Gelar Sedekah Laut, Pesantren Nurul Jadid dan Masyarakat Gerinting lakukan kolaborasi

NurulJadid.net- Pondok Pesantren Nurul Jadid dan Masyarakat Gerinting gelar sedekah laut, Jum’at (6/4/2018). Prosesi sedekah laut dimulai pukul 08.30 Wib di pantai Gerinting, Karanganyar, Paiton, Probolinggo.

KH. Moh. Zuhri Zaini, pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid dan Habib Alwi As-Segaf turut hadir memimpin jalannya kegiatan. Acara diisi dengan pembacaan tawassul, sholawat dan doa bersama.

Setelah itu, panitia membagikan makanan kepada masyarakat sekitar. “Makanan ini untuk tetangga, kami tidak boleh mengambilnya,” ungkap Hafidz, ketua panitia.

Sebelum dibagikan, makanan ditata rapi di atas perahu. Setelah memanjatkan doa, perahu dibawa ketengah laut diiringi oleh perahu para nelayan yang sudah dihias rapi. Para pengunjung yang berasal di luar desa Karangayar saling berebutan untuk mendapatkan makanan. “Saya mendapatkan bunga dan ketupat,” ujar Abd Rohim. (ZH. Rizqiyansyah, SJ)

KH. Najiburrahman Wahid; Muhasabah Diri, Bekal Masa Depan

KH. Najiburrahman Wahid; Muhasabah Diri, Bekal Masa Depan

nuruljadid.net – Upaya untuk menjadi santri yang berakhlakul karimah serta siap untuk menghadapi tantangan masa depan, Biro Pendidikan Pondok Pesantren Nurul Jadid menghelat Pembukaan Orientasi Siswa Kelas Akhir (OSKAR) yang bertempat di Aula MA Nurul Jadid, Kamis, (05/4/2018).

Kegiatan tersebut bertujuan sebagai bekal awal bagi peserta didik kelas akhir tingkat SLTA untuk menghadapi masa depan mereka masing-masing. Acara tersebut dihadiri oleh Wakil Kepala Pesantren, KH. Najiburrrahman Wahid. M.Ag, Kepala Biro Pendidikan, KH. Mahfud Faqih beserta seluruh kepala sekolah dimasing-masing lembaga formal (SLTP dan SLTA) di PP. Nurul Jadid.

KH. Najiburrahman Wahid, dalam sambutannya menyampaikan, bermuhasabah diri untuk mencapai tujuan mondok yakni Niat Mengaji dan Membina Aklakul Karimah.

“Hendaknya santri sebelum lulus dari pesantren untuk selalu Bermuhasabah diri dengan mendekatkan diri kepada Allah dan sesama untuk mencapai tujuan pesantren, Niat mondok untuk mengaji dan Membina Akhlakuk Karimah,” dawuh beliau.

Beliau juga menyampaikan agar peserta didik kelas akhir mampu mempertimbangkan segala sesuatu yang akan dituju. Salah satunya adalah dengan mempertimbangkan aspek positif dan negatif jika melanjutkan studi ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi didalam ataupun diluar pesantren.

Diakhir sambutan, beliau berharap agar semua peserta didik kelas akhir mampu menjaga nama baik pesantren, lebih-lebih mengharumkan namanya. Lanjut, Beliau membaca Basmalah sebagai bentuk simbolis dibukanya kegiatan ini.(red)

OSKAR 2018, Bekal Masa Depan Demi Pribadi yang Mapan

OSKAR 2018, Bekal Masa Depan Demi Pribadi yang Mapan

nuruljadid.net- Tetap ditempat yang sama, Kepala Biro Pendidikan, KH. Mahfudz Faqih turut memeriahkan kegiatan Pembukaan Orientasi Kelas Akhir (OSKAR) yang diikuti oleh peserta didik kelas akhir tingkat SLTA dari tiga sekolah yakni, SMK Nurul Jadid, SMA Nurul Jadid dan MA Nurul Jadid dengan sambutan.

Beliau mengawali sambutannya dengan mengucapkan selamat kepada para siswa – siswa SMK Nurul Jadid yang telah berhasil menuntuskan semua ujian dan mendoakan para siswa – siswi SMA Nurul Jadid dan MA Nurul Jadid yang nantinya akan menghadapi UNBK.

