baik Tahfidz, Tahsin, Takhossus Kitab, Amtsilati, Imrithi, I’dadiyah dll agar nantinya disimak bersama dan saling koreksi.” Jelas Siti Nur Aminah.

Teknisnya, semua santri dikelompokkan secara acak dengan satu pembina dan ketua dimasing-masing kelompok. Pembina dan ketua kelompok akan membimbing semua anggota kelompok untuk  menyimak dan mengoreksi setiap santri yang membaca Al-Qur’an.

“kami membaginya dalam tiga gelombang dengan 5 kelompok setiap gelombangnya, tiap kelompok mendapat bagian membaca 2 juz sesuai jadwal dan diberi waktu 2 jam, jadi pas 30 juz sampai akhir”, lanjut  pengurus QFA tersebut.

Pembina kelompok Siti Zainab mencoba memberi sedikit gambaran tentang kegiatan ini, “Bacanya gantian dan harus pakek microfon, harus tartil (pelan-pelan)”, ungkapnya.

Hasil evaluasi mengaji santri juga akan diberitahukan kepada setiap Lembaga untuk ditindak lanjuti. Ia juga menambahkan bahwa, sebagai pembina kelompok harus menilai secara tertulis di kolom evaluasi membaca Al-Qur’an santri yang sudah diedarkan.

Kegiatan yang berakhir sekitar pukul 14.30 WIB tersebut akan ditutup dengan pembacaan surat-surat pendek juz 30 dan Doa bersama usai sholat Maghrib berjama’ah. (Aisyatul Azizah/SJ)