nuruljadid.net – Dalam rangka menumbuhkan semangat kuat untuk menghafal al-Qur’an serta menambah kuantitas penghafalnya, Wilayah Al-mawaddah Pondok Pesantren Nurul Jadid merintis Program Rumah Qur’an STIFIn 30 juz. Dan hari ini Kamis (29/3/2018) sebagai bentuk capaian dari programnya, Al Mawaddah menggelar wisuda pertama tahfidz Qur’an 30 juz di halaman wilayah Almawaddah.
Wisuda kali ini merupakan capaian awal dari hasil pembinaan yang dilakukan wilayah Al Mawaddah di program Rumah Qur’an STIFIn. Terdapat 28 wisudawati pertama. Mereka semua merupakan santriwati yang berasal dari berbagai daerah, bahkan lintas pulau.
Acara berlangsung tertib dengan dihadiri para dewan pengasuh, Wakil Kepala Pesantren Ibunda Ny. Hj. Hanunah Nafi’iyah, segenap wali santri tahfidzul qur’an, dan segenap tamu undangan.
Adapun acara wisuda siang ini terbungkus rapi dalam rangkaian acara ceremonial dengan pembukaan yang dipandu oleh pembawa acara. Disusul Muthola’ah (mengulang hafalan) oleh semua peserta wisudawati pembacaan do’a khotmil Qur’an dibacakan langsung oleh Pemangku Wilayah Al Mawaddah, Ibunda Ny. Hj. Hamidah Wafie, membuat segenap undangan dan seluruh wisudawati meneteskan air mata.
Dilanjutkan dengan lantunan ayat suci al-Qur’an dengan tartil, sambutan-sambutan, prosesi wisudawati serta pengikraran, penobatan wisudawati terbaik, penampilan puisi dari salah satu peserta wisuda, kemudian diakhiri sambutan sekaligus tausyiah Pemangku wilayah Jalaluddin Ar-Rumi Dr. KH. Malthuf Siraj, M. Ag.
Ucapan trimakasih pertama kali disampaikan Ibunda Ny. Hj. Hamidah Wafie kepada Direktur Rumah Qur’an STIFIn Jakarta Ustad Abdul Rouf al-Hafidz dan juga Ustad Galuh selaku pembina Rumah Qur’an STIFIn cabang Almawaddah yang telah berkenan hadir menyaksikan prosesi wisuda.
Perlu dimaklumi bagi wali santri yang hadir pada kesempatan kali ini, “bahwa Al Mawaddah kini memiliki yayasan sosial yang bekerjasama dengan para ibu-ibu muslimat NU. Dari yayasan ini kita menampung dan menerima beberapa anak sebagai santri dengan kriteria tertentu. Dan Alhamdulillah hari ini ada salah satu dari mereka akan diwisuda sebagai penghafal al-Qur’an.” tutur beliau.
“menghafal Al-Qur’an sebenarnya bukan karena faktor keinginan diri atau kecerdasan. Melainkan karena hidayah dan petunjuk Allah-lah yang kemudian menggerakkan hati seseorang menjadi kuat untuk bertekad menghafal Al-Qur’an. sehingga ini patut kita syukuri bersama,” tambah beliau.
Harapan kami semoga anak-anak yang diwisuda hari ini tidak hanya sebatas hafal, tetapi juga bisa mengamalkan pesan-pesan al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari sehingga nantinya bisa bermanfaat bagi masyarakat. (NakBali)