Tampak Kelompok dari LPBA(3 orang duduk kanan) saat mengikuti lomba

LPBA, Terus Harumkan Pondok Pesantren Nurul Jadid Dikancah Nasional

nuruljadid.net- Lembaga Pengembangan Bahasa Asing atau yang masyhur disebut LPBA terus menuai prestasi tingkat Nasional.

Ditengah keterbatasan sarana prasarana, Lembaga Pengembangan Bahasa Asing (LPBA) tak menyurutkan semangatnya untuk terus mencetak kadernya agar mampu bersaing dalam event apapun, terutama terkait dengan kebahasaan (arab-inggris).

Lembaga ini hampir setiap tahun menjuarai lomba tingkat Nasional yang dilaksanakan oleh instansi formal maupun non formal. Hal itu bisa dilihat dari piala yang terpajang dikantor asrama LPBA.

Dan pada setiap pembacaan prestasi santri di acara Haul dan Harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid, LPBA selalu disebut mendapatkan juara level Nasional.

Kali ini, pada lomba Debat Bahasa Arab se Nasional yang dilaksanakan kemarin di Institut KH. Abdul Chalim, Mojokerto, Sabtu (08/02) LPBA berhasil sabet juara II dengan jumlah poin 228 dari akumulasi nilai, penguasaan materi, Sikap, Kerja Tim dan ringkasan akhir (khulasoh).

Wakil Direktur LPBA, Ustadz Taufik Hidayat nampak kegembiraannya melihat prestasi yang diraih oleh peserta didiknya. Ia tidak henti-hentinya melemparkan senyum khasnya yang sangat indah dilihat.

“Kegembiraan kami sangat lebgkap. Sebab, kami telah melaksanakan Hari Ulang Tahun LPBA ke 31. Lantas, kali ini kami mendapat juara se Nasional”, Ungkap Topek, panggilan kesehariannya.

Masih menurut Ustadz Taufik, Dengan diraihnya juara ini, kami berharap keluarga besar LPBA bisa termotivasi dalam mengembangkan skill kebahasaan. Guna menjaga nama harum LPBA dikancah Nasional lebih-lebih Internasional”, Sambungnya.

Sementara peserta lomba M. Mutawakil menyampaikan keinginannya;

“Keinginan saya, Pondok Pesantren Nurul Jadid harum dan terus berkibar di pentas Nasional. Keinginan yang kuat inilah membuat kami semangat terus belajar dan belajar. Tentu, Proses tidak akan menghianati hasil, seperti kami raih hari ini”, Ucap Mutawakkil.

Pewarta : PM.

Kolaborasi antara Siswa dan Pengurus, LPBA Berhasil Bawa Pulang Juara 2 Nasional

Kolaborasi antara Siswa dan Pengurus, LPBA Berhasil Bawa Pulang Juara 2 Nasional

nuruljadid.net – Setelah merayakan Hari Ulang Tahun Lembaga Pengembangan Bahasa Asing (LPBA) ke 31 pada Jum’at (07/02/2020) kemarin, kolaborasi antara peserta didik bersama pengurus LPBA berhasil membawa pulang piala  juara II dalam Lomba Debat Bahasa Arab se Nasional di Institut KH. Abdul Chalim, Mojokerto. Sabtu (08/02/2020).

Mendapatkan 228 poin, yang terdiri dari penyampaian Materi, Bahasa, Sikap, Kerja Tim, dan Khulasoh. LPBA hanya tersisih 2 poin dari sang juara pertama, kelompok Hamala Indonesia dari Malang.

Menjelaskan tentang Hukum bagi Pengedar Narkoba ketika final debat, M. Hasan Mutawakkil salah satu anggota kelompok kontingen LPBA menjelaskan, dialektika yang disampaikan oleh kelompok LPBA begitu mesra dengan lawan debat, tanpa membawa unsur sara’, agama dan tetap menjada sportifitas dalam perlombaan.

“Alhamdulillah, sangat bersyukur sekali. Paling tidak kami bisa membawa nama baik Pesantren & lembaga ke kancah nasional. Ada pepatah mengatakan “Proses tidak akan pernah mengkhianati Hasil”, karena itu jika kita mempunyai keinginan kuat di dalam Hati, niscaya Alam semesta akan ikut bahu-membahu untuk mewujudkannya,” tegasnya kepada nuruljadid.net.

Tampak Kelompok dari LPBA(3 orang duduk kanan) saat mengikuti lomba

Tampak Kelompok dari LPBA(3 orang duduk kanan) saat mengikuti lomba

Seraya dengan hal itu, Wakil Direktur LPBA Putra, Ust. Taufik Hidayah turut gembira kepada peserta didik dan pengurus LPBA atas diraihnya prestasi tersebut.

“Sungguh sangat riang gembira, karena ini adalah hadiah terindah pasca hari ulang tahun LPBA yang ke-31, harapannya semoga bisa memotivasi kepada pengurus & peserta didik LPBA nurul jadid secara umum untuk mengembangkan skill kebahasaan yang dimiliki,” riangnya.

