Gugah Cinta Budaya Nusantara dengan Khitobah Kubro
nuruljadid.net- Wilayah Al-Mawaddah terus melakukan berbagai macam cara untuk meningkatkan kualitas soft skill serta hard skill santri – santrinya. Seperti kegiatan kali ini, wilayah Al-Mawaddah menggelar acara khitobah kubro. Kegiatan wajib dua bulan sekali di wilayah tersebut menjadi tanggung jawab pengurus devisi pendidikan dan pengkaderan. Kali ini, Tahfidz Ekselensia mendapat giliran unjuk tampil pada Kamis (06/02/2020).
Tema yang diangkat oleh Tahfidz Ekselensia pada kali ini adalah “Kita Untuk Indonesia” berhasil meriuhkan Musholla Bumi Damai Al-Mawaddah. Ustadzah Rifqiya Afifatin, menerangkan dalam sambutannya, dengan diangkatnya tema ini adalah untuk mengingatkan kita kembali sebagai generasi millennial bahwa kita perlu mengingat betapa kaya keanekaragaman budaya Indonesia. “Karena diantara kita banyak yang sudah tidak lagi cinta budaya, dan justru menyukai K-Pop, musik rock, dan sebagainya,” ungkap Koordinator Tahfidz Ekselensia tersebut.
Di tempat yang sama, Ustadzah Nur Aisyah selaku Kepala Wilayah Al-Mawaddah mengimbuhkan, adanya kegiatan ini juga untuk mengasah skill para santri sesuai bidangnya, serta menguji keberanian mereka untuk tampil. “Jadi kita bisa lihat bersama, bahwa setiap anak mempunyai bakat yang berbeda meski menempuh pendidikan yang sama. Ada anak tahfidz bisa pencak silat, bisa tari-tarian, pidato dan bakat-bakat lainnya,” terangnya saat sambutan.

Tampak santri Al-mawaddah sedang menampilkan drama
Acara yang berlangsung sejak pukul 21.00 WIB hingga 23.30 WIB dengan nuansa budaya Indonesia yang kental. Sorak sorai serta tepuk tangan riuh santri Wilayah Al-Mawaddah ini mewarnai jalannya acara.
Acara yang ditampilkan pun sangat beragam Sebelum acara dimulai, terdapat pertunjukan pencak silat dan tari saman. Dilanjutkan dengan rentetan acara yang sangat mengasah kemampuan santri, seperti pidato dengan 3 bahasa yakni arab, inggris dan bahasa Indonesia, juga apresiasi kata serta makna, sertaa ada pengambilan intisari pidato yang juga disajikan dalam 3 bahasa. Di penghujung acara masih ada beberapa penampilan yang tentu tak kalah mengundang riuhnya. Yakni berbagai tari-tarian dan dramatisasi puisi.
Tentu banyak perjuangan yang dilakukan untuk suksesnya jalan acara ini. Matinya lampu sedari ba’da isya’ tak menyurutkan semangat mereka untuk tetap melaksanakan kegiatan ini. Kemudian diakhir ditutup dengan sesi foto bersama semua pengurus Tahfidz Ekselensia beserta santri-santrinya.
Pewarta: Kholis, Dewi
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!