Ny. Hj. Hamidah Wafie: Menghafal Al-Qur’an Bukan tentang Kecerdasan tapi tentang Maunah dan Ridho Allah SWT Semata
nuruljadid.net – Dalam pelaksanaan wisuda perdana Tahfidz Ekselensia Wilayah Al Mawaddah Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo, Rabu (01/05/2019) di Aula MA Nurul Jadid, Ny. Hj. Hamidah Wafie, Pemangku Wilayah Al Mawaddah berharap dengan dilahirkannya para hafidzoh Al Qur’an akan terlahir generasi-generasi Qur’ani yang siap berkhidmat, berjuang dan menjunjung tinggi nilai-nilai Al Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
Bunda Hami (sapaan akrab Pemangku Wilayah Al Mawaddah) juga menambahkan, mudah-mudahanan dengan kita semakin mendekat dengan Al Qur’an, kita akan terus menjalankan nilai-nilai dan keteladanan dari Rosulullah SAW.
Dalam kesempatan itu, Bunda Hami mengucapkan terimakasih atas dukungan serta ijin dari Pengasuh, KH. Moh. Zuhri Zaini dan Kepala Pesantren, KH. Abdul Hamid Wahid atas terlaksananya acara ini (wisuda perdana Tahdiz Ekselensia, red).
“ini akan menjadi motivasi besar bagi kami untuk terus bergerak mengawal lahirnya generasi-generasi qur’ani yang akan berikhtiar untuk terus istiqomah lebih dekat dan menghafalkan Al Qur’an bahkan tidak berhenti sekedar menghafal Al Qur’an, mudah-mudahan kita semua khususnya anak-anak kita yang sudah hafal Al Qur’an akan bisa memahaminya, melaksanakannya dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari serta memperjuangkannya kelak ketika pulang di tengah-tengah masyarakat” ujar Bunda Hami.
“Hal ini dimaksudkan tidak lain hanya untuk mengembalikan generasi-generasi muda kita agar lebih mencintai dan dekat dengan Al Qur’an sehingga insyaAllah syafa’at dan nilai-nilai yang ada dalam Al Qur’an terus berproses menjadi bagian hidupnya, sikapnya, amaliyahnya dan nantinya mudah-mudahan anak-anak kita, para hafidzul Quran terus berjuang untuk Al Qur’an sehingga kedepannya generasi muda kita tidak lagi jauh dari Al Qur’an, tetapi semakin dekat dan mencintai Al Qur’an dan akan kembali pada real yang diridhoi oleh Allah SWT.” imbuh beliau.
Pemangku Wilayah Al Mawaddah juga menyampaikan rasa prihatinnya terhadap kondisi yang ada saat ini sehingga harus ada gerakan serta langkah konkrit agar para generasi muda kembali kepada sikap dan perilaku yang semestinya.
“jujur, akhir-akhir ini kami sangat prihatin dengan banyaknya profil-profil yang menjadi figur anak-anak kita dan banyaknya bacaan-bacaan yang tidak sesuai dengan nuansa islami. Sehingga mau tidak mau kita harus memiliki gerakan, langkah konkrit agar anak-anak kita kembali kepada sikap dan perilaku yang semestinya, kembali kepada nilai-nilai Al Qur’an dengan cara mendekatkan mereka kepada Al Qur’an” dawuh beliau.
“Mudah-mudahan dengan dekat dengan Al Qur’an, kemerosotan akhlak dan moral yang terjadi di lingkungan kita akan semakin bisa diminimalisir” tambah beliau.
Sebelum mengakhiri sambutannya, Bunda Hami menyampaikan bahwa menghafal Al Qur’an tidak semudah membalikkan telapak tangan.
“menghafal Al Qur’an tidak semudah membalikkan telapak tangan, selesai menghafal Al Qur’an, masih ada program lanjutan yang perlu diistiqomahkan untuk muroja’ah dan terus menghafal. Harapannya, bukan hanya sekedar pernah menghafal Al Qur’an tapi benar-benar mutqin (Lancar Hafalannya) sebagai Hafidzoh Al Qur’an” dawuh beliau.
Diakhir sambutan, Bunda Hami menyampaikan “Menghafal Al Qur’an bukan tentang kecerdasan tapi tentang maunah dan ridho Allah semata. Tanpa kita memohon kepada Allah agar terus diberi inayah, hidayah, diridhoi oleh Allah maka kemampuan manusia tiadak akan ada artinya” pungkas beliau.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!