Pos

Rihlah Ilmiah Kelas Akhir Pesantren Putri Al-Mawaddah Ponorogo ke Nurul Jadid

nuruljadid.net – Santriwati kelas akhir (Zahdiah Generation) Pondok Pesantren Putri Al-Mawaddah Ponorogo melaksanakan rihlah ilmiah dan studi banding ke Pondok Pesantren Nurul Jadid pada hari Senin (15/05/2023) pagi. Sebanyak 129 santriwati melakukan studi banding yang digelar di Aula I Nurul Jadid sejak pagi hingga menjelang waktu dzuhur.

Rombongan santriwati dari Ponorogo itu tiba di bumi Nurul Jadid pada jam 08.00 WIB dengan menggunakan 3 armada bis. Santriwati yang diikutkan dalam rihlah ini merupakan santri kelas akhir yang berjumlah 130 santriwati. Ditambah lagi dengan 20 orang pendamping yang merupakan ustadz dan ustadzah.

Tujuan adanya rihlah ini ialah sebagai pembekalan kepada santriwati sebelum nanti kembali kepada pangkuan orang tua masing-masing.

Menurut sambutan dari perwakilan Pesantren Putri Al-Mawaddah, salah satu ustadnya menyebutkan bahwa santriwati kelas akhir di pondok kami pada akhir tugasnya akan selalu diajak untuk melakukan rihlah ilmiah.

“Santriwati kelas akhir di Pesantren putri Al-Mawaddah ini pada akhir tugasnya selalu diajak rihlah. Namun dua tahun kemarin sempat berhenti karena adanya pandemi yang tidak bisa kami menghindar dari keadaan itu, maka sekarang alhamdulillah bisa berjalan lagi,” papar salah satu ustadz pendamping.

Selain itu, ustadz menambahkan tujuan kedatangannya ke Nurul Jadid.

“Tujuan kami disini yang paling pokok adalah silaturrahim. Selain itu, tujuan berikutnya ingin belajar agar menambah wawasan baru tentang kepesantrenan, kewirausahaan, perguruan tinggi dan lain sebagainya,” sang ustadz menambahkan.

(Potret perwakilan dari Pondok Pesantren Putri Al-Mawaddah Ponorogo saat mengisi sambutan)

Di lain sisi, sambutan dari Nurul Jadid yang diwakilkan kepada Kabag Humas dan Infokom Ustadz Mujiburrahman menyambut baik dan hangat para tamu.

“Kami ucapkan ahlan wa sahlan bi hudurikum, welcome to Nurul Jadid Islamic Institute,” sapa Ustadz Mujib kepada para tamu.

(Suasana penyampaian sambutan perwakilan dari Pondok Pesantren Nurul Jadid yang diisi oleh Kabag. Humas Infokom Ustadz Mujiburrahman)

Lebih lanjut, Ustad Mujib menjelaskan profil singkat dari Pondok Pesantren Nurul Jadid, mulai dari tahun awal didirikannya hingga bisa terus berkembang hingga saat ini. Termasuk dengan penjelasan singkat dari usaha-usaha, organisasi-organisasi serta jenjang pendidikan yang ada di bawah naungan Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Kemudian, acara diisi dengan dialog interaktif antara pihak rombongan dengan tuan rumah seputar hal-hal yang ada di pesantren Nurul Jadid yang berlangsung kurang lebih selama satu jam. Sebelum diakhri, terdapat penyerahan cinderamata dari dua pihak dan sesi dokumentasi yang pada akhirnya ditutup dengan doa bersama.

Rombongan tidak bisa berlama-lama, sebab masih akan melanjutkan perjalanan ke Waru Sidoarjo, Batu Malang dan lain sebagainya.

 

 

(Humas Infokom)

Night Exhibition Jadi Ajang Evaluasi Bakat Santri PPBA Al-Mawaddah

nuruljadid.net – Jum’at, 30 Oktober 2020 Program Pengembangan Bahasa Asing (PPBA) Al-Mawaddah Pondok Pesantren Nurul Jadid mengadakan kegiatan Night Exhibition. Kegiatan yang menjadi agenda tiap 2 bulan sekali ini sudah 2 kali dilaksanakan. Kali ini kegiatan Night Exhibition ini bertempat di Musholla Al-Mawaddah.

Kegiatan dimulai pukul 20.30 WIB dan di saksikan oleh seluruh santri wilayah Al-Mawaddah. Kegiatan ini berjalan lancar walau hanya bermodal lampu shoot sebagai penerangnya. Pasalnya, beberapa menit sebelum acara, terjadi mati lampu. “ Walau terjadi mati lampu 15 menit sebelum acara tidak menyurutkan semangat mereka untuk tetap memberikan penampilan yang terbaik. ” terang Miss Rozha selaku Presiden PPBA Al-Mawaddah.