Penulis : Ahmad

Editor : Ponirin

Guru Pembelajar Nurul Jadid Berburu Ilmu

Guru Pembelajar Nurul Jadid Berburu Ilmu

nuruljadid.net – Sebanyak delapan Guru dan Tenaga Pendidik (GTK) Pondok Pesantren Nurul Jadid mengikuti “Workshop Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis IT” (08/02/2020) di Ruang Tengger, Kantor Bupati Probolinggo. Kegiatan One Day Workshop ini diselenggarakan atas kerjasama antara Universitas Islam Malang (UNISMA) dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Probolinggo yang sudah berlangsung selama 2 tahun.

Pada opening ceremony dihadiri oleh Wakil Bupati, Bapak Drs. H. A. Timbul Prihanjoko yang didampingi oleh Warek I Bagian Akademik dan Kerjasama UNISMA, Prof. Drs. H. Junaidi, M.Pd., Ph.D. dan Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Dr. Hasan Busri, M.Pd. Bapak wabup memberikan sambutan sekaligus membuka acara workshop dengan resmi. Dalam sambutannya bapak wabup menyampaikan bahwa dengan penandatanganan MoU yang kali kedua ini diharapkan dapat mampu meningkatkan kompetensi guru dalam pembelajaran di kelas dengan media pembelajaran berbasis IT di era kemajuan Teknologi dewasa ini untuk mencerdaskan anak-anak bangsa.

“Misi kita bersama-sama mencerdaskan kehidupan bangsa dengan kemajuan Teknologi Informasi untuk anak didik kita”, tutur Timbul dalam sambutannya.

Selain itu, lembaga pendidikan diharapkan tidak hanya fokus pada peningkatan kuantitas lulusan namun lebih memprioritaskan kualitas lulusan anak didik kita dalam menghadapi tantangan di masa yang akan datang dengan pembinaan dan pendampingan yang baik.

Tampak Bapak Mujiburrohman (paling kiri), Pengurus Biro Pendidikan PP. Nurul Jadid saat foto bersama dengan panitia dan pemateri

Tampak Bapak Mujiburrohman (paling kiri), Pengurus Biro Pendidikan PP. Nurul Jadid saat foto bersama dengan panitia dan pemateri

Kegiatan workshop yang disajikan oleh tiga pemateri ahli di bidang pendidikan dan media pembelajaran dari Tim Pengajar Universitas Islam Malang (UNISMA) yaitu Dr. Ari Ambarwati, M.Pd., Eko Suhartoyo, M.Pd., dan Dr. Suryasari Faradiba, M.Pd. ini diikuti oleh kurang lebih 150 peserta terbatas berasal dari berbagai lembaga pendidikan SMA/MA/SMK Negeri dan Swasta se Kabupaten Probolinggo berlangsung selama 3 jam menintikberatkan bagaimana guru atau tenaga pendidik mampu memanfaatkan kemajuan Teknologi termasuk Media Sosial untuk mengembangkan media pembelajaran di kelas sehingga peserta didik lebih mudah menyerap materi yang disampaikan. Setiap guru diminta membawa Laptop untuk langsung praktik dan mengerjakan tugas dalam workshop ini. Harapannya hasil dari workshop ini dapat didesiminasi oleh masing-masing guru peserta kepada guru sejawat di lembaga pendidikannya masing-masing agara dapat meningkatkan pelayanan pendidikan saat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di kelas.

Sebelum workshop berlangsung diawali dengan Penandatanganan Momerandum of Understanding (MoU) atau nota kesepahaman antara Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNISMA dengan Pemerintah Daerah (PEMDA) kabupaten Probolinggo, PGRI Kabupaten Probolinggo diwakili bapak Purnomo, S.Pd., MM., LP. Maarif NU Kec. Kraksaan diwakili oleh Drs. H. Taufik, M.Pd.I dan 24 lembaga pendidikan MA/SMA/SMK se Kabupaten Probolinggo.

Pewarta : Mujiburrohman Bakri

Gugah Cinta Budaya Nusantara dengan Khitobah Kubro

Gugah Cinta Budaya Nusantara dengan Khitobah Kubro

nuruljadid.net- Wilayah Al-Mawaddah terus melakukan berbagai macam cara untuk meningkatkan kualitas soft skill serta hard skill santri – santrinya. Seperti kegiatan kali ini, wilayah Al-Mawaddah menggelar acara khitobah kubro. Kegiatan wajib dua bulan sekali di wilayah tersebut menjadi tanggung jawab pengurus devisi pendidikan dan pengkaderan. Kali ini, Tahfidz Ekselensia mendapat giliran unjuk tampil pada Kamis (06/02/2020).