“Saya doakan semoga adik – adik siswa – siswi MA Nurul Jadid dan SMA Nurul Jadid yang insya allah hari senin akan melaksanakan ujian nasional yang merupakan perjuangan akhir mereka selama tiga tahun mudah – mudahan diberi kemudahan oleh Allah dan juga diberi kelancaran yang pada akhirnya diberi kelulusan,” harap beliau, Kamis, (05/4/2018) di Aula MA Nurul Jadid.

“diadakannya oskar ini diantaranya adalah meneguhkan kembali komitmen kita sebagai santri dimana selama kita mondok di Pondok Pesantren Nurul Jadid ini kita sudah diajarkan dan dibiasakan dengan perilaku – perilaku terpuji dengan kebiasan – kebiasaan yang baik selama 24 jam penuh di pondok ini. Hal-hal tersebut diharapkan bisa mendidik dan menjadikan kalian menjadi pribadi yang baik,” dawuh Kepala Biro Pendidikan

Selain itu, beliau juga menjelaskan tentang jati diri seorang santri, “identitas seorang santri itu bukan hanya dipesantren, tapi tetap melekat sampai akhir hayatpun tetap santri. Oleh karena itu nilai – nilai dasar yang ditanamkan oleh pesantren melalui trilogi santri dan panca kesadaran santri itu agar dipegang teguh karena itu karakter dasar seorang santri khususnya santri PP. Nurul Jadid,” imbuh beliau.

Akhir sambutan, Kepala Biro Pendidikan menyampaikan harapannya didepan 1.200 peserta OSKAR.

“harapan kita mudah – mudahan acara ini mendapat ridho Allah SWT, sehingga apa yang kita terima dari kegiatan ini nantinya akan menjadi tambahan ilmu yang barokah bagi kita,” terang beliau.(red)

OSKAR Meneguhkan Komitmen Santri

Nuruljadid.net – Sekitar 3200 Santri memenuhi aula Pondok Pesantren Nurul Jadid malam ini (5/4/2018). Mereka meneguhkan diri sebagai santri  Dimanapun dan kapan pun, jiwa santri harus melekat, pada kegiatan kali ini dihadiri langsung oleh kepala Biro Pendidikan KH. Mahfudz Faqih, beserta Wakil Kepala Pesantren KH. Najiburrahman.

“Santri itu tidak hanya di pesantren, akan tetapi harus dipegang teguh sampai kapanpun”, dawuh Kepala Biro Pendidikan PP. Nurul Jadid Paiton Probolinggo, Dr. KH. Mahfudz Faqih pada acara pembukaan Orientasi Santri Kelas Akhir (OSKAR) tahun 2018.

Semua santri kelas akhir seluruh lembaga pendidikan tingkat SLTP dan SLTA Nurul Jadid mengikuti kegiatan rutin setiap tahun tersebut. Hadir dalam acara itu sekretaris pesantren, seluruh Kepala Sekolah dan Madrasah serta para pengurus pesantren Nurul Jadid.

Tujuan OSKAR ialah untuk meneguhkan kembali komitmen sebagai santri. “Selama beberapa tahun ini kita dibiasakan berprilaku baik, diharapkan agar prilaku baik ini menjadikan kita sebagai manusia yang berkepribadian baik.” tutur Kyai Mahfudz.

Kyai Mahfudz juga memberikan ucapan selamat kepada seluruh peserta OSKAR dan berharap agar seluruh siswa kelas akhir diberi kelancaran dan kelulusan dalam Ujian Akhir.

Para santri berikrar kembali menirukan pembacaan ikrar Sekretaris Pesantren oleh Ustadz Faizin Syamweil. Hal itu sebagai bentuk komitmen menjaga nilai kesantrian saat sudah di luar nanti.

Penulis :Bachtiar Rizqy HM, SJ

Editor : Muhammad Nuris

Berkah di Balik Sedekah Laut

Nuruljadid.net – Siang tadi, Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (PPM) Pondok Pesantren Nurul Jadid bekerja sama dengan Pemerintah Desa Karanganyar mengadakan acara Hari Nelayan Nasional dan Sedekah Laut. Acara tersebut banyak membawa berkah, khususnya bagi warga Dusun Karangganom, Karangayar, Paiton, Probolinggo. Kamis (05/04/2018).