“Sebelumnya kegiatan sudah dipersiapkan matang dari jauh hari. Penampilan, dekorasi, dan lain-lain diharapkan dapat memberikan pertunjukan yang memuaskan untuk semua penonton (santri Al-Mawaddah).” tambahnya (Miss Rozha).

Kegiatan Night Exhibition ini bertujuan untuk mengasah dan mengevaluasi bakat anak PPBA dalam berbahasa asing sekaligus untuk melatih rasa percaya diri tampil di depan umum.  Semua penampilan di kegiatan ini menggunakan bahasa Arab dan Bahasa Inggris.

“Kita disini mengambil tema Jepang karena banyak dari tradisi dan kebiasaan orang Jepang yang sangat bagus untuk ditiru. Seperti kebiasaan mereka tepat waktu dalam aktivitas sehari-hari.” dawuh Ning Mabruroh konsultan PPBA dalam sambutannya (terjemah bahasa Arab).

foto bersama konsultan PPBA Al-Mawaddah. Ny. Mabruroh Zain, Lc.

Pewarta : Kholis

Penutupan OSABAR dibanjiri Air Mata, Ada apa?

nuruljadid.net – Saat acara Penutupan Kegiatan Orientasi Santri Baru (OSABAR) dan Panggung Kreasi tahun 2020 Sabtu (05/08/20) malam, ada hal mengejutkan dan mengharukan bagi peserta OSABAR 2020. Hal itu adalah sesi renungan tentang orang tua yang sontak membuat suasana menjadi haru dan dibanjiri air mata.

Dalam sesi tersebut Ustadzah Sulus selaku NJ Trainer memandu acara tersebut dengan menceritakan kisah perjuangan serta isi hati orang tua dalam memondokkan putra-putrinya selain itu diselipkan pula impan dan harapan mereka untuk sang buat hatinya.

Ditengah harunya suasana, Nafis salah satu peserta OSABAR 2020 dari wilayah Az-Zainiyah berdiri tepat di depan kamera. Tak disangka, sesaat kemudian layar panggung justru menunjukkan raut wajah ibunya dalam panggilan video yang telah disiapkan oleh panitia.

Suasana Haru saat Penutupan OSABAR tahun 2020

Saat panggilan video tersambung, Nafis mengungkapan kerinduannya kepada keluarga. “Adek nggak boleh nangis, harus semangat belajar, ngaji. Jangan sampai tidak sholat jama’ah. Suplemennya jangan lupa diminum, nanti kalau sudah boleh disambang, Ibu pasti kesana,” jawab sang Ibu. Sontak seisi ruangan pun semakin pecah dan air matapun tak dapat dibendung.

Panggilan video tersebut ditutup dengan impian dan do’a Ibu. Sang ibu mengungkapkan semoga putrinya menjadi anak sholihah serta berguna bagi agama dan bangsa. Tentu saja pesan dari Ibunda Nafis tersebut mewakili pesan dari para orang tua untuk anaknya yang sedang belajar di pesantren.

Kegiayan yang dikemas apik oleh Panitia OSABAR tersebut selain bertujuan untuk memotivasi santri baru untuk lebih semangat lagi dalam menuntut ilmu di Pesantren juga bertujuan untuk mengobati rasa rindu mereka (santri,red) kepada orang tua mereka masing-masing.

“Adanya sesi ini dalam penutupan osabar adalah untuk memotivasi para peserta osabar untuk semakin semangat menuntut ilmu di pesantren. Karena juga motivasi terbesar para santri salah satunya adalah orang tua. Ditambah saat ini mereka dalam keadaan tidak boleh dikunjungi oleh orang tua sesuai protocol Covid 19 di Nurul Jadid. Dapat dipastikan mereka (santri) menyimpan rindu yang dalam untuk keluarga,” ungkap Ustadzah Rafika, salah satu panitia Osabar 2020 dari wilayah Al-Mawaddah.