Tema yang diangkat oleh Tahfidz Ekselensia  pada kali ini adalah “Kita Untuk Indonesia” berhasil meriuhkan Musholla Bumi Damai Al-Mawaddah. Ustadzah Rifqiya Afifatin, menerangkan dalam sambutannya, dengan diangkatnya tema ini adalah untuk mengingatkan kita kembali sebagai generasi millennial bahwa kita perlu mengingat betapa kaya keanekaragaman budaya Indonesia. “Karena diantara kita banyak yang sudah tidak lagi cinta budaya, dan justru menyukai K-Pop, musik rock, dan sebagainya,” ungkap Koordinator Tahfidz Ekselensia tersebut.

Di tempat yang sama, Ustadzah Nur Aisyah selaku Kepala Wilayah Al-Mawaddah mengimbuhkan, adanya kegiatan ini juga untuk mengasah skill para santri sesuai bidangnya, serta menguji keberanian mereka untuk tampil. “Jadi kita bisa lihat bersama, bahwa setiap anak mempunyai bakat yang berbeda meski menempuh pendidikan yang sama. Ada anak tahfidz bisa pencak silat, bisa tari-tarian, pidato dan bakat-bakat lainnya,” terangnya saat sambutan.

Tampak santri Al-mawaddah sedang menampilkan drama

Tampak santri Al-mawaddah sedang menampilkan drama

Acara yang berlangsung sejak pukul 21.00 WIB hingga 23.30 WIB dengan nuansa budaya Indonesia yang kental. Sorak sorai serta tepuk tangan riuh santri Wilayah Al-Mawaddah ini mewarnai jalannya acara.

Acara yang ditampilkan pun sangat beragam Sebelum acara dimulai, terdapat pertunjukan pencak silat dan tari saman. Dilanjutkan dengan rentetan acara yang sangat mengasah kemampuan santri, seperti pidato dengan 3 bahasa yakni arab, inggris dan bahasa Indonesia, juga apresiasi kata serta makna, sertaa ada pengambilan intisari pidato yang juga disajikan dalam 3 bahasa. Di penghujung acara masih ada beberapa penampilan yang tentu tak kalah mengundang riuhnya. Yakni berbagai tari-tarian  dan dramatisasi puisi.

Tentu banyak perjuangan yang dilakukan untuk suksesnya jalan acara ini. Matinya lampu sedari ba’da isya’ tak menyurutkan semangat mereka untuk tetap melaksanakan kegiatan ini. Kemudian diakhir ditutup dengan sesi foto bersama semua pengurus Tahfidz Ekselensia beserta santri-santrinya.

Pewarta: Kholis, Dewi

Ngaji Sejarah, Meriahkan HUT LPBA ke 31

Ngaji Sejarah, Meriahkan HUT LPBA ke 31

nuruljadid.net – Diusianya yang ke-31 tahun, Lembaga Pengembangan Bahasa Asing (LPBA) Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo. Merayakannya dengan kegiatan Ngaji Sejarah bersama Ust. Abdul Jalal Al-Kiromi, M,Pd.I,  Alumni LPBA tahun 1994.

Kegiatan yang bertempat di Aula II PP. Nurul Jadid itu, dihadiri langsung oleh Direktur LPBA, K. Muhammad Al- Fayyadl, Gus. Shollahuddin Wahid, seluruh pengurus dan peserta didik LPBA dan turut hadir pula beberapa para alumni.

Mengenai diadakannya Ngaji Sejarah LPBA, Ust. Rizal Hidayat selaku Ketua Panitia acara tersebut menerangkan dalam sambutan, bahwa Ngaji Sejarah LPBA bertujuan untuk menggali lebih dalam lagi mengenai sejarah perkembangan LPBA sejak masa keperintisan hingga saat ini.

“Dari digelarnya acara ini semoga bisa menumbuhkan rasa cinta, rasa saying, dan rasa rindu kita pada LPBA karena selama satu tahun kita tidak bertemu,” ungkapnya seraya tersenyum. Jum’at (07/02/2020).

Ditempat yang sama, Direktur LPBA K. Muhammad Al-Fayyadl turut mewarnai kegiatan yang digelar pada pukul 09.00 WIB itu dengan sambutan, salah – satu hal yang beliau sampaikan ialah mengenai peran yang diamanahi oleh PP. Nurul Jadid kepada LPBA.

“Alhamdulillah, LPBA sekarang diamanahi oleh pondok untuk memperluas perannya agar tidak hanya dalam internal LPBA saja tapi juga wilayah-wilayah yang lain dan Alhamdulillah ini sudah berjalan selama satu tahun pembinaan bahasa asing di wilayah se-nurul jadid tinggal wilayah satelit yang belum tersentuh sama sekali,” ungkap beliau dengan tegas.

Ust. Abdul Jalal Al-Kiromi, M,Pd.I, Alumni LPBA tahun 1994 saat menerangkan sejarah berdirinya LPBA

Ust. Abdul Jalal Al-Kiromi, M,Pd.I, Alumni LPBA tahun 1994 saat menerangkan sejarah berdirinya LPBA

“Dan Alhamdulillah juga, secara komunitas sudah bisa dihitung oleh kepala pesantren bahwa sudah sekitar 7 bahasa asing yang telah dipelajari di PP. Nurul Jadid seperti bahasa inggris, arab, jepang, turki, jerman, mandarin, dan prancis,” imbuh beliau.