Acara berlangsung cukup meriah dengan berbagai perlombaan serta kegiatan bekerja sama dengan masyarakat Grinting. Selain warga desa setempat, banyak warga desa sekitar berdatangan menyaksikan acara tersebut, sehingga menjadi hiburan yang sangat menarik.

Acara sedekah laut inipun banyak membawa berkah bagi masyarakat, khususnya masyarakat Gerinting yang berprofesi sebagai pedagang.

Seperti yang dirasakan Ibu Sumi, pedagang kaki lima asal Dusun Karanganom yang kesehariannya bekerja sebagai pedangan. Biasanya beliau hanya mendapatkan keuntungan Rp 40.000 perhari, dengan adanya acara tersebut pendapatan beliau meningkat menjadi Rp 100.000 perhari.

Harapan warga acara ini bisa dilaksanakan rutin setiap tahun. “Acara sedekah laut ini diharapkan bisa di laksanakan secara rutin setiap tahun supaya lebih mempererat persaudaraan dan kerjasama antar masyarakat”. Tutur Buk Sumi sambil tersenyum bahagia. (Rofiq Jr_SJ)

Mahasiswa IQT Adakan Kegiatan Progres Berwajah Baru

Nurul Jadid.net- Himpunan Mahasiswa Program Studi (Himmaprodi) Ilmu Qur’an Tafsir (IQT) Universitas Nurul Jadid menggelar kegiatan khotmil Qur’an, yang bertempat di mushalla Unuja. Kamis (05/04/2018).

Acara tersebut yang dihadiri oleh Ketua Program Studi (Kaprodi) Ahmad Fawaid serta seluruh mahasiswa-Mahasiswi IQT. Acara yang dimulai sejak pukul 09.00 WIB hingga menjelang sholat dzuhur.

Hal tersebut sebenarnya untuk menyeimbangkan diskusi ilmiah mahasiwa dengan keagamaan di lingkungan kampus. Dalam sambutannya, Ahmad Fawaid menyatakan Mahasiswa sudah terbiasa dengan jagongan, diskusi dan penelitian ilmiah.  “Lah, dalam acara ini ada penyeimbangan, yakni diskusi ilmiah dan nilai-nilai rohani, inilah yang menarik dalam kegiatan ini”. Ungkapnya ketua studi.

Selain itu, tujuannya sebagai penutup kegiatan selama satu bulan yang hanya diisi dengan diskusi. “akal ditutup dengan hati. Karena kalau orang hanya baca filsafat saja tanpa diimbangi dengan  ilmu-ilmu yang mendinginkan hati maka tidak akan menemukan ketentraman” tambah Ach. Fawaid dalam sambutannya.

Hal senada juga disampaikan oleh Ghufron, ketua Himmaprodi IQT bahwa kegiatan khotmil Qur`an yang di selenggarakan diruang publik ini, disamping untuk mengisi kegiatan rutin yang biasanya diisi oleh Habib Ali juga untuk bentuk syukur.

“Biasanya untuk hari ini kegiatannya diisi oleh Habib Ali, namun berhubung beliau ada kepentingan yang tidak bisa di wakili mahasiswa, maka kami menggantinya dengan kegiatan khotmil Qur`an.” Kata Ghufron saat ditemui Reporter SJ, usai kegiatan tersebut.

Untuk itu, Himmaprodi IQT diberi tugas oleh pihak kampus untuk mengadakan lomba tingkat fakultas, yakni lomba Al Qur`an semisal membaca, menafsirkan dengan bahasa madura, menghafal, dan MSQ.

“itu semua sebagai bahan untuk mengupgred kapasitas mahasiswa dalam bidang Al-Qur`an, pihak kampus memberikan mandat terhadap Himmaprodi IQT untuk mengadakan Lomba yang berkenaan dengan AL-Qur`an ” ujar Ach. Fawaid.

Penulis : Abdul Hanan/SJ

Editor : Muhammad Nuris

Peringati Hari Nelayan, PPM Nurul Jadid Gelar Kegiatan Bersama Nelayan Desa Grinting

Nurul Jadid.net- Bidang Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (PPM), Pondok Pesantren Nurul Jadid bersama Nelayan Karanganom akan menggelar peringatan Hari Nelayan, di Pantai Gerinting (dusun Karanganom) Karanganyar, Paiton, Probolinggo. Jum’at (06/04/18).