Lepas Kenang Kelas Akhir Menjelang Liburan Santri

Lepas Kenang Kelas Akhir Menjelang Liburan Santri

nuruljadid.net – Selasa (31/03/2020) dilaksanakan acara Lepas Kenang Siswi Kelas Akhir Wilayah Al-Mawaddah Pondok Pesantren Nurul Jadid. Acara tersebut dimulai tepat pukul 20.00 WIB bertempat di Musholla Al-Mawaddah. Acara yang biasa dilaksanakan tiap akhir tahun ini menjadi ajang perpisahan bagi siswi kelas akhir yang sebentar lagi akan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

Acara ini dihadiri oleh Ning Raudlatul Aniq dan Ning Mabruroh Zain Lc. sebagai undangan dari keluarga pemangku. Dalam sambutannya Ning Mabruroh Zain Lc. mewakili pemangku Wilayah Al-Mawaddah menyampaikan, “Di tengah gonjang-ganjing wabah yang sudah kita tau saat ini, kita patut bersyukur masih bisa melaksanakan acara lepas kenang ini. Jangan sedih walau sudah ada beberapa yang pulang lebih dulu (Boyong) dari pesantren bukan berarti bebas. Tapi tantangan di luar itu lebih berat daripada di pondok. Jadi,  apa yang telah di dapat dan menjadi kebiasaan positif di pesantren sebagai bekal pulang ke masyarakat.”

“Kami mewakili seluruh siswi kelas akhir angkatan-2020 ini. Kesan kami selama berada di sini tidak banyak. Sedikit, tapi bermakna. Yakni nano-nano. Ada senang dan sedih. Ada sakit dan bahagia. Kita disini ditempa untuk kemudian akan menjalani kehidupan yang sesungguhnya di masyarakat nanti. Pesan kami untuk semua santri, adik kelas dan terutama teman-teman kelas akhir. Setelah ini kita akan menjadi bagian dari masyarakat, tetap jaga akhlak sebagaimana seorang santri seharusnya. Karena tidak ada yang namanya mantan santri.” Kesan dan pesan Hanik Ammaria selaku Ketua Panitia acara yang sekaligus menjadi perwakilan dari para siswi kelas akhir.

Tema yang dipilih adalah “Budaya Indonesia”, sehingga ciri khas Indonesia pun begitu tampak. mengenakan baju batik, bahasa Indonesia dan Madura halus sebagai bahasa pembawa acara, serta beberapa penampilan khas Indonesia lainnya.

Acara berjalan meriah dengan riuh tepuk tangan dari para santri, serta menyerahkan kenang-kenangan untuk pemangku dan wilayah Al-Mawaddah serta foto bersama menjadi penghujung kegiatan lepas kenang pada malam hari ini.

Pewarta : Kholis & Humairo

Editor      : Ponirin Mika

Mantapkan skill Wali Asuh dengan Sharing STIFIn

Mantapkan skill Wali Asuh dengan Sharing STIFIn

nuruljadid.net – Dalam rangka memantapkan skill Wali Asuh akan materi STIFIn Wilayah Al-Mawaddah, Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo. Mengadakan Pelatihan Kewaliasuhan yang bertempat di Dalem Pemangku Al-Mawaddah lantai 2. Kamis, (27/02/2020).

Acara tersebut dihadiri oleh seluruh wali asuh wilayah Al-Mawaddah. Ustadzah Millatul Wildan dan Ustadzah Rif’atul Afifah Salsabila sebagai Penyaji begitu antusias menyampaikan materi STIFIn yang disimak dengan khusyuk oleh seluruh wali asuh.

Wilayah Al-Mawaddah merupakan satu-satunya dari beberapa wilayah santri putri di PP. Nurul Jadid yang mewajibkan seluruh santrinya untuk mengetahui kepribadian diri dengan tes STIFIn. Maka tak ayal, di Al-Mawaddah seluruh santri diperlakukan sesuai kepribadiannya. Karena semua santri memiliki kekurangan, kelebihan, dan serta penanganan yang berbeda.

Ustadzah Millatul Wildan (paling kanan) saat menyampaikan materi didepan para wali asuh

Ustadzah Millatul Wildan (paling kanan) saat menyampaikan materi didepan para wali asuh

“Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi wali asuh agar dapat membaca pola anak asuhnya masing – masing sehingga dapat menanganinya lebih maksimal,” ungkap Ustadzah Rifa kepada para Wali Asuh disela – sela pematerian berlangsung.

Lanjut beliau, santri yang berasal dari Kabupaten Jember itu berharap setelah mengikuti pelatihan tersebut segenap wali asuh bisa langsung mempraktekkan ilmunya dalam keseharian.

Dilain tempat, Ustadzah Ega Qotrina selaku koordinator Bimbingan Konseling dan Wali Asuh menyampaikan bahwa kegiatan tersebut akan menjadi kegiatan rutin oleh Divisi BK WA.