Pasca sambutan, digelarlah pemberian piagam penghargaan kepada tenaga pengajar terbaik kepada Bapak Muhammad Mu’in yang diberikan langsung oleh Gus Shollahuddin Wahid. Kemudian dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng oleh direktur LPBA.

Kemudian acara tersebut dilanjutkan pada pukul 13.00 WIB, yang diisi dengan pemberian hadiah lomba tahunan LPBA yang telah digelar para 16 Januari 2020 serta terdapat penampilan – penampilan dari para peserta didik LPBA putra maupun putri.

Penulis : Badrus

Editor : Ponirin

Pengurus IPPNU Nurul Jadid Baru, Siap Berjuang untuk NU

Pengurus IPPNU Nurul Jadid Baru, Siap Berjuang untuk NU

nuruljadid.net – Peremajaan dalam sebuah organiasasi merupakan sebuah hal yang harus dilakukan sebab dengan diadakannya peremajaan, maka bertambah dewasa dan bermunculan bibit-bibit kader dalam organisasi tersebut. Hal itulah yang dilakukan oleh Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Pondok Pesantren Nurul Jadid, Jum’at (07/02/2020).

IPPNU Nurul Jadid melantik pengurus masa khidmat 2020-2021, berbeda dari tahun sebelumnya kali ini hanya 50 pengurus IPPNU yang terlantik dengan tujuan agar lebih optimal dalam mengatur kinerja organisasi, dan Mufidah berhasil menjadi Ketua IPPNU dengan Ustd, Diana Putri sebagai pembina.

Tampak penyerahan jabatan antara Ketua IPPNU Baru (baju putih kanan) dengan Ketua IPPNU demisioner (baju batik hijau)

Tampak penyerahan jabatan antara Ketua IPPNU Baru (baju putih kanan) dengan Ketua IPPNU demisioner (baju batik hijau)

Bertempat di Aula I PP. Nurul Jadid, kegiatan tersebut dihadiri oleh Ustd. Rofiqotul Husna, perwakilan IPPNU Kraksaan bagian pesantren, serta seluruh anggota IPPNU se PP. Nurul Jadid.

Selaku Ketua IPPNU terpilih, Mufidah menerangkan dalam sambutan bahwa pengabdiannya anggota IPPNU  itu salah satunya ialah berjuang dalam organisasi bernama Nahdlatul Ulama (NU).

“Jadi dalam organisasi di IPPNU Nurul Jadid ini kita fokus mengembangkan ketaatan ahli sunah bersama para ulama,” ungkapnya dalam sambutan.

Penulis : Mirza

Editor :Ponirin

Kreasi Memasak Ala Santri Nurul Jadid

Kreasi Memasak Ala Santri Nurul Jadid

nuruljadid.net – Dalam rangka meningkatkan kualitas kos makan santri (kosmari), Biro Kepesantrenan Pondok Pesantren Nurul jadid mengadakan acara Pelatihan Memasak Makanan Suci Dan Sehat pada Jum’at (07/02/2020).

Bertempat di Koperasi Barat Wilayah Az-zainiyah serta mengundang Ustadzah Nurul Hanafiyah bersama Nyai Hj. Muinnah sebagai Penyaji. Dan diikuti  oleh 40 peserta dari masing-masing koperasi putri yang ada dibawah naungan Pondok Pesantren Nurul Jadid.

“Tujuan diadakan pelatihan memasak ini adalah untuk menjalin silaturahmi antara sesama kosmari, menciptakan berbagai variatif menu serta menciptakan makanan dapur sehat,” ungkap Surtiana selaku penanggung jawab kosmari.
selaras dengan hal itu, Librianti selaku koordinator Kosmari Putri Wilayah Az-zainiyah menjelaskan, kegiatan tersebut bertujuan juga untuk menjawab kritikan negatif para wali santri terkait penyajian kosmari.

Tampak kesibukan di dapur tempat pelatihan memasak

Tampak kesibukan di dapur tempat pelatihan memasak

“Harapan ke depannya dari digelarnya kegiatan ini dapat meningkatkan berbagai variatif menu di kosmari dan dapat meningkatkan titik minat santri mengingat berbagai sanggahan dari para santri dari segi menu yang telah disediakan oleh para penanak kosmari,” Ungkap Librianti.

Selain itu. Nyai Hj. Muinnah yang turut membimbing para peserta pelatihan memasak menjelaskan bahwa sebagai pengelola kosmari untuk tidak fokus dalam mengambil laba namun fokus dalam menyajikan makanan yang sehat nan bergizi.

“Dalam melayani santri itu pasti banyak pahala jangan memikirkan laba yang akan didapat kuatkan tekad untuk mengabdi di pesantren karena kita sebagai pelayan bagi santri, Insya Allah barokah,” tutur beliau dengan ramah lembut.