Berbagai macam kegiatan yang dilaksanakan diantaranya, lomba antar kelompok nelayan, sedekah laut, santunan sosial, dialog warga dan istigotsah.

Kegiatan ini bertujuan untuk membangun solidaritas para nelayan. Selain itu sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah swt atas karunia-Nya.

Adapun tema kegiatan ini yaitu “Ajegeh Tasek, Ajegeh Nak Potoh”. Tema ini memiliki makna filosofi bahwa betapa pentingnya seseorang menjaga dan merawat laut karena laut adalah salah satu sumber kehidupan umat manusia di bumi. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan kita tidak lupa menjaga laut.

Menurut pengakuan Hafidz, ketua panitia, kegiatan ini mendapat respon positif dari masyarakat. Antusias masyarakat pesisir Karanganom menyambut Hari Nelayan ini sudah tampak jauh hari sebelumnya. Para nelayan berbagi tugas demi suksesnya kegiatan tersebut. Ada yang menata tempat, dan menata perahu dengan beraneka macam hiasan. Sehingga perahu yang tampak usang menjadi anggun dan indah.

Namun demikian, banyak nelayan yang harus menghabiskan biaya sampai jutaan rupiah untuk menyewa hiasan kapal ke daerah lain. Pak Rahmah misalkan yang harus bolak balik Probolinggo-Banyuwangi untuk sewa peralatan perlengkapan hiasan perahu. Begitu juga Purno yang berhari-hari dipantai untuk medandani perahu miliknya dengan lukisan-lukisan. “Itu semua jerih parah nelayan untuk suksesnya kegiatan ini,” pungkas Hafidz. (Zainul Hasan, SJ)

Tingkatkan Kinerja Wali Asuh, Biro Pendidikan PP Nurul Jadid Adakan Pelatihan Wali Asuh

Nuruljadid.net – Demi meningkatkan karakter dan kinerja wali asuh. Setiap tahun Biro Pendidikan melalui Devisi Bimbingan Konseling Pengurus Pusat Putri Pondok Pesantren Nurul Jadid (PPNJ) mengadakan pelatihan Wali Asuh.

Kemarin (04/04/2018), pelatihan Wali Asuh diadakan di wilayah Az-zainiyah, bertempat di Aula MTs Nurul Jadid putera. Kegiatan pelatihan wali asuh berlangsung selama tiga hari sejak tanggal 04 sampai 06 April 2018 mendatang, mulai pukul 09.00 wib – 16.00 wib.

Peserta pelatihan Wali Asuh berasal dari setiap daerah yang terdiri dari kepala daerah, Bimbingan Konseling daerah, dan seluruh Wali Asuh daerah. Peserta yang mengikuti pelatihan Wali Asuh berjumlah 150 orang. Tujuan dilaksanakan kegiatan ini untuk membentuk karakter dan kinerja yang baik dari wali asuh.

Pelatihan tersebut, memiliki susunan acara yang padat dan runtut. Peserta pelatihan wali asuh wajib mengikuti semua runtututan acara sejak awal hingga akhir. Sebelumnya, dalam pelatihan ini telah disepakati adanya aturan dalam pelatihan wali asuh untuk mendisiplinkan acara tersebut.

Aturan yang digunakan jika para peserta ramai, penyaji akan mengangkat tangan dan tersenyum, peserta juga mengikutinya dan tersenyum. Ketika ada salah satu peserta masih ada yang tidak mengangkat tangannya, maka penyaji akan tetap mengangkat tangannya sampai semuanya diam. (Milatun Fadliyani_SJ)

Untuk Meningkatkan Kualitas, Sekolah Jurnalistik Adakan Evaluasi

Nurul Jadid.netSekolah jurnalistik (04/04), telah mengadakan evaluasi kepada semua peserta jurnalistik. Dalam satu minggu para siswa telah banyak meliput berita di area Nurul Jadid mulai dari kegiatan wilayah, aktifitas santri, acara-acara kampus dan kegiatan pra harlah.

