Pengakuan Putri Anisa Fira Selama Menempuh Pendidikan di Nurul Jadid
nuruljadid.net – Hidayah dan petunjuk-Nya memang untuk siapa saja yang mencari serta mengiinginkannya. Seburuk apapun hal yang pernah dilakukan seseorang, jika ingin berubah maka Allah pasti akan membuka pintu hatinya untuk menyelami keindahan Islam.
Mirip dengan kisah yang dialami oleh Putri Anisa Fira, santri Pondok Pesantren Nurul Jadid Wilayah Al Mawaddah yang berasal dari Melaya Jembrana Bali. Fira nama panggilannya, dia mondok di PP. Nurul Jadid sejak tahun 2015 hingga sekarang. Selama 4 tahun ia mengenyam Pendidikan di PP. Nurul Jadid, ia merasa bahwa ilmu yang didapatkan masih belum mencukupi sebagai bekal hidupnya.
Haus akan keilmuan, Fira yang sebelumnya berdomisili di salah satu wilayah putri PP. Nurul Jadid berkeinginan untuk menggali serta memperdalam ilmunya di wilayah lain, tepatnya di Wilayah Al Mawaddah.
“Terimakasih kepada Allah SWT yang telah membukakan pintu hati saya. Selama 4 tahun mondok di Nurul Jadid saya merasa bahwa ilmu yang saya dapatkan masih belum cukup. Kemudian dengan pindahnya saya kesini (Wilayah Al Mawaddah, Red) hati saya terbuka” ungkap Firah dengan suara yang tersendak-sendak pada kegiatan Mentari (Komitmen dan Orientasi Santri) Wilayah Al Mawaddah (09/07/2019) di Rumah Kreasi.
Berdasarkan pengakuannya, Fira mengatakan bahwa di tempat barunya ia merasakan perubahan yang signifikan karena sekarang ia merasa lebih bersemangat dalam melaksanakan ibadah kepadaNya. Fira yang sebelumnya masih belum mempunyai prinsip hidup dan selalu mengikuti perkataan orang lain kini ia telah menemukan jati dirinya sendiri untuk memenuhi keinginannya ditempat barunya.

Menghafal, aktifitas keseharian Putri Anisa Fira di Wilayah Al Mawaddah
“Saya dulu selalu ikut kata-kata orang dan merasa tidak memiliki prinsip hidup. Saat ini, dengan pintu Hidayah-Nya, ditempat ini saya merasa menemukan prinsip hidup saya sendiri dan memiliki semangat untuk maju dan maju serta menjadi orang yang bermanfaat” ujar santri asal Pulau Dewata tersebut dengan air mata yang tak terbendung lagi.
Tangisanpun pecah, saat Fira mengucapkan kata terima kasih kepada orangtuanya, sehingga membuat Fira kesulitan untuk menyuarakan apa sebenarnya hatinya ingin katakan.
“Terima kasih untuk orang tua yang telah mengirim Fira, yang telah merawat Fira sampai saat ini dengan kasih ibu.Terima kasih untuk semuanya. Banyak kata yang sebenarnya ingin saya ungkapkan, tapi saya tidak bisa menyebutkan semuanya. Saya memang tidak bisa menulis di buku, tapi dalam hati saya berharap semoga Allah mengabulkan apa yang saya inginkan” ujar Fira yang memiliki hobi Listening.
Diakhir penyampaiannya, Fira mengungkapkan ucapan terima kasih teruntuk Pemangku Wilayah, Ibunda Ny. Hj. Hamidah Wafie yang telah menerimanya di Wilayah Al Mawaddah.
“Terima kasih untuk Bunda Hami (sapaan akrab Pemangku Wilayah Al Mawaddah) yang sudah menerima saya di sini. Semoga saya mendapatkan barokahnya dari orang yang sukses, taat kepada orang tua, tidak membantah, jadi orang yang lebih mandiri lagi dan tidak manja” pungkas Fira sambil mengusap air mata yang bercucuran.
Penulis: Kholis & Humairo
Editor: Ponirin
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!