Penulis : Hakimah

Editor : Ponirin

Rektor IAI Ibrahimy Apresiasi, P4NJ Banyuwangi

nuruljadid.net- Ngaji kitab syu,abul iman yang dilaksanakan di Aula Mini Universitas Nurul Jadid Paiton mendapat apresiasi dari rektor IAI Ibrahimy genteng Banyuwangi, Dr. KH. Holiluraman M.Pd.I atau yang akrab dipanggil Gus lilur dalam sambutan sebelum memulai pengajian yang di isi langsung oleh pengasuh Nurul Jadid KH. Moh. Zuhri Zaini .

“Kehadiran jumlah peserta ngaji ke Nurul Jadid dari Banyuwangi ini di luar ekspektasi sebab baru kali ini P4NJ Banyuwangi mengelar ngaji barang dengan KH Zuhri yg diadakan di PP Nurul Jadid. Menurut Gus lilur bisanya kita mengundang atau hadirkan kiai ke Banyuwangi dan baru kali ini kita ngaji dengan beberapa rombongan ke Nurul Jadid Alhamdulillah antusiasisme alumni cukup besar,” Ucap Gus Lilur

Senada dengan Gus lilur ketua P4NJ Banyuwangi Ustadz Rouf Tsani menyatakan kaget dengan jumlah alumni Banyuwangi yang bisa hadir di acara ngaji yang di gelar tgl 7 Pebruari 2020 awal nya etimasi saya peserta yang hadir tidak lebih dari 35 orang ternyata setelah acara di mulai peserta mulai berdatangan hingga Aula Mini penuh. saya bersyukur mudah- mudahan ini awal yang baik untuk kegiatan rutin kita dalam mengaji kitab yang dikarang oleh almarhum KH Zaini Mun,im, pendiri PP. Nurul Jadid.  Dalam acara ini Pengasuh Pesantren Nurul Jadid yang ke VI  Kiai Zuhri, menekankan pentingnya kita menjaga iman.

“Iman itu tidak hanya mempercayai Allah SWT tapi bagaimana kita juga bisa menjalankan perintahNya. Kalau sekedar percaya iblis pun percaya akan kebesaran Allah namun iblis tidak patuh kepada perintah Allah,” Dawuh beliau.

 

Pewarta : Rofiq Syamwil

Editor : Ponirin Mika

P4NJ Banyuwangi Ngaji Kitab Syu’abul Iman Di Pondok Pesantren Nurul Jadid

nuruljadid.net- Pembantu Pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid (P4NJ) Banyuwangi ngaji kitab syu’abul iman bersama KH. Moh. Zuhri Zaini, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid. Ngaji bareng pengasuh ini diikuti oleh 50 orang, ditempatkan di AULA MINI Pondok, Jum’at sore (07/02) WIB.

Nampak hadir mengikuti kegiatan ngaji bareng itu, Ketua P4NJ Pusat KH. Junaidi Mu’thi, Sekretris P4NJ H. Syamsul Arifin, Kasubag Protokoler Nurul Jadid Ustadz Bashori Alwi

Ustadz Rofiq Syamwil saat dikonfirmasi mengatakan bahwa kegiatan ngaji kitab syu’abul iman oleh Pembantu Pengurus Pondok Pesantren (P4NJ) Banyuangi dilaksanakan setiap tiga bulan sekali. Kiai Zuhri sendiri yang mengisi kegiatan tersebut. Dan kegitan itu berlangsung kurang lebih 2 tahun bertempat di Banyuangi.

“Kami P4NJ Banyuangi ingin ngaji ke Pondok Nurul Jadid langsung. Biar tidak Kiai Zuhri terus yang rawuh ke Banyuangi. Kegiatan ini sudah lama dilaksanakan mas, dua tahun yang lalu,” Tutur Rofiq.

Insya Allah barokahnya lebih banyak saat kami ngaji langsung ke Pondok, sekalian kami jum’at malam langsung ikut Istighosah sabtu wage,” Sambungnya.

 

Pewarta : PM

Alumni Nurul Jadid Asal Jember Jadi Budayawan Nasional

 nuruljadid.net- SUASANA sunyi dan sepi memasuki kawasan Kebun Sanggar Bermain (KSB) di Jalan Agus Salim 32 Mumbulsari. Tempat itu dikelilingi oleh pepohonan yang menghadirkan kesejukan. Ketika memasuki pintu gerbang, tampak beberapa pendapa yang sepertinya sangat indah untuk dijadikan tempat berekreasi.

Setelah Radar Jember Jawa Pos mengucapkan salam, istri dari pemilik KSB tersebut mempersilahkan masuk di ruang tamu yang berbentuk pendapa. Selang beberapa menit, lelaki berambut panjang dengan kumis dan jenggot memutih yang bernama Oonk Fathorrahman tersebut menyapa. Dia merupakan alumni Pondok Pesantren Nurul Jadid.