Evaluasi tersebut berlangsung selama 4 jam di Laboratorium Fakultas Teknik. Sebelum evalusi, bapak Iqbal selaku penyaji menjelaskan terlebih dahulu terkait dengan materi. Beliau menjelaskan bahwa tulisan yang bagus adalah tulisan yang mudah difahami dan dapat dimengerti oleh semua orang.

Evaluasi ini bertujuan untuk mengoreksi tulisan para siswa yang sudah di rilis di berbagai website dan portal berita online. Diantaranya, Nuruljadid.net, unuja.ac.id, dan jika berita dianggap bagus maka di rilis ke Times Indonesia.

Saat evaluasi berlangsung para siswa mengikutinya dengan khidmat. Acara ditutup dengan pemotretan siswa yang nantinya akan dijadikan kartu resmi anggota sekolah jurnalistik. (Ulfa Nurul Jannah/ SJ.)

KH. Moh. Zuhri Zaini

Kuliah Tasawwuf Part 5

Nurul Jadid.net– Kamis malam jum’at (05/03), Pondok Mahasiswa Nurul Jadid (POMAS) akan kembali menyelenggarakan kuliah tasawuf. Tema yang diangkat besok malam yaitu, Tahapan Salik; telaah kitab minhajul abidin karya Imam Al-Ghazali.

Acara yang rutin dilaksanakan setiap bulan ini merupakan yang ke-5, dan bertempat di musolla Riyadhus sholihin Ba’da Isya’. Kuliah tasawwuf ini, wajib diikuti oleh seluruh pengurus wilayah dan santri yang berstatus mahasiswa.

Kuliah yang diampu oleh pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid ini akan di mulai pada jam 19.30 hingga selesai. Selain itu, untuk para alumni dan wali santri yang ingin mengikuti pengajian dan berhalangan hadir bisa menyaksikan kuliah tasawwuf di laman facebook @pesantrennuruljadid. (Abdur Rofiq, SJ)

MANJ Adakan Lomba Language Demonstration Karnaval

Nurul Jadid.net- Untuk membangun kecakapan siswa dalam berbahasa asing.  Program Bahasa Madrasah Aliyah Nurul Jadid  (MANJ) mengadakan lomba Language Demonstration Karnaval.  Selasa (03/04/2018).

Ada beberapa jenis lomba yang diadakan pada acara tersebut,  lomba membuat lagu mars, lomba language demonstration karnaval  dan language got talent . Acara tersebut digelar di dua tempat,  lomba language demonstration karnaval  di halaman MANJ putri dan lomba membuat lagu mars di Aula MANJ.  Lomba tersebut diikuti oleh semua siswa dan siswi MANJ.

Dalam kegiatan ini  peserta lomba menggunakan tiga bahasa dalam setiap momennya yakni Arabic, English dan Indonesia. Lomba tersebut bertujuan untuk membangun semangat siswa-siswi MANJ berbahasa yang baik dan benar dalam berkomunikasi.

“jarang sekali sekolah-sekolah yang mengadakan lomba semacam ini dan siswa-siswi tak lagi hanya praktek didalam kelas saja namun mereka bisa menunjukkan dikhalayak umum”. Tutur bapak Azizi salah satu tenaga pengajar Kelas peminatan bahasa.

Hal senada juga diungkapkan oleh bapak Saddam Hosen koordinator peminatan bahasa. “Kegiatan language demonstration karnaval ini bertujuan untuk membangun kembali semangat siswa-siswa MANJ untuk menunjukkan kemampuan kebahasaan mereka yang telah ditempuhnya”.

Selain itu, dua hal penting yang dapat diambil dari kegiatan ini. Pertama,  melatih mental Bagaimana berorasi menggunakan tiga bahasa dan public speaking. Kedua, mengenalkan adat. peserta lomba diharuskan menggunakan pakaian adat dalam mengikuti lomba sesuai dengan lomba yang diikuti.

”Mereka juga diharuskan untuk menggunakan pakaian adat sesuai dengan bahasa yang diikuti”.  Tambah bapak Saddam Hosen.  (Abdul Hannan,SJ)

Aplikasi Mahasiswi UNUJA, Lolos Ke Tahap Kunjungan Lapang

Nurul jadid.net– Selasa (03/04), Okta Afifah Carmilia bersama tiga rekannya, mahasiswi Fakultas Teknik Universitas Nurul Jadid (UNUJA), dinyatakan lolos ke babak kunjungan Lapang, dalam perlombaan Inovasi daerah kabupaten Probolinggo.