“STIFIn itu sudah sangat rinci dalam menjelaskan kepribadian seseorang. Jika kita ingin anak asuh kita lebih baik maka wali asuh harus bisa memahami karakter dan kepribadiannya. Tentu itu akan sesuai dan tidak ada ganjalan maupun gesekan hati dari para wali asuh dan anak asuh. Agar saling mengerti akan kepribadian masing-masing dan tidak keliru bertindak serta memberi pendampingan,” tutur Ustadzah Ega Qotrina.

Penulis : Dewi

Gugah Cinta Budaya Nusantara dengan Khitobah Kubro

Gugah Cinta Budaya Nusantara dengan Khitobah Kubro

nuruljadid.net- Wilayah Al-Mawaddah terus melakukan berbagai macam cara untuk meningkatkan kualitas soft skill serta hard skill santri – santrinya. Seperti kegiatan kali ini, wilayah Al-Mawaddah menggelar acara khitobah kubro. Kegiatan wajib dua bulan sekali di wilayah tersebut menjadi tanggung jawab pengurus devisi pendidikan dan pengkaderan. Kali ini, Tahfidz Ekselensia mendapat giliran unjuk tampil pada Kamis (06/02/2020).

Tema yang diangkat oleh Tahfidz Ekselensia  pada kali ini adalah “Kita Untuk Indonesia” berhasil meriuhkan Musholla Bumi Damai Al-Mawaddah. Ustadzah Rifqiya Afifatin, menerangkan dalam sambutannya, dengan diangkatnya tema ini adalah untuk mengingatkan kita kembali sebagai generasi millennial bahwa kita perlu mengingat betapa kaya keanekaragaman budaya Indonesia. “Karena diantara kita banyak yang sudah tidak lagi cinta budaya, dan justru menyukai K-Pop, musik rock, dan sebagainya,” ungkap Koordinator Tahfidz Ekselensia tersebut.

Di tempat yang sama, Ustadzah Nur Aisyah selaku Kepala Wilayah Al-Mawaddah mengimbuhkan, adanya kegiatan ini juga untuk mengasah skill para santri sesuai bidangnya, serta menguji keberanian mereka untuk tampil. “Jadi kita bisa lihat bersama, bahwa setiap anak mempunyai bakat yang berbeda meski menempuh pendidikan yang sama. Ada anak tahfidz bisa pencak silat, bisa tari-tarian, pidato dan bakat-bakat lainnya,” terangnya saat sambutan.

Tampak santri Al-mawaddah sedang menampilkan drama

Tampak santri Al-mawaddah sedang menampilkan drama

Acara yang berlangsung sejak pukul 21.00 WIB hingga 23.30 WIB dengan nuansa budaya Indonesia yang kental. Sorak sorai serta tepuk tangan riuh santri Wilayah Al-Mawaddah ini mewarnai jalannya acara.

Acara yang ditampilkan pun sangat beragam Sebelum acara dimulai, terdapat pertunjukan pencak silat dan tari saman. Dilanjutkan dengan rentetan acara yang sangat mengasah kemampuan santri, seperti pidato dengan 3 bahasa yakni arab, inggris dan bahasa Indonesia, juga apresiasi kata serta makna, sertaa ada pengambilan intisari pidato yang juga disajikan dalam 3 bahasa. Di penghujung acara masih ada beberapa penampilan yang tentu tak kalah mengundang riuhnya. Yakni berbagai tari-tarian  dan dramatisasi puisi.

Tentu banyak perjuangan yang dilakukan untuk suksesnya jalan acara ini. Matinya lampu sedari ba’da isya’ tak menyurutkan semangat mereka untuk tetap melaksanakan kegiatan ini. Kemudian diakhir ditutup dengan sesi foto bersama semua pengurus Tahfidz Ekselensia beserta santri-santrinya.

Pewarta: Kholis, Dewi

Galeri Foto: Khitobah Kubro Wilayah Al-Mawaddah

Galeri Foto: Kunjungan Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an (PPTQ) Oemah Al-qur’an

120 Orang Santriwati PPTQ Oemah Al-Qur’an Abu Hanifah Malang Berkunjung ke PP. Nurul Jadid

120 Orang Santriwati PPTQ Oemah Al-Qur’an Abu Hanifah Malang Berkunjung ke PP. Nurul Jadid

nuruljadid.net- Sebanyak 120 santriwati  Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an (PPTQ) Oemah Al-Qur’an Abu Hanifah Malang datang berkunjung ke Pondok Pesantren Nurul Jadid pada Sabtu (01/02/2020). Kunjungan ini tiba sekitar pukul 13.00 WIB bertempat di Aula Universitas Nurul Jadid.