KSB tersebut didirikan pada 1987 oleh pria yang biasa disapa Gus Oonk ini. Berangkat dari kekecewaan terhadap pendidikan yang hanya menekankan aspek pengetahuan tanpa membekali siswa dengan karakter dan mental kehidupan. “Jadi pada masa orde baru, siswa hanya dicekoki dengan pengetahuan saja tanpa ada pemberian pemahaman pada siswa tentang bagaimana menjalani kehidupan dengan benar,” jelas Oonk.

Selain itu, kegelisahan terhadap akhlak para pemuda yang semakin tidak terarah, mengantarkannya pada kemantapan untuk mendirikan sanggar tersebut. Karena pondasi utama yang harus dimiliki oleh manusia adalah mental dan karakter atau akhlak yang baik. “Saya merasakan sendiri waktu itu bagaimana pemuda itu membutuhkan ruang untuk bergerak mengekspresikan diri tapi terarah,” ungkapnya.

Hal yang lebih menginspirasi pendirian KSB tersebut yakni ketika membaca sejarah pemuda Ashabul Kahfi. Menurutnya, para pemuda tersebut lari dari seorang raja yang zalim yang selalu memberikan teror terhadap perkembangan kepribadian manusia. Sehingga mereka memasuki goa untuk menghilangkan segala hal yang meneror dirinya. “Goa itulah yang saya analogkan dengan KBS. Agar orang-orang yang masuk di dalamnya bisa menyelami arti sesungguhnya dari kehidupan. Sehingga ketika keluar mereka menjadi orang yang tangguh,” tambah Oonk.

Dari sanalah KSB mulai berdiri dan didatangi beberapa pemuda yang ingin mencari filosofi kehidupan. Namun, yang masuk ke sanggar tersebut adalah mereka yang memiliki kenakalan yang luar biasa, tapi tidak menemukan wadah. “Mereka pemuda yang orang tuanya sudah tidak sanggup mengasuh karena sangat nakal,” akunya.

Selain itu, yang ikut bergabung dengan sanggar tersebut adalah anak jalanan yang tidak menemukan kemerdekaan dalam dirinya. Bahkan mereka tinggal di sanggar tersebut hingga menikah dan membina rumah tangga di lingkungan sekitar. “Ada yang saya temui di jalanan, lalu saya ajak kesini,” imbuh ayah angkat penyanyi religi Opick ini.

KSB tersebut mendidik para pemuda untuk peka terhadap lingkungannya dengan menekankan pada kepedulian terhadap alam dan manusia serta kesadaran akan nilai-nilai kehidupan. Sehingga untuk mencapai tujuan tersebut, KSB memiliki beberapa kegiatan yang mendukung tercapainya keinginan itu.

Pendidikan kepada para pemuda tersebut difasilitasi oleh KSB sendiri, sesuai dengan potensi yang dimiliki. Seperti kesenian teater, melukis, berpuisi, mengukir, maupun bermain musik. “Jadi setiap minggu mereka menyetor satu puisi. Ada yang setoran lukisan,” tambah lelaki yang pernah menjadi anak asuh W.S. Rendra ini.

Bahkan, teater anak-anak di KSB pernah tampil di beberapa negara, seperti Jerman, Jepang, Filipina, dan Vietnam. Hal tersebut sebagai latihan bahwa mereka memiliki mental yang kuat meskipun tinggal di daerah terpencil.

Dalam mengajarkan kepekaan terhadap segala hal, di sanggar tersebut diajarkan olah badan, nyanyian jiwa, dan menari. “Misal gerakan-gerakan menari yang diikuti dengan zikir pada Allah SWT,” tandasnya.

Setiap Selasa malam dan Kamis malam, mereka rutin berkumpul untuk melakukan introspeksi. Anak-anak tersebut diberi kesempatan mengungkapkan segala kegelisahan yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, pembentukan karakter pada mereka yakni dengan sikap-sikap yang baik. Seperti kedisplinan. Bila ada anak yang mentalitasnya buruh, maka mereka diberi tugas untuk membuang sampah. Sebab disana mereka bisa belajar tentang kecerobohan manusia. “Sehingga dia tahu kecerobohan yang diperbuat manusia melalui sampah yang dibuangnya. Lalu ketika dia sukses di situ, dipindahkan menyapu halaman,” kata Oongk mencontohkan sikap kedisiplinan tersebut.

Di samping itu, KSB tersebut juga melatih para pemuda untuk bertahan hidup dengan segala keadaan. Mereka tidak hanya diajarkan tentang arti kehidupan, namun juga diberikan pemahaman tentang dunia kerja. “Jadi kami juga ajarkan mereka cara bertahan untuk hidup, seperti menjual bakso, membuka laundry, dan sebagainya. Kami dengan keras mengajarkan mereka untuk tidak meminta-minta dan bermalas-malasan,” tegasnya.

Di sanggar tersebut tidak ada struktur organisasi. Sebab, ikatan yang terjalin bersifat kekeluargaan. Sehingga panggilan kepada pendiri sanggar tersebut adalah ayah dan ibu. Sedangkan untuk beberapa yang bergiat di sanggar tersebut adalah saudara.