Perlombaan tersebut, diselenggarakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (BAPPEDA). Mereka berempat dinyatakan lolos setelah membuat aplikasi Bank Sampah.

Aplikasi tersebut, mereka beri nama Sistem Transaksi Bank Sampah Berbasis Dekstop. Dengan inovasi ini, masyarakat bisa memberikan informasi data jenis sampah dan kuantitasnya lewat smartphone.

Okta, mengaku bahwa dia mengetahui kabar timnya lolos dari salah satu temannya. “saya tak berani lihat handpone sejak kemarin, saya mendapat kabar dari teman saya bahwa tim kami lolos” tuturnya dengan senyum penuh bangga. (Lina Cynthia Roviqoh, SJ)

Syi’arkan Agama Lewat Jalinan Silaturrahim Bahtsul Masail Wustho Se-Probolinggo

LBM Syi’arkan Agama Lewat Jalinan Silaturrahim Bahtsul Masail Wustho Se-Probolinggo

nuruljadid.net – dalam rangka memeriahkan dan menyambut Peringatan Haul dan Harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid. Lajnah Bahtsul Masail (LBM) bersama Ma’had Aly Nurul Jadid mengadakan kegiatan Bahtsul Masail Wustho se-Probolinggo, Selasa (3/4/18) di serambi Masjid Jami’.

Pengasuh Pondok KH. Muhammad Zuhri Zaini, Kepala Biro Kepesantrenan Gus Imdad Rabbani, Kepala BKOS KH. Makki Maimun Wafi, Gus Miftah,  jajaran Pengurus pesantren dan wilayah, serta Pentashih dan Perumus Turut menghadiri kegiatan pagi ini.

Selain diikuti oleh segenap santri dari perwakilan wilayah di Nurul Jadid,  Kegiatan Bahtsul Masail Wustho ini juga diramaikan oleh kalangan santri dari beberapa Pondok Pesantren yang ada di kabupaten Probolinggo.

Kegiatan Bahtsul Masail pagi ini dibuka dengan serangkaian susunan acara yang dipandu oleh pembawa acara. Acara pertama diawali dengan pembacaan Alfatihah oleh Pengasuh Pondok Pesantren yang sekaligus membuka acara Bahtsul Masail Wustho pagi ini. Disusul dengan pembacaan ayat suci Al-qur’an oleh Ahmad Hirzan Anwari. Acara ketiga yakni sambutan-sambutan. Dan acara terakhir ditutup dengan pembacaan doa oleh Kyai Makki Maimun Wafi.

Ketua Panitia, Fiki Firmansyah mengatakan bahwa tujuan dari diadakannya kegiatan Bahtsul Masail ini tidak lain adalah sebagai wadah silaturrahim antar santri pondok pesantren yang ada di kabupaten Probolinggo.

Tujuan tersebut kembali di sampaikan oleh Pengasuh Pondok Pesantren KH. Muhammad Zuhri Zaini dalam sambutannya. Dimana beliau menuturkan bahwa selain sebagai wadah silaturrahim, kegiatan Bahtsul Masail ini juga merupakan ajang untuk mensyiarkan agama Islam kepada umat pada umumnya, dan santri secara khusus.

“diadakan Bahtsul Masail agar santri biasa berfikir  tentang syari’at secara utuh dan matang. Karena melihat akhir-akhir ini sudah banyak bermunculan pemikiran-pemikiran bebas dan semaunya tentang agama. Sehingga tidak sedikit dari mereka yang mengotak atik dalil qur’an dan hadis berdasarkan kemauan mereka.” Tutur beliau.

Selain itu beliau juga berharap dengan adanya kegiatan seperti ini, apalagi ditempat terbuka yang bisa disaksikan para santri lain sehingga menjadi totontonan yang baik bagi mereka, ialah dapat memotivasi mereka agar lebih semangat dan giat lagi dalam mengkaji ilmu-ilmu agama.