Berkunjung ke PP. Nurul Jadid dengan niat silaturrahim dan mengenal lebih lanjut tentang Program Tahfidz Ekselensia yang ada di Al-Mawaddah (salah satu wilayah bagian PP. Nurul Jadid). 7 tahun berdiri PPTQ Oemah Malang merupakan wadah bagi mahasiswi yang punya keinginan kuat untuk menghafal Qur’an ditengah kesibukan kuliah.

Ustadzah Hanifah, Pembina PPTQ Oemah Malang  dalam sambutannya menyampaikan bahwa kedatangannya ke PP. Nurul Jadid, untuk menimba ilmu dan sharing tentang bagaimana menghafal Al-Qur’an dan mengatasi rasa bosan yang biasa dirasakan oleh para penghafal Qur’an pada umumnya.

Sementara Pemangku Al-Mawaddah Ibunda Ny. Hj. Hamidah Wafie menyambut baik rombongan ini. “Kami berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan PPTQ Oemah Malang, menjadikan Tahfidz Ekselensia Al-Mawaddah sebagai tempat berkunjung untuk berbagi ilmu. Walupun kami sendiri masih berproses menuju lebih baik lagi,” ungkap Bunda Hami dalam sambutannya.

Tak hanya itu, Bunda Hami (sapaan akrab Ny. Hj. Hamidah Wafie) melanjutkan sambutan dengan pemaparan selayang pandang Program Tahfidz Ekselensia dan dialog interaktif tentang Program Tahfidz Ekselensia dan bagaimana mengahafal Al-Quran.

Sesi foto bersama para pengurus dan pemangku al-mawaddah dengan para santriwati PP. Tahfidzul Qur’an Oemah Al-Qur’an Abu Hanifah, Malang

Sesi foto bersama para pengurus dan pemangku al-mawaddah dengan para santriwati PP. Tahfidzul Qur’an Oemah Al-Qur’an Abu Hanifah, Malang

Pasca acara, segenap rombongan PPTQ Oemah Qur’an itu langsung meninjau ke Tahfidz Eksensia Al-Mawaddah. Dan ditutup dengan pemberian cinderamata sekaligus foto bersama kedua pihak.

Hadir menemani Pemangku Al-Mawaddah, Konsultan Tahfidz Ekselensia Gus Faiz Sa’di dan Ning Kholishotul Widad, Pembina Tahfidz Ekselensia Ustadzah Rodliyah Ulfa, Wakil Kepala Pesantren Ny. Hj. Hanunah Nafi’iyah dan Sekretaris Pesantren Putri Ny. Hj. Mutmainnah Waqit.

Penulis : Kholis

Editor : Ponirin

Galeri Foto: Program Selayang Pandang Al Mawaddah

Tingkatkan Estetis Pendidikan melalui Selayang Pandang

Tingkatkan Estetis Pendidikan melalui Selayang Pandang

nuruljadid.net – Dalam rangka meningkatkan serta terus memperbaiki taraf estetis pendidikan santri Al-Mawaddah, pada Rabu Pada (08/01/2020) Program I’dadiyah Al-Mawaddah menggelar selayang pandang tentang program unggulan yang ada di Al-Mawaddah.

 “Acara tersebut bertujuan untuk memberikan acuan serta pengenalan program unggulan yang ada di wilayah Al-Mawaddah kepada santri i’dadiyah, karena 3 bulan lagi mereka harus memasuki  program unggulan yang ada saat kelak dinyatakan sudah lulus dari program i’dadiyah,” ungkap Ustadzah Lutfatul Imamah, Penanggung Jawab Koordinasi Program I’dadiyah.

Acara yang berlangsung sejak pukul 06.15 hingga 07.10 WIB itu berlangsung meriah. Disambut antusias serta sorak sorai tepuk tangan santri I’daiyah ini mewarnai jalannya acara. Hal itu menandakan bahwa kegiatan ini mampu mencuri perhatian santri I’dadiyah.

Tampak para santri Al Mawaddah Program I'dadiyah sedang menyimak jalannya acara Selayang Pandang

Tampak para santri Al Mawaddah Program I’dadiyah sedang menyimak jalannya acara Selayang Pandang

“Ini juga dapat membangkitkan semangat para santri I’dadiyah untuk menghadapi triwulan terakhirnya. Karena pada triwulan terakhir itu akan banyak ujian yang dilaksanakan untuk penentuan lulus atau tidaknya santri dari program I’dadiyah ini,” ujar Ustadzah Kholis, Koordinator Program I’dadiyah.

Di akhir sesi, para santri I’dadiyah diberi surat angket dan komitmen akan pilihan program yang akan dipilihnya. “Mungkin kami akan beri batas waktu hingga sore nanti tentang pengisian angket pilihan ini, agar mereka bisa memilih dengan sepenuh hati dan pilihan yang matang,” imbuh Koordinator I’dadiyah.