Seluruh kebutuhan hidup penghuni sanggar ditanggung ditanggung oleh Gus Oonk. “Bahkan dari makan sampai uang transport untuk kuliah, kami yang tanggung. Karena saya memposisikan diri sebagai ayah,” terangnya.

 

Sumber Berita : p4njjember.com

32 Dosen STAI Attaqwa Bondowoso, Ngaji Bareng Di Pondok Pesantren Nurul Jadid

nuruljadid.net- Sebanyak 32 Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Attaqwa Bondowoso, ngaji bareng KH. Moh. Zuhri Zaini di Pondok Pesantren Nurul Jadid, Rabu (05/02) bertempat di Aula Mini Pesantren.

Wakil Rektor I STAI Attaqwa Dr. Rifa’i, S.Ag, M. Pd, dalam sambutannya menuturkan alasannya memilih Pondok Pesantren Nurul Jadid pada kegiatan ini.

“Kita tahu bahwa PP. Nurul Jadid memiliki visi keislaman, sebagai pengayom umat dan melahirkan banyak tokoh yang memiiliki karakter kepesantren dan nilai-nilai islam rahmatan lilalamin”, Ungkapnya.

Pria yang berprofesi sebagai dosen ini menyampaikan harapannya, “Kami mohon banyak ilmu dan tausyiah dari Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid agar kami civitas akademika yang memang dosen-dosen STAI banyak alumni Pesantren, tetapi kalau sudah lama bergaul dengan masyarakat perlu penyegaran kembali”, Sambungnya.

Kegiatan dilanjutkan dengan Tausyiah Pengasuh PP. Nurul Jadid, KH. Moh. Zuhri Zaini, diakhiri dengan do’a, pemberian cindera mata dan foto bersama.

Pewarta : PM

Siswa SMANJ Sabet Juara I Lomba Dramatisasi Bahasa Mandarin Se-Jatim

nuruljadid.net- Kemarin tanggal 1 Pebruari 2020, Siswa Sekolah Menengah Tingkat Atas Nurul Jadid atau lebih dikenal dengan sebutan SMANJ meraih juara 1lomba  dramatisasi bahasa mandarin Se- Jawa Timur yang diselenggarakan Universitas Negeri Malang.

Lomba drama yang diberi tema “Mengenalkan Pesantren dan Islam melalui Visualisasi Drama Dengan Menggunakan Bahasa Mandarin” ini  diikuti oleh beberapa sekolah se Jawa Timur.

Ustadz Dzulqomar WKM Kesiswaan SMA Nurul Jadid Paiton, Probolinggo menuturkan harapannya agar prestasi yang diraih oleh siswanya, tidak membawa mereka cepat merasa puas.

“Prestasi ini sangat bagus, apalagi juara I lomba dramatisasi menggunakan bahasa mandarin. Namun harapan saya kepada anak didik saya yang telah meraih juara I tidak cepat puas, karena ini akan berakibat kepada tidak semangatnya untuk terus berusaha semakin baik. Masih ada lomba-lomba yang harus diikuti pada event yang lebih besar. Lomba tingkat nasional lebih-lebih tingkat internasional”.

Masih kata Ustadz Qomar, Juara lomba dramatisasi mandarin oleh siswa kami ini, keluarga besar SMANJ berharap Pondok Pesantren Nurul Jadid semakin berkibar dan semakin bias bersaing dengan dunia luar khususnya berkait bahasa dalam bidang bahasa mandarin.

“Dengan diraihnya juara I ini, Sekolah Menengah Atas Nurul Jadid atau SMANJ, berharap bisa bertambah jaya dan unggul bersaing dengan sekolah-sekolah favorit diluar sana”, tambahnya.

 

Pewarta ; PM

Persatuan Humas Nurul Jadid Adakan Bincang Santai Bulanan

nuruljadid.net- Persatuan Humas Se- Nurul Jadid melakukan upaya peningkatan kinerja humas dengan bentuk bincang santai melalui pertemuan bulanan. Kali ini, Senin (03/02) bincang santai (binsai) yang kedua bertempat di Ruang Rapat UNUJA, setelah pertemuan pertama yang dilaksanakan minggu lalu, tepat pada tanggal 10 Januari 2020 bertempat di kantor pesantren lanrai II.

Kabag Humpro Ustadz Ernawiyadi Munsy berharap adanya pertemuan rutin ini mampu meningkatkan kinerja humas sebagai etalase pesantren dan juga bisa membangun komunikasi secara intens antara humas yang ada dilingkungan Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Masih menurut Ustadz Erna, pertemuan humas se Nurul Jadid ini akan kami jadikan sebagai pertemuan yang berkulitas.

Ustadz Abdul Hadi Humas SMK Nurul Jadid merasa senang dengan pertemuan bulanan semacam ini. “Pertemuan humas se-Nurul Jadid tempatnya harus gantian di sekolah-sekolah yang ada. Agar kita semakin akrab dan bisa memberi masukan positif terhadap humas setiap lembaga.