“saya berharap mudah-mudahan kegiatan ini berjalan dengan lancar sampai selesai dengan menghasilkan sesuatu yang bisa diamalkan.” Harap beliau. (NakBali)

Untuk Menghasilkan Output yang berkualitas, Perketat Tes Seleksi Calon Wisuda

Nurul Jadid.net- Senin (01/04/18) sebanyak 21 santriwati mengikuti tes untuk seleksi wisuda Imrithi pertama di wilayah Zaid bin Tsabit K Putri Pondok Pesantren Nurul Jadid.  Tes seleksi tersebut rencananya akan dilaksanakan selama 2 hari, yaitu pada hari sabtu dan minggu berturut-turut saat jam KBM pagi.

Peserta dibagi menjadi 4 kelompok dengan satu orang penguji disetiap kelompoknya. Ustadz Amaluddin, Ustadz Shihabuddin, Ustadzah Asnal Husnayati, Ustadzah Alqoyla Rosabila Dini ditunjuk sebagai penguji saat itu.

Tes yang berlangsung selama kurang lebih 2 jam tersebut, diperketat karena wisuda sabtu depan ini adalah perdana. “karena memang masih pertama untuk Imrithi, tes ini kami perketat, diharapkan kedepannya output yang dikeluarkan bisa menjadi tenaga pengajar kelas Imrithi.” Jelas pengurus Wustho Imrithi, ustadzah Nafilatul Hasanah.

Instrumen yang digunakan untuk tes adalah Kitab safinah karangan KH Salim serta Nadzom Imrithi. Kriteria penilaian ditekankan kepada membaca kitab yakni 60 %, serta untuk materi dan nadzom 40%.

Peserta seleksi wisuda yang sudah notabene hafal nadzom Imrithi hingga jilid 5 mengaku siap mengikuti tes seleksi tersebut.

Fatimatus Zahro YDK salah satu peserta seleksi mengaku jika sering mengulang bacaan nadzom yang sudah dihafal, “kalau sama temen2 ngulangnya sebelum subuh, sebelum KBM pagi, sama habisnya Isya’, kalok individu ngulangnya disela-sela kesibukan, waktu disekolah, dikamar, sama sebelum tidur”, ungkap peserta yang berasal dari Panarukan Situbondo.

Anggi Reka Zabadi peserta lain juga menghisahkan tentang usahanya sebelum tes seleksi ini. ”setiap hari kami menyempatkan waktu khusus selain waktu yang sudah disediakan oleh pondok”, ungkapnya. “nakrir kitabnya pas habisnya jam belajar malam, karena sekamar kami sempatkan buat tanya jawab, seperti i’robnya, qoidah, sama dasar, dll, terkadang kita juga sharing dengan Wisudawati Amtsilati ke XII kemarin,  belajar ilmu nahwiyah dari mereka,” papar siswi MTSN Probolinggo tersebut.

Hasil tes seleksi wisuda Imrithi pertama yang sudah terlaksana tersebut akan diumumkan pada hari Rabu, 4 April 2018 nanti. (Aisyatul Azizah, SJ.)

Wisuda Tahfidz STIFin PERDANA di Wilayah Mawwadah

NurulJadid.net- Rabu (29/03) Wilayah Mawaddah menyelenggarakan Tasyakkuran dan Wisuda Tahfidz STIFin perdana. Saat itu, orang tua para wisudawati hadir dan mengikuti acara dengan sangat khidmat.

Acara yang dihadiri oleh pendiri rumah Tahfdiz STIFin pusat Jakarta itu diadakan untuk para santri putri yang sudah menghafal 30 Juz al-Qur’an. Mereka yang menjadi wisudawati hanya fokus menghafal al-qur’an selama delapan bulan dan tidak terikat oleh kegiatan formal seperti sekolah dan diniyah.

Hal tersebut dilakukan untuk mempermudah agar santri STIFin lebih cepat mencapai target dalam menghafal. Setelah lulus dari STIFin keputusan dipasrahkan kepada santri masing-masing. “Mau melanjutkan pendidikan formal atau melanjutkan dilembaga al-Qur’an lainnya ya boleh saja”. Jelas Asiyatul Humairo salah satu wisudawati.

Mudir al-ma’had Mawaddah, KH. Maltuf Siraj berpesan kepada wisudawati “ Mengulang hafalan penting, dari semua jenis MK apa saja yang paling terpenting adalah mengulang hafalan.”(Ulfa Nurul Jannah/Sj)