Penulis : Kholis

Editor : Ponirin

Berlakukan Blanko Kegiatan di Hari Libur Santri, inilah Tujuan Sebenarnya

Berlakukan Blanko Kegiatan di Hari Libur Santri, inilah Tujuan Sebenarnya

nuruljadid.net – Momen liburan merupakan momen yang ditunggu-tunggu oleh para santri. Karena pada saat itulah, segala kerinduan bisa tersampaikan. Namun tak jarang pula, momentum tersebut sedikit menggoda para santri untuk “berleha-leha” ketika di rumah.

Untuk mengantisipasi salah satu dampak miring euforia liburan tersebut, pengurus wilayah Al-Mawaddah memiliki inisiatif untuk memberlakukan blanko kegiatan santri selama liburan. Adapun kegiatan – kegiatan yang dicatumkan dalam blanko tersebut seperti sholat berjama’ah, membantu orang tua, muroja’ah materi pelajaran program unggulan, serta berbagai kegiatan lain yang tentunya tidak mengganggu momen liburan santri, justru sangat membantu santri untuk memanfaatkan liburan dengan diisi kegiatan yang bermanfaat.

“sebenarnya tujuan adanya blanko kegiatan liburan santri hanyalah untuk menjaga keistiqomahan mereka (santri, red) selama berlibur agar kebiasaan-kebiasaan di pesantren mampu dipertahankan lebih-lebih ditingkatkan lagi” jelas Nur Aisyah, Kepala Wilayah Al Mawaddah.

“tak hanya untuk menjaga keistiqomahan saja, berlakunya blanko ini juga bertujuan untuk melatih kejujuran mereka.” Tambah Iis (sapaan akrab Kepala Wilayah Al Mawaddah)

Blanko yang dibagikan saat santri hendak pulang ini harus dikumpulkan saat santri kembali ke pondok dengan telah diberi bubuhan paraf dari wali santri, sebagai bukti bahwa mereka (santri, red) telah melaksanakan kegiatan tersebut saat dirumah. Blanko liburan ini bukanlah pertama kalinya di Mawaddah, melainkan sudah menjadi tradisi wajib dalam liburan dibeberapa tahun terakhir.

Diberlakukannya blanko tersebut mendapatkan respon positif dari walisantri, hal itu dibuktikan dengan terkontrolnya aktifitas yang dilakukan oleh putri mereka masing-masing.

“merasa terbantu dengan adanya blanko ini, soalnya ketika liburan tiba, terkadang anak kami tidak terkontrol aktifitasnya, kadang terfokuskan kepada HandPhone saja. Namun dengan Adanya blanko ini saya bisa mengkontrol aktifitas anak kami untuk tetap istiqomah menjalankan kebiasan-kebiasaan yang selama ini dilakukan di pesantren walaupun di hari libur santri” ungkap wali santri yang dikutip dari group sosial media.

Tak hanya santri, wali santri pun juga diberikan blanko informasi dan penilaian wali santri terhadap perkembangan putrinya selama libur pesantren. Blanko tersebut dibagikan pada saat pelaksanaan Rapat Wali Santri (RWS) di Wilayah Al Mawaddah, Jum’at (15/11/2019).

Kepala Wilayah Al Mawaddah juga mengutarakan kepada wartawan nuruljadid.net bahwa blanko/form khusus wali santri ini sengaja dibagikan kepada wali santri pada saat RWS karena ingin mengetahui informasi perkembangan putrinya terlebih penilaian akhlak santri selama libur pesantren dengan menjawab beberapa pertanyaan yang telah tertera.

Penulis: Dewi

Editor: Ponirin

Pantau Perkembangan Santri; Pengurus Ajak Wali Santri Bersinergi Melalui Raport Santri

Pantau Perkembangan Santri; Pengurus Ajak Wali Santri Bersinergi Melalui Raport Santri

nuruljadid.net – Masih dalam nuansa Rapat Wali Santri (RWS) Wilayah Al Mawaddah, Jum’at (15/11/2019). Momentum rapat tersebut tidak disia-siakan oleh pengurus untuk memberikan informasi perkembangan santri mengenyam Pendidikan selama 1 semester di Wilayah Al Mawaddah Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Pasalnya, pada pelaksanaan RWS tahun ini pengurus wilayah membagikan laporan hasil belajar santri atau yang lebih akrab dikenal dengan istilah raport. Adapun poin-poin yang tertera dalam raport seperti; capaian materi umum, capaian materi unggulan/khusus, perkembangan kepribadian santri, absensi kegiatan wilayah, absensi kegiatan program unggulan/khusus, ekstrakulikuler, keaktifan organisasi, prestasi umum santri dan catatan wali asuh yang bersumber dari Buku Muhasabah Santri Wilayah Al Mawaddah.