Ponirin Mika Humas Pesantren mengapresiasi keinginan setiap humas. “Kami humas Pesantren, mengapresiasi semua keinginan baik humas sekolah. Sebab itu merupakan langkah bagus untuk mewujudkan humas yang diinginkan oleh Pesantren.

 

Pewarta : PM

Kebiasaan Sang Juara I MTQ Se Jatim, Nabil Fikri. Sebelum Mengikuti Lomba

Kebiasaan Sang Juara I MTQ Se Jatim, Nabilul Fikri, Sebelum Mengikuti Lomba

nuruljadid.net- Setelah membawa nama harum Pondok Pesantren Nurul Jadid dengan menjadi juara 1 lomba Tartil Tingkat Nasional di perlombaan Darul Fikri Islamic Festival yang berlangsung di Darul Fikri Islamic Boarding School Of Qur’an Memorization Sukodono,Sidoarjo pada 23 Desember 2019.

Kini, Nabilul Fikri kembali menyabet prestasi Juara 1 lomba Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) se provinsi Jawa Timur tingkat tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) pada Majesa Oliempiade 2020 yang diselenggarakan oleh MA Negeri 1 Jember pada Sabtu (01/02/2020).

Diikuti sebanyak 66 peserta,  Nabil melantunkan Surah Al Hijr dari ayat 1 sampai  8, peserta DIDIK Pusat Pendidikan Ilmu Al-qur’an (PPIQ) itu menggunakan Irama Hijaz.

Tampak Nabilul Fikri saat memegang Trofi dan Sertifikat pemenang juara 1 Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ)

Tampak Nabilul Fikri saat memegang Trofi dan Sertifikat pemenang juara 1 Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ)

Menurut Muhammad Qaid, Kepala Tahsinul Qira’ah menerangkan, sudah menjadi kebiasaan Nabil sebelum mengikuti suatu ajang ia selalu memohon do’a kepada para ustadz PPIQ dan para masyayikh PP. Nurul Jadid.

“Sebelum pergi untuk mengikuti lomba, biasanya Nabil itu pergi sowan ke pengasuh, direktur, dan para ustadz- ustadz di PPIQ untuk meminta barokah, do’a, dukungan,” cerita Ust Qoid kepada nurul jadid.net.

Kemudian, Ust. Muhammad Qoid turut mengapresiasi atas prestasi yang diraih oleh Nabil. “Alhamdulillah, Sudah memberikan hasil yang terbaik kepada Lembaga PPIQ, lebih – lebih bisa mengharumkan nama pp. nurul jadid,” ungkapnya.

Penulis : Ahmad

Editor : Ponirin

Berkat Disiplin Belajar, Siswa SMPNJ Raih Juara

Berkat Disiplin Belajar, Siswa SMPNJ Raih Juara

nuruljadid.net – Selain Nabilul Fikri yang berhasil mengharumkan nama Pondok Pesantren Nurul Jadid di bumi Kabupaten Jember dengan menyambet Juara 1 Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ). Ainul Yaqin, siswa SMP Nurul Jadid turut berhasil menyabet juara Juara II dalam bidang Lomba Pidato Bahasa Arab.

Prestasi tersebut disabet pada lomba Majesa Olimpiade 2020 yang diselenggarakan oleh MA Negeri 1 Jember.

Mengalahkan 43 peserta yang tersebar diseluruh SMP atau MTs se-Jawa Timur, dengan menampilkan pidato yang berisi tentang Pemuda dalam Membangun Bangsa dan Cara Menjaga Pendidikan Akhlak. Ainul (sapaan akrab Ainul Yakin) berhasil membuat takjub para juri hingga membuat menjadi juara 2.

“Seperti kita ketahui, seorang pemuda harus bisa berjuang untuk bangsanya, karena nasib dari suatu bangsa itu tergantung dari para pemudanya,” tegasnya siswa SMPNJ Program Bahasa arab itu saat ditemui nuruljadid.net di Wilayah Sunan Drajat.

Ainul Yakin, saat memegang piala dan sertifikat pemenang

Ainul Yakin, saat memegang piala dan sertifikat pemenang

Saat ditanyakan, apakah gugup ketika tampil dipentas lomba. Santri yang berasal dari kabupaten Bondowoso itu menjawab tidak merasa gugup sama sekali.

“Karena berpidato didepan orang banyak itu sudah hal biasa menurut saya, disetiap harinya saya sering belajar praktek langsung berpidato Bahasa didepan teman – teman dan ustadz saya,” imbuhnya.

Prestasi tersebut membuat bangga para guru serta pembimbingnya di SMP Nurul Jadid, hal itu tercermin dari perasaan bangga sekaligus haru oleh guru Program Bahasa Arab SMPNJ sekaligus pendamping lomba, Ust. Subhan Maulana Malik.

“Alhamdulillah, dengan prestasi ini bisa membawa nama harum SMP Nurul Jadid khususnya kepada PP. Nurul Jadid,” ungkapnya.

Penulis : Ahmad

Editor : Ponirin