Nur Aisyah, Kepala Wilayah Al Mawaddah menyampaikan bahwa teralisasinya raport santri ini merupakan aplikasi dari keinginan Pemangku Wilayah, Ny. Hj. Hamidah Wafie yang berkeinginan agar wali santri turut andil memantau serta mengetahui perkembangan santri selama di Pesantren sehingga wali santri dan pengurus wilayah saling bersinergi untuk perkembangan santri.

“jadi, wali santri tidak hanya mengetahui perkembangan hasil belajar putrinya dari Lembaga formal saja, namun mereka (wali santri, red) juga mengetahui perkembangan putrinya selama mengenyam pendidikan dan pembinaan di pesantren terlebih di Wilayah Al Mawaddah” jelas Kepala Wilayah Al Mawaddah kepada nuruljadid.net.

“informasi perkembangan dan hasil belajar santri (raport) yang telah kami berikan merupakan realisasi dari keinginan Pemangku Wilayah sehingga diharapkan kedepannya wali santri dan pengurus wilayah saling bersinergi untuk memantau, mengawal dan mengontrol perkembangan putrinya sehingga apa yang diharapkan wali santri bisa tercapai” tambahnya.

Berbeda dengan raport tahun sebelumnya, tahun ini raport santri Wilayah Al Mawaddah merupakan penyempurnaan dari raport pada tahun sebelumnya.

“raport ditahun ini lebih lengkap dibandingkan dengan tahun sebelumnya pasalnya, ada beberapa tambahan poin penyempurna didalamnya. Pada raport tahun ini raport sudah memberikan penilaian Kognitif, Afektif, prestasi santri dan lainnya” ungkap Iis (sapaan akrab Kepala Wilayah Al Mawaddah).

Dilanjutkannya, penilaian Kognitif meliputi materi umum (Fiqih, Tauhid, Ta’lim Al Qur’an dan lain sebagainya) yang harus dicapai oleh santri dengan standart yang telah ditetapkan bersama. Sedangkan penilaian Afektif meliputi; perkembangan kepribadian santri, prestasi, keaktifan organisasi dan semangat belajar santri.

Penulis: Kiky

Editor: Ponirin

Berakhlak baik, 7 santri ini dinobatkan dihadapan walisantri

Berakhlak baik, 7 santri ini dinobatkan dihadapan walisantri

nuruljadid.net – Ada hal yang menarik pada saat pelaksanaan Rapat Wali Santri (RWS) PP. Nurul Jadid Wilayah Al Mawaddah, Jum’at, (15/11/2019) di Halaman Wilayah Al Mawaddah. Pasalnya disela-sela pelaksanaan kegiatan tersebut terdapat sesi unik yang dilakukan yakni penobatan The Best Santri Program.

The Best Santri Program adalah mereka yang berhasil mencapai target program masing-masing dan keaktifan dalam mengikuti kegiatan.

Berdasarkan pengakuan dari Kepala Wilayah Al Mawaddah, Nur Aisyah mengatakan bahwa tercantumnya The Best Santri Program di rangkaian acara Rapat Wali Santri adalah sebagai bentuk apresiasi bagi santri yang berjuang selama ini untuk memenuhi target yang telah ditentukan, sehingga santri Wilayah Al-Mawaddah bisa termotivasi dan menambah semangat belajar mereka di semester yang akan datang. Oleh karena itulah penobatan The Best Santri Program dilakukan di RWS lebih – lebih disaksikan oleh walisantri.

Iis (sapaan akrab Kepala Wilayah Al Mawaddah) juga mengatakan “sebelum penobatan dilakukan, segenap santri di masing-masing program mengikuti ujian akbar terbuka dengan materi yang telah digagas oleh pengurus masing-masing program. Tak hanya itu, mereka juga mendapati beberapa pertanyaan dari dewan asatidzah juga santri lainnya”.

Ibunda Ny. Hj. Hamidah Wafie, Pemangku Wilayah Al Mawaddah (empat dari kiri) bersama 7 santri yang dinobatkan sebagai The Best Santri Program

Ibunda Ny. Hj. Hamidah Wafie, Pemangku Wilayah Al Mawaddah (empat dari kiri) bersama 7 santri yang dinobatkan sebagai The Best Santri Program

Adapun kriteria utama yang dinobatkan sebagai The Best Santri Program ialah akhlak, baik akhlak kepada guru, orang tua maupun teman. Tak hanya akhlak, kriteria lainnya adalah mereka yang telah berhasil mencapai target dimasing-masing program serta aktif dalam mengikuti kegiatan; kegiatan wilayah dan program masing-masing.

“Selain dinilai dari akhlaknya, dari kemampuan, keaktifan mengikuti kegiatan wilayah dan program, me-manage waktu dengan baik juga termasuk dari kriteria penilaian” jelas Syarhan Jamilah, salah satu pengrus seraya tersenyum.

Berikut adalah daftar nama-nama santri yang dinobatkan:

The Best Santri Program Pelatihan Terjemah Al-Qur’an (PPTQ): Aida Nuriyah

The Best Santri Program I’dadiyah: Shintia Jami’al Q. R. L. A

The Best Santri Program Tahfidz Ekselensia: Izzah Diana

The Best Santri Program Pusat Pendidikan Ilmu Al-Qur’an (PPIQ): Faizatul Ummah

The Best Santri Program Intensif Kajian Kitab (PIKK): Siti Maryam

The Best Santri Program Pengembangan Bahasa Asing (PPBA) Inggris: Robiatul Adawiyah

The Best Santri Program Pengembangan Bahasa Asing (PPBA) Arab: Nur Hayati

Penulis: Humairo

Editor: Ponirin

PPBA Al Mawaddah Siapkan Generasi Millenial Bilingual

PPBA Al Mawaddah Siapkan Generasi Millenial Bilingual

nuruljadid.net – Wilayah Al Mawaddah PP. Nurul Jadid terus melakukan berbagai macam cara untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas keilmuan santrinya, baik ilmu agama maupun umum. Hal itu tak hanya menjadi wacana melainkan sudah terbukti keabsahannya, pasalnya, Minggu (13/10/2019) malam hari salah satu program unggulan di Wilayah Al Mawaddah yakni Program Pengembangan Bahasa Asing (PPBA) gelar acara Night Exhibition.

“Acara tersebut bertujuan untuk mengasah skill sekaligus menjadi tolak ukur dari ilmu yang telah dipelajari sebelumnya. Juga, acara ini merupakan acara perdana yang dilakukan oleh PPBA” begitulah kata Ustadzah Roza, Koordinator PPBA Wilayah Al Mawaddah.

Acara yang berlangsung sejak pukul 20.00 WIB hingga 21.30 WIB dengan nuansa “millenial” itu berlangsung sangat meriah. Sorak sorai serta tepuk tangan santri PPBA ini mewarnai jalannya acara. Wajah ceria dan sumringah pun tak luput dari pandangan mata. Hal itu menandakan bahwa kegiatan ini selain mengasah skill dan tolak ukur ilmu, juga mampu mencuri perhatian santri PPBA.

“Dikatakan millenial karena sejak diawal acara, Master of Ceremony (MC) hingga penampilan beberapa peserta didik PPBA menggunakan Bahasa Asing yakni Bahasa Inggris dan Arab” tambah Koordinator PPBA.

Salah - satu peserta didik PPBA, sedang unjuk skill dalam berbahasa asing

Salah – satu peserta didik PPBA, sedang unjuk skill dalam berbahasa asing

Untuk meningkatkan kualitas penampilan santri, diakhir acara segenap asatidzah memberikan komentar terhadap penampilan mereka (santri, red) salah satunya adalah Kepala Wilayah Al Mawaddah.

“Ini dapat menjadi ajang pertama kita untuk belajar lebih baik lagi dan semoga dapat memotivasi program lain untuk lebih semangat dalam belajar bahasa asing,” ujar Ustadzah Iis, Kepala Wilayah Al-Mawaddah.

Kegiatan Night Exhibition ini digelar menjelang ujian akhir semester yang akan berlangsung pada tanggal 26 hingga 28 Oktober mendatang. Harapannya, kegiatan ini mampu menjadi pemacu semangat para santri PPBA untuk mengikuti ujian serta menjadi mentor bagi adik kelasnya selama satu semester nanti.

“Penampilan santri di acara Night Exhibition ini kebanyakan dari adalah santri yang akan lulus dari PPBA. Jadi mereka harus melewati proses itu (Night Exhibition, red). Setelahnya, akan ada ujian lisan hingga tugas akhir. Sehingga sebelum mereka lulus dari PPBA, mereka sudah memiliki sertifikat kelulusan PPBA dengan persyaratan harus mampu menjadi pembimbing atau mentor adek tingkat nya selama 1 semester nanti” pungkas Koodinator PPBA.

Penulis: Dewi

Editor: Ponirin